• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SESUAI DENGAN STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS PADA SISWA KELAS X SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SESUAI DENGAN STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS PADA SISWA KELAS X SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

SESUAI DENGAN STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS PADA

SISWA KELAS X SMK MULTI KARYA TAHUN

PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

HOTMAIDA DAHLIA SOLIN

NIM 2113311028

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik pada waktu yang telah ditetapkan. Penulis menyusun Skripsi ini guna

memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur

Kompleks Sesuai dengan Struktur dan Kaidah Teks Siswa X SMK Multi Karya

Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan

yang dihadapi, namun berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan dari

keluarga serta sahabat-sahabat penulis akhirnya skripsi ini selesai, walaupun

masih jauh dari kesempurnaan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,

bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan, yakni:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Syairal Fahmy Dalimunthe. S.Sos., M.I. Kom, Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

6. Drs. James Silalahi., Dosen Pembimbing Skripsi

7. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Arnita, S.Si, M.Si., Dosen Penguji I

9. Drs. Malan Lubis, M.Hum., Dosen Penguji II.

10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

11.Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru

(7)

iii

12.Ayahanda Sanggup Solin dan Ibunda St. Renti Br Berutu yang telah bersusah

payah membesarkan, mengasuh, mendidik, serta memotivasi penulis secara

moril maupun materil dengan penuh kasih sayang dan mendoakan penulis

sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan Skripsi ini. Begitu juga

kepada saudara yang terkasih Dariman Boymo Pernengeten Solin, Roni

Tiwan Juniadi Solin, Ganda Solin dan Laba Mikari Solin yang senantiasa

mendukung dan mendoakan penulis.

13.Teman-teman seperjuangan Ekstensi Stambuk 2011 terkhusus buat Yahni

Sianturi, Juliana Simamora, Susi Sitorus, Inri Sitohang,Ruth Yanti Sinaga,

Syahyanti Solin,Puteri Sion Aritonang, dan Formanti Padang yang selalu

menemani penulis dalam suka dan duka serta semangat.

14.Teman-teman PPLT SMA GBKP Kabanjahe: Arlili Etesa, Endang Junita,

Ribka Napitupulu, Enrogel Sinaga, Dismas Barus, Sandi Sembiring, Ricky

Sihombing, Media Sitepu, Putri Wulandari, Putri Ester, Rika Pardede, Rutni

Mds, Septi Padang dan Fenny yang selalu buat tersenyum.

15.Teman Senang maupun Susah Amal Jati Tindaon, S.E

16.Semua pihak yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan, serta semua

yang telah mendoakan keberhasilan penulis yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Semoga Skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan

kemajuan dunia pendidikan di Indonesia umumnya, Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia khususnya.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Hotmaida Dahlia Solin

(8)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian ...8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...10

A. Kerangka Teoretis ...10

1. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri... 10

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 10

b. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ... 11

c. Tujuan Utama Strategi Inkuiri...12

d. Keunggulan dan Kelemahan Model Inkuiri ...15

2. Hakikat Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks ...16

(9)

v

b. Struktur dan Kaidah Teks Prosedur Kompleks ...19

c. Pengertian Kemampuan Menulis Naskah Drama ...24

d. Pengertian Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Menjadi Teks Naskah Drama ...25

B. Kerangka Konseptual ...28

C. Hipotesis Penelitian ...29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...30

a. LokasiPenelitian ...30

b. Waktu Penelitian ...30

B. Populasi dan Sampel ... 30

a. Populasi Penelitian ...30

b. Sampel Penelitan ...31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

E. Desain Penelitian ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 34

G. Jalannya Eksperimen ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 38

I. Pengujian Persyaratan Analisis ... 39

a. Uji Normalitas ...39

b. Uji Homogenitas ...40

(10)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Kemampuan Siswa Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri... 42

2. Kemampuan Siswa Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ...45

3. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri ...47

a. Uji Normalitas Data ...47

4. Mencari Standar Deviasi dan Standar Eror Kelas Pre-test dan Post-test ...47

a. Uji Normalitas Data Kelas Pre-test ...49

b. Uji Normalitas Data Kelas Post-test ...50

c. Uji Homogenitas ...51

d. Pengujian Hipotesis ...52

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...57

A. Simpulan ...57

B. Saran...57

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Populasi Penelitian ...31

Tabel 2 DesainEksperimen ...34

Tabel 3 Aspek Penilaian MengonversiTeks Prosedur Kompleks...34

Tabel 4 Kategori Penilaian ...36

Tabel 5 Jalannya Eksperimen One Group Pre Test and Post Test ...36

Tabel 6 Data Hasil Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Inkuiri Pre- Test (X) ...45

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test (Variabel X) ...46

Tabel 8 Data Hasil Kemampuan Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Post Test (Y) ...47

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test (Variabel Y) ...47

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Pre-test ...49

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Post-tost ...50

Tabel 12 Uji Normalitas Data Pre-test...51

Tabel 13 Uji Normalitas Data Post-test………..…………..………...….52

Tabel 14 Pengujian Homogenitas ...53

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 01 Silabus ... 60

Lampiran 02 RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ... 70

Lampiran 03 Instrumen Penelitian Kelas Pre-test dan Post-test ... 73

Lampiran 04 Lembar Jawaban Siswa di Kelas Pre-test dan Post-test ... 82

Lampiran 05 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 - Z ... 88

Lampiran 06 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 91

Lampiran 07 Distribusi Frekuensi F ... 92

Lampiran 08 Nilai Presentil untuk Distribusi t... 93

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada pelaksanaan kurikulum 2013 bahasa Indonesia menjadi penghela

ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Pada fungsi ini bahasa menjadi penarik

yang mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu pengetahuan siswa.

Perkembangan pengetahuan siswa seiring dan seirama dengan perkembangan

kemampuan berbahasa. Kemahiran menguasai makna dan struktur bahasa

Indonesia sekaligus menjadi kekayaan pengetahuannya.

Menurut Mahsun (dalam Kemendikbud, 2013: iii), “dalam kurikulum

2013. Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks.

Teks berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan

pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks.”

Secara umum teks dapat diartikan sebagai kesatuan bahasa yang lengkap

yang terdiri dari beberapa kalimat. Selanjutnya, Kemendikbud (2013:77)

menyatakan,

teks merupakan bahasa (baik lisan maupun tulis) yang terdapat

di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural. Konteks

situasi merupakan lingkungan langsung yang berada di dalam

teks. Sementara konteks kultural merupakan suatu sistem nilai

dan norma yang mempresentasikan suatu kepercayaan di dalam

suatu kebudayaan.

(14)

2

Pembelajaran bahasa Inonesia berbasis teks dilaksanakan dengan

menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan

semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa

merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan

makna, (3) bahasa bersifat fungsional yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah

dapat dilepaskan dari konteks karena karena bentuk bahasa yang digunakan itu

mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan bahasa

merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan

dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks memiliki struktur

tersendiri yang satu sama yang lain berbeda . Sementara itu struktur teks

merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian makin banyak jenis teks

yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakan

dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian

dapat mengonstruksikan ilmu pengetahuannya melalui kemampuan

mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, dan menganalisis hasil

analisis secara memadai.

Sesuai dengan kurikulum 2013, buku siswa kelas X memuat lima

pelajaran yang terdiri atas dua jenis teks faktual, yaitu hasil laporan observasi

dan prosedur kompleks; dua jenis teks tanggapan, yaitu teks negosiasi dan teks

eksposisi; dan satu jenis teks cerita yaitu anekdot. Jenis-jenis teks tersebut dapat

dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah fungsi sosial teks), struktur

teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian,

(15)

3

memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks

tersebut di masyarakat.

Teks prosedur kompleks merupakan salah satu materi yang terdapat dalam

kurikulum 2013. Menurut kurikulum materi ini memang materi yang baru, namun

dalam pengaplikasian di kehidupan sehari-hari ini bukanlah hal yang baru

lagi,karena hampir setiap hari siswa melakukan suatu pekerjaan yang

berhubungan dengan proseduryang berisi langkah-langkah yang harus ditempu

Dalam kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia mengalami

perubahan secara total. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa Indonesia

menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa dapat

mengembangkan kemampuan bernalar dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Menurut Kemdikbud (2013:42), persentase kegiatan siswa 10% mendengarkan,

23% berbicara, tata bahasa 6 %, membaca 30% dan menulis 31%. Dalam

pembelajaran bahasa Indonesia X SMK terdapat lima kegiatan mengonversi yaitu,

mengonversi teks anekdot, mengonversi teks eksposisi, mengonversi teks laporan

hasil observasi, mengonversi teks negosiasi dan mengonversi teks prosedur

kompleks.

Dari berbagai kompetensi yang diharapkan, salah satu diantaranya adalah

adalah mampu mengonversi. Dalam Kompetensi Dasar (KD) 4.5 kelas X SMK

siswa dituntut untuk mampu mengonversi teks prosedur kompleks ke dalam

bentuk lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun

tulisan. Mengonversi berarti melakukan konversi. Konversi adalah mengubah

(16)

4

prosedur kompleks ke dalam benatuk naskah drama (dialog singkat). Namun

harapan ini tidak sesuai yang dituntut.Dalam kegiatan pembelajaran siswa sering

mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka

tentang struktur dan kaidah teks prosedur kompleks.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia di

SMK Swasta GBKP Kabanjahe salah seorang guru Bahasa Indonesia. Ibu Mina

Purba, S.Pd mengatakan bahwa hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran

teks prosedur kompleks khususnya dalam mengonversi mengubahnya ke dalam

bentuk lain teks prosedur kompleks menjadi teks naskah drama atau dialog

singkatmasih rendah disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka tentang

struktur dan kaidah teks begitu juga kurang memahami langkah-langkah

mengonversi sebuah teks.

Dengan nilai yang diperoleh di SMK Swasta GBKP Kabanjahe dalam

mengonversi teks prosedur kompleks masih rendah dari jumlah 50% peserta

didik secara keseluruhan yang dapat mengonversi teks terlihat dari jumlah

peserta didik yang memperoleh nilai di atas 75 hanya 16 peserta didik dari

jumlah 36 siswa peserta didik keseluruhan sekitar 40%. Artinya terlihat jelas

tidak sampai 50% dari jumlah peserta didik yang menguasai pembelajaran,

sedangkan KKM yang harus dicapai dalam mengonversi teks prosedur kompleks

adalah 80. Peneliti juga melakukan observasi di sekolah lain di SMK Multi Karya

Medan menunjukkan bahwa sama halnya yang peneliti melakukan hasil

wawancara masih rendahnya minat siswa untuk mengonversi sebuah teks

(17)

5

ketika mereka dihadapkan untuk belajar teks, terlihat bahwa mereka belum

mampu mengonversi (mengubah bentuk) teks prosedur kompleks dengan baik.

Penelitian Amanda Reyna (2010:3) dengan judul, “ Kemampuan

mengubah teks wawancara menjadi karangan Narasi” Program Studi Bahasa

Indonesia, Fakultas Bahasa, UNJ. Hasil penelitian ini diketahui bahwa

kemampuan mengubah teks wawanacara menjadi karangan narasi tergolong

kurang memuaskan dengan skor rata-rata 60,1.”

Hal senada juga juga diperkuat oleh penelitian Iis Lisna Juwita (2009:2)

dengan judul menyebutkan bahwa dari hasil pengolahan data melalui

perhitungan statistik dengan uji t pada tahap kepercayaan 95 % menunjukkan t

hitung 6,29 > t tabel 1,01. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran

inkuiri efektif membantu meninghkatkan mengubah teks.

Sekarang ini telah banyak model pembelajaran yang ditawarkan agar

pembelajaran lebih bermakna, salah satu alternatif yang bisa ditawarkan

kurikulum 2013 adalah model pembelajaran inkuiri. Model Pembelajaran inkuiri

dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam

waktu relatif singkat dan mencari tahu tentang berbagai hal di sekitarnya.

Model pembelajaran inkuiri merupakan sebuah proses dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah berdasarkan pengujian logis

atas fakta-fakta dan observasi-observasi.Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan

belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk

mencari dan meyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka

(18)

6

Langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri ini mengacu pada

pendekatan saintifik, dimulai dari observasi, merumuskan masalah, mengajukan

hipotesis, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,

menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan (Sanjaya 2008:202). Model

pembelajaran ini cocok diterapkan dalam pembelajaran mengonversi teks

prosedur kompleks sebab dalam pembelajaran mengonversi atau mengubah

bentuk teks prosedur kompleks , siswa diharapkan mampu mencermati dan

memahami struktur dan kaidah teks prosedur kompleks kemudian mampu

mengubah bentuk teks prosedur kompleks ke dalam bentuk naskah drama

berdasarkan struktur dan kaidah teks. Dengan demikian, model pembelajaran

inkuiri ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, yakni suatu pembelajaran

yang memiliki langkah- langkah yang saintifik.

Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan

Mengonversi Teks Prosedur Kompleks Sesuai dengan Stuktur dan Kaidah Teks

oleh Siswa Kelas X SMK Multi Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.”

B. Identifikasi Masalah

Yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. siswa kurang mampu memahami struktur dan kaidah teks prosedur

kompleks

(19)

7

3. model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dalam

mengoversi teks prosedur kompleks.

C. Pembatasan Masalah

Suatu masalah dalam penelitian haruslah spesifik, karena peneliti akan

menemui kesulitan dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian apabila

masalah yang diteliti terlalu luas, untuk itulah dalam suatu penelitian batasan

masalah perlu diuraikan. Peneliti memusatkan perhatian pada rendahnya

kemampuan mengonversi (mengubah bentuk) dari teks prosedur kompleks ke

dalam bentuk naskah drama (dialog singkat) siswa SMK Multi Karya Medan

Sesuai dengan Stuktur dan Kaidah Teks Tahun Pembelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam mengonversi teks prosedur

kompleks siswa kelas X SMK Multi Karya Medan tahun pembelajaran

2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri?

2. Bagaimana kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks sesuai

dengan siswa kelas X SMK Multi Karya Medan tahun pembelajaran

2014/ 2015 sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri

terhadap kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks dengan

stuktur dan kaidah teks oleh siswa kelas X SMK Multi Karya Medan

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. untuk mengetahui kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks

sesuai dengan kaidah dan struktur teks oleh siswa kelas X SMK Multi

Karya Medan tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan

model pembelajaran inkuiri

2. untuk mengetahui kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks

sesuai dengan kaidah dan struktur teks oleh siswa kelas X SMK Multi

Karya Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015 sesudah menggunakan

model pembelajaran inkuiri

3. untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan model

pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mongonversi teks

prosedur kompleks sesuai dengan struktur dan kaidah teks oleh siswa

kelas X SMK Multi Karya Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi acuan

dalam pembelajaran mengonversi teks prosedur kompleks sesuai dengan struktur

dan kaidah teks yang dipengaruhi oleh model pembelajaran Inkuiri khususnya

(21)

9

2. Manfaat Secara Praktis

Selain manfaat teoretis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktis

a. Bagi guru, memiliki referensi model pembelajaran dalam mengonversi

teks prosedur kompleks sesuai dengan struktur dan kaidah teks.

b. Bagi siswa, siswa dapat mengonversi teks prosedur kompleks sesuai

dengan struktur dan kaidah teks dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri.

c. Bagi sekolah, sebagai alternative model pembelajaran bagi guru-guru.

d. Bagi peneliti, sebagai sumber informasi bahan pertimbangan untuk

(22)

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks siswa sesuai dengan

struktur dan kaidah teks siswa kelas X SMK Multi Karya Tahun

Pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran

Inkuiri dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 62.

b. kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks siswa sesuai dengan

struktur dan kaidah teks siswa kelas X SMK Multi Karya Tahun

Pembelajaran 2014/2015 setelah menggunakan model pembelajaran

Inkuiri dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 75.

c. hasil kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks sesuai dengan

struktur dan kaidah teks dengan menggunakan model pembelajaran

Inkuiri dapat meningkatkan kemampuan mengonversi siswa kelas X

SMK Multi Karya Tahun Pembelajaran 2014/2015 .

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

a. Kemampuan siswa dalam mengonversi teks prosedur kompleks

menjadi naskah drama perlu ditingkatkan.

(23)

58

b. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih

efektif dalam proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu model

pembelajaran yang efektif khususnya pembelajaran mengonversi

adalah model pembelajaran Inkuiri.

c. model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa

dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai

evaluasi serta kerja sama antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran agar hal yang diharapkan yakni dalam meningkatkan

kemampuan mengonversi teks prosedur kompleks menjadi naskah

drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks siswa dapat lebih baik.

d. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan

perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah

dalam mengonversi teks prosedur kompleks.

(24)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta

Amanda Reyna (2010), Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi” Program Studi Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa, UNJ, Jilid 16. Nomor 2. Juli 2010

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka

.2013. Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Jakarta: .

Kemendikbud RI.

Istarani. 2011.58 Model Pembelajaran Inovatif: Medan: Media Persada Iis Lisna Juwita. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.

Kemendikbud. 2013. Buku Siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Jakarta: Politeknik Media Kreatif.

Kosasih . 2003.Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Cv Yrama Widya

Kosasih, Engkos.2013. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Ngalimun.2013. Strategi dan Model Pembelajaran.Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Priyanti, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum2013.Jakarta: Bumi Aksara

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta

Sanjaya, Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Sagala, H. Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta Sobandi.2014. Mandiri Bahasa Indonesia Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:

PT. Gelora Aksara Pratama.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta:Rajawali Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

dan R& D).Bandung: Alfabeta.

Trianto.2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrutivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Yustinah. 2014. Produktif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

NO Nama Guru Mata Pelajaran Kelas Januari Minggu ke… Februari minggu ke… Maret minggu ke… April minggu ke… Keterangan... Choirur Rosyidin Miftahul Huda Ainun Naim Arifin Ali

CATATAN DISKUSI DAN KONSULTASI GURU.. Nama

Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal untuk mulai bernafas secara spontan dan regular segera setelah lahir, keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Selain itu, diharapkan pendekatan kadar air kritis termodifikasi dapat digunakan untuk produk biskuit sehingga pendugaan umur simpan biskuit dapat dilakukan dengan cara yang

Tidak adanya pembatas antara pembalat dengan penonton Pada Sirkuit Road Race dan Motor Cross. Sumber :

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

[r]