iv
ABSTRAK
Perubahan cuaca yang tidak menentu yang dipengaruhi oleh global
warming seperti saat ini. Musim kemarau dan musim penghujan sudah tidak dapat
diprediksi lagi. Dikarenakan hal tersebut aktivitas manusia untuk mengeringkan
pakaian cukup terganggu dengan datangnya panas dan hujan yang tidak menentu.
Sangat merepotkan apabila pakaian yang dicuci tidak kering selama berhari-hari
sehingga tidak dapat digunakan.
Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang memadai dapat dirancang
sebuah pengering pakaian yang mampu mengeringkan pakaian secara otomatis
tanpa harus tergantung pada keadaan cuaca, sehingga dengan mudah dapat
mengeringkan pakaian. Sistem perancangan dan pembuatan pengering pakaian
otomatis ini dapat mendeteksi suhu dan kelembaban pada tingkat yang telah
ditentukan dan secara otomatis ketika telah mencapai suhu dan kelembaban yang
telah ditentukan alat akan berhenti bekerja, sehingga pengguna tidak perlu terus
cemas pakaian yang digunakannya rusak akibat suhu yang terlalu tinggi.
Perancangan dan pembuatan pengering pakaian otomatis ini menggunakan sistem
minimum Arduino Uno sebagai pengendali utama
v
ABSTRACT
Unpredictable weather changes that are affected by global warming as it
is today. The dry season and the rainy season is not predictable anymore. Due to
human activities it for drying clothes quite disturbed with the arrival of hot and
erratic rains. Very troublesome if the clothes are washed not dry for days and so
can not be used.
With the technology and science that can adequately designed a clothes
dryer capable of drying clothes automatically without having to depend on
weather conditions, so it can easily dry clothes. System design and manufacture
clothes dryers automatically can detect the temperature and humidity at a
predetermined level and automatically when it has reached a temperature and
humidity ranges specified appliance will stop working, so users do not have to
keep anxious clothing that uses damaged by temperatures too high , Design and
manufacture of automatic clothes dryer uses minimum Arduino Uno as the main
controller
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB IPENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Sistematika Penelitian ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Arduino Uno ... 4
2.2 Sensor Suhu dan Kelembaban (SHT11) ... 10
2.2.1 Kelembaban Relatif... 10
2.2.2 Prinsip Kerja Sensor... 12
2.3 Motor... 13
2.3.1 Jenis Jenis Motor Listrik ... 15
2.3.2 Motor AC/ Arus bolak-balik ... 16
2.3.3 Jenis-Jenis Motor AC ... 16
2.3.3.1 Motor AC Sinkron (Motor Sinkron) ... 16
2.3.3.2 Motor AC Induksi (Motor Induksi) ... 18
2.3.3.3 Komponen Utama Motor AC Induksi ... 18
2.3.3.4 Jenis-Jenis Motor Induksi ... 19
2.3.3.5 Kecepatan Motor AC Induksi ... 20
2.4 Resistor ... 22
2.5 LED (Light Emmiting Dioda) ... 23
2.6 Relay ... 24
2.6.1 Dasar-dasar Relay ... 25
2.6.2 Prinsip Kerja ... 26
2.6.3 Cara Kerja ... 27
2.6.3 Jenis-jenis dan Simbol Relay ... 29
2.6.5 Fungsi Relay ... 35
2.6.6 Aplikasi Relay ... 37
2.6.7 Spesifikasi Relay ... 38
2.8 Optocoupler ... 39
2.9 Dioda ... 42
viii
2.11 Lampu Pijar dan Fan ... 44
2.12 IDE (Integrated Development Environment) Arduino ... 46
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ... 48
3.1 Desain ... 48
3.2 Diagram Block ... 50
3.3 Rangkaian Schematic ... 51
3.4 Perancangan Hardware ... 52
3.5 Flowchart ... 56
3.6 Perancangan Software IDE ... 57
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA ... 59
4.1 Metode Pengujian ... 59
4.2 Pengujian terhadap sensor SHT 11 ... 60
4.3 Pengujian terhadap kelembaban ... 62
4.4 Pengujian terhadap waktu pengeringan ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino UNO ... 5
Gambar 2.2 Hubungan kelembaban terhadap output digital (SORH) ... 10
Gambar 2.3 Komunikasi serial 2 wire-biderectional dari microcontroller untuk pengambilan data ... 13
Gambar 2.4 Prinsip kerja motor listrik ... 15
Gambar 2.5 Klasifikasi Motor Listrik ... 15
Gambar 2.6 Motor AC Sinkron ... 16
Gambar2.7 Motor AC Induksi ... 18
Gambar2.8 Grafik Torque-Kecepatan Motor AC Induksi ... 21
Gambar 2.10 Resistor ... 22
Gambar 2.11 LED ... 24
Gambar 2.12 Sketsa sederhana relay ... 27
Gambar 2.13 skema relay ... 28
Gambar2.14 Rangkaian pada Relay ... 29
Gambar 2.15 rangkaian realy SPST ... 30
Gambar 2.16 rangkaian realy SPDT ... 31
Gambar 2.17 rangkaian realy DPST ... 31
Gambar 2.18 rangkaian realy DPST ... 32
Gambar 2.19 rangkaian realy QPDT ... 33
Gambar 2.20 timing Relay ... 34
Gambar 2.21 Latching Relay ... 34
Gambar 2.22 Optocoupler ... 40
Gambar 2.23 Rangkaian Internal Optocoupler ... 41
Gambar 2.24 Dioda ... 42
Gambar 2.25 Microswitch ... 43
Gambar 2.26 lampu pijar ... 44
Gambar 2.27 fan ... 45
Gambar 2.13 Tampilan IDE Arduino ... 47
Gambar 3.1 Desain pengering pakaian ... 49
Gambar 3.2 Diagram Block ... 50
Gambar 3.3 Rangkaian Schematic ... 51
Gambar 3.4 SHT Arduino masuk ... 52
Gambar 3.5 Relay Arduino Masuk ... 53
Gambar 3.6 Microswitch Arduino Masuk ... 54
Gambar 3.7 Rangkaian Relay dengan Motor AC ... 55
Gambar 3.8 Coding Microswitch ... 57
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino UNO ... 6
Tabel 2.2 Konstanta konversi untuk pengukuran RH ... 11
Tabel 2.3 Konstanta konversi untuk pengukuran temperature ... 11
Tabel 2.4 tabel konfigurasi pin SHT11 ... 13
Tabel 2.6 Spesifikasi Relay ... 39
Tabel 4.1 Hasil pembacaan suhu dan kelembaban... 60
Tabel 4.2 Hasil pembacaan suhu dan kelembaban setelah kalibrasi ... 61
Tabel 4.3 Hasil pengujian terhadap kelembaban ... 62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perubahan cuaca yang tidak menentu yang dipengaruhi oleh global
warming seperti saat ini. Musim kemarau dan musim penghujan sudah
tidak dapat diprediksi lagi. Dilkarenakan hal tersebut aktivitas manusia
dalam mengeringkan pakaian cukup terganggu dengan datangnya panas
dan hujan yang tidak menentu. Sangat merepotkan apabila pakaian yang
kita cuci tidak kering selama berhari-hari sehingga tidak dapat dikenakan.
Suhu matahari pada saat siang hari berkisar antara 33
0C - 39
0C (menurut
penelitian Badan Meteorology dan Geofisika pada tahun 2010)
dimanfaatkan untuk menjemur pakaian, namun cuaca yang tidak menentu
memaksa manusia tidak selalu dapat memanfaatkan panas tersebut.
Ketergantungan manusia pada panas matahari dalam pemanfaatannya
untuk mengeringkan pakaian belum dapat ditinggalkan dikarenakan belum
adanya alat dan teknologi yang mampu membantu manusia melepaskan
ketergantungan terhadap panas matahari.
2
ditentukan blower akan mati secara otomatis. Dipakai lampu pijar dengan
daya 100 Watt dikarenakan selain mengubah energi listreik menjadi chaya
lampu pijar juga menghasilkan panas dan panas yang dikeluarkan oleh
lampu pijar sesuai dengan kiasaran suhu panas yang dimanfaatkan untuk
mengeringkan pakaian. Dnegan suhu tersebut pakaian dapat kering
layaknya dijemur dengan matahari dan tidak perlu takut rusak karena suhu
terlalu panas.
1.2
Identifikasi Masalah
Bagaimana merancang dan membuat model dari sebuah pengering pakain?
1.3
Tujuan
Merancang dan membuat model dari sebuah pengering pakaian
1.4
Batasan Masalah
1.
Pengering pakaian yang dibuat berupa sebuah model yang
perbandingannya disesuaikan
2.
Pengering pakaian dirancang hanya untuk mengeringkan baju, kemeja,
kain lap dan celana jeans yang terbuat dari bahan perca, katun, nilon,
oxford, dan jeans
3.
Microcontroller yang digunakan pada perancangan pengering pakaian
adalah Arduino Uno
3
1.5
Sistematika Penelitian
Bab I : Pendahuluan
Berisi pembahasan mengenai latar belakang Perancangan dan
Pembuatan Pengering Pakaian Otomatis.
Bab II : Landasan Teori
Berisi penjelasan mengenai konsep dasar dari Arduino,
komponen
–
komponen dan program yang dipakai.
Bab III : Desain dan Perancangan
Berisi tentang desain rangkaian dan perancangan dari alat
Perancangan dan Pembuatan Pengering Pakaian Otomatis.
Bab IV : Hasil Uji Coba
Berisi tentang hasil uji coba untuk mengetahui cara kerja, fungsi
dan hasil akhir serta untuk mengetahui kekeliruan yang terjadi
antara perhitungan di atas kertas dan hasil uji coba.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Bedasar hasil perancangan dan pembuatan pengering pakaian, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Model Pengering pakaian dapat selesai dikerjakan dengan baik
2.
Pakaian dengen bahan-bahan yang ditentukan dapat dikeringkan
dengan alat ini
3.
Waktu pengeringan untuk perca, nilon, dan oxford adalah 1 jam
24menit
4.
Waktu pengeringan untuk katun adalah 2 jam 17menit
5.
Waktu pengeringan untuk jeans adalah 3 jam 7 menit
5.2
Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan dari perancangan dan
pembuatan pengering pakaian otomatis lebih lanjut:
1.
Penambahan beberapa fiture yang dapat memudahkan user seperti
penambahan alarm dan sistem terhubung ke HP
2.
Penggunaan sumber panas lain yang mampu lebih menghemat
biaya dan mempersingkat waktu
65
DAFTAR PUSTAKA
Barret, Steven.F. 2012. Arduino Microcontroller: Processing for Everyone!
Second Edition. Florida: Morgan and Claypool Publishers.
Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga
Sumanto, Motor Arus Bolak-Balik (Motor AC), Yogyakarta: Andi Offset
Brian Evans. 2011. Beginning Arduino Programming. Springer Science, New
York
Malvoni, Albert Paul. 1994. Prinsip-prinsip Elektronika, Jakarta: Erlangga
Optocoupler.
http://teknikelektronika.com/pengertian-Optocoupler-fungsi-prinsip-kerja-Optocoupler/. Diakses pada 15 juni 2016
Resistor. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor. Diakses pada 15 Maret 2016
Motor AC.
http://blog.unnes.AC.id/antosupri/motor-AC-teori-motor-AC-dan-jenis-motor-AC/. Diakses pada 15 Maret 2016
Landasan Teori
http://repository.usu.AC.id/bitstream/123456789/20991/3/Chapter%20II.
pdf. Diakses pada 22 April 2016
Relay. http://industri3061.woedpress.com/relay/. Diakses pada 15 maret 2016
SHT11. http//fahmizaleeits.wordpress.com/tag/cara-kerja-sensor-sht11/. Diakses
15 maret 2016