• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI. terhadap kualitas informasi akuntansi. Variabel-variabel yang. mempengaruhi pengaruh kualitas informasi akutansi adalah tingginya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI. terhadap kualitas informasi akuntansi. Variabel-variabel yang. mempengaruhi pengaruh kualitas informasi akutansi adalah tingginya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TEORI

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Melalui metode deskriptif penelitian menggunakan kuisoner menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh adanya sistem informasi akuntansi yang baik terhadap kualitas informasi akuntansi. Variabel-variabel yang mempengaruhi pengaruh kualitas informasi akutansi adalah tingginya integritas, fleksibilitas dan reabilitas pada sistem informasi akuntansi (Susanto, 2017).

2. Sistem informasi akuntansi sangat berpengaruh terhadap akuntansi. Sistem

informasi akuntansi berbasis komputer merubah pola dalam penyajian data akuntansi. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisoner survei dengan 104 partisipan (Awosejo, dkk., 2013).

3. Rachmawati (2019) menunjukkan hubungan antara implementasi sistem

informasi akuntansi pada bank pekreditan rakyat (BPR). Objek pada penelitian ini berfokus pada sistem pembukuaan, laporan keuangan, sistem anggaran, dan stardar pelaporan keuangan pada UMKM terkaitannya dengan good corporate governance pada BPR. Sampel pada penelitian ini adalah 145 BPR yang ada di Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi akuntansi pada pembukuan, laporan keuangan dan anggaran memiliki pengaruh terhadap good corporate governance, sedangkan standar pelaporan keuangan UMKM tidak berpengaruh terhadap good corporate governance. Melalui

7

(2)

penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi dapat dijadikan sebagai langkah pengendalian internal yang termasuk didalam good corporate governance.

4. Fakeeh (2015) memaparkan bahwa sistem informasi akuntansi pada

umumnya adalah sistem yang mengikuti aktivitas akuntansi dan hanya berhubungan dengan penyajian data dari laporan faktual. Akumulasi dari rangkaian penyimpanan pembukuan dan data akuntansi sangat diperlukan stakeholder dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi perlu dikembangkan melalui cloud, mobile data, big data, dan perpadua komputasi dalam mengintegrasi aplikasi perusahaan.

5. Latifah (2012) dalam kegiatannya yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan pengusaha dalam bidang pemasaran dan penyusunan laporan keuangan pada sentra industri kecil untuk dapat menyajikan informasi akuntansi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa populasi dari target kegiatan menunjukkan bahwa hampir setiap kelompok target kegiatan menunjukkan memiliki potensi untuk dikembangkan, indikator yang digunakan adalah dari kualitas produk yang dihasilkan. Kesadara untuk meningkatkan usaha maupun penghasilan merupakan faktor yang melatarbelakangi target kegiatan untuk memperbaiki manajemen usaha.

B. Teori dan Kajian Pustaka 1. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah rangkaian dari sekumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dioperasikan oleh manusia secara teroganisir dan terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan

(3)

mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkempatingan (Kristanto, 2008). Terdapat enam komponen dalam sebuah sistem informasi yakni input, model, output, teknologi, basis data, dan kontrol. Keenam komponen tersebut membentuk suatu kesatuan dan sistem akan melakukan fungsinya untuk mengolah data, menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat (Jogiyanto , 2005).

2. Sistem Informasi Akuntansi

George & William (2006) memaparkan sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem pengolahan data-data akuntansi yang terstruktur untuk mentransformasikan menjadi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur. Tujuan dari sistem informasi akuntansi berkaitan dengan kegiatan pengelolaan data transaksi keuangan dan non keuangan menjadi informasi yang dapat memenuhi kebutuhan stakeholder. Sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa subsistem yang saling berkaitan, terdiri dari prosedur-prosedur yang berhubungan.

Sistem informasi akuntansi adalah koordinasi dari formulir, catatan (jurnal, buku besar, buku pembantu), dan laporan yang sedimikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2016).

Suatu sistem informasi akuntansi selalu terbentuk dari (1) formulir yang tercetak, misalnya bukti transaksi, cek, maupun laporan, (2) serangkaian buku, baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk format yang terbaca oleh mesin, (3) serangkaian laporan atau pernyataan

(4)

(statement), seperti neraca saldo, abstraksi buku besar, perhitungan rugi- laba dan neraca, (4) serangkaian kegiatan klerikal, termasuk operasi pengolahan data elektronik untuk mencatat berbagai informasi akuntansi pada formulir, note, jurnal, buku besar, dan penyusunan laporan atau surat pernyataan, (5) penggunaan peralatan klerikal, seperti komputer atau sarana komunikasi untuk melakukan input dan atau trasnfer data (Widjajanto, 2001).

Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sistem bagian yang berupa siklus-siklus akuntansi yakni (1) siklus pendapatan (revenue cycle), (2) siklus pengeluaran kas (expenditure cycle), (3) siklus konversi (conversion cycle), (4) siklus manajemen sumber daya manusia (human resource management cycle), dan (5) siklus buku besar dan pelaporan keuangan (general ledger and financial reporting cycle) (Jogiyanto, 2005).

3. Alur Sistem Informasi Akuntansi

Dalam alur sistem informasi akuntansi terdapat dua alur yakni (1) daur operasional yang dalam pengertiannya yakni alur yang dimulai dengan adanya transaksi bisnis yang kemudian diproses ke dalam bentuk dokumen- dokumen seperti faktur, kuitansi, bukti kas keluar dan lain sebagainya, (2) daur penyusunan laporan yang dalam penyertiannya merupakan alur yang mengubah dokumen-dokumen hasil transaksi dari daur operasional menjadi sebuah laporan yang dapat berbentuk laporan keuangan maupun laporan manajemen (Widjajanto, 2001).

(5)

4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Strandar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan pengertian bahwa kas merupakan suatu alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas perusahaan dapat bersumber dari dua kegiatan yakni penerimaan kas dari pejualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit. Dapat didefinisikan bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu sistem yang terdiri dari input berupa data pernerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan kredit yang kemudian diproses menjadi suatu output berupa laporan yamg memberikan informasi penerimaan kas perusahaan (Mulyadi, 2016).

Dalam prosedur penerimaan kas terdapat dua presedur penerimaan yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang sebagai berikut, (Krismiaji, 2015):

1. Petugas penjualan menerima permintaan penjualan dari konsumen setelah terjadi kesepakatan transaksi. Selanjutnya petugas penjualan memberikan 1 lembar nota penjualan yang berisi informasi transaksi kepada pelanggan dan 1 lembar diteruskan ke bagian pencatatan dan kas diserahkan kepada kasir.

2. Dana kas yang diterima oleh kasi dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas yang selanjutnya diproses ke bagian buku besar.

3. Bagian buku besar melakukan proses posting jurnal ke account buku besar yang terkait.

4. Bagian audit memeriksa nomor urut dokumen, membandingkan, kemudia membuat rekonsiliasi setiap bulan.

(6)

5. Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah suatu sistem pengendalian yang berkaitan dengan struktur organisasi berikut dengan segala metode dan ukuran diterapkan dalam organisasi dengan tujuan untuk (1) mengamankan aktiva perusahaan yakni melindungi aset-aset organisasi dari segala ancaman yang dimungkinkan terjadi seperti kecurangan, pemborosan, maupun pencurian yang dilakukan oleh pihak internal organisasi maupun pihak di luar organisasi, (2) kecermatan dan ketelitian data akuntasi yang bertujuan untuk mempermudah pelacakan kemungkinan-kemungkinan kesalahan, sehingga dapat memperlancar proses evaluasi secara akurat dan valid, (3) meningkatkan efisiensi yang tercipta akibat adanya pembagian tanggung jawab yang jelas dalam organisasi. Setiap fungsi memiliki penanggung jawab secara khusus agar setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan diri pada ruang lingkup tanggungjawabnya masing- masing (Widjajanto, 2001).

Unsur-unsur pokok dalam sistem pengendalian internal adalah (1) struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional antar jabatan dan kedudukan secara jelas dan tegas, (2) wewenang dan prosedur dalam pencatatan yang dapat memberikan perlindungan terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya-biaya, (3) praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, (4) kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan tanggung jawab yang diemban (Mulyadi, 2016).

(7)

6. Struktur Pengendalian Internal

Struktur pengendalian internal memiliki tiga struktur sebagai berikut (Krismiaji, 2015):

a. Lingkungan Pengendalian

Struktur ini menggambarkan dampak kolektif dari beberapa faktor pada penetapan, peningkatan, maupun penuruan efektifitas pemberlakuan prosedur dan kebijakan yang terdiri dari (a) komitmen terhadap integritas dan etika, (b) folosofi dan gaya operasi manajemen, (c) struktur organisasi, (d) komite audit dewan direktur, (e) metode penetapan wewenang dan tanggung jawab, (f) praktir dan kebijakan sumber daya manusia, (g) pengaruh eksternal lainnya terhadap kegiatan dan praktik organisasi.

b. Sistem Akuntansi

Struktur ini terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan dalam mengindentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban perusahaan.

c. Prosedur Pengendalian

Struktrur ini adalah prosedur yang diciptakan dalam lingkungan manajemen untuk memberikan jaminan bahwa perusahaan bergerak sesuai dengan tujuan dan pencapaian khusus organisasi. Prosedur pengendalian yang dimaksud dalam hal ini adalah, (1) otorisasi yang tepat terhadap transaksi dan aktifitas perusahaan, (2) pemisahan tugas dan penempatan sumber daya manusia yang berbeda pada fungsi

(8)

otoritas transaksi, pecatatan dan penjagaan aktiva, (3) perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan untuk membantu pencatatan transaksi secara tepat, (4) penjagaan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aktivan dan catatan, (5) pengecekan independen.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dekonstruksi atas gagasan dominan mengenai gender yang mengkonstruksi karakteristik laki-laki sebagai memiliki sikap maskulin

Buku Pedoman Pelaksanaan Akreditasi Pelatihan di Bidang Kesehatan ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan dalam melaksanakan akreditasi pelatihan, dengan tujuan

Adri (2007) mengungkapkan bahwa internet bermanfaat bagi pengajar dan peserta didik. Bagi pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya karena internet dapat

hari pemeliharaan dan diberikan pakan buatan yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 1. Laju pertumbuhan berat benih ikan lele dumbo selama penelitian.. terlihat laju pertumbuhan

Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa pengertian pendidikan umum adalah proses pengembangan dan pembinaan kepribadian secara utuh yang diselenggarakan dalam

Buah sukun diharapkan dapat menjadi alternatif bahan pangan pengganti beras. Hal ini turut membantu gerakan pemerintah go pangan lokal, yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.

Peran guru dalam menang- gulangi karakter negatif yang muncul pada anak usia dini yang tinggal di daerah pesisir pantai di TK Dharma Wanita ini adalah dengan selalu

 Struktur tanah adalah susunan geometric dan kerangka dari partike, atau butiran mineral, dan gaya antarpartikel yang mungkin bekerja padanya (ggradasi, susunan partikel, angka