• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WALIKOTA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG

PERATURAN WALlKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR;

80

TAHUN 2011

TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETR1BUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

DENGAN RAHM AT TUHAN YA NG MAHA ES/\

WALIKOTA 13ANDAR LAMPUNG,

Menimbang a. bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu sebaqai pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka perlu disusun Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menenqah, Perindustrian dan Perdagangan;

b. ba hwa untuk memenuhi dimaksud huruf a di atas, perlu cJitentapkan dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung.

Mtmgingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang·Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun '195 6 Nomor 55), Undang-Undang Darurat Nomor

5

Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahuri 1956 Nomor 56) dan Undang - Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57) tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotaprala dalam lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-Undang (l.ernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lernbaran N~gara Republik Indonesia Nomor 1821):

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( LI;mbman Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) ;

3. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

4. Undang .- Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republil< Indonesia Nomor 3214) ; \

5. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1984 ten tang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274) :

6. Undang - Undang Nornor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

~onsumen

(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3821 ) ;

7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pernbentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perneriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ( Lembaran Neqara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400):

(2)

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanqan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nemer 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438); .

10. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nemer 106, Tarnbahan .Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 4756);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembara n Negara Republik Indonesia Tahun

2004

Nomor 125, ~ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah Kedua Kalinya, Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

12. Peraturan Pemerintah Nemer 3 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Ketamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomer 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3213) ;

13. Peraturan Pemerintah Nemor 24 Tahun 1983 tentang Perubahan Nama Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara Republik lno onesia Tahun 1983 Nomor 30. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3254 );

14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentanq Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomer 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Penqelolaar. Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nornor 140, Tambanan Lembaran Neqara Republik Indonesia Nomor 4578);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pernbaqian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 86/Menkes/Per/lV/1997 tentang Minuman Keras ;

18. Peraturan Menteri Perclagangan Nomor 43/MDAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan, Pengedaran, Penjualan, Pengawasan, dan Penqendalian Minuman Beralkohol;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 200"1 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

20. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandar Lampung;

21. Peraturan Daeran Kota Bandar Lampung Nomor 03 Tahun 2008 lenlang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar Lampung sebagaimana telah diubah Kedua Kalinya, Terakhir diubah dengan peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 03 Tahun 2011 ;

22. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Pengawasan dan Pengendalian Pengedaran Penjualan Minuman Beralkohoi:

23. Peraturan Daerah Kota 8andar Lampung Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu;

(3)

MEIVIUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TEIVIPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

BABI

KETENTUAN UMUM Penqertian Istilah

Pasal1 Dalam Peraturan lni yang dimaksud dengan

8. Daerah adalah Kota Bandar Lampung ;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung ; C. Walikota adalah Walikota Bandar Lampung:

d.

Dinas adalah Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung.

e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan !)irdagangan

Kota Bandar Lampung. :

f. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berianggungjawab terhadap pelaksanaan tugas pemerintah di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;

g. Wajib Retrebusi adalah orang Pribadi atau Badan yang menurut Peraturan Perunoanq-undanqan Retribusi diwajibl<.an untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungutan atau pemotongan Retribusi tersebut ;

h. Masa Retribusi adalah Suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retrebusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersanqkutan:

1. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran Retribusi yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalu tern pat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

J.

Surat Ketepapan Retribusi Daerah yang selanjutnya di singkat SKRD adalah Surat Ketetapan Retribusi yang rnenentukan besarnya jumlah pokok Retribusi yang terutang;

k. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adelab surat untuk rnelakukan taclhan retribusi dan/atau sangsi administrasi berupa bunga dan/atau benda;

I. Surat untuk Nomor Peserta Wajib :Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut NPWRD adalah Surat yang dikeluarkan gun a mengetahui bahwa Wajib Retribusi telah selesai melakukan/melunasi pembayaran Retribusi;

m.

Surat untuk Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Retribusi Oaerah (NPPKRD) adalah surat yang dikeluarkan guna mengetahui Para Pengusaha telah selesai melakukan/melunasi Pembayaran Retribusi;

n. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan

menqeiola

data keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara obyektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah dan/atau untuk tujuan lain dalarn rangka rnelaksanakan . ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;

(4)

o. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menentukan tersangkanya .

p. Pembayaran Retribusi Daerah adalah besarnya kewajiban yang harus dipenuhi oieh Wajib Retribu~i sesuai dengan SPTRO, SKRD , SKRDKB, SKRDKBT, STRD, NWPRD dan I\JPPKRD ke Kas Daerah atau ke tempat lain yang ditunjuk sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan ;

q . SITP-MB adalah Surat Izin Ternpat Penjualan Minuman Beralkohol;

r. Perusahaan adalah Perusahaan yang melakukan kegiatan dibidang usaha minuman beralkohol yang dapat berbentuk perorangan, persekutuan atau Badan '{ukum yang berkedudukan di Bandar Lampung ;

s. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan clestilasi atau fermentasi tanpa destilasi baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menarnbah bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan mencampur konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengeceran minuman mengandung ethanol;

t.

Izin adalah izin tempat usaha penjualan minuman beralkohol yang diberikan oleh Kepada Daerah kepada badan hukum yang menjual minuman beralkohol secara eceran dalam kemasan, atau di minum di tempat penjualan;

u. Tempat psnjuatan minuman beralkohol adalah semua tempat yang minuman beralkohol dalam kemasan atau di minum di tempat penjualan:

menjual

v. Hotel adalah 'Hotel berbintang 1,2,3,4 dan 5 suatu tempat usaha komersil yang menggunakan seluruh dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, rnakan dan minum serta pelayanan lainnya yang dikelola secara komers il; .

w.

Restoran adalah restoran dengan tanda talam kencana dan tanda talam selaka suatu jenis usaha pangan yang berternpat disebagian atau seluruh banqunan yang permanen , dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses Rembuatan penyimpanan,penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahariya dan memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan.

x. Bar adalah bar termasuk pub dan klub malam yang melayani minum rninurnan serta hiburan untuk mendengarkan musik yang dibuka pada waktu malam hari;

i

y. Toko adalah bangunan gedun g dengan fungsi usaha yang digunakan untuk menjual barang dan terdiri dari hanya '\ (satu) penjual;

z. Toko Modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, departemen store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentuk perkulakan;

a.

Sub ditributor adalah perusahaan yang ditunjuk oleh distributor untuk menyalurkan minuman beralkohol di wilayah tertentu;

a.

Penjual Langsung Minuman Beralkohol adalah Perusahaan yang melakukan penjualan rninuman beralkohol kepada konsumen akhir untuk diminum i::mgsung ditempat yang telah ditentukan ;

o. Pengecer Minuman Beratkohol adalah perusahaan yang melakukan penjualan Minuman Beralkohol kepada konsumen akhir dalam bentuk kemasan ditempat yang telah ditentukan ;

aa . Penjual Langsung dan atau Pengecer Minuman Beralkohol untuk tujuan kesehatan

adalah perusahaan yang melakukan penjualan Minuman 6eralkohol yang mengandung remoan-rernpah, jamu dan sejenisnya dengan kadar alkohol setinggi­

tingginya 15 % ( lima belas perseratus ) kepada konsumen akhir untuk diminum langsung ditempat dan atau dalarn bentuk kemasan ditempat yang telah ditentukan;

(5)

BAB II

NAMA,08,IEK, DAN SUBJEK RETRIBUSI

Pasal2

Dengan nama retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol dipungut retribusi sebagai pernbayaran atas pemberian izin tempat penjualan minurnan beralkonol oleh Pemerintah Daerah.

Pasal3

Objek retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol adalah pemberian izin untuk melakukan penjualan minuman beralkohol disuatu tempat tertentu.

Pasal4

Subyek retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin tempat penjualan minuman beralkohol dari Pernerintah Daerah.

BAB III

CARA MENGUKUR TINGKAT ?ENGGUNAAN JASA

PasalS

Tingkat Penggunaan jasa IZIn tempat penjualan minuman beralkohol di ukur berdasarkan jen is ternpat usaha dan jenis golongan minuman beralkohol.

BABIV

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal6

Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut , NO

\ I

1.

2.

3.

TEMPAT PENJUALAN

~

penlual~n

langsung minum ditempBt a. Hotel berbintang 5

b. Hotel berbintang 4 c. Hotel berbintang 3

d. Restoran dengan tanda talam kencana dan talarn selaka

e. Bar termasuk Pub dan Club malam

Penjual eceran dalam kemasan a. Pasar Swalayan I Supermarket b. Toko I Minimarket

Oitempat lain yang ditetapkan oleh Walikota

GOl AlKOHOL

I

T,\RJF (Rp) 5.000.COO,­

A, 8, dan C A, B, dan C

3500.000,­

A, B, dan C 2.500.000,·

A, B, dan C 1.500.000,·

I

4.500.000,­

A, B, dan C

I

3.000.000,­

A dan B A dan B

1.800.000,­

A dan B 1.500.000,­

I

Mengandung alkohol paling ban yak 15 %

(6)

8ABV

SYARAT DAN TATA CARA PERIZlNAN

fJasal 7

(1) Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan penqedaran dan/atau penjualan minuman beralkohol golongan B dan/atau C wajib memiliki Surat Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol (SITP-MB);

(2) Bentuk serta isi Surat Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 8

Penjual Eceran dalam kemasan dan di tempat lain yang ditetapkan oleh Walikota dapat mengajukan perrnohonan izin tempat penjualan minuman beralkohol apabila lokasi ternpat usaha bukan dalam Iingkungan pemukiman penduduk serta radius 50C (lima ratus) meter dari rumah sakit. tempat ibadah, dan sekolah.

Pasal 9

('I) Permchonan Surat Izin Tempat Penjualan Minurnan Beralkohol (SITP-MB) penjual

langsung minurnan di tempat mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Dinas dengan mengisi formulir Surat Permohonan Surat Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkoho ! (SITP-MB );

(2) Bentuk serta isi surat permohonan sebagaimana tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisankan dari peraturan ini;

(3) Persyaratan pengajuan permohonan :

a. Hotel berbintang 3, 4 dan 5, Restoran bertanda Talam Kencana dan Talam Selaka,Bar,Pub,atau Klab malam :

1. Surat penunjukan dari sub distributor sebagai penjuai langsung;

2. Copy Izin Gangguan (Ho);

3. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4. Copy Akta pendirian Perseroan Terbatas dan pengesahan badan hukum dari Pejabat yang berwenang dan akta perubahan [jika ada) apabila perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas ;

5. Copy Kartu Identitas Tanda Penduduk (KTP) pimpinan perusahaan; dan 6. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar.

7. Copy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun berjetan

b. Untuk Penjual Eceran dalam kemasan dan tempat lain :

1. Surat penunjukan dari sub distributor sebagai penjual lanqsunq rninurnan beralkohol di tempat tertentu lainnya, pengecer rninuman beralkohol di tempat lalnnva dan .penjual langsung dan/atau pengecer minuman beral1<ohol golongan B yang mengandung rempah-rempah, jamu dan sejenisnya:

2. Rekomendasi lokasi keberadaan tempat peniualan Minuman Beralkohol dan camat setempat;

3. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4. Copy Akta pendirian/perubahan Perusahaan bagi Perseroan Terbatas;

Rencana penjualan minuman beralkohol 1 (satu) tahun ke depan ; 5. Copy K8rtu Identitas Tanda Penduduk (KTP) pimpinan perusahaan ; dan 6. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6

sebanyak 2 (dua) lembar.

(7)

(4) Persyaratan sebaqai mana dimaksud pad a ayat (1) huruf a dan b masing-masing 1 (satu) eksamplar fotocopy dengan menunjukan dokumen aslinya.

Pasal 10

(1) Penjual langsung minurn diternpat. penjual eceran dalam kemasan, dan ditempat lain waj ib menyampaikan laporan realisasi penjualan minuman beralkohol kepada Walikota dalam hal ini Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan;

(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setiap

triwulan tahun kalender berjalan;

(3) Bentuk laporan sebacairnana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum

'dalarn Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Walikota inl;

BABV!

WILAYAH PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 11

Wil3yah Pemungutan Retribusi adalah di tempat kegiatan Pelayanan izih Tempat Penjualan Minuman Beralkohol yang diselenggarakan dalam Wilayah KOt8 Bandar Lampung;

8agian Kesatu

. Tata Cara Pandaftaran dan I atau Pendataan Pasal 12

(1) Untuk mendapatkan data Wajib Retribusi di Laksanakan Pendaftaran dan/atau

Pendataan terhadap Wajib Retribusi;

(2) Kegiatan Pendaftaran dan/atau Pendataan WaJib Retribusi diawali dengan mempersiapkan SPT Tim Pendataan dan Forrnullr Pendaftaran / Pendataan;

(3) Hasil dari Pendaftaran dan/atau Pendataan sebagai membuat daftar Induk Wajib Retribusi;

bahan mengisi data atau

(4) Daftar Induk Wajib Retribusi sebagaimana dirnaksud dipergunakan sebagai Penetapan NPWRD atau sejenisnya.

pada ayat (3) dapat

Bag ian Kedua

Tata Cara Per.etapan Retrlbusi Pasal13

(1) Penetapan Retribusi dengan menerbitkan SKRD.

(2) Bentuk dan lsi SKRD sebagaimana tercantum dalarn lampiran IV yang rnerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga

Tata Cara Pembayaran Retribusi Pasal 14

(1) Pembayaran Retribusi dilakukan di Kas Daerah atau tempat lainnya yailg ditu .ijuk sesual dengan waktu yang ditentu kan dengan menggunakan SKRO.

(8)

. ', 1

(2) Dalam hal Pembayaran dilakkan ditempat lain yang ditunjuk maka hasil Penerimaan Retribusi Oaerah harus disetorkan ke Kas Oaerah selambaHambatnya

i x

24 Jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Walikcta.

(3) Apabila Pemhayaran Retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka akan dikenakan sanksi Administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua Persen) dari nilai Retribusi, dengan menerbitkan STRO.

(4) Pembayaran Retribusi harus dilakukan secarai tunai {lunas.

(5) HasH Pungutan Retribusi rnerupakan Pendapatan Daerah dan sepenuhnya disetor ke Kas Oaerah.

(6) Walikota atau Kepala Dinas dapat mempertimbangkan Wajib Retribusi untuk mengangsur Wajib Retribusi Terutang dalam jangka waktu tertentu dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan .

Bag ian Keernpat

Tata Cara M,engajukan Keberatan Retribusi Pasal 15

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya Kepada Walikota melalui Kepala Oinas atas SKRD yang diterbitkan.

(2) Permohonan Keberatan diajukan secara tertulis da/am bahasa tnconesla disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Kepala Dinas melakukan penelitian dan mempelajari data permohonan keberatan yang disarnpaikan.

(4) Permohonan Keberatan diajukan da'iam rangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKRO diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi dapat menunjukkan bukti keadaan di luar kekuasaannya.

(5) Apabila menurut pertimbangan Kepala Dinas, usulan keberatan Wajib' Retribusi layak dipertirnbanqken, maka Kepala Dinas mengusulkan kepada Walikota guna mendapatkan Persetujuan Penetapan.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban rnernbayar dan pelaksanaan penagihan Retribusi, dengan pertimbangan akan dikembalikan kelebihan Pembayaran Retribusi berikut bunga sebesar 2% (d ua persen) sebulan untuk paling lama 12 (dua be/as) bulan bila penetapan keberatan di Kabulkan.

Bagian Kelima

Tata Cara Pernbayaran dan Penagihan Retribusi Terutang Pasal16

(1) Pembayaran Retribusi Terutang harus dilunasi sel<.aligus .

(2) Retribusi Terutang dilunasi selambat-Iambatnya 15 (lima belas) \1ari sejak diterbitkannya SKRD.

(3) Penagihan Retribusi Terutang dilakukan dengan menggunakan STRD dan jidahului dengan memberikan surat teguran atau surat peringatan yang ditandatanqani Kopala Dinas yang dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat Jatuh Tempo Pembayaran.

(9)

Bagian Keenam

TataGara Pengurangan, Kerinqanan, Penundaan dan Pernbebasan RetJibusi Pasal17

(1) Wcijib Retribusi dapat mengaj.ukan Pengurangan, Keringanan; Pemmdaan dan Pornbebasan Retribusi kepadaWafikota.melatui Kepa1a Ulnas.

(2) Permohonan Perrqajuan Penguranqan, Keringanan, Penundaan dan Pernbebasan

Retr~bu-s1diai:Hkan secara tertuns dal:c:mbahasa tndDneSla disertai atasan-alasan yanqjelas,

(3) Kepala Dieas melakukan penelltlan dan mempelajari data permohonan serta pertirnbanqan alas alasan-alasan yang diajukan denqan memperhatikan kernarnpuan WajibRetribusi., tertimpa bencana/kerusalcan dan rnasyarakat tidak mampu.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SKRD.

{5.} Apabila rnenurut Pertimbanqan Kepala Din-as permohonan layak dipertimbanqkan, rnaka Kepala Dinas mengusulkan kepada Walikota guna rnendaparkan Persetujuan Penetapan.

(6) Pengajuan Permdhonan tidak menunoa xewajioan membayar dan pelaksanaan pen.agihan Retribusi, dengan pertimbangan akan dlkemballkan kelebihan pembayaran Retribusi berikut bunqa sebesar 2% (du el persen) sebulan urrtuk paling

lama 12 (-dUB bel as) bulan bila penetapan permohonan dikabutkan.

BAS VII

TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG RETRtBUSI YANG KEDALUWARSA Pasal 18

(1) Kepala Dinas dapat rnenqajukan Penghapusan Piutanq Refribusi yang kedaluwarsa kepada Walikota.

(2) Permohonan djajLikan seeara tertulisdisertai dengar. data dan alasan-alasan / suatu pertimbangan yang jelas. .

{3) Walikcta menetap.kan Penqhapusan Piutang Retribusi yang kedaluwarsa dengan Keputusan Wammta .

BAB VIII

INSENTIF FEMU.NGUTAN Pasal 19

(1) Dinas yang melaksanakan Pemungutan Retribusi lzin Temp:at Penjualan Minurnan Beralkohoi diberi insentif atas dasar pencapaian reatisasi.peaerimaan Retnbusi.

,

(2) Pemberian :nsentifPungutan Retribusi setelah terlebih dahuJu dianggarkan meJalui APBD.

(3). Dlnas mengajukan penetapan pembaqian insentifpungutan retribusi-kepad.

9

Walikotaberdasarkan PeraturanPerundanq-Undanqan yan9" berlaku.

(4) WaUlmta menetapkan pembagian insentif pungutan Retribusi dengan Kepurusan Walrkota.

(10)

aASIX

PEMERIKSAAN RETRl8USI Bagian Kesatu

Tujuan Pemeriksaan Retribusi Pasal 20

(1) Walikota menugaskan Kepala Dinas untuk melakukan Pemeriksaan Retribusi dalam rangka menguji Kepatuhan Pcmeriksaan Wajib Retribusi. ;

(2) Kepala Dinas membentuk Tim Pemeriksa Retribusi terdiri dari unsur Dinas / Instansi I terkait .

Bagian Kedua Bentuk Pemeriksaan

Pasar 21

(1) Bentuk Pemeriksaan yang terdiri dari :

a. Pemeriksaan Lengkap adalah Pemeriksaan dilakukan di kantor dan di tempat Wajib Retribusi meliputiseluruh jenis Retribusi untuk t.ahun berjalan dan/atau tahun sebelumnya yang dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik perneril-saan

yang lazirn digunakan da!am pemeriksaan umum;

b. Pemeriksaan Sederhana adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat Wajib Retribusi, meliputi jenis retribusi untuk tahun berjalan,

(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dilakukan dalarn hal:

a. Pemberian dan/atau Pencabutan NPWRD;

b. Pemberian dan/atau Pencabutan NPPKRD;

c. Menentukan besarnya jumtah angsuran Retribusi dalam suatu rnasa retr.bus l bagi Wajib Retribusi;

d. Wajib Retribusi mengajukan keberatan;

e. Pencocokan dan/atau mencarialat keterangan lain.

BAB X

NORMA PEMER1KSAAN Pasal 22

Pemeriksaan dllakukan dengan berpedoman pada norma pemeriksaan yang berkaitan pada ruano Iingkup pemeriksaan retribusi dan Wajib Retribusi.

BAS XI

SANKSI ADMINISTRASI Pasal 23

(1) Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidar: membayar tepat pada waktunya atau kurang rnernbayar; dlxenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

(2) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahului dengan

Surat Teguran .

(11)

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Walikota ini akan dikenakan sanksi administrasi berupa :

8. Peringatan tertulis ;

b. Penghentian sementara pelayanan umum bagi pelanggar;

c. Penutupan lokasi usaha;

d. Pencabutan izin usaha .

BAB XII

ICETENTUAN PENUTUPAN Pasal 24

Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan penqundanqan Peraluran ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah Kata Bandar Lampung.

Ditetapkan di Bandar Lampung Pada tanggal OJ A6W~ :loll WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

CAPIDTO

HERMANHN.

Diundangkan di Bandar Lampung pada tanggal :

0'-

A~~Sntr ~

H

SEKRETAr..TS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

CapfDto BADRlTAMAM

Serita Doerah Kota Sa

n,~

ar Lampung Tahun 2011 Nornor :

13 D

/.)(pM

r711Z: !lo .

(12)

SURAT {ZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL (S .ITP - MB)

Nomor : .

WAUKOTA

BAN DAR LAMPUNG

Menim bang bahwa setelah rnenii.» !.,\:rsyaratan yang diajukan pemohon, maka perlu ditetapkan Surat lzin Tempat Minuman Ber.i n.ohot dengan Keputusan Walikota Sandar t.arnpu nq.

Mengingat 1. Undang-Undang NDr:lor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah cl<1n Retribusi Daerah.

2. Peraturan Daerah Koia Bandar Lampung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perizinan Tertentu.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERTf\M,ll, Memberikan IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL Kepatia 1. Nama Perusahaan

2. Alamat Kantor Perusahaan 3. Nama Penanggung Jawab 4. Alamat Penanggung Jawab 5. Nomor Pokok Wajib Pajak 6. Nilai Modal Bersih

7. Kelembagaan

8. Jenis Golongan Minuman Beralkohol

KEDUA Surat lzin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol (SITP-MB) ini oerlaku untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan mim:man beralkohol di wilayah . sesuai Surat Penunjukan sebagai. .. ... ... ... ... ... .. .... ... .. ... .. .. ... ... ... Dari

PT. '" Nomor tanggal. ..

KETIGA : SITP-MB ini diberikan dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalarn halarnan kedua : ,

" '=EM PA T Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di Bandar Lampung Pada Tanggal

Berlaku sid

i

An. Walikota Bandar Larnpunq Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kota Bandar Lampung,

( )

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

CAP/DTO

HER~ANHN.

(13)

SURATPERMOHONAN !

SURAT IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL (SITP -MB)

I. Per m oh on a n SITP - MB seba ga i

II. Ma ks ud P crmohonan

,

I

I

! -

! l deHti tas Pcrusahaan :

t ·

Ill.

1. Ni:1Jn" perusahaan

2. Bentuk peru sahaan

I I

I

I ..

I ,

Alamat Perusahaan : )alan/Nomor/Rt/R\V

Kelurahan

Kecam atan Kota F'ropinsi

Nomor Telp/Hp/F aximi le K)de pos

. .

4. Lokasi perusah aan

5 Nornor Pokok Waji b Pajak

IV . Identitas P emilik PerusahaanlPcnanggung .Iawab P erusahaan :

I I

1. Nama le ngkap

1. Penjualan langsung untuk dirninum Pengecer dalarn kernasan

3. Penjual langsung dan/atau Pengecer MB Golongan Byang mengandun g rcm pah-rem pah ,jarnu dan sejenis nya

1. Permohonan SITP-MB Baru

2. Perp anjangan 3. Perubahan :

a. Nama penanggung jawab perusa haan h. Alamat

c. Alamat Perusahaan

1. Pers eroan Terbata s (PT) 2. Persekutuan Kornanditer (CY)

:J . Persekutuan Firma

4. Perus ahaan Per seor an gan 5. Benruk Perusa uaan lainnya

..I 2. Tempat/Tgl . Lahir

l £ '

3. Alamat rumah/ternpat tinggal sesua i KTP " .'" ., , , , .

4. No. Tlp/HplFa--xs

- ..1- ---,-- ---'

(14)

-

-

danTanggal (larnp irk an salinan Akte Notaris )

2. Nima Notaris • • •• •• •, '" • •, ,. ,,. , _ ,_._ _ ,'" • •0' 3. Nom or & Tgl. Penge sahan Akte Notaris dari .• • . • .,. ,.••• ,• • . ••. ,•• '0 ' .• , ., . ,. . . .• .. •, .•.,•. .. .. ... ... ., -, ­

Kehakiman/Pengadilan (lampirkan)

4-

..

Legalitas lainnya • • _• • • • •• •• • • " • • _• •, , , • •" " . ,• • • •0­

i

I

VI.

I

Nilai Modal dan Kekayaan Bcrsih : VII. Idcnritas Kegiatan Usaha :

1. Kegi atan Usaha

I '.

r Kel ernbagaan

~

j C) . Bidang Usaha (se suai KBLl2000)

4, .lenis Minuman Beralkoh ol yan g

diperdagangkan

I L_

I

,... ....,...,'" .,.... ...,." ,. , ' " ........... .....,. ,., . ....

I

,

" ,.... ... ... .-" ' " ... ... .. , .. . ...... " . , . , .., ..' , . , .. , .. ,

......... ' " ... ' " .. . .. ' .... ...':'.. ' " ... .,....... ... ......

"

. .. ' ...... ... .

.. ,. . ... .. ... . .... . . .. . .... .... . .. J. ... .... .. .,

GolB Gol C

I

Demikian surat perrnohonan ini telah diisi dan dibuat dengan sebenar-benamya, dan apabila dikemudian hari ternyata keterangan-keterangan tersebut tidak benar, maka kami bei sedia dicabut SITP-MB nya yang telah kami terima dan atau dituntut sesuai peraturan

perUnLiailf,

- undangan yang berlaku.

Bandar Lampung, ' " ..

Cap

Perusahaan

disertai Materai Rp.

6.000,­

( )

Nama PemilikJPenanggung Jawab Perusr.haan

Ternbusan •,~ ' ]';mp a lampiran)

.1 .

Direktur Jendral Perdagangan Dalarn Negeri Kernentenan Perdagangan

, 2. Kepala Dinas Koperindag Propinsi

*)

Coret yang tidak perlu

W ALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

CAPIDTO

HERMA..1\{ lIN.

(15)

'Nomor

Lampiran Perihal

Triwulan Tahun

Laporan Triwulan Realisasi Pengadaan dan Penyaluran MB

I I. KETERANGAN UMUM

Bandar Lampung, .

Kepada ,

Yth. Kepala Dinas Koperindag Kota Bandar Lampung

Di-

Bandar Lampung

, ,

Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Nornor dan Tgl. SIUP-MB Jen is Perusahaan *)

L

No. Telp . No. Fax

Penjualan Langsung/ Pengecer Minuman Beralkohcl/

Penjual Langsung atau Pengecer Minuman Beralkohol yang mengandung rempah-rempah , jamu dan sejen isnya.

I

---:-:---~---~

*) Corel yang lida k perlu

II. REALISASI PENGADAAN

I Dalam Negeri Irnpor

l :1~

Jeni s Minuman Beralkohol

Jml (It) Jml (It) Asal Negara r -

1. Gol B:

t.

2

1 3

1 I

~2 . I

Gol C :

~I ~ _ -

~ I ~

(16)

No

I

Jenis Minuman Beralkohol

~ ' 1.

Jml (It) Jml (It) I Asal Negara

Gol B:

1 2,

r 13

1 2. IGOl c :

;--­

1,

1 -

2,

c-,

I

,.

---

Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata tidak benar, maka kami bersedia rnenerlrna sanksi sesuai dengan keientuan peratuan peruncanq-uncanqan yang berlaku.

Bandar Lampung, ..

a. Tanda Tangan Penanggung Jawab b. Nama Penanggung Jawab

c. Jabatan

d. Cap Perusahaan

Tembusan:

1 Kudi s f'<..operindag Propinsi Lampung

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

CAPIDTO

HERMANHN.

(17)

----

---

1 2

Nomor 80

71tHUN

.;loll

Tanggal : Oc A-bWn4\ ~l.

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

NAM A ALAM AT

NOIv10R POKOK WAJIB flETRIBUSI (NPW R) TM IGGAl JATUH TEM PO

-

NO.

1 2 3 1\

5

,

SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH (SKRD)

I I

MAS A : TAHUN :

:

I

· ......

· ...,...,...,...

... ..,... .... ,...

· ...

I ..­

KODE REKENING URAIAN RETRIBU51

Jumlah Ketetapan Poko k Retribusi :

Jurnl ah Sanksi : : a. Bunga

L

b. Kenaikan

Jurnlah Keseluruhan :

Den gan hur uf : ...

PERHATIAN :

Harap tenvetoran dilakukan pada Bank/ Bendahar a Pen erima an...

NO.URUT:

....

JUMLAH (Rp)

Apabila 5KRD initidakatau kur ang dibavar lewa t wakt u palinglama 30 hari setelah SKRDditerirna atau (tanggal jatuh tem po) dikenak an sanksiacJ m inistrasiberupa bungascbesar 2%per bulan.

..., tan ggal ...

Pengguna Anggaran /Kua saPen gguna Anggaran

(tand a tangan)

(namale~

NIP.

, ...poto ngdi sini... ...

NO. URUT:

TANDA TERIr-JIA ... ..

NAlvlA : ... ...... ..., tanggal ... ............ ALP.M AT : ... ... ...... ... ....

NPWR : ... Yang menerim a, (tanda tangan)

(nam a lengkap)

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

CAPIDTO

HERMANHN.

Referensi

Dokumen terkait

Cek apakah petugas penjagaan telah melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku : hadir tepat waktu, menggunakan seragam lengkap, melaksanakan apel

Dengan menggunakan hasil pengamatan guru: bahwa guru sudah memberikan pembelajaran yang cukup baik kepada siswa. Tetapi metode yang digunakan masih baru maka masih

Polarisasi terjadi bila dua daerah dalam elektrolit sangat positif dan yang lainnya sangat negative sehingga diperlukan tegangan yang lebih tinggi agar arus dapat mengalir melalui

Rancangan perangkat sensor arus untuk menghitung listrik yang dikonsumsi oleh rumah dan sensor cahaya, masing-masing terdiri dari sebuah sensor dan sebuah perangkat kendali

Dari hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa pohon di lingkup UNS memiliki kategori kegunaan yang bervariasi meliputi peneduh,(paling banyak) bahan obat,

Hasil penelitian menunjukkan hubungan faktor karakteristik peternak yakni variabel umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lama beternak, tujuan

Lagu Tanah Airku aransemen Joko Suprayitno ini dibuat menggunakan nada dasar C Mayor, tanda sukat 4/4 sepanjang 63 birama dan diawali dengan tempo andante (60) yang artinya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan firm size terhadap konservatisme akuntansi perusahaan