• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XI"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XI

PENINGKATAN KINERJA OPERASI PENGAWASAN PEMANFAAATAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN MELALUI INTEGRASI OPERASI KAPAL PENGAWAS PERIKANAN KE PANGKALAN PSDKP BITUNG

Disusun Oleh:

SUMONO DARWINTO, A.Pi,S.Pi, MH.

NIP. 19740714 199803 1 004

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR SUKAMANDI 2017

(2)

LAMPIRAN

(3)

i Executive Summary

Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bitung UPT di bidang pengawasan SDKP yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal PSDKP yang mempunyai tugas melaksanakan operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah kerjanya. Dari penilaian terlihat bahwa setidaknya terdapat 5 (lima) permasalahan yang perlu mendapat perhatian : (1) Banyaknya obyek pengawasan pemanfaatan SDKP yang sulit dijangkau; (2) Informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan SDKP tidak dapat ditindak lanjuti dengan segera; (3) Modus pelanggaran pemanfaatan SDKP semakin beragam; (4) Masih rendahnya tingkat kepatuhan (compliance) pelaku usaha di bidang pemanfaatan SDKP; dan (5) Jumlah dan kualifikasi pengawas perikanan belum memadai. Penyebab terjadinya permasalahan tersebut salah satunya adalah masih jauhnya rentang kendali untuk menggerakkan Kapal Pengawas Perikanan sehingga membutuhkan waktu yang lebih untuk dapat menindak lanjuti informasi dugaan pelanggaran yang diterima. Dari identifikasi permasalahan-permasalahan tersebut, salah satu jalan keluar yang direncanakan adalah dengan mengintegrasikan operasional Kapal Pengawas Perikanan ke UPT Pangkalan PSDKP Bitung.

Operasional pengawasan dengan integrasi kapal pengawas perikanan yang diusulkan diharapkan dapat mewujudkan (1) Meningkatnya peran aktif Pangkalan PSDKP Bitung untuk menindak lanjuti informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; (2) Meningkatnya daya jangkau operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; (3) Meningkatnya tata laksana operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan lingkup pangkalan PSDKP Bitung. Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai meliputi : (a) Meningkatnya peran aktif Pangkalan PSDKP Bitung untuk menindak lanjuti informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; (b) Meningkatnya kesiapan dan daya jangkau operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; (c) Meningkatnya tata laksana operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan lingkup pangkalan PSDKP Bitung. Secara organisasi manfaat lebih yang didapat meliputi : (1) Coverage area pengawasan pemanfataan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan lebih luas;

(2) Efektifitas dan efisiensi pola pengawasan dengan penempatan langsung kapal pengawas perikanan di wilayah strategis; (3) Informasi dan/ atau laporan yang diperoleh bisa dibuktikan lebih cepat; (4) Detterent Efect bahwa pengawasan dilakukan setiap saat (24 jam).

tahapan kegiatan jangka pendek proyek perubahan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu selama 2 (dua) bulan, atau sesuai jadwal kegiatan breakthrough tahap II Diklatpim Tingkat III angkatan XI, yaitu tanggal 7 Februari 2017 sampai dengan 19 Mei 2017. Sedangkan tahapan kegiatan jangka menengah dan jangka panjang diharapkan dapat terus dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2017.

Beberapa kendala terindikasi pada proyek perubahan yang direncanakan. Kendala berasal baik dari internal unit kerja terkait penyusunan revisi untuk dukungan anggaran operasi kapal pengawas perikanan, maupun kendala dari luar secara langsung maupun tidak

(4)

ii langsung terkait dengan kelancaran pelaksanaan operasi kapal pengawas perikanan dengan pola integrasi diantaranya: (1) Optimalisasi fungsi pemantauan kapal perikanan melalui VMS yang ada di Regional Monitoring Centre (RMC) sangat tergantung pada supply data dari pusdal pusat yang ada di kantor Direktorat Jenderal PSDKP; (2) Fungsi pemantauan kapal perikanan melalui VMS juga terkendala stabilitas jaringan internet.

Pengukuran keberhasilan proyek perubahan dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan pada poin – poin yang menjadi tolok ukur pada sebelum dan sesudah tersedianya program tersebut. Tahapan akhir dari proyek perubahan adalah pelaksanaan operasi pengawasan di laut, dimana pola operasi ini coba diterapkan Sesuai dengan komitmen, pelimpahan kewenangan operasional sarana dan prasarana pengawasan SDKP harus ditindak lanjuti dengan penyusunan tata laksana dan penyiapan kondisi kapal pengawas perikanan sampai dengan kondisi siap operasi dilaksanakan hingga pertengahan bulan Mei. Sedangkan pola integrasi operasional kapal pengawas perikanan di Pangkalan PSDKP Bitung, secara menyeluruh dilaksanakan sampai dengan akhir 2017.

Selain terwujudnya capaian proyek perubahan dengan kondisi yang diharapkan, pengembangan operasional pengawasan melalui integrasi kapal pengawas ke UPT juga memberikan kondisi lebih dari yang diharapkan yaitu dapat mengurangi beban tugas untuk mengcover luasnya wilayah kerja pengawasan Pangkalan PSDKP Bitung dan dapat merespon segera terhadap adanya data dan informasi adanya dugaan pelanggaran/ kejahatan lebih cepat di wilayah kerja yang sebelumnya sulit dijangkau.

Kesimpulan dari pelaksanaan proyek perubahan tersebut adalah: (a) landasan operasional mulai dari penyusunan tata laksana operasional kapal pengawas perikanan dan pelaksanaan pemeliharaan untuk menciptakan kondisi kapal pengawas perikanan “ Siap Operasi” sudah terlaksana dengan baik; (b) Penguatan armada pengawasan sudah dapat mengurangi beban tugas untuk mengcover luasnya wilayah kerja pengawasan dan merespon cepat informasi dugaan pelanggaran yang diterima; (c) Operasi kapal pengawas perikanan yang terintegrasi dengan dukungan data dan informasi awal hasil pengawasan ketaatan kapal perikanan sudah memperlihatkan hasil yang dibuktikan dengan ditangkapnya KM. Windri 02 yang tidak taat ketentuan di bidang perikanan; (d) Operasi pengawasan selanjutnya akan terus dilaksanakan dibawah komando langsung Pangkalan PSDKP Bitung dimana kapal pengawas perikanan Hiu 02, Hiu 05, Todak dan Padaido akan melakukan pola operasi dengan speed boat Albacore dan sea rider dengan dukungan data dan info awal; (e) Monitoring dan evaluasi akan terus berjalan sampai dengan akhir 2017 sebagai bahan pengambil kebijakan efektifitas dan efisiensi pola pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proyek perubahan lebih lanjut, mutlak diperlukan komitmen dari kita semua, mulai dari pimpinan, awak kapal pengawas perikanan dan UPT PSDKP serta dukungan dari masyarakat. Hal lain bahwa Pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan sudah seharusnya dilaksanakan secara konsisten dan tanpa pandang bulu. Namun disisi lain, langkah preventif dan edukatif sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan juga perlu terus dijalankan sehingga langkah pengawasan akan lebih komprehensif.

(5)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang dilimpahkanNya, sehingga penulis berkesempatan untuk mengikuti Diklat PIM III AngkatanXI dan dapat menyelesaikan tugas akhir yang diberikan dalam Diklat ini, dalam bentuk Laporan Akhir Proyek Perubahan yang disusun berdasarkan hasil identifikasi masalah faktual yang dihadapi sesuai tugas pokok dan fungsi Kepala Pangkalan PSDKP Bitung, yang memerlukan pemecahan segera mengingat sebagian kegiatanPangkalan PSDKP Bitung yang dilakukan selama ini belum optimal.

Berdasarkan rencana area perubahan yang telah dikonsultasikan dengan Coach dan atasan langsung/Mentor, dan hasil diskusi bersama Staf dan Pengawas Perikanan Pangkalan PSDKP serta Nakhoda dan Perwira Kapal Pengawas Perikanan, serta telah disesuaikan dengan peluang anggaran yang memungkinkan untuk dilakukan area perubahan, maka ditetapkan Peningkatan Kinerja Operasional Pengawasan Pemanfaatan SDKP Melalui Integrasi Kapal Pengawas Perikanan ke Pangkalan PSDKP Bitung merupakan rencana area perubahan yang akan dilakukan.

Dengan telah disusunnya Laporan akhir proyek perubahan ini dapat terwujud pada waktunya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Goenaryo, A.Pi, M.Si, A.Pi selaku Mentor dan kepada Bapak Dede Soelaeman, A.Pi, M.Si selaku Coach/Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan dukungan dalam menyelesaikan tulisan ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada peserta Diklat PIM III serta pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu selama proses penyusunan laporan ini.

Jakarta, Mei 2017 Penulis,

SumonoDarwinto, A.Pi, S.Pi, MH

(6)

iv DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN

EXECUTIVE SUMMARY... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Area Proyek Perubahan ... 3

C. Ruang Lingkup ... 4

D. Tujuan ... 5

E. Manfaat ... 6

F. Kriteria Keberhasilan ... 6

BAB II. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN….. ... 8

A. Roadmap/Milestone Proyek Perubahan ... 8

B. Stakeholder Proyek Perubahan ... 11

C. Strategi Komunikasi ... 16

D. Kendala……… 19

E. Strategi mengatasi Kendala……….. 20

F. Capain proyek perubahan………. 21

G. Instrumen monitoring………. 25

BAB III. PENUTUP ... .26

A. Kesimpulan ... .26

B. Rekomendasi ... .27

DAFTAR PUSTAKA………..29 LAMPIRAN

(7)

v DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan... 8 Tabel 2 : Tahapan Kegiatan Proyek Perubahan Jangka Menengah

Dan Jangka Panjang……… 10 Tabel 2 : Capaian Proyek Perubahan Operasional Pengawasan

Melalui Integrasi Kapal Pengawas Perikanan pada

Pangkalan PSDKP Bitung ... 22

(8)

vi DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Struktur Organisasi Proyek Perubahan ... 14

Gambar 2 : Kuadran Kekuatan dan Ketertarikan Stakeholder ... 16

Gambar 3 : Komunikasi dengan Working Team ... 18

Gambar 4 : Komunikasi dengan Seluruh Pegawai ... 19

(9)

vii DAFTAR LAMPIRAN

1 Undangan, Notulen, dan Absensi Rapat Membentuk dan Menetapkan Co-Project Leader dan Working Team

2 Undangan, Notulen, dan Absensi RapatRevisi Anggaran

3 Undangan, Notulen, dan Absensi RapatDiskusi Proyek Perubahan dan Evaluasi Jadwal Pelaksanaan

4 Undangan, Notulen, dan Absensi RapatPembagian Tugas

5 Undangan, Notulen, dan Absensi RapatStrategi Patroli/ Operasional Pengawasan di Laut serta Perawatan Kapal dan Penganggaranya 6 Undangan, Notulen, dan Absensi RapatPenyiapan Tatalaksana

Operasional Pengawasan Pemanfaatan Kapal Pengawas Perikanan ke Unit Pelaksana Teknis

7 Surat Keputusan Kepala Pangkalan PSDKP Bitung tentang Co- Leader pada Pelaksanaan Proyek Perubahan

8 Surat Keputusan Kepala Pangkalan PSDKP Bitung tentang Penunjukan Tim Anggaran pada Pelaksanaan Proyek Perubahan 9 Surat Keputusan Kepala Pangkalan PSDKP Bitung tentang

Penunjukan Tim Teknis pada Pelaksanaan Proyek Perubahan 10 Surat Keputusan Kepala Pangkalan PSDKP Bitung tentang

Penunjukan Tim Monev pada Pelaksanaan Proyek Perubahan 11 Surat Keputusan Kepala Pangkalan PSDKP Bitung tentang

Tatalaksana Operasional Pengawasab Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Melalui Integrasi Kapal Pengawas Perikanan ke Pangkalan PSDKP Bitung.

12 Mekanisme Penyediaan Logistik Untuk Kapal Pengawas Perikanan.

13 Surat Usulan Revisi Anggaran Operasional Kapal Pengawas Perikanan.

14 Rincian Revisi Anggaran

15 Surat Perintah Tugas a.n KP. HIU – 02 dan KP. HIU – 05 16 Surat Perintah Tugas a.n KP. Todak - 001

17 Dokumentasi Kegiatan

(10)

viii

(11)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bitung adalah unit pelaksana teknis di bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebagimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.33/MEN/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pangkalan Pengawasan SDKP Bitung menyelenggarakan beberapa fungsi, antara lain:

1. Penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan;

2. Pelaksanaan operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan;

3. Pelaksanaan bimbingan kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS);

4. Pelaksanaan penyiapan logistik dan pemeliharaan Kapal Pengawas Perikanan;

5. Pelaksanaan penanganan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan;

6. Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pengawasan; dan 7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya Pangkalan PSDKP Bitung terdiri dari:

a. Seksi sarana dan prasarana;

b. Seksi operasional pengawasan dan penanganan pelanggaran c. Subbagian Tata Usaha; dan

d. Kelompok Jabatan Fungsional

(12)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 2 Dari beberapa fungsi di atas, pengawasan pemanfaaatan sumber daya kelautan dan perikanan di laut dengan dukungan kapal pengawas perikanan termasuk salah satu bentuk implementasi dalam fungsi kegiatan pelaksanaan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sebagaimana butir (2) di atas.

Dari beberapa terminologi dan batasan – batasan berkaitan dengan reformasi birokrasi terlihat bahwa realisasi akan tercapai bilamana terjadi perubahan pada sikap dan karakter aparatur, sistem serta tata kelola sistem pada unit organisasi. Perubahan karakter aparatur adalah hal paling mendasar untuk proyek perubahan selanjutnya. Perubahan karakter yang dipadu dengan kemudahan sistem akan mendukung program grand desain reformasi birokrasi tercapai lebih cepat. Proyek perubahan yang mengacu pada perubahan karakter dan perbaikan sistem akan dicoba diterapkan pada satu segmen pengelolaan operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan untuk meningkatkan kinerja.

Sebagai langkah awal pelaksanaan proyek perubahan dilakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada UPT Pangkalan PSDKP Bitung dan menilainya berdasarkan capaian kinerja. Dari penilaian terlihat bahwa setidaknya terdapat 5 (lima) permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah :

1. Banyaknya obyek pengawasan pemanfaatan SDKP yang sulit dijangkau.

2. Informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan SDKP tidak dapat ditindak lanjuti dengan segera.

3. Modus pelanggaran pemanfaatan SDKP semakin beragam.

4. Masih rendahnya tingkat kepatuhan (compliance) pelaku usaha di bidang pemanfaatan SDKP.

5. Jumlah dan kualifikasi pengawas perikanan belum memadai.

(13)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 3 Beberapa faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya permasalahan tersebut salah satunya adalah masih jauhnya rentang kendali untuk menggerakkan Kapal Pengawas Perikanan.

Penugasan dan perintah gerak Kapal Pengawas Perikanan masih melekat di Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada sehingga membutuhkan waktu yang lebih untuk dapat menindak lanjuti informasi dugaan pelanggaran yang diterima. Dari identifikasi permasalahan-permasalahan tersebut, salah satu jalan keluar yang direncanakan adalah dengan mengintegrasikan operasional Kapal Pengawas Perikanan ke UPT Pangkalan PSDKP Bitung. Penentuan skala prioritas didasarkan atas identifikasi permasalahan yang akan dipilih berdasar isu aktual. Analisis skala prioritas untuk menentukan permasahan yang paling mendesak untuk dicari jalan keluarnya dilakukan dengan menggunakan APKL.

Berdasar hasil analisa APKL, terlihat bahwa masalah paling serius terjadi pada topik Informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan SDKP tidak dapat ditindak lanjuti dengan segera dengan score 19.

Dari hasil analisa tersebut juga tahapan proses perubahan pada Pangkalan PSDKP Bitung dilakukan pada pola untuk menindak lanjuti dengan segera setiap informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Perubahan akan dilakukan terhadap pola operasi Kapal Pengawas Perikanan yang terintegrasi langsung dengan UPT Pangkalan PSDKP Bitung.

Perubahan yang dilakukan juga diharapkan akan meningkatkan peran Pusat sebagai atasan langsung dan Pembina adminsitrasi teknis dalam menyiapkan Norma Standar Prosedur Kerja (NSPK) serta dalam melakukan monitoring dan evaluasi.

B. Area Proyek Perubahan

Mengacu pada permasalahan-permasalahan tersebut maka dipandang perlu untuk membuat proyek perubahan dalam operasional pengawasan dengan dukungan integrasi kapal

(14)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 4 pengawas perikanan. Perubahan sekecil apapun yang membawa dampak ke arah lebih baik akan membantu tercapainya reformasi birokrasi. Melakukan operasional pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dengan instrumen kapal pengawas perikanan pada prinsipnya sudah merupakan Tugas pokok dan fungsi UPT PSDKP. Selama ini belum bisa direalisasikan semata- mata karena belum siapkan SDM dan infrastruktur untuk menangani operasionalnya. Saat ini sudah waktunya peningkatan kinerja operasional pengawasan dengan integrasi kapal pengawas perikanan pada UPT Pangkalan PSDKP Bitung mulai diterapkan dengan harapan tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja dan tata kelola organisasi. Adanya proyek perubahan dalam operasional pengawasan dengan integrasi kapal pengawas perikanan yang diusulkan diharapkan dapat mewujudkan beberapa perubahan antara lain (1) Meningkatnya peran aktif Pangkalan PSDKP Bitung untuk menindak lanjuti informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; (2) Meningkatnya daya jangkau operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; (3) Meningkatnya tata laksana operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan lingkup pangkalan PSDKP Bitung.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam proyek perubahan ini dibatasi pada operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah kerja Pangkalan PSDKP Bitung meliputi adalah :

a. Tata laksana operasional pengawasan di laut dengan kapal pengawas perikanan di Pangkalan PSDKP Bitung.

b. Kesiapan Kapal Pengawas Perikanan menindak lanjuti info dugaan pelanggaran yang diterima Pangkalan PSDKP Bitung..

c. Kesiapan co Leader dan Working Team Pangkalan PSDKP Bitung.

(15)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 5 D. Tujuan

1. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan proyek perubahan yang diusulkan tersegmen atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai meliputi :

a. Meningkatnya peran aktif Pangkalan PSDKP Bitung untuk menindak lanjuti informasi dugaan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

b. Meningkatnya kesiapan dan daya jangkau operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

c. Meningkatnya tata laksana operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan lingkup pangkalan PSDKP Bitung.

2. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang proyek perubahan adalah semakin meningkatnya kinerja operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di Pangkalan PSDKP Bitung dengan dukungan:

a. Ketersediaan Data dan Informasi dari PUSDAL : Data Vessel Monitoring System (VMS), Data Radar Satelit, Data Automatic Identification System (AIS), Data Intelejen (Laporan Masyarakat/Pokmaswas melalui Radio, Telepon, SMS Gateway)

b. Pengawasan melalui matra udara di Pangkalan Operasi Manado dengan wilayah operasi di Laut Sulawesi.

c. Operasi kapal pengawas dengan menggunakan Pola intercept berdasarkan Data dan Informasi yang diperoleh dari Pusdal

(16)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 6 E. Manfaat

Manfaat proyek perubahan adalah semakin meningkatnya kinerja operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di Pangkalan PSDKP Bitung. Perubahan ke arah positif merupakan salah satu yang diharapkan pada 8 (delapan area) Reformasi Birokrasi Tatalaksana. Secara organisasi manfaat lebih yang didapat meliputi :

1. Coverage area pengawasan pemanfataan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan lebih luas.

2. Efektifitas dan efisiensi pola pengawasan dengan penempatan langsung kapal pengawas perikanan di wilayah strategis.

3. Informasi dan/ atau laporan yang diperoleh bisa dibuktikan lebih cepat.

4. Detterent Efect bahwa pengawasan dilakukan setiap saat (24 jam).

F. Kriteria Keberhasilan

1. Tolok Ukur Keberhasilan

Ukuran akhir dari berhasilnya proyek perubahan ini adalah meningkatnya kinerja operasional pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang dilakukan Pangkalan PSDKP Bitung..

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan /program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis (Strategic planning) suatu organisasi. Pengukuran keberhasilan proyek perubahan dilakukan dengan melihat setiap segmen yang menjadi tolok ukur meliputi:

a. Terintegrasinya komando operasi kapal pengawas perikanan dengan kondisi “Siap Operasi” dan memiliki daya jelajah lebih luas di Pangkalan PSDKP Bitung.

(17)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 7 b. Terwujudnya tatalaksana (sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur) operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di laut pada Pangkalan PSDKP Bitung.

c. Tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai acuan untuk melakukan kegiatan operasional pengawasan pemanfaatan SDKP.

d. Terwujudnya komitmen staf di bagian operasional pengawasan pemanfaatan SDKP dan pada staf pengelola anggaran

e. Terlaksananya sistem monitoring dan evaluasi kegiatan operasional pengawasan oleh atasan langsung dengan lebih mudah dan efisien

2. Faktor Kunci Keberhasilan

Keberhasilan proyek perubahan akan terjadi bila faktor – faktor kunci dapat mendukung. Faktor-faktor kunci keberhasilan antara lain:

a. Arahan serta dukungan penuh dari Atasan langsung (Mentor) dan Coach

b. Soliditas Tim Efektif, serta kerjasama stakeholder dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sama, disertai komitmen yang kuatuntukmewujudkan proyek perubahan

c. Didukung oleh anggaran serta unsur dan instrumen yang memadai

(18)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 8

II. DESKRIPSI ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Roadmap / Milestone Proyek Perubahan

Proyek perubahan dilaksanakan sebagian besar sesuai dengan tahapan yang diusulkan pada proposal proyek perubahan, dengan tahapan seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan Jangka Pendek.

No Uraian Aksi Target Pelaksanaan

1. Penguatan armada pengawasan melalui pelimpahan kapal pengawas perikanan type 28 m

Minggu I

(20 Maret 2017)

21 Maret 2017

2. Membentuk dan menetapkan Working Team (Tim Anggaran, Tim Monev dan Tim Teknis):

 Penyusunan Revisi Anggaran

 Diskusi Proyek Perubahan dan Evaluasi jadwal pelaksanaan

 Menyusun pembagian tugas

Minggu I - II (20-31 Maret 2017)

22 Maret 2017

23 Maret 2017 27 Maret 2017

29 Maret 2017 3. Menyusun anggaran / revisi

anggaran :

 Mengusulkan Revisi Anggaran

 Input revisi anggaran ke dalam aplikasi RKA-KL

Minggu II – III (31 Maret – 7 April

2017) 31Maret 2017

03 April 2017

4. Penyiapan tatalaksana Awak Kapal Pengawas di Pangkalan PSDKP Bitung

 Koordinasi dengan Co Leader

 Rapat penyusunan draft sistem, proses dan prosedur

 Strategi patroli/ operasional pengawasan di laut

 Sosialisasidan saran pendapat dari Nakhoda dan perwira Kapal Pengawas Perikanan

Minggu IV- V (7 - 13 April 2017)

7 April 2017 10 April 2017

12 April 2017

13 April 2017

(19)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 9 5. Penyiapan kapal pengawas

perikanan untuk kondisi “ siap operasi”

 Pemeriksaan kondisi kapal pengawas perikanan

 Pelaksanaan pemeliharaan kapal pengawas perikanan (rutin, mendesak dan tahunan)

Minggu III – VI

Menjadi Kegiatan rutin

3 April – 1 Juli 2017

3 April – 1 Juli 2017

6. Menyediakan data dan informasi yang akurat sebagai acuan untuk melakukan kegiatan operasional pengawasan pemanfaatan SDKP.

Minggu VI (17 – 21 April 2017)

18 – 20 April 2017

7. Melaksanakan operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan

Minggu VII (25 April – 19 Mei 2017)

6 – 30 Mei 2017

8. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan melalui integrasi kapal pengawas perikanan ke Pangkalan PSDKP Bitung

Minggu VIII (2 – 5 Mei 2017)

12 Mei 2017

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa tahapan kegiatan jangka pendek proyek perubahan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu selama 2 (dua) bulan, atau sesuai jadwal kegiatan breakthrough tahap II Diklatpim Tingkat III angkatan XI, yaitu tanggal 7 Februari 2017 sampai dengan 19 Mei 2017. Sedangkan tahapan kegiatan jangka menengah dan jangka panjang sejak penyusunan Tatalaksana Peningkatan Operasional Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Melalui Integrasi Kapal Pengawas Perikanan Ke Pangkalan PSDKP Bitung hingga perbaikan proyek perubahan akan diselesaikan sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.

(20)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 10 Tabel 2.Tahapan Kegiatan Proyek Perubahan Jangka Menengah dan

Jangka Panjang

NO TAHAPAN UTAMA WAKTU

JANGKA MENENGAH

1 Penerapan Operasional Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Melalui Integrasi Kapal Pengawas Perikanan Ke Pangkalan PSDKP Bitung

Juni – Desember 2017

2 Penyempurnaan operasional pusat pengendalian/ regional monitoring center (RMC) dan Penyempurnaan pedoman validasi data dan informasi operasional pengawasan

Oktober –

Desember 2017

3 Pelatihan penyempurnaan operasional pusat pengendalian/ Regional Monitoring Center (RMC) dan Validasi data dan informasi operasional pengawasan

Oktober –

Desember 2017

JANGKA PANJANG

1 Ketersediaan Data dan Informasi yang valid dari PUSDAL : Data Vessel Monitoring System (VMS), Data Radar Satelit, Data Automatic Identification System (AIS), Data Intelejen (Laporan Masyarakat/Pokmaswas melalui Radio, Telepon, SMS Gateway)

2018

2 Pengawasan melalui matra udara di Pangkalan Operasi Manado dengan wilayah operasi di Laut Sulawesi.

2018

3 Perbaikan proyek perubahan 2018

(21)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 11 B. Stakeholder Proyek Perubahan

Stakeholder proyek perubahan adalah setiap orang, organisasi atau komunitas yang dipengaruhi atau mempengaruhi proyek perubahan.

1. Jenis Stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan ini antara lain :

a. Stakeholder Primer, adalah orang atau kelompok yang secara langsung dipengaruhi atau mendapatkan keuntungan ataupun efek negatif akibat adanya proyek perubahan. Stakeholder Primer terdiri dari :

1) Project Sponsor, yaitu Direktur Pemantauan dan Operasi Armada;

2) Project Leader, yaitu Kepala Pangkaalan PSDKP Bitung;

3) Co-Project Leader, yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kasie Sarana dan Prasarana serta Kasie Pengawasan dan Penganan Pelanggaran;

4) Working Team (Tim Anggaran, Tim Teknis, Tim Monev), yaitu Seluruh Awak Kapal Pengawas serta pegawai yang kompeten dalam operasional pengawasan pemanfaatan SDKP dan staf pengelola anggaran pada Pangkalan PSDKP Bitung.

5) Seluruh pegawai Pangkalan PSDKP Bitung

b. Stakeholder Sekunder, adalah orang atau kelompok yang berperan dalam pengambilan keputusan namun tidak terpengaruh secara langsung oleh adanya proyek perubahan ini. Stakeholder Sekunder antara lain :

1) Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP;

2) Kepala Sub Direktorat Patroli Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada, Direktorat Jenderal PSDKP;

3) Kepala Bagian Program Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP.

(22)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 12 c. Stakeholder Kunci, adalah orang atau kelompok yang memiliki peran sentral/kunci dalam berjalannya proyek perubahan, antara lain :

1) Project Sponsor, yaitu Direktur Pemantauan dan Operasi Armada;

2) Project Leader, yaitu Kepala Pangkalan PSDKP Bitung;

3) Co-Project Leader, yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kasie Sarana dan Prasarana serta Kasie Pengawasan dan Penganan Pelanggaran;

4) Working Team (Tim Anggaran, Tim Teknis, Tim Monev), yaitu Seluruh Awak Kapal Pengawas serta pegawai yang kompeten dalam operasional pengawasan pemanfaatan SDKP dan staf pengelola anggaran pada Pangkalan PSDKP Bitung.

2. Deskripsi tugas masing-masing Stakeholder yang terlibat :

a. Project Sponsor (Mentor) – Direktur Pemantauan dan Operasi Armada.

1) Memberikan arahan dan supervisi Project Leader yang berhubungan dengan proyek perubahan

2) Membantu Project Leader dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada implementasi proyek perubahan

3) Melakukan koordinasi bersama dengan Coach dalam membantu Project Leader pada pelaksanaan proyek perubahan

b. Project Leader – Kepala Pangkalan PSDKP Bitung

1) Bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek perubahan

2) Memimpin operasional proyek perubahan

3) Memberi arahan tentang tujuan yang diharapkan dari keseluruhan proyek perubahan

(23)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 13 4) Mengatur alokasi waktu dan personil yang akan

membantu melaksanakan proyek perubahan c. Coach – Widyaiswara

1) Memberikan saran dan masukan kepada Project Leader tentang proyek perubahan yang dilaksanakan

2) Melakukan monitoring kegiatan Project Leader pada tahapan implementasi proyek perubahan yang diusulkan 3) Melakukan koordinasi dengan Project Sponsor (Mentor)

dalam membantu Project Leader melakukan proyek perubahan

d. Co-Project Leader – Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kasie Sarana dan Prasarana, Kasie Pengawasan dan Penganan Pelanggaran

1) Membantu Project Leader dalam mengkoordinir pelaksanaan proyek perubahan di Pangkalan PSDKP Bitung

2) Membantu mengarahkan seluruh pegawai untuk menjalankan proyek perubahan

e. Working Team – Seluruh Awak Kapal Pengawas serta pegawai yang kompeten dalam operasional pengawasan pemanfaatan SDKP dan staf pengelola anggaran pada Pangkalan PSDKP Bitung.

1) Melaksanakan arahan dari Project Leader dan Co- Project Leader tentang proyek perubahan

2) Malaksanakan SOP dan membantu Project Leader dalam melakukan monitoring implementasi proyek perubahan serta memberikan umpan balik (feedback) kepada Project Leader.

(24)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 14 3. Struktur Organisasi Proyek Perubahan

Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek Perubahan

Untuk mendapatkan dukungan penuh dari semua stakeholder yang terkait dalam proyek perubahan, maka perlu strategi untuk dapat mempengaruhinya. Pengelompokan Stakeholder berdasarkan kekuatan dan ketertarikan pada proyek perubahan sebagaimana diagram pada Gambar 1. Strategi mempengaruhi Stakeholder adalah sebagai berikut :

a. Stakeholder dengan kriteria Promoters (high power/high interest) akan dilakukan koordinasi secara intensif guna memantapkan substansi proyek perubahan agar semua unsur yang mendukung terlaksananya proyek perubahan dapat

Dir Pemantauan dan Operasi Armada

Ka Lan PSDKP Bitung Widyaiswara

BDA

Kasie Sarana dan Prasarana Ka TU

Pangkalan PSDKP Bitung

Awak Kapal Pengawas Awak Kapal

Pengawas Kasie Pengawasan

dan PP Project Sponsor

Project Leader Coach

Co Project

leader

Co Project

leader

Co Project

leader

Working team Working

team Staf keuangan

Working team

(25)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 15 dipenuhi secara tepat waktu dan tepat sasaran untuk memperoleh hasil yang maksimal, sehingga proyek perubahan dapat diimplementasikan.

b. Stakeholder dengan kriteriaLatens (high power/low interest) perlu dilakukan pendekatan dan berkoordinasi dengan baik serta diinformasikan pentingnya pelaksanaan dari proyek perubahan, sehingga dapat mendukung pelaksanaan proyek perubahan tersebut untuk dapat kemudian dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

c. Stakeholder dengan kriteria Difenders (low power/high interest) merupakan stakeholder yang melaksanakan implementasi proyek perubahan, Oleh karena itu akan diberi pengertian tentang maksud dan tujuan dari proyek perubahan untuk kepentingan bersama sehingga dapat mendukung terlaksananya proyek ini.

d. Berdasarkan hasil pemetaan stakeholder sesuai kepentingannya, maka pada diagram diatas tidak terlihat stakeholder dengan kriteria Apathetics (low power/low interest).

(26)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 16 Gambar 2. Kuadran Kekuatan dan Ketertarikan Stakeholder.

C. Strategi Komunikasi

Komunikasi didefinisikan sebagai upaya menyampaikan pesan, pendapatan, perasaan, memberikan berita atau informasi kepada orang atau pihak lain. Komunikasi adalah kunci keberhasilan berinteraksi dalam kehidupan dunia kerja. Bila komunikasi berjalan efektif maka arus informasi dalam dinamika kerja akan berjalan lancar sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan.

Strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum Stakeholder baik primer maupun sekunder akan berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam mendukung

LATENS

1. Sesditjen PSDKP 2. Kasubdit. Patroli Dit POA

3. Kabag Program

PROMOTER 1.

Direktur POA 2. Ka. Pangkalan 3. Kasubbag TU 4. Kasie Sarpras 5. Kasie PP

APATHETICS

DEFENDERS

1. Working Team 2. Seluruh Pegawai H

I G H

I N T E R E S T L

O W

INFLUENCE

LOW HIGH

(27)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 17 keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Project Leader antara lain :

1. Strategi Komunikasi dengan Mentor/ Atasan langsung

Peran Mentor/atasan langsung dalam pelaksanaan proyek perubahan sangat besar. Mentor berperan dalam memberikan arahan/supervisi, serta membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama implementasi proyek perubahan. Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah melalui konsultasi dengan Mentor. Selain itu Mentor juga member arahan kepada awak kapal pengawas dan seluruh staf Pangkalan PSDKP Bitung. Konsultasi kepada Mentor dilakukan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu untuk membahas mengenai ;

a. Mengajukan revisi anggaran

b. Penyusunan tata laksana operasional pengawasan SDKP melalui integrasi kapal pengawas perikanan

c. Penyiapan kondisi kapal pengawas perikanan untuk “ Siap Operasi”

d. Penyiapan data informasi untuk dukungan operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

2. Strategi Komunikasi dengan Coach/ Widyaiswara

Komunikasi dengan Coach/Widyaiswara selama Laboratorium Kepeminpinan tetap dilakukan untuk melaporkan kemajuan pelaksanaan proyek perubahan. Project Leader melakukan pelaporan kepada Coach seminggu sekali setiap hari Jum’at. Selain memberikan laporan secara berkala kepada Coach, komunikasi juga dilakukan melalui telepon maupun sosial media apabila Coach memberikan saran/masukan maupun melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proyek perubahan.

(28)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 18 3. Strategi Komunikasi dengan Co-Project Leader

Dalam membantu Project Leader mengkoordinir dan mengarahkan pelaksanaan proyek perubahan, Komunikasi dengan Co-Project Leader rutin dilakukan secara baik formal maupun informal untuk membahas perkembangan pelaksanaan proyek perubahan.

4. Strategi Komunikasi dengan Working Team

Keberhasilan proyek perubahan tidak terlepas dari peran dan bantuan dari tim pendukung (Working Team), baik Tim Anggaran, Tim Teknis maupun Tim Monev, sebagaimana telah ditetapkan secara formal dengan penerbitan Surat Keputusan Atasan Langsung/Mentor. Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah melalui pertemuan-pertemuan baik secara formal maupun non formal. Pendekatan lainnya adalah dengan bentuk memberikan pemahaman akan pentingnya proyek perubahan yang akan dilaksanakan sehingga tim pendukung merasa bahwa proyek perubahan tersebut merupakan bagian dari diri mereka sendiri sehingga merasa memiliki.

Gambar 3.Komunikasi dengan Working Team

(29)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 19 5. Strategi Komunikasi dengan Seluruh Pegawai

Pegawai merupakan Stakeholder Primer yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan.

Respon pegawai dalam menerima perubahan yang bervariasi diantisipasi dengan cara melakukan komunikasi secara intensif melalui pemahaman pada saat pelaksanaan Apel pagi/siang.

D. Kendala

Beberapa kendala terindikasi pada proyek perubahan yang direncanakan. Kendala berasal baik dari internal unit kerja yang terkait dengan penyusunan revisi untuk dukungan anggaran operasi kapal pengawas perikanan, maupun kendala dari luar secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan kelancaran pelaksanaan operasi kapal pengawas perikanan dengan pola integrasi. Waktu yang tersedia untuk merencanakan hingga menguji coba pola integrasi kapal pengawas perikanan cukup sedikit yakni sekitar 40 hari kerja. Meski cukup sulit untuk merealisasikan secara penuh, namun kendala – kendala terutama yang bersifat internal dicoba untuk dipecahkan secara cepat dan efisian.

Revisi anggaran untuk pelaksanaan operasi kapal pengawas perikanan sesuai ketentuan harus diajukan ke Direktorat Jenderal

Gambar 4.Komunikasi dengan Seluruh Pegawai

(30)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 20 Anggaran Kementerian keuangan melalui eselon I (Direktorat Jenderal PSDKP). Hal ini mengakibatkan lamanya prosedur yang harus ditempuh dan mengakibatkan operasional pengawasan pemanfaatan terintegrasi melalui kapal pengawas perikanan baru dapat dilaksanakan di akhir proyek perubahan.

Selain kendala – kendala yang disebabkan oleh faktor internal, beberapa faktor yang disebabkan oleh gangguan eksternal juga berpengaruh terhadap kelancaran integrasi kapal pengawas perikanan. Faktor eksternal terkadang lebih sulit untuk disiasati karena ketergantungan kepada pihak luar akan cukup besar.

Beberapa faktor eksternal yang ditengarai akan menjadi gangguan dalam integrasi kapal pengawas perikanan dalam pelaksanaan operasional pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan pada Pangkalan PSDKP Bitung diantaranya:

- Optimalisasi fungsi pemantauan kapal perikanan melalui VMS yang ada di Regional Monitoring Centre (RMC) sangat tergantung pada supply data dari pusdal pusat yang ada di kantor Direktorat Jenderal PSDKP.

- Fungsi pemantauan kapal perikanan melalui VMS juga terkendala stabilitas jaringan internet.

E. Strategi Mengatasi Kendala

Kendala – kendala tersebut baik yang bersifat internal maupun eksternal perlu segera dicarikan solusi yang tepat agar implementasi integrasi kapal pengawas perikanan ke Pangkalan PSDKP Bitung tidak terganggu. Beberapa strategi yang diterapkan guna meminimalkan terjadinya gangguan meliputi:

1. Menunggu persetujuan revisi anggaran, proyek perubahan tetap bisa berjalan dengan memaksimalkan penyusunan tata laksana operasional kapal pengawas perikanan dan pelaksanaan pemeliharaan kapal pengawas perikanan yang dukungan

(31)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 21 anggaran nya sudah melekat dalam DIPA-RKAKL Pangkalan PSDKP Bitung.

2. Kendala belum optimalnya fungsi RMC untuk pemantauan kapal perikanan dapat diatasi dengan:

a. Lebih memaksimalkan fungsi pengawasan kapal perikanan melalui instrument form Hasil Pemeriksaaan Kapal (HPK) pada pengawasan keberangkatan dan kedatangan kapal di pelabuhan pangkalan;

b. Mengintensifkan komunikasi dengan jejaring informan yang sudah dibina dan akan menginformasikan apabila menemukan dugaan pelanggaran tindak pidana perikanan.

F. Capaian Proyek Perubahan

Pengukuran keberhasilan proyek perubahan dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan pada poin – poin yang menjadi tolok ukur pada sebelum dan sesudah tersedianya program tersebut.

Pengukuran hanya bersifat deskriptif, yakni dengan menilai proses perencanaan, tersusunnya tata laksana operasional pengawasan dengan integrasi kapal pengawas perikanan hingga kesiapan kapal pengawas perikanan melaksanakan operasional pengawasan SDKP. Dari sisi proses penyusunan, jadwal dan alokasi waktu yang direncanakan menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan meski dengan beberapa perbaikan. Tahapan akhir dari proyek perubahan adalah pelaksanaan operasi pengawasan di laut, dimana pola operasi ini coba diterapkan kepada seluruh awak kapal pengawas perikanan dan staf Pangkalan PSDKP Bitung dan diuji cobakan pelaksanaannya. Sesuai dengan komitmen, pelimpahan kewenangan operasional sarana dan prasarana pengawasan SDKP harus ditindak lanjuti dengan penyusunan tata laksana dan penyiapan kondisi kapal pengawas perikanan sampai dengan kondisi siap operasi dilaksanakan hingga pertengahan bulan Mei.

Sedangkan pola integrasi operasional kapal pengawas perikanan di

(32)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 22 Pangkalan PSDKP Bitung, secara menyeluruh dilaksanakan sampai dengan akhir 2017.

Capaian rancangan proyek perubahan secara deskriptif dapat dilihat dari target dan output yang dihasilkan selama sekitar 40 hari kerja.

Target dan output yang dinilai berdasarkan tujuan dan perubahan yang terjadi pada beberapa area yang direncanakan. Data-data yang tersaji hanya sebatas pada pencapaian yang dilaksanakan hingga tahapan penyusunan dan penyiapan data dan informasi serta kapal pengawas perikanan yang siap operasi. Perubahan yang nyata akan dapat dilihat bilamana proyek perubahan telah di implementasikan dan diintegrasikan dalam operasional secara maksimal, sehingga pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dapat terlaksana dengan baik.

Tabel 2. Capaian Proyek Perubahan Operasional Pengawasan Melalui Integrasi Kapal Pengawas Perikanan pada Pangkalan PSDKP Bitung.

No Target Capaian Keterangan

1 Penguatan armada pengawasan

pemanfaatan SDKP di bawah kendali

Pangkalan PSDKP Bitung

Penambahan 2 unit kapal pengawas perikanan type 28 m yang “Siap Operasi”

dari Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada

Kapal pengawas perikanan yang ada di Pangkalan PSDKP Bitung saat ini berjumlah 4 unit dan 2 unit speedboat/sea rider

2 Terbentuknya Working Team integrasi kapal pengawas perikanan pada Pangkalan PSDKP Bitung (Tim Anggaran, Monev dan Teknis)

SK Kepala Pangkalan PSDKP Bitung tentang Working Team (Tim Anggaran, Monev dan Teknis integrasi kapal pengawas perikanan pada Pangkalan PSDKP Bitung

Tim efektif bekerja dengan tahapan:

 Diskusi dengan Working Team

 Menyusun pembagian tugas

(33)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 23

 Menyusun jadual

pelaksanaan 3 Diselesaikannya

penyusunan revisi anggaran untuk dukungan operasi kapal pengawas perikanan

Usulan revisi anggaran tahap 1 sudah

mendapat persetujuan dan di input dalam RKKL

Persetujuan sudah masuk dalam aplikasi RKKL Pangkalan PSDKP Bitung

4 Disusunnya tata laksana operasional kapal pengawas perikanan pada Pangkalan PSDKP Bitung

SK Ka. Pangkalan tentang tata laksana operasional kapal pengawas perikanan lingkup Pangkalan PSDKP Bitung

Tata laksana sudah

dikonsultasikan dan mohon persetujuan dengan Mentor dan mengacu pada Sk Dirjen PSDKP tentang tata laksana operasional kapal pengawas

perikanan lingkup Ditjen PSDKP

5 Penyiapan kapal pengawas perikanan untuk kondisi “ siap operasi”

- Prosedur kerja pemeliharaan kapal pengawas perikanan (rutin, mendesak dan tahunan)

- Pelaksanaan docking kapal pengawas perikanan

Sudah

dilaksanakan

(34)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 24 6 Tersedianya data dan

informasi yang akurat sebagai acuan untuk melakukan kegiatan operasional

pengawasan

pemanfaatan SDKP.

- Hasil pantauan VMS dari Regional

Monitoring Centre yang sudah terbangun di Pangkalan PSDKP Bitung sudah lebih dimaksimalkan

- Sistem pelaporan data dan informasi hasil pengawasan dari Satwas dan wilker lingkup Pangkalan PSDKP Bitung sudah berjalan.

- Sudah tersedia data keaktifan transmitter VMS

- Laporan ketaatan kapal di analisa tim teknis sebagai data dan

informasi untuk operasional pengawasan di laut

7 Dilaksanakannya operasi kapal pengawas dengan pola integrasi

Laporan hasil operasi kapal pengawas perikanan Hiu 305 dengan dukungan data dan info

KP Hiu 05 adhock 1 kapal perikanan yang diduga melakukan pelanggaran perikanan 8. Meningkatnya peran

evaluasi dan

monitoring oleh atasan langsung

Peningkatan peran evaluasi dan monitoring dapat dilakukan dengan lebih mudah

Adanya hak akses atasan langsung untuk melakukan monitoring

Selain terwujudnya capaian proyek perubahan dengan kondisi yang diharapkan, pengembangan operasional pengawasan melalui integrasi kapal pengawas ke UPT juga memberikan kondisi lebih dari yang diharapkan yaitu dapat mengurangi beban tugas untuk mengcover

(35)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 25 luasnya wilayah kerja pengawasan Pangkalan PSDKP Bitung dan dapat merespon segera terhadap adanya data dan informasi adanya dugaan pelanggaran/ kejahatan lebih cepat di wilayah kerja yang sebelumnya sulit dijangkau.

G. Instrumen Monitoring

Instrumen monitoring yang digunakan dalam penyelesaian Tatalaksana Peningkatan Operasioal Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Melalui Integrasi Kapal Pengawas ke Pangkalan PSDKP Bitung adalah dengan menggunakan fasilitas teknologi komunikasi (telepon/whatsapp) maupun persuratan kepada Dierktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan c.q Direktur Pemantauan dan Operasional Armada selaku penanggung jawab operasional armada kapal pengawas perikanan di Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penyelesaian pengembangan/ penyempurnaan operasional pusat pengendali (pusdal) UPT sebagai penyuplai data dan informasi antara lain dengan komunikasi baik secara tertulis (persuratan/whatsapp) maupun koordinasi secara lisan dengan pihak terkait. Pihak yang terkait antara lain: Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada selaku penyuplay data di Regional Monitoring Center (RMC) UPT, Awak Kapal Pengawas selaku pelaksana teknis di laut, maupun internal Pangkalan PSDKP Bitung selaku working team.

(36)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 26 III. PENUTUP

1. Kesimpulan

Proyek perubahan dengan judul “Peningkatan Kinerja operasional Pengawasan Sumber Daya kelautan dan Perikanan Melalui integrasi Kapal Pengawas Perikanan pada Pangkalan PSDKP Bitung” telah dilaksanakan sejak tanggal 7 Februari sampai dengan 19 Mei 2015 di bawah tanggung jawab Kepala Kepala Pangkalan PSDKP Bitung selaku Project Leader Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XI Tahun 2017.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan proyek perubahan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan proyek perubahan pada tahapan landasan operasional mulai dari penyusunan tata laksana operasional kapal pengawas perikanan lingkup Pangkalan PSDKP Bitung dan pelaksanaan pemeliharaan untuk menciptakan kondisi kapal pengawas perikanan “ Siap Operasi” sudah terlaksana dengan baik.

b. Penguatan armada pengawasan pada Pangkalan PSDKP Bitung melalui pelimpahan dari Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP yaitu dua kapal Pengawas Perikanan (KP. HIU 02 dan KP. HIU 05), sudah dapat mengurangi beban tugas untuk mengcover luasnya wilayah kerja pengawasan Pangkalan PSDKP Bitung dan merespon cepat informasi dugaan pelanggaran yang diterima.

c. Pelaksanaan operasi kapal pengawas perikanan yang terintegrasi dengan dukungan data dan informasi awal hasil pengawasan ketaatan kapal perikanan (form HPK) Satuan Pengawasan/ Wilker Pangkalan PSDKP Bitung sudah memperlihatkan hasil yang dibuktikan dengan ditangkapnya KM. Windri 02 yang tidak taat ketentuan di bidang perikanan

(37)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 27 dan diduga melakukan pelanggaran: tidak memasang VMS serta tidak terdapat SLO dan SPB dalam operasional penangkapannya.

d. Untuk operasi pengawasan selanjutnya akan terus dilaksanakan dibawah komando langsung Pangkalan PSDKP Bitung dimana kapal pengawas perikanan Hiu 02, Hiu 05, Todak dan Padaido akan melakukan pola operasi dengan speed boat Albacore dan sea rider dengan dukungan data dan info awal.

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dengan integrasi kapal pengawas perikanan di Pangkalan PSDKP Bitung akan terus berjalan sampai dengan akhir 2017 sebagai bahan pengambil kebijakan efektifitas dan efisiensi pola pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

2. Rekomendasi

Mengingat waktu penyelesaian proyek perubahan ini sangat singkat sehingga integrasi kapal pengawas perikanan dalam pelaksanaan operasional pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan ini masih belum berjalan sempurna. Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proyek perubahan lebih lanjut, maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Paradigma baru pengawasan terintegrasi yang mengandalkan data dan informasi awal (VMS, radarsat, AIS, data intelijen serta info masyarakat), dengan kapal pengawas perikanan sebagai penyergap (intercept) sehingga Coverage area pengawasan lebih luas, tidak memerlukan investasi kapal pengawas, informasi yang diperoleh bisa dibuktikan lebih cepat, adanya penghematan anggaran untuk BBM dan Detterent Efect bahwa pengawasan dilakukan setiap saat (24 jam). Untuk bisa menciptakan hal tersebut mutlak diperlukan komitmen dari kita

(38)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 28 semua, mulai dari pimpinan, awak kapal pengawas perikanan dan UPT PSDKP serta dukungan dari masyarakat;

b. Pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan sudah seharusnya dilaksanakan secara konsisten dan tanpa pandang bulu. Namun disisi lain, langkah preventif dan edukatif sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan juga perlu terus dijalankan sehingga langkah pengawasan akan lebih komprehensif.

(39)

Laporan Proyek Perubahan-Diklatpim III Angkatan XI

Page 29 DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor: 8/PER-DJPSDKP/2014

Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel Putaran Tinggi, Paramudya Paramita, Jakarta

V.L Maleev, M.E.Dr.A.M dan Priambodo B, 1986, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga, Jakarta

Capt. Hengky Supit, 2009. Pedoman Khusus Keselamatan dan Keamanan Pelayaran.https://www.slideshare.net/DhamarPamilih/isbn9786028 741071

Ketut Rizki Firmandanu, 2010. Pedoman Pemeliharaan Kapal.

Https://www.scribd.com/document/342689839/Pedoman- Pemeliharaan-Kapal

Karyanto E, 1986, Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor Diesel, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta

Maimun, 1995, ManajemenBengkel Perikanan, Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta

Gambar

Tabel 1.  Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan Jangka Pendek.
Gambar 1.  Struktur Organisasi Proyek Perubahan
Gambar 3.Komunikasi dengan Working Team
Gambar 4.Komunikasi dengan Seluruh Pegawai
+2

Referensi

Dokumen terkait

matakuliah Jumlah kelas per penawaran Jumlah ruang kuliah dan kapasitas Jumlah set peralatan laboratorium atau studio Jumlah set peralatan TIK Fasilitas lain

Dalam proses hapus, data terlebih dahulu dicek punya relasi dengan dengan tabel PlotMengajar atau tidak, kalau data tersebut mempunyai relasi maka digunakanlah query

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : dari hasil tingkatan Brand Loyalty bioskop Cinema XXI Jakarta , Berdasarkanan alisis profil responden yang terdiri dari 100 orang di Jakarta

Dalam penelitian ini individu ternyata berpengaruh terhadap perilaku individu, sehingga hendaknya pemimpin dapat mengembangkan dan mengarahkan kemampuan individu,

Pemeriksaan secara visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran / usulan dari hasil inspeksi antara lain

Saya menjamin bahwa (1) Saya adalah pemilik akhir dari rekening efek ini dan tiada orang/badan lain yang mempunyai kepentingan atas rekening ini, apa pun bentuknya (2) Semua dana

A. Penggunaan baja kimia. Pengurusan tanah yang berkesan. Pendidikan dan bimbingan kepada petani. Antara yang berikut, yang manakah merupakan fungsi perisa? A.

Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan