PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP
KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
SESUAI DENGAN STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS PADA
SISWA KELAS X SMK MULTI KARYA TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
HOTMAIDA DAHLIA SOLIN
NIM 2113311028
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik pada waktu yang telah ditetapkan. Penulis menyusun Skripsi ini guna
memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur
Kompleks Sesuai dengan Struktur dan Kaidah Teks Siswa X SMK Multi Karya
Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
yang dihadapi, namun berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan dari
keluarga serta sahabat-sahabat penulis akhirnya skripsi ini selesai, walaupun
masih jauh dari kesempurnaan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan, yakni:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Syairal Fahmy Dalimunthe. S.Sos., M.I. Kom, Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Fitriani Lubis S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
6. Drs. James Silalahi., Dosen Pembimbing Skripsi
7. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Arnita, S.Si, M.Si., Dosen Penguji I
9. Drs. Malan Lubis, M.Hum., Dosen Penguji II.
10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
11.Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru
iii
12.Ayahanda Sanggup Solin dan Ibunda St. Renti Br Berutu yang telah bersusah
payah membesarkan, mengasuh, mendidik, serta memotivasi penulis secara
moril maupun materil dengan penuh kasih sayang dan mendoakan penulis
sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan Skripsi ini. Begitu juga
kepada saudara yang terkasih Dariman Boymo Pernengeten Solin, Roni
Tiwan Juniadi Solin, Ganda Solin dan Laba Mikari Solin yang senantiasa
mendukung dan mendoakan penulis.
13.Teman-teman seperjuangan Ekstensi Stambuk 2011 terkhusus buat Yahni
Sianturi, Juliana Simamora, Susi Sitorus, Inri Sitohang,Ruth Yanti Sinaga,
Syahyanti Solin,Puteri Sion Aritonang, dan Formanti Padang yang selalu
menemani penulis dalam suka dan duka serta semangat.
14.Teman-teman PPLT SMA GBKP Kabanjahe: Arlili Etesa, Endang Junita,
Ribka Napitupulu, Enrogel Sinaga, Dismas Barus, Sandi Sembiring, Ricky
Sihombing, Media Sitepu, Putri Wulandari, Putri Ester, Rika Pardede, Rutni
Mds, Septi Padang dan Fenny yang selalu buat tersenyum.
15.Teman Senang maupun Susah Amal Jati Tindaon, S.E
16.Semua pihak yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan, serta semua
yang telah mendoakan keberhasilan penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Semoga Skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan
kemajuan dunia pendidikan di Indonesia umumnya, Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia khususnya.
Medan, Agustus 2015
Penulis,
Hotmaida Dahlia Solin
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ...8
F. Manfaat Penelitian ...8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...10
A. Kerangka Teoretis ...10
1. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri... 10
a. Pengertian Model Pembelajaran ... 10
b. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ... 11
c. Tujuan Utama Strategi Inkuiri...12
d. Keunggulan dan Kelemahan Model Inkuiri ...15
2. Hakikat Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks ...16
v
b. Struktur dan Kaidah Teks Prosedur Kompleks ...19
c. Pengertian Kemampuan Menulis Naskah Drama ...24
d. Pengertian Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Menjadi Teks Naskah Drama ...25
B. Kerangka Konseptual ...28
C. Hipotesis Penelitian ...29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...30
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...30
a. LokasiPenelitian ...30
b. Waktu Penelitian ...30
B. Populasi dan Sampel ... 30
a. Populasi Penelitian ...30
b. Sampel Penelitan ...31
C. Metode Penelitian ... 32
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 32
E. Desain Penelitian ... 33
F. Instrumen Penelitian ... 34
G. Jalannya Eksperimen ... 36
H. Teknik Analisis Data ... 38
I. Pengujian Persyaratan Analisis ... 39
a. Uji Normalitas ...39
b. Uji Homogenitas ...40
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42
A. Hasil Penelitian ... 42
1. Kemampuan Siswa Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri... 42
2. Kemampuan Siswa Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ...45
3. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri ...47
a. Uji Normalitas Data ...47
4. Mencari Standar Deviasi dan Standar Eror Kelas Pre-test dan Post-test ...47
a. Uji Normalitas Data Kelas Pre-test ...49
b. Uji Normalitas Data Kelas Post-test ...50
c. Uji Homogenitas ...51
d. Pengujian Hipotesis ...52
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...57
A. Simpulan ...57
B. Saran...57
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Populasi Penelitian ...31
Tabel 2 DesainEksperimen ...34
Tabel 3 Aspek Penilaian MengonversiTeks Prosedur Kompleks...34
Tabel 4 Kategori Penilaian ...36
Tabel 5 Jalannya Eksperimen One Group Pre Test and Post Test ...36
Tabel 6 Data Hasil Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Inkuiri Pre- Test (X) ...45
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test (Variabel X) ...46
Tabel 8 Data Hasil Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Post Test (Y) ...47
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test (Variabel Y) ...47
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Pre-test ...49
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Post-tost ...50
Tabel 12 Uji Normalitas Data Pre-test...51
Tabel 13 Uji Normalitas Data Post-test………..…………..………...….52
Tabel 14 Pengujian Homogenitas ...53
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 01 Silabus ... 60
Lampiran 02 RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ... 70
Lampiran 03 Instrumen Penelitian Kelas Pre-test dan Post-test ... 73
Lampiran 04 Lembar Jawaban Siswa di Kelas Pre-test dan Post-test ... 82
Lampiran 05 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 - Z ... 88
Lampiran 06 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 91
Lampiran 07 Distribusi Frekuensi F ... 92
Lampiran 08 Nilai Presentil untuk Distribusi t... 93
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pada pelaksanaan kurikulum 2013 bahasa Indonesia menjadi penghela
ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Pada fungsi ini bahasa menjadi penarik
yang mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu pengetahuan siswa.
Perkembangan pengetahuan siswa seiring dan seirama dengan perkembangan
kemampuan berbahasa. Kemahiran menguasai makna dan struktur bahasa
Indonesia sekaligus menjadi kekayaan pengetahuannya.
Menurut Mahsun (dalam Kemendikbud, 2013: iii), “dalam kurikulum
2013. Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks.
Teks berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan
pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks.”
Secara umum teks dapat diartikan sebagai kesatuan bahasa yang lengkap
yang terdiri dari beberapa kalimat. Selanjutnya, Kemendikbud (2013:77)
menyatakan,
teks merupakan bahasa (baik lisan maupun tulis) yang terdapat
di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural. Konteks
situasi merupakan lingkungan langsung yang berada di dalam
teks. Sementara konteks kultural merupakan suatu sistem nilai
dan norma yang mempresentasikan suatu kepercayaan di dalam
suatu kebudayaan.
2
Pembelajaran bahasa Inonesia berbasis teks dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan
semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, (3) bahasa bersifat fungsional yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah
dapat dilepaskan dari konteks karena karena bentuk bahasa yang digunakan itu
mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan bahasa
merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan
dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks memiliki struktur
tersendiri yang satu sama yang lain berbeda . Sementara itu struktur teks
merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian makin banyak jenis teks
yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakan
dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian
dapat mengonstruksikan ilmu pengetahuannya melalui kemampuan
mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, dan menganalisis hasil
analisis secara memadai.
Sesuai dengan kurikulum 2013, buku siswa kelas X memuat lima
pelajaran yang terdiri atas dua jenis teks faktual, yaitu hasil laporan observasi
dan prosedur kompleks; dua jenis teks tanggapan, yaitu teks negosiasi dan teks
eksposisi; dan satu jenis teks cerita yaitu anekdot. Jenis-jenis teks tersebut dapat
dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah fungsi sosial teks), struktur
teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian,
3
memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks
tersebut di masyarakat.
Teks prosedur kompleks merupakan salah satu materi yang terdapat dalam
kurikulum 2013. Menurut kurikulum materi ini memang materi yang baru, namun
dalam pengaplikasian di kehidupan sehari-hari ini bukanlah hal yang baru
lagi,karena hampir setiap hari siswa melakukan suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan proseduryang berisi langkah-langkah yang harus ditempu
Dalam kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia mengalami
perubahan secara total. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
mengembangkan kemampuan bernalar dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Menurut Kemdikbud (2013:42), persentase kegiatan siswa 10% mendengarkan,
23% berbicara, tata bahasa 6 %, membaca 30% dan menulis 31%. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia X SMK terdapat lima kegiatan mengonversi yaitu,
mengonversi teks anekdot, mengonversi teks eksposisi, mengonversi teks laporan
hasil observasi, mengonversi teks negosiasi dan mengonversi teks prosedur
kompleks.
Dari berbagai kompetensi yang diharapkan, salah satu diantaranya adalah
adalah mampu mengonversi. Dalam Kompetensi Dasar (KD) 4.5 kelas X SMK
siswa dituntut untuk mampu mengonversi teks prosedur kompleks ke dalam
bentuk lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun
tulisan. Mengonversi berarti melakukan konversi. Konversi adalah mengubah
4
prosedur kompleks ke dalam benatuk naskah drama (dialog singkat). Namun
harapan ini tidak sesuai yang dituntut.Dalam kegiatan pembelajaran siswa sering
mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka
tentang struktur dan kaidah teks prosedur kompleks.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia di
SMK Swasta GBKP Kabanjahe salah seorang guru Bahasa Indonesia. Ibu Mina
Purba, S.Pd mengatakan bahwa hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran
teks prosedur kompleks khususnya dalam mengonversi mengubahnya ke dalam
bentuk lain teks prosedur kompleks menjadi teks naskah drama atau dialog
singkatmasih rendah disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka tentang
struktur dan kaidah teks begitu juga kurang memahami langkah-langkah
mengonversi sebuah teks.
Dengan nilai yang diperoleh di SMK Swasta GBKP Kabanjahe dalam
mengonversi teks prosedur kompleks masih rendah dari jumlah 50% peserta
didik secara keseluruhan yang dapat mengonversi teks terlihat dari jumlah
peserta didik yang memperoleh nilai di atas 75 hanya 16 peserta didik dari
jumlah 36 siswa peserta didik keseluruhan sekitar 40%. Artinya terlihat jelas
tidak sampai 50% dari jumlah peserta didik yang menguasai pembelajaran,
sedangkan KKM yang harus dicapai dalam mengonversi teks prosedur kompleks
adalah 80. Peneliti juga melakukan observasi di sekolah lain di SMK Multi Karya
Medan menunjukkan bahwa sama halnya yang peneliti melakukan hasil
wawancara masih rendahnya minat siswa untuk mengonversi sebuah teks
5
ketika mereka dihadapkan untuk belajar teks, terlihat bahwa mereka belum
mampu mengonversi (mengubah bentuk) teks prosedur kompleks dengan baik.
Penelitian Amanda Reyna (2010:3) dengan judul, “ Kemampuan
mengubah teks wawancara menjadi karangan Narasi” Program Studi Bahasa
Indonesia, Fakultas Bahasa, UNJ. Hasil penelitian ini diketahui bahwa
kemampuan mengubah teks wawanacara menjadi karangan narasi tergolong
kurang memuaskan dengan skor rata-rata 60,1.”
Hal senada juga juga diperkuat oleh penelitian Iis Lisna Juwita (2009:2)
dengan judul menyebutkan bahwa dari hasil pengolahan data melalui
perhitungan statistik dengan uji t pada tahap kepercayaan 95 % menunjukkan t
hitung 6,29 > t tabel 1,01. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
inkuiri efektif membantu meninghkatkan mengubah teks.
Sekarang ini telah banyak model pembelajaran yang ditawarkan agar
pembelajaran lebih bermakna, salah satu alternatif yang bisa ditawarkan
kurikulum 2013 adalah model pembelajaran inkuiri. Model Pembelajaran inkuiri
dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam
waktu relatif singkat dan mencari tahu tentang berbagai hal di sekitarnya.
Model pembelajaran inkuiri merupakan sebuah proses dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah berdasarkan pengujian logis
atas fakta-fakta dan observasi-observasi.Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan meyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka
6
Langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri ini mengacu pada
pendekatan saintifik, dimulai dari observasi, merumuskan masalah, mengajukan
hipotesis, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,
menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan (Sanjaya 2008:202). Model
pembelajaran ini cocok diterapkan dalam pembelajaran mengonversi teks
prosedur kompleks sebab dalam pembelajaran mengonversi atau mengubah
bentuk teks prosedur kompleks , siswa diharapkan mampu mencermati dan
memahami struktur dan kaidah teks prosedur kompleks kemudian mampu
mengubah bentuk teks prosedur kompleks ke dalam bentuk naskah drama
berdasarkan struktur dan kaidah teks. Dengan demikian, model pembelajaran
inkuiri ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, yakni suatu pembelajaran
yang memiliki langkah- langkah yang saintifik.
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan
Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sesuai dengan Stuktur dan Kaidah Teks
oleh Siswa Kelas X SMK Multi Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.”
B. Identifikasi Masalah
Yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. siswa kurang mampu memahami struktur dan kaidah teks prosedur
kompleks
7
3. model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dalam
mengoversi teks prosedur kompleks.
C. Pembatasan Masalah
Suatu masalah dalam penelitian haruslah spesifik, karena peneliti akan
menemui kesulitan dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian apabila
masalah yang diteliti terlalu luas, untuk itulah dalam suatu penelitian batasan
masalah perlu diuraikan. Peneliti memusatkan perhatian pada rendahnya
kemampuan mengonversi (mengubah bentuk) dari teks prosedur kompleks ke
dalam bentuk naskah drama (dialog singkat) siswa SMK Multi Karya Medan
Sesuai dengan Stuktur dan Kaidah Teks Tahun Pembelajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam mengonversi teks prosedur
kompleks siswa kelas X SMK Multi Karya Medan tahun pembelajaran
2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri?
2. Bagaimana kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks sesuai
dengan siswa kelas X SMK Multi Karya Medan tahun pembelajaran
2014/ 2015 sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri
terhadap kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks dengan
stuktur dan kaidah teks oleh siswa kelas X SMK Multi Karya Medan
8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. untuk mengetahui kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks
sesuai dengan kaidah dan struktur teks oleh siswa kelas X SMK Multi
Karya Medan tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan
model pembelajaran inkuiri
2. untuk mengetahui kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks
sesuai dengan kaidah dan struktur teks oleh siswa kelas X SMK Multi
Karya Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015 sesudah menggunakan
model pembelajaran inkuiri
3. untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan model
pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mongonversi teks
prosedur kompleks sesuai dengan struktur dan kaidah teks oleh siswa
kelas X SMK Multi Karya Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi acuan
dalam pembelajaran mengonversi teks prosedur kompleks sesuai dengan struktur
dan kaidah teks yang dipengaruhi oleh model pembelajaran Inkuiri khususnya
9
2. Manfaat Secara Praktis
Selain manfaat teoretis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktis
a. Bagi guru, memiliki referensi model pembelajaran dalam mengonversi
teks prosedur kompleks sesuai dengan struktur dan kaidah teks.
b. Bagi siswa, siswa dapat mengonversi teks prosedur kompleks sesuai
dengan struktur dan kaidah teks dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
c. Bagi sekolah, sebagai alternative model pembelajaran bagi guru-guru.
d. Bagi peneliti, sebagai sumber informasi bahan pertimbangan untuk
57
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks siswa sesuai dengan
struktur dan kaidah teks siswa kelas X SMK Multi Karya Tahun
Pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran
Inkuiri dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 62.
b. kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks siswa sesuai dengan
struktur dan kaidah teks siswa kelas X SMK Multi Karya Tahun
Pembelajaran 2014/2015 setelah menggunakan model pembelajaran
Inkuiri dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 75.
c. hasil kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks sesuai dengan
struktur dan kaidah teks dengan menggunakan model pembelajaran
Inkuiri dapat meningkatkan kemampuan mengonversi siswa kelas X
SMK Multi Karya Tahun Pembelajaran 2014/2015 .
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
a. Kemampuan siswa dalam mengonversi teks prosedur kompleks
menjadi naskah drama perlu ditingkatkan.
58
b. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih
efektif dalam proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu model
pembelajaran yang efektif khususnya pembelajaran mengonversi
adalah model pembelajaran Inkuiri.
c. model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa
dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai
evaluasi serta kerja sama antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran agar hal yang diharapkan yakni dalam meningkatkan
kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks menjadi naskah
drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks siswa dapat lebih baik.
d. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan
perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah
dalam mengonversi teks prosedur kompleks.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta
Amanda Reyna (2010), Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi” Program Studi Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa, UNJ, Jilid 16. Nomor 2. Juli 2010
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka
.2013. Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Jakarta: .
Kemendikbud RI.
Istarani. 2011.58 Model Pembelajaran Inovatif: Medan: Media Persada Iis Lisna Juwita. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.
Kemendikbud. 2013. Buku Siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Jakarta: Politeknik Media Kreatif.
Kosasih . 2003.Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Cv Yrama Widya
Kosasih, Engkos.2013. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Ngalimun.2013. Strategi dan Model Pembelajaran.Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Priyanti, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum2013.Jakarta: Bumi Aksara
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta
Sanjaya, Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Sagala, H. Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta Sobandi.2014. Mandiri Bahasa Indonesia Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta:Rajawali Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan R& D).Bandung: Alfabeta.
Trianto.2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrutivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka.
Yustinah. 2014. Produktif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga