• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PT TANI GROUP INDONESIA DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PT TANI GROUP INDONESIA DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

K E S E P A K A T A N B E R S A M A ^ A N T A R A

P T TANI G R O U P INDONESIA DAN

P E M E R I N T A H D A E R A H K A B U P A T E N BANDUNG

T E N T A N G

P E N G E M B A N G A N E K O S I S T E M USAHA B E R B A S I S P E R T A N I A N Nomor : 002/LGL-TGI/MOU/I/2021

Nomor : 519.3/01-Ksm/2021

Pada hari ini Jum'at tanggal Delapan, bulan Januari, tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu ( 8 - 0 1 - 2 0 2 1 ) , kami yang bertanda tangan dibawah ini:

I. A S T R I P U R N A M A S A R I : Kuasa Direksi P T Tani Group Indonesia berdasarkan Surat Kuasa No. 006/MGMT- TGIA/l/2020 tanggal 26 Juni 2020 dalam ha! ini bertindak untuk dan atas nama P T Tani Group Indonesia, berkedudukan di Gedung CoHive 101 Lt.

17, J l . Mega Kuningan Barat Blok E.4.7 No.1, Setiabudi, Jakarta Selatan, dan dengan demikian secara sah mewakili P T Tani Group Indonesia, untuk selanjutnya disebut sebagai P I H A K K E S A T U .

II. DADANG M. N A S E R : Bupati Bandung, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.32-454 Tahun 2016 tanggal 10 Februari 2016 Tentang Pengangkatan Bupati Bandung Provinsi J a w a Barat dalam ha! ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung, berkedudukan di Jalan R a y a Soreang Km 17 Soreang Kabupaten Bandung, untuk selanjutnya disebut sebagai P I H A K K E D U A .

PIHAK K E S A T U dan PIHAK K E D U A selanjutnya secara bersama-sama disebut P A R A PIHAK, dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK.

(2)

- 2 -

P A R A PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK K E S A T U adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 08 Tanggal 11 Maret 2019 dibuat dihadapan Stephani Dwi Sari, S . H . , M.Kn Notaris di Kabupaten Bogor yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Nomor 02 Tanggal 2 Maret 2020 dibuat dihadapan Stephani Dwi Sari, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bogor yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: A H U - 0020117.AH.01.02. Tahun 2020. PIHAK K E S A T U bergerak dalam bidang aktivitas konsultasi manajemen dan memiliki afiliasi antara lain:

- P T Tani Hub Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce produk-produk hasil pertanian, peternakan, perikanan, serta makanan dan minuman lainnya.

- P T Tani Supply Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar produk-produk hasil pertanian, peternakan, perikanan, serta makanan dan minuman lainnya.

- P T Tani Fund Madani Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi.

b. bahwa PIHAK K E D U A adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung.

Selanjutnya P A R A PIHAK memperhatikan hal-hal yang mendasari dibuatnya Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Ekosistem Usaha Berbasis Sektor Pertanian (untuk selanjutnya disebut sebagai "Kesepakatan Bersama") ini, yaitu:

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan J a w a Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung dalam Lingkungan J a w a Barat;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja S a m a Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja S a m a Daerah Dengan Daerah Lain Dan Kerja S a m a Daerah Dengan PIHAK Ketiga; dan

5. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kerja S a m a Daerah.

FllHAK 1

(3)

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sesuai dengan kedudukan masing-masing, P A R A P I H A K setuju dan sepakat untuk melaksanakan Kesepakatan Bersama Pengembangan Ekosistem Usaha Berbasis Pertanian dengan ketentuan dan syarat- syarat sebagai berikut:

(1) Kesepakatan Bersama ini dibuat berdasarkan a s a s kesetaraan, itikad baik, dan saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan dan menghormati prinsip- prinsip manajemen atau tata kelola yang baik {Good Governance) dan disesuaikan dengan fungsi kelembagaan P A R A PIHAK dengan tetap memperhatikan dan menghormati peraturan serta ketentuan yang berlaku bagi masing-masing PIHAK maupun P A R A PIHAK.

(2) Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan sebagai landasan P A R A PIHAK untuk melakukan kerja sama pengembangan ekosistem usaha berbasis sektor pertanian, termasuk di dalamnya pengembangan logistik pangan berkelanjutan dan penataan rantai pasok komoditas pertanian dari sub-sistem hulu sampai dengan pasar guna mendukung percepatan pencapaian target Sustainable Development Goals ( S D G s ) dalam menghapus kemiskinan, mengakhiri kemiskinan, mengembangkan infrastruktur, industri dan inovasi, membangun konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta menguatkan kemitraan.

(3) Tujuan Kesepakatan Bersama adalah:

a. Mensinergikan sumber daya P A R A PIHAK sesuai peran, tugas dan fungsi masing-masing dalam rangka pengembangan ekosistem usaha berbasis sektor pertanian di Kabupaten Bandung;

b. Mendorong upaya pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bandung dalam rangka pengembangan ekonomi lokal di antaranya melalui peningkatan ketahanan pangan, kemandirian usaha, pengembangan produk pertanian dan UMKM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;

c. Mengembangkan logistik pangan wilayah Kabupaten Bandung dan tingkat regional Kawasan Bandung Metropolitan dalam rangka meningkatkan skala usaha pelaku usaha pertanian dan mencapai ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung pada khususnya;

d. Mendorong berkembangnya kluster ekonomi berbasis pertanian.

Objek Kesepakatan Bersama ini adalah Pengembangan Ekosistem Usaha Berbasis Pertanian.

Pasal 1

M A K S U D DAN T U J U A N

Pasal 2

O B J E K K E S E P A K A T A N B E R S A M A

(4)

- 4 -

Pasal 3 R U A N G L I N G K U P

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi:

1) Pengembangan logistik pangan berkelanjutan tingkat regional;

2) Peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, menciptakan harga produk pangan yang kompetitif bagi petani dan pelaku usaha pertanian lainnya dan menjaga kestabilan harga pangan bagi masyarakat;

3) Pengembangan pusat produksi, pengolahan hasil dan pergudangan komoditas pertanian;

4) Pengembangan inkubasi bisnis dan pendampingan bagi pelaku usaha pertanian;

5) Pengembangan simpul pangan di tingkat masyarakat untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan dan menciptakan pasar baru bagi pelaku usaha pertanian;

6) Pengembangan teknologi dan inovasi dalam rangka mendorong peningkatan skala usaha pertanian;

7) Pengembangan kemitraan usaha pertanian yang meliputi petani, pelaku usaha, Lembaga/komunitas masyarakat, perusahaan mitra, pelaku pasar, dan Lembaga Penelitian dan atau Perguruan Tinggi;

8) Peningkatan fasilitas pemodalan bagi pelaku usaha pertanian;

9) Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di tingkat desa untuk mempercepat pengembangan ekosistem usaha pertanian;

10) Pengembangan kompetensi sumber daya manusia P A R A PIHAK;

11) Pertukaran data dan informasi guna tersusunnya arah langkah strategi pengembangan ekosistem usaha berbasis pertanian berbasis penelitian dan pengembangan;

12) Peningkatan optimalisasi pemanfataan sumber daya untuk mendapatkan manfaat yang optimal dan memberikan keuntungan bagi P A R A PIHAK dan masyarakat;

dan

13) Bentuk kerja s a m a dan koordinasi lain sesuai tugas, kewenangan, dan kesepakatan P A R A PIHAK;

Pasal 4 ^ L O K A S I P E N G E M B A N G A N

Lokasi Pengembangan Ekosistem Usaha Berbasis Pertanian dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi J a w a Barat.

(5)

(1) P A R A P I H A K sepakat akan menindaklanjutl Kesepakatan Bersama ini sesuai dengan kebutuhan dan prioritas yang dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja S a m a yang akan dibahas dan disepakati terlebih dahulu oleh P A R A PIHAK.

(2) Dalam rangka penyusunan Perjanjian Kerja S a m a sebagaimana ayat (1) diatas PIHAK K E D U A dapat membentuk kelompok kerja teknis dengan melibatkan PIHAK K E S A T U yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati.

(3) Penandatanganan Perjanjian Kerja S a m a sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh P A R A PIHAK.

(4) P A R A P I H A K sepakat bahwa terbentuknya kerja sama ini sebagaimana dituangkan dalam Kesepakatan Bersama belum menimbulkan atau mengakibatkan prestasi apapun sampai disepakati dan ditandatanganinya Perjanjian Kerja S a m a kecuali mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Kerahasiaan.

Pasal 6 P E M B I A Y A A N

Segala biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini menjadi beban P A R A PIHAK yang diatur dalam Perjanjian Kerja S a m a yang terpisah.

Pasal 7 J A N G K A W A K T U

(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatangani P A R A PIHAK;

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan P A R A P I H A K dengan pemberitahuan tertulis oleh salah satu P I H A K kepada P I H A K lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Kesepakatan Bersama ini;

(3) Kesepakatan Bersama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada P I H A K lainnya paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sebelum Kesepakatan Bersama diakhiri;

(4) Apabila dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak ada tanggapan dari P I H A K lainnya maka Kesepakatan Bersama ini dianggap berakhir.

PIHAK 1 PlhV^Kli

(6)

P A S A L 8

K E A D A A N KAHARIFORCE MAJEURE

(1) PIHAK K E S A T U dan PIHAK K E D U A tidak bertanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi Kesepakatan Bersama ini, baik langsung maupun tidak langsung dikarenakan oleh keadaan Force Majeure, yakni keadaan di luar kendali dan kemampuannya, termasuk namun tidak terbatas pada keadaan sebagai berikut:

a. Gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, kebakaran, wabah penyakit, dan bencana alam lainnya;

b. Pemogokan umum, huru-hara, sabotase, perang dan pemberontakan;

0. Kegagalan jaringan telekomunikasi, kegagalan sumber daya listrik, dan kegagalan/tidak berfungsinya software/program komputer;

d. Adanya Peraturan Pemerintah atau Peraturan Perundang-undangan yang menyebabkan tidak dapat berlangsungnya Kesepakatan Bersama ini.

(2) Dalam hal terjadinya Force Ma/ei/r sebagaimana dimaksud ayat (1) sehingga mempengaruhi pelaksanaan kewajiban salah satu PIHAK, maka P I H A K yang mengalami keadaan Force Majeur wajib memberitahukan secara tertulis mengenai terjadinya Force Majeur kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak terjadinya Force Mayeur dimaksud;

(3) Apabila dalam 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat 2 belum atau tidak ada tanggapan dari P I H A K yang menerima pemberitahuan, maka adanya peristiwa dimaksud dianggap telah disetujui oleh PIHAK yang menerima pemberitahuan;

(4) Keadaan Force Majeure yang menyebabkan kelambatan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini baik sebagian maupun seluruhnya tidak merupakan alasan untuk pengakhiran atau pembatalan Kesepakatan Bersama.

(1) Untuk kepentingan surat-menyurat dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini, P A R A P I H A K menunjuk perwakilannya masing-masing, sebagai berikut:

P T TANI G R O U P INDONESIA

Alamat : Gedung CoHive 101 Lt. 17

J l . Mega Kuningan Barat Blok E.4.7 No.1 Setiabudi, Jakarta Selatan

Telepon : 02150860622 Faksimili : -

Pasal 9 K O R E S P O N D E N S I

Tujuan Divisi Government Relation

(7)

P E M E R I N T A H A N D A E R A H K A B U P A T E N BANDUNG

Tujuan : Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bandung

Alamat : J l . R a y a Soreang Km. 17 Soreang Telepon : (022)5891159

Faksimili : (022)5891159

(2) Setiap pemberitahuan dari satu PIHAK kepada P I H A K lainnya, yang disampaikan langsung secara lisan atau melalui telepon atau surat elektronik akan dilanjutkan dan disampaikan dengan pemberitahuan secara tertulis melalui surat.

(3) Apabila terjadi perubahan alamat, maka PIHAK yang bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis tentang adanya perubahan tersebut kepada PIHAK lainnya, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat tersebut. Selama pemberitahuan perihal perubahan alamat tersebut belum diterima, maka segala pemberitahuan dari PIHAK yang satu kepada PIHAK lainnya tetap menggunakan alamat sebagaimana tertera dalam Kesepakatan Bersama ini.

Pasal 10

K E T E N T U A N LAIN-LAIN

(1) Kesepakatan Bersama ini sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali atau diubah berdasarkan persetujuan P A R A PIHAK.

(2) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum cukup diatur dalam Kesepakatan Bersama ini diatur dalam addendum yang disepakati oleh P A R A PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani di Bandung pada hari dan tanggal tersebut di atas dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) diantaranya bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

F PIHAK 1 p i H f k 11

J

Referensi

Dokumen terkait

Rasio perempuan hiperplasia adrenal kongenital lebih banyak dibandingkan laki-laki (4,6:1) dengan median usia saat terdiagnosis adalah 1 bulan (rentang 0-3 bulan) pada tipe SW,

1) Waktu kerja diselingi istirahat pendek dan istirahat untuk makan serta kesehatan umum dijaga dan dimonitor. 2) Pemberian gizi kerja yang memadai sesuai dengan

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan bahwa aktor jaringan kebijakan dalam pemberdayaan usaha kecil menengah di Kota Makassar yaitu

Apabila dilihat dari beberapa pengertian dari para ahli mengenai pengawasan melekat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan melekat adalah adalah proses

Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah : bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir

Penelitian ini berupa analisa Univariat, pada bagian ini akan diuraikan deskripsi (gambaran) data hasil penelitian berupa variabel bebas (variabel yang mempengaruhi)

Dalam pengukuran sikap atau minat kelas diperlukan informasi tentang minat atau sikap setiap peserta didik terhadap suatu objek, seperti mata pelajaran. Hasil

Butil asetat dapat disintesis dengan beberapa metode, salah satunya adalah sintesis ester dari asam karboksilat yang direaksikan dengan suatu alkohol, pada percobaan ini