• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Fertival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi Fertival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PROMOSI FESTIVAL KULINER TIONGHOA PERANAKAN INDONESIA

Oleh Mako Ilona NRP 0964171

Saat ini makanan telah berkembang sedemikian rupa, sehingga tidak lagi menjadi asupan energi dan nutrisi tubuh saja, tetapi juga menjadi sarana hiburan. Makanan khas Tionghoa Peranakan Indonesia merupakan salah satu makanan yang populer di masyarakat Indonesia. Walaupun demikian, mereka hanya menikmati tanpa mengenal lebih dahulu akan budaya makanan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, sebuah festival kuliner bertemakan Tionghoa Peranakan Indonesia dapat menjadi salah satu hiburan yang atraktif dan informatif. Melalui perancangan strategi promosi, festival ini akan diperkenalkan secara visual dan verbal tentang budaya kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia.

Strategi perancangan ini menggunakan pendekatan gaya desain Urban Peranakan. Promosi dilakukan secara bertahap, dengan tahapan teaser, informing, dan reminding. Strategi yang digunakan untuk mempromosikan festival kuliner ini lebih menitik-beratkan pada peranan media sosial, yang merupakan media utama yang banyak digunakan oleh target market. Diharapkan melalui perancangan Festival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia ini masyarakat Indonesia akan merasa terhibur dan mendapatkan informasi yang lebih lagi tentang budaya kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia.

(2)

ABSTRACT

INDONESIAN CHINESE PERANAKAN CULINARY FESTIVAL PROMOTION

Submitted by Mako Ilona NRP 0964171

Lately food has evolved in such a way, it is no longer used for energy and body nutrients only. Nowadays food has become a form of entertainment. The Indonesian Chinese Peranakan food is known as one of the most popular foods in Indonesia. However, most of the Indonesian people only enjoyed the food without knowing the culture behind it.

The Indonesian Chinese Peranakan Culinary Festival is the answer for the problems above. This culinary festival will become an attractive and also an informing event, which will be introduced visually and verbally through the promotional design strategy.

Urban Peranakan style approach will be used for the design strategy to promote this culinary festival. The promotion will be done in stages, such as: teaser, informing and reminding stage. The strategy used to promote this culinary festival is focusing more on the role of social media, which is the main media that is widely used by the target market. Hopefully, through this

Indonesian Chinese Peranakan Culinary Festivaldesign, Indonesian people will be entertained and receive more information about the Indonesian Chinese Peranakan culinary culture.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAKSI ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 1.2.1 Permasalahan... 2

1.2.2 Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

(4)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hiburan ... 5

2.2 Festival ... 6

2.3 Event ………... ... 6

2.4 Infographic Design... 8

2.5Promosi ... 8

2.6Analisis SWOT ... 9

2.7Definisi STP ... 11

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta... 3.1.1 Perusahaan/lembaga Terkait ... 12

3.1.1.1 Paskal Hyper Square ... 12

3.1.1.2ASPERTINA ... 13

3.1.2 Asal-usul Peranakan Tionghoa Indonesia ... 15

3.1.3 Makanan Khas PeranakanTionghoa ... 16

3.1.3.1 Jenis-jenis Makanan Tionghoa ... 17

3.1.3.1.1 Opor Ayam ... 17

3.1.3.1.2 Lunpia atau Lumpia ... 17

3.1.3.1.3 Bacang ... 18

3.1.3.1.4 Capcai ... 19

(5)

3.1.3.1.6 Lontong Cap Go Me... 20

3.1.3.1.7 Ronde ... 21

3.1.3.1.8 Kue Manis dan Camilan ... 21

3.1.4 Arti dari Warna Peranakan Tionghoa ... 22

3.1.5 Tinjauan Terhadap Proyek Terkait... 23

3.1.5.1 Singapore Food Festival 2009 ... 23

3.1.6 Hasil Kuesioner ... 29

3.1.7 Rangkuman Kuisioner ... 35

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data danFakta ... 3.2.1 SWOT ... 35

3.2.2 STP ... 36

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 KonsepKomunikasi ... 38

4.2 KonsepKreatif ... 38

4.2.1 Gaya Gambar ... 39

4.2.2 Tipografi ... 39

4.2.3 Warna ... 39

4.3 Konsep Media ... 40

4.3.1 Timeline ... 41

4.3.2 Poster ... 41

(6)

4.3.4 Social Media Promotion ... 42

4.3.5 Umbul-umbul ... 42

4.3.6 Ticketing, Voucher, invitation dan ID Card... 43

4.3.7 Food Utensil ... 43

4.4 HasilKarya... 4.4.1 Logo ... 43

4.4.2 Poster Teaser ... 45

4.4.3 Poster Informasi ... 47

4.4.4 Website ... 48

4.4.5 Media Social... 50

4.4.6 Instagran Photo Contest ... 51

4.4.7 Event Attributes ... 52

4.4.8 Merchandise ... 56

4.5 Budgeting ... 60

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar3.1 Logo Paskal Hyper Square ... 12

Gambar3.2 Logo Aspertina ... 13

Gambar 3.3 OporAyam ... 17

Gambar 3.4 Lumpia ... 18

Gambar 3.5 Bacang ... 18

Gambar 3.6 Capcay ... 19

Gambar 3.7 Pia ... 20

Gambar 3.8 Lontong Cap Gome ... 20

Gambar 3.9 Ronde ... 21

Gambar 3.10 Poster Singapore Food Festival 2009 ... 24

Gambar 3.11 Website Banner Singapore Food Festival 2009 ... 24

Gambar 3.12 Salah satu cuplikan video Singapore Food Festival 2009 ... 25

Gambar 3.13 EGD Singapore Food Festival 2009 ... 25

Gambar 3.14 Grafis mobil box Singapore Food Festival 2009 ... 25

Gambar 3.15 PameranBudaya di Singapore Food Festival 2009 ... 26

Gambar 3.16 Stan Makanan di Singapore Food Festival 2009 ... 26

Gambar 3.17 Gerobak penjual sate di Singapore Food Festival ... 27

Gambar 3.18 EGD di Singapore Food Festival ... 27

Gambar 3.19 Pameran surat, perangko dan amplop,dan EGD ... 27

Gambar 3.20 Diagram 1 ... 29

Gambar 3.21 Diagram 2 ... 30

Gambar 3.22 Diagram 3 ... 30

Gambar 3.23 Diagram 4 ... 31

Gambar 3.24 Diagram 5 ... 31

Gambar 3.25 Diagram 6 ... 32

(8)

Gambar 3.27 Diagram 8 ... 33

Gambar 3.28 Diagram 9 ... 33

Gambar 3.29 Diagram 10 ... 34

Gambar 3.30 Diagram 11 ... 34

Gambar 4.1 Logo 5 Boemboe ... 43

Gambar 4.2 Poster Teaser 1 ... 45

Gambar 4.3 Poster Teaser 2 ... 46

Gambar 4.4 Poster Info ... 47

Gambar 4.5 Website ... 48

Gambar 4.6 Halaman Website ... 49

Gambar 4.7 Media Social ... 50

Gambar 4.8 Instagram promotion ... 51

Gambar 4.9 billboard ... 52

Gambar 4.10 umbul-umbul ... 53

Gambar 4.11 Aplikasi Umbul-umbul ... 53

Gambar 4.12 Stand Stall Makanan ... 54

Gambar 4.13 Aplikasi stand ... 54

Gambar 4.14 Stage design ... 55

Gambar 4.15 Iklan Majalah ... 55

Gambar 4.16 Gimmick gelas ... 56

Gambar 4.17 ID Card ... 56

Gambar 4.18 Kartu Undangan ... 57

Gambar 4.19 Voucher 5 Boemboe ... 58

Gambar 4.20 T-shirt ... 58

Gambar 4.21 Sumpit ... 58

Gambar 4.22 Paper bag ... 59

Gambar 4.23 Paper plate ... 59

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keadaan manusia yang berkembang pada masa kini, memberikan bukti signifikan akan kemajuan peradaban dan taraf hidup manusia yang makin membaik. Tetapi tidak hanya itu saja, di sisi lain tingkat stress masyarakat menjadi makin tinggi, akibat tekanan yang makin berat dan tuntutan-tuntutan yang melebihi kapasitas. Oleh karenanya, tiap orang butuh cara untuk meredakan tekanan-tekanan ini. Beberapa orang memilih aktivitas hobi, berbagai jenis seni ataupun hiburan, untuk merasakan kesenangan dan relaksasi, contohnya seperti menonton film atau acara serial televisi, ataupun makan makanan favorit di restoran.

Makanan juga terus mengalami perubahan sesuai dengan zaman dan kemajuan teknologi dan berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat. Bahkan kini makanan telah menjadi sebuah gaya hidup leisure, yang identik dengankuliner yang Estetik dan kuliner yang Otentik. Kuliner Estetik mewujudkan dirinya dalam bentuk tampilan-tampilan kuliner yang didesain dengan cantik, mewah dan berkelas yang dikerjakan oleh koki ternama, sedangkan kuliner yang Otentik lebih mempresentasikan keotentikan dan tradisi dari makanan serta aktivitasnya. (Hartanti, 2012 : 38-39)

(10)

onde-onde, bika ambon dan banyak jenis lainnya, tetapi menyantapnya tanpa mengerti bahwa makanan itu adalah makanan Tionghoa Peranakan.

Oleh karena hal diatas perlu dibuat sebuah Festival Kuliner Tionghoa Peranakan.Inonesia. Festival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi sebuah hiburan yang informatif dan atraktif bagi masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda pada budaya kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia, dirancanglah strategi promosi melalui keilmuan Desain Komunikasi Visual.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskaan permasalahan sebagai berikut:

- Bagaimana cara merancang strategi promosi festival kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia dengan cara yang komunikatif dan informatif melalui Desain Komunikasi Visual?

1.2.2 Ruang Lingkup

(11)

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan Festival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia ini adalah untuk mengenalkan budaya kuliner Tionghoa Peranakan sebagai salah satu budaya kuliner yang dimiliki oleh Indonesia, sekaligus juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat Indonesia.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah:

• Observasi dengan mendatangi tempat-tempat wisata, museum Baba Nyonya di Penang, Malaysia, restoran, dan tempat jajanan makanan yang memiliki unsur kebudayaan Tionghoa Peranakan yang ada di Bandung.

• Studi Pustaka melalui buku kebudayaan Tionghoa Peranakan Indonesia, jurnal, internet, seminar yang berhubungan dengan budaya Tionghoa Peranakan, teori promosi dan teori DKV.

(12)

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan LATAR BELAKANG MASALAH

Makanan Tionghoa Peranakan merupakan makanan yang populer dikalangan masyarakat Indonesia, hanya saja asal-usul dari budaya kuliner ini kurang dikenal oleh masyarakat, khususnya anak muda. Perkembangan makanan sebagai sebuah sarana hiburan dapat menjadi media yang dapat mengangkat budaya kuliner ini untuk dapat lebih dikenal dan dinikmati sebagai salah satu

hiburan dan budaya milik Indonesia.

PERMASALAHAN

Bagaimana cara merancang strategi promosi festival kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia dengan cara yang komunikatif dan

informatif melalui Desain Komunikasi Visual?

KUESIONER

Kuesioner terhadap 100 responden masyarakat di wilayah Bandung Mengadakan Festival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia sebagai acara yang

informatif dan atraktif. Menghadirkan festival dengan konsep Urban

Peranakan yang ceria, modern, ditambah dengan sentuhan gaya tempo dulu yang khas.

KONSEP MEDIA Menitik beratkan media promosi secara digital yang

banyak diakses oleh target pasar.

HASIL KARYA TEKNIK PENGUMPULAN

(13)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Budaya kuliner khas Tionghoa Peranakan yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tetapi asal-usul dari makanan tersebut kurang diketahui dan dikenal oleh masyarakat luas, sehingga dibutuhkan sebuah acara kuliner untuk mempromosikan budaya kuliner Tionghoa Peranakan ini. Keberadaan Festival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia ini diharapkan tidak hanya semata-mata sebagai sumber hiburan belaka tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana pengenalan akan salah satu budaya kuliner Indonesia.

Kehadiran festival kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia ini disajikan dengan cara yang informatif dan atraktif dengan maksud agar masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa kekayaan budaya kuliner yang dimiliki di Indonesia dapat dikembangkan lebih lagi menjadi sebuah sumber hiburan yang dan pengenalan akan kebudayaan yang menarik. Ini semua membuka peluang bagi budaya kuliner milik Indonesia untuk dapat dibawa ke tingkat dunia dan mengharumkan nama Indonesia.

5.2 Saran bagi Penulis

Festival Kuliner Tionghoa Peranakan Indonesia ini dapat menggunakan media website untuk memberikan informasi tentang perkembangan yang terbaru, sekaligus

sebagai rubrik yang akan memuat info-info tentang festival ini, sehingga festival ini dapat menjadi festival yang berkelanjutan dikemudian harinya.

(14)

Daftar Pustaka

Bromokusumo, Aji. 2013. Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara. Jakarta: Gramedia

Catherine, Lim. 2003. Gateway to Peranakan Culture. Singapore: Asiapac

Chunjiang, Fu. 2005. Origins of Chinese Food Culture. Third Edition. Singapore: Asiapac

Falassi, Alesandro. 1987. “Festival: Definition and Morphology” dalam Alesandro Fallasi (ed.), Time Out Of Time. Albuquerque: University of New Mexico Press

http://www.aspertina.com/

http://www.camemberu.com/2009/07/singapore-food-festival-2009-launch-and.htm

http:www.segd.org/about-us/what-is-egd.html

http://theurbanwire.com/2009/07/27/singapore-food-festival-2009/

http://visual.ly/learn/infographic-design)

Kotler,2001, Manajemen Pemasaran diIndonesia, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Kotler & Keller, 2009. Marketing Management an Asian Perspective

Kotler, Philip & Gary Armstrong, 2001. Dasar-dasar pemasaran. Edisi Kesembilan. Prenhalindo. Jakarta

Tinaburko, 2008 : 14. Semiotika Komunikasi Visual

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengkaji dampak perubahan iklim terhadap karakteristik hujan, serta mencermati pengaruh intensitas curah hujan terhadap fenomena banjir, diharapkan

Koordinat kerja mesin CNC tersebut dirubah menjadi G-code yang siap digunakan untuk menjalankan mesin CNC, sehingga menghasilkan benda hasil pahatan yang diharapkan

[r]

Jika dikaitkan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam UU Pemerintahan Daerah, kewenangan penerbitan izin apotek dilegitimasi

Tesis dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik bagi Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Narasi Siswa SD Negeri Mertasinga 07 Cilacap ini telah selesai disusun

Presentasi diri informan sebagai mahasiswi dan ayam kampus menunjukkan hasil dimana adanya perbedaan dari masing-masing informan dalam mengelola peran dan kesan yang

Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dari 55 responden yang terdiri 28 responden pekerja borongan dan 27 responden pekerja harian yang diteliti dalam

Semua endorser yang pernah dalam iklan Tolak Angin memiliki citra yang positif dan dapat menjadi representasi dari “orang pintar” sehingga mereka semua dipilih oleh Tolak Angin