• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar bab 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM). Upaya peningkatan SDM yang berkualitas dimulai dengan

cara penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan

asupan gizi dan perawatan yang baik (Adisasmito, 2012). Pemberian gizi yang

kurang baik terutama terhadap anak-anak, akan menurunkan potensi sumber

daya pembangunan masyarakat (Cakrawati, 2012).

Berdasarkan data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, status

gizi pada anak usia 6-18 tahun dilakukan penilaian dengan mengelompokkan

menjadi tiga yaitu untuk anak usia 6-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun.

Secara nasional prevalensi anak pendek untuk ketiga kelompok masih tinggi,

yaitu di atas 30%, tertinggi pada kelompok anak 6-12 tahun (35,8%), dan

terendah pada kelompok umur 16-18 tahun (31,2%). Prevalensi kurus pada

kelompok anak 6-12 tahun dan 13-15 tahun hampir sama sekitar 11 %,

sedangkan pada kelompok anak 16-18 tahun adalah 8,9%. Prevalensi

overweight dan obesitas pada anak sekolah (6-12 tahun) sebesar 9,2%. Sejak

tahun 1970 hingga 2010, kejadian obesitas meningkat tiga kali lipat pada anak

usia 6-11 tahun.

(2)

commit to user

Prevalensi status gizi anak usia 6-12 tahun (IMT/U) di Provinsi Jawa

Tengah adalah anak dengan status gizi sangat kurus 5,3%, kurus 8%, normal

75,8%, dan gemuk 10,9% (RISKESDAS, 2010).

Krisis ekonomi bangsa telah mengakibatkan masalah gizi yang

menimbulkan lost generation yaitu suatu generasi dengan jutaan anak

kekurangan gizi sehingga tingkat kecerdasan (IQ) lebih rendah. Anak yang

mengalami kurang energi protein (KEP) mempunyai mempunyai IQ lebih

rendah 10-13 skor dibandingkan anak yang tidak KEP (Karsin, 2004).

Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for

Development Progra mme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi

tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya

yang berjudul Human Development Report 2004, didalam laporan tahunan ini

Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara, apabila dibanding

dengan negara-negara tetangga saja posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SDN

Purwoprajan 1 Surakarta diperoleh hasil bahwa jumlah siswa kelas I – VI

adalah sebanyak 77 siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Slamet

(Kepala Sekolah) mengatakan bahwa di SDN Purwoprajan 1 Surakarta, siswa

rata-rata memiliki prestasi belajar baik, siswa dari kelas 1 – VI hanya 1 siswa

yang mengulang kelas. Angka kelulusan tahun lalu yaitu 100 % lulus semua.

Penelitian yang dilakukan oleh Isdaryanti (2007) tentang hubungan asupan

energi dan protein, status gizi dan prestasi belajar anak SDN Arjowinangun I

(3)

commit to user

yang signifikan antara asupan energi dan protein dengan status gizi dan ada

hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar anak SDN Arjowinangun I

Pacitan. Penelitian Kurnia (2009) tentang hubungan status gizi dengan

intelegensi dan prestasi belajar murid kelas 1 SD Muhammadiyah 3 Ikrom

Wage Sidoarjo menyimpulkan bahwa dari hasil uji korela si Ga mma didapatkan

hubungan yang bermakna antara status gizi dengan intelegensi (p=0,003) dan

didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara status gizi dengan prestasi

belajar (p=0,155).

Penelitian Yeni (2013) hubungan status gizi dan jenis kelamin dengan

prestasi belajar pada siswa kelas II SDN 56 kota Lubuklinggau. Jenis penelitian

ini menggunakan metode survey analitik dengan cross sectional, dianalisis

dengan uji statistik uji chi square dan hasilnya didapat bahwa salah satu hasil

penelitiannya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan

prestasi belajar.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian ini merupakan penelitian komparatif yaitu dengan cara

membandingkan antara kelompok anak dengan status gizi tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajarnya. Pengukuran status gizi dengan menggunakan

IMT/U dan prestasi belajar menggunakan rata-rata nilai akhir pada rapot siswa.

Analisis data yang dipakai menggunakan uji T tidak berpasangan jika data

berdistribusi normal tapi jika data berdistribusi tidak normal menggunakan uji

(4)

commit to user

Sekitar 30% dari jumlah penduduk di Indonesia adalah anak SD, maka

status gizi pada anak SD perlu diperhatikan karena merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan suatu bangsa. Pemantauan status gizi untuk tumbuh

kembang anak perlu dilakukan sedini mungkin, sehingga bila ada gangguan

dapat segera ditangani (Depkes, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, terdapat kontradiksi antara hasil penelitian

sebelumnya sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Pada Anak

Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut “Adakah Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar

Pada Anak Sekolah Dasar ?”

C. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar

pada anak Sekolah Dasar.

2) Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi status gizi pada anak Sekolah Dasar.

(5)

commit to user

c) Menganalisis hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar

pada anak Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Aspek Aplikatif

Diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan cara

meningkatkan status gizi pada siswa. Bagi pihak sekolah sebagai fasilitator

pendidikan, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

mengambil kebijakan sekolah yang berhubungan dengan upaya

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

The Decadal Survey also identified the need to make measurements with high enough accuracy to be able to resolve small climate change signals over decadal time scales

Badan pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang ketua, beberapa orang wakil ketua, seorang sekretaris, beberapa orang wakil sekretaris, seorang

Kedua, ketentuan larangan terhadap praktik perdagangan orang dalam di Pasar Modal Indonesia pengaturannya mempersempit makna perdagangan orang dalam yang hanya menentukan orang

2) Pada tataran akomodasi mahasiswa meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat.

pada tingkat signifikansi 5%; (5) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat likuiditas saham (TVA) pada tanggal pengumuman dan di seputar tanggal

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah perlakuan KBE merupakan kombinasi yang paling baik dalam menurunkan intensitas off-odor daging itik, dan secara

Model Spot Capturing akan memberikan kebebasan dalam mengaktualisasi gelombang otak global mulai dari imajinasi, kreasi dan logika. Semua siswa dapat menjalani proses