vi
ABSTRAK
RE-BRANDING KOPI LOKAL KHAS KOTA SUMEDANG
Oleh:
Karina Permatasari
1164057
Wilayah Jawa Barat memiliki beberapa produk unggulan salah satunya adalah produk kopi yang dikenal dengan nama Java Preanger Coffee. Terdapat 13 Gunung yang berpotensi dijadikan lahan perkebunan kopi di Jawa Barat salah satunya adalah Gunung Manglayang yang termasuk di wilayah Kabupaten Sumedang. Ada beberapa wilayah di Kota Sumedang yang berpotensi dijadikan perkebunan kopi salah satunya wilayah Rancakalong. Pada tahun 2012 diadakan kaping test untuk menganalisis kopi dari beberapa daerah penghasil kopi di Jawa Barat kepada LP PUSLITKOKA Indonesia. Kopi Sumedang menduduki peringkat petama di daerah Jawa Barat dengan final score 84.50 Excellent dengan cita rasa Floral. Pada tahun 2015 Kopi Sumedang sempat diperkenalkan oleh pemerintah Jawa Barat dalam sebuah pameran kuliner. Namun disayangkan tidak didukung oleh identitas visual yang baik, serta promosi yang menarik. Hal tersebut menyebabkan Kopi Sumedang belum dikenal oleh masyarakat Luas. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini dirancang sebuah re-branding Kopi Sumedang yang memiliki konsep tradisional, tempo dulu dan alam, beridentitaskan kelokalan produk Kopi Sumedang sebagai Kopi Khas Indonesia. Perancangan rebranding ini meliputi
corporate branding dan promosi sederhana yang bertujuan serta memperkenalkan Kopi
Sumedang. Konsep tradisional diwakili dengan ornamen yang terdapat di logogram, konsep tempo dulu diwakili dengan tone warna yang di pakai, dan konsep natural diwakili dengan keaslian warna alami kopi. Tujuan perancangan Re-branding ini diharapkan dapat menjadi solusi yang baik untuk bisa membangun identitas yang kuat dalam produk kopi
Sumedang sehingga siap bersaing di pangsa pasar dunia.
ABSTRACT
REBRANDING SUMEDANG AUTHENTIC LOCAL COFFEE
Submitted by:
Karina Permatasari 1164057
West Java has several top products. One of them is coffee, which is named Java Preanger Coffee. There are 13 mountains that are potential for coffee plantations in West Java. One of them is Manglayang mountain in Sumedang. There are several areas in Sumedang that are potential for coffee plantations. One of them is in Rancakalong. In 2012, there was a cupping test to analyze coffee from several coffee plantations in West Java by LP PUSLITKOKA Indonesia. Sumedang coffee is in the first rank in West Java with final score 84.50. It is labelled excellent with floral taste. In 2015, Sumedang coffee was introduced in a culinary event by West Java government. However, it was not supported by a good visual identity and attractive promotion. As a result, the coffee was not popular to the society. Therefore, it is needed to design Sumedang coffee branding that has a local identity as Indonesian authentic coffee. The branding of Sumedang coffee is traditional, related with vintage, and natural. The traditional concept is represented by the ornament in the logo, the vintage concept is represented by the color used, and the natural concept is represented by the coffee natural color. This re-branding goal is be expected to be a good solution for building a strong identity in Sumedang coffee product in orden to be ready to compete in the word market.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... iiPERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan Perancangan... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II ... 6
3.1.1 Mandatori dan Instansi Terkait ... 9
3.1.2 Data Tentang Gejala / Fenomena yang Terjadi ... 11
3.1.3 Karya Sejenis ... 28
3.2 Analisis Terhadap permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 29
3.2.2 Analisis SWOT ... 30
BAB IV ... 32
4.1 Konsep Komunikasi ... 32
4.2 Konsep Kreatif ... 32
4.2.1 Konsep Visual ... 32
4.2.2 Konsep Verbal... 35
4.3 Konsep Media ... 35
4.3.1 Timeline Perancangan ... 36
4.3.2 Biaya Perancangan ... 37
4.4 Hasil Karya ... 40
m. Seragam Karyawan (Baju dan Celemek)... 56
n. Tote Bag ... 57
o. Wallpaper Mobil Perusahaan ... 58
BAB V ... 59
5.1 Simpulan ... 59
5.2 Saran ... 59
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat pada tahun 2014... 9Gambar 3.2 Dinas Perhutanan dan Perkebunan... 10
Gambar 3.3 Laporan hasil Analisis dari LP PUSLITKOKA Indonesia... 12
Gambar 3.4 Kemasan kopi dari Dinas HutBun... 13
Gambar 3.5 Ketua Petani kelompok petani kopi Tani Maju Mekar... 14
Gambar 3.6 Piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat pada tahun 2014... 15
Gambar 3.7 Proses Kopi... 15
Gambar 3.8 Pengurus IAKHH dari Dinas Kop UMKM, InDag... 16
Gambar 3.9 Bapa Bonny selaku Manager Cafe Morning Glory pusat... 17
Gambar 3.10 Koffie Fabriek Aroma Bandoeng... 18
Gambar 3.11 Koffie Fabriek Aroma Bandoeng... 19
Gambar 3.26 Gaya Desain kemasan... 27
Gambar 3.28 Warma yang dipakai... 33
Gambar 3.29 Font yang dipakai... 34
Gambar 3.32 Logo Kopi Sumedang... 38
Gambar 3.33 Gambar Ornamen yang dipakai kedalam logogram... 39
Gambar 3.36 Warna Logo... 40
Gambar 3.34 font episode i Logo type... 40
Gambar 3.35 Logo... 41
Gambar 3.37 Kartu Nama, Kop surat, Amplop... 42
Gambar 3.38 Cover Graphic Standrard Manul…... 43
Gambar 3.39 Kemasan Roaster kopi 200gr... 44
Gambar 3.40 Kemasan Powder kopi di kaleng 100gr... 45
Gambar 3.41 Kemasan 3 paket Powder kopi di kaleng 100gr... 46
Gambar 3.42 Member Card... 47
Gambar 3.42 Website... 48
Gambar 3.43 Poster... 49
Gambar 3.44 Billboard... 50
Gambar 3.46 Poster... 52
Gambar 3.47 X-banner... 53
Gambar 3.48 Hanger Paper Cup, Paper Cup, Mug, Tissu... 54
Gambar 3.49 Seragam Karyawan... 55
Gambar 3.50 Penerapan media pada cafe... 56
Gambar 3.48 Seragam Karyawan... 57
xii
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1 Skema Perancangan... 5Tabel 3.12 Diagram hasil kuesioner Jenis kelamin responden... 20
Tabel 3.13 Diagram hasil kuesioner tempat tinggal responden... 20
Tabel 3.14 Diagram hasil kuesioner responden suka berwisata... 21
Tabel 3.15 Diagram hasil kuesioner responden dari mana mengetahui ... 21
Tabel 3.16 Diagram hasil kuesioner responden memilih tempat oleh-oleh... 22
Tabel 3.17 Diagram hasil kuesioner responden membeli oleh-oleh... 22
Tabel 3.18 Diagram hasil kuesioner responden mencoba produk baru... 23
Tabel 3.19 Diagram hasil kuesioner responden dalam meminum kopi ... 23
Tabel 3.20 Diagram hasil kuesioner responden menyukai jenis kopi... 24
Tabel 3.21 Diagram hasil kuesioner responden mengetahui kopi Sumedang... 24
Tabel 3.22 Diagram hasil kuesioner responden mengetahui dari kopi Sumedang... 25
Tabel 3.23 Diagram hasil kuesioner responden tertarik dengan kopi Sumedang... 25
Tabel 3.24 Diagram hasil kuesioner responden sering melihat media informasi... 26
Tabel 3.25 Diagram hasil kuesioner responden memilih gaya visual disukai... 26
Tabel 4.30 Timeline Perancangan ... 36
Tabel 3.27 Perbandingan terhadap karya sejenis... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti jenis tanaman, jenis tanah,
kandungan unsur hara, suhu, iklim. Salah satunya perkebunan kopi, wilayah dari
Sabang sampai Merauke memiliki kualitas kopi yang memiliki cita rasa kualitas baik,
bahkan Indonesia menjadi pemasok kopi ke empat di dunia. Wilayah penghasil kopi
yang sudah terkenal adalah kopi Gayo Aceh, kopi Bali (Kintamani), dan kopi Toraja.
Wilayah Jawa Barat memiliki produk unggulan kopi yang dikenal dengan nama Java
Preanger Coffee, daerah penghasil kopi mulai dari Gunung Cikuray, Gunung
Papandayan, Gunung Malabar, Gunung Caringin, Gunung Tilu, Gunung Patuha,
Gunung Halu, Gunung Beser, Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Perahu,
Gunung Manglayang, Pangalengan dan salah satunya berada di wilayah kabupaten
Sumedang.
Kabupaten Sumedang memiliki perkebunan kopi di wilayah Cimalaka, Cakra Buana,
Wado, namun wilayah tersebut tidak terpelihara dengan baik hanya khusus didaerah
Rancakalong saja yang dipelihara dengan baik dan memiliki wilayah sebagian
besarnya perkebunan kopi sejak dahulu. keterbatasan petani memiliki kendala dalam
memproses dari awal penanaman hingga menjadi produk tepung kopi. Sehingga pada
tahun 2006 dari Dinas Perhutanan dan Perkebunan mencoba penyuluhan kepada petani
kopi untuk bisa di praktekan dalam proses pengolahan kopi.
Proses penyuluhan metode penerapan kopi yang cukup lama kepada petani membuat
hasil produk olahan kopi ini baru di perkenalkan pada tahun 2011 kepada
pemerintahan Jawa Barat. Sehinga pada tahun 2012 diadakannya kaping test untuk
analisis kopi dari beberapa daerah penghasil kopi di Jawa Barat kepada Laboratorium
yang dimiliki dari kopi Sumedang menduduki peringkat petama di daerah Jawa Barat
dengan hasil final score 84.50 Excellent, karena memiliki cita rasa Floral.
Pada umumnya secara geografis kopi yang baik tumbuh di dataran tinggi 1300M,
sedangkan kota Sumedang memiliki dataran yang rendah dibandingkan dengan
wilayah penghasil kopi lainnya di Jawa Barat. Menurut hasil wawancara yang
dilakukan dalam keunggulan dari kopi Sumedang dilihat dari Proses pemeliharaan,
cara pengolahan yang baik dan kandungan unsur hara yang mendukung.
Dijadikan Produk Kopi Sumedang pada saat ini banyak diteliti oleh orang asing dan
banyak dicari oleh pengusaha cafe dalam negeri. Sebagian besar petani kopi menjual
green bean saja kepada pengusaha cafe, sampai saat ini produk kopi Sumedang belum
diperjual belikan ke masyarakat luas khususnya daerah Sumedang. Masyarakat
diwilayah Sumedang dan didaerah lain tidak mengetahui keberadaan produk kopi
Sumedang dikarenakan identitas kopi Sumedang yang belum jelas dan promosi yang
masih kurang, oleh karena itu diperlukan suatu rancangan strategi Re-Branding kopi
Sumedang yang menarik.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bedasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan identifikasi permasalahan
sebagai berikut:
Bagaimana merancang strategi Re-Branding yang efektif dan promosi yang menarik
untuk memperkenalkan kualitas kopi lokal khas Sumedang pada masyarakat melalui
Desain komunikasi visual?
Ruang lingkup perancangan “Re-Branding kopi lokal khas Sumedang” dibatasi pada
salah satu kelompok petani kopi Tani Maju Mekar yang berpotensi untuk
mengembangkan produk kopi khas Sumedang yang berkualitas karena sudah memiliki
piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat. Perancangan ini dibatasi pada target
market kalangan menengah dan menengah atas sesuai dengan harga yang relatif mahal
dari produk kopi khas Sumedang. Target wilayah di Jawa Barat dan kota-kota besar
Universitas Kristen Maranatha 3 1.3 Tujuan Perancangan
Kopi Sumedang memiliki identitas yang jelas dan menarik untuk dinikmati oleh para
masyarakat pecinta kopi sebagai salah satu gaya hidup saat ini, Sehingga kopi
Sumedang semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai kopi lokal khas Indonesia.
bisa memicu perkembangan pariwisata Sumedang sehingga kota Sumedang dapat
dikenal oleh masyarakat luas.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan sebagai berikut:
a. Wawancara
Dilakukan dengan beberapa narasumber yang bersangkutan dengan produk kopi
Sumedang adalah sebagai berikut untuk mengetahui memperkuat data-data
mengenai kopi Sumedang :
- Bapak Budi Jatmika selaku penangung jawab sektor kopi Sumedang dari
Dinas Perhutani dan Perkebunan kabupaten Sumedang
- Bapak Sulaeman selaku ketua kelompok petani kopi Tani Maju Mekar Desa
Nagarawangi kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.
- Bapak Zaeni Adlan selaku pengurus Industri Agro Kimia dan hasil Hutan dari
Dinas Koprasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Perindustian dan
Perdagangan kabupaten Sumedang.
- Bapak Bonny selaku Manager Cafe Morning Glory pusat di Sentrasari.
- Anak dari Bapa Widya Pramata selaku pemilik Koffie Fabriek Aroma
Bandoeng.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan observasi langsung ke petani kopi di daerah
Rancakalong kabupaten Sumedang, ke Dinas Hut Bun dan Dinas Koperasi
UMKM, INDAG, ke cafe- cafe, ke tempat penjualan oleh-oleh kopi khas Jawa
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dengan adanya Perancangan strategi Re-Branding kopi lokal khas kota Sumedang,
diharapkan dapat menjadi solusi yang baik untuk bisa membangun Identitas yang
kuat dalam produk kopi Sumedang agar bisa siap bersaing di pangsa pasar Dunia.
Kelebihan yang dimiliki oleh kopi Sumedang agar bisa tersampaikan dengan baik
melalui media promosi yang mendukung, serta media utama seperti kemasan yang
mewakili identitas produk kopi Sumedang.
5.2 Saran
Dalam pembahasan topik Re-Branding Kopi Lokal Khas Kota Sumedang ini, masih
terbuka luas dalam pembahasannya. Masih bisa dibahas dari segi media yang perlu
dilengkapi lagi serta pendukung strategi promosi yang baik lagi untuk bisa
Universitas Kristen Maranatha 60
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2002. Manageman Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabetha.
Ind, Nicholas, 2003. Beyond Branding: How the New Values of Transparency and
Integrity are changing the worlds of Brands. Great Britain : Kogan Page.
Gunarsa, Delli. 2011. Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman. Jakarta :
PT.Agro Media Pustaka.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Krasovec, Sandra A. 2007. Desain Kenasan. Erlangga.
Lamb, Hair, McDaniel, 2001. Pemasaran. Jakarta :PT Salemba Emban Raya
Murphy, John and Michael Rowe. 1998. How to Design Trademarks & Logos : North
Light Books.
Rustan, Surianto, 2008. Layout, Dasar & Penerapannya. PT. Gramedia.
Sulasmi, Darmaprawira W.A, 2002. Warna Teori dan Kreatifitas Penggunanya