ABSTRAK
Fungsi rubah dalam kehidupan masyarakat Jepang
Jepang adalah salah satu negara maju di Asia, terutama di bidang teknologi.
Bangsa Jepang terkenal dengan bangsa yang bebas karena tidak ada hukum yang
mengatur cara berpakaian, sopan santun dan sebagainya. Tapi bangsa Jepang sangat
taat dan disiplin terhadap peraturan yang ada. Mereka juga masih mempertahankan
budaya lamanya. Orang Jepang hidup dengan berpegang pada kepercayaan Shinto.
Shinto adalah kepercayaan yang sangat menghargai dan menjaga alam.Shinto
percaya bahwa semua benda baik yang hidup maupun mati memiliki jiwa. Jiwa-jiwa
itu disebut juga oleh orang Jepang sebagai dewa. Di Jepang terdapat banyak dewa,
sesuai dengan tugasnya dewa-dewa tersebut memiliki wilayah dan nama yang
berbeda-beda. Seperti dewa gunung, dewa laut, dewa rusa, dan lain sebagainya. Salah
satu dewa yang terkenal di Jepang yaitu dewa Inari. Dewa Inari dipercayai memiliki
wujud seperti rubah. Dalam Shinto, dewa Inari merupakan dewa padi dan kesuburan.
Selain itu juga merupakan dewa kesehatan dan bisnis. Kuil tempat pemujaan
dewa Inari disebut dengan Inari Jinja.
Di seluruh Jepang terdapat kira-kira 32.000 Inari Jinja. Tapi jumlah pasti kuil
ini tidak bisa dipastikan karena tempat kuil ini berada tidak selalu diketahui. Kuil inari
yang paling terkenal bernama Fushimi Inari Taisha yang terletak di daerah Kyoto.
Kuil ini merupakan pusat dari semua kuil Inari yang ada di seluruh Jepang.
Setiap tahunnya di kuil ini diadakan matsuri atau festifal sebagai ritual pemujaan
kepada dewa Inari. Beberapa matsuri di kuil Fushimi Inari Taisha yang terkenal adalah
Kuil Inari berbeda dengan kuil Shinto lainnya yang biasanya memberikan
kacang merah atau sake sebagai persembahan untuk dewa, di kuil Inari mereka
memberikan aburage (tahu goreng yang tipis dan lebar) atau inarizushi (aburage yang
diisi dengan nasi putih) sebagai persembahannya.
Karena dewa Inari dipercayai berbentuk rubah, maka rubah menjadi hewan
yang di lindungi dan dijaga populasinya di Jepang. Ada enam jenis rubah yang
dilindungi di Jepang yaitu, rubah putih, rubah perak, rubah hitam, rubah merah, rubah
hokkaido, dan rubah abu-abu. Setiap rubah ini memiliki arti dan makna yang berbeda
dalam masyarakat Jepang. Karena bagi rakyat Jepang rubah merupakan hewan sakral,
ketika ada rubah liar yang ditemukan mati dijalan, maka rubah itu harus dibawa dan
disucikan. Jika tidak, rubah itu dipercayai akan berubah menjadi siluman jahat.
Selain sebagai dewa, rubah juga dianggap sebagai siluman atau youkai yang
memperingatkan manusia tentang bahaya Tidak hanya itu, rubah juga dimanfaatkan
oleh petani Jepang sebagai pengusir hama. Karena mengusir hama menggunakan
rubah lebih praktis dan lebih sehat. Ketika musim bertanam, petani akan meletakkan
aburage atau tahu goreng di perkebunan agar rubah-rubah dari gunung turun dan
menjadi pengusir hama diladang itu.
Rubah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepercayaan di Jepang.
Rubah menjadi salah satu dewa dengan tingkat tertinggi yang memegang kunci
kehidupan di Jepang, yaitu sebagai dewa padi.
Rubah dibiarkan hidup bebas di Jepang, karena semakin banyak rubah yang
berkeliaran maka orang Jepang percaya bahwa tempat itu akan semakin aman. Di
Jepang modern ini rubah masih sangat dihargai oleh rakyat Jepang. Meskipun mereka
sumber utama kehidupan mereka. Sehingga banyak pengusaha-pengusaha besar
Jepang yang menyumbang untuk pelestarian rubah dan lingkungan hidupnya.
Selain itu orang Jepang juga menjaga hutan agar rubah tetap terlindungi dan