I-1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia industri seiring berjalannya waktu semakin meningkat, salah satunya adalah dunia industri tekstil. Hal tersebut di karenakan kebutuhan akan sandang meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Apalagi di Indonesia banyak produsen batik, yang merupakan salah satu warisan dunia dan memiliki daya saing baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Berdasarkan fakta yang diperoleh bahwa ekspor batik tahun 2018 diprediksi pertumbuhannya mencapai 10% menjadi US$ 64 juta atau Rp 930 milyar dari 2017 sebesar US$
58,46 juta atau Rp 850 milyar (Kemenperin, 2018). Salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas hasil produksi.
Dalam proses produksi, perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk menjaga kualitas produksi dan menghindari terjadinya kecacatan (zero defect), namun sangat sulit untuk menghindari dari hal-hal penyebab produk cacat tersebut.
Untuk meminimumkan terjadinya kecacatan tersebut perlu dilakukannya quality control, yaitu tindakan yang perlu dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan dengan jalan mengadakan pemeriksaan yang dimulai dari bahan mentah sampai bahan jadi sehingga sesuai dengan yang diinginkan (Feigenbaum, 1986).
Dalam proses produksi yang dilakukan secara terus-menerus, seringkali tidak bisa dihindari terjadinya produk cacat. Produk cacat merupakan produk yang dihasilkan dalam proses produksi dimana produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan (Bustami & Nurlena, 2007). Banyak faktor menyebabkan produk cacat, sehingga perlu perlu adanya perhatian khusus karena mempengaruhi kelancaran operasi dan biaya produksi.
I-2
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah produk cacat, perusahaan harus membuat rencana dalam mengendalikan/mengatur keberjalanan proses produksi sehingga produk yang dihasilkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu mencapai target produksi (baik secara kualitas maupun kuantitas) dan memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaannya sesuai dengan ketetapan ketetapan dalam rencana (Strong, 2001). Pengendalian dapat berupa suatu rencana tentang rangkaian tindakan pengendalian yang mempunyai tujuan, nilai-nilai dan praktik yang terarah kepada pihak terkait sehingga tingkat terjadinya produk cacat dapat menurun. Rangkaian tindakan tersebut tersebut dapat juga disebut dengan kebijakan (Lasswell, 1970). Kebijakan tersebut dapat dibuat berdasarkan observasi pada lini produksi secara langsung serta didukung oleh data kegiatan produksi dari setiap stasiun produksi.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil khususnya produk kain dengan motif batik adalah PT. Kusumahadi Santosa, yaitu salah satu perusahaan tekstil modern yang mampu menembus pasar internasional (PT.
Kusumahadi Santosa, 2018). Perusahaan tersebut juga menyediakan keseluruhan olahan dari industri tekstil, mulai dari benang sampai bahan, dari kain polos sampai kain bermotif dan berwarna, serta tekstil siap pakai. Proses untuk pemotifan kain di PT. Kusumahadi Santosa dimulai dari pengolahan kain greige (kain mentah) di departemen weaving, selanjutnya kain disimpan di gudang dan akan digunakan kembali pada proses berikutnya di departemen printing dan dyeing. Pada departemen printing dan dyeing terdapat tiga lini dalam melakukan proses produksi, yaitu rotary printing, flat printing dan dyeing.
PT. Kusumahadi Santosa senantiasa memprioritaskan kualitas hasil produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga mencapai target produksi, atau dapat disebut dengan conformance (Garvin, 1987).
Target produksi PT. Kusumahadi Santosa secara kualitas adalah 90% dari total produksi termasuk produk baik (tidak cacat), sedangkan secara kuantitas adalah terpenuhinya kuantitas produksi (panjang produk) sesuai permintaan konsumen.
Usaha untuk mempertahankan kualitas yang terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang
I-3
masih ada dalam proses (work in process), sehingga apabila diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki (Mungnay, 2016). Dalam proses produksi di PT. Kusumahadi Santosa masih banyak produk cacat yang terjadi di lini produksi sehingga tidak mencapai target produksi. Hampir seluruh jenis cacat yang terjadi hanya dapat diketahui oleh petugas quality inspection ketika sudah menjadi produk jadi. Apabila produk yang dihasilkan kurang dari target produksi maka perusahaan harus melakukan rework sehingga menimbulkan biaya yang lebih besar. Hal tersebut membuat perusahaan mengalami kerugian baik secara finansial, operasional dan waktu. Seharusnya, pembuatan produk harus diperhatikan dari mulai bahan baku masuk (sebelum proses produksi), ketika proses produksi dan ketika dilakukan inspeksi akhir.
Beragam produk cacat tersebut yang terjadi di PT. Kusumahadi Santosa dipengaruhi oleh variasi jenis cacat tekstil itu sendiri, sebagai contoh ada cacat noda, belang, salah warna, warna tidak rata, guratan, dll. Untuk memudahkan dalam melakukan penganggulangan penyebab cacat, PT. Kusumahadi Santosa mengelompokkan cacat tersebut berdasarkan kategori penyebabnya, yang terdiri dari mesin print/operator, kain, dasaran/celup ground, screen/film, pasta warna, finishing, mesin celup/operator, weaving, dan jika jenis cacat tidak teridentifikasi penyebabnya dimasukkan kategori lain-lain. Akan tetapi, hanya dengan pengelompokan tersebut kegiatan penanggulangan terjadinya cacat masih belum efektif. Perusahaan perlu membuat rencana tindakan pengendalian dan/atau perbaikan terhadap proses produksi yang masih bermasalah. Hal ini dapat dicapai melalui metode terapan yang digunakan, salah satunya adalah seven tools (tujuh alat pengendalian kualitas). Alat pengendalian kualitas tersebut terdiri dari check sheet, diagram scatterplot, diagram fishbone, diagram pareto, histogram, control chart (peta kendali), statification.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis produk cacat terutama produk tekstil, Mungnay (2016) mengenai analisis kecacatan produk di PT. Ocean Asia Industry dengan metode seven tools yang kemudian mendapatkan hasil bahwa cacat terbesar adalah cacat warna dimana terjadinya peningkatan atau penurunan kecacatan produk tidak berhubungan dengan jumlah produksi. Cacat warna pada produk kain tersebut disebabkan oleh kelalaian tenaga kerja, bahan
I-4
baku yang digunakan tidak sesuai standar, cara penyelesaian pekerjaan tidak sesuai SOP dan mesin yang digunakan kurang perawatan. Penelitian lain dilakukan oleh Ramadhani & Rinawati (2018) melakukan analisis kecacatan produk kain cotton di PT. Kusumahadi Santosa dengan menggunakan metode C-Chart yang kemudian mendapatkan hasil bahwa proses produksi masih berada dalam batas kendali statistik. Peneliti memberikan saran kepada perusahaan jika perusahaan ingin kualitas produk yang lebih baik, perusahaan sebaiknya melakukan pelatihan tenaga kerja, melakukan perawatan serta melakukan evaluasi kerja terhadap tenaga kerja.
Kedua penelitian tersebut menjadi dasar bahwa perlu adanya tindakan lebih lanjut terkait usulan pemecahan masalah berupa kebijakan, sehingga pada penelitian ini akan membahas mengenai penentuan kebijakan untuk mengurangi persentase cacat yang sering terjadi pada hasil produksi. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan pengendalian terhadap penyebab cacat di departemen printing dan dyeing PT. Kusumahadi Santosa dapat berjalan secara terus-menerus sehingga menurunkan persentase cacat pada hasil produksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kebijakan untuk menurunkan persentase cacat produk yang dapat dilakukan di lini produksi PT. Kusumahadi Santosa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan kebijakan untuk menurunkan persentase cacat produk sehingga kuantitas hasil produksi di PT.
Kusumahadi Santosa dapat terpenuhi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dicapai dari penelitian ini adalah diharapkan persentase cacat produk yang terjadi di PT. Kusumahadi Santosa dapat menurun dengan menerapkan kebijakan yang diusulkan.
I-5 1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup penelitian hanya di lingkungan departemen printing dan dyeing.
b. Periode data inspeksi produk cacat yang digunakan dalam penelitian adalah periode pemenuhan pesanan Januari 2018.
c. Tidak dilakukan rework jika hasil produksi belum memenuhi target produksi perusahaan.
d. Jenis cacat yang akan diteliti adalah jenis cacat dengan persentase paling besar yang terjadi dalam pemenuhan pesanan Januari 2018.
e. Kategori penyebab cacat yang akan diteliti adalah kategori penyebab cacat dengan persentase paling besar yang menyebabkan cacat.
1.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Karyawan bekerja selama 26 hari dalam satu bulan.
b. Pada penelitian ini tidak ada penambahan jam kerja lembur untuk karyawan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat agar pembahasan pada masing-masing bab lebih terperinci dan terstruktur. Penjelasan mengenai sistematika penulisan tersebut, adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tinjauan perusahaan, part ulir pendorong serta landasan teori yang digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian serta pengolahan datanya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahap-tahap yang dilakukan dalam penyelesaian masalah secara umum yang berupa gambaran terstruktur dalam bentuk flowchart, dimulai dari
I-6
tahap awal penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, tahap analisis hingga tahap akhir penelitian.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi pengumpulan serta pengolahan data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini menguraikan intepretasi dan analisis dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah. Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian.