• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memento Mori, Perancangan Adibusana dengan Inspirasi Danse Macabre.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memento Mori, Perancangan Adibusana dengan Inspirasi Danse Macabre."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Koleksi adibusana ini berjudul Memento Mori, yaitu suatu ungkapan pada Abad Pertengahan di Prancis yang artinya “Remember that You must Die”. Terinspirasi

dari alegori danse macabre yang muncul di abad 14 dan 15 di Perancis, nuansa yang

dihasilkan oleh koleksi ini adalah nuansa gothic.

Figur utama dalam konsep danse macabre adalah tengkorak sehingga koleksi ini

mencerminkan kekhasan bentuk-bentuk tulang belulang yang dibuat dalam

manipulating fabric. Embroidery, beads embroidery, pleats modifikasi, dan

structural manipulating fabric merupakan manipulating yang digunakan pada

koleksi ini. Siluet dalam koleksi ini adalah siluet mullet, ballgown dan mermaid.

Nuansa yang ingin diciptakan dari koleksi ini adalah gothic, sehingga warna – warna

yang akan muncul adalah warna – warna dark, seperti hitam, abu – abu, dan hijau

emerald.

Koleksi ini dibuat dengan tahapan dan teknik yang sesuai dengan konsep yang

diangkat. Tahapan pengerjaan dimulai dengan teknik drafting, cutting, manipulating

fabric dan finishing.

Koleksi adibusana ini ditujukan bagi wanita young adult hingga adult dengan kisaran

usia 20 – 45 tahun yang berprofesi sebagai aktris, penyanyi atau wanita yang

merupakan kaum sosialita di kota-kota besar untuk menghadiri suatu acara resmi

kelas atas.

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The title of this couture collection is Memento Mori, an expression of the Middle

Ages in France means "Remember that You Must Die". Inspired by the allegory of

danse macabre that appeared in the 14th and 15th centuries in France, this

collection reflects gothic nuance.

The main figure in the danse macabre concept is the skull, it makes this collection

reflect the peculiarities of bones structure in manipulating fabric. Embroidery, beads

embroidery, pleats modifications, and structural manipulating fabric are used in this

collection. Silhouettes in this collection are mullet, ballgown and mermaid. Due to

the nuance is gothic, the color that designer used are dark colors, specifically black,

gray, and emerald green.

This collection was made with the stages and techniques in accordance with the

concept raised. Stages of processing begins with drafting, cutting, manipulating

fabric and finishing.

This couture collection is intended for young adult to adult women ranging in age

from 20-45 years ,an actress, a singer, a socialite in major cities to attend an upscale

formal event.

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xii

Bab I Pendnhuluan 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah... 2

1.3.1. Batasan Desain ... 2

1.3.2. Batasan Tinjauan... 3

1.4. Tujuan Perancangan ... 3

1.5. Metode Perancangan ... 4

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.5. Klasifikasi fashion berdasarkan eksklusifitas market ... 9

2.1.6. Designing Fashion ... 11

2.2. Prinsip – prinsip desain dan teori warna ... 12

2.2.1. Prinsip-prinsip dalam komposisi desain ... 12

2.2.2. Teori warna ... 13

2.3. Teori tekstil ... 13

2.3.1. Tekstil ... 13

2.3.2. Surface Treatment ... 14

2.4. Teori Pola ... 17

2.4.1 Garis – garis dasar... 19

2.4.2 Pengukuran ... 20

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.4.2.2. Ukuran panjang / garis vertikal ... 22

2.5. Sewing Theory ... 23

2.5.1. Hand sewing technique ... 23

2.5.2. Machine seams ... 24

2.5.3. Teknik pressing... 25

2.5.4. Facing ... 26

2.5.5. Lining ... 26

2.5.6. Underlining ... 26

2.5.7. Draping ... 27

2.5.8. Grainline ... 27

Bab III Deskripsi Objel Studi 3.1. Dance of Death ... 28

3.2. The Black Death ... 32

3.3. Trend 2014 Sagacity : Volcanize... 36

3.4. Gothic Art ... 37

Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Perancangan Umum ... 38

4.2. Perancangan Khusus ... 43

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

Busana 2 ... 50

Busana 3 ... 56

Busana 4 ... 62

Bab V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan ... 66

5.2. Saran ... 66

Daftar Pustaka ... 67

(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

(8)

x Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.4. Pleats Bilah Pisau………..………41

Gambar 4.5. Pleats dan beads ………...………41

Gambar 4.6. Pleats Modifikasi………...………42

Gambar 4.7. Structural Manipulating Fabric……….………42

Gambar 4.8. Embroidery, Beads embroidery, cording ………..………43

Gambar 4.9. Design 1 (Front)………44

Gambar 4.10. Design 1 (Back) ………...………45

Gambar 4.11. Photoshoot Busana 1 ………..46

Gambar 4.12. Technical Drawing Busana 1………...……47

Gambar 4.13. Drafting Busana 1………48

Gambar 4.14. pemindahan drafting ……….………..……49

Gambar 4.15.Design 2 (front)………..…..………50

Gambar 4.16. Design 2 (Back) ………..51

Gambar 4.17. Photoshoot Busana 2 ……….……..………52

(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.19. Pleats modifikasi ……….54

Gambar 4.20. Design 3 (Front) ………..55

Gambar 4.21. Design 3 (Back) ……….………..……56

Gambar 4.22. Photoshoot Busana 3 (sumber : koleksi pribadi) ………57

Gambar 4.23. Photoshoot Busana 3 (sumber : koleksi pribadi) ………58

Gambar 4.24. Technical Drawing Busana 3 (sumber : koleksi pribadi) …………...59

Gambar 4.25. structural manipulating fabric (sumber : koleksi pribadi) ……….…60

Gambar 4.26. Design 4 (Front) ………..…61

Gambar 4.27. Design 4 (Back) ………...62

Gambar 4.28. Photoshoot Busana 4 ………...63

(10)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Ukuran Model dan Pola Kecil... 70

Lampiran B Material...75

Lampiran C Dokumentasi busana...77

Lampiran D Gambar teknik...87

Lampiran E Ilustrasi Fashion...103

Lampiran F Reka Bahan...111

Lampiran G Proses Pembuatan...114

Lampiran H Rincian Harga Material...131

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kematian merupakan kenyataan yang pasti dan merupakan fase dari

kehidupan manusia. Setiap indivi du pasti mengetahui bahwa suatu saat dan di

suatu tempat dia akan mengalami hal tersebut, tetapi mengenai waktu, tempat

dan sebabnya tidak seorangpun akan mengethauinya.

Keinginan untuk selalu bersama dengan segala yang telah dicapai dalam hidup

di dunia menyebabkan manusia enggan untuk berpisah dari pencapaiannya,

Maka kematian memunculkan ketakutan dan kekhawatiran.

Koleksi busana semi couture ini berjudul Memento Mori yang merupakan

bahasa Prancis,yaitu “remember that you must die”. Karya seni ini dibuat

dengan tujuan mengingatkan manusia bahwa kematian merupakan hal yang tak

terelakan, penuh kepastian dan akan menimpa seluruh makhluk hidup di dunia.

Di samping itu, koleksi Memento Mori ini juga bertujuan untuk

memperlihatkan bahwa terdapat sisi keindahan dari suatu karya seni yang

mengangkat topik kematian.

Koleksi ini terinspirasi dari suatu alegori di Eropa pada abad ke 14, yaitu danse

macabre. Danse macabre merupakan suatu tarian yang dibawakan oleh

tengkorak – tengkorak ketika kematian datang. Dalam mitos ini, orang – orang percaya bahwa tengkorak bangkit dari kuburan kemudian menggoda dan

membujuk orang hidup untuk ikut bergabung bersama mereka ke alam

kematian. Interpretasi danse macabre ini tertuang dalam karya seni, literatur

(12)

2 Universitas Kristen Maranatha Tengkorak yang merupakan tokoh utama dalam alegori danse macabre ini

menjadi hal yang mendominasi koleksi memento mori. Tengkorak

dianalogikan sebagai kematian yang akan terjadi pada semua orang. Kematian

tidak akan melihat jabatan, suku, agama, perilaku, dan hal – hal lain yang menjadi pembeda, pada akhirnya semua manusia hanya akan menyisakan

tulang belulang sebagai bagian dari raganya.

Inspirasi danse macabre yang dibuat dalam koleksi ini dikolaborasikan dengan

tema besar trend 2014 yaitu sagacity. Sagacity merupakan faktor urban yang

dalam penerapannya dalam skala yang amat personal memberikan kesan

positif, seperti rasa bahagia, rasa aman, percaya diri menularkan harapan, dan

kegembiraan kepada sekitarnya. Subtema yang diambil dari sagacity adalah

volcanize yang memiliki perpaduan tekstur yang kasar dan halus.

Koleksi couture ini ditujukan bagi wanita young adult hingga adult dengan

kisaran usia 20 – 45 tahun yang berprofesi sebagai aktris, penyanyi atau wanita yang merupakan kaum sosialita di kota-kota besar untuk show dan menghadiri

suatu acara resmi kelas atas seperti acara award atau gathering.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Kematian cenderung memunculkan ketakutan dan kekhawatiran. Padahal

kematian merupakan fase kehidupan yang terjadi pada semua manusia.

2. Kematian yang merupakan bagian dari kehidupan manusia dan menjadi

awal dari perjalanan yang baru merupakan hal yang menarik untuk

diangkat dan diterapkan menjadi karya seni.

1.3. Batasan Masalah

1.3.1. Batasan Desain

(13)

3 Universitas Kristen Maranatha

2. Surface treatment yang digunakan adalah pleating, beads

embroidery dan embroidery bermotif tulang rusuk, cording, dan

structural manipulating fabric.

3. Warna yang digunakan adalah warna-warna monokrom yaitu abu

dan hitam dengan tambahan warna hijau emerald.

1.3.2. Batasan Tinjauan

Sumber inspirasi utama dalam koleksi ini adalah alegori Danse

Macabre yang kemunculannya dipicu oleh The Black Death.

1.4. Tujuan Perancangan

1. Membuat busana couture dengan tema gothic dengan tampilan dan detail

yang unik dan mencerminkan konsep Danse Macabre yang kuat.

2. Melihat konsep kematian dari sisi lain yang memperlihatkan keindahan

(14)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5. Metode Perancangan

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab yang

menjelaskan secara rinci mengenai konsep desain dan rangka pemikiran

dalam pembuatan busana Tugas Akhir, yaitu sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, menjelaskan latar belakang yang mendasari perancangan

koleksi “Memento Mori”, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan

perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori, menjelaskan beberapa teori yang menjadi landasan

(15)

5 Universitas Kristen Maranatha Bab 3 Deskripsi Objek Studi Perancangan, menjelaskan tentang objek studi

yang menjadi inspirasi yaitu dance of death, the black death, tren 2014 sagacity

secara khusus volcanize, dan gothic art.

Bab 4 Konsep Perancangan, menjelaskan tentang konsep perancangan yang

terdiri dari konsep dan tema perancangan, perancangan umum dan

perancangan khusus yang meliputi penjelasan secara rinci mengenai inspirasi

dan konsep “Memento Mori”, image board, illustrasi, penerapan konsep,

warna, siluet, material pada busana serta reka bahan yang digunakan.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran, menjelaskan kesimpulan yang diambil dari awal

hingga akhir proses pengerjaan Tugas Akhir, juga saran yang didapat dari

(16)

65 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari keseluruhan proses perancangan tugas akhir berupa koleksi busana yang

berjudul Memento Mori, kesimpulan yang didapat adalah :

Keseluruhan proses pembuatan koleksi ini memberikan hasil yang maksimal.

Konsep tersampaikan dan tercermin dengan baik pada koleksi busana melalui

pemilihan warna, material, dan detail pada busana. Nuansa gothic sangat terasa

dari pemilihan warna dark seperti hitam abu dan hijau emerald, serta ditunjang

oleh manipulating fabric yang unik dan sangat mencerminkan konsep yang

diangkat, dalam hal ini adalah Danse Macabre.

Dapat pula disimpulkan bahwa konsep kematian yang cenderung dianggap

mengerikan dapat dijadikan suatu inspirasi dalam membuat koleksi busana.

Dengan kata lain, kita dapat melihat sisi keindahan dari konsep kematian.

5.2. Saran

Dalam pembuatan koleksi busana ini, terdapat beberapa kendala dan kesulitan.

Namun, kendala dan kesulitan yang terjadi dapat teratasi dengan baik. Setelah

mengalami berbagai tahapan proses, desainer hendak menyampaikan beberapa

saran, diantaranya,

1. Hendaknya kita memperkirakan estimasi waktu pembuatan suatu karya

seni dengan tidak mengabaikan resiko-resiko yang mungkin terjadi.

2. Perektrutan sumber daya manusia dengan skill yang tinggi sangat

diperlukan dalam pembuatan koleksi adibusana.

(17)

66 Universitas Kristen Maranatha Diharapkan laporan tugas akhir ini memberikan manfaat, informasi, inspirasi

(18)

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ambrose,G & Harris, P. 2007. The Visual Dictionary of Fashion Design. Singapore :

AVA Publishing SA

Atkinson, Mark. 2012. How to Create Your Final Collection. London : Laurence

King Publishing. Ltd

BD+A team, 2013. Trendforecasting 2014: Tradition Revolution. Jakarta :

BD+Adesign

Brown, Carol. 2010. Fashion and Textiles : The Essential Careers Guide. London :

Laurence King Publishing. Ltd

Charles,V & Carl, K.H. 2009. Gothic Art. Ho Chi Minh: Baseline Co Ltd

Grose, Virginia. 2012. Basic Fashion Management. Singapore : AVA Publishing SA

Hardisurya, Irma. 2010. Kamus Mode Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka

Kennedy, Alicia. 2013. Fashion Design, Referenced. Massachusetts: Rockport

Publishers

McCun, Donald H, 2001. How to Make Sewing Pattern Drafting. London : Laurence

King Publishing. Ltd

Nardo, Don. 2008. The Black Death. Michigan : Lucent Books

Nudelman, Zoya. 2010. The Art of Couture Sewing. New York : Fairchild Books

Udale, Jenny. 2008. Basic Fashion Design : Textiles and Fashion. Singapore : AVA

Publishing SA

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Dampak Pengembangan Sektor Perikanan terbadap Perekonomian Jaws Tengab.. Nama Mabasiswa : Abdul Kobar Mudzakir NomorPokok :

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara empiris tentang keberadaan mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia melalui saluran kredit, pengaruhnya

“penilaian kinerja organisasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator – indikator yang melekat pada birokrasi itu seperti efesiensi dan

prestasi belajar siswa, misalnya self regulated learning , dukungan sosial guru dan orang tua, konsep diri, motivasi berprestasi, self eficaci , serta menjadikan

Kendala yang dihadapi oleh DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam melaksanakan fungsi anggaran antara lain pemerintah daerah yang belum taat pada Peraturan Menteri

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung bunga rosela sampai level 2 % sebagai feed suplement dalam ransum ayam

Keunggulan yang akan diorientasikan dalam promosi ini adalah terciptanya interaktif antara penyiar dan pendengar melalui program siaran yang biasa disebut pasar senggol,

Pendekatan ini digunakan karena lebih menekankan pada apa yang terjadi saat percakapan berlangsung (speech event) yang termasuk didalamnya adalah pilihan kata