• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan buku populer berwirausaha briket dan kompos daun nanas ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan buku populer berwirausaha briket dan kompos daun nanas ini"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

59 4.1 Hasil Pengembangan

Pengembangan buku populer berwirausaha briket dan kompos daun nanas ini menggunakan model ADDIE. Model ADDIE terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut: (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. Adapun hasil pengembangan dari media buku populer berwirausaha briket dan kompos daun nanas ini yakni:

1. Buku populer berwirausaha limbah daun nanas sebagai salah satu pedoman atau sumber belajar dalam upaya untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi.

2. Penilaian validator ahli materi dan validator ahli media dilakukan hingga produk layak untuk diuji cobakan.

3. Hasil penilaian respon guru bidang studi dengan memberikan kuisioner kepada 1 orang guru di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi.

4. Tahap uji coba terhadap narapidana anak dengan kelas paket C dengan menggunakan kuisioner dilakukan pada kelompok kecil dengan subjek sebanyak 8 orang dan kelompok besar sebanyak 15 orang.

Berikut ini merupakan prosedur pengembangan yang telah dilakukan sehingga menghasilkan produk berupa buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun

(2)

nanas dalam upaya untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi.

4.1.1 Tahap Analisis (Analyze) a) Analisis Kebutuhan

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan (Setyosari, 2010:284). Kegiatan analisis kebutuhan ini yaitu mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengembangan media buku populer yang bertujuan dalam upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA Provinsi Jambi, data analisis kebutuhan diperoleh dengan melakukan wawancara kepada kepala LPKA Provinsi Jambi.

b) Analisis Siswa

Tahap analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman individu maupun kelompok (Trianto, 2009:180). Tahap analisis siswa dilakukan dengan cara menganalisis karakteristik narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi. Data analisis siswa diperoleh melalui observasi dan kuesioner respon narapidana anak secara langsung terhadap produk.

c) Analisis Materi

Berdasarkan hasil observasi di LPKA anak Provinsi Jambi melalui wawancara kepada kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak, diperoleh

(3)

data bahwa kurangnya sumber belajar bagi narapidana anak di LPKA, dan pentingnya narapidana anak mengenali ilmu entrepreneurship.

Berdasarkan hasil analsis diperoleh solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti akan melakukan pengembangan media buku populer berbasis entrepreneurship yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA Provinsi Jambi sehingga narapidana anak setelah keluar dari LPKA dapat menjadi lebih kreatif dan inovatif.

4.1.2 Tahapan Perancangan (Design)

Adapun tahap desain pengembangan media buku populer berwirausaha briket dan kompos daun nanas ini adalah sebagai berikut:

a. Pengaturan Jadwal (Timetable Maintaining)

Pembuatan buku populer berwirausaha limbah daun nanas ini memakan waktu ± 2 bulan dari bulan Maret – April 2019 dimulai dari pengumpulan referensi dari berbagai sumber, pengumpulan gambar meliputi dokumen pribadi dan literatur melalui akses internet, serta membuat tahapan desain tampilan buku populer ini menggunakan software Microsoft Office Word 2007.

b. Spesifikasi Media

Produk buku populer yang dikembangkan menggunakan aplikasi Microsoft Office Word 2007. Susunan buku populer meliputi cover, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, bagian subab materi, daftar

(4)

pustaka dan dilengkapi profil penulis. Jenis font yang digunakan yaitu: Times New Roman, Calibri, Bernard MT Condensed, dengan ukuran 14, 11, 36, 22, dan 16 pt. Bahasan materi yang terdapat dalam produk mengenai entrepreneur (berwirausaha), pengertian limbah daun nanas, proses pembuatan kompos dari daun nanas lalu proses pembuatan briket serta langkah-langkah penggunaan briket.

Berdasarkan spesifikasi produk tersebut, diperoleh tampilan dari media buku populer berwirausaha briket dan kompos daun nanas sebagai berikut:

1) Cover buku populer berwirausa briket dan kompos daun nanas

Cover buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang dikembangkan berupa tampilan yang terdapat gambar yang terdiri dari gambar daun nanas, kompos, dan juga briket dari beberapa bagian isi buku, serta terdiri atas logo dan beberapa warna. Cover buku populer dapat terlihat pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Cover Buku Populer Berwirausaha Limbah Daun Nanas

(5)

2) Bagian materi

Materi yang terdapat dalam buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang dikembangkan mencakup bahasan mengenai materi pengetahuan tentang entrepreneur, pengertian limbah daun nanas, habitat nanas, produksi nanas, dan langkah-langkah pembuatan kompos dari limbah daun nanas, serta langkah-langkah pembuatan briket sampai menjadi kemasan produk siap jual. Bagian materi yang dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 4.2:

Gambar 4.2 Bagian Materi Buku Populer Berwirausaha Limbah Daun Nanas

4.1.3 Tahap Pengembangan (Development)

Tahap pengembangan merupakan tahapan dari produk media yang dikembangkan akan diuji kelayakannya dengan teoritis dan siap untuk diuji cobakan.

Untuk menguji kelayakan media maka perlu adanya validator media dan validator materi untuk menilai produk yang telah dikembangkan. Ahli materi divalidasi oleh

(6)

Ibu Dr. Dra. Evita Anggereini, M.Si serta ahli media divalidasi oleh Ibu Dr. Dra.

Upik Yelianti, M.S. Hasil dari proses validasi tersebut sebagai berikut:

4.1.3.1 Hasil Validasi Ahli Media

Produk yang dikembangkan berupa buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas sebagai sumber belajar narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi yang kemudian divalidasi oleh ahli media ibu Dr. Upik Yelianti, M.S. validasi media dilakukan sebanyak dua kali hingga produk layak untuk diuji cobakan yakni berupa saran dan komentar validator untuk memperbaiki isi materi. Produk yang dikembangkan dapat diuji cobakan jika ahli media menyatakan “produk layak diuji cobakan”. Hasil validasi media tahap I dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Validasi Media Tahap I

Variabel Indikator Deskriptor Skor Komentar dan Saran

Tampilan media buku populer berwirausaha limbah daun

nanas

Kesesuaian media

1. Tampilan desain cover buku populer

3 Baik

2. Kombinasi warna dan ukuran huruf

2 Belum sesuai 3. Kesesuaian antara

judul dan isi buku

2 Sesuaikan dengan bahasan buku 4. Kesesuaian ukuran

huruf antara judul dan isi buku

3 Baik

5. Kesesuaian bentuk huruf

4 Sangat baik 6. Kesesuaian ukuran

huruf antara penempatan judul dan isi materi

3 Baik

Ketepatan media

7. Kesesuaian ukuran huruf dan jarak antar huruf

3 Baik

8. Kesesuaian warna objek

2 Ada beberapa gambar kurang jelas 9. Kesesuaian warna

objek

2 Perbaiki sesuai saran 10. Kesesuaian tata 2 Belum sesuai

Bersambung ke halaman 65

(7)

letak gambar dan bagian isi materi 11. Kesesuaian tata

letak gambar dan bagian isi materi

3 Baik

12. Kesesuaian ukuran objek

2 Kurang sesuai perbaiki

Jumlah skor keseluruhan 31

Jumlah skor maksimum 48

Kategori Baik

Persentase (%) 64,5

Saran secara keseluruhan: Perbaiki pada saran buku populer.

Berdasarkan hasil validasi media tahap I pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah skor keseluruhan berjumlah 31 dengan hasil persentase yaitu 64,5% yang termasuk dalam kategori “baik”. Namun kesimpulan dari validasi media masih tetap membutuhkan perbaikan terhadap produk media sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan. Ahli media melakukan revisi pada bagian cover yang harus diperbaiki dengan penambahan gambar lebih lengkap agar cover dapat mewakili isi seluruh materi buku, revisi terhadap kombinasi warna dan ukuran huruf dalam buku populer yang masih belum sesuai dengan mengurangi kontras untuk warna dalam beberapa halaman buku, revisi pada gambar yang tertera di buku populer yang masih kurang jelas, serta ukuran objek dalam buku harus lebih disesuaikan. Setelah proses revisi tahap I selesai dilakukan maka dilanjutkan revisi validasi tahap II dengan memberikan kuisioner yang sama. Hasil dari validasi media tahap II dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

(8)

Tabel 4.2 Hasil Validasi Media Tahap II

Berdasarkan hasil validasi tahap II pada Tabel 4.2 diperoleh jumlah skor keseluruhan sebanyak 39 dengan hasil persentase 81,25% yang masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Kesimpulan validasi tahap II produk media buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas sebagai sumber belajar narapidana

Variabel Indikator Deskriptor Skor Komentar dan Saran

Tampilan media buku populer berwirausaha limbah daun

nanas

Kesesuaian media

1. Tampilan desain cover buku populer

4 Baik

2. Kombinasi warna dan ukuran huruf

3 Baik

3. Kesesuaian antara judul dan isi buku

4 Sangat Baik 4. Kesesuaian ukuran

huruf antara judul dan isi buku

3 Baik

5. Kesesuaian bentuk huruf

3 Baik

6. Kesesuaian ukuran huruf antara

penempatan judul dan isi materi

3 Baik

Ketepatan media

7. Kesesuaian ukuran huruf dan jarak antar huruf

3 Baik

8. Kesesuaian warna objek

3 Baik

9. Kesesuaian warna objek

3 Belum sesuai 10. Kesesuaian tata letak

gambar dan bagian isi materi

3 Belum sesuai

11. Kesesuaian tata letak gambar dan bagian isi materi

4 Sangat Baik

12. Kesesuaian ukuran objek

3 Baik

Jumlah skor keseluruhan 39

Jumlah skor maksimum 48

Kategori Sangat Baik

Persentase (%) 81,25

Saran secara keseluruhan: Buku populer layak diuji cobakan.

(9)

anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi layak untuk diuji cobakan dengan persentase sebelumnya 64,5% mengalami peningkatan menjadi 81,25%.

Berdasarkan hasil validasi tersebut meliputi validasi media tahap I dan validasi media tahap II dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Grafik Persentase Hasil Validasi Ahli Media

4.1.3.2 Hasil Validasi Ahli Materi

Produk yang dikembangkan berupa buku populer berwirausaha limbah daun nanas sebagai pedoman atau sumber belajar bagi narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak di provinsi Jambi yang kemudian di validasi oleh ahli materi Ibu Dr. Dra. Evita Anggereini, M.Si. Validasi materi dilakukan sebanyak dua kali hingga produk media layak untuk diuji cobakan yakni berupa saran dan komentar

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Validasi 1 Validasi 2

Tahap Validasi Media (%)

64,5

81,25

(10)

untuk memperbaiki media. Produk yang telah dikembangkan dapat diuji cobakan jika ahli materi telah menyatakan “produk layak diuji cobakan”. Hasil dari validasi materi tahap I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Validasi Materi Tahap I

Variabel Indikator Deskriptor Skor Komentar dan Saran

Materi buku populer berwirausaha

limbah daun nanas

Kesesuaian

1. Ketepatan

penggunaan materi

3 Pemakaian istilah pada judul belum tepat 2. Kesesuaian materi 3 Analisis ekonomi belum tampak 3. Kemudahan materi 2 Perjelas lagi 4. Kesesuaian urutan

deskripsi

2 Buat lebih runtut dan sistematis lagi 5. Kesesuaian info 2 Lengkapi dengan briket

yang sudah dikemas siap dijual 6. Kesesuaian foto 3 Sempurnakan lagi Ketepatan

7. Ketepatan

penggunaan istilah

3 Sempurnakan lagi 8. Urutan materi

terorganisir

2 Urutkan lagi materinya 9. Kelengkapan

informasi

2 Tambahkan deskripisi, habitat dan manfaat Kemudahan 10. Bahasa yang

digunakan

3 Ikuti aturan EYD Kemenarikan

materi

11. Kemenarikan informasi

2 Lengkapi dengan gambar briket yang

sedang menyala Ketepatan

konsep

12. Hubungan konsep materi dengan gambar

2 Perjelas lagi

Jumlah skor keseluruhan 29

Jumlah skor maksimum 48

Kategori Tidak baik

Persentase (%) 60,4

Saran secara keseluruhan: Perbaikan.

Berdasarkan hasil validasi tahap I pada tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa jumlah skor penilaian berjumlah 29 dengan hasil persentase yaitu 60,4% yang termasuk dalam kategori “baik”. Namun kesimpulan validasi materi tahap I masih belum layak untuk diuji cobakan. Maka perlu dilakukan revisi terhadap produk sesuai

(11)

saran dan komentar validator. Beberapa hal yang harus diperbaiki berdasarkan saran validator materi terletak pada judul buku populer yang harus disesuaikan, penambahan dalam kelengkapan materi serta hubungan konsep materi dengan gambar harus lebih diperjelas. Setelah dilakukan revisi maka dilanjutkan dengan validasi tahap II dengan memberikan kuisioner. Hasil validasi tahap II dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Validasi Materi Tahap II

Variabel Indikator Deskriptor Skor Komentar dan Saran

Materi buku populer berwirausaha

limbah daun nanas

Kesesuaian

1. Ketepatan penggunaan materi

3 Sempurnakan lagi 2. Kesesuaian materi 4 Sudah terpenuhi 3. Kemudahan materi 4 Sudah terpenuhi 4. Kesesuaian urutan

deskripsi

3 Sempurnakan lagi 5. Kesesuaian info 4 Sangat setuju 6. Kesesuaian foto 4 Sangat setuju Ketepatan

7. Ketepatan penggunaan istilah

3 Sempurnakan lagi 8. Urutan materi

terorganisir

4 Sudah terpenuhi 9. Kelengkapan informasi 3 Sempurnakan lagi Kemudahan 10. Bahasa yang

digunakan

4 Sangat baik Kemenarikan

materi

11. Kemenarikan informasi

4 Sudah terpenuhi Ketepatan

konsep

12. Hubungan konsep materi dengan gambar

4 Sudah terpenuhi

Jumlah skor keseluruhan 44

Jumlah skor maksimum 48

Kategori Sangat baik

Persentase (%) 91,6

Saran secara keseluruhan: Produk layak diuji cobakan.

Berdasarkan hasil validasi tahap II pada Tabel 4.4 diperoleh jumlah skor penilaian yakni 44 dengan hasil persentase 91,6% yang masuk ke dalam kategori

“sangat baik”. Kesimpulan validasi tahap II produk media buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas sebagai sumber belajar narapidana anak di

(12)

Lembaga Pembinaan Khusus Anak layak diuji cobakan tanpa revisi dengan persentase sebelumnya 60,4% mengalami peningkatan perbaikan menjadi 91,6%.

Berdasarkan hasil validasi tersebut meliputi validasi media tahap I dan validasi media tahap II pada Gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Persentase Hasil Validasi Ahli Materi

4.1.4 Tahap Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi merupakan tahap uji coba lapangan dimana produk yang telah selesai divalidasi langsung diuji cobakan. Tahap uji coba yakni kepada subjek 1 orang guru di LPKA, dan narapidana anak paket C sebanyak 8 orang kelompok kecil serta kelompok besar sebanyak 15 orang.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Validasi 1 Validasi 2

Tahap Validasi Materi (%)

60,4

91,6

(13)

4.1.4.1 Hasil Uji Coba Persepsi Guru

Produk berupa media buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang dikembangkan sebagai sumber belajar narapidana anak di LPKA Provinsi Jambi yang telah melalui proses validasi dan revisi sesuai saran dan penilaian dari ahli media serta ahli materi kemudian produk yang telah layak diuji cobakan diperlihatkan kepada guru yang mengajar di LPKA Provinsi Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui respon dan tanggapan guru pada produk yang dikembangkan, sehingga produk secara layak dapat digunakan oleh narapidana anak sebagai pedoman atau sumber belajar. Adapun hasil penilaian respon guru di LPKA dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Respon Guru

Variabel Indikator Deskriptor Skor Persentase (%)

Kategori

Buku populer berwirausaha limbah daun

nanas

Tampilan buku populer

1. Tampilan desain cover buku populer

4 100 Sangat baik

2. Ukuran buku sesuai 4 100 Sangat baik 3. Kesesuaian

kombinasi warna 3 75 Baik

4. Ukuran huruf sesuai 4 100 Sangat baik Manfaat

1. Kemudahan dalam pembelajaran

4 100 Sangat baik

2. Peningkatan minat belajar

4 100 Sangat baik

3. Memotivasi pembaca 4 100 Sangat baik 4. Membantu daya

ingat 4 100

Sangat baik Kelengkapan

dan kesesuaian

isi buku

1. Kesesuaian

kebutuhan isi materi 3 75 Baik

2. Kelengkapan informasi buku populer

3 75 Baik

3. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

3 75 Baik

4. Kejelasan gambar

dalam buku populer 4 100 Sangat baik

Bersambung ke halaman 72

(14)

Jumlah skor keseluruhan 44

Jumlah skor maksimum 48

Kategori Sangat baik

Persentase (%) 91,6

Saran secara keseluruhan: Produk buku populer berwirausaha limbah daun nanas layak digunakan.

Berdasarkan hasil uji coba respon guru yang mengajar di LPKA pada Tabel 4.5. Didapatkan jumlah skor keseluruhan yakni 44 dengan persentase 91,6% yang termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Uji coba tersebut dicantumkan beberapa indikator meliputi tampilan buku populer dengan skor 15 dengan hasil persentase 93,75%, manfaat media dengan skor 16 dengan persentase 100%, kelengkapan dan kesesuaian isi buku mendapatkan skor 13 dengan persentase 81,25% seluruh indikator hasil persentase termasuk kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil dari uji coba melalui respon guru LPKA dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5 Grafik Hasil Uji Coba Respon Guru LPKA 0

20 40 60 80 100

Tampilan buku populer

Manfaat Kelengkapan dan kesesuaian isi buku

Indikator 93,75

81,25 (%) 100

(15)

4.1.4.2 Uji Coba Respon Kelompok Kecil Narapidana Anak

Uji coba kelompok kecil narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada 8 orang narapidana anak dengan kelas paket C serta memperlihatkan media buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang telah dikembangkan. Kuisioner tersebut berisikan 6 butir item pertanyaan dengan 2 indikator pertanyaan meliputi kemenarikan tampilan buku, dan motivasi terhadap entrepreneurship melalui buku populer. Hasil uji coba kelompok kecil narapidana anak dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Narapidana Anak LPKA

Variabel Indikator Deskriptor Skor Persentase (%)

Kategori

Buku populer berwirausaha limbah daun

nanas

Kemenarikan buku populer

1. Kemenarikan tampilan desain buku populer

27 84,37 Sangat

baik 2. Kemenarikan tampilan

tulisan dan gambar

29 90,62 Sangat

baik 3. Bahasa yang

digunakan mudah dimengerti

28 87,5 Sangat

baik

Motivasi terhadap entrepreneurhip

1. Pemahaman mengenai ilmu entrepreneurship mudah dimengerti melalui buku populer

29 90,62 Sangat

baik

2. Menumbuhkan semangat dan motivasi dengan adanya buku populer

28 87,5 Sangat

baik

3. Menumbuhkan motivasi untuk memahami ilmu entrepreneur lebih jauh

28 87,5 Sangat

baik

Jumlah skor keseluruhan 169

Jumlah skor maksimum 192

Persentase (%) 88,03

Kategori keseluruhan Sangat baik

Kesimpulan:

Buku populer berwirausaha limbah daun nanas layak digunakan.

(16)

Hasil respon dari uji coba kelompok kecil pada Tabel 4.6 yang dilakukan diperoleh jumlah skor secara keseluruhan yakni 169 dengan persentase sebesar 88,03% yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan data tersebut terbagi menjadi beberapa indikator meliputi kemenarikan buku populer dengan skor 84 persentase 87,50% termasuk dalam kategori “sangat baik”, dan indikator motivasi terhadap entrepreneuship dengan skor keseluruhan 85 dengan persentase 88,54%

termasuk dalam kategori “sangat baik”. Skor yang diperoleh memperlihatkan bahwa narapidana anak termotivasi terhadap ilmu entrepreneurship melalui buku populer, dengan ini buku populer yang dikembangkan dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA Provinsi Jambi. Hasil uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6 Grafik Persentase Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Narapidana Anak 0

20 40 60 80 100

Kemenarikan buku populer

Motivasi menjadi entrepreneur

Indikator 87,50

(%)

88,54

Motivasi terhadap entrepreneurship

(17)

4.1.4.3 Uji Coba Respon Kelompok Besar Narapidana Anak

Uji coba kelompok besar dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada 15 orang narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi. Data uji coba kelompok besar dengan meperlihatkan media buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang telah dikembangkan. Kuisioner tersebut terdiri dari 6 butir item pertanyaan dengan 2 indikator pertanyaan yang terdiri dari kemenarikan buku populer, dan motivasi terhadap entrepreneurship melalui buku populer. Hasil uji coba kelompok besar dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Kelompok Besar Narapidana Anak LPKA

Variabel Indikator Deskriptor Skor Persentase (%)

kategori

Buku populer berwirausaha limbah daun

nanas

Kemenarikan buku populer

1. Kemenarikan tampilan desain buku populer

54 90,00 Sangat

baik 2. Kemenarikan

tampilan tulisan dan gambar

58 96,70 Sangat

baik 3. Bahasa yang

digunakan mudah dimengerti

51 85,00 Sangat

baik

Motivasi terhadap entrepreneurhip

1. Pemahaman mengenai ilmu entrepreneurship mudah dimengerti melalui buku populer

56 93,33 Sangat

baik

2. Menumbuhkan semangat dan motivasi dengan adanya buku populer

50 83,33 Sangat

baik

3. Menumbuhkan motivasi untuk memahami ilmu entrepreneur lebih jauh

52 86,67 Sangat

baik

Jumlah skor keseluruhan 321

Jumlah skor maksimum 360

Persentase (%) 89,17

Kategori keseluruhan Sangat baik

Kesimpulan:

Buku populer berwirausaha limbah daun nanas layak digunakan.

(18)

Hasil dari uji coba kelompok besar pada Tabel 4.7 yang dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada 15 orang narapida anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi, diperoleh skor secara keseluruhan 321 dengan persentase 89,17% yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Data tersebut didapatkan dari beberapa bagian indikator yang meliputi kemenarikan buku populer dengan skor 163 dengan persentase 90,56% termasuk dalam kategori “sangat baik”, dan indikator motivasi terhadap entrepreneurhip didapatkan skor secara keseluruhan 158 dengan persentase 87,78% termasuk dalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil persentase tersebut buku populer yang dikembangkan mampu memotivasi dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA. Hasil uji coba kelompok besar narapidana anak dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut:

Gambar 4.7 Grafik Persentase Hasil Uji Coba Kelompok Besar Narapidana Anak 0

20 40 60 80 100

Kemenarikan buku populer

Kemudahan buku populer

Indikator 90,56

(%)

87,78

Motivasi terhadap entrepreneurhip

(19)

4.1.5 Tahap Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi merupakan tahapan terakhir dari model pengembangan ADDIE, tahapan ini dilakukan untuk mengevaluasi produk yang telah dikembangkan.

Tahapan evaluasi mengenai kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan komentar dan saran yang didapatkan dari ahli media dan ahli materi melalui angket hingga produk yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan. Selanjutnya dilakukan uji coba dilapangan, selama uji coba dilapangan mengindikasikan bahwa media buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang telah dikembangkan oleh peneliti telah mendapat respon sangat baik dari responden dengan subjek guru dan narapidana anak di LPKA Provinsi Jambi sehingga tidak perlu adanya perbaikan.

4.1.6 Analisis Data

4.1.6.1 Analisis Data Validasi Media

Berdasarkan data hasil dari validasi media yang telah didapatkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan cara menghitung rata-rata skor tiap jawaban dari ahli media. Pertanyaan dalam kuisioner terdiri dari 12 butir pertanyaan dengan 4 kriteria jawaban. Sehingga untuk skor maksimal didapatkan dengan jumlah skor 48 (4 skor maksimum x 12 butir pertanyaan x 1 responden). Dalam proses validasi dilakukan sebanyak dua kali perbaikan media buku populer dengan skor akhir 39 dengan persentase 81,25% termasuk dalam kategori “sangat baik”. Sehingga produk media buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas layak untuk diuji cobakan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan dari validasi media:

(20)

×

100%

81,25%

4.1.6.2 Analisis Data Validasi Materi

Berdasarkan data hasil dari validasi ahli materi yang telah didapatkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan cara menghitung rata-rata skor tiap jawaban dari ahli media. Pertanyaan dalam kuisioner terdiri dari 12 butir item pertanyaan dengan 4 kriteria jawaban. Sehingga untuk skor maksimal didapatkan dengan jumlah skor 48 (4 skor maksimum x 12 butir pertanyaan x 1 responden).

Dalam proses validasi dilakukan sebanyak dua kali perbaikan materi buku populer dengan skor akhir 44 dengan persentase 91,6% termasuk dalam kategori “sangat baik”. Sehingga produk buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas layak untuk diuji cobakan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan dari validasi materi:

×

100%

91,6%

4.1.6.3 Analisis Data Respon Guru

Hasil yang diperoleh berdasarkan respon guru di LPKA terhadap media buku populer berwirausaha limbah daun nanas sebagai sumber belajar narapidana anak di

(21)

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi, didapatkan skor dengan jumlah 44 dengan persentase 91,6% termasuk dalam kategori “sangat baik”. Pertanyaan yang diberikan berjumlah 12 butir item pertanyaan dengan 4 kriteria jawaban, sehingga skor maksimum yang diperoleh 48 (4 skor maksimum x 12 butir pertanyaan x 1 responden). Berikut perhitungan analisis data respon guru:

×

100%

91,6%

4.1.6.4 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilaksanakan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi pada narapidana anak paket C dengan jumlah responden narapidana anak sebanyak 8 orang. Diperoleh skor keseluruhan 169 dengan persentase 88,03%

yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Dalam hal ini menandakan bahwa buku populer berwirausaha limbah daun nanas yang dikembangkan layak digunakan sebagai sumber belajar dan mampu menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA. Berikut perhitungan analisis data hasil uji coba kelompok kecil narapidana anak:

×

100%

88,03%

(22)

4.1.6.5 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Narapidana Anak

Uji coba kelompok besar dilaksanakan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi pada narapidana anak paket C dengan jumlah responden narapidana anak sebanyak 15 orang. Diperoleh skor keseluruhan 321 dengan persentase 89,17%

yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Dalam hal ini menandakan bahwa buku populer berwirausaha limbah daun nanas layak digunakan sebagai sumber belajar yang mampu menumbuhkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA.

Berikut perhitungan analisis data hasil uji coba kelompok besar narapidana anak:

×

100%

89,17%

4.1.7 Revisi Produk

Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki media buku populer sehingga layak untuk digunakan. Revisi produk didasarkan dari penilaian tim validator ahli media dan ahli materi, kemudian diperbaiki sesuai saran maupun komentar dari ahli media dan ahli materi yakni melalui proses validasi. Berikut ini merupakan proses revisi media buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas yang dikembangkan sebagai sumber belajar narapidana anak di LPKA.

(23)

4.1.7.1 Revisi Berdasarkan Saran Validasi Media

Revisi produk dilakukan berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi sehingga produk layak untuk diuji cobakan dan digunakan.

Revisi media dilakukan sebanyak dua kali revisi yakni sebagai berikut:

1. Revisi Cover

Revisi cover yakni cover bagian depan dan belakang yang sebelumnya tampilan cover bagian depan gambar yang ada pada buku populer belum melengkapi isi buku kemudian direvisi dengan ditambahkan kelengkapan gambar, penyusunan nama penulis serta revisi pada tata letak logo. Revisi cover buku pada bagian belakang meliputi gambar bagian pinggir ditambahkan, dan revisi profil penulis buku.

Untuk lebih jelasnya tercantum pada Gambar 4.8 berikut ini:

(a) (b)

(b) (a)

(24)

Gambar 4.8 (a) Cover Bagian Depan Sebelum Revisi (b) Cover Bagian Depan Setelah Revisi (c) Cover Bagian Belakang Sebelum Revisi (d) Cover Bagian Belakang Setelah Revisi

2. Revisi Bagian Isi

Revisi bagian isi oleh validator ahli media yang sebelumnya dimana bagian isi mengenai alat dan bahan disatukan dengan warna tampilan yang sama sehingga bagian isi buku populer menjadi kurang menarik kemudian dilakukan revisi menjadi tampilan yang diberi warna berbeda pada background bagian isi materi alat dan bahan setelah direvisi. Hasil revisi yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut ini:

(c) (d)

(a) (b)

Gambar 4.9 (a) Bagian Isi Sebelum di Revisi (b) Bagian Isi Setelah di Revisi Bagian Isi Sebelum di Revisi (b) Bagian Isi Setelah di Revi Gambar 4.9 (a)

Bagian Isi Sebelum di Revisi (b) Bagiaambar 4.9 (a) Bagian Isi Sebelum di Revisi (b) Bagian Isi Setelah di Revisi

)

(25)

3. Revisi Tabel pada bagian isi

Revisi tabel pada bagian sub bab 3 menurut ahli media lebih tepat diletakkan pada sub bab 2 dikarenakan tabel bagian tersebut berkaitan dengan bahasan pada sub bab 2 sehingga perlu dilakukan revisi. Hasil revisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.10 sebagai berikut:

Gambar 4.10 (a) Bagian Tabel di Sub Bab 3 Sebelum Revisi (b) Bagian Tabel Pada Sub Bab 2 Setelah Revisi

4.1.7.2 Revisi Berdasarkan Saran Validasi Materi

Revisi terhadap isi materi dari media buku populer yang dikembangkan dilakukan sebanyak dua kali. Revisi yang dilakukan sesuai dengan saran dan komentar dari validator ahli materi sebagai berikut:

1. Revisi judul buku

Revisi yang pertama pada judul buku populer, validator ahli materi memberikan saran untuk menyempurnakan judul agar menjadi lebih sinkron atau sesuai terhadap materi yang disusun dalam buku populer. Maka judul buku populer

(a) (b)

(26)

perlu direvisi agar judul sesuai dengan cakupan isi buku. Untuk lebih jelasnya hasil revisi tercantum pada Gambar 4.11 berikut:

Gambar 4.11 (a) Judul Buku Sebelum revisi (b) Judul Buku Sesudah Revisi

2. Revisi bagian sub bab materi

Revisi pada bagian sub bab materi yaitu revisi penambahan gambar produk siap jual yang telah dikemas menggunakan logo, agar gambar pada tiap bagian lebih lengkap dan menarik. Dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut:

Gambar 4.12 (a) Bagian Sub Bab Sebelum Revisi (b) Bagian Sub Bab Setelah Revisi

(a) (b)

(a) (b)

(27)

3. Revisi bagian materi

Revisi bagian materi ini meliputi revisi penambahan dalam materi menjadi lebih detail dan lengkap dari yang sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.13 berikut:

Gambar 4.13 (a) Isi Materi Sebelum Revisi (b) Isi Materi Setelah Revisi

4. Revisi warna background sub bab 3

Revisi yang dilakukan oleh validator ahli materi dengan memberi masukan atau saran untuk menyesuaikan warna background yang sesuai dengan bahasan materi pada buku populer. Dapat dilihat pada Gambar 4.14 berikut:

(a)

(a)

(b)

(a)

(a)

(b)

(a)

Gambar 4.14 (a) Background Sebelum Revisi (b) Background Setelah Revisi

(28)

5. Revisi tambahan materi pada sub bab 3

Pada revisi ini validator ahli materi melakukan revisi berupa penambahan materi dengan memberi saran untuk menambahkan gambar uji coba produk yang di proses dalam buku populer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut ini:

Gambar 4.15 (a) Bagian Isi Materi Sebelum Revisi (b) Bagian Isi Materi Sesudah Revisi

4.2 Pembahasan

Media buku populer berwirausaha limbah daun nanas ini menggunakan aplikasi Microsoft Office Word 2007 dan dikembangkan dengan model ADDIE.

Media buku populer yang dikembangkan dilengkapi dengan gambar dan warna yang menarik. Penelitian berawal dari tahapan analisis yang terdiri dari kebutuhan dan karakteristik narapidana anak serta analisis materi. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dilapangan, peneliti melakukan observasi dengan tahapan wawancara melalui kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi sehingga dapat diidentifikasi masalah yang terjadi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak tersebut.

(a)

(a)

(b)

(a)

(29)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa sumber belajar narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi sangat kurang, terutama sumber belajar yang dapat membangun narapidana anak agar dapat menyalurkan keterampilannya. Melihat fakta tersebut, peneliti berkesimpulan mengembangkan media buku populer yang dapat membantu narapidana anak dapat menyalurkan keterampilannya terutama dalam membangun jiwa entrepreneurship narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi. Buku populer sendiri pada hakikatnya dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan, baik oleh siswa dari berbagai jenjang dan tingkat pendidikan serta masyarakat umum, dengan dikembangkannya buku populer berwirausaha limbah daun nanas ini diharapkan agar narapidana anak dapat membangun jiwa entrepreneurship nya dan berani memulai usaha setelah tindak pidana yang mereka dapatkan berakhir.

Seringkali banyak asumsi timbul mengenai upaya untuk melakukan suatu usaha membutuhkan modal yang sangat besar dan harus memiliki keahlian di bidang tertentu. Menurut Saidi (2006:20) untuk menjadi seorang wirausaha yang dibutuhkan bukanlah faktor bakat ataupun faktor keturunan. Menjadi seorang wirausaha yang terpenting adalah diawali dengan adanya kemauan dan kerja keras untuk mengerjakan bidang bisnis yang disukai. Dengan begitu, seorang narapidana anak pun tentu mampu menjadi seorang wirausaha yang sukses, maka pentingnya pemahaman ilmu entrepreneurship yang harus diketahui oleh setiap orang khususnya narapidana anak agar dapat mengenal ilmu entrepreneurship dan mampu menerapkan usaha secara nyata.

(30)

Berdasarkan hasil analisis data yang dimulai dari serangkaian proses validasi yang meliputi validasi media dan validasi materi, serta hasil respon uji coba guru dan narapidana anak Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi, kemudian didapatkan hasil keseluruhan dari media buku populer yang berjudul berwirausaha limbah daun nanas dapat dilihat pada Gambar 4.16 sebagai berikut:

Gambar 4.16 Grafik Persentase Hasil Pengembangan

Berdasarkan Gambar 4.16 diketahui bahwa validasi media mendapat persentase akhir 81,25%. Validasi media ini dilakukan sebanyak dua kali, validasi tahap I diperoleh 64,5% belum termasuk kategori “sangat baik”, dan produk masih belum layak diuji cobakan. Revisi ditekankan pada tampilan gambar, tata letak gambar, tabel dan logo. Pada tahapan validasi selanjutnya mendapat persentase

0 20 40 60 80 100

Validasi media Validasi materi Respon guru Kelompok kecil Kelompok besar

Indikator

(%)

91,6 91,6

81,25

99,37

88,3

(31)

81,25% termasuk kategori “sangat baik” tahap ini media sudah layak diuji cobakan sehingga tidak dilakukan revisi lagi. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Patmawati (2017) bahwa buku ilmiah populer mendapatkan respon pada rentang interval 32,5-40 dengan kategori “sangat baik”. Buku Ilmiah populer yang dikembangakn mendapat respon sangat baik karena dapat memberikan penyajian dalam kemudahan materi, memiliki banyak manfaat sebagai sumber belajar siswa.

Selanjutnya tahapan validasi oleh ahli materi sebanyak dua kali, validasi tahap I diperoleh persentase 60,4% belum termasuk kategori “sangat baik”, melalui saran dan komentar yang diberikan revisi ditekankan pada perbaikan judul, penambahan materi, dan warna background buku. Selanjutnya tahap validasi ke II mendapatkan persentase 91,6% termasuk kategori “sangat baik”. Pada tahap ke dua ini tidak dilakukan revisi lagi karena kesimpulan validasi ahli materi pada tahap ini sudah layak untuk diuji cobakan. Pernyataan diatas sejalan dengan hasil penlitian Utami (2017) dalam pengembangan buku ilmiah populer mendapatkan respon validator media dan peserta didik dengan kategori yang sangat baik, serta buku ilmiah populer yang dikembangkan sangat diesetujui karena dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran yang layak dan baik.

Tahapan setelah melakukan validasi media dan materi, selanjutnya menunjukkan media buku populer kepada guru di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi melalui kuisioner yang diberikan peneliti dan mendapatkan skor yang sangat baik yaitu 91,6% dan terakhir uji coba media yang dikembangkan kepada kelompok kecil dan kelompok besar narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi dengan persentase masing-masing sebesar 88,3% dan 99,37%.

(32)

Respon guru dan narpidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak terhadap media buku populer yang dikembangkan sangat baik. Hal ini dikarenakan tampilan buku yang dibuat menarik dengan gambar dan warna yang dapat menarik perhatian serta dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh guru dan narapidana anak dalam menggunakannya. Hasil tersebut sejalan dengan Biyatmoko (2018:37) bahwa buku populer yang yang dikembangkan memperoleh kriteria sangat baik yang artinya buku populer mudah untuk dipahami dan mudah dipublikasikan meterinya dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa sebagai pembaca.

4.2.1 Kelebihan dan Kelemahan Produk

Berdasarkan tahapan validasi melalui ahli media dan ahli materi serta tahapan respon dari guru dan respon narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi, media buku populer yang dikembangkan mendapatkan hasil kriteria yang sangat baik. Adapun kelebihan media yang dikembangkan diantaranya sebagai berikut:

1. Media buku populer dilengkapi materi yang dapat memotivasi narapidana anak dalam upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship.

2. Produk media buku populer dikemas dengan tampilan warna, gambar, serta terdapat kalimat-kalimat menarik di setiap isi buku sehingga menarik perhatian pembaca.

3. Penggunaan buku populer dapat dibaca dan digunakan kapan saja sebagai sumber belajar dan pengetahuan narapidana anak di LPKA.

(33)

4. Bahasa yang digunakan dalam buku populer yang dikembangkan mudah dimengerti dan tidak baku.

5. Buku populer yang dikembangkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi pada narapidana anak untuk berwirausaha.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut buku populer yang dikembangkan juga terdapat kelemahan yaitu sebagai berikut:

1. Buku populer yang dikembangkan tidak memuat banyak bahasan.

2. Bahasan materi dalam buku populer yang dikembangkan tidak memanfaatkan potensi yang terdekat dengan lokasi Lembaga Pembinaan Kusus Anak.

Gambar

Gambar 4.2 Bagian Materi Buku Populer Berwirausaha Limbah Daun Nanas
Tabel 4.1 Hasil Validasi Media Tahap I
Tabel 4.2 Hasil Validasi Media Tahap II
Gambar 4.3 Grafik Persentase Hasil Validasi Ahli Media
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini bertujuan untuk menilai kapasiti dan keperluan dasar penglibatan Malaysia ke atas Antartika dengan mengetengahkan tiga objektif utama (i) memetakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah, 2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Jenis penelitian ini

Parfum Laundry Pekalongan Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI TARGET MARKET PRODUK NYA:.. Chemical Untuk Keperluan

Bentuk disentrik merupakan aberasi kromosom yang spesifik akibat paparan radiasi pengion yang sudah teramati pada dosis radiasi 0,2 Gy.. Untuk membuktikan hal tersebut tclah

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 13 Delta Pawan yang berjumlah 20 orang, yang terdiri atas 10 orang peserta

Pasal 61 - KKPR Penilai/Pemberi Rekomendasi KKPR adalah profesi perencana wilayah dan kota yang bersertifikat dan terdaftar di kementerian ATR dan memiliki surat penunjukan

Pada system pembelajaran yang lama yaitu membutuhkan buku dan alat peraga yang tidak efisien dibandingkan dengan sistem baru, sebuah aplikasi dalam sebuah CD yang telah berisi

Hasil penelitian didukung oleh kesimpulan jawaban responden yang menyatakan bahwa anggota organisasi setuju terhadap atmosfer organisasi yang memiliki program dan