• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN

1. Unsur pembangun cerita yang terdapat pada Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo.

a. Tema

Tema sosial dalam cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ini dapat dijelaskan bahwa sosok Rudita yang tumbuh berkembang dari waktu-kewaktu yang berkaiatan dengan kehidupannya di Padusunan Pajang mulai dari;

perbedaan agama dikeluarga Rudita, faktor pendidikan masyarakat Dusun Pajang, Politik dan tolong menolong antar warga Padusunan Pajang.

b. Fakta-fakta Cerita 1) Karakter

Tokoh dalam cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ada dua puluh tokoh. Tokoh-tokoh tersebut secara garis besar menjadi subjek dan pencerita yang diceritakan. Tokoh-tokoh dalam novel ini ialah Rudita, Pak Paidi (Warsitosiswo), Pakdhe Sosro (Sosrohadisuwarno), Pakdhe Tandha (Tandhasridana), Turut, Klijo, Jemangin, Mas Klino, Mbok Salikem, Mbokdhe Tandha, Den Mas Lara Yanti, Supoharjo, Lik Satiman, Bogiyo, Nyadigenya, Parti, Dani, Puja, Muhadi, Kyai Hasyim.

2) Alur

Alur yang digunakan pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ini adalah alur campuran atau maju-mundur.

3) Latar (Setting) a) Latar Tempat

Latar tempat pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ini antara lain terjadi di pinggir jalan Padhusunan Pajang, Rumah Pakdhe Sosro, Sekolah Rudita, Pasar Ngijeman, Pasar Mangunsuko, Pasar Purwonegoro.

192

(2)

b) Latar Waktu

Latar waktu pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ini antara lain; sore hari, dina senen lan selasa sore, setu sore, senen esuk-esuk, setu awan, wayah bubar surup, sawise mulih sekolah, esuk, bengi, sasi pasa wayah tarwehan, dina bada, buka pasa.

c) Latar Sosial

Pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo ini menggambarkan periode waktu 65’an yang masih menghormati keluarga keraton sebagai sosok yang terhormat dan memiliki kedudukan. Dalam hal ini terdapat tokoh Den Tandhasridana atau Pakdhe Tandha yang pernah bersekolah di sekolah Kesultanan. Dari namanya yang menggunakan istilah Den dan putra serta putrinya yang juga menggunakan istilah Den Mas dan Den Lara menggambarkan bahwa beliau memiliki kedudukan yeng terpandang di masyarakat.

c. Sarana-sarana Cerita 1) Judul

Pemilihan judul pada cerbung ini di titik tolakkan pada sosok Mandhor Pasar yang bernama Tandhasridana. Berdasarkan keterangan pengarang cerbung ini pemilihan judul cerbung ini dipusatkan pada sosok Mandhor Pasar yang pada masa tahun 65’an memiliki kedudukan yang dihormati dan merupakan tokoh sentral dalam cerbung ini yang mengalami ketidakadilan dalam kehidupannya, yang dikarenakan dituduh sebagai antek PKI dengan tuduhan tergabung dalam BTI (Barisan Tani Indonesia) yang merupakan organisasi antek PKI. Merupakan saksi hidup masa kelam Jogja dimasa PKI yang banyak warga tidak tau apa-apa ditangkap dan dibunuh.

2) Sudut pandang

Dalam cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo ini pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga-tidak terbatas, pengarang mengacu pada setiap karakter dan memposisikannya sebagai orang ketiga.

(3)

3) Gaya

Pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo, menggunakan bahasa yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari, dan dibeberapa pembukaan episode pengarang menggunakan bahasa indah guna membawa pembaca kepada suasana yang ingin ditampilkan pengarang. Pengarang sangat rinci dalam menuliskan kejadian atau peristiwa yang terjadi di dalam cerita seperti penggambaran tempat serta lagu-lagu yang ditembangkan di dalam cerita.

4) Ironi

Pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ini terdapat ironi yaitu pertentangan atau berlawanan antara penemuan jasad yang diduga Pakdhe Tandha dengan bertemunya Rudita dengan Pakdhe Tandhasridana yang mengubah namanya menjadi Tandhasrikaton saat berada di Pasar Purwonegoro.

5) Simbolisme

Pada cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo ini memunculkan simbol berupa benda fisik yaitu buku. Buku merupakan sebuah benda yang mampu mempengaruhi pribadi tokoh-tokoh dalam cerita cerbung ini antara lain Rudita, Pakdhe Sosro, Pak Paidi dan Pakdhe Tandha.

Melalui kegemaran membaca buku pengarang ingin menunjukan bahwa seseorang akan menjadi terpandang, solutif, mempunyai pemikiran yang kritis serta mampu menyelesaikan suatu permasalahan.

2. Nilai Pendidikan Karakter dalam Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana Karya Suhindriyo.

a. Nilai Religius

Religiusitas ialah sikap dan kesadaran manusia bahwa dalam hidup ini ada kekuatan atau kekuasaan yang jauh melampaui kekuatan dan kuasa manusia.

b. Nilai Kejujuran

Nilai kejujuran merupakan sifat dimana yang diserukan hanyalah kebenaran atau mengatakan fakta yang sebenarnya.

(4)

c. Nilai Toleransi

Nilai toleransi ialah sikap saling menghargai antara diri sendiri dengan orang lain atau antara individu satu dengan individu yang lain, baik dalam berpendapat, berpandangan, maupun berkeyakinan kaitanya dengan kepercayaan.

d. Nilai Disiplin

Nilai disiplin merupakan sikap dimana seseorang taat dan patuh kepada peraturan-peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan di masyarakat.

e. Nilai Kerja keras

Nilai kerja keras ialah sebuah sikap dimana seseorang dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin untuk meraih apa yang diinginkanya yang pasti dalam kegiatan yang positif.

f. Nilai Kreatif

Nilai kreatif merupakan suatu pemikiran dari manusia yang berbeda dari yang biasanya, lebih mengarah kepada pemikiran-pemikiran baru yang orisinil (asli) yang menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda melalui imajinasi yang dimiliki manusia.

g. Nilai Mandiri

Nilai mandiri ialah sebuah nilai yang muncul pada seseorang ketika dalam suatu keadaan mampu berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

h. Nilai Demokratis

Nilai demokratis merupakan gagasan yang mengutamakan peran serta rakyat dalam ikut andil mendukung jalannya pemerintahan, pandangan bahwa pemerintahan itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

i. Nilai Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan sikap seseorang dimana seseorang tersebut ingin mengetahui sebuah kebenaran.

(5)

j. Nilai Semangat Kebangsaan

Nilai semangat kebangsaan merupakan nilai-nilai yang merasuk kedalam jiwa dan menjadi ruh yang mendorong keinginan yang kuat menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat dalam suatu negara.

k. Nilai Cinta Tanah Air

Nilai cinta tanah air merupakan suatu rasa kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tanah kelahiran.

l. Nilai Menghargai Prestasi

Nilai menghargai prestasi merupakan suatu tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.

m. Nilai Bersahabat atau Komunikatif

Nilai bersahabat atau komunikatif ialah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bekerja sama dengan orang lain.

n. Nilai Cinta Damai

Nilai cinta damai merupakan sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

o. Nilai Gemar membaca

Nilai gemar membaca merupakan kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p. Nilai Peduli Lingkungan

Nilai peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

q. Nilai Peduli Sosial

Nilai peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r. Nilai Tanggung Jawab

Nilai tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap

(6)

diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

3. Aspek kejiwaan tokoh utama berdasarkan teori psikoanalisis Sigmund Freud dalam Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo.

Aspek kejiwaaan tokoh utama Yaitu Rudita, Pak Paidi, Pakdhe Sosro, Pakdhe Tandha, dan Turut dalam cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo dalam kehidupan yang sudah berpijak dari analisis psikologi sastra melalui psikoanalisis Sigmund Freud, maka dapat menyiratkan sebuah makna dan nilai secara keseluruhan yaitu pentingnya menjaga sebuah keadaan yang ideal dalam diri manusia, yang terdapat dalam keadaan seimbang antara Id atau das es yaitu insting atau naluri manusia yang dimiliki sejak lahir tanpa melalui proses pemikiran benar salah sehingga dapat pula disebut prinsip kesenangan, Ego atau das ich yaitu suatu tindakan untuk memenuhi naluri melalui proses pemikiran rasional guna menemukan pemecahan masalah terbaik dapat pula disebut prinsip realitas dan Super ego atau das ueber ich yaitu pembatasan akan ego dengan adanya aturan di dalam masyarakat mengenai baik atau buruk sebuah tindakan. Terdapat keseimbangan antara Id, Ego dan Super ego, maka individu dapat memenuhi kebutuhannya tanpa meninggalkan atau melanggar nilai-nilai dan norma yang ada di lingkungannya.

Tokoh utama dalam cerbung Mandhor Pasar tandhasridana karya Suhindriyo yaitu Rudita, Pak Paidi, Pakdhe Tandha, Pakdhe Sosro, Turut merupakan tokoh yang dapat menyeimbangkan antara id, ego dan super ego sehingga menjadi individu ideal yang dapat memenuhi kebutuhannya tanpa meninggalkan atau melanggar nilai-nilai dan norma yang ada di lingkungannya.

4. Relevansi Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana Karya Suhindriyo sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Di SMA.

Relevansi yang terdapat dalam cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo, terdapat kesesuaian isi cerbung tersebut sebagai materi pembelajaran apresiasi sastra Jawa, khususnya pengganti novel karena cerbung

(7)

setara novel yang membedakan hanya bentuknya. Novel biasanya dicetak dalam bentuk buku sedang cerbung diterbitkan secara berkala pada suatu surat kabar. Cerbung dapat digunakan sebagai alternatif pengganti novel karena sulitnya mencari novel yang memenuhi unsur materi ajar yang baik bagi siswa.

Berdasarkan data hasil analisis kurikulum dan hasil wawancara dari informan mengenai teks cerbung Jawa maka dapat disimpulkan bahwa cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana dapa digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra Jawa, khususnya pengganti novel siswa SMA.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian kualitatif deskriptif sastra, khususnya yang bekaitan dengan analisis cerbung Jawa mengenai aspek kejiwaan tokoh dan nilai pendidikan karakter serta relevansinya sebagai materi ajar. Penelitian ini melakukan pengkajian terhadap cerbung Jawa berjudul Aspek Kejiwaan dan Nilai Pendidikan Karakter Tokoh dalam Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Jawa di SMA (Tinjauan Psikologi Sastra). Hasil penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain yang relevan yaitu implikasi teoretis dan implikasi Praktis.

Implikasi teoretis penelitian ini ialah sebagai beriku: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal meneliti lebih lanjut tentang analisis aspek kejiwaan (tinjauan psikologi sastra) dan nilai pendidikan karakter. Analisis tentang aspek kejiwaan tokoh yang terlebih dahulu menganalisis karakter tokoh dan nilai pendidikan karakter tokoh cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo sebagai materi ajar merupakan hal yang menarik sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi satra yang baru, karena cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo masih jarang digunakan sebagai materi ajar. Penelitian ini setidaknya dapat memberikan sumbangan yang berarti dan tambahan ilmu bagi para guru yang berminat untuk mengembangkan lebih lanjut mengenai analisis aspek kejiwaan yang terlebih dahulu menganalisis karakter tokoh dan nilai pendidikan karakter tokoh serta relevansinya sebagai materi ajar.

(8)

Selain itu, hasil penelitian ini dapat membantu memperkaya pengembangan analisis penokohan dan nilai pendidikan karakter.

Implikasi praktis penelitian dapat digunakan untuk pengajaran dan apresiasi karya sastra Jawa, khususnya alternatif pengganti novel. Penelitian ini memperluas wawasan siswa bahkan mahasiswa terhadap cerbung Jawa yang dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran. Di sisi lain cerbung Jawa tersebut relevan dijadikan sebagai materi ajar bahasa Jawa apresiasi sastra Jawa, khususnya alternatif pengganti novel. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi instansi terkait dalam upaya menumbuhkan perkembangan minat belajar dalam mengapresiasi sastra Jawa di masyarakat.

Implikasi pedagogik penelitian ini ialah terdapat hubungan antara penelitian ini dengan kinerja guru. Kemampuan pedagogik yang baik akan memberikan implikasi pada tingkat kinerja guru dalam melaksanakan aktivitas mengajar. Sejalan dengan pengertian pedagogik yang menyatakan kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan harapan dan kemampuan, serta kebutuhan dan kesiapan siswa.

Melalui pembelajaran guru juga dapat mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima dan menyerap, serta memahami keterkaitan antara konsep pengetahuan dan nilai.

Hasil penelitian ini tentang analisis penokohan khususnya aspek kejiwaan tokoh dan nilai pendidikan karakter dapat dijadikan sarana atau dasar, bagi para mahasiswa, pendidik yang bergelut dibidang pengajaran bahasa dan sastra Jawa, maupun bidang studi kabahasaan. Khususnya dalam mengajarkan penokohan dan aspek kejiwaan tokoh serta nilai pendidikan karakter yang terdapat pada materi ajar pembelajaran bahasa Jawa yang mengangkat materi ajar mengenai novel karena cerbung ini merupakan alternatif pengganti novel dikaitkan dengan penokohan. Namun perlu diketahui bahwa cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana ini merupakan cerbung yang terbit di suatu majalah yaitu Djaka lodang yang merupakan majalah Jawa dari Yogyakarta maka cukup sulit memahami bahasanya yang terkadang berbeda dengan bahasa di daerah lain karena perbedaan logat daerah serta bahasa yang masih digunakan dan tidak

(9)

digunakan. Selain itu, cerbung yang lengkap episodenya diperlukan untuk melakukan pembelajaran. Guru sebelum memulai pembelajaran cerbung baiknya memberikan penjelasan mengenai latar belakang cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana sehingga tidak terjadi salah pemaknaan kata atau peristiwa yang terdapat dalam cerbung oleh siswa. Dan untuk mengumpulkan seri lengkap dari cerbung ini guru menugasakan siswa berkunjung ke tempat-tempat yang kirannya bisa menemukan seri cerbung secara lengkap seperti balai bahasa, perpustakaan kota, perpustakaan universitas atau bila di Solo terdapat monumen pers yang terdapat koleksi majalah yang lengkap dan bisa difotokopi secara gratis.

Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan secara praktis tentang pembentukan karakter positif. Siswa diharapkan mampu untuk memahami unsur penokohan dalam cerita yang erat kaitannya dengan nilai-nilai pendidikan karakter tokoh tersebut. Selain itu, siswa diharapkan mampu meneladani nilai-nilai pendidikan karakter tokoh dalam cerbung sehingga dapat menyaring dan memilah nilai yang relevan dengan kehidupan sekarang. Penelitian mengenai analisis Aspek Kejiwaan dan Nilai Pendidikan Karakater Tokoh dalam Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana Karya Suhindriyo serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Jawa Di SMA (Tinjauan Psikologi Sastra).

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan siswa sebagai alternatif materi pembelajaran sastra Jawa, khususnya apresiasi sastra Jawa siswa SMA.

Materi dalam pengajaran cerbung Jawa tidak hanya sekedar memberikan materi, tetapi juga pada pemahaman siswa mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini memiliki implikasi dengan dunia pendidikan.

C. SARAN

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru bahasa Jawa

a. Guru menjadikan cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana materi ajar pembelajaran apresiasi sastra Jawa khususnya teks cerbung di SMA,

(10)

Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo ini di dalamnya memenuhi syarat materi pembelajaran yang baik.

b. Guru memilih cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana sebagai materi ajar karena terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang baik tercermin dari perilaku tokoh-tokoh baik dalam cerita, sehingga selain terhibur siswa juga mendapatkan bekal hidup di masyarakat.

c. Guru bahasa Jawa juga harus efektif dan selektif dalam pemilihan materi ajar, guru harus pandai menyesuaikan materi tersebut dengan metode mengajar yang digunakan karena porsi waktu diatur seefektif mungkin.

d. Guru harus membimbing siswa dalam mempelajari cerbung dengan kata- kata sulit yang ada dan latar belakang cerbung ini harus dijelaskan supaya tidak terjadi kesalahan persepsi oleh siswa berkaitan dengan peristiwa dalam cerita.

2. Bagi peserta didik

a. Siswa lebih aktif belajar kata-kata sulit yang terdapat dalam cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo, dengan mencarinya di kamus Jawa maupun sumber lain.

b. Siswa dalam mempelajari cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana sebaiknya menggali informasi terlebih dahulu tentang peristiwa yang terjadi dalam cerbung tersebut. Siswa dapat bertanya ke guru maupun melalui sumber-sumber lain.

c. Siswa mempelajari nilai pendidikan karakter di dalam cerbung tersebut supaya menjadikan bekal yang baik untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.

3. Bagi peneliti lain

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai pemahaman analisis penokohan dan aspek kejiwaan tokoh serta nilai-nilai pendidikan karakter tokoh yang terdapat dalam karya sastra khususnya cerbung. Cerbung Mandhor Pasar Tandhasridana merupakan cerbung yang bagus dan kaya akan nilai kehidupan.

Referensi

Dokumen terkait

Bangunan berorientasi pada dua arah, yaitu pada jalan umum dan jalur sirkulasi utama, hal tersebut akan mendukung pasar sebagai sarana promosi barang.Entrance juga menjadi bagian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Asal mula atau historis Festival Malang Kembali berawal dari prakarsa dan kecintaan Dwi Cahyono dalam mengumpulkan benda-benda sejarah dan

Bazı Fiillerden Sonra Gerund Kullanılır. Bu fiillerin sayısı yaklaşık 40 civarındadır. Bunlar yüklem olacakları zaman sonralarında eğer çekilmemiş bir fiil

analisis kimia dari suatu contoh termasuk didalamnya penentuan karbon, mangan, belerang, nikel, kromium, molibdenum, tembaga, vanadium, kolumbium, unsur lain yang

GLBB secara otomatis dan manual Sedangkan untuk pengukuran menggunakan sistem sistem pengukuran waktu otomatis dan waktu manual dengan stopwatch pada percobaan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan mengenai manajemen komplain yang dilakukan oleh Bagian Customer Service PT Telkom Surakarta,

Disini penulis akan membahas dan menguraikan kesenjangan antara tinjauan teori dengan kasus dalam pelaksanaan secara nyata pada asuhan keperawatan yang telah diberikan sesuai

Bagan tancap merupakan alat penangkapan yang menetap pada suatu tempat dalam waktu tertentu sedangkan bagan apung merupakan alat penangkapan yang dapat berpindah- pindah dan