29 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Jl. Ikan Tombro, Kel. Mojolangu, Kec.
Blimbing, Kota Malang. Penelitian ini dilakukan pada karyawan yang bekerja di SCBD cafe, Paps Cafe, Kopi Sawah, Lupa Lelah, Peaberry cafe, Kopi Asri, Arti kopi, Ko juwa, Luminthu, Kopikir Coffee.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang termasuk kedalam metode kuantitatif. Penelitian survey sebagai cara
untuk mendapatkan data dari suatu tempat yang alamiah dengan cara peneliti melakukan pengedaran kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2015). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengedarkan kuesioner kepada responden. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Kompleks Perkopian Sudimoro Malang.
3.3 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang dilakukan terhadap orang, benda atau tempat. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Menurut Sugiyono (2015) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdapat obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat digunakan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulan.
Dengan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Kompleks Perkopian Sudimoro Malang.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental, penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel. Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2015) menyatakan bahwa ukuran sampel dapat dilakukan layak untuk penelitian antara 30 sampai 500 responden.
Jumlah responden yang diambil adalah sebesar 100 responden yang menjadi landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 100 dari karyawan yang bekerja di Kompleks Perkopian Sudimoro Malang, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Kedai yang memiliki 2 karyawan atau lebih b. Berusia 21-40 tahun
c. Karyawan yang bekerja di Kompleks Perkopian Sudimoro Malang
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Penelitian
Peneliti menggunakan menggunakan beberapa variabel yang akan didefinisikan secara operasional sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Y), yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Pada penelitian ini terdapat 2 variabel independen yaitu, Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2).
2. Variabel Dependen (X)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Produktivitas (Y).
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah penjelasan tentang kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh indikator atau data :
1. Disiplin Kerja (X1)
Disiplin kerja adalah kegiatan manajemen komunikasi karyawan yang membuat karyawan tersebut bersedia mengubah perilaku untuk menaati dan tidak mengelak peraturan atau norma-norma pada sebuah perusahaan atau organisasi.
2. Motivasi Kerja (X2)
Motivasi kerja adalah daya penggerak di dalam diri karyawan yang dapat mendorong karyawan dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Produktivitas (Y)
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dan peranan karyawan pada satuan waktu/produk berupa barang/jasa yang dapat dihasilkan dari individu/kelompok karyawan dalam jangka waktu tertentu.
Tabel 3.1Variabel, Indikator dan Item Pertanyaan
Variabel Indikator Pertanyaan
Disiplin Kerja (X1)
a. Tujuan dan Kemampuan
● Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
● Saya akan bersemangat ketika saya tau tujuan yang saya capai sama dengan tujuan bersama b. Teladan
Pimpinan
● Pimpinan yang baik seharusnya memberikan contoh yang baik untuk para bawahannya
● Saya rasa pimpinan memberikan arahan yang baik untuk
bawahannya
c. Balas jasa ● Adanya balas jasa membuat saya memiliki kepuasan terhadap perusahaan
● Adanya balas jasa yang kurang maksimal akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan
d. Keadilan ● Adanya kebijaksanaan dalam keadilan para karyawan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan
● Keadilan akan merangsang para karyawan untuk menjadi lebih disiplin
e. Pengawasan Melekat (Waskat)
● Pimpinan saya selalu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan saya tentang pekerjaan yang tidak saya ketahui
● Pimpinan saya rutin melakukan pengawasan kepada para karyawannya
f. Sanksi Hukuman
● Sanksi hukuman yang semakin berat akan membuat karyawan akan semakin takut melanggar peraturan perusahaan
● Karyawan yang melakukan
Variabel Indikator Pertanyaan
kesalahan harus diberikan sanksi hukuman yang sesuai
g. Ketegasan ● Setiap ada karyawan yang
melakukan kesalahan, harus diberi sanksi hukuman yang sesuai
● Atasan saya konsisten dalam melaksanakan peraturan yang ada untuk para bawahannya
h. Hubungan Kemanusiaan
● Hubungan yang harmonis antar karyawan akan menciptakan kedisiplinan yang baik pada perusahaan
● Adanya hubungan yang aktif antar rekan kerja atau bahkan atasan dan bawahan akan menciptakan
kerjasama tim yang baik Motivasi
Kerja (X2)
a. Kerja keras ● Saya bekerja keras karena dedikasi pada perusahaan saya.
● Bekerja keras karena adanya tekanan dari atasan.
● Adanya Insentif
performa/penjualan membuat saya bekerja dengan keras
b. Orientasi masa depan
● Adanya tanggung jawab akan pemenuhan kebutuhan
● Rasa ingin memiliki pengalaman
● Adanya target yang sudah ditentukan membuat saya
memikirkan apa yang akan terjadi dimasa depan.
c. Cita-cita yang tinggi
● Adanya keseriusan untuk berprestasi.
● Hasrat untuk menempa diri agar lebih baik.
● Saya akan memanfaatkan peluang bekerja sebagai batu loncatan.
d. Orientasi tugas/sasaran
● Mengerjakan tugas sebagai bentuk dedikasi dan komitmen pada perusahaan.
● Bentuk dari pencapaian pribadi maupun organisasi dalam
melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
● Adanya ketakutan dari penalti yang sudah disepakati
e. Usaha untuk maju
● Berusaha bekerja dengan performa terbaik.
Variabel Indikator Pertanyaan
● Didasari dengan kerja keras atas kebaikan pribadi
● Menjalankan tugas dengan baik karena merepresentasikan pribadi sebagai bagian dari organisasi.
f. Ketekunan ● Adanya sikap loyalitas pada sebuah pekerjaan yang diemban
● Mengemban tugas sebagai bentuk dedikasi pada perusahaan
● Adanya upaya untuk melakukan jerih payah secara optimal.
g. Rekan kerja yang dipilih oleh pakar
● Rekan kerja saling membantu satu sama lain
● Membangun kinerja tim
● Saling mem-backup h. Pemanfaatan
waktu
● Memanfaatkan waktu luang untuk menyibukan diri
● Adanya inisiatif untuk
mengembangkan diri pada setiap kesempatan
Produktivitas (Y)
a. Kemampuan. ● Kecakapan dalam mengatasi kendala
● Saya merasa mampu untuk melakukan tugas yang diberikan.
b. Meningkatkan hasil usaha.
● Inisiatif untuk mengembangkan bisnis
● Saya merasa mampu untuk
meningkatkan hasil pada perusahaan c. Semangat kerja ● Saya memiliki semangat untuk
bekerja dalam bidang ini.
● Saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik.
d. Pengembangan diri
● Jika saya melakukan kesalahan saya akan menerima untuk di berikan saran atau kritik
● Adanya kebesaran hati dalam menerima kritikan dan saran e. Mutu ● Saya akan melakukan refleksi agar
kinerja saya tidak menurun
● Menjaga kenyamanan pelanggan f. Efisiensi ● Dapat mengatasi masalah dengan
tanggap
● Saya rasa saya bisa melakukan pekerjaan dengan target yang telah ditentukan.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data Kuantitatif yang hasilnya bisa didapatkan dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan skala likert dan perhitungannya akan dihitung menggunakan SPSS.
Pada penelitian ini, peneliti menerima sumber data dari data primer dan data sekunder.
1. Menurut Sugiyono (2015) data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama. Data primer yang digunakan pada penelitian ini berupa jawaban dari responden atas kuesioner yang telah disebarkan berbasis online.
2. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung dari sumber data pertama (Sugiyono, 2015). Data sekunder diperoleh melalui orang lain atau lewat dokumen.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup yang artinya responden diharapkan menjawab semua pertanyaan yang ada dan tidak diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan di luar jawaban yang telah diberikan.kuesioner ini dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang fenomena yang diteliti mengenai disiplin kerja, motivasi kerja dan produktivitas karyawan.
3.7 Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah pengukuran data skala Likert. Menurut Sugiyono (2015) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang mengenai fenomena sosial. Jawaban responden akan diberi skor oleh peneliti, dengan skala sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penilaian dengan Skala Likert
Jawaban Penilaian (Skor)
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3.8 Uji Instrumen 1. Uji Validitas Data
Menurut Arikunto (2006) validitas merupakan ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid akan mampu mengukur dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti berdasarkan indikator-indikator yang tepat. Dalam penyusunan instrumen ditentukan indikator-indikator sebagai tolak ukur. Ketika instrumen valid maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur oleh peneliti.
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan cara korelasi antara skor yang didapat dari butir-butir pertanyaan dengan skor total dengan nilai signifikansi sebesar 5% dua arah. Adapun untuk mengukur validitas skala yakni menggunakan rumus korelasi product moment dengan cara sebagai berikut:
=
2 2
2
2 -( X) . n . Y -( Y) X
. n
Y) ( . X) ( - XY . n
Keterangan:
= Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel X = Skor tiap butir
Y = Skor Total
Dengan kriteria pengujian validitas, apabila r hitung ≥ r tabel maka instrumen pernyataan dinyatakan valid sedangkan apabila r hitung ≤ r tabel maka instrumen pernyataan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji responden dalam menjawab pertanyaan kuisioner. Menurut Silalahi (2015) Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana keandalan alat pengukur uji reliabilitas kuesioner untuk digunakan mengukur konsistensi derajat stabilitas dari alat ukur, sehingga ketika terdapat jawaban dari responden yang berbeda maka perbedaan itu tidak akan terlalu jauh dari jawaban responden yang lainnya terhadap variabel yang diukur. Alat ukur yang reliabel akan selalu konsisten tidak berubah- ubah pengukurannya.
Pedoman untuk melihat reliabilitas skala yaitu apabila koefisien reliabilitas mendekati nilai 1,00 maka terdapat konsistensi yang sempurna.
3.9 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji kenormalan data, melihat apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, jika signifikan diatas 0,05 maka data distribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah adanya hubungan linear antara variabel bebas dalam model regresi ganda. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika variabel independen dalam model regresi ganda adalah korelasi sempurna maka variabel independen tersebut akan berkolieneritas ganda sempurna.
Pendekatan ini dapat dilihat melalui Variance Inflation Factors (VIF).
Dengan kriteria pengujiannya, apabila nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF <
10 maka tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen begitu pula sebaliknya, apabila nilai Tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka asumsi tersebut mengandung multikolinearitas (Sanusi, 2014).
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memenuhi syarat dengan tidak terjadinya heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Dasar dari pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, namun apabila jika nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Umar (2008) model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas.
3.10 Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengartikan hubungan matematis antara variabel dependen (Y) dengan satu atau beberapa variabel independen (X). Menurut Sugiyono (2016) analisis regresi linier berganda adalah regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.
Regresi dapat dikatakan Linear berganda jika variansi peubah yang akan diperkirakan dijelaskan oleh variasi dari beberapa peubah penjelas (lebih dari satu peubah penjelas). Analisis regresi linear berganda adalah suatu alat analisis peramalan pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan sebab akibat (kausal) antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat.
3.11 Uji Hipotesis 1. Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi 0,05 dengan rumus yang dapat digunakan yaitu:
thitung
keterangan :
b = parameter estimasi sb = standar error
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Apabila probabilitas > 0,05 dan thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1
ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Uji F
Penelitian ini menerapkan uji F-hitung dengan tujuan untuk mengamati secara simultan apakah memiliki pengaruh dari semua variabel bebas terhadap variabel terikat. penelitian ini menggunakan uji F untuk menguji hipotesis h0 atau hipotesis H1 yang sebelumnya telah diajukan dengan melihat signifikansi pada F hitung. jika nilai signifikan tidak lebih besar
dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dapat dikatakan signifikan, sedang jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5% hapa hipotesis yang diajukan ditolak atau dapat disebut tidak signifikan 3. Pengujian Variabel yang dominan
Pengujian variabel yang paling berpengaruh merupakan salah satu dari banyak tujuan penelitian yaitu untuk menentukan variabel mana yang paling berpengaruh untuk menguji variabel paling dominan (berpengaruh) hanya dapat dilakukan jika variabel independen (bebas/x) lebih dari (1) satu, dan jika sebaliknya ketika hanya ada (1) satu variabel independen, maka tidak perlu mencari variabel mana yang paling berpengaruh.