• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT. MP. Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT. MP. Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

i

mambantu mempermudah pihak manajemen setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, karena informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berbasis web tidak hanya lebih akurat tetapi juga dapat diakses lebih cepat.

PT. MP Indorub Sumber wadung merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan perkebunan teh. Saat ini PT. MP Indorub Sumber wadung masih menggunakan sistem pengelolaan data persediaan barang secara manual yaitu proses-proses transaksi pengeluaran dan penerimaan barang persediaan masih dicatat dalam bentuk berkas, sehingga keamanan penyimpanan data tidak terjamin dan proses pencarian data barang persediaan berlangsung lama. Berdasarkan permasalahan tersebut, perusahaan ini memerlukan sebuah sistem informasi yang dapat mempermudah dalam pengelolaan data persediaan barang persediaan di PT.MP Indorub Sumber Wadung. secara umum perkebunan patuha dibagi menjadi beberapa divisi dimana yang bertanggung jawab dalam pengelolaan setiap divisi adalah asisten divisi sehingga yang akan melakukan permintaan barang yang dibutuhkan oleh setiap divisi adalah asisten divisi. Gudang merupakan tempat penyimpanan barang persediaan yang rutin dipakai dalam pengelolaan perkebunan maupun dalam aktifitas produksi teh. Adapun tujuan utama dari implementasi sistem informasi persediaan barang berbasis web adalah untuk mempermudah dalam pengelolaan data persediaan barang persediaan di PT.MP Indorub Sumber Wadung.

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh peneliti adalah waterfall. Untuk perancangan proses digunakan Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram Dan Kamus Data. Pada perancangan basis data, diawali dengan Normalisasi, Entitas Relation Diagram dan Tabel Relasi. Sementara untuk perancangan program peneliti menggunakan bahasa PHP dan MySQL. Perancangan sistem ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan yang ada, sehingga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan.

(2)

ii

many company management for perform bussines activities. Because information result of web based information system not only accurate but also rather fast procurable.

PT.MP Indorub Sumber Wadung is a company engaged in the provision of plantations manage. PT.MP Indorub Sumber Wadung currently have to use inventory system that processes the goods mutation transaction has been done by way of manually system insheap form, so safety of data store is not good and slowly searchings proscess. Therefore, this company need some information system which can make easier goods stock data manage. in general, PT.MP Indorub Sumber Wadung has any main divisions, where division assistant insurance to manage every division. So he will require each goods that is needed for every divisions. Warehouse is an storage place for inventory goods which using routine for an plantations manage and tea production activity. The main purpose of inventory information system web based implementation is to make easier inventory goods data manage and procurement of goods.

System development method used by researchers is the waterfall. To design the process used Flowmap, Diagram context, Data Flow Diagrams and Data Dictionary. In database design, beginning with Normalization, Entity Relationship Diagrams and Table Relationships. While the researchers to design programs using PHP and MySQL. The design of this system is expected to solve problems so, can be useful for parties - parties concerned.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum segala sesuatu yang ada di bumi ini selalu mengalami perkembangan. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kehidupan manusia semakin berubah menuju zaman yang serba praktis dan otomatis. Dari asal mula kehidupan yang sederhana, manusia dengan bekal akal yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. kepadanya terus berusaha membuat sesuatu hal yang baru untuk dapat memenuhi berbagai keinginannya. Salah satu keinginan yang mendorong manusia untuk berfikir lebih maju adalah keinginannya untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan berbagai altivitasnya. Manusia terus berfikir dan mencoba membuat alat bantu yang dapat memudahkan berbagai aktivitanya, sehingga terciptalah berbagai teknologi. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia terus berinovasi melakukan pengembangan teknologi, salah satu hasilnya adalah komputer.

Komputer adalah salah satu teknologi hasil karya manusia yang dihasilkan dari rentetan penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan. Komputer dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan, mulai dari komputer yang ukurannya besar hingga komputer yang lebih kecil dan canggih seperti yang banyak dijumpai saat ini.

(4)

informasi terkomputerisasi. Manusia senantiasa menginginkan kemudahan dalam berbagai aktivitasnya, tak terkecuali pada bidang pekerjaannya, terbukti dengan banyak diterapkannya sistem informasi terkomputerisasi di berbagai perusahaan. Dengan menerapkan sistem informasi terkomputerisasi perusahaan akan memperoleh informasi yang lebih akurat sehingga dapat menentukan kebijakan yang tepat. Saat ini perkembangan teknologi telekomunikasi telah mendukung terbentuknya sistem informasi berbasis web. Sistem informasi berbasis web dapat mambantu mempermudah pihak manajemen setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, karena informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berbasis web tidak hanya lebih akurat tetapi juga dapat diakses lebih cepat.

PT.MP. Indorub Sumber Wadung adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan perkebunan teh dan memproduksi teh. PT. MP Indorub Sumber Wadung mengelola dua perkebunan dan dua pabrik pengolahan teh, yaitu pertama perkebunan Patuahwattee Estate dengan Pabrik Teh Orthodox sebagai tempat untuk mengolah pucuk teh basahnya, dan yang kedua adalah perkebunan Alkaterie Estate dengan Pabrik Teh CTC sebagai tempat mengolah pucuk teh basahnya.

(5)

kartu gudang yang digunakan untuk mencatat data mutasi barang persediaan dan data stock barang persediaan. Adapun penggunaan komputer hanya digunakan pada proses pembuatan laporan stock barang persediaan, itupun masih menggunakan aplikasi Ms.Excel saja.

(6)

stok barang ketika akan memperbarui jumlah stock barang dan membuat laporan stock barang karena penghitungan masih dilakukan secara manual, Lamanya penyampaian data permintaan barang pada saat asisten divisi akan melakukan permintaan barang karena jarak yang jauh antar divisi dengan bagian gudang di pabrik menyebabkan. Hal ini menunjukkan adanya kinerja yang kurang efisien. sehingga memerlukan solusi yang dapat menanggulangi masalah media penyimpanan data barang persediaan dan masalah jarak yang jauh dari setiap divisi ke gudang. Melihat permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut serta menyusunnya dalam bentuk skripsi dengan judul: ”Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Selama melakukan penelitian di PT. MP. Indorub Sumber Wadung peneliti memenukan beberapa masalah dalam pelaksanaan proses pengelolaan data barang persediaan oleh bagian administrasi gudang yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan sebagai berikut.

1.2.1 Idetifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

(7)

2. Proses pencatatan dan penghitungan data barang masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan rentan menimbulkan kesalahan pencatatan perhitungan.

3. Pencarian data barang persediaan dilakukan secara manual dengan cara memeriksa satu-persatu dokumen yang ada dan disimpan tidak tersusun, sehingga mempersulit pencarian data, yang berdampak pada terlambatnya proses pelaporan data mutasi barang.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang berbasis web di PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang berbasis web di PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(8)

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi persediaan barang berbasis web pada PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee guna membantu mempermudah perusahaan dalam proses mencatat dan mengolah data persediaan barang di bagian gudang agar lebih efektif dan efisien.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksankannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan barang berbasis web pada PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee.

3. Untuk mengetahui pengujian sistem informasi persediaan barang berbasis web pada PT. MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan secara praktis maupun akademis bagi berbagai pihak.

1.4.1 Kegunaan Praktis

(9)

sistem informasi Pengelolaan persediaan barang serta untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembang Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu manajemen informatika (teori) yang telah diajarkan di kelas dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk diterapakan pada dunia nyata yang dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau akademis yang akan mengambil tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi didalam penulisannya.

3. Bagi Penulis

(10)

1.5 Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan masalah yang akan dibahas dalam pembahasan skripsi ini yaitu:

1. Hanya membahas proses permintaan barang, permintaan pembelian barang, pengeluaran barang, penerimaan barang dan pembuatan laporannya.

2. Data barang yang dikelola hanya barang kebutuhan rutin yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi di pabrik dan pengelolaan perkebunan, tidak mengelola data barang jadi hasil produksi, karena tempat penyimpanannya berbeda.

3. Tidak membahas proses pembayaran pada saat pembelian barang. 4. Tidak membahas persediaan barang yang kadaluarsa.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mencari lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan tempat penelitian serta menentukan waktu yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian, sehingga diperoleh lokasi dan waktu penelitian sebagai berikut.

(11)

Tabel 1.1 Tabel Jadwal Penelitian 1. System Enginering:

(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada elemen atau komponen sistemnya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut Jogiyanto (2005:1) suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya menurut Jogiyanto (2005:2) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

(13)

1. Komponen (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja sama. Komponen system dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

(14)

subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/ informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem

2.1.2 Klasifikasi Sistem

(15)

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya: perputaran bumi mengelilingi matahari. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system, misalnya: sistem informasi.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministik system) dan sistem tak tertentu (probabilistik system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya: sistem komputer. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

(16)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi tidak dapat dipisahkan dari pengertian data. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah pernyataan, simbol maupun bahasa yang disepakati secara umum dalam mempresentasikan suatu objek, kegiatan, konsep kesatuan nyata yang menggambarkan suatu kejadian. Menurut Jogiyanto (2005:8) informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2 Kualitas Informasi

Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.2.3 Nilai Informasi

(17)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Menurut Jogiyanto (2005:11) Sistem informasi didefinisikan sebagai Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan. 2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto(2005:12) Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), meliputi:

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

(18)

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box), yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian system secara keseluruhan. 5. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (controls block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti misalnya bencana alam,api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, dan sabotase. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4 Kasus yang Dianalisis

Merupakan Penjelasan mengenai teori- teori permasalahan yang relevan degan pembahasan skripsi.

2.4.1 Pengertian Gudang

(19)

dan pembuatan laporan.

2.4.2 Pengertian Persediaan

Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal. Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. [Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/persediaan] 2.4.3 Pengertian Barang

Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu

mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi

kebutuhan.[Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Barang]

2.4.4 Pengertian Divisi

Divisi adalah sub – sub bagian di dalam suatu organisasi yang menangani suatu bidang tertentu

2.5 Perangkat Lunak Pendukung

(20)

2.5.1 MySQL

MySQL adalah sebuah database server, dapat pula berperan sebagai client sehingga sering disebut database client/ server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operaring Sisten) manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. Selain itu database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya adalah:

1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS) 2. MySQL sebagai Relational Database Management System

3. MySQL adalah sebuah software database yang open source, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini kita dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh.

5. MySQL merupakan sebuah database client, Selain menjadi yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai client.

6. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

(21)

2.5.2 PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang di desain agar dapat disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memberikan solusi sangat murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform. Pada awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX dan varianya, namun kini dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai tambah yang luar biasa karena proses pengembangan program berbasis web dapat dilakukan lintas sistem operasi. Dengan luasnya cakupan sistem operasi yang mampu menjalankan PHP dan ditambah begitu lengkapnya function yang dimilikinya (tersedia lebih dari 400 function di PHP sangat berguna) tidak heran jika PHP semakin menjadi tren kalangan programer.

Untuk dapat menjalankan script-script PHP, sebuah sistem harus mempunyai apache web server, PHP 4/PHP 5, dan database MySQL. Ketiganya adalah program open source yang tersedia secara gratis di Internet dan dapat berjalan di berbagai platform (windows maupun UNIX/Linux). Keunggulan dari PHP dari sifatnya server-side antara lain adalah :

1. Tidak diperlukan kompatibilitis browser atau harus menggunakan browser tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan script php,

2. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, misalnya koneksi ke database.

(22)

dengan “?>”.

2.5.3 HTML (Hypertext Transfer Markup language)

Menurut Aji Supriyanto (2007:7) HTML (Hypertext transfer Markup language) adalah bahasa dari World Wide Web (WWW) yang dipegunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program browser. HTML digunakan untuk mentransfer data antar web server ke web browser, protokol ini mentransfer dokumen-dokumen web yang diatas atau berformat HTML. Dikatakan markup language karena HTML berfungsi untuk memformat dokumen teks biasa yang disimpan dengan eksekusi .Html atau .htm. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).

(23)

2.5.4 Browser dan Web Server

Dalam dunia web, perangkat lunak client, yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web dan menampilkan pada layer computer pungguna, oleh karena HTTP memungkinkan server web mengirimkan beragam data, seperti teks atau gambar, browser harus bisa mengenali berbagai macam data yang diterimanya, dan selanjutnya harus tau cara untuk menampilkannya dengan benar. Teks ditampilkan sebagai teks dan gambar ditampilkan sebagai gambar. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk HTML. File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang berisi informasi yang hendak ditampilkan kepada pengguna, juga mempunyai perintah – perintah untuk mengatur tampilan data tersebut, browserlah yang memilik kuasa penuh dalam menterjemahkan perintah – perintah tadi. Meskipun sudah dibuat consensus untuk menstandarkan format dan elemen – elemen HTML, setiap jenis browser bisa menterjemahkan file HTML secara berbeda.

(24)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan objek yang akan diteliti, peneliti menjadikan PT.MP Indorub Sumber Wadung Perkebunan Teh Patuahwattee sebagai objek penelitian. adapun pembahasan mengenai objek penelitian adalah sebagai berikut. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perkebunan teh patuahwattee secara geografis terletak di ujung selatan Kabupaten Bandung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur. Perkebunan teh patuahwattee termasuk wilayah Desa Sugih Mukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Jarak dari Kota Ciwidey ± 30 km.

Keadaan cuaca pada umumnya dingin karena terletak pada ketinggian 1.500 – 2.300 mtr dpl, dengan curah hujan relatip tinggi sepanjang tahun rata-rata di atas 2000 mm, dengan hari hujan rata-rata 23 hari. Sarana jalan penghubung bisa melalui:

1. Jalan Simpang – Rancabolang – Patuha 2. Kawah Putih – Brussel - Patuha

Secara singkat riwayat PT. MP. Indorub Sumber Wadung sebagai berikut :

(25)

Coffie Cultuur Maatschappy N.V. Pada tahun 1960 HGU gugur, pengelola diserahkan kepada PT. MP. Indorub Sumber Wadung/PT. Sadang Mas dan dikelola oleh bangsa Indonesia adapun penetapan nama tersebut dan tempat kedudukan di Jakarta dilakukan tahun 1963.

Tahun 1968 Perusahaan asing di undang lagi yaitu Plantagen AG. (Zurich). Sebagai pemilik / Direksi Mr. I. A. M. Schumtzer, kemudian meninggal dunia. Selanjutnya perusahaan dikelola oleh istrinya Ny. P. A. A. Schumtzer sampai 31 Mei 1983. Luas HGU PT. MP. Indorub pada waktu itu = 2.146 ha, ditanami teh ± 700 ha.

Terhitung 1 Juni 1983 kepemilikan Perkebunan Patuahwattee / PT. MP. Indorub SW beralih ke PT. Sinar Mas / PT. Perkebunan Sinar Mas Inti Perkasa.

Sejak tahun 1983 dilakukan rehabilitasi kebun, bangunan-bangunan rumah dan pabrik. Rehabilitasi kebun dengan jalan blok infilling, land clearing semak belukar dan pembukaan hutan cadangan, sehingga luasnya menjadi dua kali yaitu dari ± 700 ha tertanam menjadi ± 1.400 ha dengan komposisi tanaman seedling = 560 ha = 40 %, klonal = 840 ha = 60 %.

Pada tahun 1992 status perseroan terbatas (P.T) dari penanaman modal asing (P.M.A) dirubah menjadi penanaman modal dalam negeri (PMDN) setelah melalui persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Nama yang masih sama yakni “P.T. Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung”

(26)

1. Patuahwattee Estate dengan Pabrik Teh Hitam Orthodox. Kapasitas 40 - 45 ton pucuk basah/hari.

2. Alkaterie Estate dengan Pabrik Teh Hitam CTC. Kapasitas 15 - 20 ton pucuk basah/hari (1 Line).

Adapun mengenai klasifikasi kebun termasuk kelas I, berdasarkan klasifikasi menurut Direktorat Jenderal Perkebunan (DIRJENBUN) Jakarta.

Terhitung mulai 1 Juni 2002 kepemilikan Perkebunan Patuahwattee/Alkaterie beralih lagi ke PT. Sariwangi A.E.A. dengan PT. MP. Indorub Sumber Wadung sebagai Holding Company untuk perkebunan – perkebunan teh di Jawa Barat berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta.

PT. MP. Indorub Sumber Wadung mengakuisisi ;

1. PT. Perkasa Nusa Guna – Kab. Sukabumi (Perkebunan Teh Surangga). 2. PT. Tjigaru – Kab Sukabuni (Perkebunan Teh Cigaru).

3. PT. Nirmala Agung – Kab. Bogor (Perkebunan Teh Nirmala)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi perusahaan adalah sebagai berkut: Visi :

(27)

Misi:

a. Melaksanakan Tugas Perusahaan dalam mengelola bidang Agribusiness (Industri hulu) untuk mendapatkan profit yang berarti untuk kemajuan Perusahaan, kesejahteraan karyawan dan ikut andil membangun Negara. b. Meningkatkan Efektifitas organisasi dengan cara membangun SDM yang

berdaya saing tinggi menuju Era Globalisasi.

c. Melaksanakan pengelolaan Sumber Daya secara Profesional yang berpedoman kepada Tri Dharma Perkebunan yaitu :

1. Menghasilkan Produktifitas secara Optimal 2. Memperhatikan kelestarian Alam

3. Memberikan kesempatan kerja kepada Masyarakat sekitar

d. membangun Perkebunan sebagai Agro Industri dengan Penggunaan Tehnologi yang Ramah Lingkungan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(28)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. MP Indorub Sumber Wadung 3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Estate Manager

Tugas Pokok dari Estate Manajer adalah: a. Perencanaan

1. Menyusun budget berdasarkan prediksi kebutuhan dilapangan dan realisasi budget pada bulan sebelumnya.

2. Menyusun budget non capital berdasarkan hasil produksi yang dicapai tahun sebelumnya dan estimasi produksi yang akan datang untuk membuat rencana kerja

b. Pengawasan operasional

(29)

2. Memonitor dan memastikan proses pengolahan produksi dari bahan baku menjadi produk akhir dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan.

3. Memonitor dan memastikan mesin-mesin pengolahan, genset, serta bangunan infrastruktur lainnya terpelihara dengan baik.

4. Memonitor dan memastikan persediaan barang-barang material di gudang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang telah ditetapkan. c. Pengendalian biaya

1. Memonitor pembelian barang-barang kebutuhan kebun untuk memastikan kesesuaian antara mutu dan spesifikasi barang dengan nota pembelian.

2. Memonitor penggunaan alat dan bahan berdasarkan laporan pemakai alat dan bahan dari kebun agar penggunaannya lebih hemat & efisien. 3. Memonitor dan bertanggung jawab atas pengeluaran-pengeluaran

biaya dan penggunaan keuangannya untuk kebutuhan operasional agar tidak melebihi budget yang telah ditetapkan.

d. Administrasi

1. Memeriksa dan menandatangani dokumen/laporan-laporan

administrasi kebun, operasional dan keuangan untuk memastikan

kesesuaian dengan prosedur yang telah ditentukan.

2. Memeriksa dan bertanggung jawab atas laporan yang dikirm kepihak

(30)

ke Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), wajib lapor ketenaga

kerjaan ke Depnaker dan PT Jamsostek.

e. Manajemen Staff

1. Memonitor secara rutin hasil kerja bawahan serta melakukan pembinaan dan pengarahan bawahan melalui proses diskusi dan atau pertemuan internal.

2. Melakukan evaluasi penilaian prestasi kerja bawahan dan membuat rekomendasi atas promosi dan mutasi.

3. Menentukan program pelatihan bawahan berdasarkan kebutuhan yang ada.

4. Merencanakan dan mengusulkan jenjang karir bawahan berdasarkan hasil penilaian kerja masing-masing bawahan serta menyesuaikan dengan formasi/kebutuhan yang ada.

5. Mendelegasikan wewenang tertentu kepada bawahan, memonitor perkembangan serta bertanggung jawab atas hasil kerja bawahan. 6. Bekerjasama dengan HRD, membantu didalam melakukan seleksi dan

wawancara teknis untuk tujuan merekrut karyawan baru. f. Hubungan Sosial

(31)

2. Menghadiri pertemuan-pertemuan rutin yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI) untuk menjalin kerjasama dengan organisasi profesi regional. 3. Mengurus izin penebangan kayu ke Perhutani atas lahan yang akan di

Land Clearing untuk penanaman.

4. Bekerjasama dengan Balai Penelitian Teh dan Kina (BPTK), melakukan penelitian untuk penanggulangan hama dan penyakit tanaman teh.

2. ASKEP Agronomi (Asisten Kepala)

ASKEP Agronomi memiliki tugas pokok diantaranya: a.Perencanaan

1. Menyusun draft budget tahunan berdasarkan data kondisi lapangan meliputi produksi, areal statement, capital dan non capital, yang diperoleh dari atasan serta realisasi budget tahun sebelumya.

2. Membuat rencana kerja berdasarkan budget dan kebutuhan dilapangan untuk selanjutnya diperolehnya persetujuan dari atasan.

3. Merencanakan dan mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dilapangan dan rencana kerja yang telah ditetapkan dengan hasill kerja yang tercapai.

(32)

5. Merencanakan dan mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dilapangan dan rencana kerja yang telah ditetapkan dengan hasill kerja yang tercapai.

b. Operasional Kebun

1. Memonitor pelaksanaan kerja harian divisi berdasarkan rencana kerja yang telah dianggarkan/ditetapkan.

2. Memonitor kegiatan operasional lapangan untuk memastikan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3. Memonitor jumlah dan kualitas hasil panen agar sesuai dengan standar dan target yang telah ditetapkan.

4. Bersama-sama dengan asisten Pabrik melakukan pemeriksaan hasil akhir pengolahan teh untuk mengetahui kwalitas teh yang dihasilkan. 5. Bersama-sama dengan asisten tekhnik mengkoordinir saran

transportasi yang diperlukan oleh kebun/pabrik untuk mengangkut hasil produksi.

c.Pembersihan Areal Untuk Penanaman (LC) dan Replanting

1. Memeriksa secara fisik hasil pekerjaan Land Clearing maupun Replanting yang dilakukan oleh kontraktor dan memastikan kesesuaian dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah disepakati 2. Melakukan pengukuran areal berdasarkan SPK dan mengawasi

(33)

3. Mengawasi pekerjaan kontraktor atas pembuatan jalan utama dan sarana infrastruktur lainnya di areal Land Clearing

4. Bersama-sama dengan kontraktor membuat dan memeriksa berita acara serah terima pekerjaan land clearing serta memastikan diperolehnya persetujuan dari Estate Manager

d. Pembibitan

1. Memonitor pelaksanaan pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit dan seleksi bibit.

2. Mempersiapkan tenaga kerja dan alat perlengkapan kerja yang diperlukan untuk pembibitan dan pemeliharaannya.

3. Mengawasi pelaksanaan pembibitan untuk memastikan bibit memiliki kualitas yang baik.

e. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM).

1. Mengetahui kwalitas dan kwantitas pucuk yang dipanen serta mengawasi teknis pemetikan secara langsung dilapangan untuk menjaga kesinambungan produksi dan estetika tanaman.

2. Memeriksa laporan harian Buku Kegiatan Mandor (BKM) meliputi laporan pemeliharaan tanaman, pengangkutan produksi (pucuk), absensi tenaga kerja untuk memastikan kesesuaian dengan rencana kerja yang ditetapkan.

(34)

1. Mengawasi pelaksanaan pembersihan sekitar tanaman dengan menggunakan bahan kimia maupun secara manual untuk mencegah serangan hama penyakit atau gulma.

2. Mengawasi pemeliharaan tanaman meliputi pemberantasan hama dan penyakit dengan bahan kimia, pemangkasan tanaman dan pemupukan secara periodik.

3. Mengawasi pemeliharaan sarana infrastruktur diareal tanaman meliputi pemeliharaan parit, jalan dan jembatan serta tempat pemungutan hasil (TPH).

g. Pemanenan

1. Mempersiapkan tenaga kerja dan alat perlengkapan kerja yang diperlukan untuk panen sesuai kebutuhan dan luas areal yang diperlukan untuk panen sesuai kebutuhan dan luas areal yang akan dipanen.

2. Mengawasi pelaksanaan rotasi panen setiap areal untuk memastikan tanaman (pucuk) yang dipanen tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda.

3. Mengetahui kwalitas dan kwantitas pucuk yang dipanen serta mengawasi teknis pemetikan secara langsung dilapangan untuk menjaga kesinambungan produksi dan estetika tanaman

(35)

5. Mengawasi pengangkutan hasil produksi (pucuk) dari kebun ke pabrik serta menetukan jam penimbangan produksi sesuai kondisi pucuk. 6. Bersama-sama dengan asisten pabrik memeriksa laporan hasil panen

yang dibuat oleh krani timbang untuk menentukan harga dan premi mandor.

7. Mengawasi pelaksanaan penimbangan hasil panen (produksi) dilapangan untuk mengetahui kwantitas yang dihasilkan dari setiap pemetik.

h. Administrasi

1. Memeriksa dan menanda tangani surat pengantar berobat, cuti/izin, lembur dan kartu gudang untuk memastikan kesesuaian dengan prosedur yang telah ditentukan

2. Memeriksa dan menandatangani surat pengantar berobat, cuti/izin, lembur dan kartu gudang untuk memastikan kesesuaian dengan prosedur yang telah ditentukan.

i. Tugas Khusus

1. Mengkoordinir kegiatan social kemasyarakatan dan kegiatan keagamaan, untuk menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat disekitar kebun.

2. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Koperasi karyawan untuk kelancaran operasional perusahaan.

(36)

j. Manajemen staf

1. Mengidentifikasi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan pekerjaan bawahan dan memberikan petunjuk perbaikan.

2. Melakukan evaluasi penilaian prestasi kerja bawahan dan memberikan kebutuhan pelatihan membantu HRD didalam melakukan pelatihan teknis terhadap karyawan baru.

3. Membagi pengetahuan dan keterampilan kepada bawahan dan atau rekan kerja.

4. Mengidentifikasi dan mengusulkan kebutuhan pelatihan yang sesuai. 5. Melaksanakan pemantauan dan memberikan masukan secara rutin

terhadap hasil kerja bawahan. k. Hubungan Sosial

1. Bersama-sama dengan masyarakat dan aparat pemerintah setempat menyelenggarakan pertemuan kegiatan-kegiatan keagamaan dan social untuk menjalin hubungan social yang harmonis

2. Bersama-sama dengan aparat keamanan setempat memonitor dan melakukan pembinaan kepada satuan pengamanan agar dilingkungan kebun tetap terjaga.

3. Asisten Divisi a. Perencanaan

(37)

2. Merencanakan dan menentukan prosentase grade dan teh yang akan diproses berdasarkan analisa pucuk dan petik dari daun teh yang dihasilkan

3. Menentukan barang- barang yang dibutuhkan pada rencana kerja yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

4. Menetapkan waktu awal dimulainya proses pengolahan teh berdasarkan hasil produksi yang diterima dari kebun.

5. Membuat rencana pengepakan atas hasil produksi teh yang telah selsesai diolah berdasarkan tonase tiap jenis teh yang dihasilkan. b. Pengawasan Proses Produksi

1. Memonitor kuantitas dan kualitas hasil olahan berdasarkan prosentase hasil grading, hasil test organoleptik dan laporan dari konsultan tester dan General Manager Tea Plantation untuk ditindaklanjuti.

2. Memonitor proses pelayuan pucuk daun teh (proses dasar) untuk mendapatkan kualitas teh yang diharapkan berdasarkan penguraian bahan baku (teh) dan pengaturan suhu udara panas sesuai dengan kebutuhan.

3. Memonitor proses penggilingan dan fermentasi daun teh serta sirkulasi udara pada tempat tersebut untuk mendapatkan kualitas (aroma & warna) teh yang baik.

(38)

5. Memonitor pelaksanaan penyortiran berdasarkan bubuk, tulang dan serat (fibre) dari hasil pengeringan daun teh untuk mendapatkan grade teh yang baik.

6. Memonitor operasional mesin pabrik berdasarkan kapasitas produksi dengan jumlah produksi yang dihasilkan.

7. Memonitor pelaksanaan pemeliharaan dan pemangkasan tanaman teh agar sesuai dengan prosedur.

c. Administrasi

1. Memeriksa laporan Buku Kegiatan Mandor (BKM) untuk memastikan kesesuaian dengan rencana kerja yang telah ditetapkan

2. Membuat bon permintaan kebutuhan barang berdasarkan kebutuhan barang dilapangan.

3. Bersama-sama dengan Asisten Agronomi memeriksa laporan harian hasil panen yang dibuat oleh krani timbang untuk menentukan harga dan premi mandor.

4. Memeriksa daftar upah dan kontanan yang dibuat oleh krani divisi untuk mengetahui kesesuaian pemakaian hari kerja dan bahan untuk keperluan pembayaran upah karyawan.

5. Memeriksa dan menandatangani surat pengantar berobat, cuti/ijin, lembur dan kartu gudang untuk memastikan kesesuaian dengan prosedur yang telah ditentukan.

(39)

1. Mengidentifikasikan dan mengusulkan kebutuhan pelatihan yang sesuai dengan tingkat ketrampilan dan rencana pengembangan karir yang bersangkutan.

2. Melaksanakan pemantauan dan memberikan masukan secara rutin terhadap hasil kerja bawahan.

4. Asisten Tekhnik a. Perencanaan

1. Membuat draft budget berdasarkan estimasi rencana kebutuhan pada tahun mendatang dan realisasi budget tahun sebelumnya.

2. Membuat rencana kerja berdasarkan budget yang telah disetujui serta jumlah tenaga kerja yang tersedia.

3. Membuat schedule pemeliharaan mesin (SPM) berdasarkan jam kerja mesin agar mesin tetap dapat beroperasi dengan normal.

b. Operasian mesin

1. Mengatur operasional mesin genset berdasarkan pencatatan pemakaiannya untuk menentukan start mesin pengolahan hasil produksi yang diterima dari kebun.

2. Memonitor operasional mesin-mesin melalui peninjauan langsung ke pabrik untuk memastikan mesin-mesin dapat beroperasi dengan baik (tidak ada kerusakan).

(40)

4. Mengatur jadwal tenaga kerja dan penggunaan alat/bahan sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan.

c. Pemeliharaan mesin

1. Memonitor perbaikan mesin-mesin yang dikerjakan oleh teknisi dari luar atas jenis kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sendiri serta memastikan mesin dapat dioperasikan kembali dengan baik.

2. Memonitor pemeliharaan mesin genset dan mesin-mesin pengolahan berdasarkan laporan dari bawahan untuk memastikan bahwa mesin-mesin dapat beroperasi dengan normal dan terpelihara dengan baik 3. Memonitor pemeliharaan instalasi listrik, air bangunan dan sarana

infrastruktur lainnya berdasarkan laporan dari bawahan untuk memastikan bahwa kegiatan operasional pabrik tidak terganggu

4. Memonitor proses pengasahan mesin giling roll CTC ( Crushing, Tearing dan Curling) agar dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan standard yang telah ditetapkan.

d. Administrasi

1. Memeriksa laporan operasional yang dibuat oleh krani untuk memastikan kesesuaian dengan rencana kerja yang telah ditetapkan 2. Membuat permintaan pembelian barang-barang untuk kebutuhan

operasional serta memonitor penggunaannya berdasarkan laporan bon permintaan barang.

(41)

e. Manajemen staf

1. Membagi pengetahuan dan ketrampilan kepada bawahan dan atau rekan kerja.

2. Mengidentifikasikan dan mengusulkan kebutuhan pelatihan yang sesuai dengan tingkat ketrampilan dan rencana pengembangan karir yang bersangkutan.

3. Melaksanakan pemantauan dan memberikan masukan secara rutin terhadap hasil kerja bawahan

5. Kepala Tata Usaha

Tugas Pokok Kepala Tata Usaha diantaranya: b. Perencanaan

1. Menyiapkan data yang berhubungan dengan admintrasi, areal statement, capital non tanaman untuk penyusunan.

c. Administrasi

1. Memeriksa semua kegiatan administrasi divisi di kantor tanaman untuk memastikan kesesuaian dengan sistem administrasi yang telah ditetapkan.

2. Memeriksa bon permintaan kebutuhan dan pengeluaran barang untuk kesesuaian antara permintaan dan pemakaian barang.

(42)

d. Manajemen Staf

1. Memonitor hasil kerja bawahan dan memberikan masukan dan umpan balik kepada atasan atas kinerja bawahan.

2. Mengidentifikasi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan pekerjaan bawahan dan memberikan petunjuk perbaikan.

3. Melakukan secara konsisten pembinaan dan pengarahan kepada bawahan melalui proses diskusi dan atau pertemuan internal.

6. Bagian Pembukuan

1. Mengumpulkan transaksi keuangan berdasarkan laporan harian yang dibuat oleh krani divisi kemudian di klasifikasikan untuk keperluan pembuatan jurnal keuangan.

2. Membuat jurnal memorial kebun berdasarkan laporan-laporan penggunaan biaya dari kebun untuk mengetahui biaya dari masing-masing pekerjaan.

3. Memeriksa transaksi jurnal memorial bank voucher, cash voucher untuk kemudian ditransfer ke buku besar (General Ledger).

4. Membuat laporan keuangan berdasarkan jurnal memorial untuk kerperluan trial balance.

5. Membuat rekonsiliasi rekening koran (R/K) antar kebun untuk mengetahui jumlah pengeluaran biaya dari masing-masing kebun.

(43)

7. Kasir

1. Memeriksa saldo kas kecil untuk memastikan kesesuaian antara bank voucher dengan jumlah fisik uang.

2. Membuat permintaan dana berdasarkan pengajuan permintaan kebutuhan serta mempertanggungjawabkan penggunaannya.

8. Bagian Pembelian

1. Mengumpulkan dan memeriksa permintaan pembelian serta memastikan kesesuaian dengan budget yang telah disetujui.

2. Melakukan negosiasi atas penawaran harga yang diajukan oleh supplier untuk mendapatkan harga barang yang wajar dengan kualitas terbaik. 3. Memonitor pengiriman barang ke kebun/divisi serta memastikan

kesesuaian atas spesifikasi barang yang dipesan oleh user.

4. Memeriksa tagihan dari supplier untuk memastikan kesesuaian antara jumlah tagihan dengan barang yang telah diterima.

9. Kepala Gudang

1. Memeriksa dan memonitor penerimaan dan pengeluaran barang-barang di gudang berdasarkan bon permintaan barang dan pencatatan administrasi gudang.

2. Memeriksa dan menandatangani laporan mutasi barang yang dibuat oleh administrasi gudang.

(44)

4. Memonitor persediaan dan pengiriman hasil produksi berdasarkan laporan pengepakan hasil produksi dari pabrik.

5. Menindaklanjuti barang-barang yang slow moving dan dead stock. 10. Administrasi Gudang

1. Melayani bon permintaan barang kebutuhan dari setiap Asisten divisi. 2. Mencatat penerimaan dan pengeluaran barang-barang di gudang serta

update stock barang.

3. Membuat permintaan pembelian barang-barang sesuai kebutuhan. 4. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran barang-barang di

gudang.

5. Memeriksa kesesuaian barang masuk dengan permintaan pembelian. 6. Membuat laporan rincian stock barang bulanan.

3.2. Metode Penelitian

Agar suatu penelitian dapat berjalan dengan baik harus dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah, oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi persediaan barang ini didasarkan pada pendekatan terstruktur, adapun tahapanya sebagai berikut :

3.2.1 Desain Penelitian

(45)

dalam melaksanakan penelitian tersebut, desain penelitian yang baik dapat memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data- data yang berhubungan dengan kasus yang diteliti di PT. MP. Indorub sumber wadung perkebunan teh patuahwatte sebagai bahan untuk pembuatan laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif. Adapun pengertian dari metode penelitian adalah sebagai berikut.

Dikutip dari http://www.scribd.com/doc/22299969/bab-i/11 September 2009 Oleh Joko Supriyanto, “Metode deskriptif adalah suatu metode untuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendas-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang”.

(46)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data, dimana jenis data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data informasi dalam penelitian ini berdasarkan kepada jenis data yang diperlukan. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan teknik pengumpulan data., caranya yaitu:

1. Observasi, Untuk mendapatkan data- datanya penulis langsung datang dan mengamati kegiatan di PT.MP Indorub Sumber Wadung.

2. Wawancara, penulis melakukan wawancara kepada pihak yang terkait di PT.MP Indorub Sumber Wadung, diantaranya adalah asisten divisi, bagian administrasi gudang, dan kepala tata usaha.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara: a. Dokumentasi, Yaitu penulis meminta data – data perusahaan yang berkaitan

dangan kasus yang sedang diteliti untuk dianalisis.

(47)

3.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode terstuktur yaitu suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Pemrograman terstruktur adalah suatu proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan Sistem yang digunakan dalam perancangan Sistem Informasi ini menggunakan Model Waterfall. penelitian ini menggunakan metode waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Apabila terjadi kesalahan, tahapan Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah terdahulu. dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pengumpulan data.

Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data-data dan informasi secara lengkap dan akurat.

b) Analisis Sistem

(48)

berjalan mengenai pengelolaan data persediaan barang pada PT. MP Indorub Sumber Wadung.

c) Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang diusulkan mengenai pengelolaan data persediaan barang di PT. MP Indorub Sumber Wadung. d) Pembuatan Sistem

Pada tahap ini dilakukan pembuatan suatu aplikasi berdasarkan perancangan sistem yang diusulkan.

e) Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. f) Implementasi dan Pemeliharaan

Penelitian ini menggunakan metode waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Apabila terjadi kesalahan, tahapan pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah terdahulu. Metode waterfall ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2. Model Waterfall

(49)

Metode pengembangan sistem yang digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut kelebihan-kelebihan dan kekurangan kekurangan yang dimiliki oleh model waterfall:

a) Kelebihan:

1. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.

2. Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.

b) Kekurangan:

1. Membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula.

2. Diperlukan majaemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak.

3. Client kesulitan untuk menyatakan semua ke inginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan

3.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(50)

bantu yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Flow Map

Flow Map adalah peta (map) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Peta alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Peta alir merupakan bagian dari informasi yang menerangkan proses-proses sistem informasi tersebut.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.

Diagram konteks adalah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram DFD)

(51)

4. Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu informasi.untuk dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada perancanagan sistem digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD dan hanya ditunjukan nama arus datanya saja.

5. Perancangan Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya. Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file yang saling berkaitan.

(52)

menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrive pada suatu database, bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal, walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, dan bentuk normal kedua.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. 2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah table tidak boleh mengandung kelompok yang terulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF/ Second Normal Form)

Aturan kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke table lain.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

(53)

b. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD (Entity Relationship Diagram ) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut dengan derajat relasi. Derajat relasi maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajat minimum disebut dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

1. Satu ke satu (one to one/ 1-1)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

2. Satu ke banyak (one to many/ 1-N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

3. Banyak ke banyak (many to many/ N –N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

c. Struktur File

(54)

digunakan, file-file disusun berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan dalam penyimpanan data.

d. Relasi Tabel

Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

3.4 Faktor Pengujian Software

Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara yaitu :

1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elmen program (data internet, loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui stuktur internet (kode sumber) dari perangkat lunak.

2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah pungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.

3.4.1 Black Box Testing

(55)

metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Black box testing menyinggung uji coba yang dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan dari software yang dibuat, ujicoba blackbox digunakan untuk memperkenalkan fungsi software yang dioperasikan, apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan benar, dan apakah integritas informasi eksternal terpelihara.

3.5 Pemeliharaan Sistem

(56)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Dalam melakukan suatu perancangan sistem maka peneliti melakukan analisis sistem yang bejalan sehingga dapat mengetahui proses yang terjadi dan menemukan masalah - masalah yang terjadi dalam suatu sistem. Adapun cara dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan di PT.MP Indorub Sumber Wadung adalah sebagai berikut:

4.1.1. Analisis Dokumen

Tabel 4.1 Analisis Dokumen

No Nama dokumen Keterangan

1 Bon permintaan

Barang(BPB)

Deskripsi: berisi daftar barang yang diminta

Sumber: asisten divisi

Atribut: divisi, tgl,no_perkiraan_barang, nama_barang,

satuan, jumlah,

beban_perkiraan, ket_digunakan_untuk

Rangkap: 2

Aliran data : Dari Asisten Divisi,diperiksa KTU,

ditandatangani Manajer, ke Administrasi

Gudang

2 Bukti pengeluaran

barang

Deskripsi: berisi daftar barang yang dikeluarkan dari gudang

Sumber: bagian gudang

(57)

no_perkiraan_CR, ket, banyak, sub

Rangkap: 2

Aliran data :dibuat oleh Administrasi gudang,diperiksa oleh

KTU,lalu ke bagian Pembukuan

3 Permintaan

pembelian (PP)

Deskripsi: berisi permintaan pembelian barang

Sumber:Bagian Pembelian.

Atribut: nama_barang, banyak, satuan, harga_satuan,

subtotal,total

Rangkap: 2

Aliran data: dari administrasi Gudang , diketahui oleh KTU,

diisi harga barang oleh bagian Pembelian, disetujui oleh

Manajer,kembali ke Bagian Pembelian.

4 SPH

(SuratPenawaran

Harga)

Deskripsi: berisi daftar harga barang dari suplier

Sumber: Suplier

Atribut: tanggal,nama_suplier, nama_barang, satuan, harga

Rangkap: 2

Aliran data : dibuat oleh Suplier, diterima oleh bagian

pembelian.

5 Purchase Order

(PO)

Deskripsi: Berisi pemesanan pembelian barang

Sumber: bagian Pembelian

Atribut : no_po,no_pp, no_suplier,

nama_suplier,alamat_suplier,Syarat_pembayaran,dikirim_ol

eh,jangka_waktu_pengiriman,banyak,satuan,nama_barang,h

arga_satuan,jumlah, total

(58)

Aliran data :dibuat oleh bagian Pembalian,diberikan ke

Suplier

6 Surat jalan Deskripsi: pengantar dan daftar barang yang dikirim olehi

suplier

Sumber: Suplier

Atribut : No_surat_jalan, nama_suplier,alamat_suplier,

dengan_kendaraan, no_kendaraan, banyak_barang,

nama_barang, harga, jumlah, total.

Rangkap: 2

Aliran data : dari suplier ke bagian Pembelian lalu ke bagian

gudang

7 Bukti Penerimaan

barang

Deskripsi: berisi data penerimaan barang

Sumber: bagian gudang,diperiksa KTU, lalu ke Bagian

Pembukuan

Atribut: No. suplier, via, tgl,no_OP,

no_PP.no_perkiraan_barang,nama_barang,banyak,

harga_satuan, jumlah_rp

Rangkap: 2

Aliran data : dari suplier ke bag. Pembelian lalu ke bag.

(59)

8 Kartu gudang Deskripsi: berisi data stock setiap barang,jumlah keluar

masuk dan sisanya

Sumber: bag. gudang

Atribut: no_kode,nama_barang, ukuran, satuan, no_nokasi,

persediaan_min, persediaan_max,

tgl,no_bukti,diterima_dari,

Rangkap: 1

Aliran data : sebagai asip bag.gudang saja

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan a. Prosedur Permintaan barang yang sedang berjalan:

Adapun tahapan dari prosedur permintaan barang yang sedang berjalam di PT. MP. Indorub Sumber Wadung adalah sebagai berikut:

1. Asisen divisi mengisi Bon Permintaan Barang

2. bon diisi nomor akun nya oleh Kepala Tata Usaha (KTU)

3. Setelah bon diperiksa oleh KTU, divisi meminta Tandatangan bon permintaan barang kepada manajer

4. Bon yang telah di tandatangan oleh manajer lalu diserahkan ke Bagian Gudang 5. Bagian Gudang memeriksa ketersediaan barang,

6. Jika barang yang diminta tersedia,barang diserahkan, Administrasi Gudang Mencatat barang Keluar di kartu gudang,Lalu memperbarui stock barang. administrsi Gudang membuat bukti pengeluaran barang dan diperiksa oleh KTU.

(60)

8. Jika barang yang diminta tidak tersedia, atau jumlahnya kurang, bagian gudang menginformasikan barang yang tidak tersedia kepada Asisten Divisi. Dan Administrasi Gudang melakukan Prosedur Permintaan Pembelian.

b. Prosedur Permintaan pembelian barang yang sedang berjalan:

Adapun tahapan dari prosedur permintaan pembelian barang yang sedang berjalam di PT. MP. Indorub Sumber Wadung adalah sebagai berikut:

1. Administrasi Gudang Memberikan Bon Permintaan Barang yang tidak tersedia ke bagian Pembelian agar Dibuat Permintaan.

2. Bagian Pembelian meminta SPH(Surat Penawaran Harga) kepada suplier 3. Bagian Pembelian Membuat Permintaan Pembelian (PP)Beserta Harganya. 4. Bagian Pembelian Meminta Tanda tangan PP kepada manajer

5. PP yang telah ditandatangani oleh manajer dibuat PO oleh Bagian Pembelian. 6. PO diberikan kepada suplier.

7. PO yang telah Jadi Diberikan Kepada Suplier.

8. Bagian Pembelian menerima surat jalan dari suplier, lalu memeriksa kesuaian barang yang dipesan dengan PO.

9. Jika Barang yang diterima tidak sesuai, bagian pembelian komplain ke suplier, agar suplier memberikan barang yang sesuai dengan PO.,

10. Jika Barang sudah sesuai dengan barang yang ada di PO, Barang langsung diserahkan ke Gudang beserta Surat Jalannya.

11. Administrasi gudang mencatat penerimaan barang, dan memperbarui jumlah stock barang dan nilai rata-rata barang

(61)

13. Bukti Penerimaan Diserahkan Ke bagian Pembukuan. 4.1.2.1.Flow Map

(62)

!

(63)

4.1.2.2.Diagram konteks

Gambar 4.3. Diagram Konteks 4.1.2.3.Data Flow Diagram

(64)

Gambar 4.5 DFD Level 2 proses 9

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Tabel 4.2 Evalusi sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Evaluasi

1. Sistem manual yang diterapkan dalam

melakukan perbaruan stock barang dan pencatatan transaksi

Prosedur manual harus dirubah dengan

(65)

menyebabkan adanya kesulitan sehingga pelaporan yang dihasilkan mengalami keterlambatan

2. Prosedur Pelayanan Bon Permintaan Barang oleh administrasi Gudang, yang melakukan permintaan pembelian pada saat ada permintaan barang yang tidak terpenuhi, membuat pemenuhan Permintaan Asisten Divisi Mengalami Keterlambatan

Administrasi Gudang Menjaga Agar Persediaan Barang di Gudang Harus selalu ada, sehingga Administrasi Gudang harus membuat Permintaan Pembelian Sebelum Barang habis. Untuk Itu Adminstrasi Gudang Harus Memperkirakan Persediaan Minimum Untk setiap Barang

3. Proses pengisian no perkiraan barang dan no akun pekerjaan ke KTU secara manual sedikit menghambat pelayanan bon permintaan (BPB) dan permintaan pembelian (PP)

(66)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang sudah ada untuk meningkatkan efektifitas kerja, agar dapat memenuhi hasil yang digunakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dengan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Perancangan sistem berfokuskan pada:

1. Pengembangan metode / proses dan prosedur yang ada sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

2. Untuk menghilangkan kelemahan dan kekurangan dan menigkatkan kinerja sistem yang sedang berjalan.

3. Optimalisasi sistem komputerisasi untuk menghasilkan informasi yang berkualitas bagi pihak yang membutuhkan.

4. Sebagai alternatif yang bisa digunakan untuk solusi didalam memecahkan masalah yang ada.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Gambar

Tabel 4.1 Analisis Dokumen
Gambar 4.1 Flowmap prosedur permintaan barang yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Flowmap prosedur permintaan pembelian barang  yang sedang berjalan
Gambar 4.3. Diagram Konteks
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Bagi Pegawai Negeri Sipil

3.35 Dalam tempoh Rancangan, usaha akan dilaksana untuk meningkatkan pengeluaran pertanian melalui pembangunan tanah baru, tanam semula, penyatuan dan pemulihan tanah serta

Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran energi dengan membuat kerajinan tangan , diharapkan pasien dapat menjalin kerjasam dengan dengan membuat

1. Kriogenik adalah merupakan sesuatu bahan yang mempunyai suhu yang terlampau rendah di bawah -150 celcius. Ketika mengendalikan cecair kriogenik mestilah menitikberatkan

Depot Rawon Setan adalah suatu jenis usaha dalam bidang makanan yakni makanan rawon yang berdiri pada 21 Juli 1953 yang awalnya diberi nama dengan Rawon Nirom oleh sang

Dengan kata lain sosok manusia unggul adalah sosok mukmin yang memiliki ilmu yang dijanjikan Allah Swt untuk diunggulkan, karena manusia tidak akan menjadi sosok

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.

menyerahkan persembahan kita dalam doa kepada Tuhan. Kiranya persembahan ini berkenan kepada-Mu sebagai tanda syukur dan setia kami bagi-Mu. Kiranya Engkau berkenan