• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE. Dalam hal ini model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE. Dalam hal ini model"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Metode Penelitian dan Pengembangan

Beragam model penelitian pengembangan yang saat ini digunakan dalam pengembangan media. Sebagian model pengembangan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE. Dalam hal ini model ADDIE dikategorikan model desain pembelajaran sistematik. Peneliti menggunakan model tersebut dikarenakan model ADDIE memiliki prosedur dan aspek yang tepat dengan media pembelajaran interaktif. Selain itu memperkuat peneliti menggunakan model ADDIE adalah melihat analisis kebutuhan maupun tahapan yang cocok dengan media yang dikembangkan oleh peneliti, dilain sisi model ADDIE memiliki keunggulan yang signifikan memiliki komponen lebih sederhana, terstruktur serta tepat digunakan dalam membuat program maupun produk seperti pembuatan media pembelajaran yang efisien.

Bagaimanapun model ADDIE memiliki kelebihan dalam setiap prosedur kerja yang dipakai terstruktur dalam setiap tahapan yang mengarah pada tahapan penelitian yang telah dibenahi sehingga mewujudkan sebuah produk efisien dan mengagumkan. (Soesilo & Munthe, 2020). Menurut tegeh (Tegeh, 2014) Penggunaan model pengembangan ADDIE memiliki beberapa tahapan yang meliputi (1) Analyze, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. Pengembangan model ADDIE memiliki susunan sebagai berikut.

(2)

Gambar 3. 1 Tahapan Model ADDIE (Branch, 2009: 2)

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan menjelaskan tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dan memuat suatu produk. Menurut (Branch, 2009) berikut 5 tahapan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari (Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation).

1. Analyze (Analisis)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pengumpulan data informasi yang akan dibutuhkan untuk penelitian, sebagai landasan dalam proses pengembangan media pembelajaran interaktif “MABAR” melalui observasi dan wawancara awal pada tanggal 22 – 25 Oktober 2021.

Tahap awal diperoleh analisis kurikulum, menganalisis materi, serta analisis karakteristik peserta didik. Sehingga diperoleh data berupa SDN Jatimulyo 5 sudah menggunakan kurikulum K13, akan tetapi selama daring kurikulum yang digunakan berupa kurikulum d arurat sistem penyederhanaan dari kurikulum nasional, penyederhanaan kurikulum memiliki tujuan guna pengurangan kopetensi dasar pada mata pelajaran

(3)

sehingga guru dan siswa hanya terfokus pada kopetesi esensial dan kopetensi persyaratan. Dilanjutkan pada tahapan analisis materi yang memperoleh hasil berdasarkan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang, siswa kesulitan pada materi volume bangun ruang yang menunjukkan siswa tidak siswa tidak paham akan perhitungan konsep dasar materi volume bangun ruang, dilain sisi terjadinya miskonsepsi pada materi volume bangun ruang yang menyebabkan siswa mendapatkan nilai hasil belajar rendah.

Analisis karakteristik peserta didik menunjukkan pada jenjang kelas 5 tergolong dalam kelas tinggi yang menggunakan pembelajaran tematik terpadu, kecuali pada mata pelajaran PJOK dan matematika yang dipisahkan dari buku tematik terpadu, dalam hal ini pemisahan dilakukan karena, jika tetap tergabung maka materi matematika yang diajarkan pada siswa dirasa dangkal, dilain sisi hal ini berpengaruh pada pemahaman konsep matematika yang kurang mendalam (Wiryanto, 2020).

Analisis karakteristik siswa pada SDN Jatimulyo 5 Malang menunjukkan siswa kurang tertarik pada pembelajaran matematika mereka menganggap mata pelajaran matematika sulit membosankan dan kurang menarik hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya model, strategi guru yang kurang menarik, serta penggunaan media yang belum maksimal guru lebih senang menjelaskan materi tanpa adanya media pembelajaran.

(4)

2. Design (Rancangan)

Tahapan desain dilakukan berupa perumusan KD, Indikator, Tujuan pembelajaran yang digunakan untuk media pembelajaran interaktif MABAR berbasis m-learning, adapun dalam tahapan ini merancang kerangka media interaktif “MABAR” yang mana berupa spesifikasi produk yang sesuai dengan design dan juga materi yang dipaparkan.

Pada tampilan awal produk pembuatan menu “start” yang memuat 3 menu utama untuk login nama, kelas yang dibuat terstruktur. Kemudian pada menu selanjutnya ditampilkan beberapa menu yang memuat KI &

KD, tujuan, materi, game, serta soal quiz evaluasi. Sedangkan di pojok kiri atas terdapat menu profil yang meliputi profil dosen dan profil pengembangan, menu kedua memuat instruksi penggunaan media pembelajaran interaktif.

3. Development (Pengembangan)

Pada kegiatan tersebut mengulas seputar spesif ikasi produk yang dihasilkan berupa konstruk atau prototype media pembelajaran yang mengarah pada hasil final media tersebut. Pada tahap ini peneliti menggabungkan semua bagian yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran interaktif “MABAR” berbasis m-learning pada mata pelajaran matematika materi volume bangun ruang contohnya mteri, komponen audio visual, gambar, video, penyusun konsep, quiz, game.

Untuk kegiatan ini, terdapat 2 tahapan sebagai berikut:

a. Perancangan media pembelajaran interaktif “MABAR” berbasis m- learning pada mata pelajaran matematika sesuai dengan tahapan yang dipilih.

(5)

b. Validasi produk “MABAR” berbasis m-learning pada mata pelajaran matematika yang dikembangkan sebagaimana menurut ahli media dan ahli materi, dalam hal ini jika terdapat kurang tepat materi dari segi indikator, tujuan pembelajaran, dan isi dari materi tersebut tentu dilakukan perbaikan oleh peneliti sesuai saran dari validasi ahli materi. Adapun hal lainnya seperti kelemahan media tersebut baik dari segi konstruk, design dan lainnya, tentu dilakukan perbaikan terhadap media “MABAR” berbasis aplikasi m-learning sesuai saran dari validasi ahli media.

4. Implementation (Implementasi)

Pada tahapan ini yang dilakukan uji coba produk terhadap siswa kelas V di SDN Jatimulyo 5 Malang. Tahapan ini diawali dengan pengkondisian lapangan dengan menyiapkan segala komponen atau sistem peralatan pembelajaran yang dibutuhkan, adapun pada tahapan ini pengkondisian lingkungan pembelajaran, sehingga pengimplementasian produk berjalan maksimal. Sedangkan untuk kurun waktu pengembangan media, peneliti membuat draf kecil sebagai bahan masukan jika ditemukan keterbatasan media sehingga dapat dijadikan landasan pada tahap selanjutnya

5. Evaluation (Evaluasi)

Tahap akhir ini peneliti melakukan evaluasi terdiri atas 2 yang berguna sebagai perbaikan terhadap produk “MABAR” berbasis m- learning. Pada tahap ini dilakukan dalam 2 bentuk evaluasi formatif yang mana dilakukan guna memahami permasalahan dan analisis

(6)

kebutuhan di sekolah tersebut, evaluasi formatif dilakukan dalam setiap akhir tahapan. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah seluruh kegiatan berakhir keseluruhan Jurnal.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SDN Jatimulyo 5 Malang.

Penelitian ini menjadikan siswa kelas V sebagai subyek uji coba dalam pengembangan media interaktif “MABAR”, pelaksanaan penelitian tersebut semester genap tahun ajaran 2021/2022.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian yang dapat menunjang dalam tahapan. Observasi dalam hal ini memiliki tujuan mendapatkan data terkait penggunaan media pembelajaran interaktif “MABAR” berbasis m-learning. Observasi memiliki ciri ciri lainnya yaitu pengumpulan data yang disuguhkan dalam bentuk deskriptif, serta dalam dalam teknik pengumpulan data observasi tidak hanya berfokus pada individu akan tetapi mengamati subyek tertentu lainnya.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti sekitar 2 kali wawancara secara tidak terstruktur. Pertama kali wawancara dilakukan guna memperoleh data mengenai analisis kebutuhan siswa, permasalahan yang dialami, karakteristik siswa, karakteristik guru, bahan ajar guru, media yang digunakan, sarana dan prasarana sekolah, kesulitan siswa

(7)

dalam pembelajaran, kesulitan guru dalam proses belajar mengajar serta yang lainnya. Sedangkan untuk wawancara kedua dilakukan ketika menguji coba media pembelajaran interaktif “MABAR” pada materi Volume bangun ruang. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika kelas V SDN Jatimulyo 5 yang mana menggunakan pertanyaan seputar pedoman wawancara yang terstruktur 3. Angket Kuisioner

Angket Kuesioner merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan ataupun pernyataan untuk mengukur suatu respon variabel yang diukur. Peneliti menggunakan 2 jenis angket yang diberikan kepada ahli validasi media dan materi.

Dilain sisi angket respon diberikan kepada siswa dan guru. Tujuan diberikannya angket repson pada ahli media dan ahli materi sebagai wujud memperoleh data kevalidan media pembelajaran interaktif MABAR berbasis m-learning.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang biasanya dipakai untuk mengumpulkan gambar, video, tulisan yang bertujuan mendukung penelitian. Dengan demikian peneliti menjalani proses pengambilan data berupa foto, video yang dapat mendukung penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif “MABAR”.

E. Instrumen Penelitian

Merupakan sebuah alat untuk mengukur dalam penelitian agar penelitian lebih sistematik.

(8)

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang digunakan dalam melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Isi lembar observasi memuat pengamatan dan penulisan mengenai pembelajaran di SDN Jatimulyo 5 Malang. Kisi kisi pedomana observasi berikut:

Tabel 3. 1 Kisi – Kisi Instrumen Observasi 3.1

NO INDIKATOR

1. Sa ra na dan Prasarana kegiatan pembelajaran di kelas V SDN Jatimulyo 5 berupa la b komputer, LCD proyektor, sma rtphone priba di, la ptop, ketersediaan ja ringa n internet, papan tulis

2. Pengimplementasian media pa da pembelajaran matematika kela s V di SDN Ja timulyo 5

3. Pema haman dan keaktifan siswa selama proses mata pelajaran matematika di kela s di SDN Ja timulyo 5

4. Penga plikasian metode pembelajaran yang tepa t denga n pembelajaran ma tematika di SDN Ja timulyo 5

5. Pengkondisian kelas yang kondusif selama proses pembelajaran matematika di kela s V SDN Ja timulyo 5

6. Kesesua ian materi pembelajaran matematika ya ng dia jarkan sela ma proses pembelajaran daring maupun luring pa da mata pelajaran matematika

7. Sumber belajar yang digunakan di SDN Ja timulyo 5 Malang

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara bertujuan sebagai instrumen untuk melakukan wawancara bersama guru kelas mata pelajaran matematika di SDN Jatimulyo 5 Malang. Hal ini dilakukan sebagai wadah pengumpulan data untuk memahami dan mengetahui kondisi selama proses kegiatan belajar daring maupun luring serta perangkat pembelajaran yang digunakan.

Tabel 3. 2 Kisi Kisi Instrumen Wawancara

NO INDIKATOR

1. Kurikulum terbaru yang digunakan selama proses pembelajaran di SDN Ja timulyo 5 2. Jumla h siswa dan jumlah kelas V di SDN Ja timulyo 5

3. Penggunaan media pembelajaran sela m proses kegia tan pembelajaran mata pelajaran ma tematika pada kelas V SDN Ja timulyo 5

4. Penggunaan bahan ajar sela ma proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di SDN Ja timulyo 5 Malang

5. Metode dan model ya ng digunakan di kela s V SDN Ja timulyo 5

(9)

6. Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran luring maupun da ring

(Ola ha n data peneliti)

3. Instrumen Angket Kuisioner

Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang disusun untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Pada angket tersebut yang diberikan kepada ahli media dan ahli materi. Berikut merupakan kisi kisi angket kuesioner

a. Ahli Materi

Tabel 3. 3 Kisi Kisi instrumen Kuesioner Ahli Materi

ASPEK INDIKATOR Nomer

Butir 1 Pembelajaran - Penggunaan judul yang

menarik bagi siswa - Media da pat membantu

siswa memahami ma teri volume bangun ruang - Media da pat membantu

siswa menemukan ja wa ban dari soal volume ba ngun ruang

- Ketepatan konsep dalam penyampaian materi - Penggunaan tata bahasa

ya ng jelas dan tepat

1,2,3,4,5

2

Isi ma teri

Pembelajaran

- Ketepatan tujuan pembelajaran yang dibuat denga n indikator

- Ma teri suda h berisikan konsep yang benar - Ma teri suda h sesuai

denga n karakteristik siswa

6,7,8

3. Interaksi - Media interaktif berbasis Mobile Lea rningberbasis m-learning dapat memotivasi siswa - Ma teri da la m media

mudah dipa hami oleh siswa

9,10

4. Kea kuratan Materi - Ma teri ya ng disa jikan sesua i dengan kebenaran keilmuan

- Ma teri ya ng disa jikan sa ling keterkaitan dengan kehidupan seha ri hari siswa

11,12

(Sumber Akbar 2013)

(10)

b. Ahli Media

Tabel 3. 4 Kisi Kisi Instrumen Kuesioner Ahli Media

No ASPEK INDIKATOR Nomer Butir

1. Penya jian - Ketepatan media berba sis m-learning denga n materi

- Ketepatan dan

kelengkapan unsur media

1,2

2. Ba hasa - Ta ta ba hasa yang diguna kan sesuai dengan ka idah bahasa yang tepat

3

3. Ta mpila n - Ka pasitas /kualitas ta mpilan gambar/foto - Kua lita s ta mpilan

a nimasi yang

dita mpilkan gift, animasi bergera k

- Kua lita s tampilan suara/

Audio

- Kua lita s Huruf/font - Ketepatan wa rna pada

setia p slide

- Kemudahan dalam penggunaan saat online

- Konten yang

dita mpilkan ja uh dari unsur sa ra

- Ukura n media berbasis web

- Da pat dipa kai dalam semua sma rtphone dan PC/La ptop

4,5,6,7,8,9,10,11,12

(Sumber: Akbar 2013)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data hasil uji coba terkumpul. Teknik analisis data meliputi proses mengelolah, menganalisis, mengklasifikasi, dan menarik kesimpulan dari keseluruhan data yang sudah terkumpul.

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam media interaktif

“MABAR” menghasilkan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Teknik analisis data kuantitatif berfungsi sebagai mengelolah hasil instrumen penilaian validasi ahli materi, ahli media, respon siswa. Teknik

(11)

pengumpulan data kualitatif instrumen tersebut berupa saran, tanggapan, kritik maupun revisi yang dihasilkan dari angket Kuesioner.

1. Teknik Analisis Data Deskripsi Kualitatif

Pada teknik pengumpulan data deskripsi kualitatif menurut Sugiyono dalam (Pratiwi, 2017) data kualitatif diperoleh dalam beragam bentuk seperti kalimat, kata, dan gambar, atau foto yang mana termasuk dalam data kualitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif digunakan untuk mengelolah hasil pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta saran dari validator maupun dokumentasi berupa foto atau gambar. Teknik analisis data ini digunakan untuk mengelompokkan informasi-informasi berupa tanggapan, kritik, dan saran untuk memperbaiki serta merevisi produk. Tahapan tahapan yang digunakan untuk menganalisis data sebagai berikut:

a. Pengumpulan data

Pada tahap ini data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, komentar angket oleh validasi ahli materi, validasi ahli media, respon pengguna guru maupun siswa.

b. Reduksi data

Tahapan ini, peneliti menyimpulkan data melalui hasil komentar observasi, wawancara, saran validator yang dijadikan satu oleh peneliti. Sehingga nanti terlihat data yang menunjukkan hasil pengembangan media intertaktif “MABAR”.

c. Penyajian data

Melalui tahapan ini data akan disajikan yang mana memuat uraian deskriptif secara nyata, fakta, terperinci, jelas, dan singkat. Uraian

(12)

deskriptif memuat mengenai hasil kesimpulan yang didapatkan dalam kegiatan pengumpulan data.

2. Teknik Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif diperoleh dari validasi ahli media, validasi ahli materi, respon guru, respon siswa. Pada ahli materi, ahli media, respon siswa serta digunakan untuk mengetahui kelayakan media interaktif “MABAR” dalam pembelajaran matematika materi Volume Bangun Ruang.

a. Analisis Data Angket Validasi Media

Analisis data dalam pengembangan media digunakan melalui validasi dalam menguji kelayakan media, serta kesesuaian media dengan materi. Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan berpedoman pada penilaian menggunakan skala linkert, dalam skala linkert yang dipakai oleh penelitian pengembangan menggunakan skor tetinggi 4 dan skor terendah 1. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2017). Berikut merupakan kisi-kisi tabel skala likert

Tabel 3. 5Kisi Kisi Pedoman Skor Penilaian Skala Linkert

No Data kualitatif Skor

1 Sa nga t baik = SB 4

2 Ba ik = B 3

3 Cukup = C 2

4 Kura ng = K 1

(Sumber: Diadaptasi dari Sugiyono, 2017, olahan data peneliti)

(13)

Persentase = Σx

N x 100%

Keterangan:

P = Persentase skor yang dicari Ʃx = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah skor ideal

Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Merupakan pedoman tingkat Pencapaian Kualifikasi

(Sumber: diadaptasi dari Arikunto, 2014)

Media interaktif “MABAR” dikatakan berhasil jika hasil dari penilaian dari validator menunjukkan kategori “Layak”

berdasarkan penilaian dari butir-burir aspek angket yang terlihat dalam aspek validitas (Pratama, 2019). Berdasarkan pedoman tabel diatas pengembangan media interaktif “MABAR” dapat dikatakan layak jika memperoleh presentase ≥ 61% (Arikunto, 2014).

b. Respon Siswa

Data angket siswa dapat dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif dengan cara menguji respon siswa saat menggunakan produk yang dikembangkan menggunakan angket.

Dilain sisi fungsi dari agket respon persepsi siswa ditujukan untuk mengetahui kemenarikan dan kegunaan dari media interaktif

“MABAR” tersebut. Adapun hal lainnya jawaban dari angket menggunakan skala Linkert yang terdiri checklist (√) melalui skala

Tingkat Pencapaian Data kualitatif Keterangan

81%-100% Sa nga t baik = SB Sa nga t la yak, tidak perlu revisi 61%-81% Ba ik = B La yak, tidak perlu revisi 41%-60% Cukup = C Kura ng la yak, perlu revisi 21%- 40 % Kura ng = K Tida k la yak, perlu direvisi

(14)

linkert dengan 4 kualifikasi. Berikut merupakan kriteria kualifikasi respon persepsi siswa.

Tabel 3. 7 Kriteria Perolehan Nilai Akhir Respon Pengguna

No Data kualitatif Skor

1 Sa nga t baik = SB 4

2 Ba ik = B 3

3 Cukup = C 2

4 Kura ng = K 1

(Sumber: Sugiyono, 2017)

Persentase rata rata tiap komponen dihitung menggunakan rumus (Basmallah, 2015) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase = Σx

N x 100%

Keterangan:

P = Persentase respon yang dicari

Ʃx = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa N = Jumlah skor maksimal

Tabel 3. 8 Interpretasi skor respon pengguna

(Arikunto:2014) Tingkat Pencapaian Data kualitatif

81%-100% Sa nga t baik = SB

61%-81% Ba ik = B

41%-60% Cukup = C

21%- 40 % Kura ng = K

Referensi

Dokumen terkait

Serat kulit rotan yang dihasilkan dari fermentasi dan milling dapat memperkuat komposit bermatrik polipropilen dengan sifat mekanik yang sebanding dengan komposit filler

PKM K Ditha Nugraharani H34164055 Tintin Sarianti, SP., MM Maryono, M.Sc Ach Firman W, M.Si 5 Kreasi Olahan Pisang BOLPIN sebagai Cemilan Khas Nusantara. PKM K Anwar Syarif

Ketentuan Lampiran dalam Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Blitar Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah

bagi Cina pada tahun 2010 dengan volume sebesar 55 juta ton untuk kebutuhan. pembangkit listrik maupun rumah tangga

Minyak jelantah sebelum diinjeksikan pada nosel penyemprotan bahan bakar perlu mendapatkan perlakuan, maka dari itu Penelitian ini menguji penyemprotan bahan bakar

strategi ini juga dapat digunakan pasar yang tidak berkembang

Keberadaan ternak sapi sangat menunjang kegiatan budidaya jambu mete karena memberikan beberapa keuntungan seperti tambahan pendapatan (dari proses produksi), sumber tenaga

Grafik step respon hasil simulasi untuk sistem pengendalian kcc epatan putaran motor diesel high speed dengan menggunakan kontro l er logika fuzzy kctika motor dilakukan