• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDERAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDERAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BINJAI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN HASIL

BELAJAR TEKNIK PENGELASAN DENGAN MINAT

BERWIRUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK KENDERAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

ANTO PARULIAN SIMORANGKIR

NIM. 509121005

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Anto Parulian Simorangkir. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Hasil

Belajar Teknik Pengelasan dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kenderaan Ringan di SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara kecerdasan emosional dan hasil belajar teknik pengelasan dengan minat berwirausaha pada siswa kelas X program keahlian teknik kenderaan ringan di SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015. Metode Penelitian bersifat deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X program keahlian teknik kenderaan ringan di SMK Negeri 2 Binjai yang terdiri dari 2 Kelas yaitu kelas X TKR A dan X TKR B berjumlah 45 orang. Dalam hal ini, sampel penelitian ditentukan dengan tabel Krejci dan Morgan yang mana sampel yang di ambil adalah berjumlah 40 orang. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket untuk kecerdasan emosional dan minat berwirausaha sedangkan untuk hasil belajar teknik pengelasan menggunakan dokumentasi. Jumlah instrument kecerdasan emosional dan minat berwirausaha sebanyak 30 pernyataan. Pada angket kecerdasan emosional terdapat 25 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,911 tergolong sangat tinggi, sedangkan pada minat berwirausaha terdapat 28 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,939 tergolong sangat tinggi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment, analisis korelasi parsial dan analisis korelasi ganda pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kecerdasan emosional dengan minat berwirausaha (r = 0,445) dan terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar teknik pengelasan dengan minat berwirausaha (r = 0,436) serta ditemukan terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kecerdasan emosional dan hasil belajar teknik pengelasan dengan minat berwirausaha (r = 0,595). Koefisien determinasi antara variabel kecerdasan emosional dengan minat berwirausaha sebesar 0,1986 dan koefisien determinasi antara hasil belajar teknik pengelasan dengan minat berwirausaha sebesar 0,1901 serta koefisien determinasi antara kecerdasan emosional dan hasil belajar teknik pengelasan dengan minat berwirausaha sebesar 0,3545. Ringkasan hasil analisis regresi tersebut sebagai berikut : Fh = 10,160 harga Ft = 1,64 pada

taraf signifikansi 5%, sehingga Fh > Ft (10,160 > 1,64). Bahwa persamaan regresi

Y = 31,77 + 0,39X1 + 0,38X2 dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik

kesimpulan mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dan hasil belajar teknik pengelasan dengan minat berwirausaha.

(5)

ABSTRACT

Anto Parulian Simorangkir. The Relationship Between Emotional Question And

Learning Independence Of Teknik Pengelasan With Interest In Entrepreneurship In Class X Programs And Teknik Kenderaan Ringan Skills In The Binjai Vocational High Scholl. Skripsi. Enginering Fakulty State University Of Medan.

2015.

This study aims to determine the relationship between emotional question and learning independence of teknik pengelasan with interest in entrepreneurship in class X programs and teknik kenderaan ringan skills in the Binjai Vocational High Scholl Year 2014/2015 . The research method was descriptive correlational . The population was all students of class X programs engineering expertise and technology in the Teladan Vocational High Scholl field consisting of one class is a class X TKR and numbered 45 people . In this case , the sample is determined by Krejci and Morgan table where the sample was taken is about 40 people . The data was collected by using a questionnaire to learn independence and interest in entrepreneurship while to learn the results of teknik pengelasan using documentation. Total instrument emotional question and interest in entrepreneurship as much as 30 statements on the questionnaire contained 25 statements independent learning which is valid with very high reliability 0.909 classified . While the interest in entrepreneurship there are 28 statements were declared invalid by 0.936 as very high reliability . The data analysis technique used is the product moment correlation analysis , partial correlation analysis and multiple correlation analysis at significance level of 5 % . Based on the analysis of the data shows that there is a positive relationship between emotional question with interest in entrepreneurship (r = 0.445) and there is a positive and significant relationship learning outcomes of teknik pengelasan with interest in entrepreneurship (r = 0.436) and found there is a positive and significant relationship between emotional question and learning outcomes of teknik pengelasan with interest in entrepreneurship (r = 0.595) . The coefficient of determination between the outcome variable emotional question with interest in entrepreneurship by 0,1986, and the coefficient of determination between learning outcomes of teknik pengelasan with in entrepreneurship by 0,1901, interest in entrepreneurship and determination koefisiean between learning outcomes and emotional question teknik pengelasan with interest in entrepreneurship by 0,3545 . Summary results of the regression analysis are as follows : Fb = 10,160 price Ft = 1.64 at the 5 % significance level , so that Fb > Ft ( 10,160 > 1.64 ) . That the regression equation Y = 31.77 + 0.39 X1 + 0.38 X2 can be justified to draw conclusions about the relationship between emosional question and learning independence teknik pengelasan with interest in entrepreneurship .

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan

Emosional dan Hasil Belajar Teknik Pengelasan dengan Minat Berwirausaha

Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kenderaan Ringan di SMK Negeri 2

Binjai Tahun Ajaran 2014/2015”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak

memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun

tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Walaupun demikian besar harapan

harapan penulis agar hasil studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

membacanya.Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya skripsi ini, penulis

banyak sekali menerima dukungan moril, materi dan spiritual yang tidak ternilai

harganya. Kiranya bantuan, masukan dan saran yang diberikan akan dibalas

Tuhan Yang Maha Esa dengan kebajikan yang berlipat ganda.

Rasa terima kasih tiada terhingga penulis ungkapkan kepada bapak Dr.

Saut Purba, M.Pd sebagai Pembimbing, yang telah begitu banyak memberikan

arahan dan bimbingan serta masukan dengan penuh kesabaran dalam rangka

menyelesaikan proposal penelitian ini. Begitu juga rasa terima kasih penulis

sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Benjamin Situmorang, M.Pd, bapak Ir.

Riski Elpari Siregar, MT., dan bapak Janter P Simanjuntak ST., MT., Ph.D

sebagai narasumber yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan serta

bimbingan. Melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

beserta jajarannya.

(7)

3. Bapak Slamat Riyadi, ST.MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Janter P.Simanjuntak, ST., MT., Ph.D selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Mesin.

5. Bapak dan Ibu dosen Teknik Mesin yang telah membimbing penulis

selama perkuliahan.

6. Terima kasih kepada kedua orang tua saya A. Simorangkir dan (+) R. Br.

Harianja yang telah banyak membantu dalam memberi kasih sayang,

motivasi dan do’a yang tulus selama perkuliahan hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

7. Kepada kakak saya tersayang Tiurma. H Simorangkir, abang Ipar S.

Parapat dan bere Ivan Pernando Parapat

8. Istri tersayang Ratna Dewi br. Ginting dan anakku Rapael Simorangkir

yang telah banyak berdoa da memberikan motivasi kepada penulis

hinggga selesainya penulisan skripsi ini.

9. Kepada mami T.M Br Barus, bg Firman G, Kak Yanti dan bg Mamat

10.Teman-teman senasip dan seperjuangan di kota medan Norensen E,

Frengky N, Pangidoan S.Pd, Rinaldo S.Pd, Bisuk S.Pd, Norensen A.Md

dan teman-teman angkatan 2009 semuanya serta semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan

perhatian selama perkuliahan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Pembatasan Masalah ... 11

3. Hakikat Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 31

B. Kerangka Berfikir ... 35

1. Hubungan antara Hasil Belajar Teknik Pengelasan dengan Minat Berwirausaha ... 35

(9)

C. Pengajuan Hipotesis ... 38

D. Penelitian Yang Relevan...39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

B. Populasi Dan Sampel ... 40

1.Populasi ... 40

2.Sampel ... 41

C. Metode Penelitian ... 42

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 43

1. Variabel Penelitian...43

2. Devenisi Operasional...44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Uji coba instrumen ... 47

1.Uji Validitas Angket ... 47

a.Validitas Angket Kecerdasan Emosional ... 47

b.Validitas Angket Minat Berwirausaha ... 48

2. Uji Reliabilitas Angket ... 48

a.Reliabilitas Angket Kecerdasan Emosional ... 48

b.Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha ... 48

H. Teknik Analisis Data Penelitian ... 49

1. Deskripsi Data Penelitian ... 49

2.Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 49

3.Uji Persyaratan Analisis ... 50

(10)

b.Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi ... 51

4.Pengujian Hipotesis ... 52

a.Analisa Koefesien Korelasi Jenjang Nihil Variabel Penelitian ... 52

b.Korelasi parsial ... 52

c.Perhitungan koefesien korelasi ganda ... 53

d.Kontribusi Antar Variabel ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 56

A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 56

1.Kecerdasan Emosional (X1)... 56

2.Hasil Belajar Teknik Pengelasan (X2) ... 57

3.Minat Berwirausaha (Y) ... 58

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 59

1.Kecerdasan Emosional (X1)... 59

2.Hasil Belajar Teknik Pengelasan (X2) ... 60

3.Minat Berwirausaha (Y) ... 61

C. Uji Prasyarat Analisis ... 62

1.Uji Normalitas ... 62

2.Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 63

D. Pengujian Hipotesis ... 66

1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kecerdasan Emosional dengan Minat Berwirausaha…….………67

2. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil Belajar Teknik Pengelasan dengan Minat Berwirausaha………68

(11)

E. Temuan Penelitian ... 70

F. Pembahasan Penelitian ... 71

G. Keterbatasan Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 77

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah Siswa tingkat 1 ... 40

Tabel 2. Kisi-kisi angket Kecerdasan Emosional ... 46

Tabel 3. Kisi-kisi angket minat berwirausaha. ... 47

Tabel 4. Tingkat Kecendrungan Data Kecerdasan Emosional... 60

Tabel 5. Tingkat Kecendrungan Data Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 60

Tabel 6. Tingkat Kecenderungan Data Minat Berwirausaha ... 61

Tabel 7. Ringkasan Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 62

Tabel 8. Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Regresi Y dengan (X1) ... 63

Tabel 9. Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Regresi Y dengan (X2) ... 64

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Paradigma Penelitian ... 43

Gambar 2. Histogram Skor Variabel Kecerdasann Emosional (X1) ... 57

Gambar 3. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Teknik Pengelasan (X2) . 58

Gambar 4. Histogram Skor Variabel Minat Berwirausaha (Y)... 59

Gambar 5. Gambaran Umum Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Kecerdasan Emosional ... 81

Lampiran 2. Data Uji Coba Instrumen Kecerdasan Emosional ... 85

Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Kecerdasan Emosional ... 87

Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Kecerdasan Emosional ... 89

Lampiran 5. Angket Minat Berwirausaha ... 91

Lampiran 6. Data Uji Coba Instumen Minat Berwirusaha ... 94

Lampiran 7. Perhitungan ValiditasAngket Minat Berwirausaha ... 96

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha ... 98

Lampiran 9. Data Penelitian ... 100

Lampiran 10. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, SD ... 102

Lampiran 11. Identifikasi Tingkat Kecenderungan ... 110

Lampiran 12. Uji Normalitas sebaran data ... 113

Lampiran 13. Perhitungan Pers Regresi, Uji Kelinineran Y VS X1.. ... 116

Lampiran 14. Perhitungan PersRegresi, Uji Kelinineran Y VS X2 ... 122

Lampiran 15. Perhitungan Reg Ganda, Uji Kelinieran, dan keberartian ... 128

Lampiran 16. Perhitungan Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 131

Lampiran 17. Perhitungan Uji Keberartian dan Korelasi ganda ... 134

Lampiran 18. Perhitungan Korelasi Parsial Dan Uji Keberartian ... 135

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan

banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia

usaha. Salah satu masalah yang muncul dalam era globalisasi dan industrialisasi

dewasa ini di Indonesia adalah menyempitnya lapangan pekerjaan. Orang yang

mencari pekerjaan lebih banyak daripada orang yang dibutuhkan untuk bekerja di

tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Bertambahnya jumlah lulusan setiap

tahunnya juga akan menambah jumlah orang yang mencari pekerjaan, akibatnya

jumlah pengangguran semakin besar yang berdampak pada kondisi perekonomian

di Indonesia. Belakangan ini juga semakin banyak perusahaan yang mengurangi

jumlah pekerjanya sehingga pengangguran pun semakin bertambah. Apabila

lulusan mempunyai minat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri

(berwirausaha) yaitu dengan bekerja sesuai keterampilan dan pengetahuan yang

dimiliki, maka tidak perlu mengandalkan pekerjaaan dari orang yang lain atau

bekerja pada instansi pemerintah.

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini sangat signifikan

(16)

manusia (SDM) yang berkualitas serta mampu bersaing dan beradaptasi dengan

laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mensukseskan

pembangunan khususnya di dunia Industri. Sebagaimana terdapat dalam Undang

– Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

tahun 2003 Bab I pasal 1 menyatakan:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara,”

Dengan demikian, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan keluarga,

masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan

yang dapat berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam

menghasilkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing

yang tinggi serta mampu mengikuti perkembangan zaman, hal ini sejalan dengan

tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3

menyatakan:

(17)

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan menengah kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang

mempunyai pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah sesuai dengan

bidangnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15 tahun 2003

menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Pendidikan kejuruan merupakan salah satu sub sistem pendidikan dalam

sistem pendidikan nasional. Pendidikan kejuruan dapat dilaksanakan di

lingkungan persekolahan, pendidikan luar sekolah, maupun pelatihan-pelatihan

kerja industri. Pendidikan kejuruan pada lingkungan persekolahan dilaksanakan

melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan misi

pengembangan Dikmenjur (2001); Pertama, mengembangkan sistem pendidikan

dan pelatihan menengah kejuruan yang adaptif, fleksibel, dan berwawasan global.

Kedua, mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan menengah kejuruan yang

berwawasan mutu dan keunggulan, profesional dan berorientasi masa depan.

Ketiga, mewujudkan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan

masyarakat. Keempat, mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma

dan nilai budaya bangsa Indonesia.

Pendidikan kejuruan memiliki tujuan institusional untuk menciptakan

(18)

berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan tingkat

menengah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Lulusan SMK termotifasi

untuk bekerja di industri sebagai tenaga kerja menengah, di samping itu juga

keterbatasan penerimaan pegawai negeri mengakibatkan lulusan SMK termotifasi

untuk bekerja di industri sebagai teknisi menengah.

Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 15, Sekolah Menegah Kejuruan

(SMK) sebagi bagian dari pendidikan menegah di dalam Sistem Pendidikan

Nasional mempunyai tujuan khusus sebagi berikut :

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha sebagai

tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program

keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih

dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan

mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang

diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuaan, teknologi, dan seni,

agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri

maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Memberikan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai

dengan program keahlian yang dipilih.

Berdasarkan tujuan SMK di atas dapat dikatakan bahwa lulusan SMK

(19)

supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan

bidang nya di lapangan kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa SMK

diupayakan agar benar-benar menguasai ilmu yang telah disampaikan disekolah

maupun di luar sekolah dan juga terampil sesuai dengan bidang ilmu yang

dipelajari.

Agar para lulusan dapat memilik kualifikasi sesuai dengan tujuan SMK di

atas, maka siswa harus dibekali dengan sejumlah pengetahuan yang tertuang

dalam berbagai materi diklat pada mata diklat yang dipelajari. Tidak hanya harus

terampil dalam bekerja, lulusan SMK juga dituntut agar mampu menciptakan

lapangan pekerjaan sendiri atau yang sering disebut berwirausaha, namun tujuan

ini belum sepenuhnya tercapai.

Namun pada kenyataannya bahwa lulusan SMK masih banyak yang belum

bekerja. Ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena sempitnya

lowongan pekerjaan dan ketidaksiapan dari pada lulusan SMK itu sendiri. Para

siswa lulusan SMK di Indonesia pada umumnya masih banyak mengharapkan

pekerjaan yang bersifat halus, misalnya bekerja di kantor pemerintahan maupun

swasta. Sebagai tenaga kerja mereka umumnya kurang memiliki minat dalam hal

berwirausaha dan cenderung takut mengambil resiko.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) jumlah

pengangguran usia muda di Indonesia mencapai 19,9 persen dengan rincian 50

persen adalah lulusan SD dan SMP, 30% lulusan SMA/SMK, dan 20% lulusan

perguruan tinggi, padahal jumlah wirausahawan di Indonesia masih jauh dari yang

(20)

negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausahaan sebanyak 2 %

dari jumlah penduduknya (Alma 2011:4). Jadi jika negara kita memiliki jumlah

penduduk 250 juta jiwa, maka wirausahaanya harus kurang lebih sebanyak 5 juta

jiwa.

Namun kenyataannya, sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)

bulan Februari 2014 tercatat jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 119,4

juta orang, bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding bulan Agustus tahun 2013

sebesar 116,5 juta orang. BPS juga mencatat pengangguran terbuka Indonesia

pada Agustus 2013 didominasi oleh lulusan SMA dan SMK. Angka

pengangguran yang terjadi pada lulusan SMK disebabkan oleh beberapa faktor,

yaitu menyempitnya lapangan pekerjaan, minimnya kesiapan dan kompetensi

keahlian yang mereka miliki.

Hal ini juga terlihat jelas pada siswa SMK N 2 Binjai program keahlian

Teknik Kenderaan Ringan berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis,

dimana dari hasil wawancara langsung dengan Pembantu Kepala Sekolah bidang

Kurikulum (PKS I),Ketua Program Keahlian Teknik Kenderaan Ringan dan

beberapa guru yang mengajar pada Program Teknik Kenderaan Ringan yang

dilakukan pada tanggal 23 Januari 2014 menyatakan bahwa jumlah siswa alumni

SMK Negeri 2 Binjai bidang keahlian Teknik Kenderaan Ringan yang

menciptakan lapangan kerja sendiri selama tiga tahun terakhir hanya 9 orang dari

315 jumlah tamatan atau rata – rata hanya 3%, itupun karena mereka melanjutkan

jejak orang tuanya. Sementara yang melanjut ke perguruan tinggi sekitar 37 orang,

(21)

dari pada membuka lapangan pekerjaan sendiri, padahal jumlah lapangan

pekerjaan di Indonesia masih sangat sedikit mengingat jumlah wirausahawan yang

tidak mencapai jumlah yang diharapkan. Untuk itu minat berwirausaha siswa

SMK Negeri 2 Binjai perlu dikembangkan agar mengurangi ketergantungan

alumni SMK Negeri 2 Binjai menjadi pekerja.

Ada banyak faktor – faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa

diantaranya adalah kecerdasan emosional dan hasil belajar siswa tersebut. Untuk

meningkatkan minat berwirausaha seorang siswa, seharusnya lulusan SMK

diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan sehingga dapat memenuhi

persyaratan jabatan dalam bidang industri, serta mampu berusaha sendiri dalam

membuka lapangan pekerjaan baru guna meningkatkan produksi dan perluasan

kesempatan kerja sehingga pendidikan kejuruan tidak bisa dipisahkan dari

masalah aset pembuka lapangan kerja baru. Untuk memecahkan permasalahan

tentang lapangan pekerjaan, salah satu alternatif yang dianggap terbaik adalah

membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan cara berwirausaha. Dalam hal inilah,

lulusan SMK dituntut untuk dapat mengimplementasikan pengetahuan tentang

kewirausahaan yang didapat dari sekolah di lingkungan masyarakat. Usaha yang

akan dijalani tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan

kemampuan yang dimiliki.

Pemilihan suatu usaha disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki

seorang wirausahawan agar usahanya dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh,

kemampuan yang dimiliki seorang wirausahawan adalah mengelas, usaha yang

(22)

punkarena jasa yang ditawarkan merupakan kebutuhan banyak kalangan, modal

atau biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar, juga resiko usaha relatif kecil dan

keterampilan yang dibutuhkan juga ada di dalam kurikulum Sekolah menengah

Kejuruan (SMK). Seorang wirausaha juga harus memiliki kecerdasan dan sifat

mandiri, agar permasalahan yang timbul dalam usahanya dapat diatasi sendiri dan

tidak bergantung pada orang lain.

Kelemahan sumber daya lulusan SMK sebagian besar dikarenakan

kurangnya penguasaan kompetensi dan sub kompetensi yang diberikan di SMK.

Adapun mata diklat di SMK dapat digolongkan dalam tiga golongan yaitu: mata

diklat normatif, mata diklat adaptif, dan mata diklat produktif. Dari ketiga mata

diklat ini mata diklat adaptif merupakan mata diklat pendukung untuk mata diklat

produktif dan di antara mata diklat Produktif inilah terdapat mata diklat Teknik

Pengelasan .

Teknik Pengelasan merupakan salah satu mata diklat yang sangat potensial

dalam dunia industri maupun dalam bidang wirausaha, dengan mempelajari mata

diklat ini, diharapkan siswa SMK mampu melaksanakan prosedur pengelasan,

pematrian dan pemotongan dengan panas.

Kemampuan dan keterampilan mengelas siswa SMK Negeri 2 Binjai

sekarang ini memang jauh dari yang diharapan, dimana yang menjadi petunjuk

bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah apabila Tujuan

Instruksional Khusus (TIK)-nya dapat tercapai, namun pada kenyataannya hasil

belajar Teknik Pengelasan siswa SMK Negeri 2 Binjai dapat dikatakan rendah

(23)

tidaknya hasil yang dikerjakan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

kelengkapan fasilitas pengelasan, pemahaman dan keterampilan mengelas, minat

dan kecerdasan seorang siswa.

Walaupun telah lama disadari bahwa belajar memerlukan keterlibatan secara

aktif orang yang belajar namun kenyataannya masih menunjukan kecenderungan

yang berbeda. Dalam proses pembelajaran masih tampak adanya kecenderungan

meminimalkan peran dan keterlibatan siswa, dominasi guru dalam proses

pembelajaran menyebabkan siswa lebih banyak pasif, mereka lebih banyak

menunggu sajian dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri

pengetahuan, keterampilan serta sikap yang mereka butuhkan. Sehingga untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tersebut tentunya

dipengaruhi oleh kecerdasan emosional siswa itu sendiri. Dalam menguasai mata

diklat adaptif maupun mata diklat produktif perlu diketahui bahwa kemampuan

mengelola emosi (soft Skill) siswa juga berperan penting. Bagian yang masuk

kedalam Soft Skill diantaranya adalah kecerdasan emosional, kejujuran, tanggung

jawab, berlaku adil, kemampuan bekerja sama, kemampuan beradaptasi,

kemampuan berkomunikasi dan lain-lain. Dalam belajar siswa tidak boleh merasa

terbeban dengan mata diklat yang diikutinya, karena hal ini akan membuat siswa

malas belajar. Dengan kecerdasan emosional yang baik siswa akan mampu

mengendalikan diri sehingga terhindar dari perasaan terbeban, stress dan sifat tak

acuh. Rendahnya tingkat kecerdasan emosional, tidak hanya membawa petaka

bagi dirinya sendiri, tetapi juga sangat membahayakan orang lain dan

(24)

(TKR) yang diperoleh selama di bangku sekolah merupakan modal dasar yang

dapat digunakan untuk berwirausaha. Pengetahuan, keterampilan, pengalaman

kerja industri serta kemampuan kerja yang dimiliki oleh siswa TKR dapat

mendorong tumbuhnya minat untuk berwirausaha. Minat berwirausaha akan

menjadikan seseorang untuk lebih giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha

dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Minat tidak dibawa sejak lahir

tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada program

diklat Teknik Pengelasan. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai komponen proses

belajar mengajar seperti siswa, guru, sarana dan prasarana, media dan masih

banyak komponen lainnya.

Dari banyaknya masalah-masalah yang berhubungan dengan hasil belajar,

(25)

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi hasil belajar Teknik Pengelasan

Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai?

2. Bagaimana keadaan hasil belajar Teknik Pengelasan Siswa Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai ?

3. Apakah siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai

memiliki minat berwirausaha?

4. Apakah tingkat kecerdasan emosional mempengaruhi minat berwirausaha ?

5. Apakah Hasil Belajar Teknik Pengelasan mempengaruhi minat berwirausaha

Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai?

6. Apakah kecerdasan emosional dan hasil belajar Teknik Pengelasan

mempunyai hubungan dengan minat berwirausaha?

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa SMK Negeri

2 Binjai, baik yang berasal dari diri siswa sendiri (Internal) maupun dari luar diri

siswa (eksternal). Namun dalam penelitian ini permasalahan dibatasi dengan

masalah yang menyangkut faktor internal dari siswa dan dari sekian banyak faktor

internal yang ada penulis mengambil dua faktor tersebut, yaitu kecerdasan

emosional siswa dan minat berwirausaha. Sedangkan hasil belajar dimaksud

(26)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kecerdasan

emosional dengan minat berwirausaha siswa kelas X program keahlian

Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar Teknik

Pengelasan dengan minat berwirausaha siswa kelas X program keahlian

Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kecerdasan

emosional dan hasil belajar Teknik Pengelasan secara bersama-sama dengan

minat berwirausaha siswa kelas X program keahlian Teknik Kendaraan

Ringan SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Besarnya hubungan antara kecerdasan emosional dengan minat berwirausaha

siswa kelas X program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2

Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Besarnya hubungan antara hasil belajar Teknik Pengelasan dengan minat

berwirausaha siswa kelas X program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

(27)

3. Besarnya hubungan antara kecerdasan emosional dan hasil belajar Teknik

Pengelasan secara bersama-sama dengan minat berwirausaha siswa kelas X

program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai Tahun

Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan

memberikan manfaat berupa :

a. Manfaat secara teoritis

1. Memberi informasi tentang hubungan kecerdasan emosional dan hasil belajar

Teknik Pengelasan secara bersama-sama dengan minat berwirausaha siswa

kelas X program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Binjai

Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru program diklat Teknik Pengelasan

khususnya guru SMK Negeri 2 Binjai guna peningkatan hasil belajar Teknik

Pengelasan dan minat berwirausaha siswa.

3. Sebagai bahan masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun

menjadi guru khususnya pada bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

b. Praktis

1. Manfaat Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan minat

berwirausaha, khususnya pada siswa kelas X program keahlian Teknik

Kenderaan Ringan SMK Negeri 2 Binjai

(28)

3. Sebagai masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun menjadi

(29)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat

disimpulkan:

1. Siswa kelas X program keahlian teknik kenderaan ringan di SMK Negeri 2

Binjai 2014/2015 memiliki kecerdasan emosional dengan kategori cukup.

2. Siswa kelas X program keahlian teknik kenderaan ringan di SMK Negeri 2

Binjai Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki Hasil Belajar Teknik Pengelasan

dengan kategori kurang.

3. Siswa kelas X program keahlian teknik kenderaan ringan di SMK Negeri 2

Binjai Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki Minat berwirausaha dengan

kategori cukup.

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kecerdasan Emosional

siswa dengan minat berwirausaha siswa Kelas X program keahlian teknik

kenderaan ringan di SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil belajar Teknkik

Pengelasan dengan minat berwirausaha Siswa Kelas X program keahlian

teknik kenderaan ringan di SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara

Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Teknik Pengelasan dengan minat

berwirausaha Siswa Kelas X program keahlian teknik kenderaan ringan di

(30)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat

implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan hasil belajar dan kecerdasan

emosional untuk meningkatkan minat berwirausaha .

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka kecerdasan emosional perlu

diasah dan ditekankan untuk siswa dalam meningkatkan minat berwirausaha.

Bagaimanapun kecerdasan emosional berpengaruh dalam belajar, Sebagai

implikasinya, dimana siswa yang tinggi tingkat kecerdasan emosionalnya

akan menumbuhkan minat berwirausaha.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka hasil belajar teknik pengelasan

perlu ditekankan untuk siswa dalam minat berwirausaha. Bagaimanapun

penguasaan teorinya berpengaruh dalam belajar, Sebagai implikasinya, jika

hasil belajar teknik pengelasan tinggi akan meningkatkan minat

berwirausahanya.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan lebih jauh

bahwa kecerdasan emosional dan hasil belajar teknik pengelasan mempunyai

hubungan dengan minat berwirausaha. Untuk itu perlu pertimbangan kepada

pengelola SMK untuk menggunakan kecerdasan emosional dan hasil belajar

teknik pengelasan pada peserta didik untuk meningkatkan minat

(31)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, implikasi penelitian maka dapat dibuat saran

penelitian:

1. Dengan ditemukannya tingkat kecerdasan emosional siswa yang cenderung

kurang, maka disarankan untuk lebih mengasah kembali nilai kecerdasan

emosional, peningkatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya

memberikan motivasi kepada siswa, memberikan tes kecerdasan emosional

untuk lebih bersaing serta mengubah metode pengajaran yang lebih kreatif bagi

guru bidang studi teknik kenderaan ringan.

2. Dengan ditemukannya hasil belajar siswa yang cukup, maka disarankan untuk

perlu ditingkatkan kembali, peningkatan ini dapat dilakukan dengan

melengkapi fasilitas bengkel las, menjalin kerjasama dengan perusahaan di

bidang pengelasan, dan menumbuhkan kesadaran bahwa menguasai pelajaran

teknik pengelasan sangat penting.

3. Dengan ditemukannya minat berwirausaha siswa yang cukup, maka disarankan

untuk perlu ditingkatkan kembali, peningkatan ini dapat dilakukan dengan

berbagai cara, sesuai dengan penelitian ini, untuk meningkatkan minat

berwirausaha siswa maka kecerdasan emosional serta hasil belajar teknik

pengelasan siswa perlu ditingkatkan dibarengi dengan motivasi kepada siswa

agar minat berwirausaha ini tidak hanya di pahami namun juga untuk

diaplikasikan.

4. Perlu kiranya penelitian yang lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari

(32)

mendapatkan variabel yang lebih mendominasi serta untuk mendapatkan hasil

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chobib. 2004. Evaluasi Hasil Belqjar. Bandung :Tarsito.

Departemen P dan K. 1999. Kurikulum SMKJurusan Teknik Mekanik Otomotif. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah. 2003. Psikologi Belqjar. Jakarta: Bina Aksara.

GBHN 1999. Tap MPR RI No. IV/1999, Visi Misi GBHN. Jakarta: Depdikbud.

Gie, The Lie. 2004. Cora Belqjar Yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama.

. 2000. Working With Emotional Intelligence (terjemahan).Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik, Oemar. 2003. Metode Belqjar dan Kesulitan-kesulitan Belqjar. Bandung: Tarsito.

Handoko. 2002. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

Hasan. 2004. Hubungan Motivasi. IKIP Semarang.

Natawijaya, Rochman. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Pangidoan. (2014). Hubungan antara hasil belajar teknologi mekanik dan kemandirian belajar terhadap minat berwirausaha. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Rinaldo Malau. (2013). Hubungan antara kecerdasan emosional (s0ft skill) dan motivasi belajar terhadap hasil belajar menggambar teknik. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Saphiro, Lawrence E. 2008. Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta: Gramedia.

Sardiman, A.M. 2003, Strategi Belqjar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

(34)

Sugiono. 2006. Metode Penelitian, Jakarta ; Gramedia.

Sukardi, Ketu Dewa. 2003. Bimbingan dan Penyuluhan Belqjar di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

Usman. 2006. Motivasi dalam Bekerja, Jakarta: CV. Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Siswa tingkat 1  ....................................................................
Gambar  1. Paradigma Penelitian ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 25.000 kg per jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 1.033,9893 kg per jam yang diperoleh

Kedua subjek menjalani proses coming out yang berbeda, mendapatkan dampak yang berbeda dari lingkungan, sehingga evaluasi yang dilakukan terhadap diri dan

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain :..

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah utama yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian ini adalah tentang volume

meningkatkan produktivitas kerja karyawan Swalayan Mitra di Kartasura”. Data dan Sumber Data. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:. a)

(2) The use of pre-reading activities gave many positive impacts in the teaching and learning process which include: (a) the use of pre-reading activities could motivate

Bagi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa dan mahasiswi ilmu keperawatan dalam hal pemahaman perkembangan dan upaya

performansi kerja, antara lain adalah berpikir kreatif karyawan.. Munandar (