2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Corporate Image (Citra Perusahaan)
Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan dan dilihat oleh masyarakat atau publik, dalam hal ini konsumen, supplier, pesaing, pemerintah dan masyarakat umum. Corporate image terbentuk dari kontak dengan perusahaan tersebut.
Informasi-informasi ini didapatkan dari produk-produk dan iklan-iklan dari perusahaan.
Corporate Identity adalah sebuah pernyataan visual dari peran dan fungsi perusahaan yang digunakan untuk menyampaikan tujuan atau kepentingan dan nilai-nilai perusahaan. Corporate Identity diperlukan untuk memberikan citra perusahaan terhadap masyarakat. Namun selain untuk menciptakan citra perusahaan, juga dapat menjadi sarana promosi yang nantinya dapat menjadi sebuah kesatuan. Sebuah corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut :
a. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena
kesederhanaan dalam suatu simbol maka akan semakin memperjelas pesan yang hendak disampaikan.
b. Mempunyai pemicu visual yang kuat
Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu produk atau perusahaan. Di saat konsumen berurusan dengan perusahaan itu, maka ia hanya memikirkan produk atau jasa dari perusahaan dan nama dari perusahaan tadi akan diingat dengan sendirinya.
c. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran
Corporate identity adalah alat promosi yang sangat efektif dan aktif. Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas tetap dipakai sampai bertahun-tahun.
d. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan
Suatu corporate identity yang baik mempunyai dua sifat yaitu mengusulkan (suggestiveness) dan mengingatkan (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu produk, maka ia akan teringat nama suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan (suggestion). Bila konsumen ini kembali datang lagi dan membeli produk yang sama
dan ia menghubungkan kembali dengan produsennya, maka ini disebut dengan mengingatkan (recall).
Sebuah perusahaan yang baik harus dapat menyampaikan image sesuai dengan identitasnya. Dalam suatu perusahaan, image adalah kesan yang diberikan oleh perusahaan itu kepada publik melalui produk-produknya, kegiatan-kegiatannya dan usaha-usaha pemasarannya. Karena itu dibutuhkan sebuah identitas yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image atau kesan yang ingin disampaikan. Sebaliknya, image merupakan cerminan dari suatu perusahaan (Cenadi, 72).
2.1.2 Promosi
Perancangan media komunikasi visual bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada publik atau masyarakat akan keberadaan suatu produk, dalam hal ini adalah menyampaikan pesan tentang adanya ‘Creative Organizer’. Kampanye promosi bagi produk baru sangat penting dan sekaligus merupakan ujung tombak bagi pertumbuhan produk selanjutnya. Karena dengan kampanye promosi, produk tersebut akan dikenal oleh publik, di mana publik belum atau tidak mengetahui keberadaan produk tersebut di pasaran.
Di dunia pemasaran dikenal adanya 4P atau bauran pemasaran yang terdiri dari product (produk), place (distribusi), promotion (promosi), price (harga). Kampanye promosi termasuk dalam promosi dari 4P. Promosi merupakan suatu konsep yang banyak digunakan untuk menyampaikan pesan, oleh karena itu ada yang mengartikan promosi sebagai communication. Menurut Pride dan Ferrel promosi yaitu menentukan tujuan dan merancang kegiatan promosi itu sendiri, yaitu menentukan bentuk promosi yang akan digunakan, memilih dan menjadwalkan media komunikasi periklanan, mengembangkan pesan yang akan disampaikan dalam iklan, memperhitungkan tingkat keefektifitasan periklanan, merekrut dan melatih orang-orang sales, merencanakan usaha promosi penjualan seperti sampel produk, kupon, displai rak produk di toko-toko, undian, komunikasi periklanan dan publikasi.
Definisi Promosi:
Universitas Kristen Petra
8
a. Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang
digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di TV atau iklan surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang diiklankan (Hahn, xxii).
b. Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang atau jasa yang akan dan sedang diperdagangkan (Undang- undang Perlindungan Konsumen, 5).
c. Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan publik tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga. Jadi kampanye promosi adalah kegiatan penyeberluasan informasi tentang barang dan atau jasa yang sedang dan akan diperdagangkan untuk menarik minat beli konsumen. Dalam kampanye promosi yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah tujuan pemasaran dan khalayak sasaran.
Tujuan pemasaran sifatnya sangat khusus, dapat diukur dan dibatasi oleh waktu karena merupakan tujuan yang lebih nyata. Dengan menentukan tujuan pemasaran pemasar mempunyai target nyata yang dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Menentukan khalayak sasaran sama pentingnya dengan menentukan tujuan pemasaran karena dengan menentukan khalayak sasaran, pemasar dapat menentukan kegiatan promosi apa yang dapat dilakukan agar tujuan pemasaran yang telah ditetapkan tercapai.
Kegiatan promosi yang dilakukan pemasar dapat berlangsung efektif apabila pemasar melakukan hal-hal seperti mengidentifikasi khalayak sasaran, menetapkan respon yang diinginkan, memilih pesan, memilih media penyampaian, menyeleksi sumber pesan, dan mengumpulkan umpan balik (Simamora, 286). Maka hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi khalayak sasaran
Seperti telah dijelaskan, pengetahuan tentang khalayak sasaran akan membantu pemasar menentukan jenis promosi apa dan bagaimana yang akan digunakan.
b. Menentukan respon yang diharapkan
Pemasar perlu menentukan respon apa yang diharapkan. Meskipun pada akhirnya pemasar menginginkan khalayak sasaran membeli produknya, namun yang perlu disadari yaitu adanya beberapa proses sebelum khalayak menentukan akan membeli
produk merek tertentu. Menurut teori model AIDA, proses respon tersebut terdiri atas attention (perhatian), interest (ketertarikan), desire (keinginan), dan action (tindakan).
c. Merancang pesan
Pesan yang dirancang harus menarik agar mendapat perhatian dari khalayak sasaran. Pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan pesan harus disesuaikan dengan karakter khalayak sasaran, apakah dengan menggunakan pendekatan estetik moral, pendekatan estetik rasional, atau dengan menggunakan pendekatan estetik emosional.
d. Memilih media
Media promosi yang dapat dipilih ialah media personal seperti promosi penjualan yang dilakukan orang per orang atau media non-personal yang berupa media massa seperti televisi, koran, atau transit ad.
e. Menyeleksi sumber pesan
Sumber pesan yang dimaksud adalah orang yang menyampaikan pesan dalam iklan. Sumber pesan terdiri dari keahlian, dapat dipercaya, dan disukai.
f. Mengumpulkan umpan balik
Setelah melakukan kegiatan kampanye promosi pemasar perlu mengetahui efek yang ditimbulkan baik itu efek terhadap penjualan maupun efek psikologis terhadap khalayak sasaran. Untuk mengetahui efek promosi terhadap penjualan dapat dilihat apakah tujuan pemasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Untuk mengetahui efek psikologis khalayak sasaran terhadap iklan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seputar pesan iklan, dan tanggapan khalayak tentang pesan iklan tersebut
Promosi mempunyai beberapa alat untuk mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Variabel alat promosi digunakan untuk mencapai tujuan seperti untuk meningkatkan kesadaran akan adanya produk baru, atau merek baru. Alat-alat promosi dalam bauran promosi terdiri atas:
a. Advertising atau periklanan adalah segala bentuk penyajian bukan pribadi di media massa yang dibayar oleh sponsor tentang organisasi, gagasan, barang, dan atau jasa. Media massa yang dimaksud di sini adalah sarana informasi yang ditujukan untuk seluruh masyarakat. Media massa tersebut dapat berupa media siaran: seperti televisi, radio, media cetak seperti: koran, majalah, katalog, media
10 Universitas Kristen Petra
luar ruang seperti: billboard, iklan transit, dan masih banyak lagi. Iklan menawarkan banyak keuntungan, misalnya biaya operasional yang lebih rendah untuk menyampaikan pesan kepada sejumlah besar khalayak sasaran yang tersebar secara geografis dalam satu kali penayangan. Namun daripada itu iklan juga memberikan sejumlah kerugian. Misalnya sekalipun dapat menjangkau banyak orang dengan cepat namun iklan tidak dapat membujuk seperti personal selling, karena pada prinsipnya iklan hanya menyampaikan informasi satu arah dimana pemasar tidak mengharapkan adanya respon langsung dari khalayak. Pemasar bisa mendapatkan respon dari periklanan dengan cara mengevaluasi secara reguler pengaruh iklan dan dampaknya terhadap penjualan
b. Personal selling adalah cara untuk menginformasikan konsumen dan mempengaruhi mereka untuk membeli produk yang ditawarkan dalam suasana timbal balik, dengan cara berkomunikasi dengan konsumen satu persatu. Personal sellling mempunyai beberapa keuntungan seperti dampak atau feedback yang dapat langsung dilihat dan dirasakan. Namun personal selling juga memberikan kekurangan seperti penggunaan biaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan pada advertising untuk menjangkau banyak orang.
c. Public relation atau hubungan masyarakat adalah suatu usaha memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra yang baik, dan menangani, atau meredam rumor, cerita, peristiwa yang merugikan (Kotler, 135). Public relation termasuk di dalamnya publisitas produk, hubungan dengan pers, kegiatan masyarakat, melobi, hubungan dengan investor, dan pengembangan memberikan dampak yang besar terhadap publik dengan biaya yang jauh lebih murah. Hal ini disebabkan karena pemasar tidak perlu membayar ruang untuk menyampaikan pesan. Sekalipun tidak perlu membayar ruang atau waktu untuk menyampaikan pesan, pemasar tetap mengeluarkan biaya bagi staf atau pegawai untuk melakukan pengembangan, menyiarkan informasi, dan beraktivitas. Alat utama public relation adalah berita yang menguntungkan mengenai produk. Contoh, produk minuman berkhasiat yang kurang begitu dikenal. Pemasar dapat menemukan cerita menarik untuk dijadikan
berita bagi wartawan. Apakah tentang diet yang benar, apakah tentang pemulihan kesehatan setelah sakit, atau tren berbadan langsing.
d. Sales promotion adalah kegiatan menawarkan nilai tambah atau insentif suatu produk kepada agen, penjual dan atau konsumen untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Cara-cara sales promotion yang digunakan untuk mempromosikan produk baru antara lain sampel gratis, kupon potongan harga, jaminan uang kembali, dan masih banyak lagi.
Universitas Kristen Petra
12 2.1.3 Launching Produk
Menurut Kotler launching termasuk dalam tahap introduksi dalam daur hidup produk, yaitu periode dimana penjualan yang lambat ketika produk diperkenalkan pada pasar, laba belum diperoleh dalam tahap ini karena pengeluaran besar untuk memperkenalkan produk. Menurut Pride and Ferrel launching masuk dalam tahap pengenalan. Tahap pengenalan dalam siklus kehidupan produk adalah diawali dengan penampilan produk ini untuk pertama kali di pasar, ketika penjualan masih nol dan laba negatif.
Launch (Wojowasito, 98) berarti memulai, melemparkan produk jenis barang dan atau jasa. Jadi, definisi launching produk dalam hal ini adalah suatu tahap pengenalan dalam siklus kehidupan produk yang diawali dengan penampakan suatu produk secara masal pertama kali di pasar. Launching bertujuan untuk menginformasikan atau mengumumkan kepada masyarakat luas tentang adanya produk baru atau merek baru dari suatu jenis produk. Yang terpenting adalah menginformasikan keuntungan atau kelebihan produk kepada konsumen, dan pembeli yang mempunyai potensi besar harus disadarkan mengenai features produk, kegunaan, dan keuntungan dari penggunaan produk. Dalam masa launching produk bauran promosi menjadi pendukung utama untuk menginformasikan tentang produk, karena pada kenyataannya angka tingkat kegagalan hidup produk baru sangat tinggi, yaitu berkisar antara 30% sampai 90%. Pada masa launching ini juga akan timbul dua kesulitan yang dilematis. Pertama adalah sedikitnya jumlah penjual yang mengerti tentang teknologi dan kemampuan memasarkan yang baik dalam masa launching. Kedua, adalah harga produk yang tinggi yang diperlukan untuk
menutupi biaya riset pemasaran yang sudah dikeluarkan. Melihat kendala ini angka tingkat kegagalan menjadi cukup besar.
2.1.4 Target Market
Target market seperti telah dijelaskan di atas bahwa menetapkan target market itu penting. Dengan menetapkan target market akan membantu pemasar menetapkan pola pemasaran dan promosi yang tepat dan efektif. Penetapan target market berdasarkan geografis, demografis, psikografis, dan behavior, membantu menspesifikasikan konsumen yang dituju. Segmentasi geografis merupakan penggolongan berdasarkan letak geografis seperti negara, regional, negara bagian, kota, atau bahkan komplek perumahan.
Segmentasi demografi merupakan penggolongan pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Segmentasi psikografis merupakan penggolongan pasar berdasarkan karakteristik kelas sosial, gaya hidup, atau kepribadian. Sedangkan segmentasi behavior merupakan penggolongan pasar berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi konsumen terhadap produk.
2.1.5 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah pola dan kebiasaan konsumen dalam menentukan pilihannya untuk memilih merek tertentu. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard, perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini (Engel, 3). Perilaku konsumen dipelajari oleh pemasar karena untuk menjadi bahan pertimbangan pemasar dalam menentukan strategi pemasaran. Implikasi penting perilaku konsumen dalam menentukan strategi pemasaran antara lain: mendefinisikan dan mensegmentasi pasar, menentukan kebutuhan dan keinginan segmen pasar tertentu, mengembangkan strategi yang didasarkan pada kebutuhan, sikap dan persepsi konsumen, mengevaluasi strategi pemasaran, dan menilai perilaku konsumen di masa yang akan datang (Sutrisna, 7).
Mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari faktor- faktor yang mempengaruhi sikap konsumen dalam mengambil keputusan. Faktor- faktor tersebut adalah keterlibatan
Universitas Kristen Petra
14
konsumen akan produk, kepribadian dan gaya hidup, pengaruh kelompok, pengaruh keluarga, dan pengaruh budaya. Keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan. Ini berarti keterlibatan konsumen ditentukan oleh apakah konsumen merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan membeli suatu jenis produk. Ada konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam pembelian suatu produk, dan ada konsumen yang mempunyai keterlibatan rendah atas pembelian suatu produk.
Kepribadian dan gaya hidup merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan sikap. Karena kepribadian setiap orang berbeda, pemasar bisa mempelajari motivasi yang muncul. Namun akan lebih cocok apabila pemasar mempelajari gaya hidup konsumen. Gaya hidup dapat dipelajari dengan mengidentifikasi aktivitas, ketertarikan, dan pendapat seseorang. Pola gaya hidup bisa menjadi identitas kelompk tertentu yang mempunyai ciri-ciri unik tersendiri. Oleh karena itu gaya hidup masyarakat dapat membantu pemasar menentukan strategi dan tujuan pemasaran.
Pengaruh kelompok terjadi karena biasanya setiap orang mempunyai kelompok tertentu baik kelompok formal maupun tidak formal. Contoh, PGRI, KNPI, OSIS, dan masih banyak lagi. Dalam kelompok itulah manusia biasa mengekspresikan nilai dan memahami karakter anggota kelompok lainnya. Antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain akan saling meniru karena mereka berusaha mengidentikkan diri merek dengan norma- norma kelompok.
Dengan kecenderungan meniru dalam suatu kelompok pemasar dapat memanfaat kebiasaan tersebut untuk membantu memasarkan produknya. Pengaruh keluarga tidak dapat luput dari perhatian pemasar. Pengaruh keluarga biasanya diperlukan bagi seseorang yang hendak mengambil keputusan sulit dan beresiko yang biasanya merupakan kepentingan sebuah keluarga. Adanya ciri keputusan keluarga juga mempengaruhi pemasar, misalnya bagaimana menentukan pesan iklan yang tepat.
Pengaruh budaya terdiri atas nilai- nilai, keyakinan, aturan, dan norma yang membatasi suatu kelompok masyarakat tertentu. Ini berarti apabila setiap individu dalam kelompok masyarakat mengacu pada nilai-nilai, keyakinan, aturan, dan norma kelompok maka sejumlah sikap dan perilaku individu tersebut menjadi seragam. Dengan memahami
budaya yang ada pemasar harus menyesuaikan strategi pemasaran dengan bentuk budaya yang ada.
2.2 Tentang ‘Creative Organizer’
2.2.1 Latar Belakang
‘Creative Organizer’ berdiri secara mandiri sejak 1 Januari 2006 dibawah naungan PT. SMIP Sidoarjo, meruapakan suatu event organizer. Event organizer ini mulai berdiri secara mandiri setelah melihat adanya suatu kesempatan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang event organizer bahwa event organizer juga dapat memberikan solusi untuk bisnis-bisnis yang lainnya untuk mengembangkan bisnis mereka lewat entertainment. ‘Creative Organizer’ mempunyai visi yaitu, membangun image dari event organizer sebagai solusi promosi bisnis. Selain visi tersebut, ‘Creative Organizer’ juga memiliki misi yaitu, untuk menciptakan suatu acara yang lain daripada yang lain dengan konsep kreatif dalam segmen yang berbeda serta mengikuti tren dan gaya hidup di Surabaya dan juga tidak menutup kemungkinan untuk berkembang ke dalam tingkat nasional. ‘Creative Organizer’ mempunyai motto “Creativity through differentation” dan berslogan “Let U’r Imagination Come True With Us”, motto dan slogan dari ‘Creative Organizer’ tersebut menunjukkan bahwa event organizer ini memiliki sesuatu hal yang berbeda dari yang lainnya, bisa dikatakan berbeda karena
‘Creative Organizer’ merupakan suatu event organizer yang aktif karena selain menerima pesanan event dari klien, ‘Creative Organizer’ juga mmembuat suatu event sendiri yang dimana bisa memberikan solusi bagi sponsor untuk melakukan branding di dalam event yang diadakan selain adanya promosi lewat radio atapun surat kabar dalam hal ini
‘Creative Organizer’ adalah sebuah event organizer memberikan suatu konsep baru sebagai entertainment promotion.
2.2.1.1 Struktur Organisasi
Owner
Managing Director
Marketing Executive Event Planner Creative Crew
Gambar 2.2.1.1.1 Stuktur Organisasi ‘Creative Organizer’
2.2.1.2 Bidang Pelayanan
‘Creative Organizer’ menangani jasa untuk mengatur sebuah acara/ event sesuai dengan permintaan klien. Pelayanan yang ditawarkan oleh ‘Creative Organizer’ adalah event Gathering, DJ Performance, Launching produk, Youth Community, dan berbagai macam event yang ingin diadakan oleh klien. Selain melayani permintaan klien, ‘Creative Organizer’ merupakan event organizer yang aktif yang dimana mengadakan sendiri suatu event yang belum pernah diadakan dengan merangkul perusahaan-perusahaan sebagai sponsor utama event yang diadakan oleh ‘Creative Organizer’.
2.2.2 Perkembangan
‘Creative Organizer’ telah mengadakan beberapa event yang memberikan konsep entertainment promotion yang dimana dalam event tersebut para sponsor yang mendukung event dapat melakukan promosi seperti salah satu contohnya ialah dengan membuka outlet di tempat dimana event tersebut diadakan. ‘Creative Organizer’ telah menangani beberapa event yang rutin diadakan salah satunya ialah Executive Night yang merupakan suatu komunitas dari para eksekutif/ businessman untuk dapat memperluas jaringan kerjasama para eksekutif tersebut.
Dalam perkembangannya sekarang ini, ‘Creative Organizer’ menjadi salah satu mitra kerja dari majalah “Soerabaja Outlook” untuk menangani event-event yang akan diadakan oleh para sponsor dari majalah “Soerabaja Outlook” itu sendiri.
16 Universitas Kristen Petra
2.3 Analisa Pasar
2.3.1 Market Positioning
- Target market dari ‘Creative Organizer’ adalah kalangan anak muda dan para eksekutif/ businessman serta para sponsor dari majalah “Soerabaja Outlook”.
- Target audience dari ‘Creative Organizer’ adalah masyarakat kota Surabaya.
- ‘Creative Organizer’ masih belum dikenal luas oleh masyarakat dan saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan brand awarness dan diharapkan dapat membangun brand image supaya dapat dikenal oleh masyarakat luas.
2.3.2 Potensial Pasar
a. Sasaran pemasaran dari ‘Creative Organizer’ adalah kota Surabaya.
b. Jangkauan area pelayanan diperluas, tidak hanya kota Surabaya saja tetapi mencakup Jawa-Bali serta luar pulau.
c. Prediksi jumlah proyek event yang dikerjakan pada tahun berikutnya diperkirakan meningkat dua kali lipat (dari 2 event per bulannya, meningkat menjadi 3-4 event per bulannya).
d. Target audience mencakup para eksekutif/ businessman, anak muda dan dewasa, serta komunitas/ perkumpulan yang ada di Surabaya maupun kota-kota besar di Jawa dan Bali untuk ke depannya.
2.3.3 Segmentasi Pasar a. Demografis
Secara demografis, segmentasi pasar dari ‘Creative Organizer’ adalah pria dan wanita, usia 18-23 tahun yang masih duduk di bangku kuliah dan usia 23-50 tahun yang telah bekerja serta memiliki perusahaan yang telah eksis atau sedang mendirikan suatu perusahaan baru.
b. Psikografis
Dari segi psikografis, bagi audience berusia 18-23 tahun yang masih duduk di bangku kuliah memiliki ketertarikan lebih terhadap sesuatu yang baru, oleh karena itu mereka seringkali lebih tertarik terhadap hiburan-hiburan yang baru daripada hiburan
yang telah ada, selain itu mereka suka untuk menonjolkan diri dalam arti gemar untuk membuat suatu acara yang heboh.
Bagi audience berusia 23-50 tahun yang telah bekerja, mereka lebih memilih meluangkan waktu dengan bersantai untuk menghilangkan penat dalam bekerja dan hal tersebut dilakukan salah satunya dengan cara menikmati hiburan. Selain itu, mereka juga ingin untuk melakukan suatu promosi untuk menawarkan bidang usaha yang mereka jalankan, baik merupakan suatu usaha yang baru ataupun untuk memperkuat keberadaan usaha mereka.
c. Geografis
Target audience dari ‘Creative Organizer’ ini merupakan masyarakat yang tinggal di kota-kota besar di Jawa dan Bali khususnya di Surabaya.
2.3.4 Analisa Kompetitor
Untuk pemilihan kompetitor adalah event organizer yang secara keseluruhan setingkat dengan ‘Creative Organizer’ terutama dari bidang pelayanan dan juga dari target market yang dituju. Melihat dari hal tersebut, kompetitor yang dipilih adalah PEROXIDE dan ULC Entertainment yang bisa dikatakan setingkat dengan ‘Creative Organizer’.
a. PEROXIDE - Pelayanan event
Pelayanan event organizer ini terfokus pada acara pernikahan, selain itu juga melayani acara pesta ulang tahun 17th.
- Target market
Segmen yang dituju adalah middle up (untuk kalangan menengah ke atas).
- Harga yang ditawarkan
Untuk hal harga, tidak ada patokan harga khusus. Event organizer ini berusaha menyesuaikan dengan budget yang dipunyai pelanggan.
- Promosi yang dilakukan
Dengan memasang iklan di majalah tentang wedding (pernikahan) dan juga dari sponsor acara.
Universitas Kristen Petra
18
- Analisa SWOT Strength
Kelebihan yang dipunyai oleh PEROXIDE adalah harga yang bisa menyesuaikan budget dari pelanggan dan tidak ada patokan khusus tentang harga.
Weakness
Kelemahan dari PEROXIDE adalah event organizer yang terfokus pada acara- acara pernikahan dan juga ulang tahun 17 (Sweet Seventeen Party).
Opportunity
Sebagai event organizer yang menangani acara pernikahan dan sweet seventeen, PEROXIDE bisa dibilang cukup terkenal di masyarakat Surabaya bahkan sampai keluar kota. Hal tersebut menjadi suatu nilai tambah bagi PEROXIDE untuk tetap dapat eksis di dunia event organizer dan dapat terus bersaing dengan para kompetitor di tengah persaingan yang sangat ketat.
Threat
Banyaknya event organizer yang hanya terfokus dalam menangani acara pernikahan dan ulang tahun membuat suatu ancaman bagi PEROXIDE dan juga merupakan suatu tantangan bagaimana PEROXIDE dapat bertahan dan tetap eksis di dunia event organizer.
b. ULC Entertainment - Pelayanan event
Menyelengarakan acara Ulang tahun 17th, pernikahan, soft launching produk atau property, grand opening, exhibition, event tertentu seperti perayaan Natal dan Paskah.
- Target market
Klien perorangan : anak muda (usia 17 tahun) dan dewasa (20- 30 tahun).
Klien corporate : perusahaan suatu produk atau property.
- Harga yang ditawarkan
Harga bervariasi tergantung dari event yang diselenggarakan, tarif dalam kota dan luar kota berbeda, misalkan: untuk acara pernikahan dalam kota sekitar Rp. 6-7 juta tetapi untuk tarif luar kota bisa mencapai Rp. 10-12 juta.
- Promosi yang dilakukan
Brosur, iklan majalah, membagikan coklat Toblerone & Silverqueen tetapi dikemas ulang dengan brand ULC.
- Analisa SWOT Strength
Kelebihan yang dipunyai oleh ULC adalah suatu event organizer yang dapat menangani berbagai macam event sesuai dengan permintaan klien yang dimana dapat berupa sebuah launching produk, exhibition, dan sebagainya.
Weakness
Kelemahan dari ULC adalah acara yang dibuat bisa dikatakan kurang bervariasi dan juga meskipun menerima permintaan klien seperti launching produk, dan sebagainya tetapi ULC lebih condong ke arah pesta-pesta salah satunya ialah sweet seventeen party (ulang tahun 17).
Opportunity
Melihat dari event yang ditangani oleh ULC, kesempatan yang dipunyai ULC untuk menjadi event organizer yang tidak terfokus pada acara pesta atau pernikahan cukup terbuka lebar karena event organizer yang mau untuk menangani acara seperti launching produk, exhibition, dan sebagainya masih terbilang tidak begitu banyak.
Threat
ULC terbilang masih muda, tetapi dengan pengalaman yang dipunyai ULC tidak kalah dengan event organizer yang lainnya. Banyaknya kompetitor di dunia event organizer memacu ULC untuk ikut bersaing dan menjawab tantangan di tengah persaingan yang sangat ketat di dunia event organizer.
Universitas Kristen Petra
20
2.3.5 Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat)
Dalam suatu perusahaan pasti memiliki suatu kekurangan dan kelebihan masing- masing, tidak luput juga bagi ‘Creative Organizer’. Penggunaan analisa SWOT diharapkan bisa menjadi paduan analisa mengenai kelebihan serta kekurangan dari
‘Creative Organizer’ sendiri dan dari hal tersebut akan dipergunakan untuk menutupi kekurangan yang dipunyai oleh ‘Creative Organizer’ untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang lainnya.
Strength dapat berupa spesialisasi atau keunggulan yang dimiliki dalam produk, pemasaran, lokasi pasar, prosedur dan kualitas yang dimiliki. Kelebihan ‘Creative Organizer ialah:
a. Memberikan sarana alternatif dalam melakukan promosi yaitu dengan konsep entertainment promotion serta bertemakan musik.
b. Mengadakan event yang bersegmentasi.
Weakness dapat berupa identitas perusahaan kompetitor yang lebih komunikatif, serta telah mendapatkan awareness dari masyarakat, kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam identitas perusahaan, aktivitas pemasaran, kesamaan produk dengan kompetitor hingga lokasi yang kurang menguntungkan. Kelemahan dari ‘Creative Organizer’ ialah:
a. Merupakan suatu event organizer yang masih baru dan masih belum dikenal masyarakat.
b. Masih harus membutuhkan channel yang luas dalam penyelengaraan suatu event.
c. Kurangnya research yang dilakukan untuk segmen-segmen yang dituju agar lebih mengena.
d. Membutuhkan update informasi event yang pernah ada supaya tidak monoton.
Opportunities dapat berupa perkembangan pasar, peluang yang dimiliki perusahaan untuk mengembangkan usaha. Peluang yang dimiliki ‘Creative Organizer’
sebenarnya cukup terbuka untuk mengembangkan usaha dan bersaing dengan event organizer yang lainnya, peluangnya adalah menjadi event organizer yang aktif yang dimana masih sedikit sekali event organizer yang mempunyai ide untuk mengadakan event sendiri dan juga dari hal tersebut, ‘Creative Organizer’ bisa menjadi salah satu sarana promosi alternatif bagi perusahaan yang ingin melakukan branding dengan menjadi sponsor event yang diadakan oleh ‘Creative Organizer’. Selain hal tersebut juga diharapkan dapat memberikan win-win solution bagi ketiga pihak yaitu bagi sponsor, pengunjung, dan juga bagi ‘Creative Organizer’ sendiri.
Threats dapat berupa identitas perusahaan kompetitor yang lebih komunikatif, memiliki produk yang lebih banyak, mempunyai lokasi pasar yang lebih bagus atau pihak kompetitor memiliki peluang lebih besar untuk merebut pangsa pasar. Ancaman bagi
‘Creative Organizer’ adalah banyaknya event organizer yang telah berdiri lebih dahulu
dan telah mempunyai ‘nama’ di mata masyarakat, bagi ‘Creative Oganizer’ hal tersebut merupakan tantangan tersendiri untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya.
2.3.6 Kesimpulan
Bisa dikatakan event organizer telah menjamur dimana-mana tidak hanya di Surabaya saja, hal itu dikarenakan suatu event organizer diperlukan untuk meng-handle acara yang akan diadakan karena memang tidak dipungkiri lagi bahwa dengan event organizer, suatu acara akan dapat berlangsung dengan lancar dan sukses.
Setelah melakukan beberapa penelitian terhadap kompetitor yang telah ada di Surabaya ini, banyak event organizer yang masih terfokus hanya pada acara pesta ulang tahun sweet seventeen (17 tahun) dan juga pesta pernikahan, selain itu event organizer yang telah ada cukup dikenal oleh masyarakat.
Melihat dari hal tersebut, bisa dikatakan bahwa ‘Creative Organizer’ masih terhitung event organizer yang baru, tetapi dalam hal yang lain yaitu dengan membawa konsep yang baru tentang “entertainment promotion” dan juga bertemakan musik, diharapkan suatu event organizer bisa menjadi salah satu sarana promosi alternatif bagi para sponsor acara untuk melakukan branding. Selain itu, meskipun ‘Creative Organizer’
masih tergolong baru tetapi event organizer tersebut bisa dikatakan dapat dan mampu untuk bersaing dengan para kompetitornya ditengah dunia event organizer.
22 Universitas Kristen Petra