MODUL CETAK PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI
Penyusun:
Zulham Andi Ritonga., SKM.,MKM
PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
Informasi Kesehatan
i
VISI DAN MISI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
VISI
Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan karakter kewirausahaan sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024
MISI
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif sesuai Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) dan KKNI, terintegrasi dengan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat terkini untuk menghasilkan lulusan sesuai profil yang diharapkan
2. Melaksanakan penelitian ilmiah dan dipublikasikan secara nasional dan internasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan mengacu pada hasil penelitian.
4. Membangun kerjasama produktif dengan berbagai institusi pendidikan dan industri di Kota Medan, Sumatera Utara dan provinsi lainnya dalam pelaksanaan praktek, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat
VISI DAN MISI
PRODI D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
VISI
Menjadi prodi yang unggul dalam bidang manajemen rekam medis dan
informasikesehatan (RMIK) berbasis teknologi infomasi yang mengedepankan karakter kewirausahaan sehingga mampu bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan RMIK berbasis teknologi informasi sesuai dengan standar nasional dan kompentensi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi RMIK melalui penelitian ilmiah yang dapat memberikan solusi dalam pelayanan rekam medik di insitusi pelayanan kesehatan.
3. Memanfaatkan ilmu RMIK melalui pelaksanaan pengabdian masyarakat untuk menjawab tantangan persoalan di berbagai insitusi pelayanan kesehatan.
4. Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi RMIK melalui kerja sama dengan asosiasi profesi, lembaga pendidikan dan institusi lainnya di dalam negeri.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Modul PraktikumEpidemiologidengan baik. Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar yang diperuntukkan kepada mahasiswa program studi D- IIIPerekam dan Informasi Kesehatan UIM khususnya pada semester IV. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menerapkan, memahami dan mempraktikkan setiap simulasi dan perhitungan pada materiEpidemiologi.
Modul CetakPraktikumEpidemiologi ini disusun berdasarkan pada Kurikulum D-III Perekam dan Informasi Kesehatan, dengan memperhatikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) program studi dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Melalui pembelajaran pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat mencapai CPMK yang telah ditentukan. Materi di dalam buku ini berisi penjelasan dan petunjuk yang dibutuhkan sesuai CPMK dan kompetensi yang diajarkan kepada mahasiswa sebagai salah satu referensi Epidemiologi bagi Mahasiswa Perekam dan Informasi Kesehatan. Selain itu, modul ini juga memuat latihan atau tugas mahasiswa dengan petunjuk yang spesifik sehingga memudahkan mahasiswa mempraktikkan setiap simulasi dan perhitungan secara mandiri.
Penulis telah berusaha dalam menyusun modul ini sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan mahasiswa dengan sebaik mungkin. Namun, penulis menyadari bahwa modul ini mungkin masih memiliki kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan adanya saran atau masukan positif agar menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul praktikum ini. Akhirnya, penulis berharap modul ini dapat digunakan oleh mahasiswa dengan baik dan aktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan simulasi dan perhitungan secara terampil.
Medan, Februari 2020
Tim Dosen
v
KONTRAK BELAJAR PRAKTIKUM SKILL LAB
A. Penjelasan Umum
Pembelajaran praktikum Epidemiologi untuk perekam dan informasi kesehatan memiliki beban 1 sks. Praktikum dilakukan di ruangan masing- masing Universitas Imelda Medan (UIM) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa akan dibimbing oleh dosen/ instruktur praktikum untuk melakukan setiap simulasi dan perhitungan dengan petunjuk sesuai materi. Modul ini disusun untuk membantu dan menuntun mahasiswa untuk menerapkan, memahami dan mempraktikkan setiap simulasi dan perhitungan pada materi Epidemiologi. Di dalam modul ini juga, mahasiswa akan dipandu melakukan latihan praktikum secara mandiri. Selanjutnya, mahasiswa akan melakukan ujian praktikum dengan penilaian yang telah ditentukan.
B. Ujian Praktikum
Ujian praktikum Epidemiologi dilakukan di akhir pembelajaran praktikum untuk mengetahui sejauh mana kemampuan/skill yang telah dikuasai oleh mahasiswa setelah belajar praktikum. Pada saat praktikum, selain prosedur yang dinilai, pemahaman mahasiswa secara teori juga dinilai serta pendokumentasian tindakan.
C. Sistem Penilaian
Penilaian praktikum sebesar 20% yang meliputi:
1. Pre tes
2. Proses praktikum 3. Post tes
D. Tata Tertib Praktikum
Sebelum praktikum, mahasiswa:
1. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Memakai seragam kuliah.
3. Memakai name tag.
4. Baju atasan menutupi pantat dan tidak ketat.
6. Mahasiswa sudah siap di dalam ruangan maksimal 15 menit sebelum praktikum dimulai.
7. Apabila alat, bahan, dan mahasiswa belum siap dalam 15 menit setelah jam praktikum berjalan, maka mahasiswa tidak diijinkan untuk mengikuti praktikum.
Selama praktikum, mahasiswa:
1. Melakukan pre tes.
2. Mengikuti praktikum dari awal sampai akhir dengan aktif dan baik.
3. Melakukan post tes
4. Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
Setelah praktikum, mahasiswa:
1. Mengembalikan dan merapikan alat, bahan dan ruangan dengan rapi pada tempatnya.
2. Mengisi daftar presensi mahasiswa.
3. Memberikan evaluasi terhadap proses berjalannya praktikum melalui instruktur masing-masing.
E. Deskripsi Materi
Pembelajaran pada panduan praktikum ini mempelajari tentang : BAB 1 Kegiatan
Praktikum 1
Praktikum model kausasi majemukdalam melihat penyebaran penyakit menular
Kegiatan Praktikum 2
Praktikum model jaring-jaring sebab akibatdalam melihat penyebaran penyakit menular
BAB 2
Kegiatan Praktikum 3
Praktikum menunjukkan tingkat pencegahan penyakitdari riwayat alamiah penyakit
BAB 3
Kegiatan Praktikum 4
Praktikum melakukan perhitungan morbiditas penyakit
Kegiatan Praktikum 5
Praktikum melakukan perhitungan mortalitas penyakit
BAB 4
Kegiatan Praktikum 6&7
Praktikum melakukan perhitungan ukuran frekuensi kesehatan masyarakat pada kasus wabah
vii BAB 5 Kegiatan
Praktikum 8
Praktikum simulasi langkah-langkah investigasi wabah
BAB 6 Kegiatan Praktikum 9
Praktikum simulasi langkah-langkah perhitungan dalam uji skrining
BAB 7 Kegiatan Praktikum 10
Praktikum teknik analisis dan interpretasi hasil penelitian deskriptif
BAB 8
Kegiatan Praktikum 11
Praktikum perhitungan pada studi case control
Kegiatan Praktikum 12
Praktikum perhitungan pada studi kohort
BAB 9
Kegiatan Praktikum 13
Praktikum simulasi langkah-langkah perhitungan metode standarisasi langsung
Kegiatan Praktikum 14
Praktikum simulasi langkah-langkah perhitungan metode standarisasi tidak langsung
F. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan
Kemampuan atau tujuan akhir yang diharapkan setelah mengikuti praktikum mata kuliah ini adalah mahasisa mampu:
1. Mempraktekkan bagan model kausisasi majemuk dan jarring-jaring sebab akibat dalam melihat penebaran penyakit menular
2. Menunjukkan tingkatan pencegahan penyakit dari riwayat alamiah penyakit
3. Melakukan perhitungan ukuran frekuensi masalah kesehatan
4. Melakukan perhitungan ukuran frekuensi kesehatan masyarakat pada kasus wabah
5. Mempraktekkan langkah-langkah investigasi wabah
6. Mempraktekkan langkah-langkah perhitungan dalam uji skrining 7. Melakukan perhitungan pada studi epidemiologi deskriptif 8. Melakukan perhitungan pada studi epidemiologi analitik
9. Melakukan perhitungan metode standarisasi langsung dan tidak langsung untuk melihat keterjangkitan suatu penyakit
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM
1. Fasilitator (Dosen) memberitahukan topik pembelajaran praktikum sebelum dilakukan praktikum.
2. Fasilitator (Dosen) mempersilahkan setiap mahasisa untuk mempelajari isi modul pada tindakan yang akan dipraktikkan
3. Fasilitator (Dosen) membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang 4. Fasilitator (Dosen) mendemonstrasikan simulasi kasus
5. Fasilitator (Dosen) mempersilahkan perwakilan dari setiap kelompok untuk melakukan simulasi atau re-demonstrasi kasus dan mempersilahkan mahasiswa lain untuk mengamati dan menanggapi
6. Fasilitator (Dosen) memberikan tanggapan pada demonstrasi yang telah dilakukan oleh perwakilan kelompok apakah sesuai dengan instruksi di dalam modul
7. Fasilitator (Dosen) meminta kepada mahasiswa untuk melakukan keterampilan tersebut dilakukan sampai selesai dan dapat dikuasai oleh mahasiswa
8. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum (100% kehadiran) sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh fasilitator
9. Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib praktikum
ix DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL
VISI DAN MISI UIM ... i
VISI DAN MISI PRODI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
KONTRAK BELAJAR PRAKTIKUM SKILL LAB ... iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM……… .. vii
DAFTAR ISI ... viii
GLOSARIUM ... xiii
BAB I PraktikumPenggunaan Model Kausasi Majemuk dan Jaring-Jaring Sebab Akibat dalam Melihat Penyebaran Penyakit Menular ... 1
Kegiatan Praktikum 1 Praktikum Simulasi Model Kausasi Majemukdalam Melihat Penyebaran Penyakit Menular ... 1
A. Dasar Teori ... 1
B. Tujuan Praktikum ………. 1
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 2
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 2
E. Hasil Praktikum ……….. ... 3
F. Dokumentasi ……….. ... 4
Ringkasan ……….. ... 4
Latihan Test 1 ……….. ... 4
Test 1 ……….. ... 4
Format Prosedur ……….. ... 5
Format Penilaian ……….. ... 7
Kegiatan Praktikum 2 Praktikum Simulasi Model Jaring-Jaring Sebab Akibatdalam Melihat Penyebaran Penyakit Menular ... 8
A. Dasar Teori ... 8
B. Tujuan Praktikum ………. 8
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 8
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 9
E. Hasil Praktikum ……….. ... 9
F. Dokumentasi ……….. ... 10
Ringkasan ……….. ... 10
Latihan Test 1 ……….. ... 10
Test 1 ……….. ... 10
Format Prosedur ……….. ... 11
Format Penilaian ……….. ... 13
Daftar Pustaka ... . 14
BAB II Praktikum Menunjukkan Tingkatan Pencegahan Penyakit dari Riwayat Alamiah Penyakit ... 15
Kegiatan Praktikum 3 Praktikum Menunjukkan Tingkat Pencegahan Penyakitdari Riwayat Alamiah Penyakit ... 15
A. Dasar Teori ... 15
B. Tujuan Praktikum ………. 15
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 16
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 17
E. Hasil Praktikum ……….. ... 17
F. Dokumentasi ……….. ... 18
Ringkasan ……….. ... 18
Latihan Test 1 ……….. ... 18
Test 1 ……….. ... 18
Format Prosedur ……….. ... 19
Format Penilaian ……….. ... 21
Daftar Pustaka ... . 22
BAB IIIPraktikumMelakukan Perhitungan Ukuran Frekuensi Masalah Kesehatan ... 23
Kegiatan Praktikum 4 Praktikum Simulasi Perhitungan Morbiditas Penyakit ... 23
xi
A. Dasar Teori ... 23
B. Tujuan Praktikum ………. 23
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 24
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 25
E. Hasil Praktikum ……….. ... 26
F. Dokumentasi ……….. ... 26
Ringkasan ……….. ... 26
Latihan Test 1 ……….. ... 26
Test 1 ……….. ... 27
Format Prosedur ……….. ... 27
Format Penilaian ……….. ... 29
Daftar Pustaka ... . 30
Kegiatan Praktikum 5 Praktikum Simulasi Perhitungan Mortalitas Penyakit ... 31
A. Dasar Teori ... 31
B. Tujuan Praktikum ………. 31
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 32
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 33
E. Hasil Praktikum ……….. ... 33
F. Dokumentasi ……….. ... 33
Ringkasan ……….. ... 34
Latihan Test 1 ……….. ... 34
Test 1 ……….. ... 34
Format Prosedur ……….. ... 35
Format Penilaian ……….. ... 38
Daftar Pustaka ... . 39
BAB IVPraktikumMelakukan Perhitungan Ukuran Frekuensi KesehatanMasyarakat pada Kasus Wabah ... 40
Kegiatan Praktikum 6&7 Praktikum Melakukan Perhitungan Ukuran Frekuensi Kesehatan Masyarakat pada Kasus Wabah... 40
A. Dasar Teori ... 40
B. Tujuan Praktikum ………. 41
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 41
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 42
E. Hasil Praktikum ……….. ... 42
F. Dokumentasi ……….. ... 42
Ringkasan ……….. ... 43
Latihan Test 1 ……….. ... 43
Test 1 ……….. ... 43
Format Prosedur ……….. ... 44
Format Penilaian ……….. ... 46
Daftar Pustaka ... . 47
BAB V Praktikum Langkah-Langkah Investigasi Wabah... 48
Kegiatan Praktikum 8 Praktikum Simulasi Langkah-langkah Investigasi Wabah ... 48
A. Dasar Teori ... 48
B. Tujuan Praktikum ………. 48
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 58
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 58
E. Hasil Praktikum ……….. ... 59
F. Dokumentasi ……….. ... 59
Ringkasan ……….. ... 59
Latihan Test 1 ……….. ... 60
Test 1 ……….. ... 60
Format Prosedur ……….. ... 60
Format Penilaian ……….. ... 62
Daftar Pustaka ... . 63
BAB VIPraktikum Langkah-langkah Perhitungan dalam Uji Skrining... 64
Kegiatan Praktikum 9 Praktikum Simulasi Langkah-langkah Perhitungan dalam Uji Skrining ... 64
xiii
A. Dasar Teori ... 64
B. Tujuan Praktikum ………. 65
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 66
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 66
E. Hasil Praktikum ……….. ... 67
F. Dokumentasi ……….. ... 67
Ringkasan ……….. ... 67
Latihan Test 1 ……….. ... 68
Test 1 ……….. ... 68
Format Prosedur ……….. ... 69
Format Penilaian ……….. ... 71
Daftar Pustaka ... . 72
BAB VIIPraktikumMelakukan Perhitungan pada Studi Epidemiologi Deskriptif... 73
Kegiatan Praktikum 10 Praktikum Simulasi Teknik Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian Deskriptif ... 73
A. Dasar Teori ... 73
B. Tujuan Praktikum ………. 74
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 77
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 78
E. Hasil Praktikum ……….. ... 78
F. Dokumentasi ……….. ... 79
Ringkasan ……….. ... 79
Latihan Test 1 ……….. ... 79
Test 1 ……….. ... 79
Format Prosedur ……….. ... 80
Format Penilaian ……….. ... 82
Daftar Pustaka ... . 83
BAB VIIIPraktikumMelakukan Perhitungan pada Studi Epidemiologi Analitik... 84 Kegiatan Praktikum 11
Praktikum Simulasi Melakukan Perhitungan pada Studi Case Control 84
A. Dasar Teori ... 84
B. Tujuan Praktikum ………. 84
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 85
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 86
E. Hasil Praktikum ……….. ... 86
F. Dokumentasi ……….. ... 86
Ringkasan ……….. ... 87
Latihan Test 1 ……….. ... 87
Test 1 ……….. ... 87
Format Prosedur ……….. ... 88
Format Penilaian ……….. ... 90
Kegiatan Praktikum 12 Praktikum Simulasi Melakukan Perhitungan pada Studi Kohort 91 A. Dasar Teori ... 91
B. Tujuan Praktikum ………. 92
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 93
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 94
E. Hasil Praktikum ……….. ... 94
F. Dokumentasi ……….. ... 95
Ringkasan ……….. ... 95
Latihan Test 1 ……….. ... 95
Test 1 ……….. ... 96
Format Prosedur ……….. ... 96
Format Penilaian ……….. ... 98
Daftar Pustaka ... . 99
BAB IXPraktikumMelakukan Perhitungan Metode Standarisasi Langsung dan Tidak Langsung untuk Melihat Keterjangkitan Suatu Penyakit ... 100
Kegiatan Praktikum 13 Praktikum Simulasi Melakukan Langkah-langkah Perhitungan Metode Standarisasi Langsung ... 100
xv
A. Dasar Teori ... 100
B. Tujuan Praktikum ………. 100
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 101
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 101
E. Hasil Praktikum ……….. ... 102
F. Dokumentasi ……….. ... 102
Ringkasan ……….. ... 102
Latihan Test 1 ……….. ... 102
Test 1 ……….. ... 103
Format Prosedur ……….. ... 104
Format Penilaian ……….. ... 106
Kegiatan Praktikum 14 Praktikum Simulasi Melakukan Langkah-langkah Perhitungan Metode Standarisasi Tidak Langsung ... 107
A. Dasar Teori ... 107
B. Tujuan Praktikum ………. 107
C. Persiapan Alat dan Bahan ……….. . 108
D. Prosedur Praktikum ……….. ... 108
E. Hasil Praktikum ……….. ... 109
F. Dokumentasi ……….. ... 109
Ringkasan ……….. ... 109
Latihan Test 1 ……….. ... 110
Test 1 ……….. ... 110
Format Prosedur ……….. ... 111
Format Penilaian ……….. ... 113
Daftar Pustaka ... 114
GLOSARIUM
Hipotesis
Inferensi Investigasi
Kausa Prospektif
Retrospektif
:
: : :
: :
:
Dugaan sementara tentang bagaimana benda, peristiwa, kenyataan atau variabel itu terjadi Deduksi, kesimpulan, konklusi
Penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang peristiwa
Sebab yang menimbulkan suatu kejadian Melihat proses saat ini dan proses yang sedang berjalan
Melihat ke belakang atau peristiwa masa lalu
1 BAB I
PRAKTIKUM PENGGUNAN MODEL KAUSASI MAJEMUK DAN JARING-JARING SEBAB AKIBAT DALAM MELIHATPENYEBARAN
PENYAKIT MENULAR
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM SIMULASI PENGGUNAAN MODEL KAUSASI MAJEMUK DALAM MELIHAT PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM
A. Dasar Teori
Model kausasi majemuk merupakan penyakit yang terjadi disebabkan oleh lebih dari satu penyebab dan terdiri dari model trias epidemiologi, kausasi majemuk kumulatif, dan kausasi majemuk alternatif, model jaring-jaring, model roda. Satu jenis agen tidak menyebabkan perubahan patologik dengan sendirinya.
Pengaruh agen sangatbergantung pada beberapa faktorseperti: defisiensi gizi, stress emosional, daya tahan tubuh, paparan bahan racun, lingkungan.
Pada model kausasi majemuk kumulatif, peran faktor penyebab harus kumulatif artinya keadaan yang menimbulkan terjadinya penyakit hanya dapat diciptakan secara bersama sama dari faktor-faktor penyebab. Contoh: keadaan yang menimbulkan penyakit TB Paru antara lain: bakteri Mycobacterium Tuberculosis, status gizi buruk, usia, lingkungan buruk, dan imun tubuh.
Pada model kausasi majemuk alternatif, peran faktor penyebab dapat bersifat independen (alternatif). Alternatif berarti terjadinya suatu penyakit disebabkan faktor 1, 2, dan 3 secara sendiri dimana masing-masing faktor bersifat necessary cause dan sufficient cause. Ketiga faktor tidak saling mempengaruhi, dan dapat terjadi secara sendiri-sendiri dalam menyebabkan penyakit. Contoh:
faktor 1 adalah bergonti-ganti pasangan seksual, faktor 2 adalah jarum suntik digunakan secara bergantian, dan faktor 3 adalah dari ibu ke anak melalui tranplansental dimana ketiga faktor ini dapat menyebabkan penyakit HIV/AIDS.
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan penggunaan model kausasi majemuk dalam melihat penyebaran penyakit menular.
C. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet) 5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum model kausasi majemuk, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus, dan model kausasi majemuk.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
3 D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Bagan Model Kausasi Majemukdalam melihat penyebaran penyakit menular
Keterangan
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Aksi melakukan simulasi ini
secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan
untuk melakukan
eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
Model kausasi majemuk ditujukan pada penyakit yang disebabkan oleh lebih dari satu penyebab. Pada model kausasi majemuk kumulatif, keadaan yang menimbulkan terjadinya penyakit hanya dapat diciptakan secara bersama sama dari faktor-faktor penyebab. Sedangkan pada model kausasi majemuk alternatif, terjadinya suatu penyakit disebabkan beberapa faktor yang tidak saling mempengaruhi, dan dapat terjadi secara sendiri- sendiri dalam menyebabkan penyakit.
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan model kausasi majemuk
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyakit menular yang digambarkan dalam model kausasi majemuk kumulatif 4 Setiap kelompok diminta mengerjakan
penyakit menular yang digambarkan dalam model kausasi majemuk alternatif 5 Pada akhir sesi, masing-masing
kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload model kausasi majemuk dalam melihat penyebaran penyakit menular yang telah dibuat oleh mahasiswa ke SPADA
Rumus penggunaan model kausasi majemuk penyakit menular:
Faktor penyebab A + Faktor penyebab B + Faktor penyebab …..+N = Penyakit menular
Contoh:
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan prosedur penggunaan model kausasi majemuk dalam melihat penyebaran penyakit menularyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA
E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa praktikumdalam menggunakan bagan model kausasi majemuk : kumulatif dan alternatif pada penyakit menular TBCke SPADA.
5 Ringkasan
Model kausasi majemuk ditujukan pada penyakit yang disebabkan oleh lebih dari satu penyebab. Pada model kausasi majemuk kumulatif, keadaan yang menimbulkan terjadinya penyakit hanya dapat diciptakan secara bersama sama dari faktor-faktor penyebab. Sedangkan pada model kausasi majemuk alternatif, terjadinya suatu penyakit disebabkan beberapa faktor yang tidak saling mempengaruhi, dan dapat terjadi secara sendiri-sendiri dalam menyebabkan penyakit.
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan membuat gambar model kausasi majemuk penyakit menular HIV/AIDS secara mandiri!
3. Menjawab post test
TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM MODEL KAUSASI MAJEMUK
Nama Kelompok : 1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...
7. ...
8. ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet) 5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan model kausasi majemuk
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyakit menular yang digambarkan dalam model kausasi majemuk kumulatif
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyakit menular yang digambarkan dalam model kausasi majemuk alternative
7
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan 1 Penguasaan materi 2 Komunikasi
3 Ekspresi D. Hasil Praktikum
Medan, April 2021
...
Komentar :
FORMAT PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI
SKALA PENILAIAN
Baik Cukup
Kurang Sangat
Kurang SKOR (≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan Penguasaan Alat dan bahan
Kesesuaian prosedur yang dilakukan Kesesuaian Hasil praktikum
NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen pengampu
( ) ( )
9
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM SIMULASI PENGGUNAAN MODEL JARING-JARING SEBAB AKIBAT DALAM MELIHAT PENYEBARAN PENYAKIT
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM
A. Dasar Teori
Pada model jaring-jaring sebab akibat (the web causation), suatu penyakit tidak bergantung pada suatu sebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat. Timbulnya suatu penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai berbagai faktor. Contoh:
pneumonia disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi yakni BBLR, pemberian ASI tidak eksklusif, imunisasi (BCG, DPT, campak) tidak lengkap, dan pemberian vitamin A yang tidak adekuat sehingga dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan agen/mikroorganisme dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh menimbulkan penyakit.
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan prosedur penggunaan model jaring-jaring sebab akibat dalam melihat penyebaran penyakit.
C. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet) 5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum model jaring-jaring sebab akibat, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus, dan model jaring-jaring sebab akibat.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Bagan Model Jaring-Jaring Sebab Akibat dalam melihat penyebaran penyakit menular
Keterangan
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang
terdiri dari 6-8 orang Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya.
Aksi melakukan simulasi
ini secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika
diharuskan untuk
melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan model jaring-jaring sebab akibat
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyebaran penyakit menular yang digambarkan dalam model jaring-jaring sebab akibat
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan faktor penyebab terjadinya penyakit menular yang digambarkan dalam model jaring-jaring sebab akibat
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
11 E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload model jaring-jaring sebab akibat dalam melihat penyebaran penyakit yang telah dibuat oleh mahasiswa ke SPADA
Rumus penggunaan model jarring laba-laba penyakit menular:
F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + (F1 + F4) + (F2+F4) + (F3+F4)+ (F2+F5) + (F3+F5) = X
Keterangan:
F1 = Faktor 1 X = Penyakit Contoh:
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan menggunakanbagan model jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) penyebaran dan faktor penyebab penyakit :Tuberculosis paru, COVID-19, HIV/AIDS, Diare pada anak Balita TBCyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA
E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa praktikumdalam menggunakanbagan model jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) penyebaran dan faktor penyebab penyakit :Tuberculosis paru, COVID- 19, HIV/AIDS, Diare pada anak Balita TBCke SPADA.
Ringkasan
Pada model jaring-jaring sebab akibat bahwasannya suatu penyakit tidak bergantung pada suatu sebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat. Timbulnya suatu penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai berbagai faktor.
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan membut gambar model jaring-jaring sebab akibat penyebaran dan faktor penyebab terjadinya penyakit menular Hepatitis C secara mandiri!
3. Menjawab post test
TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
13
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM MODEL JARING-JARING SEBAB AKIBAT
Nama Kelompok : 1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...
7. ...
8. ...
Judul : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet) 5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan model jaring-jaring sebab akibat
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyebaran penyakit menular yang digambarkan dalam model jaring-jaring sebab akibat
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan faktor penyebab terjadinya penyakit menular yang digambarkan dalam model jaring-jaring sebab akibat
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan 1 Penguasaan materi 2 Komunikasi
3 Ekspresi D. Hasil Praktikum
1.
Medan, April 2021
...
Komentar :
15
FORMAT PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI
SKALA PENILAIAN
Baik Cukup
Kurang Sangat
Kurang SKOR (≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan Penguasaan Alat dan bahan
Kesesuaian prosedur yang dilakukan Kesesuaian Hasil praktikum
NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen pengampu
( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA
Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:
World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health and Human Services.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford University Press.
Timrmreck, T. C. 2005. Suatu Pengantar Epidemiologi.Jakarta: EGC.
17 BAB II
PRAKTIKUM MENUNJUKKAN TINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DARI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PRAKTIKUM MENUNJUKKAN TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT DARI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM
A. Dasar Teori
Banyak prinsip pendekatan epidemiologi terhadap kegiatan pencegahan yang dikenal empat tahap dalam pencegahan dimana tahap-tahap ini dibedakan atas dasar perkembangan dari penyakit. Empat tahap tersebut adalah
1. Primordial prevention
Primordial prevention berorientasi pada kondisi-kondisi yang melatarbelakangi timbulnya suatu penyakit. Tujuannya adalah bertujuan untuk mengetahui pola budaya, ekonomi, sosial dan sebagainya yang mempunyai peranan dalam meningkatkan kejadian penyakit. Target dari tahap ini adalah populasi secara keseluruhan atau kelompok tertentu. Sebagai contoh: peraturan pemerintah mengenai larangan merokok.
2. Primary prevention
Primary prevention bertujuan untuk menekan insidensi penyakit dengan melakukan control terhadap penyakit dan faktor resikonya. Target utama dari tahap ini adalah populasi secara keseluruhan yang bertujuan menurunkan resiko (population strategy), kelompok tertentu yang mempunyai resiko tinggi terkena penyakit (the high risk individual strategy) dan individu-individu yang sehat.
Sebagai contoh: penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV. Program pendidikan agar masyarakat mengetahui bagaimana penularan HIV dana pa yang harus mereka lakukan untuk mencegah penyebaran HIV merupakan bagian yang terpenting dari tahap primary prevention.
3. Secondary prevention
Secondary prevention bertujuan untuk merawat pasien yang sakit dan menurunkan komplikasi yang serius dari penyakit dengan melakukan diagnosis dan terapi. Tahap ini dapat diaplikasikan hanya pada penyakit yang masih pada tahap awal, penyakit tersebut mudah dikenali dan dapat diterapi. Sebagai contoh:
kanker serviks, jika kanker ini dapat diketahui pada tahap dini maka pasien dapat dengan mudah diterapi akan terhindar dari komplikasi yang lebih lanjut.
4. Tertiary prevention
Tertiary prevention bertujuan untuk menurunkan komplikasi dan lebih lanjut dari penyakit, dan yang merupakan aspek terpentingnya adalah terapi dan rehabilitasi. Pada tahap ini tercakup penurunan ketidakmampuan (impairment), kecacatan (disability), dan mengurangi penderitaan (suffering).
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu menunjukkan tingkat pencegahan penyakit dari riwayat alamiah penyakit.
C. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet) 5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum menunjukkan tingkat pencegahan penyakit, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus, dan menunjukkan tingkat pencegahan penyakit.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
19
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Menunjukkan Tingkat Pencegahan Penyakitdari riwayat alamiah penyakit
Keterangan
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya.
Aksi melakukan simulasi
ini secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika
diharuskan untuk
melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan tingkat pencegahan penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat pencegahan primer pada penyakit menular
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat pencegahan sekunder pada penyakit menular
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat pencegahan tersier pada penyakit menular
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
D. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil penentuan tingkat pencegahan penyakit (primer, sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit menular TBC, Covid-19,
HIV/AIDS dan Diare yang dibuat oleh mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman 12)
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan menentukantingkat pencegahan penyakit (primer, sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit menular TBC, Covid-19, HIV/AIDS dan Diare yang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA
E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa praktikummenentukantingkat pencegahan penyakit (primer, sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit menular TBC, Covid-19, HIV/AIDS dan Diareke SPADA.
Ringkasan
Di dalam upaya pencegahan terhadap suatu penyakit bahwasannya terdapat empat tahap dalam pencegahan dimana tahap-tahap ini dibedakan atas dasar perkembangan dari penyakit yakni primordial prevention, primary prevention, secondary prevention, dan tertiary prevention.
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan menentukantingkat pencegahan penyakit (primer, sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit menular yang ada!
3. Menjawab post test
TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
21
PRAKTIKUM MENUNJUKKAN TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
Nama Kelompok : 1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...
7. ...
8. ...
Judul : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet) 5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan tingkat pencegahan penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat pencegahan primer pada penyakit menular
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat pencegahan sekunder pada penyakit menular
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat pencegahan tersier pada penyakit menular
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan 1 Penguasaan materi 2 Komunikasi
3 Ekspresi D. Hasil Praktikum
2.
Medan, April 2021
...
Komentar :
23
FORMAT PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI
SKALA PENILAIAN
Baik Cukup
Kurang Sangat
Kurang SKOR (≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan Penguasaan Alat dan bahan
Kesesuaian prosedur yang dilakukan Kesesuaian Hasil praktikum
NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu
( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA
Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:
World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health and Human Services.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford University Press.
Timrmreck, T. C. 2005. Suatu Pengantar Epidemiologi.Jakarta: EGC.
25 BAB III
PRAKTIKUM MELAKUKAN PERHITUNGAN UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
PRAKTIKUM SIMULASI PERHITUNGAN MORBIDITAS PENYAKIT Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM
A. Dasar Teori
Morbiditas penyakit digunakan untuk menggambarkan kejadian penyakit (kesakitan) di populasi atau peluang (resiko) terjadinya penyakit. Ukuran-ukuran yang umum digunakan untuk morbiditas adalah insidensi dan prevalensi.
• Insidensi
Insidensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada waktu tertentu pada sekelompok masyarakat.
Incidence rate (angka insidensi) adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya baru satu tahun) dibandingkan dengan jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit tersebut pada periode waktu yang sama.
Angka insidensi:
Jumlah kasus baru penyakit dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu x 100%
Jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit tersebut pada periode waktu yang sama
Ukuran pada angka insidensi merupakan estimasi yang akurat terhadap risiko atau kemungkinan terkena suatu penyakit dalam periode waktu tertentu dan penyebutnya hanya mencakup “populasi yang berisiko”.
Populasi yang berisiko adalah kelompok populasi yang digunakan sebagai penyebut dan harus dibatasi hanya pada mereka yang dapat terpajan atau mengalami penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, atau pun kematian.
• Prevalensi
Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
Ukuran prevalensi terdiri dari:
- Period prevalence rate
Period prevalence rate (angka prevalensi periode) adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada jangka waktu yang bersangkutan dalam persen. Dalam hal ini, period prevalence rate yang mengukur semua kasus yang terjadi pada waktu tertentu (titik waktu), misalnya 1 Januari, 1 Agustus, dsb.
Period prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama x 100%
Jumlah penduduk pertengahan tahun
- Point prevalence rate
Point prevalence rate (angka prevalensi poin) adalah jumlah penderita baru pada suatu saat, dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam persen. Dalam hal ini, point prevalence rate yang mengukur semua kasus yang terjadi pada periode waktu tertentu, misalnya selama tahun 1999, dsb.
Point prevalence rate berguna untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan menggambarkan keadaan suatu masalah kesehatan pada satu saat.
Point prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama pada satu saatx 100%
Jumlah penduduk pada saat itu
B. Tujusn Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan perhitungan morbiditas penyakit.
C. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet) 5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal
27
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum perhitungan morbiditas penyakit, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus, dan perhitungan morbiditas penyakit.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simlasi Perhitungan Morbiditas Penyakit
Keterangan 1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok
yang terdiri dari 6-8 orang
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Aksi melakukan simulasi ini
secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan
untuk melakukan
eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan perhitungan morbiditas penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan incidence ratedalam perhitungan morbiditas penyakit
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan prevalence rate dalam perhitungan morbiditas penyakit
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan morbiditas penyakit yang telah dibuat mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman 12)
Kasus:
Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Indonesia adalah 208.232.000 jiwa dimana diketahui terdapat 44.000 kasus TB aktif yang tercatat di register 1 Januari 2000, 3.500 kasus reaktif TB, dan sebanyak 32.882 orang dengan kasus baru TB aktif selama tahun 2000.
Rumus:
Angka insidensi:
Jumlah kasus baru penyakit dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu x 100%
Jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit tersebut pada periode waktu yang sama
Period prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama x 100%
Jumlah penduduk pertengahan tahun
Point prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama pada satu saatx 100%
Jumlah penduduk pada saat itu
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan melakukan perhitungan morbiditas penyakit dengan menggunakan rumusyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA
F. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa praktikummelakukan perhitungan morbiditas penyakit dengan menggunakan rumuske SPADA.
29 Ringkasan
Perhitungan morbiditas penyakit digunakan untuk menggambarkan kejadian penyakit (kesakitan) di populasi atau peluang (resiko) terjadinya penyakit. Ukuran-ukuran yang lebih di bahas dalam modul praktikum ini adalahincidence rate dan prevalence rate.
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan melakukan perhitungan morbiditas penyakit dengan menggunakan rumus yaitu incidence rate dan prevalence rate pada kasus berikut ini:
Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Indonesia adalah 208.232.000 jiwa dimana diketahui terdapat 44.000 kasus TB aktif yang tercatat di register 1 Januari 2000, 3.500 kasus reaktif TB, dan sebanyak 32.882 orang dengan kasus baru TB aktif selama tahun 2000.
3. Menjawab post test
TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM PERHITUNGAN MORBIDITAS PENYAKIT
Nama Kelompok : 1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...
7. ...
8. ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet) 5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan perhitungan morbiditas penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan incidence ratedalam perhitungan morbiditas penyakit
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan prevalence rate dalam perhitungan morbiditas penyakit
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
31 Komunikasi/Penampilan 1 Penguasaan materi 2 Komunikasi
3 Ekspresi D. Hasil Praktikum
3.
Medan, April 2021
...
Komentar :
FORMAT PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI
SKALA PENILAIAN
Baik Cukup
Kurang Sangat
Kurang SKOR (≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan bahan
Kesesuaian prosedur yang dilakukan Kesesuaian Hasil
praktikum
NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen pengampu
( ) ( )
33
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D. 2005.Introduction to Epidemiology. USA: Open University Press.
Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:
World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraeni, D. 2002.EpidemiologiEdisi 2. Jakarta: EGC.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health and Human Services.
Noor, N. N. 2004.Epidemiologi. Makassar: HUP.
Nugraheni, AS. 2011. Empat Pilar Pembelajaran Bahasa Indonesia Cerdas Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta: Metamorfosa press.
Timrmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi Kedua.
Jakarta: EGC.
KEGIATAN PRAKTIKUM 5
PRAKTIKUM SIMULASI PERHITUNGAN MORTALITAS PENYAKIT Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM
A. Dasar Teori
Mortalitas penyakit merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk kematian. Dalam hal ini, mortalitas penyakit merupakan ukuran dari kejadian kematian pada populasi tertentu pada waktu tertentu atau ukuran frekuensi kematian dalam populasi yang spesifik pada interval waktu dan tempat tertentu. Ada tiga hal umum penyebab kematian: (1) degenerasi organ vital dan kondisi terkait, (2) status penyakit, (3) sebagai akibat masyarakat atau lingkungan (suicide, kecelakaan, bencana alam, dsb). Ukuran mortalitas dan morbiditas relatif sama, hanya tergantung pada apa yang ingin diukur, kesakitan atau kematian.Beberapa angka kematian yang sering digunakan:
• Infant mortality rate (IMR)
Infant mortality rate (angka kematian bayi) adalah jumlah seluruh kematian bayi (usia di bawah 1tahun) pada satu jangka waktu (umumnya 1 tahun) dibagi jumlah seluruh kelahiran hidup.
Infant mortality rate:
Jumlah seluruh kematian bayix 1000 Jumlah kelahiran hidup
• Maternal mortality rate(MMR)
Maternal mortality rate (angka kematian ibu/AKI) adalah jumlah kematian ibu akibat kehamilan, persalinan, dan nifas dalam satu tahun dibagi jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Tinggi rendahnya angka kematian ibu berkaitan dengan:
- Sosial ekonomi
- Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin, dan nifas - Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
- Pertolongan persalinan dan perawatan pada masa nifas Maternal mortality rate:
Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran, dan nifasx 100000 Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
35
• Crude death rate (CDR)
Crude death rate (angka kematian kasar) adalah jumlah kematian total dalam setahun yang dibagi dengan total rata-rata populasi, seperti 100, 1000, 10000, atau 100000. Untuk menghitung rate, hasil diatas dikalikan dengan 1000 atau konstanta populasi.
Crude death rate:
Jumlah kematian total per tahun x 100000 Total rata-rata populasi pada tahun tersebut
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan perhitungan mortalitas penyakit.
C. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet) 5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum perhitungan mortalitas penyakit, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus, dan perhitungan mortalitas penyakit.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
D. Prosedur Praktikum
No Prosdeur Simulasi Perhitungan Mortalitas Penyakit
Keterangan 1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok
yang terdiri dari 6-8 orang
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen- komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk membawa referensi seperti buku, jurnal, peraturan/undang- undang, artikel dll yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dengan perhitungan mortalitas penyakit 3 Setiap kelompok diminta mengerjakan
infant mortality rate (IMR) dalam perhitungan morbiditas penyakit
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan maternal mortality rate(MMR)dalam perhitungan morbiditas penyakit
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan crude death rate (CDR)dalam perhitungan morbiditas penyakit
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu mata kuliah/fasilitator.
E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan mortalitas penyakit yang telah dibuat mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman 12)
Kasus:
Jumlah penduduk di kota Bogor pada tahun 2015 sebanyak 672.693 penduduk dimana jumlah kelahiran sebanyak 3.612 bayi, namun jumlah kematian ibu dengan komplikasi kehamilan 15 orang, dan pada saat proses
37
persalinan dan masa nifas 85 orang. Sehingga jumlah kematian keseluruhan ibu dan bayi mencapai 361 orang.
Rumus:
Infant mortality rate:
Jumlah seluruh kematian bayix 1000 Jumlah kelahiran hidup
Maternal mortality rate:
Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran, dan nifasx 100000 Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
Crude death rate:
Jumlah kematian total per tahun x 100000 Total rata-rata populasi pada tahun tersebut
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan perhitungan mortalitas penyakit dengan menggunakan rumusyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA
E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa praktikummelakukan perhitungan mortalitas penyakit dengan menggunakan rumus ke SPADA.
Ringkasan
Perhitungan mortalitas penyakit digunakan untuk menggambarkan kejadian penyakit (kematian) pada populasi tertentu pada waktu tertentu atau ukuran frekuensi kematian dalam populasi yang spesifik pada interval waktu dan tempat tertentu. Ukuran-ukuran yang lebih di bahas dalam modul praktikum ini adalahinfant mortality rate (IMR), maternal mortality rate(MMR)dan crude death rate (CDR).