• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG DUNIA KERJA DAN MINAT MEMILIH PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN KELOMPOK PRODUKTIF KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG DUNIA KERJA DAN MINAT MEMILIH PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN KELOMPOK PRODUKTIF KIMIA."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Pembatasan Masalah... 8

1.3 Perumusan Masalah... 9

1.4 Definisi Operasional... 10

1.5 Tujuan Penelitian... 11

1.6 Manfaat Penelitian... 12

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS... 14

2.1 Kajian Pustaka... 14

2.1.1 Tinjauan Umum tentang Persepsi... 14

2.1.1.1 Pengertian Persepsi ... 14

2.1.1.2 Proses Terjadinya Persepsi ... 15

2.1.1.3 Persepsi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya... 16

2.1.1.4 Pengukuran Persepsi... 16

2.1.2 Memahami Dunia Kerja ... 17

2.1.3 Dunia Kerja dalam Pilihan Remaja... 19

2.1.4 Persepsi terhadap Dunia Kerja ... 20

2.1.5 Tinjauan Umum tentang Minat... 21

2.1.5.1 Pengertian Minat... 21

2.1.5.2 Indikator-Indikator Minat... 24

2.1.5.3 Pembentukan dan Perkembangan Minat... 24

2.1.5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Minat ... 26

2.1.5.5 Klasifikasi Minat... 29

2.1.5.6 Pengukuran Minat... 30

2.1.6 Tinjauan tentang Program Keahlian Analisis Kimia ... 34

2.1.7 Tinjauan tentang Prestasi Belajar ... 37

2.1.7.1 Pengertian Belajar ... 37

2.1.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 40

2.1.7.3 Faktor-Faktor Psikologis dalam Belajar ... 43

2.1.7.4 Prestasi Belajar ... 43

(2)

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.9 Minat Memilih Program Keahlian dalam Hubungannya

dengan Prestasi Belajar ... 47

2.2 Anggapan Dasar ... 49

2.3 Hasil Penelitian yang Relevan... 51

2.4 Hipotesis... 53

BAB III METODE PENELITIAN... 54

3.1 Metode Penelitian... 54

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 55

3.2.1 Variabel Penelitian ... 55

3.2.1.1 Variabel Bebas (X) ... 55

3.2.1.2 Variabel Terikat (Y) ... 56

3.2.2 Paradigma Penelitian ... 56

3.3 Data dan Sumber Data... 58

3.3.1 Data Penelitian ... 58

3.3.2 Sumber Data ... 58

3.4 Populasi dan Sampel ... 59

3.4.1 Populasi Penelitian ... 59

3.4.2 Sampel Penelitian ... 59

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data... 60

3.5.1.1 Angket... 60

3.5.1.2 Dokumentasi... 61

3.5.1.3 Studi Literatur... 61

3.5.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 62

3.5.3 Instrumen Penelitian ... 64

3.5.4 Uji Coba Instrumen... 65

3.5.4.1 Uji Validitas Instrumen... 65

3.5.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen... 69

3.6 Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data ... 72

3.6.1 Prosedur Pengumpulan Data... 72

3.6.2 Prosedur Pengolahan Data ... 72

3.6.3 Teknik Analisis Data ... 73

3.6.4 Deskripsi Pengolahan Data secara Prosentase ... 73

3.6.5 Deskripsi Pengolahan Data secara Uji Statistik ... 74

3.6.5.1 Pengolahan Skor Data Mentah menjadi T-Skor.... 74

3.6.5.2 Uji Homogenitas Varians Populasi... 74

3.6.5.3 Uji Normalitas Distribusi Frekuensi... 78

3.6.5.4 Uji Multikolinearitas... 80

3.6.5.5 Uji Linearitas Regresi ... 81

3.6.5.6 Menghitung Koefisien Korelasi ... 85

3.6.5.7 Keberartian Korelasi ... 86

3.6.5.8 Pengujian Hipotesis ... 88

3.6.5.9 Menghitung Koefisien Determinasi ... 88

3.7 Hipotesis Statistik... 89

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN... 90

4.1 Hasil Penelitian ... 90

(3)

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.1.1 Hasil Analisis Deskriptif antar Variabel X1, X2,

dan Y... 90

4.1.2 Uji Persyaratan Analisis... 97

4.1.2.1 Pengujian Normalitas... 97

4.1.2.2 Pengujian Homogenitas... 97

4.1.2.3 Pengujian Multikolinearitas... 98

4.1.3 Pengujian Hipotesis... 100

4.1.3.1 Pengaruh Persepsi Siswa tentang Dunia Kerja (X1) dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia (Y) ... 100

4.1.3.2 Perhitungan Koefisien Korelasi ... 101

4.1.3.3 Kontribusi Variabel X1 terhadap Y... 102

4.1.3.4 Uji Signifikansi X1 dengan Y... 102

4.1.3.5 Uji Regresi X1 dengan Y... 103

4.1.3.6 Pengaruh Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia (X2) dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia (Y) .. 106

4.1.3.7 Perhitungan Koefisien Korelasi... 107

4.1.3.8 Kontribusi Variabel X2 terhadap Y... 108

4.1.3.9 Uji Signifikansi X2 dengan Y... 108

4.1.3.10 Uji Regresi X2 dengan Y... 109

4.1.3.11 Hubungan Secara Bersama-Sama X1 dan X2 dengan Y... 112

4.1.3.12 Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda ... 113

4.1.3.13 Kontribusi Variabel X1 dan X2 terhadap Y... 113

4.1.3.14 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda ... 114

4.1.3.15 Uji Regresi Ganda X1 dan X2 dengan Y... 114

4.1.3.16 Uji Signifikansi Ganda X1 dan X2 dengan Y... 116

4.2 Pembahasan Penelitian ... 118

4.2.1 Pembahasan Pengaruh Persepsi Siswa tentang Dunia Kerja dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia ... 118

4.2.2 Pembahasan Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia ... 120

4.2.3 Pembahasan Persepsi Siswa tentang Dunia Kerja dan Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia... 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 123

5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA

(4)

1

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak terhadap keberhasilan

pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan

salah satu kegiatan yang paling pokok didalamnya terdapat interaksi antara guru

dengan peserta didik secara aktif dan berkesinambungan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga

pendidikan yang mengarahkan siswa memiliki intelektual serta keahlian tertentu

sesuai dengan bidang yang dipilihnya. Salah satu tujuan pokok SMK yaitu

menghasilkan lulusan yang berorientasi pada dunia kerja dengan pencapaian

kemampuan/keahlian dan kompetensi tamatan.

Dengan kata lain kontribusi pendidikan yang paling konkret pragmatis

adalah untuk menyiapkan kualitas manusia yang dapat diandalkan sebagai tenaga

kerja yang terampil. Pendapat Anne L.R. (1996: 1) dalam Journal Pendidikan

Sekolah Kejuruan dan Tantangan menyatakan bahwa:

(5)

2

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kompetitif. Masalah lain adalah bahwa kenyataannya, mutu Sumber Daya Manusia (SDM) sering dikeluhkan tidak siap kerja sebagai tenaga kerja di industri. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jalan keluar meningkatkan SDM kelompok kerja ini.

Keadaan di atas mendorong dunia pendidikan, khususnya pendidikan di

bidang kejuruan di Indonesia akhir-akhir ini memikirkan relevansi produknya

dengan orientasi dunia kerja. Hal ini merupakan konsekuensi logis yang

mengharuskan tujuan kegiatan dan proses pendidikan selalu berorientasi pada

dunia kerja.

Salah satu yang menjadi perhatian di kalangan SMK baik itu yang

bergerak dibidang rekayasa teknologi ataupun yang lainnya adalah mengenai

dunia kerja, hal ini merupakan target akhir dari penyelenggaraan pendidikan

kejuruan tersebut. Dalam dunia kerja ini lulusan SMK sebagai calon teknisi mulai

mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman yang telah

diperoleh di bangku sekolah yang telah dijadikan oleh para lulusan sebagai sarana

pendidikan dan latihan, selain itu juga di dunia kerja mereka akan menemukan jati

dirinya sebagai seorang teknisi tingkat menengah.

Kesenjangan antara hasil pendidikan kejuruan dengan tuntutan kebutuhan

masyarakat terlihat dari tingkat pengetahuan dan penguasaan keterampilan lulusan

SMK yang masih belum sepadan dengan tuntutan dunia kerja, serta belum

sesuainya bidang keahlian mereka dengan bidang-bidang pekerjaan yang

dibutuhkan dunia kerja. Masalah tersebut menjadi sebab meningkatnya jumlah

lulusan SMK yang mengganggur dan mengalami kesulitan mendapatkan

(6)

3

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kenyataan di lapangan, dimana para calon teknisi tingkat menengah ini

masih ada yang mengalami kesulitan untuk mengejar cita-citanya yakni yang

bekerja di dunia industri yang merupakan target akhir SMK dan para lulusannya.

Hal ini terjadi karena banyak sekali kekurangsinkronan dan kekurangsesuaian

antara proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dengan dunia kerja, baik

itu dari aspek kekurangsesuaian alat simulasi di sekolah, buku-buku yang dipakai

sebagai referensi, maupun informasi tentang dunia kerja.

SMK Negeri 13 Bandung merupakan salah satu dari beberapa SMK yang

mencetak para peserta didiknya untuk menjadi tenaga yang siap kerja. Salah satu

program keahlian yang ada yaitu program keahlian analisis kimia yang salah satu

tujuannya adalah menyiapkan peserta didik dalam memasuki lapangan pekerjaan

dan dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian analisis

kimia.

Dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada Kepala SMK

Negeri 13 Bandung khususnya untuk program keahlian analisis kimia

menunjukkan bahwa lulusan setiap periode adanya indikasi peningkatan

persentase tamatan yang diterima di lapangan kerja baik pemerintah maupun

swasta. Kondisi ketenagakerjaan tidak semata-mata persoalan proses belajar

mengajar, mengingat sisi pembelajaran dapat dikatakan keberhasilan memasuki

dunia kerja tidak terlepas dari prestasi belajarnya.

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha untuk membina

kepribadian, mengembangkan bakat dan minat yang sesuai dengan kemampuan

(7)

4

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

setiap individu satu dengan yang lainnya berbeda, hal ini dapat disebabkan karena

perbedaan dalam kemampaun fisik dan mental.

Salah satu diantara kesekian banyak yang termasuk kemampuan mental

adalah minat. Minat merupakan salah satu karakteristik emosional yang berkenaan

dengan adanya kecenderungan dari individu untuk memusatkan perhatian atau

meningkatkan aktivitas terhadap suatu objek atau kegiatan tertentu yang

dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku, rasa senang, terus melakukan apa

yang disukai serta tercermin dalam perilaku dan antara lain ditunjukkan dalam

prestasi belajar di sekolah. Dengan kata lain, minat dapat merupakan salah satu

prediktor untuk berhasilnya belajar.

Faktor minat juga menjadi indikator yang sangat penting untuk kelanjutan

selanjutnya dari seorang siswa untuk melanjutkan masa depannya. Sumadi

Suryadibrata (1983) mengemukakan bahwa ”Pemilihan jurusan atau program

keahlian pada lembaga pendidikan formal merupakan hal yang penting dan

sebaiknya dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga dicapai hasil belajar yang

tinggi”.

Sesuai dengan pendapat tersebut, pemilihan program studi di Sekolah

Menengah Kejuruan merupakan hal yang sangat penting dan sebaiknya dipilih

sesuai dengan minat dari calon siswa. Program keahlian analisis kimia adalah

salah satu program keahlian yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan. Seiring

dengan perkembangan industri di Indonesia, program keahlian analisis kimia

(8)

5

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Antusiasme yang tinggi dari calon siswa SMK yang ingin melanjutkan

studinya ke SMK program keahlian analisis kimia ditunjukkan oleh jumlah siswa

yang mendaftar ke program keahlian analisis kimia di SMK Negeri 13 Bandung

semakin meningkat dibandingkan dengan daya tampung yang tersedia.

Antusiasme siswa yang begitu tinggi untuk melanjutkan studinya ke SMK

program keahlian analisis kimia, menjadi salah satu indikator minat siswa yang

memilih program keahlian analisis kimia ini juga tinggi. Tetapi kita belum dapat

memprediksi secara langsung bahwa minat siswa itu tinggi hanya dengan melihat

banyaknya jumlah siswa yang memilih program keahlian analisis kimia.

TABEL 1.1

DAYA TAMPUNG SMK NEGERI 13 BANDUNG

No. Tahun Pendaftar Diterima Persentase yang

Diterima (%)

1. 1999 - 2000 126 99 79

2. 2000 - 2001 137 108 79

3. 2001 - 2002 159 108 68

4. 2002 - 2003 196 103 53

5. 2003 - 2004 285 144 51

6. 2004 - 2005 360 140 39

7. 2005 - 2006 402 184 46

8. 2006 - 2007 430 180 42

9. 2007 - 2008 515 293 57

Faktor-faktor yang dapat dijadikan dasar mengapa siswa SMK memilih

untuk melanjutkan studinya ke program keahlian analisis kimia adalah:

a. Bidang keilmuan, yang merupakan gabungan dari pelajaran teori dan praktek.

Selain teori siswa juga diarahkan untuk memiliki kemampuan dalam praktek,

sehingga diharapkan meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik

siswa. Pola pembelajaran di SMK Negeri 13 Bandung dilaksanakan dengan

(9)

6

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan didukung oleh fasilitas pembelajaran teori dan praktek yang memadai

sesuai tuntutan Dunia Usaha /Industri.

b. Prospek masa depan pekerjaan, kebutuhan akan tenaga kerja analis kimia

terus meningkat seiring dengan perkembangan industri di Indonesia (industri

farmasi, batu bara, kertas, makanan dan minuman, kimia, tekstil, polimer)

sehingga dunia usaha baik pemerintah maupun swasta makin membutuhkan

keahlian tersebut dan diharapkan akan membuka peluang yang lebih besar

dalam memperoleh kesempatan untuk bekerja setelah lulus nanti.

c. Bidang pekerjaan, bidang pekerjaan yang dapat diisi tamatan program

keahlian analisis kimia adalah sebagai quality qontrol dan quality assurance.

Semakin banyak industri maka semakin banyak kebutuhan akan tenaga quality

qontrol dan quality assurance dimana setiap industri selalu bersaing dalam

mempertahankan kualitas produknya.

Hal-hal yang telah diuraikan di atas merupakan informasi yang dapat

dijadikan salah satu indikator dari timbulnya minat siswa SLTP untuk

melanjutkan studinya ke SMK dengan program keahlian analisis kimia. Dalam

perkembangan selanjutnya minat seseorang terbentuk pada saat manusia

mengenali lingkungannya, serta tidak lupa dari apa yang dibawa dan timbul pada

diri individu. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Stoop (Deded

Setiawan, 1985: 26) bahwa: ”Bawaan dengan faktor luar yang tersedia serta

kesempatan merupakan perwujudan dari hasil interaksi antara sesuatu yang ada

pada diri seseorang dengan lingkungannya”. Orang yang memiliki minat yang

(10)

7

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memperoleh pengetahuan yang banyak, penguasaan materi yang luas, dan prestasi

belajar yang tinggi, sehingga terdapat hubungan yang erat antara minat,

penguasaan materi, dan prestasi belajar.

Melihat data yang ditunjukkan di SMK Negeri 13 Bandung, dengan

banyaknya jumlah siswa yang mendaftar yang tak sebanding dengan jumlah yang

terserap, akan ikut melonjakkan passing grade (bobot nilai) standar siswa yang

dapat diterima di program keahlian analisis kimia. Hal ini sudah barang tentu akan

meningkatkan kualitas murid yang nantinya akan belajar di program studi analisis

kimia. Kalau kita prediksikan antara minat siswa memilih program studi analisis

kimia dengan kualitas bobot nilai yang tinggi, seharusnya berbanding lurus

dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran yang berkaitan dengan program

keahlian analisis kimia.

Hasil penelitian sebelumnya (Endang Rohman, 2005) menyatakan bahwa

persepsi siswa tentang peluang kerja berpengaruh terhadap motivasi belajarnya

atau dengan kata lain untuk mencapai motivasi belajar yang optimal, seorang

siswa harus memiliki persepsi yang baik tentang peluang kerja. Sedangkan

(Heryanto, 2002) menyatakan bahwa pengaruh bakat, minat, dan kebiasaan

belajar berpengaruh terhadap hasil belajar statistik matematika mahasiswa. Hasil

penelitian (Romal Ginanjar, 2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan minat

mahasiswa menjadi tenaga kependidikan dengan prestasi belajar mata kuliah dasar

kependidikan.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka timbul keinginan penulis untuk

(11)

8

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia (Kimia Bahan Makanan,

Mikrobiologi, dan Kimia Instrumen)” penelitian terhadap Siswa Kelas 3

Program Keahlian Analisis Kimia Tahun Ajaran 2008/2009 di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 13 Bandung.

1.2 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya lingkup permasalahan yang ada dan menghindari

ketidakjelasan masalah yang akan diteliti maka penelitian ini dibatasi pada

permasalahan mengenai pengaruh persepsi siswa tentang dunia kerja dan minat

memilih program keahlian analisis kimia terhadap prestasi belajar mata pelajaran

kelompok produktif kimia (kimia bahan makanan, mikrobiologi, dan kimia

instrumen).

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persepsi siswa yang akan diteliti adalah pandangan dan tanggapan individu

tentang lapangan pekerjaan, kondisi pekerjaan, dan tuntutan karakteristik

individu dalam bidang analis kimia.

2. Minat yang timbul adalah minat siswa SMK memilih program keahlian

analisis kimia.

3. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

kelompok produktif kimia (kimia bahan makanan, mikrobiologi, dan kimia

(12)

9

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Lingkup penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 13 Bandung. Responden

yang diambil adalah siswa kelas 3 program keahlian analisis kimia tahun

ajaran 2008/2009.

1.3 Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh

persepsi siswa tentang dunia kerja dan minat memilih program keahlian analisis

kimia terhadap prestasi belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia (kimia

bahan makanan, mikrobiologi, dan kimia instrumen) di SMK Negeri 13 Bandung”

dengan rincian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang dunia kerja terhadap prestasi

belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia (kimia bahan makanan,

mikrobiologi, dan kimia instrumen) ?

2. Bagaimana pengaruh minat memilih program keahlian analisis kimia terhadap

prestasi belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia (kimia bahan

makanan, mikrobiologi, dan kimia instrumen) ?

3. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang dunia kerja dan minat memilih

program keahlian analisis kimia terhadap prestasi belajar mata pelajaran

kelompok produktif kimia (kimia bahan makanan, mikrobiologi, dan kimia

(13)

10

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.4 Definisi Operasional

Pentingnya definisi operasional dalam penelitian ini untuk mengetahui dari

terjadinya kesalahpahaman atau persepsi antara penulis dan pembaca dalam

memahami istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, istilah-istilah

dalam penelitian ini adalah:

a. Pengaruh

Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel

(variabel bebas dan variabel terikat).

b. Persepsi siswa tentang dunia kerja

Merupakan pandangan dan tanggapan individu tentang lapangan pekerjaan,

kondisi pekerjaan, dan tuntutan karakteristik individu dalam memasuki dunia

kerja.

c. Minat

Merupakan salah satu karakteristik emosional yang berkenaan dengan adanya

kecenderungan dari individu untuk memusatkan perhatian atau meningkatkan

aktivitas terhadap suatu objek atau kegiatan tertentu yang dimanifestasikan

dalam bentuk tingkah laku. Minat dalam penelitian ini adalah minat individu

siswa SMK dalam memilih program keahlian analisis kimia, ada kekuatan

atau dorongan yang menyebabkan siswa belajar program keahlian analisis

kimia sehingga siswa tersebut akan mempunyai respons terarah, memusatkan

perhatian, dan menyerap segala sesuatu yang berkaitan dengan program

(14)

11

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d. Prestasi belajar

Dalam penelitian ini adalah suatu hasil atau pencapaian dari suatu proses

belajar yang merupakan seperangkat kemampuan yang diharapkan, dalam hal

ini mengacu kepada nilai yang terdapat dalam nilai raport mata pelajaran

kelompok produktif kimia yaitu kimia bahan makanan, mikrobiologi, dan

kimia instrumen untuk semester lima yang berhasil dicapai oleh siswa.

e. Mata pelajaran kimia bahan makanan, mikrobiologi, dan kimia

instrumen

Adalah mata pelajaran inti program keahlian analisis kimia untuk kelas 3 di

SMK Negeri 13 Bandung.

Dengan demikian judul penelitian ini memiliki pengertian pengaruh

persepsi siswa tentang dunia kerja dan minat memilih program keahlian analisis

kimia terhadap prestasi belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia (kimia

bahan makanan, mikrobiologi, dan kimia instrumen) yang ditunjukkan oleh nilai

akhir raport semester 5 yang diperolehnya.

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan umum yang ingin dicapai,

yaitu:

“Memperoleh gambaran tentang pengaruh persepsi siswa tentang dunia kerja dan

minat memilih program keahlian analisis kimia terhadap prestasi belajar mata

pelajaran kelompok produktif kimia (kimia bahan makanan, mikrobiologi, dan

(15)

12

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah:

1. Untuk mendapatkan gambaran pengaruh persepsi siswa kelas III SMK Negeri

13 Bandung tentang dunia kerja di bidang analisis kimia terhadap prestasi

belajar.

2. Untuk mengetahui gambaran pengaruh minat memilih program keahlian

analisis kimia di SMK Negeri 13 Bandung terhadap prestasi belajar.

3. Untuk mengetahui gambaran pengaruh persepsi siswa tentang dunia kerja di

lapangan dan minat memilih program keahlian analisis kimia terhadap prestasi

belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat teoritis

Secara teoritis penulis mengharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu pendidikan dan

diharapkan penelitian ini juga dapat dijadikan dasar bagi peneliti lainnya yang

merasa tertarik untuk meneliti mengenai permasalahan yang sama.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, lembaga

pendidikan, masyarakat umum, dan bagi penulis sendiri.

1) Siswa

- Bahan masukan bagi siswa tentang pentingnya persepsi yang baik

(16)

13

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Memberikan sumbangan pemikiran kepada rekan-rekan calon siswa

yang akan memilih program keahlian di SMK agar dalam menjatuhkan

pilihan disesuaikan dengan minat yang dimilikinya.

2) Guru

- Sebagai bahan masukan mengenai alternatif pemecahan dalam

meningkatkan prestasi belajar dengan adanya persepsi yang baik tentang

dunia kerja dan memilih program keahlian sesuai dengan yang

diminatinya.

(17)

Anita Purnamasari, 2009 Pengaruh Persepsi Siswa ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Hasan (2002: 20) menyatakan bahwa “Metode penelitian adalah cara atau

jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan dan memiliki

langkah-langkah sistematis”. Sugiyono (2005: 6) menyatakan bahwa:

Penelitian menurut metode dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survei, ex post facto, eksperimen, naturalistik, penelitian kebijakan (policy research), penelitian tindakan (action research), evaluasi, dan sejarah.

Selanjutnya Kerlinger (Sugiyono, 2005: 7) mengemukakan bahwa:

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode penelitian melalui pendekatan survei. Sedangkan menurut tingkat

eksplanasinya, penelitian ini adalah termasuk penelitian asosiatif. Penelitian

asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kedudukan

variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel

lainnya (Sugiyono, 2005: 11), sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu: ”Pengaruh

Persepsi Siswa tentang Dunia Kerja dan Minat Memilih Program Keahlian

Analisis Kimia terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif

(18)

55

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian

Untuk memperjelas langkah penelitian serta alur berpikir seorang penulis,

maka diperlukan adanya paradigma penelitian kemudian dijabarkan dalam

penjabaran penelitian.

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam menganalisis data perlu diidentifikasikan terlebih dahulu data-data

yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Oleh sebab itu sebagai langkah awal

menetapkan variabel penelitian. Variabel sangat diperlukan sebagai titik acuan,

perhatian kita seperti dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (1996: 91) bahwa:

”Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian”. Maka untuk menentukan penjabaran dalam penelitian ini dibagi

menjadi dua variabel, yaitu:

3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

”Variabel bebas adalah faktor stimulus/input yaitu faktor yang dipilih,

dimanipulasi, diukur oleh peneliti untuk melihat pengaruh terhadap gejala yang

diamati” (Nasution, 1987: 36). Variabel bebas ini dapat disebut sebagai variabel

sebab. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: ”Persepsi

Siswa tentang Dunia Kerja (X1) dan Minat Memilih Program Keahlian Analisis

(19)

56

3.2.1.2 Variabel Terikat (Y)

”Variabel terikat yaitu faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui

efek variabel bebas” (Nasution, 1996: 36). Variabel terikat ini juga dapat disebut

sebagai variabel akibat. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini

adalah : ”Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia (Kimia

Bahan Makanan, Mikrobiologi, dan Kimia Instrumen)”.

Jika digambarkan hubungan antar variabel penelitiannya adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel

3.2.2 Paradigma Penelitian

Maksud dari paradigma penelitian menurut Sugiono (1992: 23) adalah:

Paradigma atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel dengan variabel lainnya sehingga akan mudah untuk dirumuskan permasalahan dalam melakukan penelitian, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diterapkan.

Jika digambarkan paradigma posisi masalahnya adalah sebagai berikut:

Variabel X1

Persepsi Siswa tentang Dunia Kerja

Variabel X2

Minat Memilih Program Keahlian

Analisis Kimia

Variabel Y

Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Kelompok Produktif Kimia rx1y

rx2y rx1x2

(20)

57

PARADIGMA PENELITIAN

SMK Program Keahlian

Analisis Kimia

Siswa Kelas 3

Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja (Variabel X1)

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia

(Variabel Y)

Temuan Penelitian

Kesimpulan

Saran

Minat Memilih Program Keahlian Analisis

Kimia (Variabel X2)

Keterangan:

: ruang lingkup penelitian

: alur penelitian

(21)

58

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data Penelitian

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta maupun angka.

Agar dalam penelitian diperoleh kesimpulan yang benar, dan untuk melaksanakan

pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, untuk hal tersebut data harus benar.

Adapun data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelompok produktif kimia yaitu

nilai akhir yang diperoleh siswa pada mata pelajaran kelompok produktif

kimia yang tertulis pada buku raport.

2. Hasil angket yang disebarkan kepada responden (siswa kelas 3 program

keahlian analisis kimia SMK Negeri 13 Bandung).

3.3.2 Sumber Data

Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (1996: 102) disebutkan bahwa:

”Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari

mana data tersebut diperoleh”. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

adalah:

1. Siswa program keahlian analisis kimia SMK Negeri 13 Bandung.

2. Guru mata pelajaran produktif kimia.

3. Kepala Sekolah SMKN 13 Bandung.

(22)

59

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi Penelitian

Dalam suatu kegiatan penelitian, istilah populasi tidak dapat dipisahkan

dengan kegiatan penelitian tersebut karena populasi merupakan sekelompok objek

yang akan dijadikan sumber penelitian, populasi tersebut dapat membentuk atau

berupa orang, benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang terjadi. Pengertian

populasi yang dikemukakan oleh Sudjana (1992: 6), yaitu:

Populasi adalah totalitas semua nilai yang merupakan hasil perhitungan ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kesimpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Berdasarkan pada data yang dibutuhkan maka yang menjadi populasi pada

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 program keahlian analisis kimia (AK)

SMK Negeri 13 Bandung dengan jumlah populasi sebagai berikut:

TABEL 3.1

REKAPITULASI JUMLAH SISWA KELAS 3 SMK NEGERI 13 BANDUNG

No. Kelas Jumlah Siswa

1 AK-1 35

2 AK-2 36

3 AK-3 37

4 AK-4 35

5 AK-5 37

Total 180

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi dan dianggap dapat mewakili seluruh

populasi yang diamati. Untuk mendapatkan sampel yang representatif, perlu

(23)

60

menetapkan perhitungan statistik untuk pengolahan data dan sampel serta

menetapkan teknik pengumpulan data.

Dalam penarikan sampel seorang peneliti perlu mempertimbangkan tentang

masalah, tujuan, hipotesis, metode, instrumen penelitian. Sebagai sampel diambil

60 orang dari jumlah keseluruhan siswa program keahlian analisis kimia. Penulis

mengambil sampel 30-35% dari jumlah populasi. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan Suharsimi Arikunto (1996: 107) bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 %-25 % atau lebih.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam suatu penelitian, dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa

teknik yang penulis gunakan untuk pembuktian hipotesis teknik tersebut antara

lain:

3.5.1.1 Angket

Angket yaitu cara pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan yang

disampaikan kepada responsden secara tertulis. Pengertian angket menurut

Suharsimi Arikunto (1996: 124) adalah: ”Angket adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responsden dalam arti

(24)

61

Angket dalam penelitian ini merupakan pengumpul data utama, yaitu untuk

mendapatkan data berupa skor mentah tentang pengaruh persepsi siswa tentang

dunia kerja dan minat memilih program keahlian analisis kimia terhadap prestasi

belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia.

3.5.1.2 Dokumentasi

Teknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data dari sumber

informasi yang berkaitan dengan masalah ini. Mohamad Ali dalam bukunya

”Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi” mengemukakan sebagai berikut:

Yang dimaksud dengan teknik dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik resmi maupun yang tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian dan semacamnya, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan (Moh. Ali, 1992: 42).

Dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi nilai akhir pada mata

pelajaran produktif kimia yang tertulis pada buku raport.

3.5.1.3 Studi Literatur

Studi literatur adalah langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi

tentang teori-teori pendekatan dan konsep-konsep yang erat hubungannya dengan

(25)

62

3.5.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi adalah rancangan berupa suatu daftar yang berbentuk matrik, yang

di dalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk penyusunan

angket. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka kisi-kisi ini dibuat dengan

tujuan untuk mengungkapkan tentang ”Seberapa besar pengaruh persepsi siswa

tentang dunia kerja dan minat memilih program keahlian analisis kimia terhadap

prestasi belajar mata pelajaran kelompok produktif kimia”. Kisi-kisi instrumen

(26)

63

TABEL 3.2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

KONSEP VARIABEL ASPEK YANG DIUKUR INDIKATOR INSTRUMEN NO ITEM JUMLAH RESPONSDEN

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja Dan Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia X1 Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja

Pandangan dan Tanggapan Siswa tentang

1. Lapangan Pekerjaan

Angket

1,4,7,10,11,14,15,18,19,22,24,25

12

Siswa Kelas 3 Program Keahlian Analisis Kimia Tahun Ajaran 2008/2009 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung

2. Kondisi Pekerjaan 6,9,12,

13,16,17,20,23 8

3. Tuntutan Karakteristik Individu

2,3,5,8,21,

26,27 7

X2

Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia

1. Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu objek yang diminatinya. 2. Objek-objek atau

kegiatan yang disenanginya.

3. Jenis-jenis kegiatan untuk mencapai hal-hal yang disenanginya.

4. Usaha untuk

merealisasikan keinginan, rasa senang terhadap sesuatu yang diminatinya.

Program Keahlian Analisis Kimia dilihat dari:

- Bidang Keilmuan

- Prospek masa depan (cita-cita pekerjaan)

- Bidang Pekerjaan

Angket 1,2,3,4,5,6 7,8,10,11,12,13,18,19,21 14,15,16,17,20,26 9,22,23,24,25 15 6 5 Y Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia

Nilai Raport Siswa SMK Pada Mata Pelajaran Kelompok Produktif

Analisis Kimia Dokumentasi

(27)

64

3.5.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah bentuk angket. Angket yang

dipergunakan adalah angket tertutup, artinya alternatif jawabannya sudah

disediakan. Responsden hanya tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang

paling sesuai dengan pendapatnya. Bentuk angket disusun menurut skala Likert.

Skala Likert terdiri dari lima alternatif jawaban. Setiap jawaban diberi skor satu

sampai lima untuk pernyataan yang berbentuk negatif dan bergerak dari lima ke

satu untuk pernyataan yang berbentuk positif.

Mengutip pendapat Nana Sudjana (1990: 170 ) menyatakan bahwa:

Dalam skala Likert, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada peneliti asal konsisten penggunaan, yang jelas skor untuk pernyataan positif dan negatif adalah sebaliknya.

Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa setiap jawaban responsden diberi

bobot sesuai dengan arah pernyataan yang bersangkutan adalah sebagai berikut:

TABEL 3.3

SKALA JAWABAN PADA SKALA LIKERT

Arah Pernyataan SS S R TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Adapun pertimbangan menggunakan model skala Likert dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Skala Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia

(28)

65

b. Skala Likert ini sangat luwes dan fleksibel, lebih fleksibel dari teknik

pengukur lain.

(S. Nasution, 1987: 89)

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, instrumen

tersebut harus memiliki tingkat kesahihan serta keterandalan (validitas dan

reliabilitas). Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1996: 135)

menyatakan bahwa: ”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang

penting yaitu valid dan reliabel”.

3.5.4 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen penelitian dilakukan terhadap 30 orang diluar

responsden, dan untuk mengujinya digunakan uji validitas dan reliabilitas

instrumen penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

validitas instrumen serta kejelasan makna yang hendak diungkap. Sesuai pendapat

Sanapiah Faisal (1982: 185) bahwa:

Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan

fungsi ukur dan alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatakan valid bila benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur, sedangkan reliabilitas pengukuran berhubungan dengan daya konstan alat pengukur di dalam melahirkan ukuran-ukuran yang sebenarnya dengan apa yang diukur. Alat ukur yang reliabel kecil kemungkinannya melahirkan ukuran yang berbeda-beda bila kenyataan obyeknya memang sama walaupun dilakukan oleh lain petugas dan atau lain kesempatan.

3.5.4.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat

(29)

66

dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang

hendak diukur. Untuk menguji validitas angket, digunakan rumus korelasi

Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

(Suharsimi Arikunto, 1996: 160)

Keterangan:

xy

r = Koefisien korelasi variable X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responsden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responsden uji coba

N = Jumlah responsden uji coba

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan taraf signifikan

 = 0,05 atau pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk = n –

2). Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikasi

tersebut, maka item angket tersebut diuji dengan uji - t dengan rumus sebagai

berikut:

(Sudjana, 1992: 380)

Keterangan:

t = Uji signifikansi korelasi

r = Koefisien korelasi

(30)

67

N = Jumlah responsden uji coba

Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, dengan kaidah

keputusan:

jika thitung > ttabel berarti item pernyataan valid, sebaliknya

thitung < ttabel berarti item pernyataan tidak valid.

(1) Hasil Uji Validitas Item Persepsi Siswa tentang Dunia Kerja (X1)

Variabel ini terdiri dari 30 butir/item pernyataan. Berdasarkan analisis data

diperoleh hasil bahwa dari 30 butir pernyataan yang diajukan, tiga butir

dinyatakan tidak valid, yaitu butir nomor 7, 14, dan 18. Item yang dinyatakan

tidak valid selanjutnya dibuang karena dianggap indikator sudah dapat diwakili

[image:30.595.116.513.246.754.2]

dari item yang lain.

TABEL 3.4 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI SISWA

TENTANG DUNIA KERJA (X1)

No.

Item ( r hitung ) ( t hitung ) ( t tabel ) Keputusan

1 0.354 2.005 1.701 V

2 0.367 2.088 1.701 V

3 0.512 3.153 1.701 V

4 0.382 2.184 1.701 V

5 0.32 1.786 1.701 V

6 0.421 2.458 1.701 V

7 0.077 0.408 1.701 TV

8 0.424 2.477 1.701 V

9 0.454 2.697 1.701 V

10 0.344 1.937 1.701 V

11 0.390 2.241 1.701 V

12 0.338 1.903 1.701 V

13 0.345 1.948 1.701 V

14 0.066 0.350 1.701 TV

15 0.488 2.958 1.701 V

16 0.420 2.446 1.701 V

17 0.456 2.709 1.701 V

18 0.302 1.679 1.701 TV

19 0.408 2.362 1.701 V

20 0.344 1.941 1.701 V

21 0.328 1.837 1.701 V

(31)

68

23 0.372 2.122 1.701 V

24 0.309 1.722 1.701 V

25 0.369 2.098 1.701 V

26 0.385 2.205 1.701 V

27 0.537 3.366 1.701 V

28 0.350 1.977 1.701 V

29 0.627 4.260 1.701 V

30 0.361 2.046 1.701 V

(2) Hasil Uji Validitas Item Minat Memilih Program Keahlian Analisis

Kimia (X2)

Variabel ini terdiri dari 30 butir/item pernyataan. Berdasarkan analisis data

diperoleh hasil bahwa dari 30 butir pernyataan yang diajukan, empat butir

dinyatakan tidak valid, yaitu butir nomor 7, 19, 24, dan 26. Item yang dinyatakan

tidak valid selanjutnya dibuang karena dianggap indikator sudah dapat diwakili

dari item yang lain.

TABEL 3.5 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MINAT

MEMILIH PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA (X2)

No.

Item ( r hitung ) ( t hitung ) ( t tabel ) Keputusan

1 0.470 2.817 1.701 V

2 0.352 1.990 1.701 V

3 0.424 2.479 1.701 V

4 0.333 1.867 1.701 V

5 0.379 2.164 1.701 V

6 0.313 1.744 1.701 V

7 0.161 0.861 1.701 TV

8 0.577 3.739 1.701 V

9 0.43 2.522 1.701 V

10 0.412 2.390 1.701 V

11 0.488 2.960 1.701 V

12 0.379 2.170 1.701 V

13 0.360 2.040 1.701 V

14 0.549 3.474 1.701 V

15 0.384 2.198 1.701 V

16 0.329 1.842 1.701 V

17 0.467 2.794 1.701 V

18 0.370 2.106 1.701 V

19 0.060 0.319 1.701 TV

20 0.417 2.431 1.701 V

21 0.365 2.072 1.701 V

(32)

69

23 0.314 1.751 1.701 V

24 0.011 0.060 1.701 TV

25 0.351 1.982 1.701 V

26 0.078 0.415 1.701 TV

27 0.446 2.635 1.701 V

28 0.493 2.997 1.701 V

29 0.402 2.322 1.701 V

30 0.669 4.762 1.701 V

3.5.4.2 Uji Reliabilitas Angket

Definisi reliabilitas menurut Suprian A.S. (1995: 51) adalah : “Ketetapan

atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya

kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”.

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa satu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik atau dapat memberikan hasil yang tetap.

Pengujian tingkat reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan

rumus alpha (r ), mengingat skor setiap itemnya bukan skor 1 dan 0, melainkan 11

skor rentang antara beberapa nilai. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh

Suharsimi Arikunto (1996: 164), yaitu : ”Rumus alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau bentuk

uraian”.

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Mencari harga varian tiap butir dengan rumus:

(Riduwan, 2007: 115)

N N

X X

Si

(33)

70

Keterangan:

Si = Varian tiap butir item

2

X = Jumlah skor tiap item

 

2

X = Jumlah kuadrat skor tiap item N = Jumlah responsden

2. Menjumlahkan butir varian seluruh item

Si = S1 + S2 + S3...Sn

(Riduwan, 2007 : 116)

Keterangan:

Si = Jumlah varian semua item

S1, S2, S3...Sn = Varian item ke-1,2,3 ...n

3. Menentukan besar varian total dengan rumus:

N N

X X

S

t t

t

2

2 ( )

(Riduwan, 2007 : 116)

Keterangan:

St = Varian total

2

t

X = Jumlah kuadrat X total

2

) (

( Xt = Jumlah X total dikuadratkan

(34)

71

4. Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus alpha:

r11 =

  

       

t

i S

S

k k

1 1

(Riduwan, 2007 : 116)

Keterangan:

11

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Si = Jumlah varians butiran

S = Varians total t

Untuk harga r yang diperoleh dengan menggunakan rumus alpha, kita 11

dapat menggunakan tabel r produk momen untuk konsultasi. Bagaimana cara

mengkonsultasikan harga r kita kembali ke cara tradisional, yaitu mengartikan 11

harga indeks korelasi dengan:

0,800 < r ≤ 1,000 : tinggi

0,600 < r ≤ 0,800 : cukup

0,400 < r ≤ 0,600 : agak rendah

0,200 < r ≤ 0,400 : rendah

0,000 < r ≤ 0,200 : sangat rendah (tak berkorelasi)

(Sutrisno Hadi, 1987: 275)

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika harga dari rhitungrtabel dengan

tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (N-1) maka item tersebut

(35)

72

[image:35.595.113.511.137.613.2]

(1) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

TABEL 3.6

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL X1 DAN X2

Variabel Nilai Alpha Keputusan

Persepsi Siswa tentang

Dunia Kerja 0.772 Reliabilitas cukup

Minat Memilih Program

Keahlian Analisis Kimia 0.652 Reliabilitas cukup

3.6 Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data

3.6.1 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data ini termasuk pada saat pengambilan data uji

coba instrumen sampai pada pengumpulan data penelitian yang sesungguhnya.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah: (1) penggandaan instrumen, (2)

mempersiapkan surat izin melaksanakan penelitian. (3) penyebaran kuesioner.

3.6.2 Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan

atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu.

Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna data yang dikumpulkan

sehingga hasil penelitianpun segera diketahui. Langkah-langkah pengolahan data

dalam penelitian ini adalah:

1. Menyeleksi (editing) data yang telah dikumpulkan dengan memeriksa jawaban

(36)

73

untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Hasan

(2002: 89) menyatakan bahwa kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki

dengan pengumpulan data ulangataupun dengan penyisipan (interpolasi).

[image:36.595.113.514.243.628.2]

2. Memberi skor terhadap item-item kuesioner berdasarkan pola skor ke dalam

tabel rekapitulasi data (tabulasi).

3. Menganalisis data kemudian diinterpretasikan untuk dapat menarik

kesimpulan.

3.6.3 Teknik Analisis Data

Pengolahan terhadap data-data mentah hasil penelitian ini dilakukan

dengan dua cara, yaitu:

1. Menggunakan deskripsi prosentase untuk mengetahui gambaran umum

tentang persepsi siswa tentang dunia kerja dan minat memilih program

keahlian analisis kimia dengan prestasi belajar pada mata pelajaran kelompok

produktif kimia.

2. Menggunakan uji statistik, yakni dengan cara menentukan rumus uji statistik

yang akan dipakai sesuai dengan data yang ada, apakah statistik parametrik

ataukah statistik non-parametrik

3.6.4 Deskripsi Pengolahan Data Secara Prosentase

Deskripsi penelitian menggunakan cara prosentase dimaksudkan untuk

mengetahui gambaran umum tentang populasi, terutama gambaran tentang

(37)

74

program keahlian analisis kimia terhadap prestasi belajar mata pelajaran

kelompok produktif kimia.

3.6.5 Deskripsi Pengolahan Data Uji Statistik

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data uji statistik adalah

sebagai berikut:

3.6.5.1 Pengolahan Skor Mentah menjadi T-Skor

Data yang diperoleh dari responsden adalah data dari instrumen yang telah

diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk perhitungan selanjutnya skor mentah

yang diperoleh dikonversikan ke dalam T-skor dengan rumus:

T-skor = 10 Z + 50 ---

(Sanafiah Faisal, 1982: 285-286)

Dimana:

Xi = Skor Mentah

M = Rata-rata seluruh responsden

SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)

3.6.5.2 Uji Homogenitas Varians Populasi

(1) Uji Bartlett

Uji ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yang dikemukakan dalam

instrumen mempunyai varians homogen. Uji statistik yang digunakan dalam uji

ini adalah Uji Bartlett. Langkah-langkahnya sebagai berikut: SD

(38)

75

a. Menyusun data ke dalam tabel menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelas.

b. Menghitung besaran varians data masing-masing kelompok (Si2) dengan

rumus:

(Sudjana, 1992: 263)

c. Membuat tabel Bartlett

No. Sampel dk 1/dk 2

Si log Si2 dk. Log Si2 dk. Si2

1 A

2 B

Σ

d. Menghitung variansi gabungan dari dua kelompok sampel

S2 =

dk dkSi2

e. Menghitung nilai Bartlett

log S2

B = log S2

f. Menghitung Chi-Kuadrat

2

= (ln 10)(B - (dk.logSi2)

g. Menghitung derajat kebebasan (dk)

Banyak kelompok bagian dari sampel (k) = 2 maka dk = k-1

h. Menguji homogenitas

Membandingkan 2 hitung dengan nilai 2 tabel untuk taraf kepercayaan 95% dan

derajat kebebasan (dk) = k-1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

 

1

. 2 2

2

 

n n

X X

n

[image:38.595.114.512.201.637.2]
(39)

76

Jika 2 hitung ≥ 2 tabel, berarti tidak homogen dan jika 2 hitung ≤ 2 tabel, berarti

homogen.

(2) Metode Belah Dua

Uji homogenitas menggunakan metode belah dua ganjil dan genap

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1. Membagi data menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan

kelompok genap.

Item

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Resp.

1 2 3 4 5 6 . . . . . n

Item

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Resp.

(40)

77

Langkah 2. Membuat tabel penolong untuk menghitung varians data

No. Resp

Kelompok Nomor Ganjil Kelompok Nomor Genap

Skor no. ganjil

(X1)

Beda skor no. ganjil dgn skor rata-rata

(X1-X1) (X1-X1) 2

Skor no. genap

(X2)

Beda skor no. genap dgn skor rata-rata

(X1-X2) (X1-X2) 2 1 . . . . . n

 X1 (X1-X1)2 X2 (X1-X2)2

1 X =

N X

1 1 ) ( 1 1 2

2 1   

N x X S

X = 2

N X

2 1 ) ( 2 2 2

2 2   

N x X S

Langkah 3. Mencari Fhitung dengan rumus:

Fhitung = 2

2 2 1

S S

jika S 12 ≥ 2 2 S

Fhitung = 2

1 2 2

S S

jika S 22 ≥ S 12

Dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan dk pembilang = k-2 dan dk

penyebut = n-k, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel berarti

homogen.

(41)

78

3.6.5.3 Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Uji normalitas distribusi digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data ini digunakan uji

distribusi Chi kuadrat

 

2

dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

1. Menentukan rentang skor (R):

R = nilai tertinggi – nilai terendah

(Sudjana, 1992 : 47)

2. Menentukan kelas (k) interval dengan menggunakan aturan Sturgess:

k = 1 + 3,3 log N

Keterangan:

k = kelas interval

N = jumlah data

(Sudjana, 1992 : 47)

3. Menentukan panjang kelas interval (P)

p = k r

4. Membuat tabel distribusi frekuensi

5. Menghitung Mean (M)

 

fi xi fi

M .

Keterangan:

M = mean skor

fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas

(42)

79

fi = Jumlah frekuensi seluruhnya

6. Menghitung simpangan baku (SD):

(Sudjana, 1992: 95)

7. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi

kuadrat, yaitu:

Batas kelas interval (bk)

bk = batas kelas terdiri dari:

Batas bawah kelas interval : Xb1 = Xk - 0,5

Batas atas kelas interval : Xa1 = Xk +0,5

SD M bk

Z  

Luas kelas tiap interval (L) dengan menggunakan daftar F (luas di bawah

lengkung normal standar dari 0 ke Z)

fe = frekuensi yang diharapkan, dengan rumus:

fe = N x L

(Endi Nugraha, 1985: 9)

fo = frekuensi pengamatan

Menghitung nilai Chi Kuadrat (2)

2 =

k

i 1 fe

fe

fo )2

( 

(Sudjana, 1992: 273)

1

. 2

 

(43)

80

Uji2dengan kriteria penerimaan: 2hitung < 2tabel Artinya sampel

berdistribusi normal

3.6.5.4 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel bebas pada

penelitian ini dapat diregresikan atau tidak. Untuk menguji multikolinearitas

variabel, digunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh

Pearson, yaitu:

(Suharsimi Arikunto, 1996: 160)

Keterangan:

xy

r = Koefisien korelasi variable X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responsden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responsden uji coba

N = Jumlah responsden uji coba

Bagaimana cara mengkonsultasikan harga r kita kembali ke cara

tradisional, yaitu mengartikan harga indeks korelasi dengan:

0,800 < r ≤ 1,000 : tinggi

0,600 < r ≤ 0,800 : cukup

0,400 < r ≤ 0,600 : agak rendah

0,200 < r ≤ 0,400 : rendah

 

 

} ) ( .

}{ ) ( .

{

) ).( (

.

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X

(44)

81

0,000 < r ≤ 0,200 : sangat rendah (tak berkorelasi)

(Sutrisno Hadi, 1987: 275)

Jika harga rX1X2 lebih kecil dari 0,80 maka kedua variabel tersebut

independent dan kedua variabel tersebut dapat diregresikan.

3.6.5.5 Uji Linearitas Regresi

Pada penelitian ini, menguji linearitas digunakan model regresi yang

meliputi:

a. Regresi sederhana

Untuk menyatakan bentuk hubungan fungsional antara dua variabel (variabel

X dan Y) dapat digambarkan dengan persamaan matematika, yaitu dengan

persamaan regresi linear sederhana, sebagai berikut:

Y = a + bx

(Sudjana, 1992: 315)

Harga a dan b dapat dihitung berdasarkan metode kuadrat terkecil dengan

pasangan data X dan Y dengan rumus:

 

 

 

 

 

2 2

2 . . . X X N XY X X Y a

  

 

2

2 . . .

   X X N Y X XY N b

(Sudjana, 1992: 315)

Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk

(45)

82

b. Regresi ganda

Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana.

Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila

variabel bebes minimal dua atau lebih, dalam hal ini persepsi siswa tentang

dunia kerja (X1) dan minat memilih program keahlian analisis kimia (X2)

dengan perumusan sebagai berikut:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Dengan langkah-langkah memasukkan hasil dari nilai statistik kedalam rumus:

X12= X12 - n

X

2

1)

(

X22= X22 - n

X

2

2)

(

Y2 = Y2 - n

Y

2

) (

X1Y = X1Y -

n Y X

).(

)

( 1

X2Y = X2Y -

n Y X

).(

)

( 2

X1X2 = X1X2 -

n X X

).(

)

( 1 2

b1 =

  2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 ) ( ) )( ( ) )( ( ) )( ( X X X X Y X X X Y X X

b2 =

  2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 ) ( ) )( ( ) )( ( ) )( ( X X X X Y X X X Y X X a =          

n X b n X b n Y 2 2 1 1
(46)

83

c. Uji kelinearan regresi

Dengan menggunakan data yang telah disusun, uji kelinearan dapat dilakukan

dengan menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang disebut sumber

variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung adalah jumlah kuadrat-kuadrat

(JK) total, regresi (a), regresi (b/a), sisa tuna cocok, dan kekeliruan (galat)

yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

JK (T) =

Y 2

JK (a) =

 

N

Y 2

JK (b/a) = b

    

  

 

XN Y

XY .

JK (res) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

JK (E) =

 

 

k k k

x

N Y Y

2

2

JK (TC) = JK (res) - JK (E)

(Sudjana, 1992: 332)

Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam daftar analisis variansi

(47)
[image:47.595.115.514.133.629.2]

84

TABEL 3.7 DAFTAR ANAVA

Sumber Varian dk JK RJK F

TOTAL n

2

Y

Y 2

Koefisien (a) Regresi (b/a) Sisa 1 1 n-2 JK (a) JK (b/a) JK (S) JK (a) ) / ( 2 a b JK reg

2 ) ( 2   k TC JK S sisa sisa reg S S Tuna Cocok Galat k-2 n-k JK (TC)

JK (G) 2

) ( 2   k TC JK S TC SG= k n G JK  ) ( ) ( ) ( G TC S S

Koefisien arah regresi tidak berarti jika statistik F yang diperoleh dari

penelitian lebih besar dari harga tabel berdasarkan taraf nyata yang dipilih dan dk

yang bersesuaian.

(Sudjana, 1992: 332)

d. Uji keberartian regresi

Regresi sederhana

F hitung =

1 ) ( ) (  k n res JK k reg JK

Kaidah pengujian signifikansi:

F hitung ≥ F tabel , maka tolak Ho artinya signifikan dan

F hitung ≤ F tabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan

(48)

85

Regresi ganda

F hitung =

) 1 ( ) 1 ( 2 2 R k k n R   Dimana:

n = jumlah responsden

k = jumlah variabel bebas

Kaidah pengujian signifikansi:

F hitung ≥ F tabel , maka tolak Ho artinya signifikan dan

F hitung ≤ F tabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikansi  = 0,05 (95%) dengan dk yang berkesesuaian.

3.6.5.6 Menghitung Koefisien Korelasi

Korelasi sederhana

Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk

membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel. Koefisian korelasi yang

dipakai untuk mengetahui korelasi antara dua variabel yang berjenis interval

adalah dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan

oleh Pearson.

  

 

 

  2 2 2 2 . ) . . . Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan:

rxy = Koefisien yang dicari

(49)

86

X = nilai variabel X

Y = nilai variabel Y

(Suharsimi Arikunto, 1996: 425)

Korelasi ganda

RX1X2Y =

2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 ) ).( ).( ( 2 X X X X Y X Y X Y X Y X r r r r r r   

3.6.5.7 Keberartian Korelasi

Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti tidaknya

hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan krit

Gambar

TABEL 1.1   DAYA TAMPUNG SMK NEGERI 13 BANDUNG
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
TABEL 3.1  REKAPITULASI JUMLAH SISWA KELAS  3 SMK NEGERI 13 BANDUNG
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “ ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN

Klarifikasi dihadiri oleh Direktur/Kuasa Direktur dengan membawa seluruh dokumen asli penawaran dan dokumen asli sesuai formulir isian kualifikasi.. Membawa 1

Pengertian PLC, Diagram sirkuit dalam sistem kontrol PLC,dan Teknik. pemrograman

Sanggahan paling lambat disampaikan pada hari Jumat, tanggal 21 Juni 2013 jam 15.00 WIB Sanggahan disampaikan kepada Pokja-2 Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Pemerintah

...(Eselon IV) ...(Eselon III) Konsultasi pelaksanaan tugas.

5.3 Mengunggah bahan informasi unit kerja ke dalam laman 5.4 Melakukan pembaharuan data dan informasi kedalam laman 5.5 Melakukan pemeliharaan dan keamanan laman.. 5.6

Berdasarkan ketentuan yang berlaku kepada BUMN dan BUMD dapat diberikan Hak Guna Bangunan selama maksimum 30 tahun atau bagi BUMN/BUMD tertentu dimungkinkan