• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This research is aimed to determine number of the visitors towards revenue (PAD) of Bandung City, in a direct manner whether indirect manner. In this research influence is not direct manner the number of tourists towards revenue (PAD) by means of hotel tax revenue and restaurant tax revenue. The data used in this research is secondary data, then analyzed by path method. Results of this research showed either directly or indirectly the number of tourist visits have a significant effect on revenue (PAD). The influence of the number of tourists towards hotel tax revenue is 20,2% whereas the influence towards restaurant tax revenue is 23,5% and the influence of the number of tourists towards revenue (PAD) is 7,6%.

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap besarnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung, secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini pengaruh secara tidak langsung jumlah kunjungan wisatawan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) melalui variabel penerimaaan pajak hotel dan penerimaan pajak restaurant. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode analisis jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa baik secara langsung maupun tidak langsung jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap penerimaan pajak hotel adalah 20,2% sedangkan terhadap penerimaan pajak hotel adalah 23,5% dan pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap PAD adalah 7,6%.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

(4)

2.1.2 Dasar-dasar Perpajakan ... 14

2.1.2.1 Definisi Pajak ... 14

2.1.2.2 Fungsi Pajak ... 17

2.1.2.3 Pembagian Hukum Pajak ... 19

2.1.2.4 Teori Pendukung Pemungutan Pajak ... 21

2.1.2.5 Penggolongan Jenis Pajak ... 22

2.1.2.6 Prinsip Pemungutan Pajak ... 26

2.1.2.7 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 27

2.1.2.8 Asas Pemungutan Pajak ... 30

2.1.2.9 Sistem Pemungutan Pajak ... 30

2.1.2.10 Hambatan Pemungutan Pajak ... 32

2.1.2.11 Timbul dan Hapusnya Utang Pajak ... 33

2.1.2.12 Tarif Pajak ... 34

2.1.3.5 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan ... 42

2.1.4 Pajak Hotel ... 43

2.1.4.1 Pengertian ... 43

2.1.4.2 Objek Pajak ... 44

(5)

2.1.4.4 Dasar, Tarif, dan Cara Perhiyungan Pajak ... 45

2.1.4.5 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak ... 45

2.1.4.6 Jatuh Tempo Pajak Terutang ... 46

2.1.4.7 Tata Cara Pembayaran ... 46

2.1.4.8 Tata Cara Penagihan ... 47

2.1.4.9 Kadaluwarsa Penagihan ... 49

2.1.5 Pajak Restoran ... 50

2.1.5.1 Pengertian ... 50

2.1.5.2 Objek Pajak ... 50

2.1.5.3 Subjek Pajak ... 51

2.1.5.4 Dasar, Tarif, dan Cara Perhiyungan Pajak ... 51

2.1.5.5 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak ... 51

2.1.5.6 Jatuh Tempo Pajak Terutang ... 51

2.1.5.7 Tata Cara Pembayaran ... 52

2.1.5.8 Tata Cara Penagihan ... 53

2.1.5.9 Kadaluwarsa Penagihan ... 55

2.1.6 Pendapatan Daerah ... 56

2.2 Kerangka Pemikiran ... 58

2.3 Hipotesis Penelitian ... 60

BAB III METODE PENELITIAN ... 62

3.1 Objek Penelitian ... 62

(6)

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 64

3.3.1 Variabel Penelitian ... 64

3.3.11 Variabel Bebas/ Independen (Variabel X) ... 64

3.3.1.2 Variabel Terikat/ Dependen (Variabel Y) ... 65

3.3.2 Operasionalisasi Variabel ... 65

3.4 Populasi dan Sampel ... 66

3.4.1 Populasi ... 66

3.4.2 Sampel ... 67

3.4.3 Metode Pengambilan Sampel ... 67

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 67

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 69

3.7 Metode Analisis Data ... 69

3.7.1 Path Analysis (Analisis Jalur) ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1 Hasil Penelitian ... 70

4.1.1 Evaluasi Terhadap Validitas Model ... 70

4.2 Pembahasan ...72

4.2.1 Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Penerimaan Pajak Hotel ... 72

4.2.2 Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Penerimaan Pajak Restoran ... 73

(7)

Pendapatan Asli Daerah ... 74

4.2.4 Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah ... 75

4.2.5 Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah ... 76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1 Simpulan ... 78

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 60

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik Yang

Berkunjung dan Menginap di Kota Bandung Tahun 2008-

2012 ... 4

Tabel 1.2 Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2004–2013 ... 5

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 65

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Surat Keterangan Penelitian ... 84

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan merupakan hal yang penting bagi suatu negara yang terus

menerus berkembang. Dalam peningkatan dan pembangunan nasional pemerintah

memerlukan suatu penerimaan yang rutin, maka pemerintah menempatkan

perpajakan sebagai pengadaan dana yang merupakan perwujudan peran aktif

masyarakat. Maka kegiatan pembangunan negara tergantung pada jumlah dari

penerimaan negara itu sendiri (Nurmantu, 2005:79). Indonesia merupakan salah

satu negara yang pada saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di

segala bidang, yang mana pembangunan tersebut dilakukan dengan tujuan yaitu

untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur.

Awalnya, sumber penerimaan negara Indonesia didominasi oleh sektor minyak

dan gas bumi (migas), tetapi sekarang beralih ke sektor non migas yang

diharapkan mampu berperan sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Salah

satu penerimaan utama non migas adalah adalah sektor pajak. Tiap tahun,

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menetapkan persentase yang

cukup besar dan selalu meningkat setiap tahun. Pajak sebagai sumber penerimaan

negara yang penting supaya negara mampu memenuhi pengeluaran rutin dan

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Pemerintah Indonesia harus selalu berupaya dalam pelaksanaan kegiatan

pembangunan khususnya pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber

daya dan potensi alam yang tersedia di daerah untuk tujuan pembangunan daerah.

Pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan tugas

pemerintahan dan pembangunan tentu memerlukan sumber penerimaan yang

dapat diandalkan. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak di

berlakukannya otonomi daerah atau kebijakan desentralisasi (Rita, 2013:1).

Kebijakan desentralisai ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah.

Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk dapat mengatur dan mengurus

daerahnya sendiri dan diharapkan dapat memacu peningkatan kesejahteraan

masyarakat di daerah melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian, konsekuensi dari kebijakan desentralisasi atau otonomi

daerah ini adalah pemerintah daerah dituntut untuk harus dapat meningkatkan

kemampuannya dalam merencanakan, menggali, mengelola, dan menggunakan

sumber-sumber keuangan sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki (Rita, 2013:

2).

Dengan adanya otonomi daerah, tentu pembiayaan daerah tidak hanya

berasal dari pusat saja akan tetapi juga berasal dari daerahnya sendiri sehingga

pemerintah daerah perlu berusaha untuk selalu meningkatakan pendapatan asli

daerah itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, tentu

pemerintah daerah harus meningkatkan penerimaan pajak daerah karena pajak

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Tentunya, besarnya jumlah penerimaaan pajak tidak mungkin lepas dari peran

aktif wajib pajak dalam pelaksanaan sistem pemungutan pajak.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam

meningkatkan penerimaan daerah tersebut adalah dengan memaksimalkan dan

mengoptimalkan potensi dalam sektor pariwisata (Rita, 2013:2). Bandung

merupakan kota yang memiliki banyak keindahanalam yang berpotensi untuk

dikembangkan. Karena keindahanalam yang dimiliki tersebut banyak masyarakat

dari luar bandung yang ingin mengunjungi bandung. Sektor pariwisata Kota

Bandung merupakan sektor yang paling berpotensi untuk dikembangkan. Selain

karena dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah juga berpotensi

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung. Sektor pariwisata kota

bandung akan semakin berkembang apabila jumlah kunjungan wisatawan selalu

mengalami peningkatan di tiap tahunnya.

Keberhasilan pengembangan sektor pariwisata, akan meningkatkan

penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen utama dengan

memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti: jumlah

wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun internasional, tingkat hunian

hotel, jumlah objek wisata yang ditawarkan, dan pendapatan perkapita (Rita,

2013:3).

Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat yang mana sering

dijadikan salah satu tempat tujuan utama wisata favorit di Indonesia. Apalagi letak

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

waktu dua jam saja, sering sekali dijadikan alternatif warga Jakarta untuk

menghabiskan waktu akhir pekannya apabila mereka bosan dengan suasana

Jakarta. Mungkin mayoritas warga Bandung pun tentu sudah paham, karena setiap

akhir pekan banyak sekali mobil-mobil dengan plat nomor B menghiasi jalanan

Kota Bandung.

Hal lain yang membuktikan bahwa Kota Bandung merupakan salah satu

tujuan utama wisata favorit di Indonesia adalah ditunjukan dengan penghargaan

yang diterima oleh Kota Bandung dalam ajang “Indonesian Tourism Award”

sebagai kota tujuan wisata terfavorit tahun 2010. (Kompas.com, 2010 dalam Rita,

2013 : 5). Jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Bandung dapat dilihat pada

tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Data Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik yang Berkunjung dan

Menginap di Kota Bandung Tahun 2008-2012

Tahun

Wisatawan

Jumlah

Mancanegara Domestik

2008 74.730 1.346.729 1.421.459

2009 168.712 2.928.157 3.096.869

2010 180.603 3.024.666 3.205.269

2011 194.062 3.882.010 4.070.072

2012 158.848 3.354.857 3.513.705

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa dari tahun 2008-2011

jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung selalu meningkat walaupun

pada tahun 2012 mengalami penurunan, tetapi penurunan tersebut tidak terlalu

jauh. Dengan banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung

tentu ini akan meningkatkan pendapatan di segala bidang usaha yang ada di Kota

Bandung, baik objek wisata, hotel, restoran dan lain sebagainya. Peningkatan

pendapatan bagi bidang usaha yang ada di kota bandung baik dari sektor

perhotelan, sektor restoran, dan lain sebagainya ini akan berdampak pula pada

peningkatan pendapatan daerah Kota Bandung. Kota Bandung adalah salah satu

kota yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dan selalu

mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Berikut adalah data Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dalam sepuluh tahun terakhir:

Tabel 1.2.

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung

Tahun 2004–2013

(dalam Rupiah)

Tahun Anggaran Realisasi

2004 209.923.789.420 214.831.096.007

2005 213.100.251.482 229.645.751.696

2006 238.305.532.000 253.892.993.009

2007 281.981.582.739 291.028.616.137

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

2009 283.908.133.020 372.423.970.433

2010 416.051.806.357 440.331.559.083

2011 719.575.563.243 803.663.585.485

2012 934.809.515.372 1.001.806.364.114

2013 1.407.759.106.133 1.442.775.238.323

Sumber: Dinas Pelayanan Pajak (2014)

Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat terlihat bahwa Pendapatan Asli Daerah

Kota Bandung selama sepuluh tahun terakhir selalu meningkat dan peningkatan

tersebut tentunya tidak lepas dari peran serta keragaman potensi pariwisata yang

ada di Kota Bandung ditambah dengan tersedianya berbagai fasilitas penunjang

pariwisata yang memadai seperti restoran, penginapan, fasilitas rekreasi, yang

mana itu semua merupakan aset pariwisata yang dapat menjadi faktor penunjang

dalam pengembangan sektor industri pariwisata di Kota Bandung.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang menjadi dasar

dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih dan Budhi (2014) dengan

judul “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Penerimaan

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah” yang mana

didapat kesimpulan bahwa jumlah kunjungan wisatawan terhadap

penerimaan pajak hotel memiliki pengaruh positif yaitu sebesar 0,902,

begitu pula terhadap penerimaan pajak restoran juga berpengaruh positif

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

menunjukan hubungan signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

Kemudian pengaruh pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan

asli daerah secara parsial menunjukan hubungan yang signifikan yaitu

sebesar 0,412 dan 0,589.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Suartini dan Suyana (2013) dengan judul

“Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel

Dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten

Gianyar” dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah kunjungan

wisatawan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten gianyar adalah

sebesar 2,665 yang mana secara parsial ini menunjukan pengaruh yang

positif dan signifikan, begitu pula pengaruh pajak hiburan terhadap

pendapatan asli daerah kabupaten gianyar menunjukan pengaruh yang

positif dan signifikan yaitu sebesar 3,448, pengaruh pajak hotel dan

restoran juga menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

pendapatan asli daerah kabupaten gianyar yaitu sebesar 8,940.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rita (2013) dengan judul “Pengaruh

Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel,

Pajak Restoran Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun

2005-2012” dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah kunjungan

wisatawan terhadap pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran dan

pendapatan asli daerah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan,

dimana jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap peningkatan

(18)

BAB I PENDAHULUAN 8

sebesar Rp 804.000 per tahun, peningkatan pajak restoran sebesar Rp

897.000 per tahun, dan peningkatan pendapatan asli daerah sebesar Rp

727.000 per tahun.

Berdasarkan penjelasan latar belakang dan juga hasil dari

penelitian-penelitian terdahulu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian-penelitian dengan judul

“PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan penelitian terdahulu di

atas penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap

penerimaan pajak hotel?

2. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap

penerimaan pajak restoran?

3. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap

pendapatan asli daerah Kota Bandung?

4. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak hotel terhadap pendapatan asli

daerah Kota Bandung?

5. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak restoran terhadap pendapatan

(19)

BAB I PENDAHULUAN 9

1.3. Tujuan Penelitian

Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari jumlah kunjungan

wisatawan terhadap penerimaan pajak hotel.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari jumlah kunjungan

wisatawan terhadap penerimaan pajak restoran.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari jumlah kunjungan

wisatawan terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penerimaan pajak

hotel terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penerimaan pajak

restoran terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi:

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan berkaitan dengan pajak daerah khususnya pajak hotel dan

pajak restoran.

(20)

BAB I PENDAHULUAN 10

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

seberapa besar pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, pajak hotel,

dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah.

3. Bagi Pengusaha Hotel dan Restoran di Kota Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari

para pengusaha hotel dan juga restoran di Kota Bandung agar

membayar pajak sesuai dengan ketentuan karena dapat turut serta

berkontribusi dalam pembangunan infrastuktur kota Bandung.

4. Bagi Dinas Pelayanan Pajak

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu informasi

bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung guna meningkatkan

sumber-sumber pajak yang potensial sehingga mampu memberikan

(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian atau analisis dan pembahasan sebagaimana

yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

1. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penerimaan pajak hotel di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013, karena

berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil dari 5%

yaitu sebesar 4,4%.

2. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penerimaan pajak restoran di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013, karena

berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil dari 5%

yaitu sebesar 1,4%.

3. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penerimaan pendapatan asli daerah di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013,

karena berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil

dari 5% yaitu sebesar 0,7%.

4. Penerimaan pajak hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(22)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 79

karena berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil

dari 5% yaitu sebesar 1,6%.

5. Penerimaan pajak hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penerimaan pendapatan asli daerah di Kota Bandung untuk tahun 2009-2013,

karena berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p-value yang lebih kecil

dari 5% yaitu sebesar 3,9%.

5.2. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

- Hasil ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih

lanjut dengan menambahkan tempat penelitian di daerah yang belum

diteliti ataupun dengan skala yang lebih luas.

- Memperluas faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan

pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata lainnya.

2. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai penambah informasi

mengenai pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap penerimaan

pajak hotel, pajak restoran, dan pendapatan asli daerah Kota Bandung

namun tetap dengan mencari referensi lainnya selain hasil penelitian ini.

3. Bagi Pengusaha Hotel dan Restoran di Kota Bandung

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan agar dapat selalu

meningkatkan kualitas pelayanannya, karena dengan peningkatan kualitas

(23)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 80

menggunakan pelayanan yang disediakan oleh usaha hotel dan restoran

tersebut, dan ini dapat merangsang para wisatawan untuk mau selalu

berkunjung ke Kota Bandung sehingga ini akan meningkatkan pendapatan

bagi usaha itu sendiri juga bagi penerimaan pendapatan asli daerah. Juga

para pengusaha disarankan untuk selalu taat menyetorkan pajaknya karena

ini sangat membantu bagi pembangunan Kota Bandung.

4. Bagi Dinas Pelayanan Pajak

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi untuk dapat

meningkatkan selalu sumber-sumber pajak yang potensial, namun dengan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sanusi. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2011). Metode Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

I Made Wirartha. (2006). Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi. C.V Andi Offset. Yogyakarta.

Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.

Kusumaningrum, Dian. (2009). Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi 2011, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Nurmantu, Safri. (2005). Pengantar Perpajakan. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Palamba, Asael Fetrari. (2014). Pengaruh Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Pandiangan, Libarti. (2008). Modernisasi dan reformasi pelayanan perpajakan. Elex Media Computindo. Jakarta.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2013 Pasal 1 Tentang Kepariwisataan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2003 Tentang Biaya Pemungutan Pendapatan Asli Daerah

(25)

82

Kota Bandung Tahun 2005-2012. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus. Buku Kesatu, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Buku Kesatu, Edisi Kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Riduwan & Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Alfabeta. Bandung

Siahaan, Marihot P. (2010). Pajak Daerah dan Retribus Daerah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suartini Nyoman, N., dan Utama Suyana, M. (2013). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Suyana, Utama. (2010). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 1991 – 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Udayan. Denpasar.

Tjahjono, Achmad dan Muhammad F. Husain. (1997). Perpajakan. Edisi Pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku kesatu, Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

(26)

83

http://www.dprd-bandungkota.go.id/attachments/article/105/Perda%2028-2009%20ttg%20Pajak%20Restoran.pdf

http://www.dprd-bandungkota.go.id/attachments/article/106/Perda%2027-2009%20ttg%20Pajak%20Hotel.pdf

http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=1000&p_tgl=tahu n&tahun=&nomor=&q=pajak%20daerah&q_do=macth&hlm=1&page=sh ow&id=13940

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.2.

Referensi

Dokumen terkait

Komposisi jenis burung yang ada dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah jenis burung yang dijumpai pada empat lokasi pengamatan yang berbeda yaitu hutan primer, hutan

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan guna penyusunan skripsi dengan judul ”Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan di SDIT Salsabila

Oleh sebab itu, peningkatan kadar vanilin ekstrak buah vanili segar seiring dengan meningkatnya suhu, seperti terlihat pada Gambar 23 berkontribusi terhadap pembentukan warna

[r]

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan dan Beban Pajak Tangguhan Terhadap Praktik Manajemen Laba di Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Level of TNF-α in LPS-induced RAW264.7 treated with AME of 50 µg/mL, was signiicantly diferent compared to TNF-α level in positive control (Table 2).. hese results indicate AME of

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) hubungan antara latar belakang pendidikan orang tua dengan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 2) hubungan

Using L1 is considered important and useful in the case of helping the students to have better understanding to what they are expected to do. Keywords: Teachers’ Perceptions,