Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 1
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas desentralisasi dan asas tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Disamping itu sejalan dengan reformasi dan semakin kritisnya masyarakat dalam menilai penyelenggaraan pemerintahan perlu dipenuhi prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik. Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sekaligus menjadi pedoman perbaikan penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasinya.
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 2
Akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pencapaian visi dan misi yang diwujudkan melalui pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas kinerja dilaksanakan melalui pengukuran kinerja yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Kabupaten Musi Banyuasin “MUBA MAJU BERJAYA TAHUN 2022”.
B. GAMBARAN UMUM
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin merupakan unsur perangkat daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai kewenangan di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan sesuai dengan kewenangannya yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin diatas maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai tugas pokok dan fungsi, serta susunan organisasi dan tata kerja sebagai berikut : Sebanyak 54 (lima puluh empat) orang pegawai yang dirinci menurut tingkat pendidikan sebagai berikut :
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 3
1. Kondisi Kepegawaian
Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin merupakan kumpulan dari berbagai jenis tingkatan pendidikan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, pangkat/golongan serta masa kerja dalam rangka menunjang peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017-2022.
1). Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Distribusi pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah %
1. Strata 2 (S2) 21 38,89
2. Strata 1 (S1) 25 46,30
3. Diploma 3 (D3) 2 3,70
4. SLTA/SMK 5 9,26
5. SLTP 1 1,85
JUMLAH 54 100,00
Sumber : DUK Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin, 2019
Berdasarkan tabel diatas, untuk klasifikasi tingkat pendidikan Strata 2 (S2) berjumlah 21 orang atau 38,89% dari jumlah pegawai.
Tingkat pendidikan Strata 1 (S1) merupakan kelompok yang paling tinggi yaitu 25 orang atau 46,30%, Diploma 3 (D3) sebanyak 2 orang atau 3,70%, SLTA/ sederajat sebanyak 5 orang atau 9,26%
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 4
dan SLTP sebanyak 1 orang atau 1,85% dan merupakan kelompok tingkat pendidikan yang paling kecil.
2). Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan
Untuk mengetahui secara detail jumlah pegawai berdasarkan pangkat dan golongan, dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut.
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan
No Pangkat Golongan Jumlah
1. Pembina Utama Muda IV/c 2
2. Pembina Tk. I IV/b 1
3. Pembina IV/a 5
4. Penata Tk. I III/d 14
5. Penata III/c 11
6. Penata Muda Tk. I III/b 9
7. Penata Muda III/a 7
8. Pengatur Tk. I II/d 0
9. Pengatur II/c 5
JUMLAH 54
Sumber : DUK Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin, 2019
Berdasarkan tabel diatas, klasifikasi pegawai berdasarkan pangkat dan golongan dari total keseluruhan pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dengan golongan III/d paling banyak yaitu 14 orang dan golongan II/d hanya 0 orang, total seluruh pegawai berjumlah 54 orang.
2. Isu – Isu Trategis
Berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman maka isu-isu strategis yang berkaitan erat dengan pencapaian renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin adalah :
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 5
1. Sistem informasi dan pelayanan secara elektronik belum optimal (peralatan belum standar, jaringan belum terkoneksi dengan instansi terkait dan terbatasnya sumber daya manusia (SDM);
2. Penyederhanaan proses perizinan dan non perizinan belum seluruhnya mengalami perubahan sebagaimana arahan presiden (misalnya waktu proses dan jenis perizinan dan non perizinan);
3. Profesionalisme dan kompetensi SDM pelayanan publik belum maksimal (kemampuan bahasa asing, etika dan estetika, penguasaan peraturan dan penguasaan tentang tugas pokok dan fungsi);
4. Kurangnya kenyamanan dalam berinvestasi (antara lain permasalahan lahan dan permasalahan tenaga kerja);
5. Rendahnya kesadaran investor dalam menyampaikan kewajiban berupa laporan kegiatan penanaman modal.
kelima isu utama diatas merupakan beberapa isu strategis lainnya yang terdapat pada renstra DPMPTSP Kabupaten Musi Banyuasin yang berkaitan dalam pencapaian renstra. Selain kelima isu utama diatas tersebut ada beberapa faktor pendukung untuk mewujudkan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan penanaman modal sebagai pendukung tata pemerintahan yang baik.
C. STRUKTUR ORGANISASI,TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 6
Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat pada Lampiran 1. Secara singkat struktur organisasi tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawian;
2) Sub Bagian Keuangan dan Aset;
3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, terdiri dari :
1) Sub Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan;
2) Sub Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pembangunan;
3) Sub Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan Rakyat.
d. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengaduan dan Informasi Layanan;
2) Sub Bidang Kebijakan dan Penyuluhan Layanan;
3) Sub Bidang Pelaporan dan Peningkatan Layanan.
e. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal, terdiri dari :
1) Sub Bidang Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal;
2) Sub Bidang Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal;
3) Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal.
f. Bidang Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal, terdiri dari :
1) Sub Bidang Perencanaan Penanaman Modal;
2) Sub Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 7
3) Seksi Promosi Penanaman Modal.
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
2. Tugas Pokok
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang penanam modal dan perizinan maupun non perizinan serta secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
3. Fungsi
Sedangkan fungsi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin adalah :
1. Penyusunan rencana-rencana promosi dan penanaman modal di daerah yang garis besarnya berisi tujuan, susunan prioritas dan strategi promosi penanaman modal;
2. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi-instansi di daerah dalam rangka menyelesaikan perizinan dan menghimpun data potensi investasi yang berhubungan dengan penanaman modal;
3. Pengkajian dan pengusulan kebijaksanaan pemerintah daerah di bidang penanaman modal promosi;
4. Penyusunan norma, standar dan prosedur kegiatan penanaman modal;
5. Pemberdayaan investasi di daerah melalui badan usaha milik negara, badan usaha milik swasta maupun badan usaha milik daerah untuk mengembangkan peluang potensi penanaman modal;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 8
6. Pemberdayaan dan pelaksanaan pelayanan penanaman modal melalui pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan kewenangan kabupaten dan didukung dengan kemajuan teknologi informasi;
7. Penyusunan peta investasi daerah;
8. Perencanaan kerjasama dan promosi penanaman modal;
9. Pengembangan sektor usaha penanaman modal melalui pembinaan dibidang kemitraan, peningkatan daya saing, penciptaan persaingan usaha yang sehat dan memberikan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup kegiatan penanaman modal;
10. Pembantuan dalam penyelesaian atas hambatan-hambatan yang dihadapi dunia usaha dalam menjalankan kegiatan penanaman modal;
11. Perencanaan dan pemberian fasilitas pendukung penanaman modal;
12. Pengkoordinasian, penyelarasan dan penyerasian perencanaan promosi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah;
13. Pelaksanaan rencana kerja dan program pembangunan yang menyangkut bidang tugas sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan;
14. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal daerah;
15. Pembuatan laporan sesuai prosedur yang ditetapkan;
16. Pemberian pelayanan umum dan pelayanan teknis administratif dibidang penanaman modal;
17. Pelaksanaan pelatihan dibidang penanaman modal;
18. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program pengelolahan dan pengkajian data informasi;
19. Penyusunan rencana dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan penyuluhan dibidang perizinan;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 9
20. Penyelengara pelayanan administrasi perizinan;
21. Pelayanan koordinasi program pelayanan perizinan;
22. Pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan;
23. Pemantaun dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan;
24. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
D. TUJUAN DAN MANFAAT LKjIP 1. Tujuan
Adapun tujuan LKjIP adalah :
a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
2. Manfaat
Manfaat LKjIP adalah :
1. meningkatkan akuntabilitas Instansi pemerintah;
2. sebagai umpan balik peningkatan kinerja Instansi pemerintah;
3. Peningkatan perencanaan di segala bidang, baik perencanaan penggunaan sumber daya instansi;
4. Meningkatkan kredibilitas instansi yang akhirnya bertujuan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi;
5. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Instansi;
6. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan peraturan
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 10
perundangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
7. Menjadikan instansi pemerintahan yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.
E. RUANG LINGKUP PELAPORAN LKjIP
Ruang lingkup pelaporan LKjIP meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggung jawab kepada seseorang pejabat publik beserta sumber daya yang digunakan untuk mencapai misinya.
Hal-hal yang dituangkan dalam LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu meliputi pengungkapan mengenai fakta/profil instansi, perencanaan strategis, kinerja instansi dan evaluasi kinerja. Dalam sasaran, cara pencapaian tujuan dan sasaran, dan program kegiatan, pelaporan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin diuraikan mengenai indikator kinerja, pengukuran kinerja dan evaluasinya.
Mengingat luasnya cakupan dan lingkup yang dilaporkan dan agar lebih bermanfaat LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu lebih banyak melaporkan penyajian data dan fakta serta analisis kinerja organisasi, sesuai dengan program dan kegiatan tahun 2019 secara menyeluruh.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistimatika Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 11
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG B. TUGAS DAN FUNGSI C. STRUKTUR ORGANISASI
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENSTRA
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA C. RENJA
D. PENETAPAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA
B. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA C. PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
E. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN LALU F. HAMBATAN DAN KENDALA
G. PEMECAHAN MASALAH BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN.
A. STRUKTUR ORGANISASI DPMPTSP B. RENCANA STRATEGIS (RS)
C. FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) D. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA (PK)
E. KERTAS KERJA PENYUSUNAN LkjIP
F. INDIKATOR KINERJA UTAMA DPMPTSP 2017-2022
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 12
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2017-2022 1. Visi dan Misi Kabupaten Musi Banyuasin
Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017– 2022 merupakan bagian integral dari kebijaksanaan dan program Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat pelaksana pada jajaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangungan selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari 2017 – 2022.
Untuk mewujudkan Rencana Strategis tentu perlu ditunjang oleh Visi dan Misi yang rasional. Untuk itu dapat diperhatikan Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yaitu : a. Visi
Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Dengan memiliki Visi, arah kegiatan yang harus dilaksanakan menjadi jelas dan terfokus. Mencermati visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Musi Banyuasin tahun 2017-2022 dengan tema visi
“MUBA MAJU BERJAYA 2022”, makna dari visi pada tahun 2022 terwujudnya kondisi masyarakat yang sejahtera melalui terciptanya
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 13
pemerintahan yang bersih, peningkatan perekonomian rakyat, peningkatan pembangunan infrastruktur yang merata, peningkatan kualitas SDM yang prima, dan peningkatan pendapatan daerah yang optimal.
b. Misi
Dalam rangka mencapai visi Kabupaten Musi Banyuasin 2017-2022, maka misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang bersih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
2. Memacu pembangunan infrastruktur secara masif;
3. Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan;
4. Menyediakan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat demi terciptanya sember daya manusia yang berkualitas, unggul dan kompetitif;
5. Menciptakan generasi muda Musi Banyuasin yang religius, berprestasi serta anti narkoba;
6. Mengelola sumber daya alam secara optimal dan bertanggungjawab dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan (green growth governance);
7. Memberdayakan perempuan dan melindungi anak serta penyandang disabilitas.
2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah 2.1. Tujuan
Tujuan adalah merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 14
waktu 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya. Secara kolektif tujuan organisasi menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah DPMPTSP beserta indikator kinerja disajikan dalam Tabel 2.1 sebagaimana berikut ini :
Tabel 2.1
Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP Kabupaten Musi Banyuasin
NO. TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
TARGET KINERJA TUJUAN
(1) (2) (4) (5)
1 Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing
1.1.1. Nilai Realisasi Investasi
PMA/PMDN 1,9 T
2 Terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima
1.1.2. Nilai Survey kepuasan
masyarakat bidang pelayanan perizinan
85%
Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan Misi Kabupaten Musi Banyuasin yang ingin dicapai pada periode Renstra dalam kurun waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan dari misi tersebut adalah mewujudkan penanaman modal yang kondusif dan mewujudkan kualitas pelayanan perizinan yang prima berbasis e-goverment.
2.2. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan setiap tahun indikator sasaran menunjukan kinerja DPMPTSP setiap tahunnya yang akan dilaporkan dalam laporan akutabilitas kinerja intansi pemerintah (LKjIP) tabel sasaran berserta indikatornya disajikan dalam tabel 2.2.
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 15
Tabel 2.2
Sasaran dan Indikator Sasaran
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- (2017) 1 2
(2018) 3
(2019) 4
(2020) 5 (2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing
1.1. Peningkatan investasi di Kabupaten Musi Banyuasin
1.1.1. Persentasi pertumbuhan nilai nvestasi PMA/PMDN
7.26% 8,12% 8,76% 9,21% 9,49%
2 Terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima
2.1. Peningkatan pelayanan perizinan berbasis e- goverment
2.1.1. Nilai Survey kepuasan
masyarakat 82,15% 82,20% 83,60% 84,20% 85%
Selengkapnya identifikasi tujuan, sasaran jangka menengah pelayanan perangkat daerah dapat dilihat pada Lampiran RS.
2.3. Strategi dan Kebijakan
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran pada visi dan misi maka perlu direncanakan suatu strategi yang berdasarkan pada pemahaman dan penguasaan serta pelaksanaan beberapa hal antara lain :
a. Menyediakan regulasi dan kebijakan penanaman modal yang jelas, pasti dan transparan;
b. Meningkatkan promosi penanaman modal;
c. Meningkatkan pengendalian penanaman modal;
d. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan publik untuk mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai;
e. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi (citra aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat, transparan dan akuntabel);
f. Menyediakan regulasi dan kebijakan PTSP yang jelas, pasti dan transparan;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 16
g. Menciptakan pelayanan perizinan berbasis e-goverment dan digitalisasi database penanaman modal dan perizinan/non perizinan;
Sedangkan yang menjadi arah kebijakan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin adalah :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran;
2. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatrur;
3. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan Publik;
4. Meningkatkan disiplin Aparatur;
5. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur;
6. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja;
7. Peningkatan kualitias dan prodiktifitas perizinan;
8. Penempatan tim teknis di DPMPTSP;
9. Pelatihan bahasa asing untuk front office dan back office;
10. Koordinasi, pemantauan dan pemuktahiran data perizinan dan non perizinan;
11. Penyusunan kebijakan di bidang perizinan dan non perizinan;
12. Reviu prosedur perizinan dan non perizinan;
13. Sosialisasi peraturan perundang-undangan kebijakan perizinan dan non perizinan;
14. Penyediaan Media Informasi Publikasi terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan;
15. Publikasi perizinan dan non perizinan;
16. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perizinan dan informasi perizinan dan non perizinan;
17. Updating database perizinan dan non perizinan;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 17
18. Pengembangan sistem aplikasi perizinan;
19. Digitalisasi data perizinan dan non perizinan;
20. Updating peraturan perundang-undangan dan kebijakan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan;
21. Safari pelayanan perizinan dan non perizinan;
22. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan;
23. Optimalisasi Pelayanan Perizinan dan non Perizinan;
24. Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan dan non Perizinan.
2.4. PROGRAM OPD
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;
6. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
7. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
8. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah;
9. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Perizinan.
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penempatan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Intansi
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 18
Pemerintah, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin selaku Intansi Pemerintah Daerah perlu menetapkan peraturan tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017-2022. Hal ini sejalan dengan penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
Adapun Indikator Kinerja Utama telah dilegal formalkan melalui peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 38 Tahun 2018 tentang Penepatan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022. Peraturan tersebut sekaligus diarahkan guna memberikan pedoman bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dalam merumuskan acuan ukuran kinerja yang digunakan dalam rangka untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, dan melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dokumen rencana strategi Tahun 2017-2022.
C. RENCANA KERJA TAHUNAN 2019
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Adapun strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pelayanan OPD adalah :
1. Menyediakan regulasi dan kebijakan penanaman modal yang jelas, pasti dan transparan;
2. Meningkatkan promosi penanaman modal;
3. Meningkatkan pengendalian penanaman modal;
4. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan publik untuk mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 19
5. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi (citra aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat, transparan dan akuntabel);
6. Menyediakan regulasi dan kebijakan PTSP yang jelas, pasti dan transparan;
7. Menciptakan pelayanan perizinan berbasis e-goverment dan digitalisasi database penanaman modal dan perizinan/non perizinan.
D. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2019
Penetapan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin adalah pernyataan komitmen / janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam masa satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan SDM. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparasi dan profesionalisme.
Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujutkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. Dokumen penetapan kinerja adalah dokumen yang berisikan perjanjian kinerja untuk tahun yang direncanakan. Sesuai dengan Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dokumen Penetapan Kinerja dimanfaatkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin untuk:
1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 20
2. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin;
3. Menilai keberhasilan Kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin.
Dokumen penetapan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin ditetapkan pada bulan Januari 2019. Penetapan kinerja tahun 2019 tingkat daerah berisikan sasaran, indikator kinerja sasaran, dan target capaian mendukung tercapainya target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Penetapan kinerja tahun 2019 secara rinci dapat dilihat dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2019. Sasaran strategis tahun 2019 ditetapkan sebanyak 2 sasaran dengan target indikator sebanyak 2 indikator. Pencapaian atas target kinerja yang ditetapkan dalam indikator kinerja dapat dilihat dalam lampiran Pengukuran Kinerja (PK).
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 21
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2019 Kabupaten Musi Banyuasin merupakan LKjIP tahun kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Banyuasin periode 2017 – 2022 dan disusun berdasarkan kontribusi capaian kinerja setiap instansi yang ada dibawah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Capaian kinerja suatu instansi menggambarkan capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam suatu bidang/sektor tertentu.
Proses penyusunan LKjIP Kabupaten Musi Banyuasin masih ada mengalami hambatan. Hambatan yang dijumpai dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2019 ini adalah terkendala dalam pengumpulan data kinerja yang masih tersebar pada unit organisasi perangkat daerah yang lain di
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 22
lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu di masa yang akan datang, pengembangan sistem pengukuran kinerja akan menjadi fokus perhatian seluruh instansi pemerintah yang ada di Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
A. Pengukuran Pencapaian Kinerja a. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi
Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana)
Capaian indikator kinerja = x100 % kinerja Rencana
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta RPJMD.
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 23
b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran.
Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
X > 85 % : Sangat Berhasil
70 % < X < 85 % : Berhasil
55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil
X < 55% : Tidak Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.
B. Evaluasi dan Analisis Indikator Kinerja
a. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 24
pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam Renstra, Renja, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam pemerintahan daerah.
Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun.
Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama.
b. Analisis Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja
Analisis pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tujuan 1.1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing Tujuan Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung oleh 1 (satu) sasaran dan 1 indikator kinerja. Rincian analisis capaian sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 25
Tabel 3.1
Peningkatan Investasi di Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator Satuan Rencana 2019
Realisasi 2019
% Capaian 1. Persentase pertumbuhan nilai
realisasi investasi PMA/PMDN Persen 8,76 44,54 508,45%
Dari indikator tersebut diatas di tahun 2019 indikator capaian dapat diuraikan bahwa capaian kinerja untuk indikator persentase pertumbuhan nilai realisasi investasi PMA/PMDN sebesar 508,45%, capaian indikator tersebut merupakan perbandingan dari jumlah realisasi investasi PMA dan PMDN tahun 2019 sebesar 44,54% dibagi target tahun 2019 sebesar 8,76%.
Persentase realisasi investasi PMA/PMDN Tahun 2019 sebesar 44,54%
diperoleh dari nilai realisasi PMA ditambah nilai realisasi PMDN tahun 2019 dikurang nilai investasi PMA dan PMDN tahun 2018 dibagi nilai realisasi PMA dan PMDN tahun 2018 dikali 100% (Rp. 49.880.441.514.079,30 – Rp.34.509.179.503.838/ Rp.34.509.179.503.838 x 100%).
Tujuan 2.1. Terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima
Tujuan terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima didukung oleh 1 (satu) sasaran dan 1 indikator kinerja. Rincian analisis capaian sasaran dan indikator kinerja yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Peningkatan Pelayanan Perizinan Berbasis e-Goverment Nama Indikator Satuan Rencana
2019
Realisasi 2019
% Capaian 1. Nilai Survey kepuasan
masyarakat bidang pelayanan perizinan
Poin 83,60 88,62 106%
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 26
Dari indikator tersebut diatas di tahun 2019 indikator capaian dapat diuraian bahwa penyampaian indikator indek Kepuasan Masyarakat di bidang Perizinan 106% poin diambil dari pembagian rencana target tahun 2019 sebesar 83,60 poin dibagi jumlah realisasi sebesar 88,62 poin dikalikan 100%.
C. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja
I. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2019
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap indikator kinerja sasaran diperoleh gambaran bahwa 3 (tiga) indikator kinerja sasaran meningkat/membaik, 3 (tiga) indikator kinerja sasaran tetap, dan 4 (empat) indikator kinerja sasaran menurun.
Adapun perbandingan capaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing
Tabel 3.3
Perbandingan Capaian Kinerja
INDIKATOR KINERJA Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun 2018
Tahun 2019 Capaian Kinerja
Tahun 2019
T R T R
1 2 3 4 5 6
1 Persentase pertumbuhan nilai realisasi investasi
PMA/PMDN Persen 8,12 26,59 327,46% 8,76 44,54 508,45%
JUMLAH 327,46% 508,45%
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu – LKPM per 31 Desember 2019
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2019 untuk indikator sasaran terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing mengalami kenaikan sebesar 180,98% yaitu pada tahun 2019 sebesar 508,45%
dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 327,48%, kenaikan indikator capaian kinerja didukung dengan teknologi informasi yang dapat memperoleh informasi tentang investasi baik PMA maupun PMDN serta jumlah perda yang mendukung iklim usaha yang memadai sehingga tidak ada mengalami hambatan yang berarti.
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 27
2. Terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima Tabel 3.4
Perbandingan Capaian Kinerja
INDIKATOR KINERJA Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja
Tahun 2018
Tahun 2019 Capaian Kinerja
Tahun 2019
T R T R
1 2 3 4 5 6
1 Nilai Survey kepuasan masyarakat bidang
pelayanan perizinan Poin 82,2 88,37 107,51% 83,6 88,62 106,00%
JUMLAH 107,51% 106,00%
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu – Realisasi Perizinan per 31 Desember 2019
Untuk indikator sasaran terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 1,5% dibandingkan dengan tahun 2018 hal ini dapat disebabkan oleh selain kesadaran masyarakat dan pelaku usaha untuk memiliki izin (IMB) masih rendah juga dapat dikarenakan oleh hasil pemantauan terhadap permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Tahun 2019 sebagian besar IMB yang terbit adalah bangunan baru, sehingga kalau dihitung dari kuantitasnya jumlah bangunan yang memiliki IMB tersebut relative sedikit dibandingkan dengan jumlah bangunan lama yang sudah berdiri sebelum tahun 2013 (sebelum Perbup No. 06 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penerbitan IMB).
II. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 Dengan Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab yang dituangkan ke dalam 2 (dua) sasaran dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun tingkat keberhasilan dalam pencapaian sasaran dapat dapat dilihat pada tabel berikut :
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 28
Tabel 3.5
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja
INDIKATOR KINERJA SATUAN Realisasi 2018
Target RENSTRA
2019
Realisasi 2019
Capaian (%)
1 2 3 4 5 6
1 Persentase pertumbuhan nilai realisasi investasi PMA/PMDN
Persen 47,12% 8,76% 44,54% 508,45%
8 Nilai Survey kepuasan masyarakat bidang pelayanan perizinan
Poin 107,51% 83,60 88,62 106%
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2019.
D. Akuntabilitas Keuangan
Jumlah Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yang tercantum dalam APBD dan menjadi dasar penyusunan akuntabilitas keuangan ini adalah :
1. Belanja, anggaran sebesar Rp 12.721.629.500,00 dan realisasi sebesar Rp.
12.368.333.086,00 (persentase realisasi : 97,22%) yang terdiri dari :
- Belanja Operasi, anggaran sebesar Rp. 12.211.994.500,00 dan realisasi sebesar Rp. 11.865.744.086,00 (persentase realisasi: 97,16%) yang terdiri dari:
a. Belanja Pegawai, anggaran sebesar Rp. 7.489.225.500,00 dan realisasi sebesar Rp. 7.268.898.813,00 (persentase realisasi : 97,06%);
b. Belanja Barang, anggaran sebesar Rp. 4.722.769.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 4.596.845.273,00 (persentase realisasi : 97,22%).
- Belanja Modal, anggaran sebesar Rp.509.635.000,00 dan realisasi sebesar Rp.502.589.000,00 (persentase realisasi : 98,62%)
- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), sebesar Rp. 353.296.414,- dimana anggaran sebesar Rp.12.721.629.500,00 dan realisasi sebesar Rp.12.368.333.086,00.
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 29
Tabel 3.6
Akuntabilitas Keuangan Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN
(%) PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp) %
1 2 3 4 5 6 7 8
1.1.1 Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing
1 Persentase pertumbuhan nilai realisasi investasi PMA/PMDN
508,45
% 1 .
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
575.000.000,00 559.559.990,00 97,31%
2 .
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
300.000.000,00 298.031.100,00 99,34%
Rata-rata Capaian 508,45
% 875.000.000,00 857.591.090,00 98,33%
1.1.2 Terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima
1 Nilai Survey kepuasan
masyarakat 106,00
%
3 Program peningkatan kualitas dan produktifitas perizinan
2.080.223.000
2.042.765.950
98,20%
4 .
Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana
50.000.000
45.429.200
90,86%
Rata-rata Capaian
106,00
% 2.130.223.000
2.088.195.150 94,53%
Total Rata-rata Capaian
360,23
%
3.005.223.000,00
2.945.786.240,00 98,02%
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu – Laporan Realisasi Keuangan Tahun 2019 per 31 Desember 2019
Sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dilihat dari pencapai rata-rata sasaran-sasaran mencapai 360,23% dan adanya penghematan penggunaan dana dilihat dari realisasi penggunaan dana sebesar 98,02% untuk melaksanakan program-program yang mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut tidak melebihi pagu anggaran. Adapun pencapaian sasaran-sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sasaran strategis Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing dengan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dan program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi. Target Capaian program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dan program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi sebesar 508,45% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2019 sebesar Rp.
857.591.090,- atau sebesar 98,33% dari anggaran Rp.875.000.000,-;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 30
2. Sasaran strategis terciptanya kualitas pelayanan perizinan yang prima terdiri program peningkatan kualitas dan produktifitas perizinan dan program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana. Target capaian program peningkatan kualitas dan produktifitas perizinan dan program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana ini sebesar 106% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2019 sebesar Rp. 2.088.195.150,- atau sebesar 94,53% dari anggaran Rp.2.130.223.000,-.
E. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu
Berdasarkan laporan hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja SKPD di lingkungan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 Nomor: 700/745/ITDA/2019 Tanggal 05 Agustus 2019, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin mendapat nilai 83,23 dengan peringkat A.
F. HAMBATAN DAN KENDALA
Selama tahun 2019, setelah dilakukan evaluasi dan analisis secara menyeluruh hambatan dan kendala yang ditemukan berasal dari internal dan eksternal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yang menyebabkan realisasi program/ kegiatan baik target sasaran maupun keuangan menjadi belum maksimal. Hambatan dan kendala tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Hambatan / Kendala Internal OPD
Adapun hambatan/ kendala internal yang berasal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Banyuasin adalah :
a. Profesionalisme yang belum memadai, sehingga masih ada yang SDM yang mempunyai tugas rangkap;
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 31
b. Kualitas SDM yang sudah cukup baik, hanya perlu peningkatan keterampilan;
c. Sarana dan Prasarana pendukung masih minim disebabkan terbatasnya anggaran yang tersedia.
2. Hambatan / Kendala Eksternal SKPD
Adapun hambatan/kendala eksternal yang berasal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin adalah:
a. Dukungan stakesholder masih dirasakan belum optimal, sehingga dapat menyebabkan keragu-raguan dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan;
b. Masih rendahnya pemahaman dan atau persepsi yang keliru dari masyarakat, yang mungkin dari dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, kultur dan perilaku masyarakat itu sendiri. Sehingga peran serta dan fungsi masyarakat sebagai fungsi kontrol dari penyelenggaraan birokrasi pemerintahan menjadi tidak berjalan;
G. PEMECAHAN MASALAH
Dalam evaluasi dan analisis hasil capaian realisasi kinerja yang telah dilakukan, selain menganalisa hambatan/ kendala yang terjadi juga telah menghasilkan beberapa rekomendasi yang diyakini dapat dijadikan solusi pemecahan masalah. Rekomendasi yang dihasilkan adalah :
1. Mengindentifikasi usulan kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin;
2. Melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat yang berkaitan dengan program dan kegiatan yang ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 32
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin guna mewujudkan misi satu dan misi dua Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan penanaman modal yang cepat, mudah, transparan dan akuntabel dan Meningkatkan pertumbuhan investasi.
3. Meningkatkan anggaran untuk sarana dan prasarana penunjang kinerja aparatur, karena Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin ini bersifat pelayanan, hendaknya diperbanyak fasilitas-fasilitas yang menunjang visi dan misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin.
LKjIP DPM-PTSP KAB. MUBA
TAHUN 2019 33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dari uraian pencapaian kinerja yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019, dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin telah dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya;
2. Sesuai dengan rencana kerja tahun 2019, terdapat 2 (dua) sasaran, 32 (tiga puluh dua) kebijakan, 9 (sembilan) program serta 34 (tiga puluh empat) kegiatan yang harus dicapai / dilaksanakan, dengan dukungan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 7.151.575.500,- (diluar gaji, tunjangan dan belanja pegawai lainnya);
3. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja terhadap 2 (dua) sasaran, 2 (dua) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, maka tingkat pencapaian kinerja sasaran telah dicapai sebesar 360,23% dengan penilaian Sangat Berhasil (berdasarkan skala pengukuran ordinal bahwa X > 85 % : Sangat Berhasil);