4. PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMELIHARAAN
Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi dan sistem distribusi
4.1. Tujuan pemeliharaan :
Agar instalasi jaringan distribusi beroperasi dengan : Aman (safe) bagi manusia dan lingkungan Andal (reliable)
Kesiapan (avaibility) tinggi Unjuk kerja (performance) baik Umur (life time) sesuai desain
Waktu pemeliharaan (down time) efektif Biaya pemeliharaan (cost) efisien / ekonomis
4.2. MACAM - MACAM PEMELIHARAAN 4.2.1. Berdasarkan waktu pelaksanaannya :
– Pemeliharaan terencana (planed maintenance) preventif dan korektif – Pemeliharaan tidak direncanakan (unplaned maintenance)
4.2.2. Berdasarkan metodenya :
– Pemeliharaan berdasarkan waktu (time base maintenance)
– Pemeliharaan berdasarkan kondisi (on condition base maintenance) – Pemeliharaan darurat / khusus (break down maintenance )
4.2.3. Pemeliharaan preventif
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih parah dan untuk mempertahankan untuk kerja jaringan agar tetap beroperasi dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi. Kegiatan pokok pemeliharaan preventif ditentukan berdasarkan periode / waktu dan kondisi peralatan
Kegiatan pemeliharaan preventif bisa berupa pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan peralatan, penggantian peralatan sampai pada perubahan atau penyempurnaan jaringan.
Perubahan / penyempurnaan jaringan yang mengakibatkan penambahan asset seperti peningkatan kapasitas kubikel / trafo atau penambahan kubikel / trafo serta penambahan jurusan baru pada gardu induk yang sudah berbeban lebih harus diikuti prosedur akuntansinya dan dicatat sebagai penambahan asset jaringan. Tolok ukur keberhasilan pemeliharaan preventif adalah keberhasilan menekan angka gangguan /
saifi atau jumlah pemeliharaan korektif.
Lingkup kegiatan pemeliharaan preventif antara lain :
a) Pemeriksaan rutin b) Pemeliharaan rutin c) Pemeriksaan prediktif
d) Perbaikan / penggantian peralatan e) Perubahan / penyempurnaan jaringan 4.2.4. Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan secara visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran / usulan dari hasil inspeksi antara lain perbaikan, penggantian, pembersihan, peneraan atau pengetesan peralatan kubikel Contoh pemeriksaan rutin antara lain :
Inspeksi gardu distribusi : memeriksa dan melaporkan keadaan sipil gardu, ruang gardu dan kubikel kubikel.
Memeriksa kondisi kerangkan dan badan kubikel dari kemungkinan adanya karat Memeriksa adanya suara yang aneh, suhu kubikel
Pemeriksaan dilakukan secara periodik dengan menggunakan cek list
4.2.5. Pemeliharaan rutin
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terus menerus untuk mempertahankan kondisi peralatan kubikel agar tetap berada dalam kondisi baik dan
Contoh pemeliharaan rutin antara lain :
Revisi instalasi 20 kv gardu induk, gardu hubung dan gardu distribusi
Pemeriksaan kondisi isolasi dan peredam busur, tahanan kontak, serta keserempakan alat hubung kubikel
Pemeriksaan pembumian sebagai sistem pengamanan Pemeriksaan unjuk kerja instrumen ukur dan proteksi
Pemeriksaan kondisi derajat perlidungan dan pengatur kelembaban Pemeriksaan kondisikontak dari sambungan-sambungan
4.2.6. Pemeriksaan prediktif
Sistem pemeliharaan yang berbasis kondisi (condition base maintenance) dengan cara memonitor kondisi peralatan / jaringan secara on line maupun off line
Contoh pemeriksaan rutin antara lain :
Pemeriksaan instalasi dengan alat infrared / termo vision
Pemeriksaan partial discharge terminal indoor penyulang 20 kv gardu induk Pengukuran beban
Test trip PMT penyulang 20 kv gardu induk dll
Hasil pemeriksaan dan monitor dianalisa dan dievaluasi serta dibuatkan usul rekomendasi antara lain perbaikan, pembersihan, pengujian, peneraan, sampai pada tindakan penggantian peralatan
4.2.7. Pemeliharaan khusus / darurat
Pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat force mayeur seperti bencana alam, kebakaran, huru-hara dll “.
Contoh pemeliharaan khusus antara lain :
Perbaikan penggantian kubikel yang rusak akibat kebakaran Perbaikan penggantian instalasi gardu yang rusak akibat banjir
Adalah kegiatan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan seperti di maksud di atas antara lain
• Memahami kegiatan operasi jaringan yang akan dilakukan sesuai SOP • Mempelajari perubahan konfigurasi jaringan yang akan dilaksanakan
• Memahami kegiatan pemeliharaan kubikel yang akan dilakukan sesuai dengan SOP
• Mempersiapkan perlengkapan pemeliharaan, antara lain : Peralatan / perkakas kerja
Alat ukur listrik dan mekanik Material / bahan
Alat Pelindung Diri / Perlengkapan K 3
4.3.1. Peralatan / perkakas kerja
Kendaraan operasional Radio komunikasi Kunci gardu
Handle sesuai dengan jenis kubikel yang akan dipelihara Lampu penerangan
Gambar single line jaringan 20 kv Tool Kit
4. 3.2. Alat ukur listrik dan mekanik
High Voltage DC Test : untuk mengukur tegangan dielektrik antara bagian koduktip dengan body kubikel
Avometer : untuk memeriksa tegangan sistem DC rangkaian control, memeriksa tegangan sistem AC rangkaian Instrumen ukur dan pengatur kelembaban.
Meger 5.000 atau 10.000 v : untuk menguji tahanan isolasi kontak utama alat hubung
Phase squence indicator : untuk memeriksa urutan fasa tegangan masuk / keluar kubikel
Micro ohmmeter : untuk mengukur besarnya tahanan kontak utama alat hubung Breaker analyzer : untuk mengukur waktu keluar atau masuknya alat hubung . Earth resistance meter : untuk mengukur tahanan pentanahan system
pengamanan kubikel terhadap tegangan sentuh
Kunci momen : untuk mengukur kekencangan pengikatan mur-baut penghubung
Waterpas : untuk memeriksa posisi / kedudukan sel kubikel
4.3.3. Material / bahan
Kertas ampelas halus : Untuk membersihkan kotoran / kerak yang tebal dan meratakan permukaan kontak
Sabut plastik hijau : Untuk membersihkan permukaan kontak
o Kain majun : Untuk membersihkan kerangka dan peralatan lain dari debu / kotoran
Kuas 1 “ : Untuk membersihkan debu- debu di sela-sela kerangka dan peralatan lain
Alkohol 90 % : Untuk membersihkan busbar dan kerangka
Sakafen : Untuk membersihkan isolator busbar / isolator tonggak Wasbensin : Untuk membersihkan peralatan mekanik
WD 40 : Untuk membersihkan karat
Contact cleaner : Untuk membersihkan kerak
Gemuk : Untuk melumasi peralatan mekanik Vaselin elektrik : Untuk permukaan alat-alat kontak
4.3.4. Perlengkapan K 3 / APD
Sepatu 20 kv : Mengisolasi tubuh dari sentuhan langsung bagian bertegangan
Sarung tangan 20 kv : Sama dengan di atas Lembar / alas isolasi 20 kv : Sama dengan di atas
Helm pengaman : Melindungi kepala dari benturan dengan benda keras Sarung Tangan Kulit : Menghindari tangan terhadap lecet akibat benda
keras / tajam
Perlengkapan P 3 K : Pengobatan sementara / Luka ringan
4.4. PEDOMAN K3 DALAM PEMELIHARAAN KUBIKEL
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu hal yang harus menjadi perhatian utama dalam setiap melakukan kegiatan apapun. Apalagi yang menyangkut pemeliharaan Kubikel 20 KV, dimana potensi bahayanya sangat tinggi mengingat jarak antara bagian yang bertegangan terhadap personil tidak terlalu jauh dan hanya disekat dengan pelat logam yang tidak terlalu tebal. Beberapa hal yang harus diperhatikan, dilengkapi dan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan yang dilakukan, antara lain :
4.4.1. Personil
Dalam keadan sehat jasmani dan rohani
Terampil dan menguasai teknik pengoperasian peralatan kubikel Kooperatif dan komunikatif
Bersikap positip Berdedikasi tinggi
4.4.2. Lingkungan atau kondisi lapangan
Agar diperhatikan keadaan cuaca saat akan dilaksanakan pemeliharaan , seperti : mendung, gelap, hujan.
Suasana dan kondisi lingkungan kita, seperti : daerah padat lalu lintas, padat bangunan, banjir, bahan kimia / gas yang terbakar
4.4.3. Peralatan Kerja dan K3
Agar di persiapkan alat kerja K3 harus dalam kondisi baik dan aman digunakan Pergunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
4.4.4. Kondisi peralatan instalasi kubikel
Komposisi jenis dan merek kubikel (sejenis atau campuran Kubikel dalam keadaan layak di operasikan
Posisi arah keluar / masuk kubikel
Rambu – rambu peringatan pada kubikel (peringatan ada kelainan atau pekerjaan). contoh : “ Awas Jangan Dimasukkan Sedang Dikerjakan ”
4.4.5. Keadaan tidak normal akibat kecelakaan kerja
Sedapatnya hilangkan penyebab terjadinya kecelakaan kerja
Beri pertolongan pertama seperlunya pada orang yang mengalami kecelakaan Laporkan segera ke pengatur dan minta petunjuk untuk penanggulangannya Buatlah catatan singkat tentang kronologis terjadinya kecelakaan
Amankan tempat terjadinya kecelakaan
4.4.6. Pelaporan Pemeliharaan Kubikel
Setiap perubahan posisi keluar masuk LBS / PMT / PMS harus di laporkan ke pusat pengatur distribusi
Laporkan jam start pengeluaran dan pemasukan / LBS / PMT / PMS kubikel menggunakan alat komunikasi radio yang disediakan dipusat pengatur distribusi / posko
4.5. PETUNJUK / LANGKAH-LANGKAH PEMELIHARAAN KUBIKEL
Ada 4 tahap penting dalam pemeliharaan kubikel yaitu :
1) Mengeluarkan kontak hubung, yaitu tahapan untuk melepas beban dan memadamkan aliran listrik .
2) Membuka pintu kubikel ; harus dalam keadaan benar-benar tidak bertegangan, karena ada sistem interlock bahwa pintu hanya dapat dibuka apabila saklar pentanahan pada posisi ON / masuk. Pada tahap ini harus ada koordinasi dimana
aliran listrik baik dari saluran sisi masuk maupun keluar sudah dinyatakan padam. Pemeriksaan atau pemeliharaan pada bagian dalam kubikel dilaksanakan pada tahap ini.
3) Menutup pintu kubikel : tahap ini menandakan pekerjaan pemeriksaan / pemeliharaan telah dilakukan dan dengan hasil baik, berarti kubikel siap dioperasikan kembali.
4) Memasukkan kontak hubung (LBS,PMT), tahap ini berarti memasukkan tegangan dari
Saluran / penyulang ke busbar untuk kubikel in coming Busbar ke saluran ke busbar untuk kubikul out going Busbar ke beban ke busbar untuk kubikel PB
4.6. PEMELIHARAAN KOMPONEN – KOMPONEN KUBIKEL 4.6.1. Pemeliharaan PMT / LBS
Dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan
Pemeriksaan visual dan pembersihan bagian luar Pemeriksaan dan perbaikan bagian-bagian mekanik
Percobaan keluar masuk manual maupun dengan simulasi relai
Pemeriksaan dan perawatan media pemadaman busur api (untuk minyak dan gas)
Pemeriksaan dan perawatan alat-alat kontak
Pemeriksaan dan perawatan motor penggerak (bila ada) Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran tahanan kontak
Pemeriksaan keserempakan alat kontak
Pengukuran dan pemeriksaan terhadap tahanan pentanahan
Pemeriksaan / perbaikan terhadap peralatan interlock mekanik maupun listrik
Dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan
Pemeliharaan dan perawatan pada pisau-pisau kontaknya Pengencangan pada baut-baut yang kendor
Pemeriksaan pada isolator
Pemeriksaan pada pegas-pegas kontaknya Percobaan keluar masuk
Pemeriksaan pada peralatan mekanis interlocknya
4.6.3. Pemeriksaan sumber arus searah
Pengukuran besarnya tegangan ( 90 – 110 V DC )
Pemeriksaan terhadap MCB sebagai pengamanan sumber DC Pemeriksaan sel batere ( basah dan kering )
4.6.4. Pemeriksaan sumber arus bolak-balik ( Pemakaian Sendiri / PS )
Pengukuran besarnya tegangan ( 190 - 240 V AC )
Pemeriksaan terhadap MCB sebagai pengamanan sumber AC
4.6.5. Pemeliharaan relai
Pemeriksaan dan perawatan pengawatan relai yaitu antara trafo arus dan bagian perasa
Pemeriksaan dan perawatan pengawatan antara relai dan tripping coil PMT Pemeriksaan dan perawatan pengawatan antara sumber tegangan dan tripping coil.
Pemeriksaan dan pengukuran sumber tegangan untuk tripping Pengetesan relai
4.6.6. Pemeliharaan pelebur ( fuse )
Pemeriksaan dan perawatan terminal kontaknya dan jepitnya Pemeriksaan nilai nominal arusnya.
Pemeriksaan kondisinya
4.6.7. Pemeliharaan pentanahan
Pemeriksaan / perbaikan kondisi hantaran pentanahan Pengukuran tahanan pentanahan
Penggantian / penambahan elektroda pentanahan
4.6.8.Pemeliharaan terhadap peralatan kontak
Pembersihan dan pengolesan dengan vaselin permukaan kontak terminal-terminal alat-hubung, sepatu kabel busbar.
Pengencangan kembali dengan torsi yang benar pada baut pengikat rel / busbar ke terminal alat-hubung bagian atas dan kabel saluran ke terminal alat-hubung bagian bawah
SPESIFIKASI ALAT HUBUNG KUBIKEL 20 KV STANDAR ANSI
STANDAR PLN
• Kelas tegangan ( KV )
• Tegangan Maximum ( KV )
• Frekwensi ( Hz )
• Kekuatan Dielektrik ( KV / 60 s )
• Kecepatan Buka ( milli second )
• Kecepatan tutup ( milli second )
• Tahanan kontak ( micro ohm )
• Tahanan Isolasi ( Mega ohm )
• Tahanan pentanahan body ( ohm )
20 24 50 50 60 120 < 350 > 2,000 20 24 50 40 100 120 < 200 >2.000 1,7
4.6.8.1. Pengujian tahanan isolasi PMT, PMB dan PMS
1) Lepaskan semua kabel atau rel penghubung
2) Posisi kontak utama dan saklar pentanahan terbuka semua
3) Posisikan kabel alat ukur dengan bagian yang diukur sesuai tabel pengamatan di bawah
TABEL PENGAMATAN A1 - A2 = M A1 - A3 = M A2 - A2 = M B1 – B2 = M B1 - B3 = M B2 - B3 = M A1 - BODY= M A2 - BODY = M A3 - BODY = M B1 - BODY = M B2 - BODY = M B3 - BODY = M A1 - B1 = M A2 - B2 = M A3 - B3 = M
4.6.8.2. Pengujian tahanan kontak PMT, PMB dan PMS
1) Lepaskan semua kabel atau rel penghubung
2) Posisi kontak utama masuk , tetapi saklar pentanahan keluar 3) Posisikan kabel alat penguji sesuai dengan kontak yang diukur
1 2 3
A
TABEL PENGAMATAN
A1 - B1 = micro ohm A2 - B2 = micro ohm A3 - B3 = micro ohm
4.6.8.3. Pengujian keserempakan alat hubung PMT, PMB/LBS dan PMS
1) Lepaskan semua kabel atau rel penghubung 2) Posisi kontak utama dan saklar pentanahan keluar
3) Posisikan kabel alat penguji sesuai dengan kontak yang diukur 4) Catat waktu penutupan dan pembukaan kontak
1 2 3
A
TABEL PENGAMATAN Kecepatan Tutup
Fasa 1 =milli second
Fasa 2 =milli second
Fasa 3 =milli second Kecepatan Buka
Fasa 1 =milli second
Fasa 2 =milli second
Fasa 3 =milli second
TABEL KEKENCANGAN PENGIKATAN MUR-BAUT
1 2 3
A
( mm ) ( Nm ) 2,5 3 4 5 6 7 10 12 14 16 20 24 30 0,37 0,65 1,53 3,0 5,2 12 24 42 66 98 190 330 650