• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Status Gizi, Zat Goitrogenik Asupan dan Garam Beriodium Dengan Kadar Ekskresi Iodium Urin pada Anak Sekolah Dasar 0. COVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Status Gizi, Zat Goitrogenik Asupan dan Garam Beriodium Dengan Kadar Ekskresi Iodium Urin pada Anak Sekolah Dasar 0. COVER"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN STATUS GIZI, ZAT GOITROGENIK ASUPAN DAN GARAM

BERIODIUM DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN

PADA ANAK SEKOLAH DASAR

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Gizi Minat Human Nutrition

Oleh

Eny Kunarti

S531408020

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini guna

memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi. Selama

pembuatan tesis ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan sebagai

mahasiswa Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Dra. Diffah Hanim, M.Si, selaku Kepala Program Studi Ilmu Gizi Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian dan selaku Dosen

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar

dan bijaksana serta memberikan dorongan dari awal hingga terselesaikannya

penyusunan tesis ini.

3. Dr. dr. Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta

memberikan dorongan dari awal hingga terselesaikannya penyusunan tesis ini.

4. Dr. Yulia Lanti Retno Dewi, dr, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

saran, bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana sehingga penelitian

dapat terlaksana dengan lancar.

5. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran,

bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana sehingga penelitian dapat

terlaksana dengan lancar.

6. Seluruh pegawai dan staff akademik (Dessy Tri Pujiastuti) yang telah membantu

penulis dari awal masuk kuliah hingga terselesaikan tesis ini.

7. Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Blora yang telah memberikan ijin

untuk penelitian di puskesmas tersebut.

8. Suami dan anakku tercinta, kedua orangtua tercinta dan seluruh keluarga besar yang

tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang selalu mendoakan dan memberikan

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

9. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Ilmu Gizi angkatan 2014 yang

memberikan dorongan dan support atas terselesainya penulisan tesis ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

baik material maupun spiritual demi terselesaikannya tesis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini dan jauh

dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk menyempurnakan penulisan tesis ini. Semoga penulisan tesis ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya, perkembangan ilmu gizi dan pembaca pada umumnya. Amien.

Surakarta, 2016

(6)
(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium pada anak SD ... 26

B. Penelitian yang Relevan ... 29

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 39

3. Besar sampel ... 39

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 40

F. Alur Penelitian ... 41

G. Variabel Penelitian... 42

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Instrumen Penelitian ... 45

a. Instrumen untuk mengukur status gizi pada anak SD ... 45

b. Instrumen untuk mengukur zat goitrogenik ... 45

c. Instrumen untuk mengukur asupan iodium ... 46

d. Instrumen untuk mengukur kadar iodium dalam garam ... 46

e. Instrumen untuk mengukur kadar EIU pada anak SD ... 46

K. Pengolahan Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

a. Geografis ... 49

b. Demografis ... 49

2. Karakteristik Subjek Penelitian ... 50

3. Analisis Univariat ... 51

4. Analisis Bivariat ... 54

a. Hubungan status gizi dengan kadar EIU ... 54

b. Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU ... 55

c. Hubungan asupan iodium dengan kadar EIU ... 56

d. Hubungan garam beriodium dengan kadar EIU ... 56

B. Pembahasan ... 57

1. Karakteristik subjek penelitian ... 57

2. Hubungan status gizi dengan kadar EIU ... 58

3. Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU ... 59

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

5. Hubungan garam beriodium dengan kadar EIU ... 63

C. Keterbatasan Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Implikasi ... 67

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium pada semua kelompok

umur ... 14

Tabel 2.2. Kriteria epidemiologi pengukuran gizi iodium populasi berdasarkan median dan/atau rentang nilai UIE ... 20

Tabel 4.1. Distribusi karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas ... 51

Tabel 4.2. Distribusi subjek penelitian berdasarkan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar EIU 52

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi makan makanan sumber zat goitrogenik . 53 Tabel 4.4. Distribusi merk dan bentuk garam ... 54

Tabel 4.5. Hubungan status gizi dengan kadar EIU ... 55

Tabel 4.6. Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU ... 56

Tabel 4.7. Hubungan asupan iodium dengan kadar EIU ... 56

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Penderita gondok pada wanita di Indonesia ... 16

Gambar 2.2. Penderita kretin usia 9 tahun di Indonesia ... 17

Gambar 2.3. Penderita kretin dan keluarga di Indonesia ... 17

Gambar 2.4. Kerangka Berpikir ... 36

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BPGAKI : Balai Penelitian Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

DKK : Dinas Kesehatan Kabupaten

ETU : Ekskresi Tiosianat Urin

FAO : Food Agriculture Organization

GAKI : Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

ICCIDD : International Council for Control of Iodine Deficiency Disorders

ID : Iodine Deficiency

IDD : Iodine Deficiency Disorders

IIH : Iodine Induced Hyperthyroidism

IMT : Indeks Massa Tubuh

IQ : Intellegence Qoutient

Kemenkes : Kementrian Kesehatan

KI : Kalium Iodida

KIO3 : Kalium Iodat

Pusdatin : Pusat Data dan Informasi

RAN KPP GAKI : Rencana Aksi Penanggulangan Kesinambungan Program

Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

SAC : School Aged Children

SD : Standart Deviasi

SEANUTS : Southeast Asia Nutritional Study

SIC : Salt Iodine Content

SNI : Standart Nasional Indonesia

TSH : Thyroid Stimulating Hormone

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

UNICEF : United Nations International Children’s Emergency Found

USI : Universal Salt Iodization

WHO : World Health Organization

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar penjelasan ... 80

Lampiran 2. Lembar persetujuan menjadi responden ... 81

Lampiran 3. Jadwal penelitian ... 82

Lampiran 4. Form Food Recall 3 x 24 jam ... 83

Lampiran 5. Form Frekuensi Makanan ... 85

Lampiran 6. Formulir untuk Penilaian Status Gizi ... 87

Lampiran 7. Formulir untuk pemeriksaan garam ... 88

Lampiran 8. Formulir untuk pemeriksaan ETU dan EIU... 89

Lampiran 9. Rekapitulasi data hasil penelitian ... 90

Lampiran 10. Dokumentasi hasil kegiatan ... 96

Lampiran 11. Hasil uji statistik ... 99

Lampiran 12. Hasil pemeriksaan kualitas garam ... 111

Lampiran 13. Hasil pemeriksaan kadar ETU dan EIU ... 115

Lampiran 14. Hasil pemeriksaan kadar iodium air ... 119

Lampiran 15. Surat permohonan ijin penelitian ... 120

Lampiran 16. Ethical clearnt ... 121

Lampiran 17. Surat ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Blora ... 122

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 12. Hasil pemeriksaan kualitas garam ... 111

Lampiran 13. Hasil pemeriksaan kadar ETU dan EIU ... 115

Lampiran 14. Hasil pemeriksaan kadar iodium air ... 119

Lampiran 15. Surat permohonan ijin penelitian ... 120

Lampiran 16. Ethical clearnt ... 121

Lampiran 17. Surat ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Blora ... 122

Lampiran 18. Kartu konsultasi penyusunan tesis ... 123

Lampiran 12. Hasil pemeriksaan kualitas garam 111

Lampiran 13. Hasil pemeriksaan kadar ETU dan EIU 115

Lampiran 14. Hasil pemeriksaan kadar iodium air 119

Lampiran 15. Surat permohonan ijin penelitian 120

Lampiran 16. Ethical clearnt 121

Lampiran 17. Surat ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Blora 122

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Eny Kunarti, S531408020, 2016. Hubungan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan

garam beriodium dengan Kadar Ekskresi Iodium Urin pada anak Sekolah Dasar.

Pembimbing I: Dr. dr. Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM, Pembimbing II: Dr. Dra. Diffah Hanim, M.Si. Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar belakang: Iodium di dalam urin merupakan indikator biokimia yang non invasive dan

marker yang baik untuk menentukan asupan iodium terkini. Kadar Iodium dalam urin pada anak usia sekolah dan ibu hamil merupakan indikator yang baik untuk mengukur jumlah asupan iodium, karena 90 % iodium dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin. Kadar iodium dalam urin dianggap sebagai penanda biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui asupan iodium dan status iodium populasi serta adanya defisiensi iodium dalam suatu wilayah atau populasi. Defisiensi iodium bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya GAKI, GAKI juga bisa disebabkan oleh zat goitrogenik antara lain tiosianat yang dapat mengadakan kompetisi dengan iodium dalam proses sintesis hormon tiroid. Besarnya masalah GAKI di masyarakat salah satunya dapat diketahui dengan melakukan survei pada anak sekolah usia 6-12 tahun yaitu dengan pemeriksaan Ekskresi Iodium Urin (EIU). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar Ekskresi Iodium Urin pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.

Metode: Desain penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross-sectional.

Subjek penelitian adalah anak Sekolah Dasar usia 9-12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6. Jumlah sampel sebesar 97 anak yang diambil dengan metode simple random sampling. Status gizi diukur dengan menggunakan indikator IMT/U, asupan iodium diperoleh menggunakan metode food recall 3 x 24 jam, Kadar iodium dalam garam diukur dengan menggunakan metode titrasi di laboratorium BPGAKI Magelang, zat goitogenik dan ekskresi iodium urin (EIU) yang diambil dari urin sewaktu diukur dengan menggunakan metode spektrofotometer di Laboratorium BPGAKI Magelang. Analisis data bivariat menggunakan uji Pearson Correlation dengan p < 0,050.

Hasil: Rerata status gizi 0,14 ± 1,25 kg/m2, rerata zat goitrogenik 1,58 ± 1,22 ppm, rerata

asupan iodium 0,09±0,16 µg/hr, rerata garam beriodium 78,43 ± 36,65 ppm dan rerata kadar Ekskresi Iodium Urin 1065,75 ± 732,95 µ/L. Hubungan status gizi dengan kadar EIU (r= 0,076, p= 0,460). Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU (r= 0,217, p= 0,032). Hubungan asupan iodium dengan kadar EIU (r= -0,095, p= 0,355). Hubungan garam beriodium dengan kadar EIU (r= 0,50, p= 0,627)

Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara zat goitrogenik dengan kadar EIU

sedangkan status gizi, asupan dan garam beriodium tidak berhubungan secara bermakna dengan kadar EIU pada anak Sekolah Dasar.

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Eny Kunarti, S531408020, 2016. The relationship of nutrient status, goitrogenic

substance, intake and iodized salt with urine iodine excretion levels in elementary school children. Supervisor I: Dr. dr. Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM, Co-Supervisor II: Dr.

Dra. Diffah Hanim, M.Si. Post Graduate of Sebelas Maret University.

ABSTRACT

Background: Iodine in urine was an indicator of the non invasive biochemical and good

marker for determining the current iodine intake. Iodine levels in the urine in school age children and pregnant women was a good indicator to measure the amount of iodine intake, since 90% of iodine in the body is excreted into urine. Iodine content in urine was considered a biochemical marker that can be used to determine the intake of iodine and iodine status of the population and the presence of iodine deficiency in a region or population. Iodine deficiency was not the sole cause of the occurrence of IDD, IDD can also be caused by substances goitrogenic among others thiocyanate which can hold a competition with iodine in the thyroid hormone synthesis. The magnitude of the problem in society IDD one of which can be determined by conducting a survey of school children aged 6-12 years was the examination of urine iodine excretion (UIE). This study aimed to analyze the relationship between nutritional status, goitrogenic substances, intake and iodized salt with urine iodine excretion levels in elementary school children in the District Randublatung, Blora.

Methods: The study design was an observational analytics with a cross sectional approach.

The subjects of the research were 9-12 years old elementary school children in grade 4, 5, and 6. Amount of sample used was 97 students by simple random sampling. Nutrient status was measured by using BMI/A indicator, iodium intake earned by the method of food recall 3x24 hours, salt iodium degree measured by titration method in Research Institute of Iodine Deficiency Disorders Magelang laboratory, goitrogenic substance and urine iodine excretion (UIE) taken from urine when it was measured by using spektrofotometer method in Research Institute of Iodine Deficiency Disorders Magelang laboratory. The data analysis bivariate used Pearson Correlationtest with p < 0.050.

Result: The mean nutritional status 0.14 ± 1.25 kg/m2, mean substances goitrogenic 1.58 ±

1.22 ppm, mean iodine intake 0.09 ± 0.16 mg /day, mean iodized salt 78.43 ± 36.65 ppm, and mean urine iodine excretion levels 1065.75 ± 732.95 μ/L. The relationship nutritional status with UIE levels (r = 0.076, p = 0.460). The relationship substance goitrogenic with UIE levels (r = -0.217, p = 0.032). The relationship iodine intake with UIE levels (r = -0.095, p = 0.355). The relationship iodized salt with UIE levels (r = 0.500, p = 0.627)

Conclusion: There was significant correlation between substances goitrogenik with UIE

levels while nutritional status, intake and iodized salt does not significantly related with UIE levels to the primary school children.

Keywords: Nutrition status, iodine intake, goitrogenic substance, iodine intake, iodized salt,

Gambar

Gambar 3.1. Alur Penelitian ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Ceky Primayuta (2009) bahwa variabel current ratio mempunyai pengaruh

[r]

WSBP : Optimis meraih Kontrak Rp1 Triliun pada Januari 2018 MEDC : Siapkan Global Bond USD400 Juta.. JSMR : Mengkaji Emisi Project Bond 4 Ruas ROTI : Memperbesar

PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM JAWA TENGAH.

Mengenai tinjauan hukum Islam terhadap jual beli properti Perumahan Taylon Syari‟ah Kabupaten Pati didapati dari beberapa rujukan Al - Qur‟an maupun hadits yang telah

Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain berupa perairan laut dimana sumberdaya yang cukup dominan di wilayah tersebut

Model Spot Capturing akan memberikan kebebasan dalam mengaktualisasi gelombang otak global mulai dari imajinasi, kreasi dan logika. Semua siswa dapat menjalani proses

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu usaha mengumpulkan, menyusun, dan menginterprestasikan data kemudian menelitinya,