• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL

PROVINSI MALUKU

TRIWULAN III – 2012

Kelompok Kajian Statistik dan Survei

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

(2)

Misi Bank Indonesia

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan

Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga Bank Sentral yang dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil

Nilai-nilai Strategis Organisasi Bank Indonesia

Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan

Kami sangat mengharapkan komentar, saran dan kritik demi perbaikan buku ini.

Alamat Redaksi :

Kelompok Kajian, Statistik dan Survei

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Jl. Raya Pattimura No. 7

AMBON, 97124

Telp. : 0911-352762-63 ext. 1012 Fax. : 0911-356517

E-mail : [email protected]

[email protected]

Homepage : www.bi.go.id 

(3)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

i

KATA PENGANTAR

Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku yang disusun secara rutin triwulanan merupakan salah satu perwujudan pencapaian sasaran strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku yaitu pengoptimalan hasil kajian dan penyediaan informasi ekonomi di wilayah kerja. Penyusunan buku ini bertujuan untuk memberikan masukan mengenai perkembangan moneter, perbankan dan sistem pembayaran regional di Provinsi Maluku secara triwulanan yang selanjutnya berguna untuk perumusan kebijakan di kantor pusat dan pihak terkait (stakeholders) di daerah.

Sebagaimana telah ditegaskan di atas, buku ini menyajikan perkembangan ekonomi regional yang mencakup perkembangan moneter, perbankan, dan sistem pembayaran.

Perkembangan tersebut disajikan dalam bentuk ringkas dan ditampilkan menggunakan data terkini yang diperoleh dari pihak-pihak yang kredibel di bidangnya. Penambahan kajian yang mendalam pada sumber pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi diharapkan dapat dimanfaatkan berbagai pihak dalam mengambil kebijakan dan perencanaan pelaksanaan program.

Penyusunan buku ini tidak terlepas dari kerjasama yang apik dengan Pemerintah Daerah Maluku, Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, perbankan, responden survei, civitas akademika dan berbagai pihak terutama masyarakat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku. Dalam rangka meningkatkan kualitas buku ini, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua khususnya masyarakat Maluku.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini dan semoga Tuhan memberikan berkah-Nya kepada kita semua dalam mengupayakan kinerja yang lebih baik.

Ambon, 7 November 2012

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Ttd

Achmad Bunyamin Kepala Kantor Perwakilan

(4)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

ii

Halaman ini sengaja dikosongkan

(5)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

iii

DAFTAR ISI

BAB I  EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 5 

1.1  PERMINTAAN DAERAH ... 5 

1.1.1  Konsumsi ... 6 

1.1.2  Investasi ... 8 

1.1.3  Ekspor dan Impor ... 9 

1.2  PENAWARAN DAERAH ... 10 

1.2.1  Sektor Pertanian ... 11 

1.2.2  Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) ... 12 

1.2.3  Sektor Jasa‐Jasa ... 13 

1.2.4  Sektor Angkutan & Komunikasi ... 13 

1.2.5  Sektor Bangunan ... 14 

1.2.6  Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (LGA) ... 15 

1.2.7  Sektor Pertambangan & Penggalian ... 16 

1.2.8  Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan ... 17 

1.2.9  Sektor Industri Pengolahan ... 17 

BAB II  INFLASI DAERAH ... 19 

2.1  PERKEMBANGAN INFLASI ... 19 

2.1.1  Inflasi Bulanan ... 19 

2.1.2  Inflasi Triwulanan ... 21 

2.1.3  Inflasi Tahunan ... 21 

2.1.4  Inflasi Tahun Berjalan ... 22 

2.2  DISAGREGASI INFLASI ... 24 

2.3  EKSPEKTASI INFLASI TRIWULAN MENDATANG ... 26 

BAB III  PERBANKAN DAERAH ... 31 

3.1  STRUKTUR PERBANKAN DAERAH DI MALUKU ... 31 

3.2  ASET PERBANKAN DAERAH MALUKU ... 31 

3.3  PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) ... 32 

3.4  PENYALURAN KREDIT PERBANKAN ... 34 

3.4.1  Penyaluran Kredit Menurut Jenis Penggunaan ... 34 

3.4.2  Penyaluran Kredit Menurut Plafon ... 35 

3.4.3  Loan to Deposit Ratio (LDR) ... 37 

3.4.4  Non Performing Loans (NPLs) ... 37 

BAB IV  SISTEM PEMBAYARAN ... 39 

(6)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

iv

4.1  SISTEM PEMBAYARAN TUNAI ... 39 

4.1.1  Inflow  (Uang Masuk) ... 40 

4.1.2  Outflow (Uang Keluar) ... 40 

4.1.3  Persediaan Kas ... 40 

4.1.4  PTTB (Pemberian Tanda Tidak Berharga) ... 40 

4.1.5  Uang Palsu ... 40 

4.1.6  Kegiatan Lainnya ... 41 

4.2  SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI ... 41 

4.2.1  Kegiatan Kliring ... 41 

4.2.2  Transaksi BI RTGS (Real Time Gross Settlement) ... 42 

BAB V  KEUANGAN DAERAH ... 43 

5.1  REALISASI APBN TRIWULAN III‐2012 ... 43 

5.2  REALISASI APBD TRIWULAN III‐2012 ... 44 

BAB VI  KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ... 49 

6.1  KETENAGAKERJAAN ... 49 

6.2  TINGKAT KEMISKINAN ... 51 

6.3  NILAI TUKAR PETANI (NTP) ... 51 

BAB VII  PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ... 53 

7.1  EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 53 

7.2  INFLASI DAERAH ... 54 

7.3  PERBANKAN DAERAH ... 54 

(7)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

v

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Pertumbuhan PDRB Maluku Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 ... 5 

Tabel I.2 Pertumbuhan PDRB Maluku Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 ... 10 

Tabel II.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m.t.m) ... 20 

Tabel II.2 Perkembangan Inflasi Triwulanan (q.t.q) ... 21 

Tabel II.3 Perkembangan Inflasi Tahunan (y.o.y) ... 22 

Tabel II.4 Perkembangan dan Sumbangan Inflasi Tahun Berjalan (y.t.d) ... 23 

Tabel V.1 Realisasi Anggaran Belanja Triwulan III-2012 yang dibiayai dari APBN ... 43 

Tabel V.2 Realisasi Pendapatan dan Belanja Provinsi Maluku Tw III-2012 ... 45 

Tabel VI.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan ... 49 

Tabel VI.2 Penduduk Usia Kerja yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama ... 50 

Tabel VI.3 Tingkat Kemiskinan Provinsi Maluku ... 51 

(8)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

vi

Halaman ini sengaja dikosongkan

(9)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik I.1 Indeks Keyakinan Konsumen ... 6 

Grafik I.2 Pendaftaran Kendaraan Baru di Maluku ... 7 

Grafik I.3 Konsumsi Listrik Rumah Tangga ... 7 

Grafik I.4 Kredit Konsumsi di Perbankan Maluku ... 8 

Grafik I.5 Kredit Investasi di Perbankan Maluku ... 9 

Grafik I.6 Perkembangan Dunia Usaha di Maluku ... 9 

Grafik I.7 Ekspor Maluku ... 10 

Grafik I.8 Impor Maluku ... 10 

Grafik I.9 Produksi Karet dan Kopra ... 11 

Grafik I.10 Kredit Sektor Pertanian di Perbankan Maluku ... 12 

Grafik I.11 Arus Bongkar Muat di Pelabuhan Yos Sudarso ... 13 

Grafik I.12 Kredit Sektor PHR di Perbankan Maluku ... 13 

Grafik I.13 Arus Penumpang di Pelabuhan Yos Sudarso ... 14 

Grafik I.14 Kredit Sektor Angkutan & Komunikasi di Perbankan Maluku ... 14 

Grafik I.15 Realisasi Pengadaan Semen di Maluku ... 15 

Grafik I.16 Kredit Sektor Bangunan di Perbankan Maluku ... 15 

Grafik I.17 Konsumsi Listrik di Maluku ... 16 

Grafik I.18 Kredit Sektor LGA di Perbankan Maluku ... 16 

Grafik II.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Kota Ambon ... 24 

Grafik II.2 Disagregasi Inflasi Triwulanan Kota Ambon ... 24 

Grafik II.3 Pergerakan Harga Sayur-Sayuran ... 25 

Grafik II.4 Pergerakan Harga Ikan Segar ... 25 

Grafik II.5 Pergerakan Harga Bumbu-Bumbuan ... 25 

Grafik II.6 Pergerakan Harga Beras ... 25 

Grafik II.7 Ekspektasi Inflasi Pengusaha ... 26 

Grafik II.8 Ekspektasi Inflasi Masyarakat ... 26 

Grafik III.1 Struktur Perbankan Daerah Maluku ... 31 

Grafik III.2 Perkembangan Aset Perbankan Maluku ... 32 

Grafik III.3 Struktur Aset per Wilayah Kerja ... 32 

Grafik III.4 Pertumbuhan DPK Perbankan Maluku ... 32 

Grafik III.5 Pangsa DPK Menurut Jenis Simpanan ... 33 

Grafik III.6 Pergerakan Suku Bunga DPK ... 33 

Grafik III.7 Pangsa DPK Menurut Deposan ... 34 

(10)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

viii

Grafik III.8 Pertumbuhan Kredit Jenis Penggunaan ... 34 

Grafik III.9 Pergerakan Suku Bunga Kredit Menurut Jenis Penggunaan ... 35 

Grafik III.10 Pangsa Kredit Menurut Jenis Penggunaan... 35 

Grafik III.11 Pertumbuhan Kredit Menurut Plafon ... 36 

Grafik III.12 Pangsa Kredit Menurut Plafon ... 36 

Grafik III.13 Perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ... 36 

Grafik III.14 Loan to Deposit Ratio ... 37 

Grafik III.15 Non Performing Loan ... 37 

Grafik IV.1 Perputaran Uang Kartal ... 39 

Grafik IV.2 Perputaran Kliring ... 41 

Grafik IV.3 Perkembangan Transaski Non Tunai (RTGS) ... 42 

Grafik VI.1 Tingkat Pengangguran Menurut Wilayah Tempat Tinggal ... 50 

Grafik VI.2 Nilai Tukar Petani (NTP) ... 52 

Grafik VI.3 Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor ... 52 

Grafik VII.1 Perkembangan Indeks Ekspektasi Ekonomi ... 53 

(11)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

1

Ringkasan Eksekutif

EKONOMI MAKRO REGIONAL

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 pada triwulan III-2012 mencapai Rp1,218 triliun atau tumbuh sebesar 7,87% (y.o.y), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 11,72% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,16% (y.o.y).

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan laporan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,17% (y.o.y). Hal ini mencerminkan bahwa Maluku masih memiliki potensi perekonomian yang masih terus dapat dioptimalkan.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku masih bertumpu pada pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah yang tumbuh positif namun melambat.

Dari sisi penawaran (PDRB sektoral), seluruh sektor-sektor mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan dengan khususnya pada Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan &

Penggalian, serta Sektor Bangunan.

Secara umum pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan melambat disebabkan cuaca ekstrem dan bencana banjir bandang yang memberikan hambatan pada kegiatan ekonomi di Maluku.

INFLASI DAERAH

Laju inflasi Kota Ambon pada triwulan III-2012 berada pada level 7,07% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional sebesar 4,31% (y.o.y).

Dari sisi permintaan, kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa selama triwulan laporan meningkat dipicu oleh tahun ajaran baru sekolah, bulan Ramadhan, dan Idul Fitri.

Interaksi dari berbagai peristiwa ekonomi selama triwulan laporan menyebabkan permintaan masyarakat naik cukup signifikan terutama pada bulan Juli dan Agustus 2012.

Dari sisi penawaran, pasokan bahan makanan terutama ikan segar dan sayur-mayur menurun pada bulan Juli disebabkan cuaca ekstrem yang melanda Ambon. Ditambah lagi fenomena banjir bandang yang terjadi di Ambon, Seram Bagian Barat, dan Maluku Tengah membuat pasokan terganggu. Namun secara perlahan, pasokan membaik pada bulan Agustus dan September seiring dengan datangnya musim panas yang mendukung peningkatan pasokan ikan segar dan sayur-mayur serta pemulihan kondisi ekonomi pasca banjir bandang.

(12)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

2

Secara umum, permintaan sepanjang triwulan laporan tidak mampu diimbangi oleh penawaran pada penghujung triwulan sehingga inflasi Ambon pada triwulan laporan terbilang masih cukup tinggi.

PERBANKAN DAERAH

Perbankan Provinsi Maluku menunjukkan kinerja positif, tercermin dari peningkatan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit pada triwulan III-2012. Aset perbankan daerah di Maluku meningkat mencapai Rp14,88 triliun atau mengalami pertumbuhan 66,88% (y.o.y) pada triwulan laporan. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat mencapai Rp8,09 triliun atau tumbuh sebesar 24,42% (y.o.y). Pada periode yang sama, kredit mencapai angka Rp5,91 triliun dengan pertumbuhan 23,89% (y.o.y). Fungsi intermediasi perbankan berjalan cukup baik, terlihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 73,01%. Sementara itu Non Performing Loan (NPL) terjaga pada level 3,71%.

SISTEM PEMBAYARAN

Pada triwulan laporan, transaksi sistem pembayaran tunai mengalami net outflow sebesar Rp361,76 miliar, yang berasal dari data inflow sebesar Rp279,73 miliar dan data outflow sebesar Rp641,49 miliar. Sementara itu, transaksi non tunai cukup ramai dengan warkat kliring tercatat sebesar Rp889,67 dengan 52.610 lembar warkat. Sedangkan pada kegiatan Real Time Gross Settlement (RTGS), terjadi net incoming sebesar Rp4,99 triliun dengan rincian incoming sebesar Rp6,71 triliun dan outgoing sebesar Rp1,72 triliun.

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan IV-2012 diprediksi masih tetap tinggi pada kisaran 7,5-8,0% (y.o.y).

Dari sisi PDRB permintaan, Konsumsi Rumah Tangga tetap menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan mendatang seiring dengan perayaan Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru. Sementara itu, Konsumsi Pemerintah juga meningkat karena dinas dan instansi akan mengoptimalkan penggunaan anggaran di akhir tahun 2012.

Dari sisi PDRB penawaran, pendorong pertumbuhan ekonomi daerah pada triwulan IV- 2012 diperkirakan berasal dari Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR), dan Sektor Jasa-jasa. Sektor Pertanian meningkat didukung cuaca yang kondusif untuk kegiatan penangkapan ikan dan penanaman hortikultura. Sedangkan Sektor PHR akan berputar lebih cepat karena mendapatkan rangsangan dari Idul Adha, Natal, Tahun Baru, Ambon Jazz Plus Festival, Pesparawi Nasional Mahasiswa, dan wisuda mahasiswa. Pada periode yang sama

(13)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

3

Sektor Jasa-Jasa akan berakselerasi dengan cepat pada sisa waktu di akhir tahun untukmerealisasikan anggaran.

Mencermati laju inflasi pada triwulan laporan sebesar 7,07% (y.o.y), maka laju inflasi pada triwulan IV-2012 diperkirakan pada kisaran 5,5 – 6,0% (y.o.y).

Dari sisi permintaan, adanya Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru serta event Ambon Jazz Plus Festival, Pesparawi Nasional Mahasiswa, dan wisuda akan meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa. Dari sisi penawaran, cuaca yang kondusif membantu peningkatan produksi ikan tangkap dan sayur-mayur sehingga mampu memenuhi permintaan. Selain itu penambahan rute penerbangan oleh salah satu maskapai berarti akan meningkatkan penawaran kursi pesawat.

Tim Ekonomi Maluku akan mengadakan konferensi pers, inspeksi pasar, dan pasar murah menjelang Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru untuk mengendalikan gejolak harga.

Terkait dengan perbankan, kinerja perbankan daerah pada triwulan IV-2012 terus meningkat dari sisi Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Kredit seiring dengan perluasan jaringan kantor perbankan, peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa bank, dan perbaikan kondisi ekonomi yang ditunjang oleh perayaan hari besar keagamaan serta kegaitan nasional. Hal ini membuat LDR diperkirakan meningkat dan berada pada level 73%-74%.

Sedangkan NPL akan menurun dan berada pada level aman sebesar 3%.

(14)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

4

Halaman ini sengaja dikosongkan

(15)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

5

BAB I E KONOMI M AKRO R EGIONAL

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 pada triwulan III-2012 mencapai Rp1,218 triliun atau tumbuh sebesar 7,87% (y.o.y), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 11,72% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,16% (y.o.y).

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan laporan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,17% (y.o.y). Hal ini mencerminkan bahwa Maluku masih memiliki potensi perekonomian yang masih terus dapat dioptimalkan.

Meskipun demikian, secara umum pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan sedikit melambat disebabkan cuaca ekstrem dan bencana banjir bandang yang memberikan efek hambatan cukup besar pada kegiatan ekonomi di Maluku.

1.1 Permintaan Daerah

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku masih bertumpu pada pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah sebagai mesin utama pertumbuhan. Pada triwulan laporan, Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah masih tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Tabel I.1 Pertumbuhan PDRB Maluku Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

II III  IV Total  II III 

Konsumsi Rumah Tangga 8,13 8,84 7,66 8,27 8,21 7,69 6,36

Konsumsi Nirlaba 4,44 4,44 5,48 4,21 5,41 4,00 3,00

Konsumsi Pemerintah 9,66 11,60 12,94 11,21 13,53 17,50 13,09

PMTB 10,73 12,34 17,41 14,52 17,77 20,22 18,52

Ekspor 2,30 1,42 4,42 5,14 6,02 8,41 4,88

Dikurangi Impor 12,71 17,60 16,04 13,91 17,13 14,45 8,43

PDRB 3,74 5,16 7,76 6,02 7,63 11,72 7,87

Konsumsi Rumah Tangga 5,76 6,27 5,56 5,90 5,92 5,67 4,67

Konsumsi Nirlaba 0,08 0,08 0,10 0,08 0,10 0,08 0,06

Konsumsi Pemerintah 2,27 2,77 3,21 2,69 3,28 4,35 3,32

PMTB 0,49 0,57 0,79 0,65 0,83 0,99 0,91

Ekspor 0,33 0,21 0,63 0,73 0,86 1,20 0,68

Dikurangi Impor 2,21 3,09 2,90 2,44 2,99 2,73 1,66

PDRB 3,74 5,16 7,76 6,02 7,63 11,72 7,87

Sumber : BPS Maluku (diolah)

Sektor Ekonomi 2011 2012

Pertumbuhan (% y.o.y)Andil (% y.o.y)

(16)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

6

Di sisi lain, kegiatan investasi yang tercermin dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan laporan juga mengalami sedikit perlambatan. Meskipun demikian, berbagai proyek pemerintah yaitu pembangunan Jembatan Merah Putih, PLTU Waai, dan realisasi proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tetap menunjukkan kemajuan. Sedangkan kontribusi pihak swasta terhadap investasi datang dari pembangunan properti meliputi perumahan, pertokoan, dan pusat perbelanjaan.

Pada periode yang sama, ekspor Provinsi Maluku yang didominasi oleh ikan dan udang mengalami penurunan, begitupula dengan impor yang juga mengalami perlambatan.

1.1.1 Konsumsi

Konsumsi terbagi menjadi Konsumsi Rumah Tangga, Konsumsi Nirlaba, dan Konsumsi Pemerintah. Pada triwulan III-2012, Konsumsi Rumah Tangga mampu tumbuh sebesar 6,36%

(y.o.y), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,69%

(y.o.y), maupun periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 8,84% (y.o.y). Kegiatan dan perayaan yang mendorong konsumsi pada triwulan laporan antara lain tahun ajaran baru sekolah, bulan Ramadhan, dan Idul Fitri. Selain itu, adanya gaji ketiga belas dan Tunjangan Hari Raya (THR) pada triwulan laporan turut memberikan sumbangan positif pada Konsumsi Rumah Tangga. Di sisi lain, bencana banjir bandang bandang dan tanah longsor yang juga terjadi pada triwulan laporan memberikan hambatan pada Konsumsi Rumah Tangga.

Meskipun Konsumsi Rumah Tangga sedikit melambat, patut diperhatikan bahwa Survei Konsumen menunjukkan bahwa sesungguhnya keyakinan konsumen pada triwulan laporan mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level 136,25, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 123,65. Bila dilihat lebih dalam lagi, IKK terbentuk dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Pada triwulan laporan, IKE meningkat dari 118,90 menjadi 126,00. Begitupula dengan IEK yang meningkat dari 128,40 menjadi 146,50. Kenaikan indeks pada semua komponen IKK menunjukkan bahwa tingkat keyakinan masyarakat mengalami peningkatan secara menyeluruh. Hal ini diduga disebabkan membaiknya perekonomian paska banjir bandang dan tanah longsor pada tengah triwulan III-2012.

80 90 100 110 120 130 140 150

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2009 2009 2010 2011 2012

IKK IKE IEK

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia Ambon

Grafik I.1 Indeks Keyakinan Konsumen

(17)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

7

Indikator lain yang menunjukkan dinamika konsumsi rumah tangga adalah data pendaftaran kendaraan baru roda 2 dan roda 4. Pada triwulan III-2012 pendaftaran kendaraan baru roda 2 sebanyak 5.901 unit atau tumbuh 44,67% (y.o.y), mengalami perbaikan dari triwulan sebelumnya sebesar -20,28% (y.o.y) dan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar -65,08% (y.o.y). Sementara itu, pendaftaran kendaraan baru roda 4 tercatat sebanyak 680 unit atau tumbuh 108,59% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar -63,18% (y.o.y) dan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar -83,56%

(y.o.y).

 

Konsumsi kendaraan bermotor meningkat seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi sesudah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor sehingga masyarakat menjadi lebih yakin untuk membeli barang-barang tahan lama.

Indikator konsumsi listrik rumah tangga di Provinsi Maluku pada triwulan tumbuh sebesar 18,23% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 19,31% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar -3,24% (y.o.y). Nilai konsumsi listrik rumah tangga pada triwulan III-2012 tercatat sebesar 62,75 juta KwH.

Penyaluran kredit konsumsi yang dilakukan oleh perbankan Maluku sampai dengan triwulan III-2012 mencapai Rp3,56 triliun atau tumbuh sebesar 32,05% (y.o.y). Pertumbuhan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 25,48% (y.o.y) maupun periode yang sama pada tahun 2011 yang mencapai 17,80% (y.o.y).

Pertumbuhan kredit konsumsi pada triwulan laporan ini terkait erat dengan kebutuhan dana masyarakat untuk menghadapi tahun ajaran baru pada bulan Juli 2012 dan Idul Fitri pada Agustus 2012.

-200%

-100%

0%

100%

200%

300%

400%

500%

600%

700%

800%

900%

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Roda 2 Roda 4 g roda 2 (y.o.y) g roda 4 (y.o.y)

Sumber : Dispenda Provinsi Maluku

-5,00%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

30.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000 50.000.000 55.000.000 60.000.000 65.000.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Rumah Tangga (KwH) growth (y.o.y) sumbu kanan

Sumber : PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara

Grafik I.2 Pendaftaran Kendaraan Baru di Maluku

Grafik I.3 Konsumsi Listrik Rumah Tangga

(18)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

8

Seiring dengan pertumbuhan pada sisi konsumsi rumah tangga, konsumsi nirlaba juga turut tumbuh 3,00% (y.o.y) pada triwulan laporan, melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,00% (y.o.y) maupun pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,44% (y.o.y). Kegiatan lembaga nirlaba pada triwulan laporan difokuskan pada penanganan bencana banjir bandang.

Sebagai informasi bahwa organisasi nirlaba di Maluku bergerak di berbagai bidang meliputi kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Konsumsi Pemerintah pada triwulan III-2012 mencapai 13,09% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 17,50% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 11,60% (y.o.y). Konsumsi Pemerintah yang mengalami peningkatan berada pada pos Belanja Bantuan Sosial. Sedangkan kegiatan-kegiatan lainnya relatif terhambat karena pada triwulan laporan fokus Pemerintah adalah pada penanganan bencana.

1.1.2 Investasi

Investasi (PMTB) pada triwulan III-2012 tumbuh positif sebesar 18,52% (y.o.y) dengan andil sebesar 0,91% (y.o.y). Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 20,22% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 12,34% (y.o.y).

Proyek-proyek pemerintah yang memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan investasi antara lain pembangunan Jembatan Merah Putih, PLTU Waai, dan berbagai proyek infrastruktur MP3EI. Selain itu, pertumbuhan investasi juga didukung oleh pihak swasta melalui pembangunan kompleks perumahan, pusat perbelanjaan Maluku City Mal, pertokoan, dan gedung perkantoran.

Mencermati penyaluran kredit investasi di Provinsi Maluku terlihat bahwa sampai dengan triwulan III-2012, kredit meningkat mencapai Rp656 miliar atau tumbuh sebesar 29,17% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 41,61% (y.o.y) maupun pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang mencapai 78,66%

(y.o.y). Menurunnya kredit investasi terkait dengan kondisi cuaca ekstrem pada bulan Juli 2012 dan bencana banjir bandang serta tanah longsor pada awal Agustus 2012.

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

- 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Konsumsi (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Bank Indonesia

Grafik I.4 Kredit Konsumsi di Perbankan Maluku

(19)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

9

Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), indikator perkembangan situasi bisnis pada triwulan III-2012 berada pada angka 62,50, mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 72,11, namun lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 55,21. Di sisi lain, ekspektasi pengusaha terhadap situasi bisnis pada 6 bulan mendatang sedikit menurun dari 55,56 menjadi 45,00.

1.1.3 Ekspor dan Impor

Kegiatan ekspor pada triwulan III-2012 mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 4,88% (y.o.y), menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,41% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,42% (y.o.y). Ekspor dari Provinsi Maluku sebagian besar berupa hasil tangkapan laut seperti ikan dan udang dari nelayan ataupun yang telah diolah oleh pabrik pengolahan ikan. Nelayan tidak dapat mengoptimalkan hasil tangkapan pada bulan Juli dan Agustus 2012 terkait cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi di perairan Maluku yang juga memiliki dampak pada aktivitas pengiriman barang. Sedangkan pada bulan September 2012, produksi ikan mulai meningkat seiring dengan membaiknya kondisi cuaca. Namun secara keseluruhan ekspor Maluku mengalami perlambatan. Negara tujuan utama ekspor Maluku adalah Malaysia, Thailand, dan Cina. Komoditas ekspor dari Provinsi Maluku lainnya adalah mutiara, rempah-rempah, dan getah alam.

Impor ke Provinsi Maluku didominasi oleh bahan bakar (premium tanpa timbal) dan serealia seperti beras, gandum, dan tepung terigu. Pada triwulan laporan, impor Provinsi Maluku tumbuh sebesar 8,43% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 14,45% (y.o.y), maupun triwulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 17,60% (y.o.y). Perlambatan nilai impor terkait dengan kondisi cuaca ekstrem dan banjir bandang pada triwulan laporan.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

- 100 200 300 400 500 600 700

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Investasi (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan)

Sumber : Bank Indonesia

0 10 20 30 40 50 60 70 80

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

Perkembangan situasi bisnis Ekspektasi bisnis 6 bulan mendatang

Grafik I.5 Kredit Investasi di Perbankan Maluku

Grafik I.6 Perkembangan Dunia Usaha di Maluku

(20)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

10

Data menunjukkan bahwa nilai PDRB komponen impor masih lebih besar daripada nilai PDRB komponen ekspor sehingga neraca perdagangan Provinsi Maluku menjadi defisit.

 

Hal yang masih perlu diperhatikan adalah ekspor asal Maluku masih dikirim melalui provinsi lain (Jawa Timur dan DKI Jakarta) sehingga Maluku kehilangan pendapatan daerah.

1.2 Penawaran Daerah

Dari sisi penawaran (PDRB sektoral), secara umum pertumbuhan mengalami perlambatan terutama pada Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan & Penggalian, serta Sektor Bangunan.

Tabel I.2 Pertumbuhan PDRB Maluku Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

-150%

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

250%

300%

350%

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000

I II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Ekspor non migas ($US ribu) g ekspor non migas yoy-sumbu kanan Sumber : DSM Bank Indonesia

-2000%

-1000%

0%

1000%

2000%

3000%

4000%

5000%

6000%

7000%

8000%

9000%

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000

I II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Impor non migas ($US ribu) g impor non migas yoy-sumbu kanan Sumber : DSM Bank Indonesia

II III  IV Total II  III 

Pertanian 0,81 2,28 5,38 3,56 4,67 11,40 5,41

Pertambangan & Penggalian 7,86 7,46 9,90 8,14 12,33 9,86 6,36

Industri Pengolahan 7,95 5,53 4,98 7,22 6,00 9,89 9,32

Listrik,Gas & Air Bersih 4,35 7,04 8,02 7,14 6,87 7,37 6,89

Bangunan 9,55 9,02 13,51 11,18 11,11 12,17 3,82

Perdagangan, Hotel  & Restoran 3,92 6,29 9,33 6,81 9,34 13,89 10,27

Angkutan & Komunikasi 3,72 4,94 6,47 5,47 6,35 10,04 8,11

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan  3,11 2,39 3,54 3,48 4,73 5,56 5,12

Jasa ‐ jasa 6,76 8,66 11,39 9,14 11,69 12,54 9,20

PDRB 3,74 5,16 7,76 6,02 7,63 11,72 7,87

Pertanian 0,25 0,71 1,66 1,11 1,46 3,46 1,64

Pertambangan & Penggalian 0,06 0,05 0,07 0,06 0,09 0,07 0,05

Industri Pengolahan 0,37 0,26 0,24 0,34 0,29 0,48 0,45

Listrik,Gas & Air Bersih 0,02 0,03 0,04 0,03 0,03 0,04 0,03

Bangunan 0,18 0,17 0,25 0,21 0,21 0,24 0,07

Perdagangan, Hotel  & Restoran 1,01 1,61 2,41 1,75 2,40 3,59 2,66

Angkutan & Komunikasi 0,41 0,54 0,70 0,60 0,69 1,10 0,88

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan  0,16 0,13 0,18 0,18 0,25 0,29 0,26

Jasa ‐ jasa 1,28 1,65 2,19 1,73 2,21 2,44 1,81

PDRB 3,74 5,16 7,76 6,02 7,63 11,72 7,87

Sumber : BPS Maluku (diolah)

Pertumbuhan (% y.o.y)Andil (% y.o.y)

Sektor Ekonomi 2011 2012

Grafik I.7 Ekspor Maluku Grafik I.8 Impor Maluku

(21)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

11

Cuaca ekstrem serta terjadinya bencana banjir bandang pada triwulan laporan memiliki imbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi. Sektor Pertanian mengalami penurunan produksi akibat penurunan hasil tangkapan ikan segar serta penurunan produksi tanaman hortikultura dan perkebunan. Sementara itu Sektor Bangunan mengalami hambatan pengerjaan akibat curah hujan yang tinggi sehingga pengerjaan bangunan menjadi tertunda.

Sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami perlambatan terkait dengan turunnya permintaan bahan galian C karena terhambatnya aktivitas pembangunan akibat cuaca esktrem serta mulai jenuhnya aktivitas penambangan emas tradisional di Pulau Buru.

1.2.1 Sektor Pertanian

Sektor Pertanian (meliputi peternakan, kehutanan, dan perikanan) tumbuh pada level 5,41% (y.o.y) dan memberikan andil sebesar 1,64% (y.o.y) pada triwulan laporan.

Angka pertumbuhan ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang menyentuh level 11,40% (y.o.y), namun masih lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,28% (y.o.y).

Sub sektor perikanan menghadapi kendala pada kegiatan penangkapan ikan akibat cuaca ekstrem. Gelombang laut yang tinggi di perairan Maluku membuat Adpel kerap kali harus mengumumkan larangan berlayar. Hal ini tentu saja membuat nelayan tidak bisa melaut yang berimbas pada penurunan pasokan ikan.

Sedangkan sub sektor tanaman bahan makanan mengalami penurunan pertumbuhan terkait aktivitas penambangan emas di Pulau Buru. Daya tarik tambang emas membuat buruh tani memilih untuk bekerja di tambang. Pada periode yang sama, produksi hortikultura terurama sayur-mayur menurun drastis akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini terkait sifat sayur- sayuran yang mudah rusak bila terkena banyak air. Produksi sayur-mayur terindikasi mulai meningkat di penghujung triwulan laporan setelah seiring dengan membaiknya kondisi cuaca.

Sementara itu, data dari PTPN XIV Amahai Maluku Tengah yang merupakan indikator sub sektor perkebunan menunjukkan bahwa komoditas karet dan kopra mengalami penurunan pertumbuhan. Produksi karet mencapai 190,06 ton atau turun sebesar 22,12% (y.o.y) sedangkan produksi kopra hanya mencapai 156,53 ton atau turun sebesar 32,45% (y.o.y)

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Karet (kg) Kopra (kg) g karet (yoy)-sumbu kanan g kopra (yoy)-sumbu kanan Sumber : PTPN XIV Amahai Maluku Tengah

Grafik I.9 Produksi Karet dan Kopra

(22)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

12

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Permasalahan utama komoditas karet adalah umur pohon yang sudah tua sehingga produktivitas getah karet kurang optimal.

Menilik sisi pembiayaan, sebagai informasi bahwa total kredit di sektor pertanian pada triwulan laporan mencapai Rp61 miliar atau tumbuh 12,95% (y.o.y).

Angka ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 17,21% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun 2011 sebesar -2,52%

(y.o.y).

Sampai dengan triwulan laporan, cuaca ekstrem merupakan ancaman terbesar yang membayangi kinerja sektor pertanian. Terkait hal tersebut harus segera dicari alternatif solusi melalui pengembangan inovasi sistem bercocok tanam dalam rumah kaca/plastik serta penyimpanan produk pertanian saat panen sehingga dapat digunakan ketika musim paceklik.

Perlu juga dilakukan diversifikasi pangan agar masyarakat dapat beralih ke jenis pangan lainnya ketika cuaca memburuk dan menghambat pasokan.

1.2.2 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR)

Sektor PHR pada triwulan laporan tumbuh sebesar 10,27% (y.o.y) dengan andil sebesar 2,66% (y.o.y). Pertumbuhan ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 13,89% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,29% (y.o.y).

Sampai dengan triwulan laporan, Maluku masih merupakan provinsi net importir karena banyak mendatangkan barang dari luar provinsi. Arus bongkar muat di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon mencapai 212.502 ton atau tumbuh 20,72% (y.o.y), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,04% (y.o.y) ataupun periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 21,29% (y.o.y).

Adanya tahun ajaran baru sekolah, Bulan Ramadha, dan Idul Fitri turut membantu perdagangan aktivitas perdagangan meskipun pada awal triwulan laporan sempat terhambat akibat cuaca ekstrem. Sementara itu kinerja sub sektor perhotelan terbantu oleh kegiatan internasional Darwin-Ambon Yacht Race dan Pesta Teluk tajam.

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

- 10 20 30 40 50 60 70

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Sektor Pertanian (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan)

Sumber : Bank Indonesia

Grafik I.10 Kredit Sektor Pertanian di Perbankan Maluku

(23)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

13

Dari sisi pembiayaan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penyaluran kredit pada sektor PHR. Pada triwulan laporan, kredit ke sektor ini mencapai Rp1,21 triliun atau tumbuh 14,32% (y.o.y). Pencapaian pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 29,96% (y.o.y) maupun pada triwulan yang sama tahun 2011 sebesar 60,34% (y.o.y). Pertumbuhan kredit sektor PHR terlihat agak melambat pada semester III-2012 terkait dengan bencana banjir bandang dan tanah longsor pada triwulan laporan.

1.2.3 Sektor Jasa-Jasa

Pada triwulan III-2012, Sektor jasa-Jasa tumbuh sebesar 9,20% (y.o.y) dengan andil sebesar 1,81% (y.o.y). Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 12,54% (y.o.y) namun lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun 2011 yang tercatat sebesar 8,66% (y.o.y).

Jasa pemerintahan umum dan pertahanan merupakan penggerak utama sektor jasa- jasa. Akselerasi pengeluaran pemerintah pada triwulan III-2012 sedikit melambat. Hal ini terkait dengan terhambatnya berbagai agenda akibat cuaca ekstrem, banjir bandang, dan tanah longsor pada triwulan laporan. Kegiatan Pemda beralih pada pada penanganan bencana. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengeluaran pos Belanja Bantuan Sosial. Di sisi lain, jasa yang terkait dengan pihak swasta (masyarakat) seperti jasa sosial kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi, serta peorangan rumah tangga juga turut mengalami perlambatan.

1.2.4 Sektor Angkutan & Komunikasi

Sektor Angkutan & Komunikasi tumbuh sebesar 8,11% (y.o.y) dengan andil 0,88%

(y.o.y) pada triwulan III-2012,. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,04% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,94% (y.o.y). Kinerja sektor ini sebagian besar didukung oleh sub sektor transportasi. Cuaca ekstrem pada triwulan laporan menimbulkan hambatan pada saat

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 180.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

bongkar muat (ton) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Pelindo IV Ambon

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

- 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Sektor PHR (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Bank Indonesia

Grafik I.11 Arus Bongkar Muat di Pelabuhan Yos Sudarso

Grafik I.12 Kredit Sektor PHR di Perbankan Maluku

(24)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

14

pesawat akan berangkat dan mendarat. Sedangkan pada kapal laut, cuaca ekstrem menyebabkan pelayaran terhambat.

Faktor utama yang membuat Sektor Angkutan & Komunikasi masih tumbuh pada triwulan laporan meskipun melambat adalah dinamisnya jumlah penumpang pesawat tepatnya pada bulan Juli dan Agustus 2012 terkait berakhirnya liburan sekolah dan datangnya tahun ajaran baru serta perayaan Idul Fitri. Sedangkan aktivitas komunikasi menjelang Idul Fitri juga relatif meningkat karena penambahan intensitas telepon dan sms ucapan selamat hari raya.

Mencermati arus penumpang di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon selama triwulan III- 2012 tercatat sebanyak 166.114 orang atau mengalami pertumbuhan 39,40% (y.o.y), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 19,37% (y.o.y), maupun dengan periode yang sama tahun 2011 pada level 11,51 (y.o.y). Peningkatan pertumbuhan ini terkait dengan Idul Fitri yang membuat masyarakat kembali ke daerah masing-masing untuk merayakannya. Selain itu mobilitas penambang emas Pulau Buru juga memberikan kontribusi terhadap peningkatn arus penumpang. Kondisi Provinsi Maluku yang berbentuk kepulauan membuat kapal merupakan sarana transportasi dalam provinsi favorit masyarakat karena lebih terjangkau dibandingkan dengan pesawat terbang.

Dilihat dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit sektor angkutan & komunikasi pada triwulan laporan mencapai Rp217 miliar atau tumbuh sebesar 441,94% (y.o.y). Angka pertumbuhan ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 383,19% (y.o.y), maupun triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 33,11% (y.o.y). Penyaluran kredit angkutan dan komunikasi ditujukan terutama pada usaha angkutan darat.

1.2.5 Sektor Bangunan

Sektor bangunan mengalami pertumbuhan sebesar 3,82% (y.o.y) dengan andil 0,07%

(y.o.y) pada triwulan III-2012. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000 100.000 110.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

arus penumpang (orang) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Pelindo IV Ambon

-100%

0%

100%

200%

300%

400%

500%

- 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Sektor Angkutan & Komunikasi (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Bank Indonesia

Grafik I.13 Arus Penumpang di Pelabuhan Yos Sudarso

Grafik I.14 Kredit Sektor Angkutan &

Komunikasi di Perbankan Maluku

(25)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

15

triwulan sebelumnya sebesar 12,17% (y.o.y) maupun triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,02% (y.oy). Secara umum kinerja Sektor Bangunan pada triwulan laporan melambat disebabkan oleh realisasi pembangunan yang melambat terutama saat cuaca ekstrem pada bulan Juli dan Agustus 2012.

Data realisasi pengadaan semen menunjukkan bahwa selama triwulan laporan jumlah pengadaan sebanyak 71.869 ton atau tumbuh sebesar 58,86% (y.o.y). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 19,68% (y.o.y) maupun periode yang sama tahun sebelumnya sebesar -13,25% (y.o.y).

Sementara itu, kredit sektor bangunan mencapai Rp362 miliar yang berarti tumbuh sebesar 30,40% (y.o.y), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 12,03%

(y.o.y) maupun triwulan II-2011 di mana pada saat itu pertumbuhan kredit sektor bangunan hanya mencapai 3,19% (y.o.y). Terindikasi bahwa peningkatan kredit bangunan ini berasal dari pembiayaan pembangunan properti perumahan.

1.2.6 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (LGA)

Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (LGA) tumbuh 6,89% (y.o.y) pada triwulan III-2012, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,37% (y.o.y) maupun tahun sebelumnya yang mencapai 7,04% (y.o.y). Pertumbuhan sektor LGA memberikan andil sebesar 0,03% (y.o.y) pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku selama triwulan laporan.

Pemakaian listrik di Provinsi Maluku selama triwulan laporan mencapai 99,42 juta KwH.

Dengan kata lain terjadi pertumbuhan pemakaian listrik sebesar 23,67% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat pada level 22,90% (y.o.y) maupun dengan triwulan yang sama pada tahun 2011 sebesar -3,66% (y.o.y).

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Realisasi Pengadaan Semen g yoy (sumbu kanan)

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

- 50 100 150 200 250 300 350 400

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Sektor Bangunan (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Bank Indonesia

Grafik I.15 Realisasi Pengadaan Semen di Maluku

Grafik I.16 Kredit Sektor Bangunan di Perbankan Maluku

(26)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

16

Kredit sektor LGA mencapai Rp15 miliar pada triwulan III-2012 atau tumbuh sebesar 57,72% (y.o.y). Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 39,13%

(y.o.y) maupun periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 39,73% (y.o.y). Sebagian besar kredit disalurkan ke usaha air minum isi ulang.

1.2.7 Sektor Pertambangan & Penggalian

Sektor pertambangan & penggalian di Provinsi Maluku tumbuh positif sebesar 6,36%

(y.o.y) pada triwulan laporan, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 9,86% (y.o.y), maupun periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 7,46% (y.o.y).

Penemuan tambang emas di Pulau Buru membuat kinerja Sektor Pertambangan dan Penggalian meningkat secara signifikan pada triwulan I dan II tahun 2012. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kondisi tambang emas tradisional tersebut menjadi tidak kondusif.

Tidak adanya peraturan yang menata penambangan emas membuat banyaknya bentrokan yagn terjadi antar kelompok penambang. Bahkan kasus-kasus kriminal seperti pembunuhan, perampokan, dan perampasan sudah sering terjadi. Hal ini membuat akselerasi produksi emas mulai mengalami penurunan.

Hal lain yang mendorong kinerja Sektor Pertambangan dan Penggalian adalah peningkatan produksi bahan galian C yaitu batu dan pasir. Pembangunan berbagai jenis properti di Maluku membuat permintaan batu dan pasir meningkat. Sedangkan bahan tambang yang sudah lama menjadi andalan adalah tembaga di Pulau Wetar (Kabupaten Maluku Barat Daya) dan minyak bumi (Kabupaten Seram Bagian Timur) masih terus berproduksi. Saat ini tambang nikel sedang dijajaki di kabupaten Seram Bagian Barat bekeja sama dengan investor dari Korea Selatan.

-10,00%

-5,00%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000 80.000.000 90.000.000 100.000.000 110.000.000

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Konsumsi Listrik Maluku (KwH) grothw (y.o.y) sumbu kanan

Sumber : PLN WIlayah Maluku dan Maluku Utara

-1000%

0%

1000%

2000%

3000%

4000%

5000%

6000%

- 2 4 6 8 10 12 14 16

II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Kredit Sektor LGA (Rp miliar) g yoy (sumbu kanan) Sumber : Bank Indonesia

Grafik I.17 Konsumsi Listrik di Maluku Grafik I.18 Kredit Sektor LGA di Perbankan Maluku

(27)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

17

1.2.8 Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan di Provinsi Maluku tumbuh 5,12%

(y.o.y) pada triwulan laporan. Angka ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,56% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2,39% (y.o.y). Sub sektor jasa perbankan masih menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini yang tergambar dari indikator pokok perbankan meliputi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit yang terus menunjukkan peningkatan,.

1.2.9 Sektor Industri Pengolahan

Sektor Industri Pengolahan pada triwulan laporan tumbuh sebesar 9,32% (y.o.y), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,89% (y.o.y), namun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,53% (y.o.y).

Pertumbuhan sektor ini berasal dari peningkatan kinerja industri rumah tangga yang memproduksi cinderamata serta makanan dan minuman. Adanya Darwin-Ambon Yacht Race dan Pesta Teluk pada bulan September 2012 turut memberikan pengaruh positif pada perkembangan industri pengolahan di Maluku. Selain itu, pemasangan poster dan baliho menjadi marak menjelang Pemilihan Gubernur 2013. Hal ini memberikan insentif pada peningkatan industri percetakan.

(28)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

18

Halaman ini sengaja dikosongkan

(29)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

19

BAB II I NFLASI D AERAH

Laju inflasi Kota Ambon pada triwulan III-2012 berada pada level 7,07% (y.o.y), mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan II-2012 yang mencapai 6,25% (y.o.y).

Laju inflasi Ambon pada triwulan laporan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional sebesar 4,31% (y.o.y).

Dari sisi permintaan, kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa selama triwulan III-2012 meningkat disebabkan tahun ajaran baru sekolah, bulan Ramadhan, dan Idul Fitri.

Terjadi kenaikan permintaan sandang, bahan makanan, dan transportasi terutama menjelang Idul Fitri. Interaksi dari berbagai peristiwa ekonomi selama triwulan laporan menyebabkan permintaan masyarakat naik cukup signifikan terutama pada bulan Juli dan Agustus 2012.

Dari sisi penawaran, pasokan bahan makanan terutama ikan segar dan sayur-mayur menurun pada bulan Juli disebabkan cuaca ekstrem yang melanda Ambon terbukti dengan curah hujan yang sangat tinggi serta gelombang laut yang tinggi. Selain itu, pada bulan Agustus 2012 terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Ambon yang memberikan hambatan pada pasokan barang dan jasa ke masyarakat. Namun secara perlahan, pasokan membaik pada bulan Agustus dan September seiring dengan datangnya musim panas ditandai dengan peningkatan pasokan ikan segar dan sayur-mayur dan membaiknya perekonomian pasca bencana.

Selama triwulan laporan, permintaan tidak mampu diimbangi oleh penawaran sehingga inflasi Ambon pada triwulan laporan masih cukup tinggi dan jauh di atas inflasi nasional.

2.1 Perkembangan Inflasi

2.1.1 Inflasi Bulanan

Pergerakan harga dari bulan ke bulan tercermin pada inflasi bulanan. Pada triwulan III- 2012, Kota Ambon mengalami inflasi bulanan sebesar -1,87% (m.t.m), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,40% (m.t.m) maupun tahun sebelumnya sebesar -0,40% (m.t.m).

Deflasi Kota Ambon pada triwulan laporan disebabkan oleh kelompok bahan makanan, kelompok transport, komunikasi, & jasa keuangan, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.

(30)

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2012

20

Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar -6,34% (m.t.m) pada triwulan laporan, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi triwulan sebelumnya sebesar 7,08% (m.t.m).

Inflasi bulanan pada triwulan laporan ini jauh lebih lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya di mana inflasi kelompak bahan makanan berada pada level -2,46%

(m.t.m). Penurunan harga bulanan yang signifikan sebagian besar terjadi pada komoditas sayur- mayur yaitu kangkung, sawi hijau, bayam, terong panjang, ketimun, daun singkong, labu siam, dan kacang panjang. Sedangkan penurunan harga juga terjadi pada ikan kembung/gembung, ikan campur, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Musim panas sangat mendukung produksi sayur-mayur dan beberapa jenis ikan serta mulai pertengahan triwulan III-2012. Selain itu, kondisi laut yang tenang memberikan kelancaran proses pengiriman bahan makanan dari Surabaya seperti daging ayam ras dan telur ayam ras sehingga pasokan pada triwulan laporan cukup memadai.

Sementara itu kelompok transport, komunikasi & jasa keuangan mengalami inflasi sebesar -0,96% (m.t.m), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,73% (m.t.m) maupun tahun sebelumnya sebesar 0,00% (m.t.m). Penurunan harga tiket pesawat sebesar 2,10% (m.t.m) disebabkan turunnya permintaan tiket pesawat setelah Idul Fitri pada Agustus 2012 memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada terjadinya deflasi kelompok ini.

Tabel II.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m.t.m)

Sementara itu kelompok perumahan, air, listrik, gas, & bahan bakar mengalami inflasi sebesar -0,06% (m.t.m) pada triwulan laporan, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,10% (m.t.m) maupun tahun sebelumnya sebesar 0,00% (m.t.m). Penurunan harga terjadi pada seng, papan, semen, dan besi beton terkait dengan penurunan permintaan komoditas tersebut dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sebagai informasi pada bulan Agustus 2012 terjadi banjir bandang di Ambon yang menyebabkan banyak rumah rusak sehingga membutuhkan renovasi. Imbasnya permintaan bahan bangunan sempat mengalami kenaikan pada Agustus 2012, namun telah kembali normal pada bulan September 2012.

II III IV I II III IV I II III

Bahan makanan 2,92 6,24 (4,32) (2,26) 13,77 (2,46) (1,13) 5,33 7,08 (6,34)

Makanan jadi, minuman, rokok, & tembakau (0,01) (0,08) 0,02 0,06 1,05 0,09 0,05 0,24 1,46 0,30 Perumahan, air, listrik, gas, & bahan bakar 0,42 0,01 0,03 0,18 0,05 0,00 0,15 0,47 0,10 (0,06)

Sandang 0,27 0,50 0,49 (0,04) (0,17) 2,09 0,28 0,21 0,07 0,57

Kesehatan 0,11 (0,95) 0,10 0,10 0,31 0,01 0,09 (0,00) 0,16 0,18

Pendidikan, rekreasi, & olahraga 0,00 2,64 (0,01) (0,04) (0,52) 0,00 (0,01) 0,01 0,21 0,20 Transport, komunikasi, & jasa keuangan 0,00 (3,88) 11,99 0,24 0,79 0,00 2,45 (0,38) 1,73 (0,96)

0,85 0,95 1,30 (0,46) 3,76 (0,40) 0,43 1,32 2,40 (1,87)

Sumber : BPS (diolah)

2011 2012

Kelompok Komoditas 2010

Referensi

Dokumen terkait

“Haroa” sebagai sebuah tradisi dan merupakan rumpun media tradiosional adalah merupakan salah satu media dakwah efektif yang digunakan oleh tokoh agama (khatibi, lebe)

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk

sentase di perairan pada pukul 12 adalah sangat kecil dibandingkan dengan waktu pengamatan yang lain, sedangkan untuk nilai persentase di dalam lambung saluran pencernaan justru

Untuk mendiagnosis pasti kelainan ini disamping gejala klinis yang ditemukan pada penderita, pemeriksaan penunjang berperan penting dalam mendiagnosis osteogenesis imperfekta,

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan evaluasi penerapan sistem informasi manajemen Rumah Sakit Jiwa Grhasia, dengan fokus utama penelitian pada aspek manusia

Berdasarkan uraian di atas, maka Komunikasi Antarpribadi dapat di definisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang antar individu yang satu (sebagai

Pohon indah berbentuk payung ini menaungi Celimontana, sebuah taman yang rimbun dengan air mancur serta jalanan mendaki, dan termasuk salah satu dari tujuh bukit di era Roma kuno.

Sesuai dengan Standar Dirjen Perhubungan Darat SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek