• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2014) | M. Shabri | Jurnal Administrasi Akuntansi : Program Pascasarjana Unsyiah 89

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2014) | M. Shabri | Jurnal Administrasi Akuntansi : Program Pascasarjana Unsyiah 89"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

-58 Volume 6, No. 2, Mei 2017

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

2005-2014)

Muhammad Zaki1, Islahuddin2, M. Shabri2 1)

Master of Accounting Post graduate Program of Syiah Kuala University in Banda Aceh 2)

Lecture of Accounting Post graduate Program of Syiah Kuala University in Banda Aceh Diterima : 22/04/2016 Reviewer : 29/06/2016Dipublish : 10/08/2017

Abstract: The objective of this research is to examine and analyze the influence of profitability, financial leverage, and company size, both partially and simultaneously on stock prices of various manufacturing companies listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX) during the period 2005-2014. In this study, there were 69 manufacturing companies investigated and sampling methodology selected was purposive sampling. Data were analyzed with multiple regression model. Results showed that Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), and size of a company had significant influences on the stock prices, simultaneously. Furthermore, based on partial analysis that ROA and company size had positive and significant influences on the stock prices meanwhile, DERhad no influence.

Keywords: Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), company size, and stock prices.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage keuangan, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2014, baik secara simultan maupun parsial. Dalam studi ini, ada 69 perusahaan manufaktur yang diteliti dan metode sampling yang dipilih adalah purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Ukuran Perusahaan (UP) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara simultan. Kemudian, berdasarkan analisis parsial bahwa ROA dan UP berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

Kata Kunci: Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan (UP), dan Harga Saham.

PENDAHULUAN

Perusahaan manufaktur dalam perkembangan Bursa Efek Indonesia memiliki peran yang dominan dan menarik perhatian investor atau para pemilik modal untuk berinvestasi di pasar modal. Untuk melihat perkembangan perusahaan manufaktur dapat dilihat dari pertumbuhan internal perusahaan, salah satunya melalui kinerja keuangan. Darmadji dan Fakhruddin (2006) menyatakan bahwa: Kinerja perusahaan yang sudah go-public biasanya tergambarkan melalui perkembangan harga saham di pasar modal. Perusahaan dengan

kinerja yang baik akan diikuti dengan peningkatan permintaan atas sahamnya.

(2)

Volume 6, No. 3, Agustus 2017 - 59 dijadikan objek investasi dan merupakan salah

satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Investor terlebih dahulu melakukan penilaian atas saham-saham yang akan dipilih, sehingga memberikan keuntungan yang optimal dimasa depan.

Martalena dan Maya (2011) menyatakan bahwa: Di pasar sekunder, penawaran dan permintaan yang membentuk harga saham bisa dipengaruhi oleh faktor yang bersifat mikro yaitu kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak, maupun faktor yang bersifat makro yaitu tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non-ekonomi seperti kondisi sosial dan politik.

Salah satu cara untuk menilai kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, seperti; profitabilitas, leverage keuangan, dan ukuran perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan suatu penilaian kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi yang dilakukan. Apabila laba suatu perusahaan meningkat, harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat.

Rasio leverage merupakan gambaran kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva yang mempunyai beban tetap (fixed assets fund) untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi para pemilik perusahaan. Asnawi dan Wijaya (2005) menyatakan bahwa ukuran perusahaan merupakan variabel yang digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian keuangan, hal ini dikarenakan banyaknya keputusan atau hasil keuangan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Secara umum biasanya size diproksikan dengan total

assets.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telai diuraikan sebelumnya, maka peneliti

mengajukan hipotesis bahwa: “Profitabilitas, Leverage Keuangan, dan Ukuran Perusahaan

mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014”.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: (1) untuk menguji apakah profitabilitas, leverage keuangan, dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014. (2) untuk menguji apakah profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014. (3) untuk menguji apakah leverage keuangan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014. (4) untuk menguji apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Harga saham yang digunakan adalah harga pasar saham pada penutupan akhir tahun yang diukur dengan nilai mata uang selama periode 2005-2014.

a. Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang digunakan untuk memiliki kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukan oleh laba yang dihasilkan. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets

(3)

- 60 Volume 6, No. 3, Agustus 2017

seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Profitabilitas berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan yang mencerminkan efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Profitabilitas dihasilkan perusahaan dalam kaitannya dengan ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan perputaran total assets, modal jangka panjang atau jumlah pekerja. Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal sehingga shareholder

dan pemegang saham akan tetap menjadi penyedia modal pada perusahaan tersebut. Pada umumnya perusahaan yang dipilih para investor untuk berinvestasi adalah perusahaan yang mampu menghasilkan profit tinggi.

ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan perusahaan untuk beroperasi, mampu memberikan laba bagi perusahaan tersebut. Sebaliknya, ROA yang negatif menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan perusahaan mengalami kerugian. Dendawijaya (2005) menyatakan bahwa: Perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi akan menarik investor untuk menanamkan modalnya karena dianggap berhasil menghasilkan laba yang tinggi dan akan berdampak pada dividen yang akan diterima oleh investor. Semakin banyak yang tertarik terhadap kinerja perusahaan tersebut, maka permintaan terhadap saham perusahaan tersebut akan meningkat, dan harga saham perusahaan juga menjadi naik.

Menurut Riyadi (2006), “ROA adalah

perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak (EBIT = Earning Before Interest and Taxes) terhadap seluruh aktiva atau

kekayaan perusahaan”.

b. Menurut Martono dan Harjito (2008),

Leverage keuangan merupakan penggunaan dana terhadap beban tetap dengan harapan penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham/ Earning Per Share”. Rasio leverage merupakan rasio yang

dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage suatu perusahaan yaitu debt to equity ratio, times interest earned

dan debt service coverage (Husnan dan Pudjiastuti, 2006). Rasio leverage menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Rasio ini berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana perusahaan lebih memilih pembiayaan hutang dibandingkan modal sendiri.

Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham kepada pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Leverage

yang tinggi menunjukkan komposisi tingkat utang semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal. Semakin besar nilai leverage, struktur permodalan usaha relatif lebih banyak memanfaatkan hutang terhadap ekuitas.

Analisis leverage yang menggunakan

Debt to Equity Ratio (DER) dapat dilihat apakah proporsi penggunaan hutang yang semakin besar dapat meningkatkan harga saham atau penurunan penggunaan hutang dapat menigkatkan harga saham. Pengukuran

leverage keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio

(DER). Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.

Cara perhitungannya sebagai berikut: DER = Total Debt ………. (1)

Total Equity

Sawir (2005) menyatakan bahwa: Nilai

(4)

Volume 6, No. 3, Agustus 2017 - 61 keuangan merupakan kemampuan perusahaan

dalam menggunakan kewajiban-kewajiban

financial yang sifatnya tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham biasa.

c. Ukuran perusahaan dijadikan patokan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja bagus sehingga banyak investor melakukan pembelian saham dengan mempertimbangkan pangsa pasar yang relatif stabil. Mentari (2011) menyatakan bahwa: Ukuran perusahaan ini mengukur seberapa besar dan kecil ukuran suatu perusahaan dengan melihat total aset pada laporan keuangan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi perusahaan tersebut unggul dalam segi kekayaan dan performance bagus, sehingga akan memberikan daya tarik kepada investor untuk percaya dan mau menanamkan modalnya dengan membeli saham, hal ini menyebabkan harga saham bergerak naik.

Mardiyah (2002) Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain; total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain”. Dalam hal ini, pengukuran yang digunakan untuk suatu ukuran perusahaan dengan menggunakan Log terhadap nilai Total Assets.

Size = Logo f Total Assets……… 2

Adapun skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Return on Assets

(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Ukuran Perusahaan (UP), secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur. Return on Assets

(ROA) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham, Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham, dan Ukuran Perusahaan (UP) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur.

Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dilaporkan secara tertulis oleh masing-masing perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Semua data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital Market

Directory 2015.

Cara pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, pengumpulan data didasarkan pada catatan yang telah tersedia di BEI dengan mengklasifikasikan data-data laporan keuangan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Supramono dan Utami (2004) menyatakan bahwa, “Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling

yaitu sampel yang menyesuaikan diri berdasarkan kriteria tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti secara objektif”.

Kriteria yang dipakai dalam pengambilan sampel ini sebagai berikut:

 Perusahaan publik sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2014.

Profitabi litas

Leverage

Keuangan

Ukuran Perusahaan

(5)

- 62 Volume 6, No. 3, Agustus 2017

 Perusahaan publik sektor industri manufaktur yang pernah diberhentikan

perdagangan selama periode 2005-2014.

 Perusahaan publik sektor industri manufaktur yang menghasilkan negatif pada laporan laba-rugi selama periode 2005-2014.

Dengan kriteria tersebut di atas, dari jumlah seratus lima puluh lima (155) perusahaan manufaktur yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga 2014 hanya enam puluh sembilan (69) perusahaan yang diikut sertakan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis adalah dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Dimana uji regresi linier berganda adalah alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini untuk persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e…………(3)

dimana Y adalah harga saham, a adalah konstanta, b1,b2,b3 adalah koefisien regresi, X1 adalah Return on Assets (ROA), X2 adalah Debt to Equity Ratio (DER), X3 adalah Ukuran Perusahaan (UP), dan e adalah error.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t dan uji F. Namun sebelum meregresi data, dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar model regresi dapat menghasilkan penduga yang tidak bias (sahih), terdiri dari uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan

autokorelasi. Uji F-statistik digunakan untuk menguji adanya pengaruh dari seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang terdapat pada Tabel Analysis of Variance

bagian Sig.

Variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. R2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah R2 yang mempertimbangkan jumlah variabel independen dalam suatu model atau disebut R2 yang telah disesuaikan (Adjusted-R2). Penelitian ini menggunakan Adjusted R2 karena jika jumlah variabel independen yang diteliti lebih dari dua maka lebih baik digunakan Adjusted-R2.

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar varian dan determinasi Adjusted-R2 menunjukkan persentase total variasi dan variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabel independen dalam model. “Nilai R2

menjauhi 0 menunjukkan bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sebaliknya nilai R2 mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan

oleh variabel independen” (Santosa, 2000).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 1, hasil estimasi regresi antar variabel bebas tidak ada yang

saling berkorelasi karena “tingkat

korelasinya di atas 95% dan nilai VIF masing-masing variabel di bawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas” (Ghozali, 2005). Pada uji

autokorelasi, Durbin Watson sebesar 1,943

(6)

Volume 6, No. 3, Agustus 2017 - 63 =1,840 dan dU =1,857. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa DW sebesar 1,943 berada diantara dU < DW < 4-dL yaitu 1,857 < 1,943 < 2,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi. Nilai F-hitung 201,517 lebih besar dari nilai F-tabel 19 yang mana

df pembilang 4, df penyebut 690, α = 5%,

berarti masing-masing variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga Ha1 diterima.

Namun pola hubungan variabel ROA, DER, dan UP terhadap harga saham terlihat lemah dikarenakan nilai adjusted-R square

hanya mampu menjelaskan 46,6% pola pergerakan harga saham perusahaan manufaktur, sedangkan 53,4% dipengaruhi variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Uji t-statistik dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel nilai signifikansi 5%, maka nilai ttabel dengan df = 690 adalah 1,963.

Penelitian yang dilakukan oleh Wathi (2006), menyatakan bahwa secara parsial variabel Return on Assets (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anastasia, Gunawan, dan Wijayanti (2003). Dalam penelitiannya, menyatakan bahwa secara parsial Return on

Assets (ROA) tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap harga saham. Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sehingga Ha2 diterima.

Penelitian yang dilakukan oleh Wathi (2006) menyatakan bahwa secara parsial variabel Debt to Equity Ratio (DER) yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hasil yang berbeda

ditunjukkan oleh Madichah (2005), menunjukkan bahwa secara parsial variabel

Financial Leverage (FL) tidak mempunyai

pengaruh terhadap harga saham. Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh terhadap harga saham, sehingga Ha3 di tolak.

Tandelilin (2001) menyatakan bahwa,

“Bukti empiris paling awal mengenai

adanya size effect, yaitu adanya kecenderungan saham-saham perusahaan kecil yang mempunyai return yang lebih tinggi dibanding saham-saham perusahaan besar. Penelitian yang dilakukan terkait dengan pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga saham memiliki hasil yang

berbeda”.

Suwito dan Herawaty (2005) menyatakan pengaruh ukuran perusahaan terhadap risiko bisnis menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap risiko bisnis. Dengan kata lain, penelitian ini membuktikan bahwa size

perusahaan berpengaruh terhadap risiko investasi (p. 138). Penelitian yng dilakukan Sofilda dan Subaedi (2006), menyatakan bahwa secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan hasil penelitian Susanto (2012),

menyatakan bahwa secara parsial

menunjukkan variabel total assets

(7)

- 64 Volume 6, No. 3, Agustus 2017

Hasil penelitian secara simultan ROA, DER, dan UP berpengaruh terhadap harga saham periode 2005-2014, sehingga H1 diterima. Selanjutnya pengaruh variabel bebas ROA, DER, dan UP terhadap harga saham pada nilai koefisien adjusted-R2 dalam penelitian ini yang dihasilkan sebesar 46,6%, sedangkan 53,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sehingga H2 diterima. Penelitian ini mendukung dengan penelitian Rinati (2012) yang menyatakan bahwa variabel ROA berpengaruh terhadap harga saham.

Debt to Equity Ratio (DER) tidak

berpengaruh terhadap harga saham, sehingga H3 ditolak. Penelitian ini mendukung dengan penelitian Anastasia, Gunawan, dan Wijayanti (2003) yang menyatakan bahwa variabel Debt to Equity

Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap

harga saham. Ukuran Perusahaan (UP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sehingga H4 diterima. Penelitian ini mendukung dengan penelitian Mentari (2010) yang menyatakan bahwa variabel Ukuran Perusahaan (UP) berpengaruh terhadap harga saham.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rasio Profitabilitas yang di ukur dengan menggunakan ROA, rasio

leverage keuangan yang di ukur

dengan menggunakan DER, dan ukuran perusahaan yang di ukur dengan menggunakan log pada total

assets secara simultan berpengaruh

terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Rasio profitabilitas yang di ukur dengan menggunakan ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Rasio leverage keuangan yang di ukur dengan menggunakan DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Rasio ukuran perusahaan yang di ukur dengan log terhadap nilai total

assets secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran-saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

Variabel Koefisien Regresi

t-statistik Sig-t Tolerance Value VIF

Konstanta 0,302 1,399 0,162

ROA 0,051 20,639 0,000 0,985 1,015

DER -0,001 -0,557 0,578 0,995 1,005

UP 0,387 11,068 0,000 0,990 1,010

(8)

Volume 6, No. 3, Agustus 2017 - 65 1. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini hanya tiga variabel, diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan variabel bebas lebih banyak lagi dengan perusahaan lain, sehingga akan menghasilkan temuan baru.

2. Rasio profitabilitas selain menggunakan ROA, dapat diukur dengan menggunakan variabel-variabel yang lain dengan tujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang dihasilkan terhadap harga saham.

3. Untuk penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan DER untuk dalam melihat pengaruh perubahan laba, tetapi dapat ditambah variabel pengukuran lain agar dapat mengetahui peningkatan laba di masa yang akan datang.

4. Untuk penelitian selanjutnya rasio ukuran perusahaan tidak hanya menggunakan log terhadap nilai total aktiva tetapi dapat juga diukur dengan total aktiva, nilai pasar saham, dan mentransformasikan ke dalam logaritma natural (Ln) agar menghasilkan penelitian terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Njo., Yanny Widiastuty Gunawan., dan Imelda Wijiyanti.

(2003). “Analisis Faktor Fundamental

dan Risiko Sistematik terhadap Harga

Saham Properti Di BEJ”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, 5, 125-131.

Asnawi, Said Kelana, dan Candra Wijaya. 2005. Riset Keuangan: Pengujian

-Pengujian Empiris. PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Darmadji, Tjiptono., dan Hendy M. Fakhruddin. (2006). Pasar Modal di

Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen

Perbankan 2nd. Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Ghozali, Imam. (2005). Pengaruh Analisis

Multivariat dengan Proses SPSS.

Badan Penerbit Undip, Semarang.

Husnan, Suad., dan Eny Pudjiastuti. (2006).

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

5th. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Madichah. 2005. Pengaruh Earning Per

Share (EPS), Dividend Per Share

(DPS) dan Financial Leverage (FL)

terhadap Harga Saham Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Mardiyah, Aida Ainul. (2002). Pengaruh Asimetri Informasi dan Disclosure Terhadap Cost of Capital. Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, 5,

225-229.

Martalena.,dan Maya, M. (2011).

Pengantar Pasar Modal. Andi,

Yogyakarta.

Martono., dan Harjito. (2008). Manajemen

Keuangan. BEPF, Yogyakarta.

Mentari, Ruttanti Indah. 2011. Dampak

ROE, NPM, CSR, dan Ukuran

(9)

2010-- 66 Volume 6, No. 3, Agustus 2017

2012. Artikel-Skripsi Universitas Dian Nuswantoro.

Rinati, Ina. 2012. Pengaruh Net Profit

Margin (NPM), Return on Assets

(ROA), dan Return on Equity (ROE)

terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan yang Tercantum Dalam

Indeks LQ 45. Artikel-Skripsi

Universitas Gunadarma.

Riyadi, Slamet. (2006). Banking Assets and

Liability Management (3rd ed).

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Santosa, Singgih. (2000). Mengolah Data

Statistik Secara Profesional. PT Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja

Keuangan dan Perencanaan

Keuangan Perusahaan. Pustaka

Gramedia Umum, Jakarta.

Sofilda, E., dan Subaedi. (2006). “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Karakteristik Kepemilikan terhadap Harga Saham

LQ-45 pada Bursa Efek Jakarta”.

Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia. 2,

1-25.

Supramono., dan I. Utami. (2004). Desain Proposal Penelitian Akuntansi dan

Keuangan. ANDI, Yogyakarta.

Susanto, Ahmad Syaiful. 2012. Pengaruh

Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas,

dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi

Di BEI. Artikel-Skripsi Universitas

Negeri Surabaya.

Suwito, Edi., dan Arleen Herawaty. (2005).

Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Tindakan

Perataan Laba Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Jakarta. Simposium Nasional

Akuntansi VIII, Solo.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis

Investasi dan Manajemen Portofolio.

Yogyakarta: BPFE.

Wathi, Suchitra. 2006. Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage

terhadap Harga Saham Pada

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019.. PEMERINTAH KABUPATEN

Wartawan wajib selalu melakukan check dan rechek terhadap semua berita tentang rencana maupun tindakan dan aksi terorisme ataupun penanganan aparat hukum terhadap jaringan

Dengan menggunakan akuntansi tradisional ini, perusahaan mencatat segala transaksi yang dilakukan mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi, barang proses

Jika di telaah dari faktor hukum, berarti melihat dari segi hukum yang berlaku, yaitu Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan angkutan

Rakan sekerja mempunyai peranan penting dalam meningkatkan tahap keselamatan dan kesihatan sesebuah organisasi dengan cara menjadi contoh terbaik, memberi tunjuk ajar dan

KERANGKA BIMBINGAN UNTUK PENGEMBANGAN KETERLIBATAN BELAJAR SISWA ( STUDENT ENGAGEMENT ) (STUDI SURVEI PADA. SISWA KELAS VII TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMP NEGERI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsumsi ransum dan peningkatan berat badan akhir, pertambahan berat badan serta berat daging dalam karkas seiring

Setelah didapatkan momen-momen di tiap panelnya, maka dicari momen terbesar berdasarkan sumbu global x. Berikut adalah momen-momen maksimalnya setelah di sort di tabel