• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pada Bursa Efek Indonesia (BEI), periode 2016 dan 2017 sebanyak 304,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pada Bursa Efek Indonesia (BEI), periode 2016 dan 2017 sebanyak 304,"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengumpulan Sampel

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh biaya tanggung jawab sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap kinerja perusahaan.penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), periode 2016 dan 2017 sebanyak 304, sebagai populasi.

Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan menetapkan beberapa kriteria. Kriteria yang digunakan oleh peneliti yaitu (1) perusahaan yang mengeluarkan laporan tahunan pada periode tersebut; (2) perusahaan memiliki informasi yang lengkap, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti; (3) Perusahaan yang menggunakan mata uang Indonesia yaitu rupiah dalam laporan tahunannya. Setelah melakukan seleksi berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 137 data observasi yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini.

commit to user commit to user

(2)

Tabel 4.1

Jumlah Sampel Penelitian

Kategori Jumlah

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2016 146

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2017 158

Total Populasi 304

Perusahaan yang tidak mengeluarkan laporan tahunan (6) Perusahaan yang tidak memiliki informasi yang lengkap (120) Perusahaan yang menggunakan mata uang di luar rupiah pada

laporan keuangannya (41)

Total Sampel 137

4.2. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam sebuah penelitian dilakukan guna mengetahui gambaran umum tentang data dari variabel yang digunakan peneliti, seperti minimum, maksimum, nilai rata-rata dan lain sebagainya.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

PBV RASIO

_BIAYA_CSR DER SIZE AGE

Mean 3.342193 0.064300 1.205620 12.36736 38.35036 Median 1.225494 0.012181 0.710000 12.33955 39.00000 Maximum 38.37209 1.850147 39.49000 14.47077 113.0000 Minimum -1.220428 -0.686766 -4.940000 9.183504 3.000000 Std. Dev. 6.591291 0.266252 3.553888 0.769401 17.88098

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa mean atau rata-rata price to book value sebesar 3.34. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata tingkat commit to user commit to user

(3)

kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai terhadap modal yang diinvestasikan sebesar 3.34. Hasil statistik deskriptif untuk biaya tanggung jawab sosial memiliki rata-rata sebesar 0.064, hal tersebut memberikan arti bahwa rata-rata komitmen perusahaan dalam melakukan kegitan tanggung jawab sosial sebesar 0.064 dari laba bersih perusahaan pada tahun sebelumnya.

Perusahaan IIKP merupakan perusahaan yang memiliki nilai maksimum pada price to book value yaitu sebesar 38.37 dan perusahaan BIMA merupakan perusahaan yang memiliki nilai minimum atau nilai terendah yaitu sebesar -1.22. Rentang antara nilain maksimum dengan minimum pada nilai price to book value terlihat sangat jauh. Perusahaan IIKP yang memiliki nilai PBV paling tinggi, melakukan tanggung jawab sosial sebesar Rp 25.520.000 pada saat perusahaan mengalami kerugian sebesar 13.010.000.000. Perusahaan BIMA yang memiliki nilai PBV paling rendah mengeluarkan biaya untuk kegiatan tanggung jawab sosial sebesar Rp 200.000.000 saat perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 2.639.975.210.

Dilihat berdasarkan nilai maksimum dan minimum pada nilai biaya tanggung jawab sosial, perusahaan JECC merupakan perusahaan yang mendapatkan nilai maksimum yaitu sebesar 1.85 atau 185.01 persen, sedangkan perusahaan INAF merupakan perusahaan yang memiliki nilai minimum yaitu sebesar -0.686766 atau -68.68 persen. Perusahaan JECC mengeluarkan biaya untuk tanggung jawab sosial sebesar Rp 4.560.000.000 pada saat perusahaan memiliki laba sebesar Rp 2.464.669.000, serta memiliki

commit to user commit to user

(4)

nilai PBV sebesar 1.13 dan INAF mengeluarkan biaya tanggung jawab sosial sebesar Rp 11.927.339.086 saat perusahaan rugi sebesar Rp 17.367.399.212, memiliki nilai PBV sebesar 34.74. Berdasarkan ulasan diatas dapat diketahui bahwa perusahaan INAV yang mengalami kerugian pada tahun 2016 tetap dengan konsisten melakukan kegiatan tanggung jawab sosial pada tahun 2017, dan ada indikasi bahwa hal tersebut memengaruhi kenaikan PBV dari tahun 2016 sebesar 25.19 menjadi 34.74 pada tahun 2017.

4.3. Pemilihan Metode Estimasi Model

Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji esimasi model yang bertujuan untuk mendapatkan model yang tepat saat melakukan analisis data. Pemilihan estimasi model dalam program eviews dilakukan oleh beberapa uji seperti uji chow, hausman.

4.3.1. Uji Chow (Chow Test)

Uji Chow dilakukan untuk membandingkan model terbaik antara Common Effect (CE) dan Fixed Effects (FE). Setelah melakukan uji model maka perhatikan nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas Cross-section F>α, maka model terbaik adalah CE. amun, jika probabilitas Cross-section F<α, maka model terbaik adalah FE.

Tabel 4.3 Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 15.873221 (77,55) 0.0000

Cross-section Chi-square commit to user commit to user 430.881718 77 0.0000

(5)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Prob. Cross-section F dari model penelitian tersebut sebesar 0.0000. Nilai tersebut tersebut lebih kecil dari α atau lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 0.05.

setelah mengetahui hasil dari uji chow, Fixed Effects (FE) model merupakan model terpilih antara Common Effect (CE) dan Fixed Effects (FE).

4.3.2. Uji Hausman (Hausman Test)

Hausman test, merupakan uji kedua yang dilakukan setelah uji chow. Uji Hausman dilakukan guna memilih model yang paling tepat antara fixed effects (FE) dan random effects (RE). Setelah melakukan uji model maka perhatikan nilai probabilitas. Jika nilai probabilitasCross-section random > a, maka model terbaik adalah RE.

Namun, jika nilai probabilitasCross-section random < a, maka model terbaik adalah FE.

Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.477513 4 0.6487

Dilihat berdasarkan tabel diatas, nilai probabilitas Cross- section random sebesar 0,6487 lebih besar dari nilai signifikansinya

commit to user commit to user

(6)

atau lebih besar dari tingkat toleransi yang sebesar 5% atau 0.05, oleh karena itu model terbaik pada uji hausman adalah Random Effects.

Jika model FE telah terpilih sebanyak dua (2) kali maka uji atau test selanjutya tidak perlu dilakukan. Jika kedua uji tersebut menghasilkan model yang berbeda, maka uji model ke 3 perlu dilakukan.

Setelah melakukan uji chow, dan uji hausman, random effect model terpilih sebanyak dua kali, oleh karena itu model terbaik untuk penelitian ini yaitu random effect.

4.4. Uji Asumsi Klasik

Setelah melakukan melakukan uji estimasi model regresi maka akan dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, serta uji normalitas.

Peneliti telah melakukan uji metode estimasi model, dan penelitian ini menggunakan GLS atau metode random effect. Dalam Gujarati dan Porter (2012), generalized least square (GLS), merupakan OLS dalam variabel- variabel yang sudah ditransform dan memenuhi asumsi-asumsi standar kuadrat sederhana terkecil. Sehingga saat sebuah penelitian menggunakan metode estimasi GLS, maka tidak diperlukan adanya pengujian asumsi klasik.

commit to user commit to user

(7)

4.5. Pengujian Hipotesis 4.5.1. Uji R2

R square atau koefisien determinan dapat digunakan untuk menunjukkan kemampuan suatu model, (Winarno, 2015). Hal tersebut dapat menunjukkan seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R square berada diantara 0 dan 1. Saat nilai R square semakin besar, maka model tersebut memiliki kualitas yang baik, karena semakin mampu menjelaskan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil uji R square pada penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R – Squared (R2) Adjusted R – Squared (R2)

REV (log) 0.143475 0.117520

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa penelitian ini memiliki nilai R square sebesar 0.143475 atau 14.35%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel dependen berupa kinerja perusahaan mampu dijelaskan oleh variabel independen berupa biaya tanggung jawab sosial, debt to equity ratio, size, dan age sebesar 14.35%. Jika dilihat dari nilai Adjusted R – Squared (R2) sebesar 0.117520, memberikan arti bahwa kemampua variabel bebas dalam memengaruhi

commit to user commit to user

(8)

variabel dependen dengan memasukkan standar eror sebesar 11.75%.

Sementara, 88.25% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel independen yang digunakan pada penelitian ini.

4.5.2. Uji F

Uji F atau uji signifikansi simultan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F atau uji signifikansi simultan pada penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Signifikansi (F)

Model F – Statistic Prob. F – Statistic

REV (log) 5.527794 0.000381

Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai dari Prob.

F - statistic pada penelitian ini adalah sebesar 0.000381. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa variabel independen pada penilitian ini secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, karena nilai Prob. F – statistic yang diperoleh pada penelitian ini lebih kecil atau rendah dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 5% atau 0.05.

commit to user commit to user

(9)

4.5.3. Uji Hipotesis

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi

Variable Coefficient t-Statistic Prob.

C -4.941680 -0.447694 0.6551

RASIO_BIAYA

_CSR -2.111833 -2.067851 0.0406 ***

DER 0.269655 4.132509 0.0001 ***

SIZE 0.754018 0.818907 0.4143

AGE -0.031729 -0.714399 0.4762

R – Squared 0.143475 Adj. R –Squared 0.117520 F – Statistic 5.527794 Prob F – Statistic 0.000381

Keterangan : *** Signifikan pada 5%

Biaya Tanggung Jawab Sosial dan Kinerja Perusahaan

H1 : Biaya tanggung jawab perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

Berdasarkan table 4.8, dapat diketahui bahwa hasil uji hipotesis ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0.0406, hal tersebut memberi arti bahwa biaya tanggung jawab sosial dapat memengaruhi kinerja perusahaan, karena nilai signifikansi biaya tanggung jawab sosial lebih kecil dari 0.05 atau 5%. Namun, jika dilihat nilai koefisiennya sebesar -2.111833, memberikan arti bahwa disetiap peningkatan biaya maka akan terjadi penurunan kinerja perusahaan yang diproksikan dengan price to book value ratio. Hal tersebut menandakan bahwa tanggung jawab sosial memiliki arah yang negatif terhadap kinerja perusahaan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu commit to user commit to user

(10)

biaya tanggung jawab sosial mmiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan tidak diterima.

Debt to Equity Ratio, size, age dan Kinerja Perusahaan

Deb to equity ratio sebagai variabel kontrol pada table 4.3 memiliki nilai signifikansi sebesar 0.0001. Hasil tersebut memberikan arti bahwa Deb to equity ratio sebagai variabel kontrol memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan menggunakan price to book ratio, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.0001.

hasil tersebut sejalan dengan penelitian Marlina (2013), yang menjelaskan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh terhadap price to book ratio. Pada saat perusahaan meningkatkan hutang nya, untuk meningkatkan aktivitas perusahaan dalam memeroleh laba, akan meningkatkan pengembalian atas ekuitas. Sehingga akan meningkatkan harga saham dan pada akhirnya akan meningkatkan price to book value. Marlina (2013), juga menjelaskan bahwa saat kenaikan laba yang diperoleh lebih tinggi dari resiko yang didapat oleh investor atas meningkatnya hutang perusahaan, maka harga saham kemungkinan akan meningkat, dan nilai PBV juga akan ikut meningkat.

Size atau ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol kedua memiliki nilai signifikansi sebesar 0.4143, yang memberikan arti bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut terjadi karena nilai signifikansi ukuran commit to user commit to user

(11)

perusahaan lebih besar dari 0.05. hasil tersebut sejalan dengan penelitian Nasehah (2012) dan Marlina (2013), yang menjelaskan bahwa ukuran perusahaan tidak signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap price to book value. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor tidak terlalu memerhatikan tentang seberapa banyak jumlah aset suatu perusahaan.

Age sebagai variabel kontrol ketida juga tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan, karena nilai signifikan dari umur perusahaan sebesar 0.4762 lebih besar dari 0.05. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Arisadi, Djumahir, Djazuli (2013), yang memberikan hasil bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini memberikan arti bahwa perusahaan yang telah lama berdiri, belum tentu memiliki kinerja yang semakin baik. Selain itu para investor juga tidak terlalu memperhatikan masalah umur perusahaan saat melakukan investasi.

4.6. Pembahasan

Pengaruh Biaya Tanggung Jawab sosial perusahaan yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa efek Indonesia

Berdasarkan uji signifikansi t yang telah dilakukan oleh peneliti, variabel independen yaitu biaya tanggung sosial perusahaan memiliki pengaruh negatif terdahap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan PBV.

Hal tersebut menunjukkan bahwa disetiap adanya peningkatan biaya yang commit to user

commit to user

(12)

dikeluaran oleh perusahaan untuk program kegiatan tanggung jawab sosial, maka adanya penurunan kinerja perusahaan yang diukur menggunakan price to book value.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bessong (2012) yang menyatakan bahwa biaya sosial memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan profitabilitas. Hal serupa juga dikemukakan oleh Babalola (2012), yang menunjukkan bahwa penghasilan setelah pajak yang diinvestasikan untuk tanggung jawab sosial atau biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tanggung jawab sosial memiliki hubungan yang negatif terhadap kinerja perusahaan. Menurutnya perusahaan yang berada Nigeria tidak terlalu memperhatikan masalah tanggung jawab sosial, mereka justru menganggap bahwa hal tersebut merupakan sebuah ancaman jangka panjang.

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, menunjukan ada kemungkinan bahwa investor masih kurang peduli dengan program kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan reaksi para investor saat mengetahui laba dari perusahaan PGN yang turun akibat adanya kebijakan pemerintah tentang penetapan harga gas bumi. Para investor hanya memandang keberhasilan perusahaan dari mampu atau tidaknnya perusahaan menghasilkan laba. Padahal perusahaan memiliki prospek kedepan yang cukup bagus, karena pelaku industri terus mencari energy alternatif lain yaitu dengan menggunakan gas. Berita tersebut dapat menunjukkan bahwa investor masih belum mempertimbangkan masalah

commit to user commit to user

(13)

prospek perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan, mereka masih berorientasi pada laba sebagai alat ukur kinrja perusahaan.

Selain itu, adanya kemungkinan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan masih belum fokus, dan belum menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Devie, Liman, Tarigan, dan Jie (2019), dalam melaukan kegiatan tanggung jawab sosial dibutuhkan sistem dan sumber daya yang menguasai atau paham tentang konsep tanggung jawab sosial. Perusahaan yang berada di Indonesia sendiri masih belum memiliki hal tersebut, oleh karena itu kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dinilai masih belum efektif. Sehingga implementasi CSR di Indonesia sendiri masih lemah.

Daniri (2017), dalam majaah CSR juga menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia masih belum terfokuskan dalam melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Perusahaan masih melakukan kegiatan tanggung jawab sosial yang beragam, dan belum terintegrasi dalam strategi perusahaan. pada saat perusahaan masih belum bisa mengelola kegiatan tanggung jawab sosial dengan baik, maka hal tersebut bukan menjadi investasi yang menaikkan nilai perusahaan melainkan hanya akan menambah biaya bagi perusahaan. Jika tanggung jawab sosial perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan, maka kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan dapat menjadi keunggulan untuk memperkuat daya saing.

commit to user commit to user

(14)

Hasil dalam penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Utomo, Meylinasari, dan Machmuddah (2017), yang menyatakan biaya tanggung jawab sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA.

commit to user commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Rangkaian ini dibuat dengan Thermystor berjenis NTC sebagai sensor suhu,dan IC OP-Amp LM 741CN yang berfungsi sebagai komparator,serta menggunakan relay yang berfungsi sebagai

“Pengaruh Return On Investment (ROI), Investment Oppurtunity Set (IOS), dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian memiliki manajemen dan kontrol internal yang baik sehingga dapat mengurangi waktu dalam proses audit

The onLoad method will set up the XUI ready event handler, which in turn will add the event listener to run the onDeviceReady method when the PhoneGap code has been compiled

Dengan nilai harmonisa tersebut maka tidak diperlukan lagi pemasangan reactor, dimana fungsi reactor yang dipasang seri dengan kapasitor bank adalah untuk

• From a broader perspective, operating exposure is not just the sensitivity of a firm’s future cash flows to unexpected changes in foreign exchange rates, but also to its

Mengapa dokter gigi dalam melakukan pememriksaan gigi meggunakan

1) Unlike the classical two-step method, which can only handle radial distortion, the improved method proposed here can synthetically establish a camera model that