• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

oleh : Tia Gustiani NIM 1000674

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

oleh

Tia Gustiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Tia Gustiani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

TIA GUSTIANI

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.Si NIP. 195801261987032001

Pembimbing II

Drs. H. Andrian Rustaman, M.Ed.,Sc. NIP. 195002011984011001

Mengetahui,

(5)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

ABSTRAK

Penelitian deskriptif ini bertujuan memberikan gambaran perangkat asesmen dan penerapannya dalam pembelajaran pada respirasi serangga di SMP berdasarkan kurikulum 2013. Perangkat asesmen dibuat oleh peneliti dan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Perangkat asesmen terdiri dari rubrik observasi untuk menilai kompetensi sikap spiritual (KI-KD 1) dan sikap sosial (KI-KD 2); tes tertulis untuk menilai kompetensi pengetahuan (KI-KD 3); rubrik asesmen kinerja kelompok, rubrik asesmen keterampilan berkomunikasi dan rubrik penilaian LKS untuk menilai kompetensi keterampilan (KI-KD 4). Hasil analisis butir soal menunjukan bahwa asesmen tes kurang efektif karena nilai validitas 0,48 (interpretasi: cukup) meskipun reabilitas 0,65 (interpretasi: tinggi). Hasil analisis guru dan observer menunjukan bahwa semua perangkat non-tes efektif dan autentik, kecuali perangkat asesmen sikap spiritual. Kriteria pada rubrik asesmen sikap spiritual tidak sesuai dengan kompetensi dasar. Hasil observasi dan angket siswa menunjukan bahwa guru menerapkan asesmen secara efektif melalui pelaksanaan transparansi penilaian dan penggunaan asesmen untuk meningkatkan pembelajaran. Hampir seluruh siswa (85%) termotivasi oleh penilaian yang dilakukan oleh guru; 92,5% siswa menggunakan kriteria penilaian yang diberikan guru sebagai standar kerja yang harus ditunjukan; dan 92,5% siswa terdorong untuk memperbaiki kinerja dan cara belajar pada pembelajaran selanjutnya.

(7)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF ASSESSMENT BASED 2013 CURRICULUM ON INSECTS RESPIRATION CONCEPT LEARNING IN JUNIOR HIGH

SCHOOL

ABSTRACT

The purpose of this descriptive study was described assessment tools and the implementation on insects respiration learning in junior high school based 2013 curriculum. The assessment tools made by researchers and implemented by teacher in the classroom learning. This assessment tools consisted of observation rubric to asses the competence of spiritual attitude (KI-KD 1) and social attitudes (KI-KD 2); written test to assess knowledge competency (KI-KD 3); group performance rubrics, communication skills rubric and student worksheets rubric to asses skills competency (KI-KD 4). Results validity and reliability of analysis items test was less effective with rate 0.48 (sufficiently valid) and 0.65 (significantly reliable). Results of analysis by teachers and observers showed that non-test assessment tools were effective and authentic, except assessment of spiritual attitude. Criteria of spiritual attitude observation rubric were incompatible with KD. Result of observation and student questionnaire showed that teacher implemented assessment effectively. Teacher applied the assessment transparently and used it to improve learning. Almost of all students (85%) were motivated by the assessment process; 92.5% of students used the assessment criteria as the standard of work that must be performed; and 92.5% of students are encouraged to improve their performance and their learning in the next lesson.

(8)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………...…i

PERNYATAAN...………...…ii

KATA PENGANTAR…..………...iii

ABSTRAK………...v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Batasan Penelitian ...4

D. Tujuan Penelitian ...5

E. Manfaat Penelitian ...5

BAB II KAJIAN TEORI A. Asesmen Kurikulum 2013 ... 7

B. Asesmen Autentik ...9

C. Penerapan Asesmen yang Efektif ...13

D. Reabilitas dan Validitas Asesmen ...15

D. Tinjauan Pembelajaran dan Asesmen ...16

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian...24

C. Metode Penelitian ...26

D. Definisi Operasional ...26

(9)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pembuatan Perangkat Asesmen ...30

G. Teknik Pengumpulan Data ...37

H. Analisis Data Penelitian ...38

H. Prosedur Penelitian ...40

I. Alur Penelitian ...44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ...46

1. Bentuk Perangkat Asesmen ...46

2. Kajian Efektivitas Perangkat Asesmen ...46

3. Kajian Efektivitas Penerapan Asesmen ...48

B. Pembahasan ...52

1. Perangkat Asesmen ...52

2. Efektivitas Penerapan Asesmen ...61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...71

B. Saran...72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 77

(10)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B 8.………...8

2.2 Pengorganisasian Materi pada Bab Energi dalam Sistem …...………16

2.3 Penilaian KI-KD pada Pembelajaran Konsep Respirasi Serangga.……17

2.4 KI-KD 1 dan 2 pada Pembelajaran Bab Energi dalam Sistem Kehidupan …...…17

2.5 KI-KD 3 pada Pembelajaran Energi dalam Sistem 8.……...……...19

2.6 KI-KD 4 pada Pembelajaran Energi dalam Sistem Kehidupan...23

2.7 Keterampilan Kinerja Siswa pada Kegiatan Praktikum.……...22

2.8 Keterampilan Berkomunikasi Siswa.………...23

3.1 Kriteria Efektivitas Perangkat Asesmen ……..………...….27

3.2 Kriteria Efektivitas Penerapan Asesmen ………..…..…28

3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Asesmen...…………...28

3.4 Kisi-kisi Lembar Analisis Perangkat Asesmen Non-Tes….….………..29

3.5 Kisi-kisi Angket Siswa ………...……….30

3.6 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis ...33

3.7 Kisi- Kisi Penialian KI-KD 4.……… ………...……34

3.8 Perangkat Asesmen Tahap Uji Coba ………..………27

4.9 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 1 (Sikap Spiritual)...34

4.10 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 2 (Sikap Sosial)...35

4.11 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 3 (Pengetahuan)...35

4.12 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 4 (Penilaian Kinerja)...36

4.13 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 4 (Penilaian Produk)...36

3.14 Kisi-kisi Pengumpulan Data Kajian Asesmen Autentik...37

3.15 Kategori Keterlaksanaan Penerapan Asesmen Autentik...38

3.16 Kategori Persentase Jawaban Angket Siswa...39

(11)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1 Perangkat Asesmen Autentik Tahap Penerapan...46

4.2 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 1 (Sikap Spiritual)...47

4.3 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 2 (Sikap Sosial)...47

4.4 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 3 (Pengetahuan)...47

4.5 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 4 (Penilaian Kinerja)...47

4.6 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 4 (Penilaian Produk)...47

4.7 Transparansi Penerapan Asesmen Autentik...49

4.8 Penerapan Asesmen dalam Meningkatkan Pembelajaran...50

4.9 Kesesuaian Hasil Penilaian Tahap Penerapan...51

4.10 Profil Kompetensi Sikap...51

(12)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Bagan Desain Penelitian…...……...…...….25

3.2 Bagan Alur Penelitian …………....………...……...…..43

4.1 Format Rubrik Penilaian Sikap Spiritual...…………...53

4.2 Format Rubrik Penilaian Sikap Sosial...……..…………...….56

4.3 Format Asesmen Kinerja Kelompok ...59

4.4 Grafik Kejelasan Kriteria Penilaian ………...….62

4.5 Grafik Perbandingan Penilaian Guru dan Siswa ...64

4.6 Grafik Asesmen dalam Meningkatkan Motivasi Belajar...…...67

4.7 Grafik Manfaat Asesmen Autentik dalam Mendorong Perbaikan...67

4.8 Grafik Respon Siswa terhadap Beban Penilaian...68

4.9 Grafik Respon Siswa terhadap Proses Penilaian...68

4.10 Grafik Kesesuaian Penilaian Guru dan Observer...69

4.11 Grafik Kesesuaian Hasil Penilaian...………...….70

(13)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Perangkat Pembelajaran.…...……...…...….77

B. Instrumen Kajian Perangkat Asesmen...….……...……...…..88

C. Perangkat Asesmen Tahap Uji Coba dan Penerapan..…...95

D. Data Profil Kemampuan Siswa Tahap Uji Coba…..…...….122

E. Data Profil Kemampuan Siswa Tahap Penerapan...129

F. Data Kajian Hasil Pelaksanaan Asesmen………...…142

G. Hasil Analisis Perangkat Asesmen... ...63

H. Dokumentasi Tahap Uji Coba...65

I. Dokumentasi Tahap Penerapan...66

(14)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2013/2014 (Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs), namun implemen-tasinya masih bersifat terbatas pada kelas I, VI, VII dan X di beberapa sekolah pilihan (Kemendikbud, 2013a). Salah satu elemen esensial dalam perubahan kurikulum ini adalah standar penilaian pendidikan. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan).

Salah satu tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Penilaian kompetensi peseta didik pada kurikulum 2013 mencakup tiga standar kompetensi lulusan (SKL), yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan (Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompe-tensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah). Ketiga kompeKompe-tensi tersebut sama dengan standar kompetensi pada kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perbedaannya terletak pada adanya penilaian sikap spiritual, kompetensi inti (KI) dan pengelompokan kompetensi dasar (KD).

(15)

2

Implementasi kurikulum 2013 menekankan bahwa pengembangan teknik dan instrumen penilaian hasil belajar menggunakan pendekatan autentik (Permen-dikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013), serta proses penilaian dalam pembelajaran harus dapat mencakup penilaian seluruh kompetensi (Permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang Kurikulum SMP/MTs). Penilaian tersebut dikenal dengan istilah penilaian autentik atau asesmen autentik (authentic assesment). Asesmen autentik sendiri bukan merupakan bentuk asesmen yang

baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Bentuk asesmen ini telah banyak diperkenalkan dalam beberapa modul pembelajaran sebagai teknik penilaian dalam pembelajaran tematik, terutama mata pelajaran IPA. Namun, sebagian besar guru tidak tertarik dan tidak mau menggunakannya karena hanya dianggap membuang waktu, energi dan mahal, serta harus dirancang dengan baik (Rustaman, 2006).

Asesmen autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran (output) pembelajaran (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan). Lebih jelas lagi, Mueller (2005) mengartikan asesmen autentik sebagai sebuah bentuk penilaian dimana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas nyata yang menunjukkan aplikasi bermakna dari pengetahuan esensial dan keterampilan yang dimilikinya. Asesmen autentik juga dikenal sebagai asesmen alternatif (alternative assessment) karena merupakan segala jenis bentuk penilaian di luar penilaian konvensional atau tradisional (Rustaman, 2006).

(16)

3

tinggi dan respon siswa terhadap standar yang ketat (Scott, 2003). Selain itu, penilaian dengan cara ini dirasakan lebih adil dan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran (Zainul dan Nasution, 1994, dalam Poerwanti, 2011, Herrington & Herrington, 1998 dalam Gulikers, 2004). Beberapa riset dan studi kasus menunjukan bahwa penggunaan asesmen autentik juga memiliki dampak penting terhadap kemampuan praktek pedagogik guru (Dimartino et.al, 2007).

Implementasi kurikulum 2013 dilengkapi dengan pengadaan Buku Guru yang memberikan jaminan terhadap kegiatan penilaian pada proses dan hasil belajar peserta didik (Kemendikbud, 2012b). Buku Guru ini dilengkapi dengan petunjuk penilaian secara singkat. Kemendikbud juga membuat silabus pembelajaran untuk memperingan beban kerja guru, yang di dalamnya terdapat uraian singkat bentuk penilaian. Selain itu, terdapat pula beberapa modul yang dibuat oleh Kemendikbud sebagai pendukung implementasi kurikulum 2013. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat suatu perangkat asesmen berdasarkan petunjuk yang terdapat dalam berbagai dokumen kurikulum 2013 dalam suatu pembelajaran. Perangkat asesmen yang dimaksud tersebut merupakan perangkat asesmen yang memiliki kesesuaian dengan pendekatan autentik sesuai dengan ketentuan standar penilaian dalam kurikulum 2013.

Konsep yang dipilih untuk dikaji adalah konsep respirasi. Konsep respirasi merupakan konsep yang baru untuk jenjang SMP kelas VII. Pada kurikulum KTSP, konsep ini dipelajari pada jenjang SMA kelas XII dengan standar

kompetensi “memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme” (BNSP, 2006). Pada kurikulum 2013, konsep ini terintegrasi dalam bab Energi, yaitu respirasi sebagai salah satu bentuk dari perubahan atau transformasi energi. Kompetensi dasar menunjukan secara jelas bahwa proses pembelajaran dilakukan melalui praktikum sesuai dengan KD 4.9, yaitu melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi pada hewan (Kemendikbud, 2013a). Melalui penelitian

dengan judul “Penerapan Asesmen Berdasarkan Kurikulum 2013 pada

(17)

4

tentang perangkat dan penerapan asesmen dalam pembelajaran berdasarkan tuntutan kompetensi kurikulum 2013.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan asesmen berdasarkan kurikulum 2013 pada pembelajaran konsep respirasi serangga di SMP? Rumusan masalah ini dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk perangkat asesmen berdasarkan kurikulum 2013 yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi siswa dalam pembelajaran konsep respirasi serangga di SMP?

2. Bagaimana efektivitas perangkat asesmen yang digunakan dalam penilaian kompetensi siswa pada pembelajaran konsep respirasi serangga di SMP?

3. Bagaimana efektivitas penerapan asesmen berdasarkan kurikulum 2013 dalam penilaian kompetensi siswa pada pembelajaran konsep respirasi serangga di SMP?

C.Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah pada tujuan dan rumusan masalah yang telah ditentukan. Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Perangkat asesmen yang dibuat oleh peneliti mencakup penilaian pada kompe-tensi inti (KI) dan kompekompe-tensi dasar (KD) 1, 2, 3, dan 4 yang terkait dengan konsep respirasi serangga di kelas VII semester 2 berdasarkan Kurikulum 2013.

2. Kajian efektivitas perangkat asesmen meliputi kesesuaian isi, kesesuaian konstruk, kejelasan kriteria dan efisiensi rubrik yang diperoleh dari hasil analisis oleh guru dan observer menggunakan format analisis yang dibuat oleh peneliti.

(18)

5

kompetensi dasar (KD) dan konteks situasi atau pengalaman nyata (involves real-word experience).

4. Kajian efektivitas penerapan asesmen meliputi keterlaksanaan transparansi penilaian dan penggunaan asesmen dalam meningkatkan pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi observer dan angket siswa.

5. Perangkat asesmen diterapkan oleh guru pada satu kelas penerapan untuk menilai kompetensi siswa dalam pembelajaran melalui metode praktikum

“Pengamatan Respirasi Serangga”.

D.Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang penerapan asesmen berdasarkan kurikulum 2013 pada pembelajaran konsep respirasi serangga di SMP, meliputi bentuk perangkat asesmen yang efektif dan sesuai dengan pendekatan autentik yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi siswa, serta proses penerapan asesmen yang efektif.

E.Manfaat

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran dalam upaya penerapan asesmen pada implementasi kurikulum 2013. Selain itu, adapun beberapa manfaat lainnya yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi gambaran penerapan asesmen pada pembelajaran konsep respirasi serangga di SMP, baik bentuk perangkat asesmen yang digunakan maupun penerapannya dalam pembelajaran.

2. Bagi Siswa

(19)

6

meningkatkan motivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses penilaian dalam pembelajaran.

3. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi mengenai penerapan asesmen berdasarkan kurikulum 2013, khususnya pada konsep respirasi, serta bahan rekomendasi terkait bentuk perangkat dan penerapan asesmen yang efektif dan sesuai dengan pendekatan autentik.

4. Bagi Peneliti Lain

(20)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Lembang yang berlokasi di Jalan Raya Lembang Nomor 357, Kecamatan Sumur Bandung, Kabupaten Bandung Barat. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang dipilih oleh Dinas Pendidikan dalam tahap uji coba pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2014.

Subjek penelitian merupakan perangkat asesmen dalam pembelajaran konsep respirasi serangga yang dibuat oleh peneliti berdasarkan kurikulum 2013. Pada tahap uji coba, perangkat asesmen digunakan oleh guru A untuk menilai kompetensi 40 orang siswa kelas VII-A. Sedangkan pada tahap penerapan, perangkat asesmen hasil perbaikan digunakan oleh guru B untuk menilai kompetensi 40 orang siswa kelas VII-E. Penentuan kelas uji coba dan penerapan dipilih secara simple random sampling karena dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (Sugiyono, 2006).

B.Desain Penelitian

Penelitian didesain untuk melihat gambaran penerapan asesmen berdasarkan Kurikulum 2013 pada pembelajaran konsep respirasi serangga terhadap siswa kelas VII. Penelitian dibagi menjadi dua tahap utama, yaitu tahap pembuatan perangkat asesmen dan tahap penerapan asesmen. Perangkat asesmen dibuat oleh peneliti berdasarkan studi literatur yang meliputi analisis dokumen kurikulum 2013 dan sumber refernsi lain yang menunjang. Perangkat yang telah dibuat di-judgement oleh dosen ahli, kemudian diuji coba oleh guru A untuk menilai

kompetensi 40 siswa pada proses pembelajaran di kelas VII-A. Data hasil uji coba kemudian dianalisis sebagai dasar perbaikan perangkat asesmen.

(21)

25

diambil berupa efektivitas penerapan asesmen berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan asesmen oleh observer; efektivitas perangkat asesmen berdasarkan analisis perangkat asesmen oleh guru dan observer; respon siswa berdasarkan hasil angket; serta respon guru dan observer berdasarkan hasil wawancara. Selain itu, digunakan pula hasil penilaian guru dan observer menggunakan perangkat asesmen sebagai data pendukung. Analisis kesesuaian perangkat asesmen dengan pendekatan autentik dilakukan oleh peneliti berdasarkan data hasil analisis efektivitas perangkat. Untuk lebih jelas maka desain penelitian disajikan dalam Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian Penjaringan respon guru dan

observer melalui angket

Hasil (data) Studi literatur

Uji coba perangkat asemen oleh guru A pada siswa kelas VII-A

Penyusunan perangkat asesmen

Analisis hasil uji coba

Perbaikan perangkat asesmen

Penerapan perangkat asemen oleh guru B pada siswa kelas VII-E

Observasi efektivitas penerapan asesmen dalam pembelajaran oleh observer

Analisis perangkat asemen oleh guru dan observer

Penjaringan respon siswa melalui angket T AH AP P E M B UATAN P E RAN G K AT A SE SM E N T AH AP P E N E RAP AN

Analisis kesesuaian perangkat asesmen dengan pendekatan autentik dilakukan

(22)

26

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa dan peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti (Arikunto, 2006). Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dan proses pembuatan perangkat asesmen berdasarkan kurikulum 2013 pada pembelajaran konsep respirasi serangga, meliputi efektivitas dan kesesuaian perangkat dengan pendekatan autentik, beserta efektivitas penerapan perangkat tersebut dalam proses penilaian kompetensi siswa. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah perangkat asesmen yang efektif dan autentik sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dan rekomendasi bentuk penilaian dalam pembelajaran.

D.Definisi Operasional

Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari konsep-konsep yang terkait dalam penelitian ini:

1. Penerapan asesmen yang dimaksud pada judul penelitian ini meliputi dua tahapan utama, yaitu tahap pembuatan perangkat asesmen dan penerapannya dalam pembelajaran. Proses pembuatan perangkat asesmen terdiri dari tahap studi literatur, penyusunan perangkat asesmen, tahap uji coba perangkat dan perbaikan perangkat. Perangkat asesmen hasil perbaikan kemudian diterapkan dalam pembelajaran.

2. Asesmen berdasarkan kurikulum 2013 adalah bentuk perangkat penilaian yang sesuai dengan pendekatan autentik, yaitumemiliki kesesuaian isi dengan KI dan KD, serta memuat konteks situasi atau pengalaman nyata (involves real-word experience).

(23)

27

dari kesesuaian isi, kesesuain konstruk, kejelasan kriteria dan efisiensi rubrik yang diperoleh melalui hasil analisis oleh guru dan observer menggunakan format analisis yang dikembangkan oleh peneliti, serta kesesuaian hasil penilaian antara guru dan observer sebagai data pendukung.

4. Efektivitas penerapan asesmen merupakan keberhasilan penggunaan perangkat asesmen dalam pembelajaran melalui keterlaksanaan transparansi penilaian dan penggunaan asesmen dalam meningkatkan pembelajaran berdasarkan hasil observasi oleh observer dan hasil angket siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa bentuk instrumen kajian asesmen yang digunakan untuk mengungkap efektifitas perangkat dan penerapan asesmen dalam pembelajaran. Berikut kisi-kisi efek-tivitas perangkat (tabel 3.1) dan penerapan asesmen (3.2) berdasarkan kriteria asemen yang efektif dari Assessment Reform Group (2008) dalam Changing Assessment Practice (Process, Principles and Standards) dan Learning

Development Unit (2008) dalam Effective Practice in Assessment “Blue Book, 3rdEdition”.

Tabel 3.1 Kriteria Efektivitas Perangkat Asesmen

No. Aspek Sub-Aspek Sumber

1.

Efektivitas perangkat asesmen tes

Analisis butir soal Hasil Anates V.4.0.9

2.

Efektivitas perangkat asesmen non-tes

Kesesuaian isi

Lembar analisis perangkat asesmen Kesesuaian konstruk

Kejelasan kriteria Efisiensi rubrik

3. Kesesuaian hasil penilaian

(24)

28

Tabel 3.2 Kriteria Efektivitas Penerapan Asesmen

No. Aspek Sub-Aspek Sumber

1. Transparansi asesmen

Informasi kriteria penilaian Lembar observasi, angket siswa Informasi hasil penilaian Lembar observasi,

angket siswa 2. Peningkatan pembelajaran melalui penggunaan asesmen

Guru menggunakan asesmen untuk meningkatkan

pembelajaran siswa.

Lembar observasi, angket siswa Siswa menggunakan asesmen

untuk meningkatkan pembelajaran mereka.

Angket siswa

1. Lembar Observasi Penerapan Asesmen

Lembar observasi penerapan asesmen adalah panduan observasi berupa daftar ceklis yang berisi beberapa indikator dalam keterlaksanaan tahapan penerapan asesmen oleh guru selama kegiatan penilaian berlangsung (Lampiran B.1). Kriteria keterlaksanaan penerapan asesmen yang efektif berdasarkan standar dari Assessment Reform Group (2008).

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Asesmen

No. Tahapan Deskriptor

1. Pendahuluan Guru menginformasikan kriteria penilaian. Siswa menyepakati kriteria penilaian.

2. Pelaksanaan

Guru mengumpulkan bukti hasil pembelajaran siswa melalui berbagai teknik asesmen yang relevan.

Guru memberikan waktu bagi siswa untuk merefleksikan dan menilai pekerjaan mereka sendiri.

Waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran.

3. Pengolahan

hasil Guru mengolah hasil penilaian.

4.

Feedback (umpan balik)

Guru memberikan feedback (umpan balik) kepada berupa hasil penilaian dan cara untuk meningkatkan hasil

(25)

29

2. Lembar Analisis Perangkat Asesmen Non-Tes

Lembar analisis perangkat asesmen non-tes (Lampiran B.2) menggunakan bentuk daftar ceklis. Lembar analisis ini merupakan pengembangan dari “Format Analisis Rancangan Penilaian dalam RPP” yang terdapat dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2013b) dan kriteria rubrik asesmen (Kemendikbud, 2013c; Mueller, 2012). Penggunaan daftar ceklis dipilih untuk mempermudah pengolahan data dan spesifik pada kriteria data yang ingin diungkap oleh peneliti. Berikut merupakan kisi lembar analisis:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Analisis Perangkat Asesmen

No. Aspek Deskiptor

1. Kesesuaian isi

1) Perangkat asesmen sesuai dengan KI. 2) Perangkat asesmen sesuai dengan KD.

3) Perangkat asesmen sesuai dengan materi pembelajaran

2. Kesesuaian konstruk

1) Teknik asesmen sesuai dengan hasil belajar yang hendak dicapai (target).

2) Pernyataan dalam rubrik menun-jukan perilaku yang dapat diamati.

3) Perangkat asesmen dapat meng-informasikan profil kemampuan siswa.

3. Kejelasan kriteria

1) Pernyataan dalam rubrik meng-gunakan bahasa jelas. 2) Penjabaran kriteria dalam rubrik tidak tumpang tindih. 3) Terdapat kesesuaian antara penjabaran kriteria dan skor.

4. Efisiensi rubrik

Bentuk rubrik sederhana (mencakup aspek paling esensial untuk dinilai).

Perangkat asesmen mudah digunakan (praktis). Perangkat asesmen tidak membebani guru dalam penggunaannya.

3. Angket Siswa

(26)

30

penilaian. Adapun satu pertanyaan terbuka yang berfungsi untuk mengungkap saran siswa terhadap kegiatan penilaian (Lampiran B.3).

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Siswa

No. Aspek Deskriptor Sebaran Butir

1. Informasi penilaian

Informasi kriteria penilaian 1,2,3,4

Informasi hasil penilaian 8

2. Respon siswa

Respon siswa terhadap proses

penilaian 5,6,7

Respon siswa terhadap hasil

penilaian 9,10

4. Pemberian umpan

balik (feedback) 11,12

4. Lembar Panduan Wawancara

Lembar panduan wawancara (Lampiran B.4) digunakan untuk mengungkap tanggapan guru dan observer secara lebih luas terkait perangkat dan penerapan asesmen pada pembelajaran. Tanggapan yang yang hendak diungkap dari kegiatan wawancara ini adalah efektifitas dan efisiensi perangkat asesmen, kekurangan dan kelebihan perangkat asesmen, serta kendala penerapan perangkat asesmen. Teknik wawancara juga dilakukan untuk mengungkap beberapa kejadian penting atau kejadian di luar rencana penelitian sebagai data tambahan.

5. Catatan Peneliti (Field Notes)

Instrumen ini berupa catatan yang dibuat peneliti yang memuat kejadian-kejadian penting selama penelitian berlangsung untuk menunjang pembahasan peneliti (Lampiran B.5).

F. Pembuatan Perangkat Asesmen

(27)

31

serangga. Adapun tahap penyusunan dan tahap uji coba yang dirinci sebagai berikut:

1. Penyusunan Perangkat Asesmen

Menurut Rustaman (2006), penyusunan asesmen non-tes terdiri dari empat tahapan, yaitu mengidentifikasi standar, memililih tugas (task) autentik, mengidentifikasi kriteria untuk tugas (task) dan membuat standar kriteria atau rubrik. Standar dibuat berdasarkan hasil analisis kurikulum (KI-KD) yang diuraikan dalam bentuk indikator penilaian. Pembuatan indikator juga disesuaikan berdasarkan pertimbangan ketercapaiannya dan pengalaman belajar yang akan diberikan. Pembelajaran konsep respirasi serangga dilakukan melalui metode praktikum. Task yang dipilih dalam penilaian ini adalah melakukan praktikum pengamatan respirasi serangga berdasarkan lembar kerja yang terdapat pada Buku Siswa (Lampiran A.4). Task ini bertujuan mengarahkan siswa untuk menunjukan keterampilan yang dimiliki selama kegiatan praktikum berlangsung. Lembar kerja berfungsi sebagai panduan siswa untuk melakukan percobaan dan pengamatan respirasi serangga, serta berisi beberapa pertanyaan pengarah untuk melihat keterampilan siswa dalam mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk tulisan. Selain itu, dipilih task membuat laporan praktikum.untuk mengungkap keterampilan siswa dalam mengolah data dan mengkomunikasikan hasil secara tulisan.

a. Penilaian Sikap

(28)

32

b. Tes Tertulis

Penilaian KI-KD 3 (pengetahuan) menggunakan teknik tes tertulis. Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadapa cakupan materi yang dipersyaratkan sesuai dengan tujuan mata pelajaran tertentu (Uno & Koni, 2012). Tes terdiri dari dua bentuk soal, yaitu satu soal subjektif (esai atau uraian) dan 10 soal bentuk objektif (pilihan ganda). Soal tes uraian meminta siswa untuk menjelaskan fungsi proses respirasi dalam kehidupan sehari-hari. Soal tes pilihan ganda terdiri dari keterangan (stem) dan empat pilihan jawaban (opsi), siswa hanya perlu memilih opsi yang benar tanpa memberikan alasan pemilihan opsi tersebut.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis

No. Indikator Jumlah Soal Sebaran

3.6.1 Siswa dapat menjelaskan konsep

respirasi. 2 1,2

3.6.3 Siswa dapat menyebutkan faktor

yang mempengaruhi respirasi 1 7

4.9.1

Siswa dapat melakukan

percobaan “Pengamatan Respirasi

Serangga”

7 3,5,6,4,9,10

Setiap jawaban soal pilihan ganda yang benar diberi nilai 1, sedangkan jawaban salah dan kosong bernilai 0. Penilaian jawaban pada soal uraian menggunakan rubrik dengan rentang skor 1-3. Jadi, total keseluruhan skor adalah 16. Penentuan nilai siswa didapat dari perhitungan berdasarkan rumus berikut:

c. Penilaian Keterampilan

(29)

33

Rubrik terdiri dari empat tingkat penjabaran kriteria kinerja dengan rentang skor 50-80 menggunakan format asesmen baru yang dikembangkan Wulan (tanpa tahun c). Sedangkan, rubrik penilaian produk atau laporan terdiri dari rubrik asesmen dengan tiga tingkat penjabaran kriteria yang dikombinasikan dengan sistem pembobotan di tiap bagian aspek yang dinilai sesuai dengan tingkat kesulitannya.

Tabel 3.7 Kisi- Kisi Penialian KI-KD 4

No. Penilaian Kriteria

1. Kinerja

Melakukan praktikum sesuai dengan tahapan dan petunjuk secara tepat

Merangkai alat praktikum

Melakukan proses pengukuran (menimbang dan membaca skala pipa respirometer)

Mengkomunikasikan hasil percobaan

2. Produk

Mengolah data hasil percobaan dalam bentuk tabel dan grafik

Membuat kesimpulan

2. Tahap Uji Coba

Perangkat asesmen yang telah disusun diuji coba oleh Guru A untuk menilai kompetensi 40 siswa kelas VII-A pada pembelajaran konsep respirasi serangga melalui metode praktikum. Berikut rincian perangkat asesmen yang digunakan:

Tabel 3.8 Perangkat Asesmen Autentik Tahap Uji Coba

Kompetensi Task Teknik Perangkat penilaian Keterangan

KI/KD 1 (Sikap Keagamaan)

Pertanyaan

terbuka Rubrik scoring jawaban

Lampiran C.1.2

Observasi Rubrik asesmen sikap spiritual

Lampiran C.1.1 KI/KD 2

(Sikap Sosial) Observasi

Rubrik asesmen sikap sosial

Lampiran C.2 KI/KD 3

(Pengetahuan) Tes tertulis

10 soal pilihan ganda dan 1 soal esai

(30)

34

Kompetensi Task Teknik Perangkat penilaian Keterangan

KI/KD 4 (Keterampilan) Melakukan praktikum pengamatan serangga ber-dasarkan lembar kerja pada Buku Siswa (lam-piran A.4) Penilaian kinerja Rubrik asesmen keterampilan cara kerja

Lampiran C.4.1 Rubrik asesmen keterampilan pengamatan Lampiran C.4.2 Rubrik asesmen keterampilan berkomunikasi Lampiran C.4.3 Laporan hasil praktikum Penialian produk

Rubrik asesmen isian LKS

Lampiran C.4.4

3. Hasil Analisis Perangkat Asesmen Tahap Uji Coba

[image:30.595.114.511.112.305.2]

a. Asesmen KD-KI 1 (Sikap Spiritual)

Tabel 3.9 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 1 (Sikap Spiritual)

No. Aspek Hasil Analisis

Guru (%) Observer (%)

1. Kesesuaian konstruk 100 100 2. Kesesuaian isi 100 95 3. Kejelasan kriteria pada rubrik 100 80 4. Efisiensi rubrik 100 100

(31)

35

[image:31.595.114.510.154.237.2]

b. Asesmen KD-KI 2 (Sikap Sosial)

Tabel 3.10 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 2 (Sikap Sosial)

No. Aspek Hasil Analisis

Guru (%) Observer (%)

1. Kesesuaian konstruk 100 87 2. Kesesuaian isi 100 87 3. Kejelasan kriteria pada rubrik 100 100 4. Efisiensi rubrik 100 100

Hasil analisis menunjukan bahwa rubrik asesmen sikap sosial telah memiliki kriteria yang jelas dan efisien dalam penggunaannya. Namun, beberapa observer menilai bahwa kriteria dalam rubrik tidak menggambarkan KD secara utuh. Tidak semua kriteria dalam KD dinilai karena akan menyulitkan penilaian, maka hanya dipilih beberapa kriteria yang paling esensial dan mudah untuk diamati. Tidak terdapat perbaikan untuk rubrik penilaian KI-KD ini.

c. Asesmen KD-KI 3 (Pengetahuan)

Tabel 3.11 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 3 (Pengetahuan)

Tahap Validitas Reliabilitas

Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi

Penerapan 0,12 Sangat Rendah 0,22 Rendah

(32)

36

d. Asesmen KD-KI 4 (Keterampilan)

Tabel 3.12 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 4 (Asesmen Kinerja)

No. Aspek Hasil Analisis

Guru (%) Observer (%)

1. Kesesuaian konstruk 100 100 2. Kesesuaian isi 100 90 3. Kejelasan kriteria pada rubrik 17 80 4. Efisiensi rubrik 100 60

[image:32.595.114.510.561.643.2]

Hasil analisis guru dan observer (tabel 3.12) menujukan bahwa rubrik asesmen kinerja memiliki kesesuaian isi dan konstruk. Perangkat asesmen memiliki kesesuaian isi dengan KI-KD dan materi pembelajaran. Konstruk perangkat asesmen menunjukan perilaku yang dapat diamati sesuai sasaran yang ditargetkan. Namun, hasil analisis guru menunjukan bahwa penjabaran kriteria dalam rubrik tidak jelas. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan antara hasil penilaian guru dan observer selama tahap uji coba (lampiran D.4). Kesesuaian penilaian antara guru dan observer pada penilaian selama praktikum berlangsung hanya berkisar 20% dan 37,5%. Asesmen kinerja siswa selama praktikum pun tidak bisa dilakukan secara individu karena praktikum dilakukan secara berkelompok dan terdapat pembagian tugas dalam pengerjaannya. Rentang skor yang diberikan pun kurang ideal untuk pencapaian KKM. Berdasarkan hasil analisis dan temuan tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan pada perangkat asesmen dengan mengubah format dan rentang skor penilaian.

Tabel 3.13 Hasil Analisis Asesmen KD-KI 4 (Asesmen Produk)

No. Aspek Hasil Analisis

Guru (%) Observer (%)

1. Kesesuaian konstruk 40 80 2. Kesesuaian isi 40 80

3. Kejelasan kriteria pada rubrik 100 100 4. Efisiensi rubrik 0 46,7

Penilain produk dilakukan melalui task membuat rubrik laporan praktikum, task tersebut sesuai dengan yang tercantum pada silabus (Lampiran A.1). Laporan

(33)

37

tercantum pada tabel penilaian. Dalam tabel penilaian tiap aspek memiliki bobot yang berbeda disesuaikan dengan tingkat kesulitannya (Lampiran C.4.4). Pada tahap uji coba, penilaian produk ini tidak digunakan oleh guru karena dianggap membebani siswa. Menurut Wulan (tanpa tahun b), asesmen yang dilakukan harus diupayakan agar benar-benar adil dan tidak memberatkan siswa. Maka untuk tahap uji coba penelti mengembangkan asesmen isian LKS sebagai asesmen produk.

G.Teknik Pengumpulan Data

[image:33.595.117.530.441.714.2]

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan berbagai teknik, Untuk menggambarkan pengumpulan data supaya lebih terarah dan jelas maka dibuat kisi-kisi umum penelitian. Hal ini menunjukkan hubungan antara data yang diinginkan dalam penelitian, sumber data, metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Berikut merupakan kisi-kisi pengumpulan data kajian asesmen:

Tabel 3.14 Kisi-kisi Pengumpulan Data Kajian Asesmen

No. Data yang

Diinginkan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data Instrumen yang Digunakan

1. Data efektivitas penerapan asemen

Hasil lembar

observasi penerapan asemen autentik oleh obsever Observasi Lembar observasi penerapan asemen autentik Hasil jawaban angket

siswa nomor 1,2,3,8,11

Angket Angket siswa

2.

Deskripsi efek-tivitas perangkat asesmen

Hasil lembar analisis perangkat asesmen autentik oleh guru dan observer Analisis Lembar analisis perangkat asesmen autentik

3. Respon siswa

Hasil angket siswa nomor

4,5,6,7,9,10,12,13

Angket Angket siswa

4. Respon guru dan observer

Hasil kegiatan

wawanvcara Wawancara

(34)

38

H.Analisis Data

Analisis data dilakukan berdasarkan sifat data. Seluruh data yang diperoleh diintegrasikan untuk dianalisis secara menyeluruh, adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Analisis Data Perangkat Asesmen

[image:34.595.206.418.368.463.2]

Hasil penerapan perangkat tersebut menghasilkan data berupa nilai siswa yang nantinya dikategorisasi, kemudian dianalisis dan diintepretasi untuk melengkapi gambaran penerapan asesmen itu sendiri. Perangkat asesmen sikap dikategorisasi berdasarkan skala angka pada rubrik yang terdiri dari kategori baik sekali, baik, cukup dan kurang. Sedangkan, hasil tes tertulis dan keterampilan (kinerja dan isian LKS) diinterpretasikan berdasarkan skala 0-100 menurut penafsiran Muhibbin Syah (2005).

Tabel 3.15 Kategori Nilai Siswa pada KI/KD 3

Skor Interpretasi

80-100 Sangat baik

70-79 Baik

60-69 Cukup

50-59 Kurang

< 49 Sangat kurang

2. Analisis Data Instrumen Kajian Asesmen a. Lembar Observasi Penerapan Asesmen

Data hasil obsevasi yang dilakukan beberapa observer diakumulasi dan dianalisis untuk mengecek kesesuaian hasil observasi antar masing-masing observer. Pengolahan data pada lembar observasi dilakukan dengan cara menghitung frekuensi kemunculan tahapan indikator penerapan asesmen autentik dari masing-masing observer. Data yang diperoleh berupa daftar cek dari lembar observasi dihitung kemudian dipersentasekan. Setiap jawaban “ya” observer bernilai satu poin. Cara penghitungan persentase daftar cek tersebut dengan rumus:

(35)

39

[image:35.595.190.446.196.307.2]

Hasil rata-rata persentase selanjutnya disesuaikan dengan kategori keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan penafsiran Harahap (1982), sebagai berikut:

Tabel 3.16 Kategori Keterlaksanaan Penerapan Asesmen Persentase

Keterlaksanaan (%) Kategori

81 - 100 Baik sekali

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 - 20 Kurang sekali

b. Angket Siswa

Jawaban siswa pada item pertanyaan tertutup dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan nilai presentase. Nilai tersebut diinterpretasi dan dikategorikan berdasarkan skala 0-100 menurut penafsiran Koentjaraningrat (1997) (tabel 3.17). Sedangkan, alasan pemilihan jawaban pada angket tertutup yang dituliskan siswa dianalisis dan diintepretasi secara deskripstif senagai data pendukung.

Tabel 3.17 Kategori Persentase Jawaban Angket Siswa

Persentase (%) Kategori

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir separuhnya

50 Separuhnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya

[image:35.595.188.435.546.683.2]
(36)

40

c. Lembar Analisis Perangkat Asesmen Non-Tes

Data hasil analisis dari daftar ceklis yang dilakukan beberapa observer dianalisis untuk megetahui efektivitas perangkat asesmen berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Guttman (tabel 3.18). Skor yang didapatkan dijumlahkan menjadi skor total yang kemudian dibuat total nilai dan pesentasenya sebagai ukuran ketercapaian efektivitas perangkat asesmen.

Tabel 3.18 Skor Pernyataan pada Lembar Peniaian Guru Berdasarkan Skala Guttman (Sugiyono, 2006)

No Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor

1 Sesuai/Tepat/Terkait/Logis/Ya/Jelas 1

2 Tidak sesuai/ Tidak tepat/Terkait/ Tidak logis/ Tidak /

Tidak jelas 0

d. Lembar Panduan Wawancara

Analisis data wawancara terhadap guru diolah dengan cara mentranskrip hasil wawancara dalam bentuk tulisan. Data tersebut dianalisis untuk mengetahui secara lebih luas pendapat guru dan observer terkait efektivitas, efisiensi kelebihan dan kelemahan, serta kendala penerapan perangkat asesmen autentik sebagai salah satu data penunjang dalam pengolahan data hasil penelitian.

e. Catatan Peneliti

Data dari catatan kejadian-kejadian penting selama proses penelitian berlangsung dianalisis dan diintepretasi sebagai data pendukung hasil data dari instrumen lainnya.

I. Prosedur Penelitian

(37)

41

1. Pembuatan Perangkat Asesmen

Tahapan pengembangan perangkat asesmen yang dikembangkan oleh peneliti terdiri dari tahap studi literatur, tahap penyusunan dan tahap uji coba. Berikut rincian tahapan pengembangan pengembangan perangkat asesmen:

a. Studi Literatur

Tahap studi literatur dilakukan melalui analisis dokumen kurikulum 2013 dan sumber referensi lain yang menunjang. Dokumen kurikulum yang dikaji meliputi kompetisi inti (KI) dan kompetisi dasar (KD) beserta silabus (Lampiran A.1) dan petunjuk penilaian Buku Guru (Lampiran A.2) pada pembelajaran konsep respirasi serangga. Selain itu, dilakukan pula analisis materi Buku Guru (Lampiran A.3) dan Buku Siswa (Lampiran A.4) untuk mengetahui kedalaman kompetensi pengetahuan yang perlu diberikan.

b. Penyusunan Perangkat Asesmen

Hasil analisis kurikulum berserta perangkat pendukungnya dijadikan dasar untuk memilih tugas (task) dan bentuk penilaian yang akan digunakan. Indikator dibuat berdasarkan pertimbangan ketercapaiannya dan pengalaman belajar yang akan diberikan. Indikator penilaian menggambarkan target yang diharapkan dicapai oleh siswa dan mencakup kompetensi pada KI-KD 1,2,3 dan 4. Jenis target ini nantinya akan memberikan gambaran teknik penilaian apa yang sesuai. Tahapan selanjutnya adalah membuat kriteria untuk tugas (task) yang kemudian dijabarkan dalam bentuk rubrik, yaitu daftar kriteria yang menunjukan aspek-aspek yang akan dinilai mulai dari tingkat pencapain yang paling sempurna sampai tingkat pencapaian paling rendah. Kemudian, dipilih format asesmen yang paling sesuai dan efisien untuk diterapkan pembelajaran. Asesmen non-tes yang telah disusun, kemudian di-judgement oleh dosen ahli untuk menguji validitas perangkat (Nuryani, et.al. 1992:11; Nana Sudjana, 1995:13 dalam Poerwanti, 2006; Sugiyono, 2006).

c. Tahap Uji Coba

(38)

42

kemampuan siswa. Selain itu, dilakukan juga pengambilan data dengan menggunakan instrumen kajian perangkat asesmen, yaitu observasi efektivitas pelaksanaan perangkat asesmen, analisis perangkat asesmen dan angket siswa, serta dilakukan juga penilaian oleh observer sebagai data pembanding.

Data hasil kajian ini nantinya akan coba memberikan gambaran tentang efektivitas penggunaan asesmen. Hasil lembar analisis perangkat asesmen oleh observer dan guru dianalisis lebih dalam karena memuat data yang lebih spesifik tentang kualitas dan efektivitas asesmen. Adapun soal pilihan ganda dalam tes tertulis dianalisis menggunakan software ANATES V.4.0.9 (KarnoTo & Wibisono, 2004). Analisis tes dilaksanakan untuk mengetahui baik buruknya tes yang dilakukan pada soal-soal yang diberikan, meliputi analisis validitas, reliabilitas dan analisis butir soal (daya pembeda dan tingkat kesukaran), yang kemudian diinterpretasikan menggunakan tafsiran Arikunto (2006). Hasil analisis data uji coba ini dijadikan dasar untuk perbaikan perangkat asesmen.

2. Tahap Penerapan

Perangkat asesmen yang telah diperbaiki diterapkan oleh guru B dan 40 siswa kelas VII-B pada pembelajaran konsep respirasi serangga melalui metode praktikum untuk menilai kemampuan siswa. Sebelumnya dilakukan diskusi antara peneliti dan guru untuk membahas perangkat asesmen autentik dan menyamakan persepsi terhadap penetapan kriteria. Tahapan ini meliputi kegiatan: 1) penyampaian informasi dan kriteria penilaian oleh guru kepada siswa; 2) menyepakati kriteria pada asesmen autentik; 3) menggunakan asesmen autentik dalam pembelajaran; 4) pengolahan data hasil asesmen autentik oleh guru; 5) penyampaian umpan balik hasil penilaian oleh guru kepada siswa. Selama tahap penerapan dilakukan pengambilan data dengan menggunakan instrumen kajian perangkat asesmen, yaitu observasi efektivitas pelaksanaan perangkat asesmen, analisis perangkat asesmen dan angket siswa, serta dilakukan juga penilaian oleh observer sebagai data pembanding.

3. Pengolahan Data

(39)

43

(40)

44

J. Alur Penelitian

T AH AP P E M B UATAN P E RANG K A T AS E SM E N

Analisis kompetensi kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar

Analisis silabus, Buku Guru dan Buku Siswa

Kajian literatur tentang asesmen autentik pada kurikulum 2013

Penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar

Penjabaran indikator-indikator penilaian

Tahap Studi Literatur

Identifikasi standar (indikator penilaian)

Judgement perangkat asesmen oleh dosen ahli

Penentuan task

Penentuan teknik penilaian Pembuatan rubrik

Tahap Penyusunan Perangkat Asesmen

Perbaikan hasil uji coba Uji coba perangkat asesmen oleh

guru dan observer

Analisis hasil uji coba

Tahap Uji Coba

Observasi efektivitas uji coba asesmen dalam pembelajaran

(41)
[image:41.595.112.519.103.581.2]

45

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

Analisis dan intepretasi seluruh data hasil penelitian

Pembahasan data hasil penelitian

Penarikan kesimpulan Tanggapan siswa

Penyampaian informasi dan kriteria penilaian oleh guru kepada siswa

Siswa dan guru menyepakati kriteria pada asesmen

Penggunaan asesmen dalam pembelajaran

Pengolahan data hasil asesmen oleh guru

Penyampaian hasil penilaian dan feed back oleh guru kepada siswa.

TAHAP PENERAPAN ASESMEN

Observasi efektivitas uji coba asesmen dalam pembelajaran

Analisis perangkat asemen oleh guru dan observer

(42)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kompetensi siswa pada pembelajaran konsep respirasi dapat diukur menggunakan beberapa jenis asesmen, yaitu rubrik observasi sikap untuk menilai kompetensi sikap spiritual (KI-KD 1) dan (sikap sosial, KI-KD); tes tertulis untuk menilai kompetensi pengetahuan (KI-KD 3); rubrik asesmen kinerja kelompok, rubrik asesmen keterampilan berkomunikasi dan rubrik isian LKS untuk menilai kompetensi keterampilan (KI-KD 4).

Hasil analisis guru dan observer menunjukan bahwa seluruh perangkat non-tes efektif karena memiliki kesesuaian isi, kesesuaian konstruk, kriteria yang jelas dan efisien dalam penggunaannya. Hasil ini didukung oleh hasil penilaian antara guru dan observer yang tidak menunjukan perbedaan secara signifikan. Perangkat asesmen non-tes memiliki kesesuaian dengan pendekatan autentik, kecuali perangkat asesmen KI-KD 1. Kriteria pada rubrik observasi sikap spiritual tidak sesuai dengan kompetensi dasar. Hasil analisis soal tes tertulis menunjukan bahwa perangkat kurang efektif karena rendahnya perolehan nilai rata-rata siswa dan tingkat kesukaran soal yang terlalu tinggi untuk jenjang SMP, meskipun memiliki validitas cukup dan reabilitas tinggi.

(43)

72

dorongan melakukan perbaikan kinerja. Peningkatan pembelajaran oleh siswa ini berkaitan erat dengan terlaksananya transparansi penilaian.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Bagi Lembaga

Petunjuk teknik observasi oleh guru dalam Buku Panduan Guru sebagai teknik penilaian untuk KI-KD 1 untuk dikaji kembali karena KD yang tercantum berupa rasa kagum dan syukur sulit untuk diobservasi secara langsung oleh guru. Selain itu, diperlukan contoh penilaian KI-KD 1 yang representatif pada modul yang ada, bukan penjabaran secara umum. Tes yang tercantum dalam silabus harus menunjukan kesesuaian dengan pendekatan autentik. Adapun penempatan materi respirasi di kelas VII untuk dikaji kembali, berdasarkan temuan selama penelitian berlangsung, materi ini terlalu abstrak untuk jenjang SMP.

2. Guru

Guru hendaknya dapat menerapkan penilaian autentik dalam meningkatkan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dalam pengembangan dan penerapan asesmen autentik. Guru dapat memilih jenis penilaian yang paling esensial untuk dilakukan dalam pembelajaran karena sulit untuk menilai seluruh kompetensi siswa dalam satu waktu. Selain itu, dibutuhkan keterampilan dan pengalaman untuk melakukan penilaian dan pembelajaran dalam satu waktu terhadap jumlah siswa yang banyak.

3. Bagi Peneliti Lain

Saran bagi peneliti lain, antara lain: a) Pengembangan perangkat asesmen autentik perlu diuji coba beberapa kali agar dapat menghitung nilai reabilitas perangkat secara statistik, b) Proses analisis aperangkat asesmen sebaiknya dilakukan oleh beberapa dosen ahli (minimal 3 orang) untuk meningkatkan validitas perangkat, c) Pemilihan kelas uji coba dan penerapan dilakukan secara purposive agar data yang didapatkan lebih homogen. Selain itu, peneliti lain dapat

(44)
(45)

Gustiani, Tia 2014

PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Armansyah, W. (2013). Biologi Kelas XII : Pengertian Metabolisme. [Online]. Tersedia: http://www.biologisel.com/2013/11/pengertian-metabolisme.html. Diakses tanggal: 18 Agustus 2014.

Aryulina, D., Choirul M., & Syalfinaf M. (2010). Biology 2B for Senior High School Grade XI Semester 2. Jakarta: Esis.

Assessment Reform Group. (2008). Changing Assessment Practice (Process, Principles and Standards). [Online]. Tersedia: http://www.qub.ac.uk/aria/ JG%20Changing%20Assment%20Practice%20Final%20Final.pdf. Diakses tanggal: 18 Agustus 2014.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar isi. Jakarta: Dinas Pendidikan.

Black, P. & William, D.. Providing Students with Effective Feedback. Academic Leadership Journal Online, Volume 4, Issue 4.

Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., Jackson, R. (2008). Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Penilaian Otentik pada Pembelajaran Tematik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Penilaian Hasil Belajar KTSP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

DiMartino, J., Castaneda, A., Brownstein, M. & Miles, S. (2007). Authentic Assessment. Authentic Assessment, Vol. 2, Issue 4.

(46)

74

Gulikers, J. T. M., Bastiaen, T. J. & Kirschner, P. A. (2004). A Five-Dimensional Framework for Authentic Assessment. Educational Technology Research and Development, Vol. 52, No.3, pp. 67-86.

Harahap, N. (1982). Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Bulan Bintang.

Herman, J. L. (1992). What Research Tells Us About Good Assessment. Educational Leadership 49(8): 74-78.

Isahi, D.S. (2013). Praktikum Respirasi pada Serangga. [Online]. Tersedia:

http://www.praktikumbiologi.com/2013/02/praktikum-respirasi-pada-serangga.html. Diakses tanggal: 18 Agustus 2014.

Jonsson, A. & Svingby, G. (2007). The Use Of Scoring Rubrics: Reliability, Validity And Educational Consequences. Educational Research Review,Volume 2, pp. 130–144

Karno To & Wibisono, Y. (2004). Analisis Butir Soal dengan menggunakan Software Anates V4. [Online]. Tersedia: http://kuliah-fkip.umm.ac.id/pluginfile.php/47/mod_folder /content/3/Anatest_materi-%2program%20SKGJ/ANATES_V4.pdf?forcedownload=1. Diakses 18 September 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013a). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013b). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs IPA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013c). Model Penilaian Hasil Belajar SMA Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013d). Pedoman Penilaian Sikap. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013e). Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia. Learning Development Unit (2008). Effective Practice in Assessment “Blue Book,

3rdEdition” [Online]. Tersedia: http://www.ljmu.ac.uk. Diakses 18

September 2014.

(47)

75

McCarthy, G., Doyle, E., Buckley, P. & Carroll, C. (2013). Authentic assessment - Key to Learning. Innovative Business School Teaching - Engaging the Millennial Generation (pp. 81-92). United Kingdom: Routledge Self-Assessment and Reflection

Middle States Commission on Higher Education. (2007). Student Learning Assesment: Options and Resources, Second Edition. Philadelphia: Middle States Commission on Higher Education.

Mueller, Jon. (2005). The Authentic Assessment Toolbox: Enhancing Student Learning through Online Faculty Development. Journal of Online Learning and Teaching. Volume 1, Number 1, July 2005.

Mueller, Jon. 2012. Autenthic Assesment Toolbox [Online]. Tersedia: http://jfmueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/howstep3.html. Diakses 17 Januari 2014.

Poerwanti, J. I.S. (2011). Modul Asesmen Otentik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Popham, J. (2011). Classroom Assesment, Fouth Edition. Boston: Allyn & Bacon

Quigley, Lori. (2012). Authentic Assessment. Disampaikan pada College Workshop, May, 2012.

Ronis, Diane. (2007). Brain-Compatible Assesment, Second Edition. California: Corwin Press.

Rustaman, Nuryani Y. (2006). Penilaian Autentik dan Penerapannya dalam Pendidikan SAINS.

Scott, J. (2003). Authentic Assessment Tools. Educational Research Information Center.

Stiggins, R. J. (2005). Student-Involved Assessment for Learning, 4th Edition. Michigan: Pearson/Merrill Prentice Hal.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(48)

76

Wahono, Suryana, A., Cahyana, U., Kistinah, I., Anifah, A., Suryatin, B. (2013a). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wahono, Suryana, A., Cahyana, U., Kistinah, I., Anifah, A., Suryatin, B. (2013b). Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wulan, Ana Ratna. (2013). Penilaian Proses dan Hasil Belajar pada Kurikulum 2013 disampaikan pada PLPG Universitas Pendidikan Indonesia 2013.

Wulan, Ana Ratna. (tanpa tahun a). Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi.Universitas Pendidikan Indonesia: FPMIPA.

Wulan, Ana Ratna. (tanpa tahun b). Penggunaan Asesmen Bervariasi pada Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Daily Life dan Hand On. Universitas Pendidikan Indonesia: FPMIPA.

Gambar

Gambar                                                                                                     Halaman 3.1 Bagan Desain Penelitian....................................25
Gambar 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Efektivitas Perangkat Asesmen
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Asesmen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera

Berdasarkan hasil analisis tes keterbacaan yang diberikan kepada siswa, didapatkan hasil bahwa nilai rata-rata keterbacaan bahan ajar mandiri titrasi asam-basa yang telah

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 201I tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi Guruu?engawas dalam Binaan Kementerian

Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.. ASPEK KELAYAKAN

[r]

Lodaya Makmur Perkasa dengan Penerima Merek Dagang Sop Buah Lodaya serta hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian

Lodaya Makmur Perkasa dengan Penerima Merek Dagang Sop Buah Lodaya adalah tertulis dengan melalui tahapan yaitu pengajuan permohonan perjanjian, penilaian terhadap calon

Penetapan kadar betametason dan deksklorfeniramin maleat secara spektrofotometri ultraviolet dengan metode panjang gelombang berganda, dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu