• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Perencanaan Pengembangan Bisnis PT Rumah Kreasi Utama - Business Development PT Rumah Kreasi Utama.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Perencanaan Pengembangan Bisnis PT Rumah Kreasi Utama - Business Development PT Rumah Kreasi Utama."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL………..ii

LEMBAR PEGESAHAN…….………..…..iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN………...………iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………....….…..v

KATA PEGANTAR………...…...vi

DAFTAR ISI ………..viii

DAFTAR GAMBAR ……….x

DAFTAR TABEL……….……...xii

DAFTAR GRAFIK………...xiii

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF………...1

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis……….………..…1

1.2 Deskripsi Bisnis………...…….5

BAB 2 ANALISIS PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK………....……….….7

2.1 Analisis Peluang……….………..…7

2.2 Analisis Ide Produk dan Pasar……….…….………..38

BAB 3 ASPEK PEMASARAN ……….…..…46

3.1 Strategi Pemasaran ………...….46

3.2 Bauran Pemasaran……….53

3.3 Perkiraan Penjualan………..….59

BAB 4 ASPEK OPERASIONAL………...….70

4.1 Peralatan dan Kapasitas Produksi/ Operasi……….……….…….70

4.2 Proses Produksi ………...71

4.3 Lokasi dan Tata Letak (lay out)……….…….…..….76

BAB 5 ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN ………..…..78

(2)

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi……….……..84

5.3 Standard Operating Procedure………..……….……..86

BAB 6 ASPEK KEUANGAN ………...……..91

6.1 Kebutuhan Dana………..….…….91

6.2 Sumber Dana………..….…..92

6.3 Proyeksi Neraca ………...…….93

6.4 Proyeksi Laba Rugi………..…….94

6.5 Proyeksi Arus Kas………..………..…….97

6.7 Penilaian Kelayakan Investasi………..………...101

6.6.1 Payback Periode………..101

6.6.2 Net Present Value………101

6.6.3 Profitability Index………..………..102

6.6.4 Break Even Poin……… .103

Penutup………..……….……….……...103

DAFTAR PUSTAKA……….106

(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.2.1 Logo PT Rumah Kreasi Utama………...………5

Gambar 2.1.1 Alternatif Corporate Growth sumber : Mulin et al. (2008)……….8

Gambar 3.2.1 Kemasan Parsel Bayi……….…56

Gambar 3.2.2 Kemasan Makanan ringan ………56

Gambar 3.2.3 Distribusi Produk Parsel Bayi ………...………58

Gambar 3.2.4 Distribusi Produk Makanan Ringan.……….58

Gambar 4.2.1 Proses Pembuatan Kemasan Parsel Bayi…..……….…….……...73

Gambar 4.2.2 Proses Pembuatan Parsel Bayi..……….………74

Gambar 4.2.3 Proses Pembuatan Kemasan Makanan Ringan………..75

Gambar 4.2.4 Proses Pembuatan Makanan Ringan...……….…..76

Gambar 4.3.1 Lokasi PT Rumah Kreasi Utama………..…….……76

Gambar 4.3.2 Tata Letak Mesin……….…..77

Gambar 5.1.1 Struktur organisasi PT.Rumah Kreasi Utama……….……...78

Gambar 5.1.2 Proses Perekrutan PT.Rumah Kreasi Utama……….……83

Gambar 5.3.1 SOP pemesanan bahan baku Parsel Bayi………...…..….87

Gambar 5.3.2 SOP pemesanan bahan baku Makanan ringan………..…….87

Gambar 5.3.3 SOP percetakan kemasan produk……….….88

Gambar 5.3.4 SOP proses penataan produk dan kemasan …...……….…..89

Gambar 5.3.5 SOP pemasaran Parsel Bayi………...………...…………89

Gambar 5.3.6 SOP pemasaran Makanan Ringan ………….………..….……89

Gambar 5.3.7 SOP pemesanan parsel bayi, dan makanan ringan………90

Gambar 5.3.8 SOP pengantaran barang jadi ………...…90

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.1 EFAS Alternatif Pertama…….………..………12

Tabel 2.1.2 IFAS Alternatif Pertama………....14

Tabel 2.1.3 Matriks Tows atau SWOT Alternatif Pertama………...….…………..15

Tabel 2.1.4 Matriks Internal Eksternal (IE) Alternatif Pertama………....………...17

Tabel 2.1.5 EFAS Alternatif Kedua……...……….…….19

Tabel 2.1.6 IFAS Alternatif Kedua………..20

Tabel 2.1.7 Matriks Tows atau SWOT Alternatif Kedua……….21

Tabel 2.1.8 Matriks Internal Eksternal (IE) Alternatif Kedua………...22

Tabel 2.1.9 EFAS Alternatif Ketiga.……….…………...24

Tabel 2.1.10 IFAS Alternatif Ketiga ……….……….……...…..25

Tabel 2.1.11 Matriks Tows atau SWOT Alternatif Ketiga…………..………....26

Tabel 2.1.12 Matriks Internal Eksternal (IE) Alternatif Ketiga ………...27

Tabel 2.1.13 EFAS Alternatif Keempat.……… .…….………...28

Tabel 2.1.14 IFAS Alternatif Keempat ……….……….…...…..29

Tabel 2.1.15 Matriks Tows atau SWOT Alternatif Keempat …………..………….…..30

Tabel 2.1.16 Matriks Internal Eksternal (IE) Alternatif Keempat ………...31

Tabel 2.1.17 EFAS Alternatif Kelima.……… .…………..…….34

Tabel 2.1.18 IFAS Alternatif Kelima ……….………...……..35

Tabel 2.1.19 Matriks Tows atau SWOT Alternatif Kelima ……..………..36

Tabel 2.1.20 Matriks Internal Eksternal (IE) Alternatif Kelima………..………….…...37

Tabel 3.2.1 Harga produk……….57

Tabel 3.2.2 Promosi produk……….…59

Tabel 3.3.1 Jumlah penduduk kota Bandung tahun 2011 ………...60

Tabel 3.3.2 Perkiraan per 3 bulan (Januari, Febuari, dan Maret 2015)…………..……..61

Tabel 3.3.3 Perkiraan per 3 bulan (April, Mei dan Juni 2015)……….……62

(5)

Tabel 3.3.5 Perkiraan per 3 bulan (Oktober, November, dan Desember 2015)………...63

Tabel 3.3.6 Perkiraan per 3 bulan (Januari, Febuari, dan Maret 2016)………64

Tabel 3.3.7 perkiraan per 3 bulan (April, Mei dan Juni 2016)……….……64

Tabel 3.3.8 Perkiraan per 3 bulan (Juli, Augustus dan September 2016)…………..…..65

Tabel 3.3.9 Perkiraan per 3 bulan (Oktober, November, dan Desember 2016)………...66

Tabel 3.3.10 Perkiraan per 3 bulan (Januari, Febuari, dan Maret 2017)………….…….67

Tabel 3.3.11 Perkiraan per 3 bulan (April, Mei dan Juni 2017)………...67

Tabel 3.3.12 Perkiraan per 3 bulan (Juli, Augustus dan September 2017)………..68

Tabel 3.3.13 Perkiraan per 3 bulan (Oktober, November, dan Desember 2016)……….69

Tabel 4.1.1 Peralatan Parsel Bayi………...………..71

Tabel 4.1.2 Peralatan Makanan Ringan………....72

Tabel 4.2.1 Proses Pembuatan Kemasan Parsel Bayi………...…73

Tabel 4.2.2 Proses Pembuatan Parsel Bayi………...….74

Tabel 4.2.3 Proses Pembuatan Kemasan Makanan Ringan……….75

Tabel 4.2.4 Proses Pembuatan Makanan Ringan………..………..….76

Tabel 6.1.1 Kebutuhan dana ………..………..90

Tabel 6.3.1 Proyeksi neraca ……….…92

Tabel 6.4.1 Proyeksi laba rugi 2015……….93

Tabel 6.4.2 Proyeksi laba rugi 2016………...………..94

Tabel 6.4.3 Proyeksi laba rugi 2017………...………..95

Tabel 6.5.1 Proyeksi Arus kas 2015….………..………..96

Tabel 6.5.2 Proyeksi Arus kas 2016……….………..…………..97

Tabel 6.5.3 Proyeksi Arus kas 2017………….………...……….98

Tabel 6.5.4 Operational cash flow 2015-2017……….99

(6)

DAFTAR GRAFIK

(7)

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1. Deskripsi Konsep Bisnis

Departemen perdagangan RI telah memetakan 14 sektor industri kreatif yang salah satunya merupakan industri penerbit dan percetakan. Menteri perdagangan mengatakan bahwa sektor industri kreatif telah menyumbangkan sekitar 4,75% pada PDB 2006 (sekitar Rp 170 triliun) dan 7% dati total ekspor pada 2006. Pertumbuhan ekonomi kreatif juga telah mencapai 7,3% pada 2006 atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,6%. Sektor ekonomi ini juga mampu menyerap sekitar 3,7 juta tenaga kerja setara 4,7% total penyerapan tenaga kerja baru menurut (Pengestu, 2008). Berdasarkan 14 sektor ini, penerbitan dan percetakan merupakan kontributor ketujuh setelah fashion, kerajinan, periklanan, televisi dan radio, arsitektur dan musik. Industri percetakan juga merupakan sektor industri nonmigas dalam kategori kertas dan barang cetakan (Simatupang, 2008).

PT.Rumah Kreasi Utama (PT. RKU) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha perdagangan barang dan jasa terutama dalam percetakan umum, yang didirikan di Bandung, pada tahun 2007. PT. Rumah Kreasi Utama didirikan oleh Bapak Lisbon T P Sihombing selaku Direktur Utama dan penanggung jawab. Berdasarkan hasil wawancara dari pelaku bisnis diungkapkan beberapa hal dalam bisnis percetakan seperti peluang bisnis, persaingan, produk, target dan potensi pasar, strategi pemasaran dan kelayakan investasi.

Peluang bisnis dari industri percetakan dapat dilihat dari kehidupan organisasi, perusahaan ataupun individual. Setiap organisasi, baik yang berorientasi pada laba maupun nirlaba, membutuhkan produk-produk cetakan seperti:koran, majalah, tabloid,

leaflet, brosur, invoice, poster, kwitansi dan lain-lain. Sebagai konsumen perseorangan,

(8)

Produk percetakan tidak sekedar hanya untuk digunakan sebagai alat penyebar informasi dan juga sarana berkomunikasi, produk percetakan juga dapat dijadikan alat souvenir ataupun perlengkapan hiasan, hal ini tentunya bergantung kepada kreativitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Direktur Utama PT.Rumah Kreasi Utama sebagai pelaku bisnis mengungkapkan bahwa peluang bisnis percetakan masih terbuka lebar, seperti mendesain ulang kemasan souvenir menjadi lebih menarik dan tidak hanya sekedar mendesain ulang, tetapi memberikan nilai lebih pada produk tersebut. Salah satu contoh mendesain ulang kemasan souvenir merupakan peluang bisnis yang belum dilirik oleh percetakan manapun.

Persaingan dalam industri percetakan bagaikan jamur dimusim hujan Sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) (Juneanto, 2008), bahwa saat ini industri percetakan dan grafika telah mencapai sekitar 26 ribu perusahaan dan 78% di antaranya merupakan perusahaan kecil. Menurut pelaku bisnis, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan melakukan strategi promosi seperti penjualan pribadi (personal selling). Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Menurut (Kotler dan Armstrong, 2001) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk, digunakan atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pemakainya. Produk yang dihasilkan dan ditawarkan oleh PT. Rumah Kreasi Utama antara lain brosur, kartu undangan, faktur, box makanan, name tag, label tag dan lain-lain. Saat ini PT. Rumah Kreasi Utama sedang mengerjakan label tag (brand label pada celana jeans) dari salah satu perusahaan tekstil dikota Bandung.

Targeting menurut (Keegan dan Green, 2008) adalah pemfokusan startegi pemasaran

pada sebuah negara, propinsi atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon terhadap produk yang ditawarkan. Sedangkan Target pasar (target

(9)

3

menentukan siapa yang akan membeli atau menggunakan produk dari perusahaan. Pada PT Rumah Kreasi Utama target pasar dilihat dari semua orang yang membutuhkan atau sekelompok orang pada ceruk pasar tertentu (segmen pasar yang spesifik). Dalam hal ini target pasarnya adalah sekelompok orang yang memiliki usaha yang bergerak dibidang

jeans, perhotelan, kartu undangan dan lain sebagainya.

Potensi pasar dari industri percetakan dapat dilihat dari konsumsi kertas di Indonesia setiap tahunnya. Menurut ketua PPGI, dari sekitar 9 juta ton produksi kertas per tahun, sekitar 60% atau enam juta ton diantaranya dipasok ke dalam negeri. Oleh karena itu, ketua PPGI menilai industri percetakan dan grafika perlu dapat pengayoman dari pemerintah agar pertumbuhannya lebih terarah (Juneanto, 2008). Pada PT.Rumah Kreasi Utama potensi pasar untuk saat ini cukup menjanjikan, dan dibuktikan bahwa setidaknya ada beberapa perusahaan seperti perusahaan perhotelan, tekstil dan lain-lain yang menjalin kerja sama dengan PT. Rumah Kreasi Utama, yang memproduksi produk seperti flyer, buku catalog, label tag dan lain sebagainya. Namun pada bulan-bulan tertentu industri ini mengalami pasang surut dalam pemesanan/orderan seperti pada bulan Mei hingga Oktober orderan mengalami peningkatan permintaan produksi sedangkan pada akhir tahun dan awal tahun permintaan mulai menurun.

(10)

juga mengatakan bahwa konsumen Indonesia lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan orang-orang yang terdekat.

Bisnis ini didirikan dengan modal awal sebesar Rp 1,6 miliar dengan sumber dana yang berasal dari modal sendiri dan investor dari orang tua pelaku bisnis. Perusahaan percetakan ini sudah berjalan 5 tahun terhitung sejak didirikan pada tahun 2007. Kondisi perusahaan saat ini telah memiliki customer corporation tetap seperti industri perhotelan, tekstil dan lain-lain yang telah menjalin kerja sama antara PT.Rumah Kreasi Utama. Namun perusahaan ini menghadapi kendala di mana ada beberapa customer

corporation yang sampai saat ini belum melakukan pembayaran utangnya. Piutang yang

tidak tertagih ini merupakan modal kerja perusahaan, dimana modal ini sangat dibutuhkan untuk proses pembuatan produk pesanan yang berikutnya. Hal ini membuat perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga perlu dipikirkan suatu strategi pengembangan bisnis (produk) agar perusahaan bisa tetap bertahan, maju dan eksis. Ada beberapa alternatif pengembangan bisnis yang bisa dilakukan yang merupakan bisnis turunan dari usaha percetakan diantaranya sebagai berikut:

1. Pengembangan menjadi usaha fotocopi dan pendukungnya seperti (jilid, laminating, hardcover dan lain-lain).

2. Menjadi agen dalam penjualan alat tulis kantor. 3. Menjadi agen dalam pembuatan kartu undangan .

4. Pembuatan produk kemasan, yaitu perusahaan dapat membeli produk atau kerjasama dengan vendor produk seperti alat tulis, souvenir, sepatu dan sebagainya, untuk dikemas (pakaging) ulang yang menarik sehingga mencipatkan nilai lebih (tambah) pada produk.

5. Melakukan akuisisi dengan perusahaan percetakan kecil yang tidak memiliki mesin akan tetapi memiliki jaringan yang lebih baik dalam mendapatkan orderan percetakan.

(11)

5

percetakan mampu dan mau membeli mesin-mesin dengan harga yang cukup tinggi, sehingga memiliki keunggulan bersaing yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya.

Dari enam pengembangan bisnis ini akan dianalisis pengembangan bisnis yang layak untuk dijalankan oleh PT. Rumah Kreasi Utama.

1.2 Deskripsi Bisnis

PT. Rumah Kreasi Utama merupakan perusahaan terbatas yang didirikan di Bandung Jl. Halteu selatan no 61/76 Andir , “Rumah Kreasi Utama” menurut pelaku bisnis memiliki arti sebagai sesuatu yang baik dan positif yang berawal dari sebuah rumah, dan kreasi yang berarti menciptakan suatu yang baru yang bermakna atau bernilai bagi setiap orang. PT. Rumah Kreasi Utama didirikan oleh Bpk Lisbon T P Sihombing selaku Direktur Utama. Dengan surat izin usaha no 67779807778, perusahaan ini bergerak dibidang usaha perdagangan barang dan jasa terutama percetakan umum.

Logo dari PT.Rumah kreasi Utama adalah sebagai berikut :

(12)

Logo diatas merupakan logo dari PT.Rumah Kreasi Utama yang terdiri dari macam-macam warna. Warna hijau sebagai warna yang identik dengan alam yang mampu memberikan suasana tenang, santai dan keterbukaan dalam berkomunikasi terhadap ide-ide baru. Warna biru yang melambangkan peruntungan yang baik dan dinamis. Warna kuning merujuk pada matahari yang memancarkan energi sosial pada orang lain dan merangsang aktivitas mental dan menarik perhatian. Warna ungu melambangkan aspirasi yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan, dan warna orange (oren) melambangkan pencapaian suatu bisnis dan independensi. Moto dari PT. Rumah Kreasi Utama adalah “we serve you first class” yang berarti memberikan pelayanan terbaik apa yang konsumen inginkan. PT. Rumah Kreasi Utama selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk, karena bagi PT. Rumah Kreasi Utama kepuasan konsumen selalu menjadi prioritas utama.

“Menjadi perusahaan yang unggul didalam bisnis percetakan serta mengedukasi konsumen untuk lebih peduli dengan kualitas cetak” merupakan visi yang diinginkan oleh PT. Rumah Kreasi Utama . Pernyataan dari visi ini, merupakan harapan perusahaan untuk terus memperbaiki diri baik dari sisi sumber daya manusia, teknologi, pelayanaan untuk menghasilkan produk yang terbaik dan mengedukasi konsumen agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

Misi yang dimiliki oleh PT. Rumah Kreasi Utama yaitu:

1. Menjaga kualitas output atau produk yang baik berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

2. Memberikan pelayanan yang terbaik.

3. Mengedukasi konsumen mengenai produk yang dibutuhkan.

(13)

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu tiga tahun. Berikut adalah perkiraan perhitungannya :

6.1 Kebutuhan Dana

Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.Rumah Kreasi Utama

Tabel 6.1.1 Kebutuhan dana

Komponen investasi

Jumlah (Rp) Aktiva tetap

Sealer 250.000

Laptop 3.000.000

Handphone 4.000.000

Motor 10.000.000

Total 17.250.000

Kewajiban lancar (per bulan)

Gaji karyawan 4 orang (manajer dan 3 orang karyawan ) 8.500.000

Biaya sewa gedung 1.680.000

Biaya listrik 320.000

Biaya lain-lain 2.000.000

Total 12.500.000

(14)

Umur ekonomis dari aktiva tetap motor dan seler adalah 5 tahun, oleh sebab itu perhitungan biayanya adalah sebagai berikut

Rp10.250.000: 5 tahun = Rp 2.050.000/tahun Rp 2.050.000: 12 bulan = Rp 170.833/bulan Rp 170.833: 30 hari = Rp 5.694/hari

dan umur ekonomis dari aktiva tetap laptop dan handphone adalah 3 tahun , oleh sebab itu perhitungan biayanya sebagai berikut

Rp 7.000.000 : 3 tahun =Rp 2.333.333/tahun Rp 2.333.333 : 12 bulan = Rp 194.444/bulan Rp 194.444 : 30 hari = Rp 6.481/hari

Jadi total penyusutan Rp 5.694+ Rp 6.481 = Rp 12.175/hari

Dalam satu bulan diharapkan PT. Rumah Kreasi Utama dapat menjual produknya sebanyak 254 pcs untuk parsel bayi dan 3720 pcs untuk makanan ringan, semua nominal dalam rupiah.

Produk Biaya produksi(Rp) Harga jual (Rp) Laba (Rp)

Parsel bayi 91.000 120.000 29.000

Makanan ringan 8.200 12.000 3.800

6.2 Sumber Dana

(15)

93

6.3 Proyeksi Neraca

Berikut ini merupkaan proyeksi neraca dari PT.Rumah Kreasi Utama Tabel 6.3.1 Proyeksi neraca

Aktiva lancar Jumlah (Rp) Kewajiban lancar Jumlah (Rp) Persedian parsel

bayi 23.114.000

Gaji karyawan 4orang (manajer dan

3 orang karyawan) 8.500.000

Biaya sewa gedung 1.680.000

Biaya listrik 320.000

Biaya lain-lain 2.000.000

Persedian

makanan ringan 30.504.000 Ekuitas 58.368.000

Aktiva tetap

Sealer 250.000

Laptop 3.000.000

Handphone 4.000.000

Motor 10.000.000

(16)

6.4 Proyeksi Laba Rugi

Berikut ini merupakan proyeksi laba rugi dari pegembangan produk pada PT.Rumah Kreasi Utama untuk tahun 2015 hingga 2017,

Proyeksi Laba Rugi tahun 2015

Tabel 6.4.1 Proyeksi laba rugi 2015

Keterangan Produk Jumlah (Rp)

Penjualan Januari-Maret Parsel bayi 88.560.000 Makanan ringan 129.600.000 Penjualan April-Juni Parsel bayi 98.280.000 Makanan ringan 156.156.000 Penjualan Juli- September Parsel bayi 108.240.000 Makanan ringan 184.368.000 Penjualan Oktober-Desember Parsel bayi 112.560.000 Makanan ringan 197.616.000

Total penjualan 1.075.380.000

Produksi Januari-Maret Parsel bayi 67.158.000 Makanan ringan 88.560.000 Produksi April-Juni Parsel bayi 74.529.000 Makanan ringan 106.706.600 Produksi Juli-September Parsel bayi 82.082.000 Makanan ringan 125.984.800 Produksi Oktober-Desember Parsel bayi 85.358.000 Makanan ringan 135.037.600

Total produksi 765.415.400

Laba kotor 309.964.600

Biaya-biaya (dalam 1 tahun)

Gaji karyawan 102.000.000

Biaya sewa gedung 20.160.000

Biaya listrik 3.840.000

Biaya lain-lain 24.000.000

Total biaya 150.000.000

Biaya penyusutan 4.383.000

(17)

95

Proyeksi Laba Rugi tahun 2016

Tabel 6.4.2 Proyeksi laba rugi 2016

Keterangan Produk Jumlah (Rp)

Penjualan Januari-Maret Parsel bayi 105.840.000 Makanan ringan 167.820.000 Penjualan April-Juni Parsel bayi 107.040.000 Makanan ringan 169.692.000 Penjualan Juli- September Parsel bayi 112.560.000 Makanan ringan 197.616.000 Penjualan Oktober-Desember Parsel bayi 113.640.000 Makanan ringan 210.864.000

Total penjualan 1.185.072.000

Produksi Januari-Maret Parsel bayi 80.262.000 Makanan ringan 114.677.000 Produksi April-Juni Parsel bayi 81.172.000 Makanan ringan 115.956.200 Produksi Juli-September Parsel bayi 85.358.000 Makanan ringan 135.037.600 Produksi Oktober-Desember Parsel bayi 86.177.000 Makanan ringan 144.090.400

Total produksi 842.730.200

Laba kotor 342.341.800

Biaya-biaya (dalam 1 tahun)

Gaji karyawan 102.000.000

Biaya sewa gedung 20.160.000

Biaya listrik 3.840.000

Biaya lain-lain 24.000.000

Total biaya 150.000.000

Biaya penyusutan 4.383.000

(18)

Proyeksi Laba rugi tahun 2017

Tabel 6.4.3 Proyeksi laba rugi 2017

Keterangan Produk Jumlah (Rp)

Penjualan Januari-Maret Parsel bayi 110.040.000 Makanan ringan 193.524.000 Penjualan April-Juni Parsel bayi 112.440.000 Makanan ringan 208.572.000 Penjualan Juli- September Parsel bayi 114.720.000 Makanan ringan 224.112.000 Penjualan Oktober-Desember Parsel bayi 116.880.000 Makanan ringan 237.360.000

Total penjualan 1.317.648.000

Produksi Januari-Maret Parsel bayi 83.447.000 Makanan ringan 132.241.400 Produksi April-Juni Parsel bayi 85.267.000 Makanan ringan 142.524.200 Produksi Juli-September Parsel bayi 86.996.000 Makanan ringan 153.143.200 Produksi Oktober-Desember Parsel bayi 88.634.000 Makanan ringan 162.196.000

Total produksi 934.448.800

Laba kotor 383.199.200

Biaya-biaya (dalam 1 tahun)

Gaji karyawan 102.000.000

Biaya sewa gedung 20.160.000

Biaya listrik 3.840.000

Biaya lain-lain 24.000.000

Total biaya 150.000.000

Biaya penyusutan 4.383.000

(19)

97

6.5 Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas diperlukan karena memiliki berbagai manfaat, antara lain : sebagai indikator jumlah arus kasi dimasa yang akan datang, laporan arus kas juga dapat menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode laporan, Berikut ini merupakan proyeksi arus kas masuk dari PT.Rumah Kreasi Utama untuk tahun 2015-2017.

Proyeksi Arus Kas 2015

Tabel 6.5.1 proyeksi arus kas 2015

Keterangan

Penjualan (Rp) Produksi (Rp)

Keuntungan

Jumlah Harga/pcs Total Jumlah Harga/pcs Total

Januari-Maret

Parsel Bayi 738 120.000 88.560.000 738 91.000 67.158.000 21.402.000

Makanan Ringan 10.800 12.000 129.600.000 10.800 8.200 88.560.000 41.040.000

April-Juni

Parsel Bayi 819 120.000 98.280.000 819 91.000 74.529.000 23.751.000

Makanan Ringan 13.013 12.000 156.156.000 13.013 8.200 106.706.600 49.449.400

Juli-september

Parsel Bayi 902 120.000 108.240.000 902 91.000 82.082.000 26.158.000

Makanan Ringan 15.364 12.000 184.368.000 15.364 8.200 125.984.800 58.383.200

Oktober-Desember

Parsel Bayi 938 120.000 112.560.000 938 91.000 85.358.000 27.202.000

Makanan Ringan 16.468 12.000 197.616.000 16.468 8.200 135.037.600 62.578.400

Biaya sewa gedung 20.160.000

Biaya listrik 3.840.000

Biaya lain-lain 24.000.000

TOTAL

150.000.000

Penyusutan 4.383.000

Laba Bersih 155.581.600

Penyusutan 4.383.000

(20)

Proyeksi Arus kas tahun 2016

Tabel 6.5.2 proyeksi arus kas 2016

Keterangan

Penjualan (Rp) Produksi (Rp)

Keuntungan

Jumlah Harga/pcs Total Jumlah Harga/pcs Total

Januari-Maret

Parsel Bayi 882 120.000 105.840.000 882 91.000 80.262.000 25.578.000

Makanan Ringan 13.985 12.000 167.820.000 13.985 8.200 114.667.000 53.143.000

April-Juni

Parsel Bayi 892 120.000 107.040.000 892 91.000 81.172.000 25.868..000

Makanan Ringan 14.141 12.000 169.692.000 14.141 8.200 115.956.200 53.735.800

Juli-september

Parsel Bayi 938 120.000 112.560.000 938 91.000 85.358.000 27.202.000

Makanan Ringan 16.468 12.000 197.616.000 16.468 8.200 135.037.600 62.578.400

Oktober-Desember

Parsel Bayi 947 120.000 113.640.000 947 91.000 86.177.000 27.463.000

Makanan Ringan 17.572 12.000 210.864.000 17.572 8.200 144.090.400 66.773.600

Biaya sewa gedung 20.160.000

Biaya listrik 3.840.000

Biaya lain-lain 24.000.000

TOTAL

150.000.000

Penyusutan 4.383.000

Laba Bersih 187.958.800

Penyusutan 4.383.000

(21)

99

Proyeksi Arus kas 2017

Tabel 6.5.3 proyeksi arus kas 2017

Keterangan

Penjualan (Rp) Produksi (Rp)

Keuntungan

Jumlah Harga/pcs Total Jumlah Harga/pcs Total

Januari-Maret

Parsel Bayi 917 120.000 110.040.000 917 91.000 83.447.000 25.593.000

Makanan Ringan 16.127 12.000 193.524.000 16.127 8.200 132.241.400 61.282.600

April-Juni

Parsel Bayi 937 120.000 112.440.000 937 91.000 85.267.000 27.173.000

Makanan Ringan 17.381 12.000 208.572.000 17.381 8.200 142.524.200 66.047.800

Juli-september

Parsel Bayi 956 120.000 114.720.000 956 91.000 86.996.000 27.724.000

Makanan Ringan 18.676 12.000 224.112.000 18.676 8.200 153.143.200 70.968.800

Oktober-Desember

Parsel Bayi 974 120.000 116.880.000 974 91.000 88.634.000 28.246.000

Makanan Ringan 19.780 12.000 237.360.000 19.780 8.200 162.196.000 75.164.000

Biaya sewa gedung 20.160.000

Biaya listrik 3.840.000

Biaya lain-lain 24.000.000

TOTAL

150.000.000

Penyusutan 4.383.000

Laba Bersih 228.816.200

Penyusutan 4.383.000

(22)

berikut ini merupakan operational cash flow dari PT.Rumah Kreasi Utama untuk tahun 2015 – 2017 :

Operational Cash Flow 2015-2017

Tabel 6.5.4 Operational cash flow 2015-2017 Komponen Cash Flow Tahun 2015

(Rp)

943.320.000 1.185.072.000 1.317.648.000 Total pendapatan 943.320.000 1.185.072.000 1.317.648.000 Komponen biaya produksi :

BTKL

BBB kemasan PB dan MR BBB parsel dan makanan ringan

102.000.000 Total komponen biaya produksi 777.175.000 944.730.200 1.036.448.800 Laba kotor 166.145.000 240.341.800 281.199.200 Komponen biaya operasional:

Biaya sewa gedung Biaya listrik Total komponen biaya operasi 48.000.000 48.000.000 48.000.000 Laba bersih sebelum pajak 118.145.000 192.341.800 233.199.200

Pajak 0%

Laba bersih setelah pajak 118.145.000 192.341.800 233.199.200

Terminal cash flow = nilai sisa + modal kerja

(23)

101

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi

Dibutuhkan 3 cara untuk melakukan penilaian apakah investasi layak atau tidak dijalankan, anatara lain : payback period, net present value dan profitablity index.

6.6.1 Payback period

Payback periode dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah

dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan (Choliq, 2004). Berikut ini perhitungan payback period pegembangan produk dari PT Rumah Kreasi Utama.

Tahun Operational cash flow (Rp)

2015 118.145.000

2016 192.341.800

2017(operational+terminal cash flow) 290.917.200

Payback periode :

= (Rp 29.750.000: Rp118.145.000) x 12 bulan

= 3,02 bulan

= 3 bulan + (0.02x 30 hari) =3 bulan 1 hari

6.6.2 Net Present Value

Net present value merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows

keseluruhan dari suatu investasi, dalam kaitanya dengan waktu, berdasarkan discount

(24)

Tabel 6.2.2.1 Net Present Value (dengan discount factor 20%) Tahun Operational cash

flow (Rp)

Discount factor

(Rp)

Present value

(Rp)

2015 118.145.000 0.8333 98.450.228

2016 192.341.800 0.6944 133.562.145

2017 (operationa+terminal

cash flow)

233.199.200 0.5787 134.952.377

Total Present Value 366.964.750

Initial Investment 29.750.000

NPV 337.214.750

Oleh karena nilai NPV > 0 (Rp. 337.214.750) maka usaha pegembangan bisnis ini layak dijalankan.

6.6.3 Profitability Index

profitability index adalah resiko aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih

dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar 2007) . Berikut perhitungan payback periode PT Rumah Kreasi Utama :

PI = ����������������������������������

PI = Rp 366.964.750

Rp 29.750.000

= 12,5

(25)

103

6.6.4 Titik Impas ( Break Even Point)

Menurut (Charles T. Horngren, Srikant M Datar, dan Gorge Foster 2003) mendefinisikan break even dalam buku terjemahan “Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial ” sebagai berikut: “Titik impas (break even point ) adalah volume penjualan dimana pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih. Berikut perhitungan BEP pada pegembangan produk PT Rumah Kreasi Utama

BEP =P−VCFC

BEP (Parsel Bayi) = Rp 75.000.000

Rp 120.000−Rp 91.000

= 2.586 pcs

Artinya untuk mencapai titik impas, maka jumlah produksi minimal satu tahun sebesar 2586 pcs (titik impas)

BEP (Makanan Ringan) = Rp 75.000.000

Rp 12.000−Rp 8.200

= 19.736 pcs

Artinya untuk mencapai titik impas, maka jumlah produksi minimal satu tahun sebesar 19736 pcs (titik impas).

Penutup

(26)

melakukan akuisisi dengan perusahaan percetakan kecil yang tidak memiliki mesin. Kemudian dari ketiga alternatif ini, akan dianalisis berdasarkan analisis ide produk dan analisis pasar meliputi proyeksi peningkatan jumlah konsumen potensial, proyeksi peningkatan kebutuhan, penerimaan konsumen terhadap produk, pembaharuan produk, tren ekonomi, tren politik dan keunggulan kompetitif. Dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif tersebut. Alternatif kedua memilki nilai yang lebih tinggi, untuk dilakukan pengembangan bisnis, dibandingkan dari kedua alternatif lainnya. Alternatif yang dapat dilakukan perusahaan percetakan dalam pengembangan bisnis adalah “Pembuatan produk kemasan, yaitu perusahaan dapat membeli produk atau kerjasama dengan vendor produk, untuk dikemas ulang yang menarik sehingga mencipatkan nilai lebih (tambah) pada produk”. Setelah berdiskusi dengan pelaku bisnis maka ada beberapa ide produk yang akan dikembangkan diantaranya parsel bayi dan makanan ringan. Kedua ide produk ini mempunyai keunikan produk untuk membedakan dan memenagkan persaingan dan dapat menciptkan nilai yang lebih. Ada bebarapa keunikan dari produk pengembangan bisnis yang diusulakan, seperi dari parsel bayi, yang menggunakan kemasan kertas karton (Art-paper), dimana karton ini lebih kuat dan lebih tebal dibandingkan jenis karton yang lainnya, selain itu isi dari komposisi dari parsel bayi menggunakan bahan dari perlengkapan bayi seperti : baju bayi, celana bayi, sarung tangan , topi dan lain-lain yang belum lazim dijadikan sebuah bingkisan atau parsel. Keunikan dari produk makanan ringan dapat terlihat dari teknik kemasan yang menggunakan 90% kertas kraft coklat yang ramah linkungan dan desain kemasan yang menojolkan sisi budaya Indonesia. Dari segi pemasaran kedua produk ini memiliki peluang yang cukup besar karena tidak semua pesaing dalam bisnis ini memiliki keunggulan seperti PT Rumah Kreasi Utama yang memiliki usaha percetakan sendiri, tentu sangat mendukung untuk membuat teknik kemasan yang lebih unik dan beragam. Selain itu dari aspek financial dari kedua produk pengembangan bisnis ini memiliki nilai nilai NPV > 0 maka usaha pegembangan bisnis ini layak untuk dijalankan dan waktu

payback periode yang cukup singkat. PT.Rumah Kreasi Utama diharapkan mampu

(27)

105

diketahui reaksi dari pasar dan mendapat feedback sebagai bahan masukan untuk menghindari mass production dan resiko yang lebih besar. Setelah dibuatnya rencana pengembangan bisnis ini diharapkan bagi calon investor tanpa ragu menanamkan modalnya dalam bisnis ini.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A. (1985). Manajemen Produksi dan Sistem Perencanaan Produksi Desseler, G. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 1

Melayu, H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Kasali, R. (2010). Modul Kewirausahaan

Rangkuti, F. (2013). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis

Anonimous. (2013). Daftar Rumah Sakit Dikota Bandung diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_rumah_sakit_di_Bandung_Barat

Coulter dan Robbins (2007). Pengertian Struktur Organisasi diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29304/4/Chapter%20II.p df

Fliipo. (1998). Pengertian Recruitment diakses dari http://kalyan-city.blogspot.com/2011/07/difference-between-recruitment-and.html

Insani (2010). Pengertian Standard Operating Procedure diakses dari

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/607/jbptunikompp-gdl-azzahraelf-30315-9-unikom_a-i.pdf

Kotler, P. (2013). Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Para Ahli diakses dari

http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-strategi-pemasaran-definisi.html

Kotler, P. (2001). Pengertian Kualitas Produk diakses dari http://blogger-viens.blogspot.com/2013/01/kualitas-produk.html

Kotler, P. (2000). Bauran Pemasaran diakses dari http://belajar-

komunikasi.blogspot.com/2010/12/bauran-pemasaran-marketing-mix.html

(29)

107

Kotler dan Amstrong. (2008). Pengertian Targeting diakses dari http://manajemena2011.blogspot.com/2013_04_21_archive.html

Kotler. (1997). Pengertian Positioning diakses dari

http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/apa-itu-positioning-pengertian.html

Kotler dan Armstrong. (1996). Pengertian Produk diakses dari http://ueu201212287.student.esaunggul.ac.id/2012/12/27/strategi-produk-dan-jasa/

Kotler,P. (2004). Pengertian Place diakses dari

http://www.academia.edu/4058234/Chapter_2

Keegan dan Green. (2008). Pengertian Targeting diakses dari http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%20II_11-53.pdf

Khrisna. (2012). Pengertian Viral Marketing diakses dari http://blognyakrishna.blogspot.com/2012/03/apa-itu-viral-marketing.html

McCarthy. (2004). Marketing mix (price, product,place and promotion)diakses dari http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/

Mulin. (2008). Alternatif Corporate Growth Strategic diakses dari

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/121628-T%2025802-Penyusunan%20rencana-Tinjauan%20literatur.pdf

Nawawi. (2008). Pengertian Job Description diakses dari

http://sondix.blogspot.com/2013/08/analisis-jabatanpekerjaan-job-analysis.htm

Nawawi. (2005). Pengertian Spesifikasi Pekerjaan diakses dari http://www.scribd.com/doc/30792015/ANALISA-JABATAN

(30)

Rivai. (2004). Pengertian Deskripsi Pekerjaan diakses dari

http://sondix.blogspot.com/2013/08/analisis-jabatanpekerjaan-job-analysis.htm

Simatupang, T.M. (2008). Perkembangan Industri Kreatif diakses dari http://bandungcreativecityblog.wordpress.com/2008/03/27/perkembangan -industri-kreatif-togar-m-simatupang-sbm-itb/

Stanton. (2004). Pengertian Harga diakses dari

http://www2.ju.edu.jo/sites/Academic/abbas.alrefai/Lists/Published%20R esearch/Attachments/36/Abstract.pdf

Schermerhorn, (1997). Pengertian Perekrutan diakses dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/rekrutmenrecruitment-karyawan-definisi.html

Tjiptono (2002). Pengertian Strategi Pemasaran diakses dari https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=236502836506647 &id=236494829840781

Wherther dan Davis. (1996) Pengertian Jabatan Pekerjaan diakses dari

http://sondix.blogspot.com/2013/08/analisis-jabatanpekerjaan-job-analysis.html

Yoder (1981). Pengertian Seleksi diakses dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/rekrutmenrecruitment-karyawan-definisi.html

Gambar

Gambar 1.2.1 Logo PT Rumah Kreasi Utama
Tabel 6.1.1 Kebutuhan dana
Tabel 6.3.1 Proyeksi neraca
Tabel 6.5.4 Operational cash flow 2015-2017
+2

Referensi

Dokumen terkait

adalah sebagai berikut, Pada pertemuan pertama siklus II, guru mengingatkan kembali materi sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang dilakukan pada soal-soal matematika dalam buku siswa matematika kurikulum 2013 kelas VIII semester I

Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan kemaju- an kedokteran genomik di Indonesia perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain (a) meningkatkan kerja- sama dengan negara maju

kotoran dengan mekanisme sebagai berikut: fraksi tersabunkan mengabsorpsi alkali dan terkoagulasi oleh proses hidrasi; bahan-bahan tidak larut terperangkap pada

Berdasarkan riwayat orang tua, 45 (84,9%) anak memiliki kedua orang tua dengan positif terinfeksi HIV, 6 (11,3%) anak ibu yang positif terinfeksi HIV dan 2 anak (3,8%) kedua

Keselarasan antara Tuhan, alam lingkungan dan manusia diwujudkan oleh masyarakat desa Beji dengan semangat gotong- royong, persatuan dan kesatuan dimana

Saya sangat bersyukur atas segala karunia, rahmat dan hidayah yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga skripsi ini sesuai dengan rencana dan harapan. Skripsi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kesalahan melaksanakan rencana siswa dalam menyelesaikan soal cerita.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui