• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRIORITAS DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PRIORITAS DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

PRIORITAS DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Disampaikan pada Forum Musrenbang RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026

Kamis, 2 September 2021

(2)

Analisis Ekonomi Makro Nasional

RPJMN 2020 - 2024

Sumber: Analisis Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PP N/Bappenas (2021) Kedeputian Bidang Ekonomi

“Potensi kita untuk keluar dari jebakan negara

berpenghasilan menengah sangat besar. Saat ini, kita sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif.

Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar. Ini menjadi masalah besar juka kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja.

Tapi akan menjadi kesempatan besar, peluang besar, jika kita mampu membangun SDM yang unggul. Dan didukung oleh ekosistem politik yang kondusif dan didukung oleh ekosistem ekonomi yang kondusif.”

Ke-5

(USD 7,4 triliun)

Tahun 2045:

Rata-rata pertumbuhan 2015-2045:

5,7 % 5,0 %

PDB Riil

25 %

Peranan KTI menjadi PDB Riil /

Kapita Negara Maju dan

PDB terbesar

2030 2035 2040 2045

3.377

6.305

8.804

16.877

23.199

12.233

4.546

Keluar dari2036

Middle Income Trap (MIT) PDB per kapita (USD)

5,2% 6,0% 6,2% 5,9% 5,6% 5,4% Rata-rata Pertumbuhan

2019/2020 Menjadi negara Upper-middle Income

RPJMN 2020-2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran

pada Visi 2045

2015 2020 2025

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas

Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran

bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pidato Pelantikan Presiden 20 Oktober 2019

2

(3)

Sasaran Pembangunan 2020-2024: Pembangunan yang Berkualitas

Meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapatan dan wilayah, serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.

2015-2018:

5,0

Pertumbuhan Ekonomi (persen)

5,7-6,0

Rasio Gini (indeks)

0,360 – 0,374

Tingkat Kemiskinan (persen)

6,0 –

7,0

Mar 2019:9,41 Mar 2019:

0,382

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (persen)

3,6 – 4,3

A gt 2019: 5,28

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju target 29% di 2030

(Paris Agreement)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (nilai)

75,54

2018: 71,39

27,3%

2018: 22,5%

Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024

*)Dengan adanya pandemic Covid-19 target-target ini akan terkoreksi setiap tahunnya pada RKP periode 2021-2024

3

(4)

Kementerian PPN/Bappenas

Transformasi Ekonomi:

1. Mengubah struktur perkonomian dari lower productivity to higher productivity sectors;

2. Meningkatkan produktivitas di masing-masing sector.

Analisis Ekonomi Makro Nasional

4

Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama yang mulai lepas dari tekanan COVID-19:Merupakan Tahun Kunci Pemantapan Pemulihan Ekonomi

Tantangan Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi

Nasional, namun juga Transformasi Ekonomidalam jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan dari sekarang Pandemi Covid-19 Mengganggu Pencapaian Visi 2045

Tanpa Transformasi Ekonomi, Indonesia sulit keluar dari middle income trap sebelum 2045

Proyeksi dan Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2020-2022

Strategi Pemulihan

Dampak Ekonomi

(5)

Posisi Strategis Pulau Kalimantan Tahun 2020-2024

Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024

PA R U-PA R U DUNIA (HE A RT O F B O R NE O )

- Pelestarian lingkungan & ekologis

- Konservasi & rehabilitasi DAS, lahan kritis, hutan lindung, & hutan produksi

- Pencegahan bencana banjir & kebakaran hutan

LUMB UNG E NE R G I NA SIO NA L

- Hilirisasi komoditas batu bara

- Pengembangan EBT berbasis biomassa

- Pengembangan industri (kelapa sawit, karet, bauksit, bijihbesi, gas alam cair, pasir zirkon, dan pasir kuarsa)

PE MINDA HA N IB U K O TA NE G A R A

(IK N)

Kawasan Ibu

Kota Negara

“Superhub”

Kawasan Industri Tanah Kuning KSN Jantung Kalimantan

(Heart of Borneo)

KEK MBTK

Kawasan lindung dijaga untuk tetap mempertahankan

fungsi ekologis dan sebagai paru-paru dunia

Food Estate Kalteng

WM Banjarmasin

Kawasan Perbatasan Negara (PLBN Sei Nyamuk, Long Midang, Long Nawang)

Kawasan Perbatasan Negara (PLBN Entikong, Aruk, Jagoi Babang)

Kawasan Industri Jorong Kawasan

Industri Ketapang

Kawasan Industri Surya Borneo

PE NG E MB A NG A N FO O D E STATE

*Pada tahun 2020 sesuai Arahan Presiden bahwa perlu membangun sentra produksi pangan dalam rangka menghadapi Pandemic Codiv 19, dan Kalteng terpilih sebagai lokasi pilot project. Proyek ini mulai

termuat sebagai MP pada RKP 2021 5

(6)

Arah Pembangunan Wilayah Pulau Kalimantan Tahun 2022

PP Pengembangan Wilayah Kalimantan

1. Kalimantan Barat 2. Kalimantan Tengah 3. Kalimantan Timur

4. Kalimantan Selatan 5. Kalimantan Utara

STRATEGI PEMERATAAN

Membangun IKN dan infrastruktur pendukungnya

Meningkatkan investasi dan optimalisasi pengelolaan kawasan-kawasan strategis

Mengembangkan komoditas unggulan wilayah, yaitu sawit, karet, dan perikanan dengan beriorientasi pada peningkatan produktivitas dan penguatan rantai pasok

Mengembangkan kawasan perkotaan sebagai pusat pelayanan wilayah dan pendukung

kawasan industri dan pariwisata di sekitarnya

Mengembangkan sentra produksi pangan (food estate) dengan didukung korporasi petani

Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama regional Wilayah Kalimantan

Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas tanah

ARAH KEBIJAKAN

Mempercepat pertumbuhan wilayah

melalui diversifikasi kegiatan ekonomi Mempertahankan peran Kalimantan sebagai paru-paru dunia

Memantapkan peran sebagai lumbung

energi nasional Mendorong pemerataan pembangunan,

terutama di Kalimantan Bagian Utara

STRATEGI PERTUMBUHAN

Memperkuat konektivitas wilayah dengan mengintegrasikan infrastruktur multimoda transportasi dengan jaringan Trans Kalimantan

Mengembangkan kota-kota kecil dan menengah sebagai pusat pelayanan dan basis pengembangan ekonomi lokal

Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan

Mempercepat penuntasan SPM

Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam penyelenggaraan pelayanan publik

Meningkatkan aksesibilitas masyarakat khususnya di daerah 3T terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, dan balai-balai latihan kerja

Mengoptimalkan kebijakan dan implementasi pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui cakupan perlindungan sosial

Meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dan ketangguhan terhadap ancamanan bencana, serta

mempertahankan pelestarian lingkungan 1

2 3

4 5 6 7

1

2

3 4 5 6 7

8

6

(7)

Arah Pembangunan Wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022

1. Mengembangkan komoditas unggulan yaitu kelapa sawit, karet, kakao, kopi, kelapa, emas, batubara, minyak dan gas bumi, serta perikanan tangkap dan budidaya;

2. Mengembangkan sentra-sentra produksi hilirisasi komoditas unggulan bernilai tambah tinggi;

3. Mendorong percepatan pembangunan dan investasi Kawasan Strategis, seperti KI Surya Borneo, KI Batanjung, dan Food Estate

4. Meningkatkan konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan (produksi, pengolahan, dan simpul transportasi);

5. Mempercepat pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar;

6. Meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan balai-balai latihan kerja, terutama di daerah 3T;

7. Meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dan ketangguhan terhadap ancamanan bencana, terutama kebakaran hutan; dan

8. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah 1

2 3 4

5 6 7

8

7

(8)

18 Waduk Multiguna Kawasan Industri Prioritas

dan 31 Smelter

1

Food E state

(Kawasan Sentra Produksi Pangan)

2

Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0

3

Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 KM)

4

5

*) selain MP yang ditampilkan di atas, masih terdapat sejumlah MP dan proyek prioritas lain di Provinsi Kalimantan Tengah, sesuai Matriks Pembangunan RPJMN 2020-2024

Dalam rangka menyukseskan Major Project dan Program Prioritas lain yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Tengah tentunya tetap memerlukan kontribusi/kolaborasi dengan Pemerintah Daerah sesuai kewenangan masing-masing

Major Project Provinsi Kalimantan Tengah 2020-2024

8

(9)

baseline

2020 2020

a)

2021 2021

b)

2022 2022

c)

2023 2024

6,40 5,80 -1,40 6,10 5,3 – 6,6 6,40 5,64 – 6,54 6,70 6,90

4,98 4,75 5,26 4,44 4,2 4,19 4,43 – 4,80 3,85 3,55

4,10 3,70 4,58 3,70 5,9 – 7,2 3,60 3,76 – 4,31 3,30 3,20

Indikator Pembangunan

Pertumbuhan Ekonomi (%) Tingkat Kemiskinan (%)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

a) Capaian pembangunan tahun terkait

b) Target koreksi pada RKP tahun terkait, mempertimbangkan faktor pandemi Covid 19 (Perpres 122/2021)

Target RPJMN 2020-2024

Faktor Pendorong Target Makro Kalimantan Tengah

• Potensi peningkatan investasi seiring dengan pelaksanaan MP

Food Estate; dan

• Perkiraan harga CPO akan mendorong harga TBS (Tanda Buah Segar) dan peningkatan produksi karet seiring pemulihan industri global

Agar tetap menjadi acuan

Pada tahun 2020, sasaran pembangunan Kalimantan Tengah serta

wilayah lain belum tercapai akibat shock pandemic Covid-19. Diharapkan dengan seiring membaiknya pasar global serta terselenggaranya program vaksinasi yang semakin baik, perekonomian nasional dan wilayah dapat pulih dalam kurun waktu yang lebih cepat

c) Target koreksi pada Rancangan RKP tahun terkait, mempertimbangkan faktor pandemi Covid 19

Sasaran Pembangunan Wilayah Kalimantan Tengah

9

(10)

Peningkatan kualitas tenaga kerja berdaya saing

dengan fokus keahlian tematik, sesuai dengan sektor ekonomi potensial

Peningkatan pemenuhan pelayanan dan infrastruktur dasar, konektivitas, serta infrastruktur ekonomi dan digital untuk pemerataan pembangunan dan

pengembangan pusat-pusat pertumbuhan wilayah

Penguatan regulasi dan pengawasan dalam upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan lahan kehutanan

Isu Strategis Daerah

Belum memadainya kualitas SDM dan tenaga kerja berdaya saing

Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar, infrastruktur dasar, infrastruktur ekonomi, dan konektivitas

Tingginya risiko bencana kebakaran lahan, hutan, dan kebun serta kerusakan lingkungan akibat aktivitas ekonomi

Rekomendasi Prioritas Daerah

Isu Strategis dan Rekomendasi Prioritas Pembangunan Kalimantan Tengah *)

*) 1. Berdasarkan hasil Pra Rakorgub Tahun 2021 untuk Penyusunan Perencanaan Tahun 2022

2. Diperkirakan akan masih relevan untuk beberapa tahun ke depan

10

(11)

Kabupaten/Kota IPM

Pembentuk IPM

Umur Harapan Hidup

Rerata Lama Sekolah

Pengeluaran Per- Kapita

Kotarawingin Barat 72.87 70.59 8.42 13,109,000

Kotarawingin Timur 71.31 69.85 8.13 11,854,000

Kapuas 69.48 68.74 7.59 11,015,000

Barito Selatan 70.22 67.09 8.82 11,486,000

Barito Utara 70.59 71.30 8.71 9,936,000

Sukamara 68.03 71.53 8.01 8,674,000

Lamandau 70.51 69.36 8.42 11,190,000

Seruyan 67.58 69.26 7.94 9,370,000

Katingan 68.68 65.78 8.67 10,548,000

Pulang Pisau 68.45 68.04 8.18 10,047,000

Gunung Mas 70.81 70.40 9.14 10,793,000

Barito Timur 71.39 68.22 9.21 11,319,000

Murung Raya 67.98 69.51 7.54 10,419,000

Palangka Raya 80.77 73.21 11.52 14,055,000

Kalimantan Tengah 71.05 69.74 8.59 11,154,000

Belum Memadainya Kualitas SDM dan Tenaga Kerja Berdaya Saing 1/3

Sumber: PraDa Bappenas, Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2020

1. IPM Kalteng 2020 mencapai 71.05 (lebih rendah (-0,89)dari rata-rata nasional) dengan 9 dari 14 kabupaten berada di bawah rata-rata provinsi.

2. Salah satu masalah yang dihadapi adalahrendahnya rerata lama sekolah(tidak mencapai 9 tahun). Hal tersebut ditandai dengantingginya Angkatan kerja dari tamatan SD

3. Terdapat indikasi para tamatan SD tersebut bekerja di sektor pertanian sebagai buruh tani (perlu konfirmasi daerah) dengan upah nasional/hari Rp. 55.719 4. Perlunya meningkatkan kualitas SDM dan tenaga kerja dalam rangka

mempersiapkan transformasi ekonomi di Kalteng

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Kalimantan Tengah 2020 Persentase Penduduk Bekerja Menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Persentase Penduduk Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama IPM Kalimantan Tengah 2020

11

(12)

Belum Memadainya Kualitas SDM dan Tenaga Kerja Berdaya Saing (2/3)

Kabupaten/Kota TPT [%]

Kotarawingin Barat 4,76 Kotarawingin Timur 5,25

Kapuas 4,98

Barito Selatan 4,21

Barito Utara 5,29

Sukamara 4,70

Lamandau 2,83

Seruyan 4,30

Katingan 5,69

Pulang Pisau 2,63

Gunung Mas 2,49

Barito Timur 2,91

Murung Raya 3,10

Palangka Raya 5,95

Kalimantan Tengah 4,58

1. TPT Kalteng 2020 mencapai 4,58 (lebih rendah/lebih baik (-2,49) dari rata-rata nasional) dengan 7 kabupaten di bawah rata-rata provinsi

2. Akan tetapi, sejak tahun 2018 TPT lulusan SMA Umum dan SMA Kejurusan terus menempati dua peringkat tertinggi, disusul oleh lulusan Universitas dan Diploma dengan gap yang tidak terlalu tinggi.

3. Hal ini perlu dikonfirmasi, apakah pasar kerja di Kalteng belum memiliki demand terhadap SDM dengan tingkat pendidikan tinggi? Atau ada penyebab lainnya?

TPT Kalteng 2020 TPT Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Contoh indikasi penyebab banyaknya TPT Lulusan SMA:

Pencari pekerja/karyawan jika membutuhkan tenaga kerja dengan upah rendah akan mencari tingkat penididikan rendah, sementara jika mencari keahlian tinggi atau spesifik akan mencari lulusan diploma atau universitas, yang menyebabkan lulusan SMA sederajat berada di tengah-tengah kedua pilihan tersebut.

Sehingga peningkatan kapasitas lulusan SMA menjadi perlu dalam rangka meningkatkan daya saing

Sumber: PraDa Bappenas, BPS Kalimantan Tengah 2020, Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2020

12

(13)

Belum Memadainya Kualitas SDM dan Tenaga Kerja Berdaya Saing (3/3)

Sesuai Direktif Presiden, Kalimantan Tengah dipilih sebagai lokasi pilot project pengembangan kawasan sentra produksi pangan/food estate dalam rangka: (1) mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi Covid-19, (2) mengantisipasi perubahan iklim, dan (3) mengurangi ketergantungan impor pangan

Pengembangan Food Estate

Lokasi Awal Food Estate

Lokasi Selanjutnya Food Estate

Papua

NTT Kalteng

Sumu t

Sumsel

1. Infrastruktur tata airnya yang belum memadai;

2. Komitmen dan partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat yang terbatas;

3. Sosial-Ekonomi dan budaya masyarakat yang belum siap;

4. Pengetahuan dan teknologi yang belum memadai; dan

5. Aspek lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian.

Terdapat beberapa poin hasil evaluasi pembangunan Food Estate sebelumnya:

Perlunya mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing dalam rangka mengoptimalkan pembangunan food estate terhadap masyarakat

sekitar

13

(14)

Kabupaten/Kota Sanitasi Layak (%) Air Besih (%)

Kotarawingin Barat 73,46 77,47

Kotarawingin Timur 41,24 81,46

Kapuas 33,45 62,44

Barito Selatan 45,01 59,18

Barito Utara 50,74 65,51

Sukamara 85,59 84,20

Lamandau 69,94 72,73

Seruyan 69,63 65,02

Katingan 61,94 77,72

Pulang Pisau 50,61 79,16

Gunung Mas 64,72 65,35

Barito Timur 42,78 55,61

Murung Raya 27,21 49,57

Palangka Raya 89,77 99,32

Kalimantan Tengah 57,58 71,05

• Terdapat 7 kabupaten di Kalimantan Tengah dengan persentase penduduk memiliki akses sanitasi layak di bawah 51%

• Terdapat 7 kabupaten di Kalimantan Tengah dengan persentase penduduk memiliki akses air di bawah 70%

Persentase Penduduk Terlayani Sanitasi Layak dan Air Bersih Kalimantan Tengah 2020

Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar, infrastruktur dasar dan konektivitas(1/4)

Sumber:

RKPD Daerah Kalimantan Tengah 2021 14

(15)

Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar, infrastruktur dasar dan konektivitas(2/4)

Indeks Komposit Ketersediaan Sarana Pendidikan Kalimantan Tengah

Indeks Komposit Ketersediaan Sarana Kesehatan Kalimantan Tengah

Level Warna Keterangan

Provinsi Biru Di atas rata-rata nasional Merah Di bawah rata-rata nasional

Kab/Kot

Biru Di atas rata-rata nasional Hijau Di atas rata-rata provinsi Merah Di bawah rata-rata provinsi

Masih terdapat kabupaten/kota yang memiliki indeks

ketersediaan sarana Pendidikan dan kesehatan yang kurang baik

Sumber: PraDa Bappenas

15

(16)

Rasio elektrifitas Kalteng meningkat pesat dalam lima tahun terakhir, namun perlu tetap ditingkatkan jangkauan pelayanan listrik terutama di perdesaan, sekaligus memastikan pasokan elektrifikasi pada kawasan pengembangan Food Estate terpenuhi dengan baik

Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar, infrastruktur dasar dan konektivitas(3/4)

Sumber: RKPD Daerah Kalimantan Tengah 2021 16

(17)

Sumber:

1. Informasi Statistik Infrastruktur PUPR 2020

2. Paparan Provinsi Kalteng pada Temu Triwulan Bappeda-Bappenas, Desember 2020

• Kemantapan jalan nasional di Provinsi Kalimantan Tengah masih di bawah rata-rata nasional

• Masih terdapat missing link ruas jalan nasional Kalteng-Kalbar yang menghambat pergerakan manusia dan barang antar-provinsi

Tingkat kemantapan jalan nasional

Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar, infrastruktur dasar dan konektivitas(4/4)

Jalan Nasional Kalimantan Tengah 2.002,08 km (64 ruas)

Missing Link

17

(18)

Kabupaten/Kota

Persentase Penduduk

Miskin

Indeks Kedalaman Kemiskinan

Indeks Keparahan Kemiskinan

Pertumbuh an Jumlah Penduduk Miskin [%]

Kotarawingin Barat 4.11 0.55 0.13 -1.09

Kotarawingin Timur 5.90 0.92 0.24 -2.91

Kapuas 5.09 0.56 0.10 -1.57

Barito Selatan 4.39 0.39 0.05 -2.76

Barito Utara 4.95 0.76 0.17 -0.62

Sukamara 3.16 0.51 0.10 2.55

Lamandau 3.01 0.22 0.03 -1.98

Seruyan 7.19 1.26 0.31 0.69

Katingan 5.02 0.94 0.30 -2.52

Pulang Pisau 4.24 0.54 0.11 -5.60

Gunung Mas 4.91 0.99 0.26 -1.68

Barito Timur 6.32 0.72 0.12 -0.99

Murung Raya 6.00 0.69 0.14 -2.44

Palangka Raya 3.35 0.43 0.09 -0.92

Kalimantan Tengah 4.98 0.70 0.14 -1.71

Sumber: PraDa Bappenas

1. Data gini rasio adalah data utuh per-provinsi, hasil dari kumpulan data kabupaten kota

2. Peringkat adalah peringkat gini rasio Kalimantan Tengah terhadap Provinsi lain di Indonesia

Ketimpangan Kesejahteraan Masyarakat Antar-Kab/Kot di Provinsi Kalimantan Tengah

• Terdapat 6 kabupaten dengan tingkat kemiskinan di atas rata-rata provinsi

• Kalimantan Tengah memiliki peringkat rasio gini kota dengan peringkat cukup rendah (20/34) di tingkat nasional

Gini Rasio Kalimantan Tengah 2020 Tingkat Kemiskinan Kab/Kot di Kalteng 2019

18

(19)

19

1 2

3

Pengelolaan sawit memiliki tantangan timbulnya dampak negatif terhadap emisi gas rumah kaca dan fungsi ekosistem jika tidak dikelola dengan baik dan berkelanjutan Tingginya kontribusi Sektor pertanian pada PDRB Kalteng

Sub sektor pertanian yang paling mendominasi adalah komoditas sawit, terlihat dari ketimpangan luas lahan dan jumlah produksi

Share PDRB KaltengPer-Sektor2021 (QII)

Tingginya Risiko Bencana Kebakaran Lahan, Hutan, dan Kebun serta Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Ekonomi (1/2)

Sumber:

1. PraDa Bappenas

2. RKPD Kalimantan Tengah 2021

(20)

• Pada tahun 2018 luas lahan kritis menempati posisi-4 tertinggi secara nasional, mencapai 861.240 Ha dengan 89% kritis dan 11% sangat kritis*

• IKLH memiliki predikat 74.20 atau berada diatas rata-rata nasional sedangkan IKTL menurun signifikan (>1), diantaranya karena titik panas pada tahun 2018 mencapai 1289, meningkat menjadi 6916 pada tahun 2019 dan menjadi jumlah tertinggi di Pulau Kalimantan**

• Luas lahan terbakar mencapai 317.749 Ha dan menjadi yang terluas di region

Kalimantan pada tahun 2019** Sumber :

Publikasi BPS, 2019* IKLH, KLHK 2019**

Tingginya Risiko Bencana Kebakaran Lahan, Hutan, dan Kebun serta Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Ekonomi (2/2)

20

(21)

21

3,225,260 3,335,076 3,065,148

- 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara 2019 2020 2021

Total alokasi TKDD Pulau Kalimantan 2019-2021

19.0% 14.7% 16.7%

49.7%

48.4% 48.2%

6.7% 11.6% 9.9%

24.2% 23.5% 24.6%

0.4% 1.7% 0.6%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

120.0%

2019 2020 2021

DANA DESA (0%)

DANA OTSUS DAN DANA KEISTIMEWAAN DIY (0%) DID

DAK NON FISIK

DAK FISIK

DAU

DBH

Proporsi alokasi TKDD Provinsi Kalteng 2019-2021 - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000 Kab. Barito Selatan

Kab. Barito Utara Kab. Kapuas Kab. Kotawaringin Barat Kab. Kotawaringin Timur Kota Palangkaraya Kab. Barito Timur Kab. Murung Raya Kab. Pulang Pisau Kab. Gunung Mas Kab. Lamandau Kab. Sukamara Kab. Katingan Kab. Seruyan

2021 2020 2019

Total alokasi TKDD Kab/Kot Provinsi Kalteng 2019-2021

3.225.260 3.335.076 3.065.148

Secara komparatif, alokasi TKDD Kalimantan Tengah berada di urutan ke-4 dari seluruh provinsi di Pulau Kalimantan,

Pada tahun 2022 Provinsi Kalimantan Tengah dan beberapa kabupatennya mendapatkan alokasi DAK Tematik Pengembangan Food Estate dan Sentra Produksi Pangan untuk mendukung MP Food Estate di provinsi ini dalam rangka mempercepat pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Dengan ada refocussing anggaran baik di tingkat pusat dan daerah, akibat pandemik covid 19 diharapkan Pemerintah Provinsi maupun Kab/Kota di Kalimantan Tengah dapat menggunakan anggaran-anggaran dengan skala prioritas untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan;

Perkembangan Alokasi TKDD Kalimantan Tengah 2019-2021

Tahun 2021 seluruh daerah mengalami penurunan TKDD akibat realokasi anggaran guna menghadapi Covid-19

(22)

22

Sektor 2016 2017 2018 2019 2020 2021*

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 3,84 4,68 7,08 6,97 0,1 1,77

Pertambangan dan Penggalian 7,6 8,67 -0,29 5,82 -9,65 -5,49

Industri Pengolahan 7,45 8,95 5,11 4,26 -0,24 7,66

Pengadaan Listrik dan Gas 10,34 5,82 9,01 9,5 18,83 3,90

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 4,35 0,27 8,56 6,1 6,29 3,83

Konstruksi 7,82 5,41 1,68 6,94 -11,12 11,25

Perdagangan Besar & Eceran,

Reparasi Mobil & Sepeda Motor 7,29 8,14 11,21 6,23 -0,99 3,05

Transportasi dan Pergudangan 9,17 8,15 8,24 7,79 -3,3 9,35

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 7,86 5,52 6,96 6,2 -4,27 11,34

Informasi dan Komunikasi 6,23 6,47 8,25 5,14 10,19 26,74

Jasa Keuangan dan Asuransi 7,27 8,87 2,13 6,08 9,86 9,26

Real Estate 5,36 4,24 8,59 4,38 0,61 5,38

Jasa Perusahaan 6,03 5,45 7,79 6,87 -13,74 9,64

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosisal 2,33 4,05 7,27 6,58 11,67 21,25

Jasa Pendidikan 6,21 3,53 8,47 6,16 5,66 5,29

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 5,4 5,64 8,57 5,23 9,57 26,61

Jasa Lainnya 6,84 4,11 8,38 6,65 -8,38 14,28

Pandemi Covid-19

Terkontraksi Melambat

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Series1 6.35% 6.73% 5.61% 6.12% -1.40% 5.56%

6.35% 6.73%

5.61% 6.12%

-1.40%

5.56%

-2.00%

-1.00%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

`

*khusus data pertumbuhan 2021 menggunakan data perbandingan PDRB Y-on-Y Kuartal 2 tahun 2020 dan 2021

Sektor dengan kontribusi PDRB terbesar provinsi Kalteng pada sebelum pandemi: Pertanian (20,69%); Industri Pengolahan (15,55%); Perdagangan (13,13%); Konstruksi (10,13%); dan Pertambangan Penggalian (9,68%)kesemuanya mengalami kontraksi dan perlambatan akibat pandemi;

Meski begitu beberapa sektor sudah mengalami peningkatan pada Kuartal II 2021 dibandingkan dengan Kuartal II 2020;

Terkhusus pertambangan dan penggalian terdapat kendala pelemahan ekspor komoditas, akibat tren penurunan harga batu bara global. Sertasecara waktu Kuartal II sudah melewati musim dinginsehingga permintaan menurun;

Perlunyafokus pada beberapa sektor yang memiliki backward dan forward linkage yang kuat dengan sektor lainnya(melalui data IO).

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Tengah atas Dasar Harga Konstan Laju Pertumbuhan PDRB Per Sektor Kalimantan Tengah atas Dasar Harga Konstan

Dampak Pandemi Covid terhadap Ekonomi Kalimantan Tengah

(23)

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Perdesaan 96.85 89.55 88.32 84.24 87.45 85.58

Perkotaan 40.62 48.34 48.13 47 54.34 54.46

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Terdapat 190,3 ribu orang yang terdampak COVID -19 atau 9,42 persen. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (9,3 ribu orang), BAK karena COVID -19 (6,2 ribu orang), sementara tidak bekerja karena COVID - 19 (10,8 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (164 ribu orang);

Pandemi Covid berdampak pada penambahan penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah, terutama di wilayah perkotaan yang bertambah sekitar 7.000 jiwa pada tahun 2020. Hal ini diindikasikan karena bertambahnya orang yang kehilangan pekerjaan selama September 2019 hingga Maret 2020

4.82%

4.23% 4.01% 4.10%

4.58%

4.25%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Pandemi Covid 19

Pandemi Covid 19

Dampak Pandemi Covid terhadap Sosial Kependudukan Kalimantan Tengah

Jumah Penduduk Miskin Kalimantan Tengah Tingkat Pengangguran Terbuka Kalimantan Tengah

23

(24)

Kebijakan Nasional terkait Penanganan Covid-19

24

Respon kebijakan untuk memitigasi dampak COVID-19 dalam empat

tahap:

1. Menguatkan sektor kesehatan, melalui relaksasi batas defisit anggaran bagi alokasi kesehatan,

2. Melindungi masyarakat dan dunia usaha, melalui pemberian stimulus

3. Mengurangi tekanan terhadap sektor keuangan, melalui pemberian stimulus fiscal dan moneter

4. Program pemulihan ketahanan ekono mi dan kehidupan masyarakat pascapandem i CO VID-19.

Ekonomi global diperkirakan akan menuju

keseimbangan baru (new normal), yang proses tranformasinya terjadi di empat area:

1. Transformasi struktural ekonomi dan digital, 2. Transformasi perilaku dan pola hidup

masyarakat,

3. Transformasi pola rantai pasok, dan

4. Transformasi tatanan internasional, landasan bagi negara-negara untuk lebih

mementingkan kebijakan dalam negerinya

(inward-looking policies)

Diarahkan untuk mengurangi gap target dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga dibutuhkan program pemulihan kehidupan ekonomi dan kehidupan masyarakat yang mencakup berbagai aspek pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah.

(25)

Catatan dalam Penyusunan RPJMD Kalimantan Tengah 2021-2026

a. Penyusunan rancangan RPJMD agar berpedoman pada RPJPD 2005-2026, RPJMN 2020-2024, maupun RPJMD Teknokratik dan KLHS RPJMD sesuai amanat UU No. 25/2004 yang diperkuat oleh UU No. 23/2014 dan SE Menteri Dalam Negeri No.

640/16/SJ tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020;

b. Penentuan angka target indikator pembangunan daerah agar memperhatikan target indikator makro nasional, baik dalam RPJMN 2020-2024, RKP 2022 (pemutakhiran angka target 2021-2022), maupun target indikator makro daerah yang disepakati bersama pada berbagai forum perencanaan;

c. Penetapan kebijakan pembangunan daerah agar memperhatikan arah kebijakan, strategi, dan prioritas pengembangan wilayah Pulau Kalimantan, serta Provinsi Kalimantan Tengah yang dituangkan dalam RPJMN 2020-2024 maupun hasil kesepakatan pada berbagai forum perencanaan, seperti: pengelolaan kawasan Hearth of Borneo, pembangunan Food Estate, dan Kawasan Industri Surya Borneo;

d. Konsistensi rumusan kebijakan pembangunan daerah dengan isu-isu strategis daerah dalam RPJMD yang sudah diusulkan dan dibahas dalam berbagai forum perencanaan. Selain itu, perlu pula mengantisipasi penyesuaian terhadap RTRWN dan RTR Pulau seiring dengan rencana pemindahan IKN;

e. Proses penyelarasan antara substansi-substansi pada RPJMD yang akan disusun dengan RPJMN 2020-2024 agar mengacu kepada langkah-langkah sesuai Surat Edaran Bersama Mentdagri No. 050/3499/SJ dan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 3/2021 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 yang difokuskan kepada penyelarasan indikator makro dan program prioritas;

f. Penyusunan kerangka pendanaan pembangunan daerah agar dilakukan sinkronisasi, baik yang berasal dari APBN, APBD, DAK, dan sumber pendanaan maupun skema pembiayaan alternatif lainnya dengan pendekatan berbasis THIS;

g. Penyusunan kebijakan pembangunan daerah agar memperhatikan berbagai inovasi kebijakan dan strategi pengelolaan program dan keuangan daerah yang sejalan dengan fokus pemerintah pusat dalam penanganan dampak pasca COVID-19.

a

b c

d e

f

25

g

(26)

TERIMA KASIH

Kementerian PPN/Bappenas Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2,

Gedung Wisma Bakrie 2 Lt. 9 Kuningan, Jakarta

26

(27)

27

LAMPIRAN 1

Usulan Provinsi Kalimantan Tengah

pada Musrenbangnas 2021

(28)

No. Usulan Proyek Vol Satua

n Lokasi K em enterian/

Lem baga PN/MP

1. Pembangunan Bandara Murung Raya 1 Unit

bandara Kab. Kotawaringn Barat Kementerian Perhubungan

PN05 - Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

2. Pembangunan Bandara Sebuai 1 Unit

bandara Kab. Murung Raya Kementerian Perhubungan

PN05 - Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

3. Penyelesaian Missing Link Jalan Lintas

Tengah Kalteng Perbatasan Kalbar 80 Km Kab. Katingan Kementerian PUPR

PN05 - Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

4. Pembangunan Rumah Susun untuk

Buruh/Pekerja 183 Unit

• Kab. Kotawaringin Barat

• Kab. Barito Utara

• Kab. Murung Raya

Kementerian

PUPR MP34 - Rumah Susun Perkotaan (1 Juta)

5. Pendidikan dan Pelatihan Berbasis

Kompetensi 724 Orang Tersebar Kementerian

Ketenagakerjaan MP17 - Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0

6. Bantuan Sosial bagi Keluarga Miskin - Keluarga

• Kab. Kotawaringin Barat

• Kab. Katingan

Kementerian

Sosial MP18 - Reformasi Sistem Perlindungan Sosial

Usulan Kalteng Diakomodir pada Musrenbangnas 2021 (1/3)

• Volume, satuan, dan lokasi menyesuaikan pendanaan yang diterima K/L Pelaksana

• Pelaksanaan memperhatikan kesiapan daerah 28

(29)

No. Usulan Proyek Vol Satua

n Lokasi K em enterian/

Lem baga PN/MP

7. Pelatihan Tenaga Kesehatan dalam

Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal 960 Orang

• Kab. Lamandau

• Kab. Kotawaringin Barat

• Kab. Kotawaringin Timur

• Kab. Murung Raya

Kementerian

Kesehatan MP15 - Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting

8. Pemberdayaan Transmigrasi 2

Kawasan Transmi

grasi

• Kab. Pulang Pisau

• Kab. Kapuas Kementerian

Desa PDTT MP43 - Food E state (Kawasan Sentra Produksi Pangan)

9. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan - - • Kab. Pulang Pisau

• Kab. Kapuas Kementerian

Pertanian MP43 - Food E state (Kawasan Sentra Produksi Pangan)

10. Pengembangan Kawasan Padi - Ha Tersebar Kementerian

Pertanian

MP43 - Food E state (Kawasan Sentra Produksi Pangan)

11. Asuransi Pertanian - - Tersebar Kementerian

Pertanian

PN01 - Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Usulan Kalteng Diakomodir pada Musrenbangnas 2021 (2/3)

• Volume, satuan, dan lokasi menyesuaikan pendanaan yang diterima K/L Pelaksana

• Pelaksanaan memperhatikan kesiapan daerah 29

(30)

No. Usulan Proyek Vol Satua

n Lokasi K em enterian/

Lem baga PN/MP

12. Pengembangan Kawasan Karet 780 Ha • Kab. Pulang Pisau

• Kab. Barito Timur Kementerian

Pertanian MP04 - Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan

12. Pengembangan Kawasan Kelapa 1.501 Ha • Kab. Pulang Pisau Kementerian

Pertanian MP04 - Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan

14. Pengembangan Kawasan Kopi 2.806 Ha • Kab. Lamandau

• Kab. Murung Raya Kementerian

Pertanian MP04 - Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan

15. Pengembangan Sapi 10.000 Ha Kab. Sukamara Kementerian

Pertanian

PN01 - Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Usulan Kalteng Diakomodir pada Musrenbangnas 2021 (3/3)

• Volume, satuan, dan lokasi menyesuaikan pendanaan yang diterima K/L Pelaksana

• Pelaksanaan memperhatikan kesiapan daerah 30

(31)

31

LAMPIRAN 2

Penyelarasan RPJMD dan RPJMN

(32)

Dasar Hukum Penyusunan RPJMD

Undang-Undang Nom or 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem bangunan Nasional

Undang-undang Nom or 23 Tahun 2014 tentang Pem erintahan Daerah:

RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah

dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan

program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 640/16/SJ tentang Penyusunan Doku men Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca Pem ilihan K epala Daerah Serentak Tahun 2020:

32

(33)

Alur Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui

MUSRENBANG RPJM RKP

Nasional RPJP

Nasional

Renstra KL Renja -

KL

RAPBN RKA-KL

APBN Rincian

APBN

Pedoman Dijabarkan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Pemerintah Pus at

RPJM Daerah RPJP

Daerah

RKP Daerah

Renstra SKPD

Renja - SKPD

RAPBD

RKA - SKPD

APBD

Rincian APBD Pedoman

Pedoman

Pedoman Dijabarkan

Pedoman

Pedoman Diacu

UU SPPN (No.25/2004)

Pemerintah Da erah

Bahan Bahan (diserasikan

dlm RAKORPUS &

Trilateral Meeting)

Bahan Bahan

UU KeuNeg (No.17/2003)

Berpedoman (UU 23/2014)

Dalam UU 23/2014, selain berpedom an kepada RPJPD, RPJMD juga harus mem perhatikan RPJMN.

Untuk itu, muatan dalam RPJMD harus diselaraskan dengan muatan RPJMN sehingga kebijakan daerah selaras dengan kebijakan nasional33

(34)

Substansi Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2020-2024

Hal yang diselaraskan

Perencanaan Daerah Perencanaan Pusat

Sasaran Makro Nasional Sasaran Makro Daerah

Prioritas Pem bangunan Daerah Prioritas Nasional

Program /K egiatan Daerah

LPE TK TPT IPM GINI LPE TK TPT IPM GINI

Major Project

34

(35)

Langkah Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2020-2024 (1/2)

1. Penyelarasan Target Indikator Makro

• Penyelarasan Target Indikator Makro dilakukan dengan menyandingkan Target Indikator Makro Nasional dengan Target Indikator Makro Daerah dalam suatu instrum en penyelarasan.

• Jika Target Indikator Makro Nasional dengan Target Indikator Makro Daerah sesuai Target Indikator Makro Daerah sudah selaras.

Apabila belum diperlukan koordinasi Pusat dan Daerah dalam mencapai atau mendekati target nasional.

1

2

3

35

(36)

Langkah Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2020-2024 (2/2)

2. Penyelarasan Program Prioritas • Penyelarasan program prioritas pembangunan daerah yang mendukung program prioritas nasional dilakukan dengan menyandingkan Program dan Indikator Pembangunan Nasional dengan Program Prioritas dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah dalam suatu instrum en penyelarasan.

• Jika Program dan Indikator Pembangunan Nasional dengan Program Prioritas dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah selaras maka Program Prioritas dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah mendukung Program dan Indikator Pem bangunan Nasional.

Jika Program Prioritas dan Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah masih belum selaras maka perlu diidentifikasi Program dan Indikator Pembangunan Spesifik Daerah lainnya yang mendukung Program dan Indikator Pembangunan Nasional, sehingga diperoleh Program dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah yang relevan mendukung Program dan Indikator Pembangunan Nasional

1

2

3

36

Referensi

Dokumen terkait

Kemunculan era digital seperti sekarang ini tentu harus disikapi dengan sangat bijak oleh para pengguna sehingga era digital akan memiliki peran yang sangat sentral bagi

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 46

Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari ketiga indikator faktor sosioekonomi yang memiliki hubungan dengan risiko

Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan analisis kelayakan usaha peternakan ayam

Dalam paradigma baru, Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan

Atas dasar itu penelitian penting untuk dilakukan yang bertujuan mengkaji dan mengiventarisasi jenis tumbuhan obat tradisional masyarakat Suku Kaili di Dusun Tompu

Sisa – sisa gas klorin yang dihasilkan dari berbagai sumber di caustic soda plant dikirim dan ditarik ke dua buah Hypo Absorption Tower (C. 810) yang ada, dimana gas-gas

pengetahuan umum dan pengetahuan agama. Dengan perpaduan pengetahuan inilah diharapkan dapat menghasilkan pribadi yang kuat dalam beragama sekaligus memiliki pengetahuan umum