• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STOK BARANG BERBASIS WEB PADA PT. RUANG KREASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMODELAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STOK BARANG BERBASIS WEB PADA PT. RUANG KREASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding SENTIA 2017 – Politeknik Negeri Malang Volume 9 – ISSN: 2085-2347

PEMODELAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STOK BARANG

BERBASIS WEB PADA PT. RUANG KREASI

Yohannes Yahya Welim1, Kusniati Rofiah2

1,2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur

1[email protected], 2[email protected]

Abstrak

Semakin meningkatnya jumlah proyek yang dikerjakan oleh PT Ruang Kreasi berbanding lurus dengan jumlah barang yang digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut.Belum adanya penyimpanan informasi mengenai stok barang yang ada di gudang, jumlah barang yang digunakan untuk proyek, serta jumlah sisa barang dari proyek yang dikembalikan ke gudang menyebabkan berbagai masalah yang menyebabkan keuntungan perusahaan menurun.Berbagai masalah yang muncul karena tidak adanya manajemen stok barang

yaitu barang hilang yang disebabkan oleh tidak adanya pencatatan history barang dan monitoring barang yang

diretur, jumlah barang yang digunakan untuk mengerjakan suatu proyek tidak terkendali karena tidak ada pencatatan penambahan maupun sisa barang dari proyek yang menyebabkan Project Director sulit untuk mengetahui total barang yang digunakan untuk proyek tersebut, serta proyek tidak selesai tepat waktu karena pekerja kurang efektif dalam bekerja karena barang tidak tersedia. Barang yang akan digunakan untuk mengerjakan suatu proyek tidak tersedia karena jumlah barang yang dipesan kepada supplier kurang serta terjadi keterlambatan pengiriman barang dari supplier.Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah aplikasi Sistem Informasi Manajemen Stok Barang.Aplikasi ini digunakan untuk menyimpan informasi mengenai stok barang dari pemesanan barang sampai penggunaan barang tersebut.

Kata kunci : barang, proyek, supplier, stok

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

PT Ruang Kreasi yang bergerak di bidang pekerjaan konstruksi sipil dan design interior

dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

memerlukan aplikasi yang berfungsi untuk manajemen stok barang karena munculnya berbagai masalah yang salah satunya menurunnya keuntungan perusahaan.

Beberapa masalah yang muncul antara lain pertama, terjadinya kehilangan barang di gudang karena setiap ada pengeluaran barang dari gudang tidak dilakukan pencatatan serta tidak adanya bukti retur jika ada barang yang diretur.Jika tidak ada bukti retur maka admin sulit untuk memonitoring barang apa saja yang telah diretur ke supplierserta bagaimana status barang tersebut apakah sudah dikirim ulang oleh

supplier atau belum.

Kedua, penggunaan barang yang tidak terkendali karena penambahan dan sisa barang dari proyek tidak terkendali.Penggunaan barang

yang tidak terkendali menyebabkan Project

Director sulit untuk mengetahui total barang yang digunakan dalam suatu proyek.Hal ini berpengaruh terhadap hasil evalusi proyek.Jika total barang yang digunakan dalam suatu proyek melebihi total barang yang sudah direncanakan

maka Project Director akan menganalisa

mengapa proyek tersebut menggunakan barang lebih dari yang direncanakan dan begitu juga sebaliknya jika terdapat sisa barang dari proyek. Ketiga, proyek tidak selesai tepat waktu karena barang yang akan digunakan untuk mengerjakan proyek tidak tersedia, jika barang tidak tersedia maka kinerja pekerja menjadi tidak efektif karena pekerja memerlukan barang-barang tersebut untuk mengerjakan proyek.Barang tidak tersedia karena total barang yang dipesan kepada supplier kurang serta supplier tidak tepat waktu dalam melakukan pengiriman barang.

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Stok Barang Berbasis Web dapat menyelesaikan segala kebutuhan Perusahaan.

1.2.Permasalahan.

a. Penggunaan barang untuk pengerjaan

proyek tidak terkendali karena tidak adanya pencataan penambahandan sisa barang dari proyek sehingga sulit untuk mengetahui total barang yang digunakan untuk mengerjakan suatu proyek.

b. Barang hilang yang disebabkan oleh tidak adanya pencatatan history barang serta barang yang diretur tidak termonitoring

(2)

c. Proyek tidak selesai tepat waktu karena pekerja kurang efektif dalam bekerja.Hal ini disebabkan karena barang yang akan digunakan untuk mengerjakan proyek tidak tersedia.Jika barang tidak tersedia maka pekerja tidak bisa mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan dihari tersebut. Ada dua alasan kenapa barang tidak tersedia.Alasan pertama yaitu karena barang yang dipesan kepada supplier tidak datang tepat waktu karena tidak ada evaluasi kinerja supplier sehingga sulit untuk mengetahui kinerja supplier.Salah satu indicator yang menentukan kinerja

supplier bagus adalah pengiriman barang bisa dilakukan tepat waktu.

Alasan kedua kenapa barang tidak tersedia yaitu untuk mengerjakan suatu proyek

Project Directorsudah memperhitungkan berapa banyak barang yang diperlukan untuk mengerjakan proyek tersebut.Jika barang yang diperlukan masih tersedia di gudang maka barang yang ada di gudang tersebut akan digunakan tetapi jika barang tidak tersedia di gudang maka akan

dilakukan pemesanan barang ke supplier

tetapi karena data stok barang yang ada digudang tidak real time maka terkadang jumlah barang yang dipesan ke supplier

kurang.

1.3.Tujuan.

Memberikan suatu solusi untuk penyelesaian masalah pada sistem berjalan di PT Ruang Kreasi berupa suatu rancangan sistem informasi manajemen stok barang berbasis web.

1.4.Metode Penelitian.

a. Wawancara

Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber yang mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan sistem perkreditan barang di Prioritas. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan

staff administrasi dan Kepala

Operasional selaku pimpinan cabang

Prioritas pada cabang Beringin

Tangerang dalam memperoleh data yang diperlukan.

b. Observasi

Kegiatan ini dilakukan untuk

mengumpulkan data dengan cara pengamatan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang terjadi pada Prioritas sekaligus sebagai bahan masukan.

c. Teknik Dokumentasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui arsip-arsip serta dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan perkreditan barang agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam perancangan sistem perkreditan barang yang terkomputerisasi.

d. Analisa Sistem

Adalah suatu metode pengembangan sistem yang menghasilkan sistem yang

Object Oriented di mana sistem itu sendiri mampu memberikan suatu definisi dan penjelasan secara baik dan jelas. Tahapan – tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Melakukan analisa pada sistem

dengan mempelajari apa saja yang mampu dihasilkan oleh sistem yang telah ada.

2) Melakukan spesifikasi pada sistem,

yaitu melakukan spesifikasi

masukan seperti data, tahapan kegiatan dan lain – lain sehingga

menghasilkan keluaran yang

diinginkan. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

a) Activity Diagram

Diagram yang

menggambarkan alur kerja atau workflow sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas di dalam suatu proses.

b) Use Case Diagram

Diagram yang

menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang

user atau dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem.

e. Metode Perancangan Sistem

Dalam tahap perancangan sistem yang berfungsi sebagai alat proses atau pengolahan data dengan menggunakan metode berorientasi objek. Tahapan

merancang sistem secara rinci

berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem yang diusulkan dengan disertai

perancangan database dan spesifikasi

program. Adapun tahapan – tahapan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

1) Entity Relationship Diagram

(ERD)

(3)

Prosiding SENTIA 2017 – Politeknik Negeri Malang Volume 9 – ISSN: 2085-2347

terjadi antara satu atau lebih komponen sistem.

2) Relasi

Digunakan untuk mendefinisikan

dan mengilustrasikan model

conceptual secara terperinci dengan

adanya primary key dan foreign

key.

3) Logical Record Structure (LRS) Terdiri dari link diantara tipe

record, link ini menunjukan arah dari satu tipe record lainnya.

4) Spesifikasi Basis Data

Digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada model data konseptual secara detil.

5) Normalisasi

Untuk mengorganisasikan field

dengan menghilangkan group

elemen yang berulang atau sebuah langkah atau proses untuk

Menggambarkan berbagai aliran aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing –

masing aliran berawal, decision

yang mungkin terjadi dan

bagaimana mereka berakhir.

7) Class Diagram

Menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain

seperti containment, pewarisan,

asosiasi, dan lain-lain.

2. Hasil dan Pembahasan.

Langkah dalam membuat uraian prosedur mengacu pada sistem berjalan manajemen stok barang pada PT Ruang Kreasi.

a. Proses pemesanan barang

Pemesanan barang dilakukan jika PT Ruang Kreasi mendapatkan proyek baru.Project Director akan menghitung jumlah barang yang diperlukan untuk proyek tersebut.Jika barang yang dibutuhkan tersedia di gudang maka tidak perlu dilakukan pemesanan barang kepada supplier tetapi jika barang tidak tesedia di gudang maka

Project Director akan menyuruh

Admin untuk membuat Purchase

Order. Sebelum membuat Purchase

Order Admin akan menghubungi

Supplier melalui email atau telepon untuk menanyakan harga barang yang akan dipesan.Jika sudah terjadi persetujuan harga antara Admin dan

Supplier maka Admin akan membuat

PurchaseOrder lalu menyerakan

PurchaseOrder tersebut kepada

Project Director untuk direview dan

ditandatangani.Jika Project Director

sudah menandatangani PurchaseOrder

maka Admin akan mengirimkan

PurchaseOrder tersebut kepada

Supplier melalui fax.

Supplier akan mengirimkan barang

pesanan jika PurchaseOrder sudah

diterima.Lama pengiriman barang dari

Supplier kepada PT Ruang Kreasi sesuai dengan delivery date yang ada di PurchaseOrder.

b. Proses penerimaan barang

Barang pesanan dari Supplier akan dikirimkan ke alamat pengiriman yang

ada di PurchaseOrder.Jika barang

pesanan tersebut dikirimkan ke kantor PT Ruang Kreasi maka Admin yang akan menerima barang pesanan tersebut tetapi jika barang pesanan dikirimkan ke lokasi proyek maka mandor proyek yang akan bertanggung jawab untuk menerima barang tersebut.

Saat Supplier mengirimkan barang

pesanan, Supplier akan menyerahkan Surat Jalan,Faktur, dan Faktur Pajak lalu Admin atau Mandor Proyek yang

bertanggung jawab terhadap

penerimaan barang tersebut akan mengecek apakah barang yang dikirim sudah sesuai pesanan atau tidak.Jika barang yang dkirim tidak sesuai pesanan maka Admin atau Mandor Proyek akan mengembalikan barang tersebut kepada Supplier.Jika yang mengembalikan barang pesanan adalah Mandor Proyek maka Mandor Proyek akan lapor kepada Admin bahwa ada

barang yang dikembalikan ke Supplier

supaya Admin bisa meng-followup

barang yang dikembalikan tersebut. Jika semua barang yang dikirim oleh

Supplier sudah dicek maka Admin atau Mandor Proyek akan menandatangani Surat Jalan.

c. Proses pengembalian barang kepada

Supplier

Jika barang pesanan tidak sesuai

(4)

dibuat maka barang tersebut akan dikembalikan kepada Supplier untuk diganti.Saat terjadi retur barang maka

Admin akan menghubungi Supplier

melalui email atau telepon untuk memberitahukan bahwa ada barang yang diretur.

d. Proses penggunaan barang untuk

proyek

Stok barang yang ada hanya digunakan untuk mengerjakan suatu proyek.Jika proyek sudah siap untuk dikerjakan

maka Project Director akan

memberikan perintah kepada Mandor Proyek untuk menggunakan barang tersebut untuk mengerjakan proyek.

e. Proses sisa penggunaan barang dari

proyek

Terkadang tidak semua barang yang digunakan untuk mengerjakan suatu proyek terpakai semua. Jika hal tersebut terjadi maka Mandor Proyek akan memberikan informasi kepada

Project Director melalui verbal atau telepon bahwa ada sisa barang dari

proyek tersebut.Kemudian Project

Director akan memerintahkan Mandor Proyek untuk menyimpan sisa barang tersebut ke gudang.

2.1.Analisa Proses.

Pada analisa proses ini akan dijelaskan seluruh aktifitas yang dilakukan pada sistem berjalan melalui activity diagram di bawah ini :

Aktivitas dalam Pemesanan Barang

Gambar 1. Activity Diagram Pemesanan Barang

Aktivitas Penerimaan Barang

Gambar 2. Activity Diagram Penerimaan Barang

Aktivitas Retur

Gambar 3. Activity Diagram Retur Aktivitas penggunaan barang

Gambar 4. Actvity Diagram Penggunaan Barang Aktivitas sisa penggunaan barang

(5)

Prosiding SENTIA 2017 – Politeknik Negeri Malang Volume 9 – ISSN: 2085-2347

Entry Barang Entry Kategori Barang

Entry Karyawan

Entry Supplier Admin

Entry Proyek Project Director

Gambar 6. Use case Diagram Master

Entry Penggunaan Barang

Entry Sisa Penggunaan Barang Project Director

Entry Pemesanan Barang

Entry Penerimaan Barang

Entry Retur Admin

Gambar 7. Use case Diagram Transaksi

Cetak Laporan Total Penggunaan Barang Cetak Laporan Kinerja Supplier

Cetal Laporan History Barang

Cetak Laporan Retur Cetak Laporan Stok Barang Project

Director

Cetak Laporan Stok Barang

Cetal Laporan History Barang Admin

Cetak Laporan Retur

Gambar 8. Use case Diagram Laporan

Gambar 9. Entity Relationship Diagram

Gambar 10. Logical Record Structure

2.2.Rancangan Layar

(6)

Gambar 12 Rancangan Layar Master

Gambar 13 Rancangan Layar Transaksi

Gambar 14 Rancangan Layar Laporan

3. Penutup 3.1.Kesimpulan

a. Dengan adanya Sistem Informasi

Manajemen Stok Barang penggunaan barang untuk pengerjaan proyek bisa terkendali kerena setiap ada penambahan ataupun sisa barang dari proyek selalu di record diaplikasi.

b. Masalah kehilangan barang bisa diatasi

dengan adanya pencatatan history barang dan monitoring retur.

c. Dengan adanya laporan stok barang yang

real time dan laporan kinerja supplier maka masalah stok barang yang tidak tersedia bisa

diatasi sehingga pekerja bisa bekerja dengan efektif supaya proyek bisa dikerjakan tepat waktu.

3.2.Saran

a. Bukti - bukti pendukung hendaknya

didokumentasikan dengan baik sehingga tidak mengalami kesulitan jika dibutuhkan.

b. Menyediakan peralatan pendukung seperti

software dan hardware untuk menerapkan sistem informasi ini.

c. Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk

memperkenalkan sistem baru, agar sistem baru ini bisa digunakan dengan maksimal.

d. Melakukan audit secara berkala.

e. Melakukan backup secara berkala untuk

menghindari kehilangan data.

f. Melakukan pemeliharaan software dan

hardware secara berkala untuk menjaga kinerja sistem supaya selalu stabil.

Daftar Pustaka:

Henderi,S.Kom, 2010, Unified Modelling Languange, Tangerang: Raharja Enrichment Centre

Ladjamudin, Al-Bahra bin, 2013, Analisis dan Sistem Informasi, Yogyakarta:Graha Ilmu

Nugroho, Adi, 2010, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA,

Yogyakarta:Andi, 2010

O’Brien, James A., 2015, Pengantar Sistem Informasi, Jakarta:Salemba Empat

Pudjo, Widodo, Prabowo, Herlawati, 2011, Menggunakan UML,Bandung:Informatika

Subrata, Tata, 2012, Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi

Soemarso S.R, 2009, Akuntansi : Suatu Pengantar. Buku Satu Edisi Lima, Jakarta: Salemba Empat

Siswosoediro, Henry S., 2008, Buku Pintar pengurusan Perizinan & Dokumen, Jakarta : Transmedia Pustaka

Wicaksono, Yogi, 2008, Membangun Bisnis Online dengan Mamboo++ CD. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Gambar

Gambar 2.   Activity Diagram Penerimaan Barang
Gambar 6. Use case Diagram Master

Referensi

Dokumen terkait

Masih adanya permasalahan yang sering terjadi seperti proses pencatatan data barang masuk maupun keluar masih menggunakan buku besar, dimana dalam bentuk ini data sering

Sistem informasi manajemen aset peminjaman barang berbasis web adalah sistem informasi yang dikembangkan penulis untuk dapat memudahkan proses manajemen aset pada

Entitas pimpinan melakukan pencatatan pembelian barang kepemasok dan melihat laporan-laporan, kemudian entitas kepala gudang melakukan penerimaan barang dari proses

Dari penelitian ini terciptalah sebuah sistem informasi stok barang berbasis website yang dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat membantu pengguna mendata barang yang

 Pada prosedur pengeluaran barang persediaan yang berjalan, masalah yang terjadi adalah bagian gudang melakukan pencatatan dua kali atas jumlah pengeluaran barang

2 Pada Form pengawasan proyek dapat mengubah data pengawasan tidak sesuai dengan data proyek, sub jenis proyek kemudian target realisasi proyek dan operasional

CV.Ratu 3G kesulitan dalam pengolahan data stok atau persediaan barang, proses pencatatan barang masuk dan keluar masih manual, serta lamanya dalam pengolahan

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem informasi pengelolaan stok barang yang efektif dan efisien, yang dapat mengelola barang masuk dan