KONTRIBUSI LATIHAN SPRINT 50 METER DAN LATIHAN STANDING
BROAD JUMP TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH
GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA
EKSTRAKURIKULER SMA N 1 BARUMUN
PADANG LAWAS TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjna Pendidikan
Hasanul Marzuki Nasution
NIM. 608321077
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
HASANUL MARZUKI NASUTION, Kontribusi Latihan Sprint 50 Meter Dan Latihan Standing Broad Jump Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Menggantung Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawas Tahun 2015
Pembimbing : H. M. NUSTAN HASIBUAN
Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2015
Lompat jauh gaya menggantung sangat diperlukan dalam perlombaan
lompat jauh, demikian juga halnya bagi siswa putra ekstrakurikuler SMA N 1
Barumun Padang Lawas hasil lompat jauh gaya menggantung harus perlu
ditingkatkan dengan diberikan latihan khusus daya ledak otot tungkai dan latihan
kecepatan sesuai dengan program latihan yang efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang Kontribusi
Latihan Sprint 50 Meter Dan Latihan Standing Broad Jump Terhadap
Kemampuan Lompat Jauh Gaya menggantung pada Siswa Putra Ekstrakurikuler
SMA N 1 Barumun Padang Lawas 2015
Metode pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan jumlah
sampel sebanyak 6 (enam) orang, yang diperoleh dengan teknik Total sampling,
selanjutnya dilakukan penelitian dengan menggunakan tes dan pengukuran
Pre-test dan post-Pre-test terhadapdaya ledak otot tungkai melalui tes lompatan Standing
Broad Jump, kecepatan melalui tes Sprint 50 Meter,dan kemampuan lompat jauh
melalui tes lompat jauh gaya menggantung.
Instrument pengukuran yang dilakukan adalah dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan lompat jauh gaya menggantung
sebanyak 3 (tiga) kali kesempatan. Data yang dijadikan patokan adalah hasil
lompatan yang terbaik dari 3 (tiga) kali kesempatan. Diantara pre-test dan
post-test, dilakukan pelaksanaan latihan Sprint 50 Meter dan Standing Broad Jump,
sebagai bentuklatihan yang dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya
menggantung.
Hasilanalisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang sangat
signifikan dari latihan Sprint 50 Meter terhadap kemampuan lompat jauh gaya
ii
analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang sangat signifikan
dari latihan Standing Broad Jump terhadap kemampuan lompat jauh gaya
menggantung dengan koefisien korelasi rx2y = 0.950 yang berarti 91.01%. Hasil
analisis korelasi ganda menunjukkan bahwa terdapat kontribusi secara
bersama-sama dari latihan Sprint 50 Meterdan latihan Standing Broad Jump terhadap
kemampuan lompat jauh gaya menggantung. Tabel harga kritik F pada Taraf
signifikan α = 0.05 dengan jumlah sample = 6, dengan dk = (N – K – 1) = 3
diperoleh Ftabel = 4.76. Dengan demikian harga Fhitung> Ftabel yaitu 5.91 > 4.76
maka regrasi linear multiple korelasi adalah linear dan signifikan .
Besar koefisien determinasi (R2) = 0.7975 yang berarti 79.75% hasil
lompat jauh gaya menggantung (Y) dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh
latihan Sprint 50 Meterdan latihan Standing Broad Jump. Berarti terdapat
kontribusi yang signifikan dari latihan Sprint 50 Meterdan latihan Standing Broad
v
1. Hakikat Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 6
vi
Halaman
E. Instrument Penelitian ... 26
F. Teknik Analisa Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 30
A. Deskripsi Data Penelitian ... 30
B. Pengujian Hipotesis ... 32
C. Hasil penelitian ... 34
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 41
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Sikap Badan Sewaktu Melakukan Tolakan ... 11
2.2 Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 12
2.3 Sikap Badan Sewaktu Melayang di Udara... 14
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana ... 43
2. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda Antara Latihan Sprint 50 Meter (X1) dan Latihan Standing Broad Jump (X2) Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Menggantung (Y) ... 47
3. Program Latihan Sprint 50 Meter Dan Standing Broad Jump ... 49
4. Norma (Kategori) Sprint 50 Meter, Standing Broad Jump, dan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 51
5. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 52
6. Tabel Harga Kritik Dari r Product-Moment ... 53
7. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 54
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pencapaian prestasi lompat jauh, dibutuhkan pembinaan yang
panjang dan terarah. Pembinaan yang panjang dan terarah dimaksudkan sebagai
pembinaan yang dilakukan dengan teratur dan menyusun program latihan yang
jelas dan mempunyai target pencapaian.
Pembinaan atletik dapat dilakukan disekolah-sekolah. Karena di sekolah
siswa sudah mempelajari kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
(PJOK) hkususnya nomor lompat jauh gaya menggantung, mulai dari sekolah
menengah pertama sampai sekolah lanjutan atas. Materi lompat jauh gaya
menggantung ini merupakan salah satu materi pelajaran yang selalu berulang dan
selalu diperaktekkan, karena dalam pelaksanaannya gaya menggantung lebih
mudah untuk dipahami dan diperaktekkan.
Walaupun aktivitas lompat jauh selalu dipraktekkan siswa-siswi di sekolah
SMA N 1 Barumun contohnya, saat itu penulis melakukan observasi disekolah
tersebut tepat pada hari senin 29 Oktober 2013 disekolah SMA N 1 Barumun pada
kenyataannya sekarang jarang sekali melahirkan atlit-atlit berprestasi untuk
terpilih mewakili daerahnya pada setiap kejuaraan seperti Kejurda (kejuaraan
daerah) atau POP (Pekan Olahraga Pelajar). Hal ini terjadi karena pembinaan
2
lompat jauh. Dan sangat disayangkan mengingat sekolah merupakan tempat yang
paling cocok dalam melakukan pembinaan atletik utamanya nomor lompat jauh.
Untuk melahirkan atlet nomor lompat jauh, dibutuhkan latihan yang
mengarah kepada pendekatan teknik gerakan dalam lompat jauh. Dalam
melakukan aktivitas lompat jauh gaya menggantung dimulai dari awalan, tolakan,
melayang dan mendarat. Pada saat melakukan awalan dibutuhkan kecepatan, dan
pada saat melakukan tolakan dibutuhkan daya ledak (power) otot tungkai.
MenurutKoeswardoyo (1994: 80) “Ada 4 dasar teknis yang harus
dikuasaipelompatyaitu: 1. Awalan (Appoach Run), 2. Tolakan (Take Off), 3.Sikap
badan di udara, dan 4. Sikap badan waktu mendarat”. Dari keempat teknis
tersebut yang paling berhubungan dengan dasar kondisi fisik adalah teknik awalan
dan tolakan, untuk perlu dibina untuk memperoleh kualitas lompatan yang baik.
Teknik (gaya) dan gerak lompat jauh harus dipelajari dan ditingkatkan
untuk memperoleh kualitas lompatan yang baik. Disamping penguasaan teknik,
unsur lain yang sangat penting dalam pengembangan kualitas lompat jauh adalah
unsure kondisifisik. Ini sesuai dengan pendapat Harsono (1982: 10) mengatakan
bahwa “Untuk mencapai sasaran utama dalam peningkatan keterampilan
danprestasi yang maksimal dalam latihan ada 4 aspek yang perlu di perhatikan,
yaitu: a) latihan fisik, b) latihan teknik, c) latihan taktikdan d) latihan mental”.
Pada penelitian ini, Peneliti hanya fokus pada peningkatan awalan
(kecepatan) dan daya ledak otot tungkai (power), karena faktor keberhasilan untuk
mencapai lompatan sejauh-jauhnya adalah kecepatan dan power menuju bak
3
meter, dan untuk melatih daya ledak otot tungkai diberikan bentuk latihan
standing broad jump.
Sasaran dalam penelitian ini adalah menemukan informasi
sebanyak-banyaknya tentang kontribusi latihan sprint 50 meter dan latihan standing broad
jump terhada peningkatan kemampuan lompat jauh siswa putra ekstrakurikuler
SMA N 1 Barumun Padang Lawas Tahun 2015.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut : Faktor apa sajakah yang mempengaruhi
peningkatan lompat jauh? Apakah Latihan sprint 50 meter dapat mempengaruhi
kemampuan lompat jauh? Apakah Latihan standing broad jump dapat
mempengaruhi kemampuan lompat jauh? Seberapa besar kontribusi latihan sprint
50 meter dan latihan standing broad jump terhadap kemampuan lompat jauh gaya
menggantung?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti seperti yang tercantum
dalam identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada beberapa
hal yang akan diteliti yaitu:
Untuk mengetahui apakah ada konrtibusi secara bersama-sama antara latihan
sprint 50 meter dan latihan standing broad jump terhadap kemampuan lompat
jauh gaya menggantung siswa ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawas
4
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
1. Apakah latihan sprint 50 meter memberikan konrtibusi yang signifikan
terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh siswa putra eksrtakurikuler
SMA N 1 Barumun Padang Lawas Tahun 2015.?
2. Apakah latihan standing broad jump memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh pada siswa putra
ekstrakurikuler SMA 1 Barumun Padang Lawas Tahun 2015.?
3. Apakah latihan sprint 50 meter dan latihan standing broad jump
memberikan kontribusi secara bersama-sama terhadap kemampuan lompat
jauh siswa ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawas Tahun
2015.?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kontribusi latihan sprint 50 meter terhadap kemampuan
lompat jauh siswa putra ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawas
Tahun 2015.
2. Untuk mengetahui kontribusi latihan standing broad jump terhadap
kemampuan lompat jauh siswa putra ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun
5
3. Untuk mengetahui kontribusi secara bersama-sama antara latihan sprint 50
meter dengan latihan standing broad jump terhadap kemampuan lompat
jauh siswa putra ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawas Tahun
2015.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah khasanah dan pengetahuan
olahraga khususnya lompat jauh dan merupakan pengalaman dalam
melakukan penelitian.
2. Untuk guru pendidikan jasmani di sekolah, hasil penelitian ini kiranya
dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam penyusunan proses belajar
mengajar di sekolah hkususnya pada pokok pembahasan lompat jauh.
3. Dengan dilaksanakannya penelitian ini di SMA N 1 Barumun Padang
Lawas diharapkan akan dapat menumbuhkan semangat para siswanya
38 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian maka dapat
diambil kesimpulan bahwa:
1. Terdapatkontribusi yang signifikan darilatihan Sprint 50 meter terhadap
kemampuan lompat jauh gaya menggantung pada siswa putra
ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawa 2015.
2. Terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan Standing Broad Jump
terhadap kemampuan lompat jauh gaya menggantung pada siswa putra
ekstrakurikuler SMA N 1 Barumun Padang Lawas 2015.
3. Terdapat kontribusi yang signifikan secara bersama-sama antara latihan
Sprint 50 meter dan Standing Broad Jump terhadap kemampuan lompat
jauh gaya menggantung pada siswa putra ekstrakurikuler SMA N 1
Barumun Padang Lawas T.A. 2015.
B. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada parapelatih lompat
jauh, untuk lebih memperhatikan unsur-unsur otot seperti kekuatan otot
tungkai dalam meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya menggantung.
2. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada parapelatih lompat
jauh, untuk lebih memperhatikan unsur-unsur kecepatan dalam
39
3. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada parape latih lompat
jauh, untuk lebih meningkatkan pemberian latihan Sprint 50 Meter
danlatihan Standing Broad Jump supaya daya ledak otot tungkai dan
kecepatan lari semakin baik sehingga kemampuan lompat jauh gaya
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Sembiring. (2004). Pengaruh Latihan Stadium Hopts Terhadap Peningkatan Prestasi Lompat Jauh Gaya Menggantung Pada Siswa Putra Kelas II SMU DHARMA PATRA Tahun Ajaran 2003/2004. Skripsi. Universitas Negeri Medan (UNIMED)
Bompa, Todur, O. (1994). Power Training or Sport. Canada, Moocaic Press.
Bresnahan, Bunn (1972). Track and Field Athletic. St. Louis : Mosby
Davis B, Bull R, Roscoe D. (1995). Physical Education and The Study Of Sport. 2nd ed. London : Mosby.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta, Akademia Persindo.
..., (2000). Panduan Kepelatihan. Jakarta, Komite Olahraga Nasional Indonesia, Proyek Garuda Emas.
Jarver (1982). Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung : Pionir
Jhonson BL & Nelson JK. (1986). Praktical Measurment For Evaluation in Phisical Education. New York : Macmillan Publishing Company.
Kent, M. (1994). The Oxford Dictionary of Sport Science and Medicine. New York : Oxford University Press.
Koeswardoyo. (1994).Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Semarang, Aneka Ilmu.
Muhajir. (1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta, Erlangga.
PASI. (1981). Peraturan Perlombaan Dalam Atletik.
Sajoto, M. (1988).Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Depdikbud
Suhartono dkk .(1994). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Medan, Penerbit Madju.
Syarifuddin, Aip. (1992). Atletik, Depdikbud DJPT, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
41
Wahjoedi. (2001). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada.