• Tidak ada hasil yang ditemukan

Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi Volume 07, No. 03 (2019), hal ISSN X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi Volume 07, No. 03 (2019), hal ISSN X"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DAN NOTIFIKASI OTOMATIS PADA KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN

TEKNOLOGI WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS WEBSITE

Riovanus Astianto Gae1, Dedi Triyanto2, Suhardi3

1,2,3Jurusan Sistem Komputer; Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak

Telp./Fax.: (0561) 577963 e-mail:

1[email protected], 2[email protected],

3[email protected]

Abstrak

Rumah adalah tempat tinggal setiap manusia dan juga berfungsi untuk menyimpan aset-aset yang dimiliki. Hal tersebut menyebabkan keamanan rumah menjadi bagian yang penting, karena sering terjadi tindak kejahatan pencurian pada rumah yang ditinggal pemilik, pintu rumah terbuka dan tidak memiliki keamanan yang baik. Dalam penelitian ini dibuat sistem pemantauan untuk keamanan rumah dan memberikan notifikasi otomatis. Perangkat keras yang digunakan adalah Wemos D1 Mini, sensor PIR, sensor Infra Merah, Kamera Serial VC0706, SD Card, dan Buzzer. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun website adalah framework laravel. Penelitian ini menggunakan teknologi wireless sensor network (WSN) untuk melakukan pemantauan serta menggunakan jaringan wireless dan teknologi Application Programming Interface (API) untuk melakukan komunikasi data antara perangkat keras dan perangkat lunak. Proses pemantauan dilakukan dengan cara mendeteksi objek menggunakan sensor PIR dan mendeteksi kondisi pintu rumah menggunakan sensor infra merah. Ketika sensor PIR mendeteksi manusia dan sensor infra merah mendeteksi pintu rumah terbuka, maka sistem akan mengidentifikasi ada objek yang masuk kedalam rumah sehingga kamera serial dan buzzer aktif otomatis. Kamera menangkap objek dengan rata-rata waktu 4,40 detik dan mengirim notifikasi otomatis dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 5,61 detik. Proses notifikasi otomatis dikirim dari node sensor memanfaatkan aplikasi Telegram.

Kata kunci: Keamanan Rumah, wireless sensor network, Notifikasi Otomatis, Telegram

1. PENDAHULUAN

Rumah adalah tempat tinggal untuk manusia, selain sebagai tempat tinggal rumah juga berfungsi untuk menyimpan berbagai aset-aset yang dimiliki. Oleh sebab itu, keamanan rumah yang efisien diperlukan untuk menjaga rumah dari tindak kejahatan pencurian. Kesibukan manusia yang semakin tinggi mengakibatkan keamanan rumah semakin dibutuhkan. Hal ini dikarenakan tingkat kejahatan pencurian yang semakin tinggi dan sulit untuk dihindarkan. Tribun Pontianak menyatakan bahwa tindak

kejahatan pencurian rawan terjadi saat rumah dalam keadaan kosong, selain itu data dari Polsek Kota Pontianak mencatat bahwa ada 82 laporan masuk berupa tindakan pencurian maupun percobaan pencurian sepanjang 1 Januari 2017 hingga 30 September 2017 [1].

Salah satu kasus yang terjadi di Kota Pontianak pencurian terjadi melalui pintu yang tidak terkunci dan pencuri dengan leluasa masuk kedalam rumah [2].

Beberapa penelitian pernah dilakukan untuk pemantauan dan pengontrolan keamanan rumah, antara lain Haribu

(2)

Tempongbuka pada tahun 2015 yang berjudul

“Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared) Dan SMS Sebagai Notifikasi” [3], selanjutnya oleh Irma Nurlatifah Nasution pada tahun 2015 yang berjudul “Rancang Bangun Web User Interface Untuk Smart Home Monitoring Menggunakan Icomsat” [4], selanjutnya oleh Ahmad Syarif Umam pada tahun 2016 yang berjudul “Sistem Keamanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webcam dan Sensor PIR” [5]. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, masih terdapat kekurangan-kekurangan yang dapat dikembangkan oleh penelitian selanjutnya.

Kekurangan tersebut adalah proses pendeteksian objek memerlukan waktu lebih banyak dan memerlukan memori yang besar untuk penyimpanan data.

Solusi yang dapat digunakan adalah membangun suatu sistem pemantauan dan notifikasi otomatis pada keamanan rumah menggunakan teknologi Wireless Sensor Network dengan antarmuka website.

Penelitian ini merancang sistem pemantauan dan notifikasi otomatis yang dapat meningkatkan keamanan rumah dan dapat melakukan pemantauan pada lingkungan rumah menggunakan wireless. Dengan adanya sistem ini dapat memberikan keamanan lebih dari satu pintu yang sebelumnya dilakukan pada satu pintu rumah. Kondisi rumah dapat dikontrol apabila pemilik rumah tidak berada ditempat keamanan rumah akan tetap terjaga.

Dengan bantuan sistem ini dapat memberikan peringatan dini sebelum adanya tindakan pencurian dan memberikan notifikasi otomatis ke pengguna.

2. LANDASAN TEORI 2.1. Keamanan Rumah

Keamanan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia. Berbagai jenis sistem keamanan yang dibutuhkan manusia untuk memberikan keamanan, bahkan melindungi aset yang dimiliki [3]. Salah satu faktor utama yang membuat sistem keamanan menjadi penting adalah kejahatan pencurian. Kejahatan

pencurian adalah kejahatan yang sangat merugikan karena kehilangan aset-aset yang berharga. Kejahatan pencurian sering terjadi, hal ini disebabkan oleh kelalaian manusia, kesempatan yang ada, sistem keamanan, dan bahkan direncanakan oleh pencuri [2].

2.2. WSN

WSN merupakan suatu teknologi pada jaringan wireless menggunakan alat berupa sensor yang bekerja sama untuk memantau kondisi tertentu seperti temperatur, suara, cahaya, tekanan dan lain-lain [6]. Secara umum, teknologi WSN berfungsi untuk menghasilkan informasi dari berbagai jenis sensor dan membuat sistem menjadi lebih efisien. dibandingkan dengan teknologi yang menggunakan kabel. Untuk membangun sistem berbasis teknologi WSN memerlukan beberapa komponen pengembangan untuk mengintegrasikan perangkat lunak dan perangkat keras. Sistem WSN mencangkup sebuah base station yang terdistribusi ke node sensor menggunakan wireless [7].

Gambar 1. Arsitektur Wireless Sensor Network

2.3. API

API adalah sekumpulan perintah, perintah dan protokol yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat lunak. API berperan sebagai pembawa pesan yang menerima permintaan pengguna dan memberitahu sistem apa yang harus dilakukan, kemudian memberikan respon yang sesuai untuk permintaan tersebut [8]. Pada penelitian ini, API digunakan sebagai penghubung antara perangkat lunak dan perangkat keras untuk saling berinteraksi.

2.4. Wemos D1 R2 Mini

Wemos D1 R2 Mini adalah microcontroller pengembangan berbasis

(3)

modul microcontroller ESP8266. Wemos menjadi sebuah solusi untuk membangun sistem wireless berbasis microcontroller dengan biaya yang murah jika dibandingkan dengan sistem wireless menggunakan board Arduino. Wemos telah terintegrasi dengan modul wifi ESP-8266EX dan Chipset CH340 yang membuat kinerja wemos menjadi lebih cepat. Wemos merupakan salah satu perangkat keras yang dapat menghubungkan sensor PIR dan komponen yang dibutuhkan dalam sistem ini [9].

Gambar 2. Wemos D1 R2 Mini 2.5. Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia.

Bagian-bagian dari sensor PIR yang berfungsi untuk menangkap objek adalah Fresnel lens, IR filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator [10]. Pada penelitian ini Sensor PIR digunakan untuk melakukan proses sensing keberadaan manusia di depan pintu rumah.

Gambar 3. Sensor PIR 2.4. Sensor infra merah

Sensor infra merah merupakan komponen elektronika yang dapat menangkap cahaya infra merah. Sensor infra merah atau detektor infra merah menggunakan cahaya infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sensor akan bekerja jika cahaya infra merah yang dipancarkan dari transmitter terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan cahaya infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh receiver. Sensor ini dapat difungsikan sebagai input dalam aplikasi

transmisi data nirkabel seperti robotik, sistem pengaman, datalogger, absensi, dan sebagainya [11]. Pada penelitian ini Sensor infra merah digunakan untuk melakukan proses sensing pada pintu rumah yang akan mendeteksi apabila pintu dalam keadaan terbuka.

Gambar 4. Sensor Infra Merah 2.5. Buzzer

Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi getaran suara [12]. Pada penelitian ini, Buzzer berfungsi sebagai pemberi peringatan dini secara otomatis apabila sensor PIR dan sensor infra merah mendeteksi adanya objek yang masuk kedalam rumah.

Gambar 5. Buzzer 2.6. Kamera serial

Kamera vc0706 adalah kamera serial yang berukuran mini 32mm x 32mm dan mendukung terhadap perangkat mikrokontroler salah satunya adalah Wemos D1 R2 Mini, kamera ini terhubung pada board Arduino melalui port TX, RX, GND, 5V.

Kamera serial ini pada awalnya dirancang untuk tujuan pengawasan [13]. Pada penelitian ini kamera serial vc0706 digunakan untuk mengambil gambar objek yang masuk kedalam rumah.

Gambar 6. Kamera Serial

(4)

2.7. SD Card

Modul micro SD (MicroSD Card Adapter) merupakan modul yang dapat melakukan pembaca kartu micro SD untuk membaca dan menulis melalui file system dan SPI antarmuka driver, MCU untuk melengkapi sistem file untuk membaca dan menulis kartu Micro SD. Melalui sistem file dan pengguna langsung dapat menggunakan Arduino IDE dilengkapi dengan kartu SD untuk menyelesaikan inisialisasi library dan juga read-write [14]. Pada penelitian ini, module SD Card digunakan untuk menyimpan hasil capture yang dari pemantauan kamera serial.

Gambar 7. Modul SD Card 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dimulai dari tahapan studi literatur sebagai tahap awal dari penelitian. Tahapan ini merupakan studi pengumpulan bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian. Langkah selanjutnya menganalisa kebutuhan pembuatan perangkat meliputi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak. Setelah dilakukan analisa kebutuhan sistem pada perangkat keras dan perangkat lunak tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem. Selanjutnya dilakukan tahap implementasi, setelah selesai dilakukan tahap pembuatan sistem keseluruhan. Tahap terakhir yaitu pengujian sistem, yang mencakup pengujian perangkat keras, pengujian perangkat lunak, dan pengujian keseluruhan sistem.

4. PERANCANGAN

Perancangan sistem pada penelitian ini dilakukan pada dua tahap yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras dimulai dari perancangan komponen menjadi node sensor dan node controller. Komponen- komponen yang terdapat pada node sensor antara lain, wemos, sensor PIR, sensor infra

merah, buzzer, SD card dan kamera serial.

Pada node controller komponen yang digunakan adalah wemos dan module relay.

Tahap selanjutnya yaitu perancangan perangkat lunak yang meliputi perancang tampilan website, database, Data Flow Diagram (DFD), dan Application Programming Interface (API). Rancangan sistem keamanan dan notifikasi otomatis pada keamanan rumah secara keseluruhan dengan teknologi WSN dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Diagram Blok Perancangan Sistem

4.1. Perancangan Perangkat Keras 4.1.1. Perancangan node sensor

Perancangan keseluruhan merupakan tahap penggabungan semua sensor yang digunakan dan perangkat pendukung menjadi sebuah perancangan node sensor.

Gambar 9. Perancangan Komponen Node Sensor

(5)

Gambar 9. merupakan perancangan secara keseluruhan dari penelitian ini. Data yang dihasilkan dari node sensor tersebut digunakan untuk melakukan pemantauan kondisi rumah. Data dari sensor PIR dan sensor infra merah merupakan data utama yang digunakan untuk mengetahui adanya objek yang masuk ke dalam rumah. Untuk penggunaan pin dari perangkat keseluruhan ditunjukan pada Tabel 1.

Tabel 1. Penggunaan Pin Dari Perangkat Keseluruhan

4.1.2. Perancangan Komponen Node Controller

Perancangan node controller terdiri dari modul relay 2 channel dan wemos d1 mini yang berfungsi sebagai pengontrol dari masing-masing node sensor.

Gambar 10. Perancangan Komponen Node Controller

Gambar 10 merupakan perancangan node controller pada penelitian ini. Pin-pin yang digunakan pada wemos adalah D2 dan D1 yang mewakili channel 1 dan channel 2 pada module relay. Pin Vcc pada modul relay akan dihubungkan pada pin 5V. Pengontrolan dilakukan melalui antarmuka website

4.2. Perancangan Perangkat Lunak pada Wemos

4.2.1. Perancangan Diagram Alir Node Sensor Pada node sensor akan melakukan pemantauan secara terus-menerus. Data-data

pemantauan node sensor yaitu pendeteksian objek berupa manusia dan pendeteksian pintu dalam keadaan terbuka. Apabila sensor mendeteksi adanya objek dan pintu terbuka, maka akan mengirimkan data tersebut ke website dan secara otomatis mengirim notifikasi ke telegram pengguna.

Gambar 11. Diagram Alir Sistem Pada Node Sensor

4.2.2. Perancangan Diagram Alir Node Controller

Diagram alir pada node controller yang melibatkan proses request data dari website ke node controller (perangkat keras) untuk melakukan komunikasi satu arah.

(6)

Gambar 12. Diagram Alir Sistem Pada Node Controller

4.3. Perancangan Komunikasi API

Pada penelitian ini, API digunakan untuk menghubungkan antar perangkat lunak dengan perangkat keras. API adalah sebuah teknologi dalam pertukaran informasi yang memungkinkan dari suatu aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras. Adapun API yang dibutuhkan dalam proses komunikasi pada penelitian ini sebagai berikut:

a. API untuk proses pemantauan b. API untuk proses pengontrolan

c. API untuk proses mengirim notifikasi otomatis

5. IMPLEMENTASI, PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Implementasi Perangkat Keras 5.1.1. Komponen Node Sensor

Node sensor merupakan sebuah perangkat gabungan dari wemos D1 mini (microcontroller), sensor PIR, sensor infra merah, buzzer dan kamera serial. Pemrosesan utama pada node sensor terletak pada wemos yang melakukan semua proses. Komponen node sensor diperlihatkan pada Gambar 13.

Gambar 13. Komponen-komponen Node Sensor

5.1.2. Komponen Node Controller

Node controller merupakan komponen dari sistem untuk mengefektifkan penggunaan node sensor. Pada penelitian ini node controller memiliki fungsi untuk melakukan proses on/off untuk setiap node sensor. Untuk melakukan proses on/off tersebut node controller memerlukan sebuah module relay yang mempunyai fungsi seperti dengan saklar listrik. Komponen Node Controller diperlihatkan Gambar 14.

Gambar 14. Komponen-komponen Node Controller

5.2 Implementasi Perangkat Lunak 5.2.1. Kode Program Node Sensor

Program utama atau void loop() merupakan bagian yang melaksanakan semua perintah dan mengeksekusinya secara berulang-ulang. Program utama pada node sensor, yaitu melakukan pengiriman data-data pemantauan dari masing-masing sensor ke website dan node sensor juga mengirimkan data gambar dari kamera serial ke Telegram.

(7)

Kode Program 1. Program Utama Node Sensor

5.2.2. Kode Program Kamera

Kamera bekerja apabila mendapat nilai inputan dari sensor PIR yaitu bernilai 0 yang berarti mendeteksi ada objek dan sensor infra merah bernilai 1 yang berarti mendeteksi pintu terbuka.

Kode Program 2. Program Utama Kamera

5.2.3. Kode Program Node controller

Program node controller berupa request data dari website untuk mengontrol setiap node sensor.

Kode Program 3. Program Utama Node Controller

5.2.4. Antarmuka Website

Pada bagian pengguna merupakan halaman untuk terdapat beberapa tampilan yaitu, halaman beranda, halaman pemantauan node sensor, halaman notifikasi, dan halaman laporan. Gambar 15 memperlihatkan halaman beranda pengguna.

Gambar 15. Tampilan Menu Beranda Pengguna

Gambar 15 Merupakan halaman beranda bagian pengguna. Pada halaman ini pengguna dapat melakukan pemantauan dan pengontrolan data dari setiap node sensor.

Terdapat tombol buzzer yang akan aktif otomatis jika sensor mendeteksi objek masuk kedalam rumah dan hanya pengguna yang dapat mematikan buzzer pada node sensor dari antarmuka website. Data-data pemantauan yang ditampilkan dalam bentuk grafik adalah data pemantauan objek yang dilakukan oleh node sensor. Jika sensor mendeteksi objek maka akan muncul pada grafik tersebut.

Melalui halaman beranda pengguna dapat melakukan pengontrol untuk mengaktifkan atau menonaktifkan node sensor. Halaman pemantauan node sensor 1 diperlihatkan pada Gambar 16.

Gambar 16. Halaman Pemantauan Pengguna Gambar 16. Merupakan halaman pemantauan pengguna yang berisi informasi

String url =

"/api/pemantauan/sensor1/";

url += kode;

url += "/";

url += pir;

url += "/";

url += ir;

client.print(String("GET ") + url + "

HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host1 +

"\r\n" + "Connection: close\r\n\r\n");

void capture(){

if (cam.begin()) { Serial.println("kamera terdeteksi:");}

else {

Serial.println("gagal menemukan kamera?");

return;

}

uint8_t imgsize = cam.getImageSize();

Serial.print("Image size: ");

if (imgsize == VC0706_160x120) Serial.println("160x120");

if (! cam.takePicture()) Serial.println("gagal mengcapture!");

else

Serial.println("gambar berhasil diambil!");

}

if (ns2 < 1) {

digitalWrite(CH2, HIGH);

Serial.println("Node Sensor 2 Tidak Aktif");

} else {

digitalWrite(CH2, LOW);

Serial.println("Node Sensor 2 Aktif");

}

(8)

terbaru dari node sensor. Informasi tersebut berupa pendeteksian objek di depan pintu, pendeteksian kondisi pintu, dan status keamanan rumah serta waktu data pemantauan. Jumlah objek yang terdeteksi dari setiap sensor dalam satu hari akan dihitung dan ditampilkan pada grafik. Data pemantauan yang menjadi data notifikasi diperlihatkan pada Gambar 17.

Gambar 17. Tampilan Halaman Notifikasi Gambar 17. Merupakan halaman notifikasi untuk pengguna. Pada halaman ini akan menampilkan data-data hasil pemantauan yang berupa status pemantauan dalam satu hari. Data-data pemantauan tampilkan dalam laporan pada halaman website yang diperlihatkan pada Gambar 18.

Gambar 18. Tampilan Halaman Laporan Gambar 18. merupakan halaman laporan untuk pengguna. Halaman laporan berupa kumpulan data-data pemantauan dari setiap node sensor. Setiap node sensor memiliki halaman laporan untuk mempermudah pemantauan. Pada penelitian ini sistem akan menyimpan semua data pemantauan secara otomatis kedalam database dan ditampilkan dalam bentuk tabel ke dalam halaman laporan.

5.2.5. Antarmuka Notifikasi Telegram Pada bagian antarmuka notifikasi telegram merupakan implementasi dari perancangan sebelumnya. Hasil dari

pembuatan antarmuka notifikasi otomatis pada keamanan rumah pada telegram diperlihatkan pada Gambar 19.

Gambar 19. Notifikasi Telegram Pengguna Gambar 19. Merupakan notifikasi yang dikirim dari node sensor ke telegram pengguna. Notifikasi yang diterima pengguna berupa gambar hasil capture yang dilakukan oleh kamera jika sensor PIR dan sensor infra merah mendeteksi objek masuk ke dalam rumah. pengguna dapat melihat objek dari gambar tersebut. Selain mendapatkan gambar pengguna juga mendapatkan notifikasi teks yang memberi keadaan jika ada objek masuk kedalam rumah.

5.3 Pengujian

5.3.1. Pengujian Sensor PIR

PIR merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi gerakan dari suatu objek yang melintas di depannya. Keluaran dari sensor PIR adalah nilai digital HIGH atau LOW. Pengujian ini untuk mengetahui sensitivitas sensor terhadap gerakan suatu objek. Pengujian dilakukan dengan cara menguji akurasi pendeteksian jarak yang dapat dibaca oleh sensor. Setiap jarak yang digunakan memiliki waktu respon yang berbeda. Berikut adalah tabel pengujian sensor PIR dari berbagai variasi jarak pendeteksian.

Hasil pengujian sensor PIR diperlihatkan pada Tabel 2.

(9)

Tabel 2. Hasil Pengujian Sensor PIR

Pengujian Jarak

(m) Status Sensor

Waktu Respon (detik)

1 0,5 Terdeteksi 1,10

2 1 Terdeteksi 1,10

3 1,5 Terdeteksi 1,13

4 2 Terdeteksi 1,08

5 2,5 Terdeteksi 1,33

6 3 Terdeteksi 1,42

7 3,5 Terdeteksi 1,58

8 4 Terdeteksi 1,23

9 4,5 Terdeteksi 1,36

10 5 Terdeteksi 1,39

11 5,5 Terdeteksi 1,25

12 6 Terdeteksi 1,54

13 6,5 Terdeteksi 2,12

14 7 Tidak Terdeteksi 0

Rata-rata 1,25

5.3.2. Pengujian Sensor Infra Merah

Infra merah merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi suatu halangan dengan jarak tertentu. Pada pengujian ini sensor infra merah sendiri diletakan pada bagian belakang pintu sehingga dilakukan pengujian dengan mendeteksi jarak pintu yang terbuka. Pada Tabel 3 dapat dilihat sensitivitas sensor terhadap jarak pintu yang terbuka.

Tabel 3. Hasil Pengujian Sensor Infra Merah

Pengujian Jarak

(cm) Status Sensor

Waktu Respon (detik)

1 2 Terhalangi 0,53

2 4 Terhalangi 0,47

3 6 Terhalangi 0,84

4 7 Tidak

terhalangi 0

Rata-rata 0,46

5.3.3. Pengujian Kamera Dan Notifikasi Pengujian kamera serial dan notifikasi otomatis merupakan tindakan dari sistem apabila sensor PIR dan sensor infra merah mendeteksi suatu objek. Kamera serial digunakan untuk mengambil gambar objek dengan ukuran 160 x 120 pixel. Gambar tersebut menjadi sebuah notifikasi yang ditampilkan pada aplikasi Telegram. Waktu respon dari pendeteksian objek dan pengambilan gambar merupakan bagian pengujian dari kamera dan notifikasi otomatis.

Tabel 4. merupakan tabel pengujian kamera dan notifikasi otomatis.

Tabel 4. Pengujian Kamera Dan Notifikasi Otomatis

5.3.4. Respon On/Off Node Sensor

Pengujian respon On/Off Node Sensor bertujuan untuk melihat respon yang diterima oleh node controller terhadap aksi yang dilakukan oleh pengguna pada antarmuka website. Hasil pengujian node controller diperlihatkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Pengujian respon on/off node sensor

Pengujian

Waktu Respon Proses On

Waktu Respon Proses Off

1 2,5 4,36

2 4,66 5,75

3 2,91 1,23

4 1,57 1,45

5 2,89 2,44

Rata-rata 2,90 3,04

5.3.5. Pengujian Keseluruhan Sistem

Pengujian keseluruhan sistem merupakan pengujian terakhir yang dilakukan untuk mengetahui sistem telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap pengujian ini merupakan gabungan dari pengujian- pengujian yang dilakukan sebelumnya. Proses pengujian melibatkan node sensor, node controller, jaringan wifi, notifikasi otomatis, dan website.

Tabel 6. Pengujian Keseluruhan Sistem

Keterangan :

 Pir1 = status pemantauan sensor PIR pada node sensor 1

(10)

 Ir1 = status pemantauan sensor infra merah pada node sensor 1

 C = waktu capture oleh kamera pada node sensor 1 (detik)

 NO1 = notifikasi otomatis pada node sensor 1 (detik)

 B1 = Buzzer pada node sensor 1

 Pir2 = status pemantauan sensor PIR pada node sensor 2

 Ir2 = status pemantauan sensor infra merah pada node sensor 2

 NO2 = notifikasi otomatis pada node sensor 2 (detik)

 B2 = buzzer pada node sensor 2

Berdasarkan Tabel 6 sistem akan mengaktifkan kamera dan mengirim notifikasi otomatis apabila sensor PIR bernilai 1 yang berarti mendeteksi pergerakan objek dan sensor infra merah bernilai 0 yang berarti sensor terhalangi, kemudian kamera akan meng-capture objek dengan rata-rata waktu capture 4,40 detik dan secara otomatis akan mengirim notifikasi ke telegram pengguna dengan rata-rata waktu pengiriman 5,61 detik.

Jika kondisi sensor PIR dan sensor infra merah tidak terpenuhi maka tidak ada notifikasi untuk pengguna, node sensor hanya mengirim data pemantauan ke website. Berdasarkan hasil pengujian sistem akan mengaktifkan buzzer jika sensor PIR mendeteksi objek dan sensor infra merah pendeteksi pintu terbuka, dan menonaktifkan buzzer ketika kondisi yang terjadi sebaliknya.

6. PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sistem pemantauan dan notifikasi otomatis pada keamanan rumah mulai dari proses perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, implementasi, hingga pada tahap pengujian dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Pada penelitian ini untuk membuat sistem pemantauan dan notifikasi otomatis menggunakan dua buah node sensor.

Node sensor tersebut bekerja melakukan proses sensing untuk mendapatkan data pemantauan yang selanjutnya diproses

menjadi data notifikasi. Data pemantauan dan notifikasi diproses menggunakan teknologi wireless sensor network.

2. Penelitian ini menggunakan beberapa sensor untuk menghasilkan data keamanan, pergerakan objek, dan kondisi pintu rumah terbuka atau tertutup. Data tersebut yang digunakan sistem untuk mengidentifikasi bahwa ada objek yang masuk kedalam rumah dan mengirim notifikasi ke pengguna serta mengaktifkan buzzer.

3. Node sensor melakukan pemantauan terhadap kondisi rumah yang dikirim secara real time melalui jaringan wireless dan ditampilkan pada antarmuka website menggunakan teknologi API. Pada penelitian ini untuk mendapatkan notifikasi otomatis berdasarkan hasil pemantauan dari sensor PIR dan sensor infra merah. Proses pengujian sensor PIR dilakukan dengan beberapa percobaan dengan rata-rata waktu respon 1,25 detik dalam mendeteksi pergerakan, dan sensor infra merah memiliki waktu respon 0,46 detik jika terhalangi. Dengan data tersebut kamera secara otomatis melakukan capture objek membutuhkan waktu 4,40 detik. Maka secara otomatis sistem mengirim data notifikasi berupa gambar ke telegram pengguna dengan rata-rata waktu pengiriman 5,61 detik.

6.2 SARAN

Proses penelitian untuk membuat sistem pemantauan dan notifikasi otomatis pada keamanan rumah memiliki beberapa permasalah yang diharapkan dapat diselesaikan pada penelitian selanjutnya.

Adapun saran untuk pengembangan penelitian ini selanjutnya adalah :

1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk membangun sistem pemantauan dan notifikasi menggunakan aplikasi android.

2. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis kamera serial dan mikrokontroler tipe lain sebagai

(11)

bahan perbandingan dalam mengambil gambar.

3. Penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan Raspberry Pi sebagai pengontrolan perangkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. P. Rahino, “Hingga September 2017 Segini Jumlah Laporan Pencurian Di Polsek Pontianak Utara,” 27 10 2017.

[Online]. Available:

http://pontianak.tribunnews.com/2017/10/

27/hingga-september-2017-segini-jumlah- laporan-pencurian-di-polsek-pontianak- utara.

[2] Bella, “Ditinggal ke Masjid, Rumah Warga Ini di Satroni Maling, Kemudian Ini yang Terjadi,” 6 03 2018. [Online]. Available:

http://pontianak.tribunnews.com/2018/03/

06/ditinggal-ke-masjid-rumah-warga-ini- di-satroni-maling-kemudian-ini-yang- terjadi.

[3] H. Tempongbuka, “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared) Dan SMS Sebagai Notifikasi,” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, pp. 11-12, 2015.

[4] I. N. Nasution, “RANCANG BANGUN WEB USER INTERFACE UNTUK

SMART HOME MONITORING

MENGGUNAKAN ICOMSAT,” e- Proceeding of Applied Science, 2015.

[5] A. S. Umam, “Sistem Keamanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webcam dan Sensor PIR,” Jurnal Arus Elektro Indonesia, 2016.

[6] D. I. AF'idah, “perancangan jaringan sensor nirkabel (jsn) untuk memantau suhu dan kelembaban menggunakan nRF24L01+,” jurnal teknologi dan sistem komputer, 2014.

[7] S. Ferdoush, “Wireless Sensor Network System Design using Raspberry Pi and Arduino for Environmental Monitoring Applications,” Procedia Computer Science , 2014.

[8] G. Muhano, 31 10 2016. [Online].

Available:

http://developer.erabelajar.com/api- application-programming-interface/.

[9] A. Imteaj, “IoT based Energy and Gas Economic Home Automation System using Raspberry Pi 3,” International Conference of on Advances in Electrical Engineering (ICAEE), 2017.

[10] E. Desyantoro, “Sistem Pengendali Peralatan Elektronik Dalam Rumah Secara Otomatis Menggunakan Sensor PIR, Sensor LM35, dan Sensor LDR,” Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 2015.

[11] Datasheet, “IR Obstacle Sensor,” Research Design Lab, 2013.

[12] K. Sari, “IMPLEMENTASI SISTEM

PAKAN IKAN MENGGUNAKAN

BUZZER DAN APLIKASI

ANTARMUKA BERBASIS

MIKROKONTROLER,” Jurnal Coding Sistem Komputer Untan , 2015.

[13] Datasheet, “TTL Serial Camera,” Adafruit Industries, 2018.

[14] Datasheet, “Micro SD Card Breakout Board Tutorial,” Adafruit Industries , 2018.

[15] Datasheet, “PIR Motion Sensor,” Adafruit Industries, 2017.

[16] M. Sabiran, Dedi Triyanto & Suhardi,

“IMPLEMENTASI WIRELESS SENSOR

NETWORK PADA SISTEM

PEMANTAUAN DAN

PENGONTROLAN BUDIDAYA

TANAMAN PADA RUMAH KACA

(GREEN HOUSE) BERBASIS

WEBSITE,” Jurnal Coding Sistem Komputer Untan, 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya Dinas Sosial dalam pemberdayaan gelandangan dan pengemis yang dilakukan di UPT Panti Karya Yogyakarta dan juga

Perintah Am Bab F (Perubatan) Tahun 1974 menetapkan bahawa pegawai dan pesara Perkhidmatan Awam Persekutuan yang menerima pencen serta ahli keluarga mereka yang berkelayakan

Puji sukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Perbedaan Terapi Latihan Isotonik Dan Isometrik Otot Quadriceps

Nilai ekivalen tetap dari suatu kejadian tidak pasti adalah nilai tertentu yang kita tetapkan sendiri dimana kita merasa tidak berbeda antara menerima hasil yang tercermin

Simpulan dari penelitian ini yaitu metode Drill dapat meningkatkan kemampuan menggunakan alat ukur jangka sorong dan mikrometer pada mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur

Pengelolaan informasi publik yang berbasis internet, dapat diunduh pada website PPID Pembantu milik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

35 dalam penelitian ini yaitu : 1) Wawancara untuk mendapatkan keterangan dan data-data dari individu tertentu untuk keperluan informasi, dan individu sasaran

Berdasarkan Tabel 3, pada plot sawah dengan jarak pematang 4 m laju dekomposisinya lebih cepat daripada jarak pematang 8 m. Hal ini terlihat dari persentase