ABSTRACT
This research is aimed to determine number of the visitors towards revenue (PAD) of Bandung City, in a direct manner whether indirect manner. In this research influence is not direct manner the number of tourists towards revenue (PAD) by means of hotel tax revenue and restaurant tax revenue. The data used in this research is secondary data, then analyzed by path method. Results of this research showed either directly or indirectly the number of tourist visits have a significant effect on revenue (PAD). The influence of the number of tourists towards hotel tax revenue is 20,2% whereas the influence towards restaurant tax revenue is 23,5% and the influence of the number of tourists towards revenue (PAD) is 7,6%.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap besarnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung, secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini pengaruh secara tidak langsung jumlah kunjungan wisatawan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) melalui variabel penerimaaan pajak hotel dan penerimaan pajak restaurant. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode analisis jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa baik secara langsung maupun tidak langsung jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap penerimaan pajak hotel adalah 20,2% sedangkan terhadap penerimaan pajak hotel adalah 23,5% dan pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap PAD adalah 7,6%.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.2 Dasar-dasar Perpajakan ... 14
2.1.2.1 Definisi Pajak ... 14
2.1.2.2 Fungsi Pajak ... 17
2.1.2.3 Pembagian Hukum Pajak ... 19
2.1.2.4 Teori Pendukung Pemungutan Pajak ... 21
2.1.2.5 Penggolongan Jenis Pajak ... 22
2.1.2.6 Prinsip Pemungutan Pajak ... 26
2.1.2.7 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 27
2.1.2.8 Asas Pemungutan Pajak ... 30
2.1.2.9 Sistem Pemungutan Pajak ... 30
2.1.2.10 Hambatan Pemungutan Pajak ... 32
2.1.2.11 Timbul dan Hapusnya Utang Pajak ... 33
2.1.2.12 Tarif Pajak ... 34
2.1.3.5 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan ... 42
2.1.4 Pajak Hotel ... 43
2.1.4.1 Pengertian ... 43
2.1.4.2 Objek Pajak ... 44
2.1.4.4 Dasar, Tarif, dan Cara Perhiyungan Pajak ... 45
2.1.4.5 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak ... 45
2.1.4.6 Jatuh Tempo Pajak Terutang ... 46
2.1.4.7 Tata Cara Pembayaran ... 46
2.1.4.8 Tata Cara Penagihan ... 47
2.1.4.9 Kadaluwarsa Penagihan ... 49
2.1.5 Pajak Restoran ... 50
2.1.5.1 Pengertian ... 50
2.1.5.2 Objek Pajak ... 50
2.1.5.3 Subjek Pajak ... 51
2.1.5.4 Dasar, Tarif, dan Cara Perhiyungan Pajak ... 51
2.1.5.5 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak ... 51
2.1.5.6 Jatuh Tempo Pajak Terutang ... 51
2.1.5.7 Tata Cara Pembayaran ... 52
2.1.5.8 Tata Cara Penagihan ... 53
2.1.5.9 Kadaluwarsa Penagihan ... 55
2.1.6 Pendapatan Daerah ... 56
2.2 Kerangka Pemikiran ... 58
2.3 Hipotesis Penelitian ... 60
BAB III METODE PENELITIAN ... 62
3.1 Objek Penelitian ... 62
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 64
3.3.1 Variabel Penelitian ... 64
3.3.11 Variabel Bebas/ Independen (Variabel X) ... 64
3.3.1.2 Variabel Terikat/ Dependen (Variabel Y) ... 65
3.3.2 Operasionalisasi Variabel ... 65
3.4 Populasi dan Sampel ... 66
3.4.1 Populasi ... 66
3.4.2 Sampel ... 67
3.4.3 Metode Pengambilan Sampel ... 67
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 67
3.6 Jenis dan Sumber Data ... 69
3.7 Metode Analisis Data ... 69
3.7.1 Path Analysis (Analisis Jalur) ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70
4.1 Hasil Penelitian ... 70
4.1.1 Evaluasi Terhadap Validitas Model ... 70
4.2 Pembahasan ...72
4.2.1 Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Penerimaan Pajak Hotel ... 72
4.2.2 Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Penerimaan Pajak Restoran ... 73
Pendapatan Asli Daerah ... 74
4.2.4 Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah ... 75
4.2.5 Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah ... 76
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78
5.1 Simpulan ... 78
5.2 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
LAMPIRAN ... 84
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 60
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik Yang
Berkunjung dan Menginap di Kota Bandung Tahun 2008-
2012 ... 4
Tabel 1.2 Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2004–2013 ... 5
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A Surat Keterangan Penelitian ... 84
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan merupakan hal yang penting bagi suatu negara yang terus
menerus berkembang. Dalam peningkatan dan pembangunan nasional pemerintah
memerlukan suatu penerimaan yang rutin, maka pemerintah menempatkan
perpajakan sebagai pengadaan dana yang merupakan perwujudan peran aktif
masyarakat. Maka kegiatan pembangunan negara tergantung pada jumlah dari
penerimaan negara itu sendiri (Nurmantu, 2005:79). Indonesia merupakan salah
satu negara yang pada saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di
segala bidang, yang mana pembangunan tersebut dilakukan dengan tujuan yaitu
untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur.
Awalnya, sumber penerimaan negara Indonesia didominasi oleh sektor minyak
dan gas bumi (migas), tetapi sekarang beralih ke sektor non migas yang
diharapkan mampu berperan sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Salah
satu penerimaan utama non migas adalah adalah sektor pajak. Tiap tahun,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menetapkan persentase yang
cukup besar dan selalu meningkat setiap tahun. Pajak sebagai sumber penerimaan
negara yang penting supaya negara mampu memenuhi pengeluaran rutin dan
BAB I PENDAHULUAN 2
Pemerintah Indonesia harus selalu berupaya dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan khususnya pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber
daya dan potensi alam yang tersedia di daerah untuk tujuan pembangunan daerah.
Pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan tugas
pemerintahan dan pembangunan tentu memerlukan sumber penerimaan yang
dapat diandalkan. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak di
berlakukannya otonomi daerah atau kebijakan desentralisasi (Rita, 2013:1).
Kebijakan desentralisai ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah.
Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk dapat mengatur dan mengurus
daerahnya sendiri dan diharapkan dapat memacu peningkatan kesejahteraan
masyarakat di daerah melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, konsekuensi dari kebijakan desentralisasi atau otonomi
daerah ini adalah pemerintah daerah dituntut untuk harus dapat meningkatkan
kemampuannya dalam merencanakan, menggali, mengelola, dan menggunakan
sumber-sumber keuangan sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki (Rita, 2013:
2).
Dengan adanya otonomi daerah, tentu pembiayaan daerah tidak hanya
berasal dari pusat saja akan tetapi juga berasal dari daerahnya sendiri sehingga
pemerintah daerah perlu berusaha untuk selalu meningkatakan pendapatan asli
daerah itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, tentu
pemerintah daerah harus meningkatkan penerimaan pajak daerah karena pajak
BAB I PENDAHULUAN 3
Tentunya, besarnya jumlah penerimaaan pajak tidak mungkin lepas dari peran
aktif wajib pajak dalam pelaksanaan sistem pemungutan pajak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam
meningkatkan penerimaan daerah tersebut adalah dengan memaksimalkan dan
mengoptimalkan potensi dalam sektor pariwisata (Rita, 2013:2). Bandung
merupakan kota yang memiliki banyak keindahanalam yang berpotensi untuk
dikembangkan. Karena keindahanalam yang dimiliki tersebut banyak masyarakat
dari luar bandung yang ingin mengunjungi bandung. Sektor pariwisata Kota
Bandung merupakan sektor yang paling berpotensi untuk dikembangkan. Selain
karena dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah juga berpotensi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung. Sektor pariwisata kota
bandung akan semakin berkembang apabila jumlah kunjungan wisatawan selalu
mengalami peningkatan di tiap tahunnya.
Keberhasilan pengembangan sektor pariwisata, akan meningkatkan
penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen utama dengan
memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti: jumlah
wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun internasional, tingkat hunian
hotel, jumlah objek wisata yang ditawarkan, dan pendapatan perkapita (Rita,
2013:3).
Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat yang mana sering
dijadikan salah satu tempat tujuan utama wisata favorit di Indonesia. Apalagi letak
BAB I PENDAHULUAN 4
waktu dua jam saja, sering sekali dijadikan alternatif warga Jakarta untuk
menghabiskan waktu akhir pekannya apabila mereka bosan dengan suasana
Jakarta. Mungkin mayoritas warga Bandung pun tentu sudah paham, karena setiap
akhir pekan banyak sekali mobil-mobil dengan plat nomor B menghiasi jalanan
Kota Bandung.
Hal lain yang membuktikan bahwa Kota Bandung merupakan salah satu
tujuan utama wisata favorit di Indonesia adalah ditunjukan dengan penghargaan
yang diterima oleh Kota Bandung dalam ajang “Indonesian Tourism Award”
sebagai kota tujuan wisata terfavorit tahun 2010. (Kompas.com, 2010 dalam Rita,
2013 : 5). Jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Bandung dapat dilihat pada
tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Data Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik yang Berkunjung dan
Menginap di Kota Bandung Tahun 2008-2012
Tahun
Wisatawan
Jumlah
Mancanegara Domestik
2008 74.730 1.346.729 1.421.459
2009 168.712 2.928.157 3.096.869
2010 180.603 3.024.666 3.205.269
2011 194.062 3.882.010 4.070.072
2012 158.848 3.354.857 3.513.705
BAB I PENDAHULUAN 5
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa dari tahun 2008-2011
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung selalu meningkat walaupun
pada tahun 2012 mengalami penurunan, tetapi penurunan tersebut tidak terlalu
jauh. Dengan banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung
tentu ini akan meningkatkan pendapatan di segala bidang usaha yang ada di Kota
Bandung, baik objek wisata, hotel, restoran dan lain sebagainya. Peningkatan
pendapatan bagi bidang usaha yang ada di kota bandung baik dari sektor
perhotelan, sektor restoran, dan lain sebagainya ini akan berdampak pula pada
peningkatan pendapatan daerah Kota Bandung. Kota Bandung adalah salah satu
kota yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dan selalu
mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Berikut adalah data Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dalam sepuluh tahun terakhir:
Tabel 1.2.
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung
Tahun 2004–2013
(dalam Rupiah)
Tahun Anggaran Realisasi
2004 209.923.789.420 214.831.096.007
2005 213.100.251.482 229.645.751.696
2006 238.305.532.000 253.892.993.009
2007 281.981.582.739 291.028.616.137
BAB I PENDAHULUAN 6
2009 283.908.133.020 372.423.970.433
2010 416.051.806.357 440.331.559.083
2011 719.575.563.243 803.663.585.485
2012 934.809.515.372 1.001.806.364.114
2013 1.407.759.106.133 1.442.775.238.323
Sumber: Dinas Pelayanan Pajak (2014)
Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat terlihat bahwa Pendapatan Asli Daerah
Kota Bandung selama sepuluh tahun terakhir selalu meningkat dan peningkatan
tersebut tentunya tidak lepas dari peran serta keragaman potensi pariwisata yang
ada di Kota Bandung ditambah dengan tersedianya berbagai fasilitas penunjang
pariwisata yang memadai seperti restoran, penginapan, fasilitas rekreasi, yang
mana itu semua merupakan aset pariwisata yang dapat menjadi faktor penunjang
dalam pengembangan sektor industri pariwisata di Kota Bandung.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang menjadi dasar
dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih dan Budhi (2014) dengan
judul “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Penerimaan
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah” yang mana
didapat kesimpulan bahwa jumlah kunjungan wisatawan terhadap
penerimaan pajak hotel memiliki pengaruh positif yaitu sebesar 0,902,
begitu pula terhadap penerimaan pajak restoran juga berpengaruh positif
BAB I PENDAHULUAN 7
menunjukan hubungan signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
Kemudian pengaruh pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan
asli daerah secara parsial menunjukan hubungan yang signifikan yaitu
sebesar 0,412 dan 0,589.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Suartini dan Suyana (2013) dengan judul
“Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel
Dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten
Gianyar” dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah kunjungan
wisatawan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten gianyar adalah
sebesar 2,665 yang mana secara parsial ini menunjukan pengaruh yang
positif dan signifikan, begitu pula pengaruh pajak hiburan terhadap
pendapatan asli daerah kabupaten gianyar menunjukan pengaruh yang
positif dan signifikan yaitu sebesar 3,448, pengaruh pajak hotel dan
restoran juga menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pendapatan asli daerah kabupaten gianyar yaitu sebesar 8,940.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rita (2013) dengan judul “Pengaruh
Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel,
Pajak Restoran Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun
2005-2012” dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah kunjungan
wisatawan terhadap pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran dan
pendapatan asli daerah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan,
dimana jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 8
sebesar Rp 804.000 per tahun, peningkatan pajak restoran sebesar Rp
897.000 per tahun, dan peningkatan pendapatan asli daerah sebesar Rp
727.000 per tahun.
Berdasarkan penjelasan latar belakang dan juga hasil dari
penelitian-penelitian terdahulu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian-penelitian dengan judul
“PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP
PENERIMAAN PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, DAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pemaparan penelitian terdahulu di
atas penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap
penerimaan pajak hotel?
2. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap
penerimaan pajak restoran?
3. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap
pendapatan asli daerah Kota Bandung?
4. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak hotel terhadap pendapatan asli
daerah Kota Bandung?
5. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak restoran terhadap pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 9
1.3. Tujuan Penelitian
Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari jumlah kunjungan
wisatawan terhadap penerimaan pajak hotel.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari jumlah kunjungan
wisatawan terhadap penerimaan pajak restoran.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari jumlah kunjungan
wisatawan terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penerimaan pajak
hotel terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penerimaan pajak
restoran terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan berkaitan dengan pajak daerah khususnya pajak hotel dan
pajak restoran.
BAB I PENDAHULUAN 10
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
seberapa besar pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, pajak hotel,
dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah.
3. Bagi Pengusaha Hotel dan Restoran di Kota Bandung
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari
para pengusaha hotel dan juga restoran di Kota Bandung agar
membayar pajak sesuai dengan ketentuan karena dapat turut serta
berkontribusi dalam pembangunan infrastuktur kota Bandung.
4. Bagi Dinas Pelayanan Pajak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu informasi
bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung guna meningkatkan
sumber-sumber pajak yang potensial sehingga mampu memberikan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian atau analisis dan pembahasan sebagaimana
yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan pajak hotel di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013, karena
berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil dari 5%
yaitu sebesar 4,4%.
2. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan pajak restoran di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013, karena
berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil dari 5%
yaitu sebesar 1,4%.
3. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan pendapatan asli daerah di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013,
karena berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil
dari 5% yaitu sebesar 0,7%.
4. Penerimaan pajak hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 79
karena berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil
dari 5% yaitu sebesar 1,6%.
5. Penerimaan pajak hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan pendapatan asli daerah di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013,
karena berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil
dari 5% yaitu sebesar 3,9%.
5.2. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
- Hasil ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dengan menambahkan tempat penelitian di daerah yang belum
diteliti ataupun dengan skala yang lebih luas.
- Memperluas faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan
pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata lainnya.
2. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai penambah informasi
mengenai pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap penerimaan
pajak hotel, pajak restoran, dan pendapatan asli daerah Kota Bandung
namun tetap dengan mencari referensi lainnya selain hasil penelitian ini.
3. Bagi Pengusaha Hotel dan Restoran di Kota Bandung
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan agar dapat selalu
meningkatkan kualitas pelayanannya, karena dengan peningkatan kualitas
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 80
menggunakan pelayanan yang disediakan oleh usaha hotel dan restoran
tersebut, dan ini dapat merangsang para wisatawan untuk mau selalu
berkunjung ke Kota Bandung sehingga ini akan meningkatkan pendapatan
bagi usaha itu sendiri juga bagi penerimaan pendapatan asli daerah. Juga
para pengusaha disarankan untuk selalu taat menyetorkan pajaknya karena
ini sangat membantu bagi pembangunan Kota Bandung.
4. Bagi Dinas Pelayanan Pajak
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi untuk dapat
meningkatkan selalu sumber-sumber pajak yang potensial, namun dengan
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Sanusi. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hartono, Jogiyanto. (2011). Metode Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.
I Made Wirartha. (2006). Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi. C.V Andi Offset. Yogyakarta.
Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Kusumaningrum, Dian. (2009). Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi 2011, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Nurmantu, Safri. (2005). Pengantar Perpajakan. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Palamba, Asael Fetrari. (2014). Pengaruh Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Pandiangan, Libarti. (2008). Modernisasi dan reformasi pelayanan perpajakan. Elex Media Computindo. Jakarta.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2013 Pasal 1 Tentang Kepariwisataan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2003 Tentang Biaya Pemungutan Pendapatan Asli Daerah
82
Kota Bandung Tahun 2005-2012. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus. Buku Kesatu, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Buku Kesatu, Edisi Kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Riduwan & Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Alfabeta. Bandung
Siahaan, Marihot P. (2010). Pajak Daerah dan Retribus Daerah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suartini Nyoman, N., dan Utama Suyana, M. (2013). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Suyana, Utama. (2010). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 1991 – 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Udayan. Denpasar.
Tjahjono, Achmad dan Muhammad F. Husain. (1997). Perpajakan. Edisi Pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku kesatu, Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
83
http://www.dprd-bandungkota.go.id/attachments/article/105/Perda%2028-2009%20ttg%20Pajak%20Restoran.pdf
http://www.dprd-bandungkota.go.id/attachments/article/106/Perda%2027-2009%20ttg%20Pajak%20Hotel.pdf
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=1000&p_tgl=tahu n&tahun=&nomor=&q=pajak%20daerah&q_do=macth&hlm=1&page=sh ow&id=13940