• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Celebrity Endorsers (SULE) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Telkomsel Kartu AS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Celebrity Endorsers (SULE) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Telkomsel Kartu AS."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Celebrity endorsers is one important factor in conveying messages through advertising, then the use of celebrities to support an ad is a potential. In this study SULE positioned as celebrity endorsers in advertising Telkomsel Ace, so please note the degree of influence attractiveness, trustworthiness, and expertise in influencing consumer buying interest. Data analysis techniques used in this study is to use multiple regression analysis, and sample collection methods used are non-probability sampling method with purposive sampling. Based on the analysis obtained, indicating that major effect of attractiveness, trustworthiness, and expertise on consumer buying interest at Ace product is 30,2% and the remaining 69,8% influenced by other factors. Among the three sources of credibility above shows that the attractiveness and expertise significantly influence consumer buying interest, while trustworthiness did not significantly influence consumer buying interest.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Celebrity endorsers merupakan salah satu faktor penting dalam menyampaikan pesan melalui iklan, maka penggunaan selebriti untuk mendukung sebuah iklan sangatlah potensial. Dalam penelitian ini SULE diposisikan sebagai Celebrity endorsers dalam iklan Telkomsel Kartu As, sehingga perlu diketahui besarnya pengaruh attractiveness, trustworthiness, dan expertise dalam mempengaruhi minat beli konsumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda, dan metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan purposive sampling. Berdasarkan analisis yang diperoleh, menunjukkan bahwa besar pengaruh attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap minat beli konsumen pada produk Kartu As adalah 30,2% dan sisanya 69,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Diantara ketiga sumber kredibilitas diatas terlihat bahwa attractiveness dan expertise berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, sedangkan trustworthiness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. …… i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….. iii

KATA PENGANTAR………... v

ABSTRACK………viii

ABSTRAK......….. ix

DAFTAR ISI………..x

DAFTAR GAMBAR………...xiv

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR LAMPIRAN………...xvi

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1. Latar Belakang Masalah………..1

1.2. Identifikasi Masalah……….8

1.3. Tujuan Penelitian……….8

1.4. Kegunaan Penelitian………9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………..10

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1. Periklanan………...10

2.1.2. Tujuan Periklanan………...11

2.1.3. Karakteristik Daya Tarik dan Kriteria Iklan………..12

2.1.4. Komponen Iklan……….13

2.1.5. Celebrity Endorsers...14

2.1.6. Karakteristik Celebrity Endorsers...15

2.1.7. Kriteria Celebrity Endorsers………..15

2.1.8. Kredibilitas……….19

2.1.9. Minat Beli………..22

2.1.10. Keputusan Pembelian……….23

2.1.11. Pengaruh Celebrity Endorsers Terhadap Minat Beli Konsumen………29

2.2. Kerangka Pemikiran………...31

2.3. Pengembangan Hipotesis………...32

BAB III METODE PENELITIAN……….33

3.1. Objek Penelitian……….33

3.2. Jenis Penelitian………...33

3.3. Metode Penelitian………..33

3.4. Definisi Operasional Variabel………...34

3.5. Populasi dan Sampel………. 38

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.7. Teknik Pengumpulan Data……… 40

3.8. Analisis Data………..41

3.8.1. Validitas………..41

3.8.2. Reliabilitas………..42

3.9. Teknik Pengolahan Data………..43

3.10. Kriteria Pengujian Hipotesis………44

3.11. Analisis Uji Validitas………...45

3.11.1. Uji Validitas Dengan Menggunakan Korelasi Bivariate...45

3.12. Analisis Uji Reliabilitas………51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...53

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.3.1. Attractiveness………59

4.2.3.2. Trustworthiness……….60

4.2.3.3. Expertise………..60

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian……….61

4.3.1. Attractiveness………..61

4.3.2. Trustworthiness………...61

4.3.3. Expertise……….62

4.4. Implikasi Manajerial………..64

4.4.1. Perusahaan………..64

4.4.2. Konsumen………...64

4.4.3. Celebrity Endorsers……….65

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………66

5.2. Keterbatasan Penelitian……….68

5.3. Saran………..69

DAFTAR PUSTAKA………...70

LAMPIRAN………..74

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Karakteristik Komunikator………..20

Gambar 2 Proses Keputusan Pembelian………...24

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel……… 35

Tabel II Skala Likert………..41

Tabel III Pengujian Validitas Attractiveness………..45

Tabel IV Pengujian Validitas Trustworthiness………...47

Tabel V Pengujian Validitas Expertise……….49

Tabel VI Pengujian Validitas Minat Beli………50

Tabel VII Pengujian Reliabilitas Cronbach Alpha………..51

Tabel VIII Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………54

Tabel IX Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………...55

Tabel X Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan………..56

Tabel XI Uji Model Summary Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise……….57

Tabel XII Uji Anova Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise………...58

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas……….74

Lampiran B Hasil Uji Regresi………...84

Lampiran C Kuesioner………..86

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era sekarang ini, periklanan merupakan media yang sangat penting untuk

menginformasikan pada khalayak ramai tentang suatu produk. Suatu iklan yang dikemas

secara menarik dapat membuat konsumen memiliki rasa ingin tahu yang kuat akan

adanya suatu produk. Konsumen yang cerdik akan dapat menilai apakah mereka akan

melakukan pembelian terhadap produk yang mereka anggap baik ataupun menolak

melakukan pembelian pada produk yang mereka anggap kurang baik. Seperti pada

definisi periklanan yaitu semua bentuk terbayar atas presentasi non - pribadi dan promosi

ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas (Kotler, 2010).

Iklan juga merupakan salah satu strategi komunikasi yang sering digunakan untuk

menyampaikan pesan. Proses periklanan ini sendiri merupakan suatu proses komunikasi

(Wells, Moriarty, & Burnett, 2006). Dalam periklanan terdapat elemen-elemen

komunikasi, yaitu pengirim pesan, pesan, penerima pesan, media, dan dampaknya

(Mulyana, 2001). Dalam penelitian ini pengirim pesan adalah perusahaan yang

menayangkan iklan di televisi. Pesan adalah informasi mengenai produk dalam tayangan

iklan tersebut serta bagaimana cara menyampaikan iklan tersebut. Penerima pesan adalah

orang yang menonton atau biasa disebut khalayak, sedangkan media dalam iklan ini

adalah televisi. Dampak dari tayangan iklan ini pada khalayak adalah pemahaman

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha tepat agar dapat menarik para khalayak dan mencapai tujuannya. Ada beberapa daya tarik

yang biasa digunakan oleh pengiklan untuk menarik pemirsanya, antara lain yaitu

selebriti, humor, rasa takut, kesalahan, musik, dan komparatif (Sutherland, & Sylvester

2005). Selebriti sebagai public figur dianggap sangat kuat dan tepat yang sering

digunakan untuk mempromosikan iklan suatu produk.

Penggunaan selebriti dinilai efektif untuk menarik perhatian para pemirsa.

Selebriti terkenal menjadi pertimbangan yang amat besar untuk menjadi komunikator

dalam sebuah iklan, yang biasa disebut dengan celebrity endorsers. Menurut Shimp

(2002) definisi dari celebrity endorsers adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer,

atlet dan public figur yang mana telah banyak diketahui oleh masyarakat umum untuk

keberhasilan bidangnya masing-masing dari bidang yang didukung. Selebriti sebagai

endorsers dapat digunakan untuk menarik perhatian dan mempunyai keunikan

karakteristik yang dapat membantu mengkomunikasikan pesan-pesan yang ingin

disampaikan kepada audiens (Loanata, 2009). Disini peran dari selebriti yang sedang

tenar atau naik daun dipercaya akan dapat lebih mudah mempengaruhi konsumen untuk

dapat melakukan suatu keputusan pembelian (Kusuma, 2005). Seorang endorsers

hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Mampu memaksimalkan pengiriman pesan,

2. Harus memiliki kemampuan dan kualifikasi di area tertentu,

3. Dikenal dan menarik secara fisik,

4. Mampu membuat target audiens menjadi serupa atau sama dengan mereka,

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Pemilihan celebrity endorsers yang tepat tentu saja telah dipikirkan dengan baik

oleh pihak Telkomsel selaku provider seluler yang ternama di Indonesia. Telkomsel

mengeluarkan varian terbaru yaitu kartu AS yang menggunakan celebrity endorsers

“Sule”. Komedian Sule yang terkenal dengan celoteh Prikitiw dan gaya rambut

eksentriknya digandeng oleh Telkomsel karena dinilai memiliki nilai jual yang tinggi

untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Apalagi popularitas Sule di dunia

hiburan saat ini sedang naik daun, tentu saja pihak dari Telkomsel sendiri tidak akan

menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Seperti yang dikutip dalam iklan Kartu As versi

Sule “o...tidak bisa Kartu As paling murah gratisnya lebih banyak, 5000 sms”. Selain itu

tarif telepon kartu As cuma Rp.20/menit dan Sule juga menyusung slogan baru Kartu As

yaitu “Jujur dan Transparan”. Diharapkan dengan ketenaran Sule yang sedang

melambung ini, kutipan dalam iklan tersebut sampai ke telinga konsumen dan dapat

memunculkan minat beli konsumen pada kartu As (Adrianbali, 2010).

Dalam hasil pada sebuah survei iklan di satu media massa, terlihat bahwa

masyarakat yang pasti sangat menyukai di dalam sentuhan humoria iklan mencapai 43%,

sedangkan yang menyukai tokoh hanya 15%, dan yang menyukai iklan unik adalah 10%.

Kesimpulan menarik dari survei ini adalah bahwa 35% responden mengenal dan ingin

mencoba produk yang ditawarkan oleh iklan yang menarik. Salah satu contoh iklan yang

paling kuat mengajak responden untuk membeli dan mencoba produk adalah iklan Kartu

As yang diperankan oleh Sule tokoh pelawak (traffic news, 2011). Jika dilihat pada hasil

survei ini terlihat benar bahwa peluang Sule sangat terbuka lebar dalam menarik minat

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001). Proses pembelian dimulai

ketika seseorang menyadari kebutuhannya. Orang tersebut mulai menyadari perbedaan

keadaanya sekarang dan keadaan yang diinginkan. Menurut Kotler (2005) minat beli

timbul oleh adanya keinginan antara lain:

1. Niat Prefensial

Yaitu lebih menjatuhkan pilihan terhadap produk provider Telsomsel Kartu As

dibandingkan produk provider lain.

2. Niat Referensial

Yaitu berniat dan mau merekomendasikan atau memperkenalkan produk

Telkomsel Kartu As baik itu pada keluarga, teman, atau pihak-pihak lain.

3. Niat Eksploratif

Yaitu memiliki keinginan untuk mencari atau menggali informasi secara lebih

lengkap tentang produk Telkomsel Kartu As.

4. Niat Transaksional

Yaitu tindakan membeli produk Telkomsel Kartu As.

Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sebagai sesuatu yang unik, karena

preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Sebelum dan sesudah

melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha 1. Pengenalan masalah

Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang

dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak

dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2. Pencarian informasi

Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari

informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian

informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal)

dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3. Mengevaluasi alternatif

Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan

mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian

Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen

akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara

membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak

sama, dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5. Evaluasi pasca pembelian

Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada

tahap pembuat keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut konsumen

akan melakukan evaluasi, apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya atau

tidak sesuai dengan harapannya. Jika produk tersebut sesuai dengan harapan

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha masa depan. Sebaliknya, jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapan

konsumen, mereka akan menurunkan permintaan akan merek produk tersebut di

masa depan.

Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi

produk, semakin besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Di sisi lain,

konsumen semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi

(Swastha, 1994). Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan

keputusan pembelian:

1. Motivasi

Dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai suatu tujuan.

2. Persepsi

Hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya

berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap suatu rangsangan.

3. Pembentukan sikap

Penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap kesukaan

ataupun ketidaksukaan seseorang akan suatu hal.

4. Integrasi

Kesatuan sikap dan tindakan. Integrasi adalah suatu respon akan sikap yang diambil.

Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli. Perasaan tidak suka akan

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha Penggunaan Sule sebagai celebrity endorsers yang diharapkan dapat berpengaruh

dalam minat beli konsumen tidak diselaraskan dengan adanya faktor Attractiveness

(daya tarik), Trustworthiness (kepercayaan), dan Expertise (keahlian). Attractiveness

(daya tarik), bukan hanya berarti daya tarik fisik, meliputi sejumlah karakteristik yang

dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat - sifat kepribadian, gaya

hidup, keatletisan tubuh, dan sebagainya (Shimp, 2003). Trustworthiness (kepercayaan),

mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang sumber, dan

Expertise ( keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang

dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan provider Kartu As sendiri.

Apalagi ketiga faktor tersebut (attractiveness, trustworthiness, expertise) merupakan

faktor yang amat penting dan perlu diperhatikan untuk dapat menarik minat konsumen.

Namun faktanya banyak pengguna Kartu As yang tidak puas dan merasa

dibohongi atas paket internet, tarif telepon dan sms mereka sesuai yang di kemukakan

oleh Sule di iklan Kartu As. Pecuma saja daya tarik dan keahlian yang sudah Sule

tawarkan dalam menarik minat konsumen hanya terbuang sia-sia seiring dengan

kebohongan tarif yang dilakukan oleh Kartu As. Kebohongan tarif ini dapat

mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap citra Kartu As yang mengusung tema

“Jujur dan transparan” (http://www.beritahp.com).

Berdasarkan fenomena dan permasalahan di atas, penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Celebrity Endorsers (SULE), Terhadap

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan latar belakang yang dilakukan diatas,

penulis mengambil beberapa pokok permasalahan dalam kaitannya dengan celebrity

endorsers terhadap keputusan pembelian konsumen, yaitu :

1. Apakah attractiveness (daya tarik) celebrity endorsers (Sule) berpengaruh

terhadap minat beli produk Telkomsel Kartu As?

2. Apakah trustworthiness (kepercayaan) celebrity endorsers (Sule) berpengaruh

terhadap minat beli produk Telkomsel Kartu As?

3. Apakah expertise (keahlian) celebrity endorsers (Sule) berpengaruh terhadap

minat beli produk Telkomsel Kartu As?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh attractiveness (daya tarik) celebrity endorsers (Sule)

berpengaruh terhadap minat beli produk Telkomsel Kartu As.

2. Untuk mengetahui pengaruh trustworthiness (kepercayaan) celebrity endorsers

(Sule) berpengaruh terhadap minat beli produk Telkomsel Kartu As.

3. Untuk mengetahui pengaruh expertise (keahlian) celebrity endorsers (Sule)

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai masukan dari

pengetahuan tentang pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen.

1. Manfaat bagi penulis:

Penelitian ini merupakan salah satu bukti bahwa peneliti telah dapat menerapkan

ilmu – ilmu berupa teori - teori yang didapatkan selama penulis menempuh

kuliah ke dalam dunia kerja sekaligus sebagai ajang menggali tambahan

pengetahuan di lapangan mengenai hal - hal yang berkaitan dengan manajemen

pemasaran terutama pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen.

2. Manfaat bagi Perusahaan:

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan bagi

perusahaan yang ada hubungannya dengan penggunaan celebity endorsers.

3. Bagi pihak lain:

Peneliti berharap dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang berguna

dalam bidang manajemen pemasaran khususnya mengenai celebrity endorsers,

(19)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka pada bab ini

penulis menarik kesimpulan dari pembahasan mengenai “ Pengaruh Celebrity Endorsers

(SULE) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Telkomsel Kartu As”. Adapun

kesimpulan tersebut sebagai berikut :

1. Nilai signifikan (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.003, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikan (α) dari attractiveness

nilainya < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa attractiveness

berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di sekitar Universitas Kristen

Maranatha. Sehingga semakin memperjelas bahwa Sule mempunyai daya tarik

(attractiveness) dan dapat dikatakan sebagai model iklan yang menarik atau memiliki daya tarik, berkepribadian baik serta layak untuk tetap dipertahankan sebagai model

iklan Kartu As.

2 Nilai signifikan (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.278, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikan (α) dari

trustworthiness nilainya > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

(20)

67

Universitas Kristen Maranatha kurang percaya kepada Sule dalam memberikan informasi dengan cara yang jujur dan

benar adanya pada masyarakat.

3 Nilai signifikan (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.029, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikan (α) dari expertise

nilainya < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa expertise berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di sekitar Universitas Kristen Maranatha.

Sehingga semakin memperjelas bahwa Keahlian yang dimiliki Sule sebagai bintang

iklan mengenai produk baik dan Sule memiliki pengetahuan yang memadai akan

seputar info tentang Kartu As, sehingga berpengaruh signifikan pada minat beli

konsumen terhadap produk Kartu As.

4 Besarnya pengaruh Celebrity Endorsers (attractiveness, trustworthiness, expertise)

terhadap minat beli pada produk Kartu As adalah sebesar 30.2% dan sisanya 69,8%

dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor – faktor lain sebanyak 69,8% ini terdiri dari

faktor – faktor yang mengganggu dalam pembelian yang dikutip dari buku Kotler dan

Armstrong ( 2001 ), yaitu :

o Sikap negatif dari orang sebelum mengenal manfaat dan kegunaan suatu produk

atau jasa lebih jauh. Terkadang orang sudah menilai suatu produk tersebut hanya

mendengar atau mendapatkan informasi yang belum pasti sumbernya dan tidak

memiliki keinginan untuk jauh lebih mengenal dari sudut pandang seorang

(21)

68

Universitas Kristen Maranatha

o Motivasi konsumen untuk menuruti atau dipengaruhi orang lain sehingga

pembeliannya bisa berubah. Tipe konsumen yang seperti ini merupakan

konsumen yang kurang loyal pada satu produk saja. Dia tidak yakin dan percaya

atas produk yang dibelinya. Contohnya seorang ibu rumah tangga yang tadinya

menggunakan provider A terpengaruh oleh sang suami yang menggunakan

provider B. Sang suami mengeluhkan tarif telepon yang mahal karena provider

yang mereka gunakan berbeda, kemudian untuk menghemat biaya telepon sang

suami memotivasi sang istri untuk beralih menggunakan provider B yaitu

provider yang sama dengan provider sang suami.

o Keputusan konsumen untuk memodifikasi pembelian. Tipe konsumen yang

seperti ini biasanya merupakan konsumen yang tidak puas akan kualitas dan

manfaat dari satu produk saja. Bisa juga konsumen tersebut tidak menemukan

tingkat kepuasan total yang konsumen inginkan. Biasanya konsumen ini akan

membeli beberapa merek produk yang sesuai guna memenuhi segala

kebutuhannya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

 Penelitian ini hanya menggunakan variabelattractiveness, trustworthiness,

dan expertise terhadap minat beli.

 Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan sekitar Universitas Kristen

Maranatha.

(22)

69

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran

Saran yang dapat penulis berikan yang diharapkan nantinya dapat berguna untuk

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

 Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat mengidentifikasi

faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat beli seperti situasi tidak terduga

(Unexpected Situation) dan sikap terhadap orang lain (Respect to Others) (Kotler, Bowen, dan Makens, 1999).

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diakukan di banyak tempat yang

lebih beragam, seperti sekolah, perusahaan, mall, maupun universitas

lainnya.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan menggunakan

provider lain seperti Mentari, Esia, dll, dengan menggunakan celebrity

endorsers yang berbeda untuk mendukung produk tersebut seperti Saykoji,

(23)

70 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adrianbali. ( 2010 ). Iklan Kartu AS Telkomsel Rp.20/Menit + Gratis 5000 Sms (Versi

Sule) „Tidak Bisa‟. www.youtube.com/watch?v=uBFzdjnUqUM, 16 Desember 2010 diakses dari http://jingle-iklan-tv.blogspot.com

Anonim. (2008). Definisi Iklan, Efek, Dan Iklan Korporat.

http:// kuliahkomunikasi.blogspot.com. 12 November 2010.

Assael, Hendry. (2001). “Consumer Behaviour 6th ed”. South Westren College Publising.

Cincinnati Ohio.

Azwar, Saifuddin. (2004). Sikap Manusia: Teori dan pengkurannya. Yogyakarta: Pustaka Palajar.

Belch, George E., Belch, Michael A. (2004). “Advertising and Promotion (6th ed )”. New York. Mc Graw Hill.

Chourmain, Imam. (2008). Acuan Normatif Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis,

dan Disertasi, Jakarta: Al-Haramain Publishing House. Hal: 36.

Clow, Kenneth. E. & Baack, Donald. ( 2007 ). “Integrated Advertising, Promotion, and

Marketing Communications” : USA Pearson, p.214.

Das & Teng. (1998), dalam Kusuma, Dona (2005). Hubungan penggunaan celebrity

endorsers dalam iklan sabun mandi, Undergraduate Thesis, S1-Skripsi,

Universitas Kristen Perta, Surabaya.

Durianto, D., Sugiarto,W., Wachidin, A., & Supratikno, H. (2004). Inovasi pasar dengan

iklan yang efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. (2005). Analisis Multivariet Dengan Program Spss, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gurajati, Damadar. (2006). “Basic Econometrics (3th ed)”. Mc_Graw Hill. New York.

Jewler. & Drewniary. (2005). “Creative Strategy in Advertising (8th ed)”. USA:

(24)

71

Universitas Kristen Maranatha Kasali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip, Bowen, & Makens. (1999). “ Marketing Management”, Jilid Kedua,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip & Garry Armstong. (2001). Prinsip – Prinsip Pemasaran, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing. MBA, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran II: Edisi Millenium. Jakarta, Prenhallindo.

Kotler, Philip. (2005). “Advertising”. Jakarta : Erlangga.

Kusuma, Dona. ( 2005 ). Hubungan penggunaan celebrity endorsers dalam iklan sabun

mandi, Undergraduate Thesis, S1-Skripsi, Universitas Kristen Perta, Surabaya.

Kotler, Philip. (2010). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua, Jilid 13. PT Prenhalindo, Jakarta.

Loanata, Verawati Cendana. ( 2009 ). Pengaruh penggunaan Nidji sebagai celebrity endorsers dalam iklan Honda absolute Revo terhadap efek kognitif masyarakat

Surabaya, Undergraduate Thesis, S1-Skripsi, Universitas Kristen Perta, Surabaya.

Mac Gaugh, James L, Thompson, Richard F., Nelson, ThomasO., & Jensen, Robert A.

(1997). Psychology I: “An Experimental Approach”. California: Albion Publising

Company.

Mahestu, Noviandra. (2006). Analisis Pengaruh model iklan terhadap perilaku

pembelian remaja, kasus pada bintang akademi fantasi indosiar. Jurnal Nirmana

hal 68.

Mantra, I.B. ( 2001 ). Langkah-langkah Penelitian Survai Usulan Penelitian dan

Laporan Penelitian. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) –

UGM.

Miciak, A.R. & Shanklim, W.L. (1994). “Marketing management (3th ed)”, New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

(25)

72

Universitas Kristen Maranatha

O’Mahony, S & Meenaghan, T. (1997,1998). “The impact of celebrity endorsers on

consumens”. Irish Marketing Review, 10,2,15-24.

Pelsmacker, Patrick De, Geuens, Maggie & Bergh, Joeri Van Den. (2004). “Marketing

Communications a European Perspective (2th ed)”. London: Prentice Hall.

Pujiyanto. ( 2003 ). Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. Jurnal

Nirmana 5 (1), 96-109.

Roscoe. (1982). “Research Methods For Business”, New York. Mc Graw Hill.

Royan, Frans M. (2005). Marketing Selebritis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Ruslan, Roesady. (2003). Metode Penelitian Public relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Integrated Marketing Communications (7thed)”. The Dryen Press.

Shimp, A. Terence. ( 2002 ). Periklanan Promosi. Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Shimp, A. Terence. (2003). “Advertising, Promotion, & Supplements Aspects of

Integrated Marketing Communications (4thed)”. The Dryen Press.

Sugiyono. (2005). MemahamiPenelitianKualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis , Cetakan pertama, CV Alfabeta, Bandung.

Suhandang. (2005). Periklanan: Manajemen, Kiat, dan Strategi. Bandung: Nuansa.

Suliyanto. ( 2006 ). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : C. V Andy Offset.

Sutherland, Max. & Sylvester, Alice K. (2005). “Advertising and the mind of the

(26)

73

Universitas Kristen Maranatha Swastha, B. & Sukotjo, I. (1994). Keputusan Pembelian Konsumen. Liberty, Yogyakarta.

Swastha, B. & Sukotjo, I. (1999). Pengantar Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta.

Tubbs, Stewart L., & Moss, Sylvia. (2000). “Human Communications: Konteks

-konteks komunikasi”, (Buku Kedua). Bandung: PT Remaja Rusdakarya.

Wells William, Moriarty Sandra, & Burnett John. (2006). “Advertising principles and

practice(7th ed).”New Jersey : Pearson Prentice Hall.

http://traffic-news-emasindotronik.blogspot.com/2011/04/iklan-yang-disukai-khalayak.html, diakses 14 September 2011.

http://www.beritahp.com/2010/06/21/paket-internet-unlimited, diakses 14 September

2011.

Referensi

Dokumen terkait

Pf,L{KSANAAN PERJANJTAN BtrRLANCCANANAIR MINUM ANTARA KONSUMf,N DENCAN PERUSAIAAN. DAERA ATR MINUM (PDAM) (OTA

10 SHE Indonesia Banking School Jakarta 11 SHE Selamat Sri Kendal 12 SHE Widya Manggala Semarang 13 STMIK AKAKOM Yogyakarta 14 UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 15

Berdasarkan hasil validasi ahli diketahui bahwa produk mediamobile learning ―ChemEdu‖ termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB) dilihat dari aspek materi dan termasuk dalam

Tidak lupa juga dalam websitenya harus dibuat s itemap agar dapat ditelusuri dengan mudah oleh mesin pencari.Yang terpenting dilakukan pelaku pemasaran adalah dengan tetap

Azhar Arsyad (2002 : 72-73) mengemukakan pendapat yang saman tentang kriteria pemilihan media pembelajaran. Lebih lanjut dia.. menekankan kriteria pemilihan media pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pengembangan media pembelajaran GTD (Gambar Teknik Dasar) dengan Adobe Flash yang tepat untuk mendukung pembelajaran

Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan dan rencana kerja dan anggaran unit kerja serta pelaksanaanya untuk memastikan pencapaian kinerja sesuai dengan Rencana

SL: The black guitar is very great. TL: Gitar hitam itu sangat bagus. Restricted translation is divided into two levels, grammatical and lexical level. • Grammatical level: The