• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER

Sistem:

himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas.

Atribut:

nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

List/file/set:

entitas-entitas dengan properti yang sama.

Record:

dimiliki oleh setiap entitas yang berisi atribut-atribut entitas.

Contoh:

Sistem antrian single server

Entitas: server → atribut: status server (busy/idle) customer → atribut: waktu tiba

Simbol-simbol:

Customer yang sudah selesai

Server

Customer yang sedang dilayani

(2)

Customer yang sedang antri

Customer yang baru datang

Definisi Masalah:

Sistem antrian satu server dengan:

A1, A2, ⋅⋅⋅ waktu antara kedatangan customer; merupakan variabel independen dan terdistribusi identik.

Cara pelayanan: FIFO (first in, first out); jika customer datang dan server sedang idle, langsung dilayani.

S1, S2, ⋅⋅⋅ waktu yang diperlukan server untuk melayani customer (tidak termasuk waktu tunggu customer di antrian). Variabel ini acak dan independen terhadap A.

Simulasi dimulai dengan status: empty dan idle.

Stopping time: setelah customer ke-n dilayani.

Pengukuran kinerja:

1. Delay rata-rata ekspektasi di antrian yang dialami n customer → d(n).

(3)

2. Jumlah customer rata-rata ekspektasi pada antrian (tidak termasuk yang sedang dilayani)

→ q(n).

3. Utilisasi server ekspektasi → u(n)

1. Delay rata-rata ekspektasi

Kata “ekspektasi” di atas berarti: pada waktu jalannya simulasi, delay rata-rata yang sebenarnya bergantung pada waktu antara datangnya customer (interarrival time) dan waktu pelayanan (service time) yang keduanya merupakan variabel acak. Dengan demkian, delay rata- rata juga merupakan variabel acak. Yang ingin di- estimasi adalah nilai ekspektasi dari variabel acak ini.

Jika ada n customer dengan delay D1, D2, ⋅⋅⋅ , Dn, n∑ Di

i=1 d(n) =

n

Tidak tertutup kemungkinan adanya customer yang mengalami delay 0 karena langsung dilayani.

2. Jumlah customer rata-rata ekspektasi

Pengukuran ini dilakukan dalam waktu kontinu dan bukan diskrit seperti delay di atas.

Besaran-besaran yang dipakai:

q(n) = jumlah rata-rata customer di antrian.

(4)

Q(t) = jumlah customer di antrian pada waktu t;

t ≥ 0. (Tidak termasuk customer yang sedang dilayani).

T(n) = waktu untuk meneliti n delay.

pi = proporsi (antara 0 dan 1) Q(t) = i.

q(n) = ∑ i pi

i=0

pi = proporsi waktu yang terobservasi pada waktu simulasi di mana ada i customer di antrian.

q(n) dari simulasi:

q(n) = ∑ i pi

I=0

Ti = waktu total simulasi di mana panjang antrian adalah i.

∑ i Ti

i=0 q(n) =

T(n)

Gambar berikut ini mengilustrasikan jalur waktu, atau realisasi dari Q(t) untuk sistem ini dengan n = 6.

Customer datang pada waktu 1.6, 2.1, 3.8, 4.0, 5.6, 5.8, dan 7.2.

Waktu pergi customer (pelayanan selesai) adalah 2.4, 3.1, 3.3, 4.9, dan 8.6, dan simulasi berakhir pada waktu T(6) = 8.6.

(5)

Q(t)

3

2

1

t

0 0.4 1.6 2.1 2.4 3.1 3.3 3.8 4.0 4.9 5.6 5.8 7.2 8.6 Datang e1=0.4 e2=1.6 e3=2.1 e7=3.8 e10=5.6 e12=7.2

e8=4.0 e11=5.8

Selesai e6=3.3

e4=2.4 e5=3.1 e9=4.9 e13=8.6

(6)

Untuk menghitung q(n), harus dihitung dulu Ti yang dapat dibaca dari grafik pada interval di mana Q(t) ama dengan 0, 1, dst:

T0 = (1.6-0.0) + (4.0-3.1) + (5.6-4.9) = 3.2

T1 = (2.1-1.6) + (3.1-2.4) + (4.9-4.0) + (5.8-5.6) = 2.3 T2 = (2.4-2.1) + (7.2-5.8) = 1.7

T3 = (8.6-7.2) = 1.4

∑ i Ti = (0x3.2) + (1x2.3) + (2x1.7) + (3x1.4) = 9.9 i=0

dengan demikian estimasi dari jumlah di antrian rata-rata waktu pada simulasi ini adalah

q(6) = 9.9/8.6 = 1.15

Penjumlahan Ti di atas adalah luas di bawah kurva Q(t) antara awal dan akhir simulasi, dan dapat dituliskan:

T(n)

∑ i Ti = ∫ Q(t) dt I=0 0

3. Utilisasi server ekspektasi

Besaran ini merupakan pengukuran seberapa sibuknya server. Utilisasi ekspektai server adalah proporsi waktu simulasi (dari waktu 0 sampai T(n)) di mana server bekerja (tidak idle), sehingga merupakan angka antara 0 dan 1.

Didefinisikan “busy function” (fungsi sibuk):

B(t) = 1 jika server sibuk pada waktu t

= 0 jika server idle (menganggur) pada saat t

(7)

Dari contoh di atas:

B(t)

1

t

0 0.4 1.6 2.1 2.4 3.1 3.3 3.8 4.0 4.9 5.6 5.8 7.2 8.6 Datang e1=0.4 e2=1.6 e3=2.1 e7=3.8 e10=5.6 e12=7.2

e8=4.0 e11=5.8

Selesai e6=3.3

e4=2.4 e5=3.1 e9=4.9 e13=8.6

(8)

(3.3 - 0.4) + (8.6 - 3.8) 7.7

u(n) = = = 0.90

8.6 8.6

Pembilang pada persamaan di atas dapat dianggap sebagai luas di bawah fungsi B(t) selama simulasi:

T(n)

B(t) dt 0

u(n) =

T(n)

KESIMPULAN:

- Delay rata-rata di antrian merupakan contoh dari statistik waktu diskrit.

- Jumlah rata-rata waktu di antrian dan proporsi waktu di mana server sibuk adalah contoh statistik waktu kontinu.

- Event untuk sistem ini adalah datangnya customer dan pergi (selesai) -nya customer.

- Variabel status yang diperlukan untuk meng- estimasi d(n), q(n), dan u(n) adalah:

1. status server (0 untuk idle; 1 untuk sibuk) 2. jumlah customer di antrian

3. waktu datang setiap customer yang antri 4. waktu event yang paling akhir.

(9)

Penggambaran sistem dan representasi komputer

Waktu inisialisasi

= 0 0 A 0.4

D Clock Event

0 0 0 list

Status Jumlah Waktu Pencacah Statistik server di Waktu event

antrian datang terakhir

0 0 0 0

Jumlah Delay Luas di Luas di Sistem ter-delay total bawah Q(t) bawah B(t)

Representasi komputer

(10)

Waktu datang

= 0.4 0.4 A 1.6

D 2.4 Clock Event

1 0 0.4 list

0.4

Status Jumlah Waktu Pencacah Statistik server di Waktu event

antrian datang terakhir

1 0 0 0

Jumlah Delay Luas di Luas di Sistem ter-delay total bawah Q(t) bawah B(t)

Representasi komputer

(11)

Beberapa komentar khusus mengenai contoh di atas:

- Elemen kunci dari dinamika simulasi mungkin adalah interaksi antara clock simulasi dan event list.

Event list dipertahankan, dan clock simulasi melompat ke event berikutnya, dengan cara men- scan event list.

- Sementara memproses suatu event, tidak ada waktu

“simulasi” yang berjalan.

- Kondisi seperti tidak adanya customer yangantri pada saat customer sebelumnya selesai harus diakomodasi.

- Pada simulasi tanpa FIFO, tetapi dengan waktu tersingkat didahulukan, mungkin ada 2 atau lebih customer dengan waktu proses yang sama. Harus dibuat aturan pemilihan pada kondisi semacam ini.

Organisasi dan Logika Program

Alasan pemilihan bahasa pemrograman umum seperti Pascal, dan bukan bahasa simulasi yang lebih powerful adalah:

- Dengan belajar mensimulasi dengan bahasa pemrograman umum, programmer harus memperhatikan setiap detil, sehingga pemahaman simulasi akan lebih dalam.

- Walaupun banyak bahasa simulasi yang sangat baik, biasanya tetap dibutuhkan paling tidak sebagian dari simulasi yang kompleks dibuat dalam bahasa pemrograman umum.

- Bahasa pemrograman umum banyak tersedia, dan simulasi secara keseluruhan masih banyak yang ditulis dengan cara ini.

(12)

Definisi masalah:

- Simulasi akan berakhir setelah n = 1000 delay telah terselesaikan.

- Waktu antara kedatangan dan waktu pelayanan (interarrival dan service) dimodelkan sebagai variabel acak dari distribusi eksponensial dengan mean 1 menit untuk waktu antara kedatangan dan 0.5 menit untuk waktu pelayanan

Deskripsi event Tipe event

Kedatangan customer pada sistem 1

Perginya customer dari sistem setelah pelayanan selesai

2

(13)

Flowchart untuk rutin kedatangan

Event kedatangan

Jadwalkan event kedatangan berikutnya

Ya Server Tidak sibuk?

Tambahkan 1 Set delay =0 ke jumlah di antrian untuk customer

ini dan

kumpulkan Tulis statistik pesan Ya Antrian

error; penuh?

stop Tambahkan 1 simulasi ke jumlah cust.

Tidak yg tertunda

Simpan

waktu datang Buat server customer ini sibuk

Jadwalkan

event selesai untuk cust. ini

Return

(14)

Event

kepergian

Ya Antrian Tidak kosong?

Jadikan Kurangkan 1 server idle dari jumlah

di antrian

Hapus event

kepergian dari Hitung delay perhitungan cust. yg baru dilayani dan kumpulkan

statistik

Tambahkan 1 ke jumlah

customer yg tertunda

Jadwalkan

event selesai untuk cust. ini

Majukan cust.

di antrian (jika ada) 1 posisi

Return

Output Simulasi:

(15)

Contoh laporan output, model antrian:

Single-server queueing system

Mean interarrival time 1.000 minutes Mean service time 0.500 minutes Number of customers 1000

Average delay in queue 0.430 minutes Average number in queue 0.418

Server utilization 0.460

Time simulation ended 1027.915 minutes

Kriteria Pemberhentian (Stopping) Alternatif

Untuk banyak model dunia riil, simulasi berhenti setelah waktu tertentu.

Graf event, model antrian

Kedatangan Kepergian

Graf event, model antrian dengan event “mendapat pelayanan” yang terpisah

Kedatangan Mendapat Kepergian

pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis secara kualitatif terhadap karbon aktif kayu randu dan tempurung kelapa dibandingkan dengan karbon aktif standar, dilakukan dengan cara : (1) menghitung luas permukaan

musim peralihan I perioda puncak gelombang adalah sebesar 4,7 detik dan nilai perioda minimum 3 detik terjadi pada musim peralihan II dengan dengan gelombang yang bergerak dari

Toni yang ketakutan segera menjauh. Akan tetapi, tidak begitu dengan Dimas. Dimas sekarang malah berjongkok. Kedua tangannya diletakkan ke tanah. la menyeringai kepada

Terdapat beberapa organisasi yang berada di desa Padang Halaban yang. memberikan pengaruh terhadap pola pikir, berprilaku dan

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pemikiran-pemikiran dalam perangkat kenegaraan

bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :

Kendala penggunaan Kaliandra sebagai pakan tunggal adalah ketersediaan nutrien menjadi rendah karena Kaliandra mengandung tanin yang dapat melindungi protein dari

Dengan demikian, pemikiran ini dituangkan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kepuasan pada Word of Mouth: Kurikulum sebagai Stimulus (Studi Kasus: Jurusan