• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER KERJA SISWA MENGHADAPI UJIAN DI SMP NEGERI 17 MEDAN TA. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER KERJA SISWA MENGHADAPI UJIAN DI SMP NEGERI 17 MEDAN TA. 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER

KERJA KERAS SISWA MENGHADAPI

UJIAN DI SMP NEGERI 17 MEDAN

TA. 2013 / 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

WIEKE WITANTI PURBA NIM. 109851019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

i

ABSTRAK

WIEKE WITANTI PURBA, NIM 109851019, “PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER KERJA KERAS SISWA MENGHADAPI UJIAN DI SMP NEGERI 17 MEDAN TA. 2013 / 2014”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian di SMP N 17 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Subjek penelitian ini adalah kelas IX SMP N 17 Medan yang berjumlah 39 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 12 orang yang diambil berdasarkan skor total dari pengisian instrumen angket yang mengandung karakteristik karakter kerja keras menghadapi ujian yang disebar pada siswa kelas yang dianggap memiliki sikap karakter kerja keras menghadapi ujian yang cenderung rendah. Dari penyebaran angket itu diperoleh data 9 orang yang memiliki skor rendah dan yang tinggi 3 orang. Hasil penentuan sampel ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama guru BK di sekolah SMP N 17 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakannya penerapan layanan bimbingan kelompok (pre test) keadaan karakter kerja keras menghadapi ujia dengan rata-rata 87,16 dan setelah dilaksanakan penerapan layanan bimbingan kelompok (post test) perkembangan karakter kerja keras menghadapi ujian siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 100,16.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ………..……… 1

1.2 Identifikasi Masalah………..……….. 4

1.3 Pembatasan Masalah ……….………… 6

1.4. Perumusan Masalah………. 6

1.5 Tujuan Penelitian……….. 6

1.6 Manfaat Penelitian………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….………... 8

2.1. Kerangka Teoritis ……….……….. 8

2.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok ... 8

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ………. 8

2. Tujuan Bimbingan Kelompok ……….. 11

3. Jenis-jenis Bimbingan kelompok ……….. 13

4. Komponen Layanan Bimbingan kelompok ………… 15

5. Tahap Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok……. 18

2.1.2 Karakter ... 21

1. Pengertian Karakter ... 21

2. Tujuan Karakter ... 23

(10)

4. Ciri-ciri Karakter Manusia ... 23

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter ... 24

6. Aspek-aspek Karakter ... 25

7. Metode Pengembangan Karakter ... 25

8. Nilai – nilai Karakter yang Dikembangkan di SMP .. 28

2.1.3 Ciri-ciri Karakter Kerja Keras... 29

2.1.4 Ujian... 30

2.2 Kerangka Pemikiran ……….. 32

2.3 Hipotesis ……… 33

BAB III METODE PENELITIAN ……….…………... 34

3.1 Jenis Penelitian ………..………... 34

3.2 Subjek Penelitian……... 34

3.3 Desain Penelitian...……….... 34

3.4 Langkah-langkah Penelitian... 35

3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 35

3.6 Teknik Pengumpulan Data....………..……… 36

3.7 Teknik Analisis Data... 39

3.6 Persiapan Penelitian... 40

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN ……….…………... 43

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .………... 43

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 43

4.3 Uji Hipotesis...……….... 45

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...……….…………... 48

5.1 Kesimpulan...………... 48

5.2 Saran………... 48

DAFTAR PUSTAKA………. 49

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterpurukan dan jatuh bangunnya suatu bangsa tergantung pada kualitas

sumber daya manusia yang dimiliki. Francis Fukuyama dalam bukunya “trust

menyatakan bahwa kekayaan alam bukanlah segalanya dalam menentukan

kemajuan bangsa tetapi kualitas hubungan antar manusia yang baik, kepercayaan,

tanggung jawab, bekerja keras adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

penting.

Data tentang angka korupsi, kolusi, dan nepotisme juga memperlihatkan

bahwa angka korupsi di Indonesia adalah terburuk ke dua setelah India di antara

negara di Asia. Perilaku merusak diri seperti keterlibatan pada narkoba,

ketergantungan pada narkoba, minuman keras, judi, dan tawuran adalah salah satu

indikator lain kegagalan pembentukan karakater.

Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk berkarakter sesuai

dengan fitrah penciptaan manusia saat dilahirkan, akan tetapi dalam kehidupannya

kemudian memerlukan proses panjang pembentukan karakter melalui pengasuhan

dan pendidikan sejak usia dini. Oleh karena itu pendidikan karakter sebagai usaha

aktif untuk membentuk kebiasaan baik, perlu ditanamkan terus sebagai sifat

kebaikan anak sejak kecil. Thomas Lickona menjelaskan bahwa karakter terdiri

atas 3 bagian yang saling terkait, yaitu pengetahuan tentang moral (moral

(13)

2

behavior). Artinya, manusia yang berkarakter adalah individu yang mengetahui

tentang kebaikan (knowing the good), menginginkan dan mencintai kebaikan

(loving the good), dan melakukan kebaikan (acting the good).

Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam batang tubuh UUD

1945 mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Secara sadar bangsa Indonesia membangun pendidikan

didasari pada akhlak mulia. Berdasarkan pada tujuan tersebut maka pendidikan

dalam seluruh jalur dan jenjang seharusnya mengembangkan pembelajaran,

pembiasaan dan keteladanan serta kegiatan yang kondusif agar anak menjadi

cerdas dan berkarakter mulia.

Pendidikan karakter bukan saja dapat membuat seorang anak mempunyai

akhlak yang mulia,tetapi juga dapat meningkatkan keberhasilan akademiknya.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara keberhasilan

pendidikan karakter dengan keberhasilan akademik serta perilaku pro-sosial anak.

Anak-anak yang berkarakter baik adalah mereka yang mempunyai kematangan

emosi dan spiritual tinggi, dapat mengelola stressnya dengan lebih baik, yang

akhirnya dapat meningkatkan kesehatan fisiknya.

Pembentukan karakter atau akhlak mulia dalam membangun sebuah

masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera, maka nilai-nilai karakter (akhlak

mulia) menjadi fondasi penting bagi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat

(14)

3

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada satu tahap

perkembangan yang secara emosional dan psikologis masih dalam masa peralihan

dan sekaligus masa pembentukan karakter. Karakter adalah kunci keberhasilan

individu. Begitu juga dengan menghadapi ujian dimana siswa yang memiliki

karakter diri yang kuat pasti dapat menghadapi dan menjalani ujian dengan baik.

Ujian merupakan suatu tehnik evaluasi yang dilakukan sekolah untuk mengukur

sejauh mana kemampuan siswa dalam menyerap dan menerima pelajaran

sehingga diperlukan kesiapan yang matang dalam menghadapinya. Dalam

menghadapi ujian karakter kerja keras siswa sangat pelu untuk dikembangkan

dimana dengan memiliki karakter kerja keras yang kuat dalam diri maka semua

masalah dalam kehidupan sehari hari akan mudah teratasi. Kerja keras adalah

kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam hal apapun. Siswa yang memiliki

karakter kerja keras akan berusaha sekuat tenaga utuk mendapatkan hasil yang

maksimal dan terbaik.

Sekolah sebagai tempat atau wadah mengenyam pendidikan juga berperan

dimana sekolah bukan hanya membentuk anak yang cerdas, tetapi juga anak yang

baik dan berkarakter. Guru sebagai pendidik juga diharapkan dapat menanamkan

karakter dalam setiap kegiatan disekolah. Guru bimbingan dan konseling juga

sangat berperan dalam pembentukan moral dan karakter anak. Dalam layanan

bimbingan dan konseling dikenal adanya layanan bimbingan kelompok. Layanan

bimbingan kelompok adalah suatu layanan yang diberikan kepada siswa dalam

kelompok membahas masalah yang bersifat umum dan dapat berupa penyampaian

(15)

4

manfaat, baik bagi tenaga pembimbing maupun bagi para siswa. Kegunaan bagi

tenaga pendidik sendiri ialah mendapat kesempatan untuk berkontak mata dengan

banyak siswa sekaligus, sehingga dia menjadi lebih dikenal, menghemat waktu

dan tenaga dalam suatu kelompok, sedangkan bagi siswa kegunaanya ialah

menjadi lebih sadar akan tantangan yang dihadapi, sehingga mereka memutuskan

untuk berwawancara pribadi dengan guru bimbingan kelompok ( konselor), lebih

rela menerima dirinya sendiri, dan lebih berani mengemukakan pandangannya

sendiri. Dalam bimbingan kelompok Menyadari hal tersebut layanan bimbingan

kelompok juga dapat dijadikan sebagai metode dalam mengembangkan karakter

kerja keras anak karena manfaatnya yang begitu banyak, merangsang minat anak

karena prakteknya tidak membosankan.

Namun kenyataan dilapangan berdasarkan hasil wawancara di SMPN17

Medan terdapat 20% siswa tidak siap menghadapi ujian, baik ujian formatif,

semester maupun UN. Banyak siswa yang masih bersikap santai dalam

menghadapi ujian, tidak mau bekerja dan belajar dengan keras contohnya malas

belajar, tidak megerjakan tugas, malas mengulang pelajaran di rumah,dan tidak

suka membahas soal-soal ujian. Karakter kerja keras siswa juga renda

Berdasarkan uraian di atas, diharapkan melalui Layanan Bimbingan

Konseling kelompok karakter kerja keras yang ada dalam diri siswa dapat

dikembangkan dalam menghadapi ujian. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti

perlu membahas tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap

Perkembangan Karakter Kerja keras Siswa Menghadapi Ujian di SMPN 17

(16)

5

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa masalah yang diidentifikasi

dengan pelaksanaan Bimbingan kelompok terhadap perkembangan karakter kerja

keras siswa menghadapi ujian di SMP adalah sebagai berikut:

1. Jarangnya guru pembimbing melakukan bimbingan kelompok untuk

membangun karakter kerja keras siswa menghadapi ujian

2. Banyaknya siswa yang berprilaku santai dalam menghadapi ujian.

3. Lemahnya karakter kerja keras dalam diri siswa

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, perlu kiranya dilakukan

pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini

dibatasi pada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Perkembangan

Karakter Kerja Keras Siswa Menghadapi Ujian di SMP Negeri 17 Medan TA.

2013 / 2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa

masalah yang dapat dirumuskan antara lain:

1. Bagaimanakah perkembangan karakter siswa menghadapi ujian?

2. Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap

perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian di SMPN 17

(17)

6

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari perumusan masalah yang telah dikemukakan maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan

kelompok terhadap perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian

di SMPN 17 Medan TA. 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Dari kegiatan penelitian ini kiranya dapat dipetik beberapa manfaat yaitu:

1. Secara Teoritis

Bermanfaat untuk Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB)

mahasiswa dalam pengembangan studi dan ilmu pengehtahuan.

2. Secara Praktis

 Sebagai bahan masukan bagi guru-guru Bimbingan dan Konseling

dalam memberikan layanan bimbingan konseling kelompok untuk

megetahui perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian.

 Sebagai bahan masukan bagi siswa agar dapat meningkatkan karakter

positif diri sendiri dalam menghadapi ujian maupun dalam penerapan

di kehidupannya sehari-hari.

 Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan sumber referensi bagi peneliti

(18)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan diperoleh = 2,725 setelah dibandingkan

dengan pada dk = n -1 = 12 -1 = 11 taraf nyata = 0,05,

diperoleh = 1,796 dan ternyata > (2,725 > 1,796)

maka ditolak dan diterima, sehingga kesimpulannya adalah

“terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perkembangan

karakter kerja keras siswa menghadapi ujian di SMP N 17 Medan Tahun

Ajaran 2013/2014”.

2. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok bertopik karakter bekerja

keras yang diberikan guru BK secara signifikan dapat menambah ilmu

pengetahuan kepada siswa menjadi lebih mengetahui lebih banyak lagi

sehingga dapat meningkatkan perkembangan karakter bekerja keras siswa

menghadapi ujian.

B. Saran

1. Diharapkan agar guru memberikan layanan bimbingan kelompok yang

lebih teratur dan sistematis untuk membantu siswa mengetahui hal yang

berkaitan dengan karakter bekerja keras dalam menghadapi ujian.

2. Guru harus memberitahukan dampak apa saja yang terjadi dengan karakter

bekerja keras.

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana untuk

(19)

49

4. Sebaiknya guru BK di sekolah memberikan layanan bimbingan kelompok

secara terprogram dikarenakan layanan bimbingan kelompok memberikan

suasana nyaman dan terbuka seperti suasana di rumah sehingga siswa

mampu mengembangkan dirinya secara baik.

5. Disarankan kepada pihak yang berminat untuk melakukan penelitian

(20)

49

DAFTAR PUSTAKA

Ardi. 2012. dalam http://angelicaardi97.blogspot.com/2012/09/ciri-ciri-orang-yang-bekerja-keras.html

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, R. 2010. Penelitian Pendidikan. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2011. Panduan Pendidikan KarakterPada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal ( PAUDNI)

http://www.Mandikasmen.go.id (diakses pada tanggal 18/03/2012)

http://www.skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/Pendidikan (diakses pada tanggal 08/04/2013)

http://www.087100-Anwar-Fatah ( diakses pada tanggal 24/03/2012)

http://www.Panduan-Pelaksanaan-Pendidikan-Karakter-di-smp ( diakses pada tanggal 26/03/2012)

http://www.otak kacau. Net/2011/08/05/tipe-karakter-manusia/ (diakses pada tanggal 28/03/2012)

http:www.skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/Pendidikan (diakses pada tanggal 08/04/2012

http://www.Kompasiana.com.un-bikin-siswa-oercaya-tahyul (diakses pada tanggal 17/04/2012)

http:www.Karakter-Tien Kartina-9839.pdf (diakses pada tanggal 27/04/2012) http://www.Kemdiknas.go.id/Kemdikbud/index.php (diakses pada tanggal

29/04/2012)

http;www.Goeroendeso.fileswordpress.com/2011/09/panduan-pendidikan-karakter-dismp.pdf. (diakses pada tanggal 12/04/2012)

Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011) Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.

Koesoma A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Statetegi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo

Matta, Anis. http://www.Membentuk-Karakter Cara Islam ( diakses pada tanggal 24/03/2012)

Munir, A. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

(21)

50

Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Erlangga Subana, M. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Mempersiapkan Diri Mejadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Prenada Media Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Hamdi (1999) menyimpulkan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari tujuh rasio keuangan, yaitu asset turnover, current ratio, operating margin

Untuk mengumpulkan data dari konsumen dan menilai persepsi dan perilaku mereka atas strategi yang diterapkan oleh Alfa Gudang Rabat, peneliti mendapatkan data tersebut dengan

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Praise to Allah SWT the lord of the world, who has given mercy and blessing so that this thesis with a title THE DESIGN OF HOT MIXTURE THIN SURFACING CONTAINING ASBUTON

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam “S arana Aneka Jasa ” di Sukoharjo pada tahun 2009 sampai

sebagai media konversi energi yaitu gaya tekan air hujan yang jatuh menjadi

• Perhitungan biaya dimulai pada saat pembangkit paralel trip tiba – tiba (di luar rencana operasi yang dilaporkan ke PLN) yang diakibatkan oleh Pemilik Pembangkit sampai

Retak pada lapisan galvanis yang terletak pada bagian punggung baja hanya terjadi pada sudut 30o, 60o, dan untuk lapisan galvanil, retak sudah muncul pada awal penekukan.