• Tidak ada hasil yang ditemukan

Garuda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Garuda."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI

Inspirasi manusia untuk memproduksi karya seni dapat diperoleh melalui berbagai hal. Segala sesuatu yang berhubungan dengan masa depan, seperti kemajuan teknologi, dikombinasikan dengan keinginan pribadi untuk mengungkapkan identitas sebuah bangsa sebagai hasil dari teknologi yang berkembang pesat. Sebagai perancang busana yang ingin menghasilkan karya yang berbeda dan memiliki karakteristik sendiri, perancang mengambil inspirasi dari keinginan untuk menunjukkan identitas nasional dalam pesatnya perkembangan teknologi saat ini.

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat interaksi manusia mudah. Ini bisa menjadi media untuk setiap individu untuk menampilkan negara-negara mereka sebagai identitas mereka. Orang bersaing untuk diakui dunia dalam menciptakan sebuah tanah air yang menawarkan inovasi melalui berbagai pekerjaan.

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Human inspiration for producing works of art can be obtained through

variety of things. Everything to do with the future such as technological

advancement, combined with a personal desire to reveal identity of a nation as a

result of the rapidly evolving technology. As a fashion designer who wants to

produce works that are different and have its own characteristics, the designer

took inspiration from the desire to show national identity in the rapid development

of today's technology.

Rapid development of science and technology, made human interaction

easy. This can be a medium for each individuals to show their nations as their

identity. People compete to be recognized the world in creating a homeland that

boasts innovation through a variety of works.

The creation this collection is inspired by the design of personal pride for

the nation itself coupled with the concept of remix 2012 Ethereal. The designs of

the collection show a touch of futuristic feel to outfits that reflect the personality

of the wearer. Feminine with strong and resilient character. These designs were

created for a collection of four look. Deluxe ready to wear clothing to high

fashion evening gowns that can be customized in a variety of special occasions to

be worn on stage. Exclusive design work of the nation recognized by the

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

1.4. Sistematika Penulisan ... 2

BAB 2 ... 5

LANDASAN TEORI ... 5

1.5. Teori Fashion ... 5

1.5.1. Fashion (Mode) ... 5

1.5.2. Fashion dan Lifestyle ... 6

1.5.3. Fashion dan Komunikasi ... 6

1.6. Teori Bentuk/ Rupa Dasar ... 7

1.6.1. Bentuk ... 7

1.6.2. Definisi Bentuk Kaku ... 7

1.6.3. Definisi Bentuk Lunak ... 8

1.6.4. Definisi Informal ... 8

1.7. Teori Reka Bahan Tekstil ... 8

1.7.1. Tekstil ... 9

1.7.2. Serat... 9

1.7.2.1. Serat alam ... 10

1.7.2.2. Serat Sintetis ... 10

1.7.2.2.1. Serat mineral ... 10

1.7.2.2.2. Serat polimer ... 10

1.8. Teori Warna ... 11

1.8.1. Warna ... 11

1.8.2. Pengelompokan ... 11

1.8.3. Istilah Lain ... 12

1.8.4. Teori Brewster ... 12

1.8.4.1. Pembagian Warna ... 13

1.8.5. Hubungan Antar Warna ... 15

1.8.6. Psikologi Warna ... 16

BAB 3 ... 18

DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 18

1.9. Deskripsi Objek Studi ... 18

1.9.1. Film ... 18

1.9.2. Berita ... 19

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

1.9.3.1. Garuda menurut Mitologi Hindu ... 20

1.9.3.2. Garuda sebagai lambang dan kebudayaan ... 21

1.9.3.3. Deskripsi Garuda dan Arti Filosofi sebagai Lambang Negara Indonesia ... 23

1.10. Analisis Teknis dan Data Research : Trend Research ... 25

1.11. Identifikasi Objek Rancangan ... 25

1.11.1. Identifikasi User ( Target Market) ... 25

1.11.2. Konsep ... 26

1.11.3. Tema ... 27

1.12. Deskripsi dan Survey Fungsi ... 27

1.12.1. Karya ... 27

1.12.2. Pemakai ... 27

1.12.3. Kepraktisan dan Efisiensi ... 27

BAB 4 ... 28

KONSEP PERANCANGAN ... 28

1.13. Perancangan Umum ... 28

1.14. Perancangan Khusus ... 28

1.15. Perancangan Detail Fashion ... 30

BAB 5 ... 31

PENUTUP ... 31

1.16. Kesimpulan ... 31

1.17. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

BIODATA PENULIS ... 33

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sketsa Rancangan ... 34

Gambar 2 Pola Dasar Wanita ... 35

Gambar 3 Pola Baju 1 Depan dan Pola Baju 1 Belakang ... 37

Gambar 4 Pecah Pola Baju 1 ... 38

Gambar 5 Pola Baju 2 Depan dan Pola Baju 2 Belakang ... 40

Gambar 6 Pecah Pola Baju 2 Depan dan Pecah Pola Baju 2 Belakang ... 42

Gambar 7 Pola Bolero Depan dan Pola Bolero Belakang ... 43

Gambar 8 Pola Dalam Bolero Sudah Dipecah Depan dan Pola Dalam Bolero Sudah Dipecah Belakang ... 43

Gambar 9 Pola Bolero Depan Sudah Dipecah dan Pola Bolero Belakang Sudah Dipecah ... 44

Gambar 10 Pola Celana Pendek Depan dan Pola Celana Pendek Depan ... 44

Gambar 11 Pola Baju 3 Depan dan Pola Baju 3 Belakang ... 45

Gambar 12 Pecah Pola Baju 3 Depan dan Pecah Pola Baju 3 Belakang ... 46

Gambar 13 Pola Jubah Depan dan Pola Jubah Belakang ... 47

Gambar 14 Pola Bahu Jubah ... 48

Gambar 15 Pola Baju 4 Bustier Depan dan Pola Baju 4 Bustier Belakang ... 49

Gambar 16 Pola Baju 4 Bustier Pecah Pola Depan dan Pola Baju 4 Bustier Pecah Pola Belakang ... 50

Gambar 17 Pola Kerah Baju 4 Depan dan Pola Kerah Baju 4 Belakang ... 50

Gambar 18 Pecah Pola Kerah Baju 4 Depan dan Pecah Pola Kerah Baju 4 Belakang ... 51

Gambar 19 Pola Lengan Baju 4 dan Pola Waistband untuk Rok Belakang ... 52

Gambar 20 Pola Kerah Changi Baju 4 dan Pecah Pola Kerah Changi Baju 4... 53

Gambar 21 Aplikasi Satuan Siluet Bulu Burung Garuda ... 54

Gambar 22 Aplikasi Siluet Bulu Burung Garuda Pada Bolero Belakang ... 55

Gambar 23 Aplikasi Siluet Bulu Burung Garuda dan Kristal AB Pada Bolero ... 55

Gambar 24 Manik-manik Berwarna Perak ... 56

Gambar 25 Pleat Mesin pada Kain Sifon Ungu dan Pleat Tangan pada Kain Satin Abu Desain Ke-4 ... 57

Gambar 26 Pengguntingan Manual dan Pewarnaan pada Setiap Ujung Rok Desain Ke-4 ... 58

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Keragaman inspirasi yang tercipta pada setiap karya yang dihasilkan individu terjadi pada setiap aspek pekerjaan di dunia ini. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak hal yang semula dianggap sebagai sesuatu yang tidak biasa, kini telah menjadi suatu lahan inovasi yang patut dicoba oleh setiap insan. Di dalam industri mode sebagai contoh konkritnya, begitu banyak hal yang dilakukan sebagai inovasi yang berkembang dari masa ke masa. Hal ini pun semakin menarik untuk diteliti/ diamati sebagai sebagian aspek yang menjadi inspirasi untuk berkarya.

Banyak sekali hal yang dapat menjadi Inspirasi dalam menciptakan suatu karya dari berbagai hal yang berada disekitar pembuat karya itu sendiri. Beberapa diantaranya dapat melalui film yang ditonton, buku atau berita yang dibaca, maupupun melalui kecintaan seseorang terhadap suatu hal.

Salah satu bidang yang dapat menampung tercurahnya inspirasi adalah dunia mode dalam industri fashion. Salah satu sifat dunia mode adalah kemampuannya untuk berevolusi dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi. E-commerce, online streaming fashion show, twitter, facebook, presentasi pagelaran fashion berbentuk video, hingga peluncuursn robot fashion wanita yang menggantikan peran para model di catwalk pun sudah dilakukan.

Penambahan inspirasi juga bisa didapat melalui kecintaan seseorang pada suatu hal. Yang dapat menjadikan suatu karya bernilai tinggi dan memiliki ciri khas tersendiri saat orang melihat karyanya. Selera pada setiap individu juga menjadi peran penting dalam penggabungan beberapa inspirasi menjadi sebuah koleksi. Pembuatan suatu karya, mengkreasikan sesuatu dengan cara mentransformasi konsep ke realita yang ada.

Berdasarkan fakta-fakta dan alasan-alasan di atas maka pengamat mau membuat koleksi dengan judul koleksi Garuda.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari fashion?

2. Dapatkah sebuah pakaian merefleksikan kepribadian pemakainya?

(7)

2 Universitas Kristen Maranatha 4. Apakah melalui kemajuan teknologi orang-orang dapat lebih berinteraksi dengan manusia dari berbagai belahan dunia, dan oleh karena itu semakin ingin memperlihatkan identitas bangsanya?

5. Bagaimana penerapan aplikasi pada rancangan yang dibuat?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Penulis ingin mengetahui definisi dari fashion

2. Penulis ingin mengetahui dapatkah sebuah pakaian merefleksikan kepribadian pemakainya

3. Penulis ingin mengetahui apakah bidang teknologi dapat merambah bidang fashion dan dapatkah keduanya digabungkan menjadi suatu karya

4. Penulis ingin mengetahui apakah melalui kemajuan teknologi orang-orang dapat lebih berinteraksi dengan manusia dari berbagai belahan dunia, dan semakin ingin memperlihatkan identitas bangsanya

5. Penulis ingin mengetahui penerapan aplikasi pada rancangan yang dibuat

1.4.Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Sistematika Penulisan BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Teori Fashion

2.1.1. Fashion ( Mode) 2.1.2. Fashion dan Lifestyle 2.1.3. Fashion dan Komunikasi 2.2. Teori Bentuk/ Rupa Dasar

2.2.1. Bentuk

(8)

3 Universitas Kristen Maranatha 2.3.1. Tekstil

2.3.2. Serat

2.3.2.1. Serat Alam 2.3.2.2. Serat Sintetis

2.3.2.2.1. Serat Mineral 2.3.2.2.2. Serat Polimer 2.4. Teori Warna

2.4.1. Warna

2.4.2. Pengelompokan 2.4.3. Istilah Lain 2.4.4. Teori Brewster

2.4.4.1. Pembagian Warna 2.4.5. Hubungan Antar Warna 2.4.6. Psikologi Warna BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI

3.1. Deskripsi Objek Studi 3.1.1. Film

3.1.2. Berita 3.1.3. Garuda

3.1.3.1. Garuda Menurut Mitologi Hindu

3.1.3.2. Garuda Sebagai Lambang dan Kebudayaan

3.1.3.3. Deskripsi Garuda dan Arti Filosofi sebagai Lambang Negara Indonesia

3.2. Analisis Teknis dan Data Research : Trend Research 3.3. Identifikasi Objek Rancangan

3.3.1. Identifikasi User ( Target Market) 3.3.2. Konsep

3.3.3. Tema

3.4. Deskripsi dan Survey Fungsi 3.4.1. Karya

3.4.2. Pemakai

(9)

4 Universitas Kristen Maranatha BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

4.1. Perancangan Umum 4.2. Perancangan Khusus

4.3. Perancangan Detail Fashion BAB 5 PENUTUP

(10)

31 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Fashion adalah perpaduan unsur estetika dan unsur kreativitas yang dipresentasikan melalui pakaian yang dibuat sebagai sebuah bentuk ekspresi individualistik. yang dapat juga menentukan status sosial dan kepribadian seseorang. Fashion atau pakaian pada tataran dasarnya adalah berfungsi sebagai penutup, perlindungan, kesopanan dan daya tarik.

Fashion mempunyai cara nonverbal untuk menyampaikan makna dan nilai-nilai, tidak hanya sebagai sebuah karya seni akan tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol dan cerminan budaya yang dibawa, salah satunya budaya nasionalis.

Penerapan aplikasi pada rancangan yang dibuat dapat dikenakan pada berbagai bagian rancangan yang menjadi penguat ciri khas suatu karya individu yang ingin ditonjolkan.

Didalam sebuah fashion, ada nilai-nilai yang ingin dipromosikan atau dikomunikasikan melalui apa yang ditampilkan. Kemajuan di bidang teknologi dapat merambah bidang fashion, dan keduanya pun dapa digabungkan menjadi suatu karya yang futuristik tanpa meninggalkan ciri khas pembuatnya. Karena melalui kemajuan teknologi orang-orang dapat lebih berinteraksi dengan manusia dari berbagai belahan dunia, dan karena semakin banyaknya manusia yang terpengaruh dampak kemajuan teknologi yang ada, setiap individu di dunia semakin ingin memperlihatkan identitas bangsanya sebagai ciri khas dalam dirinya.

Fashion atau pakaian adalah cara yang digunakan individu untuk membedakan dirinya sendiri sebagai indifidu dan menyatakan beberapa keunikannya. Fashion adalah sebuah fenomena komunikatif dan kultural yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mengkonstrusikan dan mengkomunikasikan identitasnya.

5.2. Saran

(11)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Birren, Faber. 1900. Color and Human Response. Van Nostrand Reinhold Co. New York

Ganguli, K. Mohan (translator). 2005. The Mahabharata of Krishna-Dwaipayana Vyasa, Adi Parva (First Parva, or First Book), translated into English Prose from the Original Sanskrit Text [1883-1896]. The Project Gutenberg EBook #7864.

Halse, Alberto. 1986. The Use of Color in Interior. McGraw Hill Inc

Itten, Johannes. The Art of Color. Van Nostrand Reinhold

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Penerbit Cv. Andi Offset.

Poespo, Goet. 2010. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Poore, Jonathan. 1994. Interior Color by Design. Rockport Publisher. Massachusets

Prawira, Sulasmi Dharma. 1989. Warna sebagai Salah Satu Unsur Seni & Desain. DIKTI. Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan. Jakarta

Rakyat, Dian. 2010. Kamus Mode Fashion Pro. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.

Trend Remix 2012. 2012. Jakarta: BD+A Design.

Widyatmanta. 1958. Kitab Adiparwa. Jilid I. Cabang Bagian Bahasa – Jogyakarta, Jawatan Kebudayaan Kementerian PP dan K.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hal yang sama juga dilaporkan oleh Cippada et al (2011) bahwa senyawa flavonoid dan triterpenoid dari ekstrak Cintella asiatica bertanggung jawab terhadap aktivitas

Indeks keseragaman teripang pada setiap stasiun termasuk dalam kategori tingkat keseragaman populasi kecil, Jenis teripang yang ditemukan pada lokasi penelitian

Terbukti bahwa pada masa itu terjadi perselisihan kekuasaan besar antara kekuasaan Bani Abasiyah yang dipimpin oleh Bani Buwaih yang berada di Baghdad Irak (al-Mawardi berada

Mungalyurru pardinjarla, rdaku karla pangirni manu yujuku karla ngantirni

Mengingat karya yang diciptakan semata-mata tidak mengedepankan bentuk dan teknik belaka, melainkan juga memperkuat isi atau pesan yang hendak disampaikan, maka, apa yang

Demikian juga pada umur 16 bulan perlakuan pupuk kandang 2 kg dan bokashi 2 kg tidak berbeda nyata terhadap persentase tumbuh tanaman, tetapi kedua perlakuan tersebut berbeda

Bila hanya menggunakan dua definisi tersebut, bagaimana dengan seorang yang melaksanakan dana, sila, atau bahkan yang sedang berlatih meditasi samatha tetapi belum

Berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada responden tentang persoalan agunan, yaitu: Ketika melakukan pinjaman kebank syariah agunan bukan menjadi