• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

Gabungan Kelompok Tani (Gapokan)

PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) menetapkan bahwa Gapoktan sebagai pelaksana PUAP merupakan penggabungan dari beberapa kelompok tani dalam satu kawasan desa. Tujuan penggabungan kelompok menjadi Gapoktan dalam PERMENTAN Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 adalah untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif agar kelompok tani lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani di sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerjasama dalam peningkatan posisi tawar (Anonimus, 2007a).

(2)

terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif. Wilayah kerja Gapoktan sedapai mungkin di wilayah administrasi desa/kecamatan (Anonimus, 2007b)

Fungsi Gapoktan

Gapoktan melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang menyangkut kuantitas, kualitas, kontunuitas, dan harga.

2. Penyedia saprotan yang melipui: pupuk, benih bersertifikat, pestisida, dan lainnya, serta menyalurkan saprotan kepada petani melalui kelompok.

3. Penyedia modal usaha dan menyalurkan secara kredit atau pinjaman kepada petani yang memerlukan.

4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota yang meliputi: penggilingan, grading, pengepakan, dan lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah produksi.

5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan atau menjual prodouk petani kepada pedagang atau industri hilir.

Struktur Organisasi

a. Gapoktan

Kriteria Gapoktan penerima bantuan modal usaha PUAP adalah antara lain: (1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis;

(3)

Untuk kepentingan keberlanjutan program PUAP, maka Gapoktan berfungsi sebagai executing dalam penyaluran dana BLM-PUAP (Anonimus, 2007b).

Dalam pelaksanaan PUAP maka rapat anggota (RA) merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang diputuskan pada RA, diantaranya memilih dan memberhentikan pengurus, penambahan anggota, pengesahan program, penetapan unit usaha otonom, evaluasi pengembangan pengelolaan unit usaha Gapoktan dan hal lain yang perlu mendapatkan kesepakatan anggota. Rapat Anggota merupakan forum pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota dan setiap anggota memiliki hak suara yang sama. Untuk menjalankan pengelolaan PUAP maka Gapoktan PUAP dilengkapi pengurus yang terdiri dari:

(1) Ketua, (2) Sekretaris dan (3) Bendahara yang ditetapkan melalui RA yang dimasukkan dalam dokumen AD/ART Gapoktan.

b. Rapat Anggota Gapoktan

Sebagai forum tertinggi dalam pelaksanaan PUAP, Rapat Anggota dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Rapat Anggota dihadiri oleh seluruh pengurus Gapoktan, wakil dari kelompok tani, Penyuluh Pendamping dan Komite Pengarah.

2. Rapat anggota dilaksanakan secara periodik sesuai kesepakatan anggota. 3. Tujuan rapat anggota adalah untuk menetapkan RUB (Rencana Usaha Bersama), mekanisme penyaluran dan pemanfaatan dana PUAP, pola pengembangan usaha agribinis anggota dan unit usaha otonom Gapoktan, Tata tertib rapat anggota,Pengesahan pertanggungjawaban pengurus.

(4)

Pengurus Gapoktan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara adalah petani anggota yang dipilih dalam Rapat Anggota. Untuk menjalankan fungsi organisasi PUAP, masing-masing Pengurus Gapoktan PUAP mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Ketua

Mengkoordinasikan, mengorganisasikan serta bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan PUAP dengan rincian sebagai berikut : (1.) Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota;

(2.) Memimpin rapat pengurus yang dihadiri pengurus poktan, komite pengarah dan penyuluh pendamping;

(3.) Menanda tangani surat menyurat dan dokumen pelaksanaan PUAP (RUB) dan dokumen yang terkait dengan pencairan dana PUAP;

(4.) Mewakili Gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain (5.) Mengkoordinasikan pelaporan dan pertanggung jawaban dana; (6.) Memimpin organisasi dan administrasi Gapoktan PUAP

2. Sekretaris

Bertugas melaksanakan administrasi kegiatan Gapoktan PUAP, dengan rincian sebagai berikut :

(1.) Membuat dan memelihara notulen rapat, berita acara, serta dokumen PUAP lainnya.

(2.) Menyelenggarakan surat-menyurat dan pengarsipannya.

(3.) Menyelenggarakan administrasi dokumen RUB, RUK, RUA dan kegiatan organisasi lainnya.

(5)

3. Bendahara

Bertugas menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan Gapoktan baik penyaluran maupun pengelolaan dana PUAP, dengan rincian tugas adalah sebagai berikut :

(1.) Melaksanakan penarikan/pencairan sesuai dengan jadwal pemanfaatan oleh anggota;

(2.) Menyalurkan dana BLM PUAP sesuai dengan RUB, RUK dan RUA dan atau jadwal pemanfaatan dana yang diusulkan anggota;

(3.) Membukukan setiap penyaluran dana PUAP kepada anggota; (4.) Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana PUAP;

(5.) Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan keuangan Gapoktan PUAP; 4. Komite pengarah

Komite Pengarah adalah komite yang dibentuk oleh Pemerintahan Desa yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil dari kelompok tani dan penyuluh pendamping. Komite Pengarah terdiri atas seorang ketua dan dua orang anggota

dengan tugas sebagai berikut :

(1.) Memberikan masukan dan pertimbangan dalam penetapan RUB pada saat Rapat Anggota;

(2.) Mengawasi penggunaan dana BLM-PUAP sesuai keputusan Rapat Anggota; (3.) Memberikan masukan dan pertimbangan dalam penumbuhan dan

(6)

Kelompok tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Jumlah anggota kelompok tani terdiri atas 20 orang sd 30 orang atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya

Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Seiring dengan perkembangan dan perubahan kepemimpinan di pemerintahan, maka kebijakan penguatan modal di bidang pertanian pun ikut berubah dan dimodifikasi lagi agar lebih baik. Pada tahun 2008 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mencanangkan program baru yang diberi nama Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). PUAP merupakan bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri adalah program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesempatan kerja (Departemen Pertanian, 2008).

(7)

tani. Operasional penyaluran dana PUAP tersebut dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada Gapoktan terpilih sebagai pelaksana PUAP dalam hal penyaluran dana penguatan modal kepada anggotanya. Agar mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PUAP, Gapoktan didampingi oleh tenaga penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani. Gapoktan PUAP diharapkan dapat menjadi kelembagaan ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani (Departemen pertanian, 2008).

Tujuan PUAP

Tujuan utama program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan berdasarkan pedoman umum PUAP adalah untuk :

1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah;

2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus Gapoktan, penyuluh dan penyelia mitra tani.

3. Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

Gambaran Umum Pelaksanaan PUAP

(8)

kegiatan usaha di bidang pertanian sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Operasional penyaluran dana PUAP dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada Gapoktan yang telah memenuhi persyaratan. Gapoktan juga didampingi oleh tenaga penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Gapoktan sebagai penyalur PUAP antara lain :

1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis; 2) Memiliki struktur kepengurusan yang aktif;

3) Dimiliki dan dikelola oleh petani; 4) Dikukuhkan oleh bupati atau wali kota.

Jumlah dana yang disalurkan ke setiap Gapoktan sebesar Rp 100 juta. Dana tersebut disalurkan kepada anggota Gapoktan guna menunjang kegiatan usahataninya. Tentunya dalam penyaluran dana tersebut terdapat beberapa prosedur yang harus dipenuhi bagi mereka yang akan memanfaatkan bantuan tersebut. Oleh sebab itu, dalam rangka mengantisipasi agar penyaluran dan pemanfaatan PUAP berjalan lancar, aman dan terkendali, maka dibentuk suatu tim pemantau, pembinaan dan pengendalian di tingkat propinsi dan kabupaten atau kota

Sasaran Program PUAP

Adapun sasaran yang diharapkan dari program PUAP adalah :

1. Berkembangnya usaha agribisnis di desa miskin atau tertinggal sesuai dengan potensi pertanian desa.

(9)

3. Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani atau peternak (pemilik dan atau penggarap) skala kecil, buruh tani; dan

4. Berkembangnya usaha pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian, mingguan maupun musiman.

5. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan

Indikator Keberhasilan PUAP

Indikator keberhasilan output meliputi :

a. Tersalurkannya BLM – PUAP kepada petani, buruh tani dan rumah tangga tani miskin dalam melakukan usaha produktif pertanian; dan

b. Terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia pengelola Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani. Indikator keberhasilan outcome meliputi :

a. Meningkatnya kemampuan Gapoktan dalam memfasilitasi dan mengelola bantuan modal usaha untuk petani anggota baik pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani.

b. Meningkatnya jumlah petani, buruh tani dan rumah tangga tani yang mendapatkan bantuan modal usaha.

c. Meningkatnya aktivitas kegiatan agribisnis (budidaya dan hilir) di perdesaan; dan

d. Meningkatnya pendapatan petani (pemilik dan atau penggarap), buruh tani dan rumah tangga tani dalam berusaha tani sesuai dengan potensi daerah.

(10)

a. Berkembangnya usaha agribisnis dan usaha ekonomi rumah tangga tani di lokasi desa PUAP.

b. Berfungsinya Gapoktan sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani.

c. Berkurangnya jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan (Deptan, 2008).

Landasan Teori

Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga, kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interpendensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi selama ada di dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah-ubah

(Shaw, 1971).

Dinamika mempelajari sebab-sebab atau faktor-faktor yang menyebabkan satu kelompok atau organisasi dapat dinamis, hidup, bergerak, aktif, efektif, efisien dalam mencapai tujuan dan produktif untuk memajukan pengetahuan tentang kehidupan kelompok atau organisasi (Ginting, 2000).

Margono (1978) dalam Ginting (2003) menyebutkan bahwa tingkat kedinamisan suatu organisasi/kelompok bergantung pada 8 faktor yaitu:

a. T

(11)

Suatu keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang merupakan sejumlah cita-cita dari individual yang sama yang hendak dicapai secara bersama di dalam organisasi.

Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam organisasi yang menyangkut struktur kekuasaan atau pengambilan keputusan, struktur tugas atau pembagian pekerjaan dan struktur komunikasi yaitu bagaimana aliran-aliran komunikasi terjadi.

Fungsi Tugas Organisasi

Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada 6 indikator yang dipakai, yaitu: fungsi memberi informasi, fungsi memuaskan anggota, fungsi menyelenggarakan organisasi, fungsi menghasilkan inisiatif, fungsi mengajak untuk berpartisipasi, dan fungsi menjelaskan.

Pembinaan Organisasi

Merupakan upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada kehidupan organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada enam usaha mempertahankan kehidupan kelompok, yaitu: partisipasi semua anggota kelompok, adanya fasilitas, adanya kegiatan kelompok, adanya kontrol sosial, adanya kesempatan untuk mendapatkan anggota baru, dan adanya sosialisasi. Kekompakan organisasi

(12)

tujuan, homogenitas anggota, keterpaduan kegiatan, jiwa kerjasama, dan jumlah anggota.

Iklim atau suasana organisasi

Biasa disebut juga atmosfer organisasi yaitu keadaan moral, sikap dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada tiga indikator yang dipakai, yaitu: hubungan antara anggota, kebebasan berpartisipasi, dan lingkungan fisik.

Iklim atau suasana organisasi

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi yang diperlukan untuk menumbuhkan kedinamisan organisasi, tetapi tegangan yang terlalu tinggi atau terlalu besar dapat mematikan kedinamisan organisasi. Tekanan kepada organisasi dapat berasal dari dalam (intern) organisasi yaitu tuntutan ataupun keinginan dari para anggotanya. Sumber dari dalam adalah: konflik, otoriter, persaingan dan lain-lain. Sedangkan tekanan dari luar organisasi (ekstern) dapat berupa tuntutan-tuntutan dan harapan dari pihak luar, yang dapat menimbulkan ketegangan yang akan mempengaruhi kedinamisan organisasi yang sumbernya adalah berupa: tantangan, keritikan, sanksi, penghargaan, hukuman dan lain-lain.

ektifitas organisasi

(13)

Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok, yaitu:

a. Kohesi/ persatuan, yaitu tingkah laku anggota dalam kelompok seperti proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok, dan sebagainya.

b. Motif/ dorongan, yaitu interes anggota terhadap kehidupan kelompok seperti kesatuan kelompok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok, dan sebagainya.

c. Struktur, yaitu bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antaranggota, pembagian tugas, dan sebagainya.

d. Pimpinan, yaitu bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem kepemimpinan, dan sebagainya.

e. Perkembangan kelompok, yaitu perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya (Santosa, 2004).

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

(14)

anggotanya dan petani lainnya. Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, terhadap lembaga penyedia sarana produksi pertanian serta terhadap sumber informasi. Pada prinsipnya, lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi, namun diharapkan juga mampu menjalankan fungsifungsi lainnya serta memiliki peran penting terhadap pertanian.

Dinamika organisasi Gapoktan adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam maupun di lingkungan Gapoktan yang akan menentukan perilaku dari anggota dan perilaku kelompok tani,untuk bertindak atau melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan.Cepat tidaknya petani mengadopsi inovasi tergantung kepada faktor sosial dan ekonomi petani. Faktor sosial diantaranya umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani. Sedangkan faktor ekonomi diantaranya adalah tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan yang dimiliki dan ada tidaknya usahatani yang dimiliki petani (Soekartawi, 1995).

(15)

Menurut Soekartawi (1999) semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar pula beban hidup yang akan ditanggung atau harus dipenuhi. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi keputusan petani dalam berusahatani.

Semakin lama seseorang bekerja, maka akan semakin tinggi pula pengalaman kerjanya sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan dan prodiktivitasnya (Suwita, 2011).

Kerangka Pemikiran

(16)

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Dinamika Organisasi GAPOKTAN

(17)

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Adanya peningkatan dinamika organisasi selama 5 tahun terakhir. 2. Dinamika organisasi gapoktan didaerah penelitian tergolong tinggi.

3. PUAP mengalami perkembangan setiap tahunnya didaerah penelitian dengan perkembangan yang positif (+).

4. Karakteristik sosial ekonomi pertanian memiliki pengaruh dengan dinamika organisasi gapoktan.

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Dinamika Organisasi GAPOKTAN

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Syifa,Dava,Elvin ) Kesya, Reyhan, ,Dava).. 15 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi yang berhubungan dengan rancangan peningkatan anak

Ratio Setiap pemegang 6 saham lama berhak atas 1 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru.. HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) PT INDOSPRING

“Alhamdulillah …… agustus 2012 SMK Negeri 1 Logas Tanah Darat telah memiliki laboratorium computer dengan 20 Unit computer Client(siswa) dan 1 komputer Guru

71 tahun 2010 Pada Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Kasus: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Pembimbing : Yona Octiani Lestari,

informasi mengenai tutupan lahan di KPHL Model Toba Samosir Unit XIV. kepada pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat digunakan

“I really didn’t want to tell you,” Carly Beth moaned.. “I wasn’t making that story up about

 Bumi,bulan & matahari berada dalam satu garis lurus.  Bulan menghalang cahaya matahari sampai ke bumi.  Sebahagian bumi mengalami gerhana penuh manakala. yang lain