• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PROGRAM PENGABOIAN KEPADA MASYARAKAT Dl PERGURUAN TINGGI : STUDI KASUS PADA UNPAD, ITD DAN IKIP BANDUNG :TAHUN 1991-1993.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN PROGRAM PENGABOIAN KEPADA MASYARAKAT Dl PERGURUAN TINGGI : STUDI KASUS PADA UNPAD, ITD DAN IKIP BANDUNG :TAHUN 1991-1993."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN

PROGRAM

PENGABOIAN

KEPADA

MASYARAKAT

Dl

PERGURUAN

T1NGGI

(STUDI KASUS PADA UNPAD, ITD DAN IKIP BANDUNG : TAHUN 1991-1993)

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis

Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung

untuk Memeimhi Sebagian dnri Syarnt Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan Bidang Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

ISMAUN

No. 2G2/D/XIII-5

Siswa Bidang Sludi Administrasi Pendidikan

Program Pasca Sarjana IKIP Bandung

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG

(2)

Disetujui dan disahkan oloh Pembimbing Tesia ;

Prof. DR. Achmad Sanusi, SH, MPA

Pembimbing I

H.D. Sudjana SPd. MEd. Pli.D

Pembimbing II

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG

(3)
(4)

ABSTRAK

Penelitian

untuk

penulisan

tesis

ini

berjudul

"Perencanaan

Program

Pengabdian

kepada

Masyarakat

di

Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Unpad, ITB,

dan

IKIP

Bandung Tahun 1991-1993).

Masalah pokok yang dijadikan fokus pembahasan

dalam

penelitian

ini

ialah

:

Apakah

perencanaan

program

pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi

sudah

sesuai dengan misi dan

tugas

pokok

Tridarma

perguruan

tinggi?

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk

mendeskrip-sikan profil-profil perencanaan program pengabdian kepada

masyarakat

dan

menemukan

faktor-faktor

penunjang

dan

penghambat serta implikasinya bagi

upaya

mencari

model

pendekatan

perencanaan

program

pengabdian

kepada

masyarakat yang selaras dan terpadu

dengan

darma

pene

litian dan

pendidikan

serta

relevan

dengan

kebutuhan

masyarakat

dan

pembangunan.

Penelitian

ini

dilakukan

dengan metode penelitian kualitatif.

Darma pengabdian kepada masyarakat sebagai

kegiatan

akademik

pengembangan

dan

penerapan

IPTEKS

memiliki

karakteristik tersendiri,

karena

berkaitan

erat

secara

timbal

balik dan saling menunjang kebc^rhasilannya

dengan

darma penelitian dan darma pendidikan, baik dalam

proses

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

umpan

balik

maupun

(5)

yang

dihadapi

oleh

masyarakat

dan

pembangunan

yang

bersifat kompleks.

Karena itu ciri-ciri khas perencanaan

program

pengabdian

kepada

masyarakat

harus

dilakukan

secarc\ sis tern at.is dengan memperhatikan berbagal faktor

penunjang,

penghambat,

peluang,

dan

harapan

untuk

mencapai keberhas.il annya.

Perencanaan

merupakan

salah

satu fungsi utama manajamen dalam Administrasi Pendidikan

Tinggi, apabi1a di1 akukan secara

cermat

dan

menyeluruh

dapat

menuniang

keberhasilan

pelaksanaan

program

dan

kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat

sesuai

dengan

tu j u a n y a n g telan d i te n t. u k a n ..

Dari hasil telaah dokumen dan wawancara dengan Ketua

LPM serta observasi selama dilakukan penelitian d.i Unpad,

ITB dan IKIP Bandung teryata perencanaan program peng

abdian

kepada masyarakat oleh

perguruan

tinggi

tersebut

belum sesuai dengan misi dan

tugas

pokok

Tridarma

per

guruan tinggi.

Kesimpulan ini didasarkan pada

data

dan

faktor faktor

pokok

temuan

dalam

penelitian

sebagai

berikut :

1. Faktor Penunjang

: Telah terbentuknya LPM,

tersedianya

potensi

IPTEKS, sumber

daya

dosen

dan

mahasiswa,

sarana dan dana serta pengalaman dalam merencanakan

dan melaksanakan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat

dalam berbagal

bent.uk dan program . Jalinan

kerjasama

dengan Pemerintah

Daerah,

Dinas/Instansi

dan

Badan

Swasta dalam

rangka

pelaksanaan

program

pengabdian

(6)

kepada masyarakat dan

KKN.

Selain

itu

telah

ada

beberapa upaya untuk meningkatkan keberhasilan program

pengabdian kepada masyarakat melalui

penelitian

dan

pengembangan,

pendidikan

dan

latihan,

seminar

dan

lokakarya untuk lebih

memantapkan

persepsi

terhadap

konsepsi maupun pemahaman metodologi pengabdian kepada

masyarakat.

2. Faktor Penghambat : Belum meratanya persepsi terhadap

konsepsi dan pemahaman

metodologi

pengabdian

kepada

masyarakat

serta

penerapannya

dikalangan

sivitas

akademika,

keperdulian

dan

kebijaksanaan

khusus

pimpinan perguruan tinggi untuk memberdayakan kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat,

belum

tersusunnya

Rencana Induk Pengembangan Pengabdian kepada Masya

rakat secara menyeluruh terpadu dengan darma peneliti

an dan darma pendidikan yang

relevan dengan

tantangan

yang dihadapi oleh masyarakat dan pembagunan.

Selain

itu juga masih

sangat

terbatasnya

dana

dan

sarana

serta waktu untuk pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat.

Dari

beberapa faktor penunjang dan

penghambat

ter-sebut di atas mal a yang menjadi

inti

permasalahan

yang

dihadapi

oleh

ketiga

perguruan

tinggi

yang

diteliti

kiranya memiliki kecenderungan yang saraa yakni : Pertama:

(7)

Masalah kemampuan managerial, terutama dalam hal perenca

naan program dan kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat

yang selaras, terpadu

dan

relevan.

Kedua

:

Masalah

pemerataan kesamaan persepsi sivitas

akademika

terhadap

konsepsi

pengabdian

kepada

masyarakat

sebagai

bagian

integral

Tridarma perguruan tinggi, dan Ketiga : Masalah

pemahaman metodologi pengabdian kepada

masyarakat

serta

penerapannya sebagai pengembangan dan

pengamalan

IPTEKS

secara melembaga

dan

langsung

kepada

masyarakat

yang

menunjang keberhasilan pembangunan.

Ketiga permasalahan

pokok

tersebut

yang

dihadapi

oleh

perguruan

tinggi

nampaknya

belum

dapat

diatasi

Perencanaan pengabdian kepada masyarakat

sebagai

salah

satu

fungsi

utama

manajemen

dalam

ilmu

administrasi

pendidikan sangatlah penting dan

menentukan

keberhasil-annya.

Sehubungan dengan itu

perlu

mencari

alternatif

model pendekatan perencanaan

yang

lebih

sesuai

dengan

karakteristik darma pengabdian kepada

masyarakat

maupun

kompleksitas masalah-masalah yang

dihadapi

oleh

masya

rakat sebagai khalayak sasaran serta pembangunan.

Implikasi

dari

penelaahan

hasil

penelitian

ini

dapatlah kiranya dipilih salah satu alternatif model perm

dekatan perencanaan terpadu dan dinamis,

karena

dianggap

sesuai dengan

ciri-ciri

khas

darma

pengabdian

kepada

masyarakat serta kompleksitas masalah yang dihadapi

oleh

(8)

masyarakat

khalayak

sasaran

dan

pembangunan.

Model

pendekatan perencanaan ini mungkin dapat

memodifikasikan

dan menerapkan teori Tanner menjadi tujuh unsur dalam

perencanaan terpadu dan dinamis,

yakni

:

(1)

Synoptic,

(2) Incremental, (3) Transactive, (4) Advocacy, (5)

Radical, (6) Dinamik dan (7)

Aktif,

yang

dapat

diberi

nama dengan akronim SITARDA.

Dengan upaya penerapan model pendekatan perencanaan

terpadu dan dinamis sebagai alternatif,

maka

diharapkan

ada perbaikan dan peningkatan keberhasilan

dalam

pelak

sanaan program dan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat

yang selaras dan

terpadu

dengan

darma

penelitian

dan

pendidikan,

yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

dan

pembangunan.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK v

PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH x

DAIrTAR ISI .„„...= xv

DAFTAR BA3AN ... xix

3AB I : PENDAHULUAN . . 1

A. LATAR BELAKAMG MASALAH 1

B. PERMASALAHAN PENELITIAN 5

1. Identifikasi Masalah 5

2. Rurnusan Masa lah 7

C. TUJUAN DAM MANFAAT PENELITIAN 8

1» Tujuan Pene 1 itian -... 8

2. Manfaat Penelitian 9

D. KERANGKA PEMIKIRAN 10

RAF* II : ADMINISTRASI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 18

A. KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN 18

1. Konsep Administrasi Pendidikan 18

2. Fungsi Administrasi Pendidikan 19

3. Konsep Perencanaan 21

4. Jen is—jenis Perencanaan 23

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan. 27

B. KONSEP DASAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 36

1. Latar Belakang dan Sejarah Perkembangannya.. 36

(10)

"->

Dasar—dasar Pengabdian kepada Masyarakat ...

43

3. Rumusan Pengabdian kepada Masyarakat ...

53

4. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat

61

5. Asas-asas Pengabdian kepada Masyarakat ...

62

6. Khalayak Sasaran Pengabdian kepada

Masyarakat

6&

C. METODOLOGI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 66

D. PERENCANAAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT 68

1AE III : METODE PENELITIAN - 70

A. PENDEKATAN TERHADAP MASALAH 70

1. Studi Deskriptif-analitik

71

2. Studi Kasus-Kualitatif 72

B. SUBYEK PENELITIAN 74

1. Populasi dan Sampel Penelitian

74

2. Data yang Diperlukan

--

75

C. PENGUMPULAN DATA 78

1. Teknik Pengumpulan Data

78

2. Instrumen Pengumpulan Data 80

D. TAHAP-TAHAP PENELITIAN 81

1. Tahap Persiapan

81

2. Tahap Orientasi

92

3. Tahap Pelaksanaan

83

4. Tahap Penyusunan Laporan

84

(11)

E. VALIDITAS PENELITIAN

85

F. PEDOMAN PEMAFSIRAN DAM ANAL ISIS DATA

88

BAB IV

s PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

93

A. PENELAAHAN DATA DARI

DOKUMEN LAPORAN PELAKSANA

AN RENCAMA PROGRAM KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT TAHUN .1991-1993 s

<?5

1. Di Universitas Padjadjaran

(Unpad)

95

2. Di Institut Teknologi Bandung (ITB)

108

3. Di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(I KIP) Bandung

117

B. UNGKAPAN,

INFORMASI DAN INDIKATDR YANG MERUPA

KAN

FAKTOR-FAKTOR

PENUNJANG

DAN

PENGHAMBAT

DALAM PERENCANAAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

140

1.

Informasi, Persepsi

dan Pendapat Ketua LPM

IKIP Bandung

dan Staf dari Hasil Wawancara

bulan Jul i-Agustus 1993

140

2.

Informasi, Persepsi dan Pendapat Ketua LPM

ITB dan Staf dari Hasil Wawancara bulan

Jul i-Agustus .1.993

- I44

3. Informasi, Persepsi

dan Pendapat Ketua LPM

Unpad dan Staf dari Hasil Wawancara bulan

Ju 1i-Aqus tus 1993

I47

(12)

C. POKOK-POKOK TEMUAN DARI HASIL PEMBAHASAN DAN

IMPLIKASINYA

i52

1. Pokok-pokok Temuan Penelitian

152

2. Pembahasan Temuan Penelitian

172

3. Implikasi Temuan Penelitian

184

^8 V

: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

.- 207

A.

KESIMPULAN

-

207

B. REKOMENDASI

211

: PJ3TAKAAN = •

WPIRAN :

1. Kisi-kisi Pengumpulan Data

21

2. Naskah Laporan Pelaksanaan Program Pengabdian

kepada Masyarakat

^1"

3. Riwayat Hitiup

14

/

236

(13)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1

:

Kerangka Pemikiran antara Masalah Keselarasan

dan Keterpaduan Darma Abmas dengan Penelitian

dan Pendidikan serta Relevansinya dengan

ke-butuhan

masyarakat

dan

Pembangunan

dengan

faktor-faktor yang berpengaruh

•••

H

Bagan 2

:

Konsep Administrasi Pendidikan dalam

kegiat

an Akademik Pengabdian kepada Masyarakat

se

bagai

bagian

integral

Tridarma

Perguruan

Tinggi

*

-•

12

rifgan 3

:

Administrasi Perencanaan

Program

Pengabdian

kepada Masyarakat oleh Perguruan Tinggi ...

13

Pagan 4

:

Prosedur Penelitian dan Proses Analisis

Data

Perencanaan Program Abmas

15

nftgan 5

:

Ikhtisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan

Ke-absahan Data

I38

Pagan 6

:

Prosedur Pengabdian

kepada

Masyarakat

IKIP

Bandung

Bagan 7

:

Keterpaduan Tridarma Perguruan Tinggi ....

149

Pagan 8

:

Matriks Temuan Faktor

Penunjang

dan

Faktor

Penghambat dalam

Perencanaan

Program

Peng

abdian kepada Masyarakat

173

Pagan 9

:

Perencanaan

Program

Kegiatan

Pengabdian

kepada Masyarakat

2°6

(14)
(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perguruan tinggi

merupakan

organisasi

pendidikan,

lembaga ilmiah dan masyarakat ilmiah yang mengemban

misi

sosial

budaya,

cita-cita

nasional

dan

mordernisasi.

Perguruan

tinggi

di

Indonesia

sebagai lembaga

ilmiah

selain bersifat universal, juga memiliki ciri khas

nasional sesuai dengan

latar

belakang

historis,

sosio-kultural dan ideologis.

Berdasarkan

Undang-Undang

No.

2

tahun

1989

dan

Peraturan Pemerintah No.

30 tahun 1990,

perguruan

tinggi

mempunyai misi fungsi

dan

tugas

pokok

yang

tercermin

dalam tiga kelompok kegiatan akademik,

yaitu :

(1)

Pendidikan,

yang

merupakan

kegiatan

penyampaian

ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni (IPTEKS).

(2)

Penelitian,

yang

merupakan

kegiatan

pengkajian

pengembangan IPTEKS.

(3)

Pengabdian

kepada

masyarakat,

yang

merupakan

kegiatan

pengembangan dan penerapan IPTEKS.

Ketiga misi, fungsi dan tugas pokok perguruan tinggi

itu disebut Tridarma Perguruan Tinggi. (Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan

Pengabdian

kepada

Masyarakat

(16)

Pelaksanaan

darma

pengabdian

kepada

masyarakat,

maupun pembinaan dan pengembangannya,

dilaksanakan

oleh

tiap-tiap

universitas,

institut

dan

sekolah

tinggi

berdasarkan

pedoman

resmi

dari

Direktorat

Pembinaan

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen

Dikti

Depdikbud,

yaitu

"Pedoman

Pelaksanaan

Kegiatan

Pengabdian kepada Masyarakat oleh Perguruan Tinggi 1992".

Pedoman

resmi

tersebut

sebagai

penyempurnaan

dari

Kerangka

Pengembangan

yang

disusun

sejak

tahun

1975

berdasarkan Undang-Undang No. 22 tahun 1961 dan PP. No. 5

tahun 1980 dan

dikembangkan

oleh

Ditjen

Dikti

dengan

bekerjasama dengan

pimpinan

universitas

dan

institut,

para pengelola pengabdian kepada

masyarakat

serta

para

pakar dari beberapa perguran tinggi.

Ditinjau dari sistem pembinaan di tingkat

institusi

sebenarnya ada tiga unsur yang bertugas

dalam

pembinaan

pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi, yaitu :

(1)

Tugas pembinaan fungsional,

yang

menjadi

wewenang

Lembaga Pengabdian kepada

Masyarakat.

Tugas

dan

wewenang tersebut ialah untuk mengkoordinasikan

dan

mengawasi

secara

teknis

keseluruhan

manajeman

pengabdian

kepada

masyarakat

dari

perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan evaluasinya.

(2)

Tugas pembinaan melekat, yang menjadi wewenang semua

pimpinan

unit

yang

ada

di

lingkungan

perguruan

tinggi, yaitu Jurusan, Fakultas dan

UPT

dan

Pusat

(17)

(3)

Tugas pembinaan

mandiri,

yang

menjadi

"wewenang"

masing-masing dosen sebagai sivitas

akademika

atas

dasar

kesadarannya

sendiri

dan

secara

mandiri

bertanggung

jawab

dalam

pengelolaan

pengabdian

kepada masyarakat sesuai

dengan

arahan

fungsional

dari

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.

Sedangkan keseluruhan kebijaksanaan umum

pengabdian

kepada masyarakat

sebagai

bahagian

dari

kebijaksanaan

umum Tridarma Perguruan Tinggi

ada

pada

tangan

Rektor

(Santoso S. Hamidjoyo, 1991 : 16).

Dosen

sebagai

sivitas

akademika

mempunyai

tugas

pokok untuk

melaksanakan

pengabdian

kepada

masyarakat

sebagai

bahagian

integral

Tridarma

Perguruan

Tinggi,

sesuai dengan pedoman yang berlaku.

Pelaksanaan

tugas

kegiatan pengabdian kepada

masyarakat

tersebut

dinilai

dan dihargai sebagai salah satu

butir

kredit

kumulatif

untuk

persyaratan

kenaikan

pangkat

dan

jabatan

akademiknya,

berdasarkan peraturan yang berlaku.

Sesungguhnya dosen merupakan unsur

penting

sebagai

"ujung

tombak"

dalam

pelaksanaan

pengabdian

kepada

masyarakat,

bila

dilihat

dari

mata

rantai

sistem

manajemen perguruan tinggi.

Perkembangan

ilmu

manajemen

dewasa

ini

yang

memandang organisasi sebagai suatu

sistem dan

cenderung

menggunakan

pendekatan

perilaku

(behavioral

sciences)

serta struktur manajemen berdasarkan sistem

(Shrode

and

(18)

faktor

manusia

sebagai

salah

satu

sub-sistem

dalam

organisasi dan manajemen sungguh merupakan unsur

penting

dan faktor dominan dalam proses manajemen.

Perencanaan program

pengabdian

kepada

masyarakat

perlu mendapat perhatian yang sama

dan

seimbang

dengan

pendidikan dan penelitian, terutama

mengenai

pemantapan

persepsi

terhadap

konsepsi,

pemahaman

metodologi

dan

penerapannya serta

relevansi

program-program

melalui

sistem administrasi pendidikan

tinggi yang terpadu.

Penulis berasumsi, bahwa perencanaan program

pengabdian kepada

masyarakat

sebagai

bagian

intergral

Tridarma Perguruan Tinggi yang dilakukan

oleh

perguruan

tinggi belum sesuai dengan misi dan tugas pokok

Tridarma

perguruan tinggi.

Berdasarkan latar belakang dan pemikiran tersebut di

atas, penelitian

ini

berusaha

menemukan

faktor-faktor

penunjang dan

penghambat

dalam

manajemen

pengabdian

kepada masyarakat di

perguruan

tinggi,

terutama

dalam

hal fungsi perencanaan.

Selanjutnya

penelitian

ini

mencoba

mencari

alternatif

model

perencanaan

program

dan

kegiatan

pengabdian kepada masyarakat

yang

selaras

dan

terpadu

dengan darma

penelitian

dan

pendidikan

serta

relevan

dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

Perguruan

tinggi

di

Indonesia

di

samping

wajib

menyelenggarakan darma pendidikan, dan darma

penelitian,

(19)

masyarakat sebagai bagian integral Tridarma perguruan

tinggi. Penelusuran faktor-faktor penyebab belum adanya

keselarasan dan keterpaduan perencanaan program

pengabdian kepada masyarakat dengan darma penelitian dan

pendidikan akan berguna bagi upaya perbaikan rencana

pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral

Tridarma perguruan tinggi yang relevan dengan kebutuhan

masyarakat dan pembangunan. Apablia telah dapat

diketahui faktor-faktor penyebabnya, maka diharapkan akan

dapat ditemukan alternatif model perencanaan program dan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang lebih sesuai.

P E R M A S A L A H A N PENELITIAN

1. Identifikasi Masalah

Penelitian ini akan memfokuskan perhatian pada

masalah pokok : Apakah perencanaan program pengabdian

kepada masyarakat oleh perguruan tinggi sudah sesuai

dengan misi dan tugas pokok Tridarma perguruan tinggi?

1). Apakah perencanaan program pengabdian kepada masya

rakat seb<sgai bagian integral Tridarma perguruan

tinggi sudah disusun secara selaras dan terpadu

dengan program penelitian flan program pendidikan?

2). Bagaimanakah relevansi program-program pengabdian

kepada masyarakat dengan kebutuhan masyarakat dan

pembangunan?

3). Faktor-faktor apakah yang merupakan penunjang dan

(20)

kepada masyarakat yang selaras, terpadu dan relevan?

4). Bagaimanakah alternatif pendekatan model

perencanaan

program pengabdian kepada masyarakat dalam

Adminis

trasi Pendidikan Tinggi

yang

selaras

dan

terpadu

dengan

program

penelitian

dan

program

pendidikan

serta relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pem bangunan?

Mengapa perencanaan

program

pengabdian

kepada

masya

rakat oleh perguruan tinggi

belum

sesuai

dengan

misi

dan

tugas

pokok

Tridarma

perguruan

tinggi,

mungkin

disebabkan oleh :

1). Belum

mantap

dan

meratanya

persepsi

sivitas

akademika

tentang

konsepsi

pengabdian

kepada

masyarakat.

2). Sikap dan kepedulian

sivitas

akademika

terhadap

program pengabdian

kepada

masyarakat

yang

kurang

menunjang.

3). Kebijaksanaan pimpinan perguruan tinggi yang belum konsisten dan terarah pada tugas pokok dan

fungsi akademik Tridarma secara selaras dan

terpadu.

4). Pengalokasian dana dan sarana pelaksanaan program

pengabdian kepada masyarakat yang belum memadai.

Faktor-faktor tersebut di atas mempengaruhi kemampuan

perguruan

tinggi

dalam

melakukan

perencanaan

dan

pelaksanaan

program

pengabdian

kepada

masyarakat

(21)

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan butir-butir permasalahan yang

telah dikemukakan pada bagian 1 di atas, rumusan masalah

yang akan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini

adalah : Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan belum

adanya keselarasan dan keterpaduan dalam perencanaan

program pengabdian kepada masyarakat dengan program

penelitian dan pendidikan, maupun relevansinya dengan

kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

Secara lebih rinci masalah-masalah khusus

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian

dengan menelusuri data sebagai berikut melalui :

a. Penelusuran data dari dokumen rencana dan program

pengabdian kepada masyarakat di LPM Unpad, LPM ITB

dan LPM IKIP Bandung tahun 1991/1993

b. Indikator dalam rencana dan program pengabdian kepada

masyarakat yang menjadi kendala keselarasan,

keterpaduan dan relevansinya

c. Penelusuran lanjutan tentang penyebab belum adanya

keselarasan dan keterpaduan rencana program

pengabdian kepada masyarakat dengan program

penelitian dan pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

Bagaimanakah ungkapan Ketua LPM Unpad, Ketua LPM ITB dan Ketua LPM IKIP Bandung tentang :

(22)

8

2) Kaitan program pengabdian kepada masyarakat dengan program penelitian dan pendidikan

3) Besarnya alokasi dana untuk program pengabdian

kepada masyarakat

4) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan program

pengabdian kepada masyarakat

5) Faktor-faktor penghambat atau kendala dalam upaya menyelaraskan dan memadukan program pengabdian

kepada masyarakat dengan program penelitian dan

pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan

masyarakat dan pembangunan

6) Model perencanaan program pengabdian kepada masya rakat yang lebih sesuai

d. Implikasi dari gejala (a) indikator (b) dan penyebab (c) terhadap pencarian alternatif model perencanaan program pengabdian kepada yang selaras, terpadu dan

relevan.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan P e n e l i t i a n

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

profil- profil perencanaan program pengabdian kepada

masyarakat dan menemukan faktor-faktor penunjang dan

penghambatnya, dan bagaimana implikasinya bagi upaya untuk

mencari alternatif model perencanaan program pengabdian

kepada masyarakat yang selaras dan terpadu serta relevan

(23)

Penelitian ini mencoba mengaplikasikan teori tentang perencanaan pendidikan, khususnya untuk mengembangkan

salah satu tahap Administrasi Pendidikan, yakni peren

canaan program pengabdian kepada masyarakat dengan jalan

mengungkapkan berbagai kemungkinan faktor penyebab belum

adanya keselarasan dan keterpaduannya dengan darma

penelitian dan darma pendidikan serta relevansinya dengan

kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk :

1) Penelurusan data dari dokumen rencana dan program pengabdian kepada masyarakat di Unpad, ITB dan IKIP

Bandung.

2) Menganalisis beberapa indikator mengapa belum ada

keselarasaan dan keterpaduan serta relevansi program

pengabdian kepada masyarakat di Unpad, ITB dan IKIP

Bandung yang dapat menjelaskan adanya kendala

tersebut.

3) Menganalisis adanya gejala yang merupakan faktor

penghambat dan berbagai penyebab mengapa pelaksanaan

program pengabdian kepada masyarakat belum selaras dan

terpadu serta relevan.

. Manfaat Penelitian

Secara teoritik penelitian ini diharapkan ada

(24)

lO

administrasi pendidikan, khusunya dalam memantapkan dan

mengembangkan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi upaya menemukan alternatif model

pendekatan perencanaan program pengabdian kepada

masyarakat yang selaras dan terpadu dengan darma

penelitian dan darma pendidikan maupun relevansinya dengan

kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

KERANGKA PEMIKIRAN

Permasalahan dalam penelitian tersebut di atas akan

dikembangkan dan dianalisis berdasarkan pola pemikiran

(25)

Bagan 1 : KERANGKA PEMIKIRAN HUBUNGAN ANTARA MASALAH

KESELARASAN DAN KETERPADUAN DARMA ABMAS DENGAN

PENELITIAN DAN PENDIDIKAN SERTA RELEVANSINYA DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BBRPENGARUH

Pemahaman Metodologi ABMAS dan Penerapannya

J

Relevansi

11

Perencanaan Program ABMAS

TRIDARMA Sumber Daya PT untuk

Desain Perencanaan dan Pelaksanaan ABMAS

Keselarasan 4 • Keterpaduan

(26)

Bagan 2

KONSEP

ADMINISTRASI

PENDIDIKAN

DALAM

KEGIATAN

AKADEMIK

PENGABDIAN

KEPADA

MASYARAKAT

SEBAGAI

BAGIAN INTEGRAL TERIDARMA PERGURUAN TINGGI

PERENCANAAN PROGRAM

ABMS

II. PELAKSANAAN PROGRAM ABMS

III. PEMBINAAN PROGRAM

ABMS

PENELITIAN

PENDIDIKAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Suiber : Modifikasi dari Baqan Administrasi Pendidikan Engkoswara (1987 : 43)

TUJUAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT :

PRODUKTIVITAS =

1.RELEVAN DENGAN KE

BUTUHAN MASYARAKAT

DAN PEMBANGUNAN

2.EFEKTIF DAN EFISIEN

(27)

Bngan 3

: ADMINSITRASI PERENCANAAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT OLEH PERGURUAN TINGGI

(1) (2) (3) (4)

I. PERENCANAAN

IPTEKS SUMBER DAYA

MANUSIA

DANA FASILITAS

TUJUAN :

II. PELAKSANAAN

(1) (2) (3! (4)

PRODUKTIVITAS =

1. RELEVAN DENGAN KE

BUTUHAN MASYARAKAT

DAN PEMBANGUNAN

2. EFEKTIF DAN EFISIEN

(1) (2) (3) (4)

III. PEMBINAAN

Suiber : Modifit asi dari Beigan AdminisLrasi Pendidiifcan

Engkoswara (1987 ; 43)

(28)

14

Ditinjau dari sudut ilmu Administrasi Pendidikan, bahwa

pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi

memerlu-kan

pengaturan atau penataan,

baik

perencanaan,

pelaksanaan

maupun pembinaan program dan kegiatannya

agar

sumber

daya

IPTEKS, sumber daya manusia,

dana dan

fasilitas

dapat

di-kelola secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

produktivitas yakni relevan dengan kebutuhan masyarakat

dan

pembangunan.

Perencanaan pengabdian kepada masyarakat

oleh

perguruan tinggi dirasakan

belum

sesuai

dengan

misi

dan

tugas pokok Tridarma perguruan tinggi.

Hal

ini

berkaitan

dengan

kemampuan

dalam

Administrasi

Pendidikan

Tinggi

mengenai perencanaan program

pengabdian

kepada

masyarakat

yang

sesuai

dengan

karakteristiknya

yakni

selaras

dan

terpadu dengan darma penelitian dan darma pendidikan,

maupun

relevansinya dengan kebutuhan

masyarakat

dan

pembangunan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

adanya

permasalahan

tersebut ialah :

1. Belum meratanya kesamaan persepsi sivitas akademika ter hadap konsepsi pengabdian kepada masyarakat.

2.

Belum cukup

difahaminya

metodologi

pengabdian

kepada

masyarakat serta penerapannya.

3.

Terbatasnya sumber daya

IPTEKS,

sumber

daya

manusia,

dana dan sarana perguruan tinggi untuk pengabdian kepada

masyarakat.

4.

Kepedulian dan kebijaksanaan pimpinan

perguruan

tinggi

(29)

15

sesuai dengan misi dan tugas pokok Tridarma perguruan tinggi umumnya masih kurang.

Adapun langkah-langkah dalam proses studi atau penelitian tentang perencanaan program pengabdian kepada masyarakat ditempuh dengan prosedur seperti dalam Bagan 4. Bagan 4 : PROSEDUR PENELITIAN DAN PROSES ANALISIS DATA

PERENCANAAN PROGRAM ABMAS

Pengumpulan dan Pengolahan Data

(a) (b)

1

Data-data dari Dokumen Rencana

dan Program PKM di Unpad, ITB

dan IKIP Bandung

Tahun 1991-1993

Indikator yang dapat menjad

kendala keselarasan, keter

paduan dan relevansi progra pengabdian kepada masyaraka

(c)

Analisis

Penelusuran lanjutan tentang penyebab belum adanya keselarasan, keterpaduan dan relevansi

program pengabdian kepada masyarakat

(d)

Implikasi gejala (a ), indi>ator (b), dan hasil

analisis (c ) terhadap upaya menemukan alternatif

model pere n c a n a a n program pengabdian kepada

(30)

16

Dalam tahap awal penelitian ini akan dilakukan 1 (a) penelusuran data dari dokumen rencana dan program serta laporan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Unpad, ITB dan IKIP Bandung tahun 1991-1993 yang diharapkan

diperoleh informasi dan

gambaran

tentang

perencanaan

dan

pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat. (b) meng-himpun dan mengolah data yang berkaitan dengan indikator yang dapat menjadi kendala keselarasan, keterpaduan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan program penelitian dan pendidikan di Unpad, ITB dan IKIP Bandung serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Dengan memperhatikan kedua faktor tersebut akan dilakukan (c) penelusuran lanjutan tentang penyebab belum adanya keselarasan dan keterpaduan program pengabdian

kepada masyarakat dengan darma penelitian

dan

pendidikan

serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan

pembangunan menurut persepsi Ketua LPM Unpad,

Ketua LPM

ITB

dan Ketua LPM IKIP Bandung. Pada bagian akhir penelitian

ini akan dilakukan (d) analisis berbagai implikasi dari

gejala (a), indikator (b) dan penyebab (c) terhadap upaya menemukan alternatif model perencanaan program pengabdian

kepada masyarakat yang selaras dan terpadu dengan program

p€?nelitian

dan

pendidikan

serta

relevansinya

dengan

Kebutuhan masyarakat dan

pembangunan di Unpad,

ITB dan

IKIP

(31)

17

Pengungkapan

latar

belakang

penyebab

belum

adanya

keselarasan

dan

keterpaduan

pelaksanaan program pengabdian

kepada masyarakat

dengan

darma

penelitian

dan

darma

pendidikan serta relevansinya

dengan

kebutuhan

masyarakat

dan pembangunan akan

sangat

bermanfaat

untuk

menjelaskan

apakah benar bahwa program pengabdian kepada

masyarakat

di

Unpad,

ITB dan IKIP Bandung belum selaras dan terpadu

serta

relevan. Jika benar faktor-faktor apakah penyebab yang

paling

menortjol

dan

apakah

latar

belakangnya.

Dengan

demikian dapat

diambil

langkah-Iangkah

untuk

memperbaiki

atau menemukan model pendekatan perencanaan program

pengabdian

kepada

masyarakat

yang

selaras,

terpadu

dan

(32)
(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. P E N D E K A T A N T E R H A D A P M A S A L A H

Penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan

profil-profil perencanaan program pengabdian kepada

masyarakat sebagai bahagian integral tridarma perguruan

tinggi yang diselenggarakan oleh Unpad, ITB dan IKIP

Bandung pada tahun 1991-1993, serta menemukan

faktor-faktor penunjang dan penghambatnya. Penemuan

faktor-faktor tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk

mencari alternatif model perencanaan program pengabdian

kepada masyarakat yang selaras dan terpadu dengan darma

penelitian dan pendidikan serta relevan dengan kebutuhan

masyarakat dan pembangunan.

Penelitian ini tidak bermaksud menguji suatu

hipotesis, tetapi mendeskripsikan dan menganalisis data

sehingga ditemukan suatu kecenderungan umum yang dapat

dijadikan bahan kajian lebih lanjut dalam penelitian ini.

Dengan demikian penelitian ini dilakukan dengan metode

penelitian kualitatif yang berlangsung dalam latar

alamiah, prosesnya berbentuk siklus, peneliti merupakan

instrumen utama, dan analisis data dilakukan secara

induktif kualitatif.

(34)

71

1. Studi Deskriptif-analitik

Penelitian yang bersifat deskriptif dirancang

untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada

saat penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan

profil-profil perencanaan program pengabdian kepada

masyarakat di Unpad, ITB dan IKIP Bandung pada tahun

1991-1993 sebagai variabel ataupun kondisi "apa yang

ada" dalam suatu situasi. Penelitian yang bersifat

deskriptif menurut Winarno (1980), Best (1981), Donald

Ary (1982) dan Jalaludin Rachmat (1989) dalam Manap

Somantri (1993 : 102) ialah :

a. Penelitian deskriptif menuturkan sesuatu secara

sistematis tentang data atau karakteristik

populasi tertentu atau bidang tertentu secara

faktual dan cermat, menganalisis (karena itu

metode ini sering disebut metode analitik) dan

menginterpretasikan data yang ada.

b. Penelitian deskriptif lebih menekankan pada

observasi dan suasana alamiah (natural

setting),ia mencari teori dan bukan menguji

teori (hypothesis-generating) dan ' bukan

(hypothesis-testing), heuristik dan verifikatif.

Oleh karena itu penelitian deskriptif sangat

berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif.

c.

Terhadap beberapa

jenis

penelitian

deskriptif,

(35)

perkembangan, studi tindak-lanjut (follow-up study), dan studi korelasional.

Dalam penelitian yang bersifat deskriptif ini,

disesuaikan dengan tujuan penelitian, fokus pembahasan, perumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Hal ini dapat dinyatakan antara lain : (1) penentuan lokasi dan samrjel perguruan tinggi negeri di Bandung yang berupa universitas dan institut yang bercorak teknologi dan pendidikan ; (2) untuk mengungkapkan beberapa indikator

perencanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan analisis dokumen; (3) untuk menyingkap kendala yang merupakan penyebab belum selaras dan terpadunya program pengabdian kepada

masyarakat dengan penelitian dan pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan melalui studi kasus.

Studi kasus ini menitikberatkan pada perencana

an program pengabdian kepada masyarakat di Unpad, ITB dan IKIP Bandung pada tahun 1991-1993 sesuai dengan

karakteristik masing-masing. Studi ini dipandang

cocok untuk dapat dimanfaatkan dalam mencari

alternatif model perencanaan pengabdian kepada

masyarakat yang sesuai.

2. Studi Kasus-Kualitatif

(36)

73

melengkapi

studi

deskriptif-analitik

tersebut

di

atas. Hal ini digunakan terutama untuk dapat

mengungkapkan kemungkinan adanya perbedaan sebab— sebab yang merupakan kendala pada tiga perguruan tinggi sampel yang memiliki karakteristik berbeda. Pendeskripsian hasilnya akan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mencari alternatif model perencanaan yang cocok untuk program pengabdian kepada masyarakat.

Penggunaan studi kasus-kualitatif ini sejalan dengan studi deskriptif-analitik seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (1982) Lincoln dan Guba (198r>), Moleong (1989), bahwa penelitian kualitatif mempunyai ciri-tiri : (a) mempUnyai latar alamiah (natural setting), (b) manusia sebagai instrumen penelitian, sehingga memungkinkan adabtabilitas, (c) menggunakan metode kualitatif (d) analisis data secara induktif, (e) teori dari

dasar (grounded theory) melalui analisis secara induktif, (f) laporannya bersifat deskriptif,

(g)

lebih

mementingkan

proses

daripada

hasil,

(h) adanya "batas" yang ditentukan oleh fokus

penelitian,

(i)

adanya

kriteria

khusus

untuk

(37)

7 4

B. SUBYEK PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel pada dasarnya mengacu kepada "totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

perhitungan ataupun

pengukuran,

kuantitatif

maupun

kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan obyek yang

lengkap dan

jelas

yang

ingin

dipelajari sifat-sifatnya,

dinamakan

populasi".

Sedanykan sebagian dari

populasi

yang

diambil

dari populasi baik

anggotanya

maupun

karakteristik

yang ingin dipelajari,

dinamakan sampel

atau

contoh

(Sudjana,

1982 : 4-5).

Sampel

dalam penelitian ini

dimaksudkan sebagai informan, yaitu "orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian" (Moleong,

1991 : 90).

Populasi dan

sampel dalam penelitian ini

adalah

pimpinan kelembagaan

pengabdian

kepada

masyarakat,

yakni

Ketua

dan

Sekretaris

LPM

atau

LPPM

yang

bertugas

dan

bertanggung

jawab

atas

pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan

tinggi (Pasal 43 Peraturan Pemerintah

No.

30

tahun

1990).

Populasi dan sampel dalam penelitian ini juga

merupakan sumber data (Nana Sudjana,

1987 : 71).

Sesuai dengan tujuan penelitian maka sampel yang

diambil

dalam penelitian ini seperti yang dikemukakan

(38)

75

"Penelitian kualitatif tidak menggunakan sampel yang

acak dan juga tidak menggunakan populasi

dan

sampel

yang

banyak.

Dalam

penelitian

kualitatif

ini

biasanya menggunakan sampel yang sedikit

dan

sampel

itu dipilih menurut tujuan penelitian".

Oleh

karena

itu

sesuai

dengan

kebutuhan

data

dan

tujuan

penelitian,

maka

yang

dijadikan

sampel

dalam

penelitian ini adalah pimpinan kelembagaan pengabdian

kepada masyarakat Unpad,

ITB dan IKIP Bandung.

Sampel

manusia

dalam

penelitian

ini

lebih

cenderung

bersifat

informan.

Informan

digunakan

untuk membantu peneliti agar secara cepat dan

cermat

mungkin

dapat

membenamkan

diri

dalam

konteks

setempat, terutama bagi peneliti yang belum mengalami

latihan etnografi

(Lincoln

dan

Guba,

1985)

dalam

Manap

Somantri

(1993

:

106).

Di

samping

itu

pemanfaatan informasi bagi peneliti ialah agar

dalam

waktu yang

relatif

singkat

banyak

informasi

yang

terjaring, yakni sebagai

internal sampling.

Karena

informan

dimanfaatkan

untuk

berbicara,

bertukar

pikiran

atau

membandingkan

suatu

kejadian

yang

ditemukan dari subyek

lainnya

(Bogdan

dan

Biklen,

1982 ; Moleong, 1991).

2. Data yang Diperlukan

Data-data yang diperlukan dalam

penelitian

ini

(39)

76

a. Dokumen resmi Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Pengabdian kepada Masyarakat oleh Perguruan

Tinggi dari Direktorat Pembinaan Penelitian dan

Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1992 yang akan digunakan sebagai

acuan laporan.

b. Rencana dan Program Kegiatan Pengabdian kepada

Masyarakat oleh Unpad, ITB dan IKIP Bandung dari

tahun 1991-1993.

c. Data dan informasi mengenai pola ilmiah pokok

atau ciri khas perguruan tinggi, potensi dan

kemampuan serta perkembangannya, pengalaman dalam

perencanaan dan pelaksanaan program pengabdian

kepada masyarakat serta Kuliah Kerja Nyata (KKN)

dari tahun 1991-1993 di Unpad, ITB dan IKIP

Bandung yang dijaring dari dokumen tertulis dan

melalui wawancara dengan pimpinan LPM Unpad, ITB

dan IKIP Bandung.

d. Data dan informasi utama yang merupakan indikator

kondisi-kondisi perguruan tinggi, faktor-faktor

penunjang maupun faktor-faktor penghambat dalam

perencanaan dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, di Unpad, ITB dan IKIP Bandung.

Demikian pula informasi tentang persepsi, sikap dan kepedulian sivitas akademika dan hal-hal lain

(40)

77

pelaksanaan program pengabdian kepada

masyarakat

dengan

darma

penelitian

dan

pendidikan

serta

relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan

pembangunan.

Data dan informasi ini

diungkapkan

melalui wawancara, diskusi atau tukar pikiran

dengan pimpinan LPM Unpad,

ITB dan

IKIP

Bandung,

maupun melalui observasi di

kantor

atau

kampus

dan partisipasi dalam rapat kerja,

seminar

atau

lokakarya tentang

pengabdian

kepada

masyarakat

dan KKN.

Pimpinan LPM dan staf dipandang selain merupakan

orang-orang yang

bertugas dan

bertanggung

jawab

atas pelaksanaan

pengabdian

kepada

masyarakat,

juga dipandang banyak mengetahui tentang berbagai

hal dan masalah tersebut di lingkungan perguruan

tinggi masing-masing.

Bedasarkan hasil deskripsi dan analisis temuan

mengenai data,

informasi

tentang indikator

potensi,

kondisi,

faktor

penunjang

dan

penghambat

tentang

perencanaan

dan

pelaksanaan

pengabdian

kepada

masyarakat pada

ketiga

perguruan

tinggi

tersebut,

selanjutnya

dikaji

berdasarkan

teori,

kajian

kepustakaan

yang

ada,

dan

analisis

kebijaksanaan

untuk kemudian dipertimbangkan bagi upaya mencari suatu alternatif model perencanaan program pengabdian

(41)

78

Sumber dan jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini dapat berupa kata-kata

dan

tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen

dan

Iain-lain.

Sesuai dengan. fokus telaahan, tujuan penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, pendekatan terhadap masalah dan karakteristik obyek penelitian, maka sumber data dalam penelitian ini ialah :

a. Kantor Direktorat Pembinaan dan Pengabdian pada

Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. b. Kantor Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Pajajaran Bandung.

c. Kantor Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung.

d.

Kantor

Lembaga

Pengabdian

pada

Masyarakat

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung. e. Para Ketua dan Sekretaris Lembaga Pengabdian

kepada Masyarakat Unpad, ITB dan IKIP Bandung.

C. PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan

data

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

meliputi

:

(1)

studi

dokumentasi,

(2) wawancara,

(3)

diskusi

atau

tukar

pikiran,

(4)

observasi,

(5)

partisipasi

terbatas

(42)

79

lokakarya tentang kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pengabdian kepada masyarakat

pada perguruan tinggi sampel.

Analisis dokumen rencana dan program lapdran

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang

diselenggarakan oleh Unpad, ITB dan IKIP Bandung untuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi

masing-masing perguruan tinggi. Wawancara dengan

subyek penelitian yaitu Ketua dan Sekretaris LPM, Unpad, ITB dan IKIF-"" Bandung tentang faktor-faktor penunjang dan penghambat yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat

sebagai bagian integral tridarma perguruan tunggi. Wawancara tersebut juga erat kaitannya dengan latar

belakang dan kendala yang merupakan penyebab belum adanya keselarasan dan keterpaduan antar tridarma perguruan tinggi serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan xif?mDanQunan • Observasi, diskusi,

tukar pikiran dan partisipasi beberapa kegiatan dalam rangka perencanaan dan laporan pelaksanaan dan evaluasi program pengabdian kepada masyarakat untuk

(43)

80

masyarakat. Demikian pula implikasinya lebih lanjut

sesuai dengan kecenderungang yang ada.

Guna memherikan gambaran yang lebih jelas

mengenai jenis data, sumber dan teknik pengumpulannya

maka berikut ini disajikan kisi-kisi pengumpulan data

seperti tampak pada Bagan 3-1.

Berdasarkan hasil analisis ketiga kelompok data

empiris tersebut, dikaitkan dengan kajian teori,

pedoman resmi, analisis rencana dan kebijaksanaan,

maka dapatlah dirumuskan suatu alternatif model

perencanaan program pengabdian kepada masyarakat yang

selaras, terpadu dan relevan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang paling tepat

digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah

manusia, karena tindakan manusia paling tepat direkam

dengan alat manusia juga. Dalam hal ini peneliti

merupakan instrumen dalam penelitian untuk

memperlancai- dan mengarahkan proses pengumpulan data

melalui studi dokumentasi, wawancara, observasi dan

partisipasi dalam beberapa kegiatan tertentu. maka

disusunlah serangkaian pedoman pengumpulan data

(44)

81

D. TAHAP-TAHAP PENELITIAN

Menurut beberapa sumber tentang metode penelitian,

tahap-tahap yang harus dilalui dalam penelitian kualitatif, diantaranya yang dikemukakan oleh Bogdan

(1972) dalam (Moleong, 1991 : 95), ada tiga tahapan,

yaitu : (1) Pralapangan, (2) kegiatan dan (3) analisis

intensif. Krik dan Miller (1986) mengemukakan adariya

empat tahapan, yaitu : (1) invensi, (2) temuan,

(3) penafsii an, dan (4) eksplanasi. Sedangkan S.

Masution (1983 : 33) menyatakan ada tiga tahapan, yaitu :

(1) orientasi, ("*) eksplorasi, dan (4) member-check.

(Manap Somantri, 1993 : 112).

Dalam garis besarnya keseluruhan kegiatan penelitian

ini terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan dalam tahap persiapan ini meliputi. :

a. Studi penjajakan ke arah fokus telaahan

permasalahan penelitian.

b. Studi kepustakaan untuk menemukan acuan dasar

yang diperlukan dalam penelitian.

c. Konsultasi dengan Tim Pembimbing Tesis dan

persetujuan Dekan FPS IKIP Bandung.

d. Penyusunan desain penelitian.

e. Setelah mendapatkan kerangka masalah penelitian

berdasarkan konsultasi dengan Tim Pembimbing

Tesis disusun kerangka pokok tentang jenis data

(45)

82

dalam bentuk kisi-kisi atau pedoman pengumpulan

data,

f. Mengurus surat ijin yang diperlukan dalam rangka

pengumpulan data di lapangan.

E*erdasarkan Surat Izin Rektor IKIP Bandung No.

0718/PT25. Hl/N/1993 tanggal 27 Pebruari 1993 yang

ditujukan pula kepada Rektor Unpad dan Rektor ITB,

maka penulis menghubungi pimpinan Unpad, dan pimpinan

ITB.

2. Tahap Orientasi

Setelah mendapatkan izin dan persetujuan dari

Rektor Unpad dalam suratnya No. 1737/PT06.H1/N/93

tanggal 3 Maret 1993 dan izin secara lisan dari

Rektor ITB, maka dimulai kegiatan tahap orientasi.

Tujuannya ialah untuk memperoleh gambaran yang

lengkap dan jelas mengenai apa yang akan diteliti.

Kegiatan dalam tahap orientasi ini meliputi :

a. Pemantapan penentuan jadwal waktu, tempat dan

subyek penelitian, yaitu Ketua, Sekretaris LPM

dan Tim Pelaksanaan KKN, tujuan, sasaran dan

pokok mater i penelitian, baik. di Unpad, ITB dan

IKIP Bandung.

b. Menghimpun data awal melalui studi dokumentasi, observasi dan wawancara dengan Ketua dan

Sekretaris LPM serta staf di Unpad, ITB dan IKIP

[image:45.595.62.515.256.711.2]
(46)

83

c.

Menganalisis data awal dan merumuskan temuan awal

berupa fenomena yang berhubungan dengan masalah

penelitian,

selanjutnya

menginterpretasikannya

dalam tahap orientasi.

d. Setelah dilakukan seminar pemantapan desain

peneliiian

dengan

Tim

Pembimbing

Tesis

dan

Dr. H. Moh. Fakry Oaffar M.Ed. pada tanggal 28 April 1993, maka dilakukan revisi desain

penelitian,

yang menyangkut penentuan

lokasi

dan

subyek penelitian,

perumusan alat pengumpul

data

serta menetapkan metode dan teknik. analisis data peneli t:ian.

3. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan dalam tahap pelaksanaan penelitian

ini

berturut-turut sebagai berikut :

a. Penajaman fokus fjenelitian pada masalah perencanaan program pengabdian kepada masyarakat

dan

pemantapan

penentuan

lokasi

dan

subyek

penelitian di tiga perguruan tinggi, yaitu Unpad,

ITB dan IKIP Bandung. Subyek penelitian sebagai sumber informasi ialah Ketua, Sekretaris LPM

Unpad,

ITB dan IKIP Bandung,

serta staf pelaksana

pengabdian kepada masyarakat atau KKN.

b. Melaksanakan pengumpulan data dan penjaringan informasi melalui studi dokumentasi observasi dan

(47)

84

bergiliran dari bulan Mei sampai dengan bulan

Oktober 1993.

c. Melakukan analisis data dari hasil penelitian

yang ada tentang pengabdian kepada masyarakat

tahun 1991-1993.

d. Berbarengan dengan pelaksanaan penelitian,

dilakukan juga proses analisis data dan

dituangkan dalam bentuk catatan lapangan (CL).

Triangulasi dilakukan terhadap setiap data yang

terkumpul dengan cara mengungkapkannya kembali

kepada sumber data yang lain serta meminta

tanggapan tentang hal yang sama agar tingkat

kepercayaan data yang akan dilaporkan cukup

terjamin. Catatan lapangan yang telah dianalis

seperlunya dikonformasikan lagi dengan sumbernya sebagai upaya untuk melakukan member-check.

Dalam Ital tertentu hasil. analisis data dicek dan

dijaring lebih luas dan lebih lanjut pada kesempatan partisipasi peneliti dalam diskusi pimpinan LPM dan stafnya.

e. Berdasarkan catatan lapangan tersebut, selanjut

nya dilakukan pendeskripsian data secara

substantif. Dalam pembahasan dan analisis data

tersebut senantiasa merujuk kepada hasil studi

kepustakaan yang ada.

4. Penyusunan Laporan

(48)

85

laporan penelitian yang disusun dalam bentuk tesis

ini. Adapun sistematika tesis ini seperti yang telah

dikemukakan dalam Bab I dan secara ringkas telah

dilukiskan dalam Bagan 1—2 di muka.

VALIDITAS PENELITIAN

Keabsahan data merupakan sesuatu yang penting dari

kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas)

menurut versi "positivisme" (Manap Somantri, 1993 : 117).

Validitas membukt.i kan bahwa apa yang diamati oleh

peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan

terjadi dalam dunia kenyataan (Nasution, 1988 : 105).

Untuk menentukan keabsahan (trustworthiness) data

diperlukan teknik pemeriksaan. Ada empat kriteria yang

digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),

keteralihan (transferability), kebergantungan (depen

dability) dan kepastian (comfirmability), demikianlah

menurut Moleong (1991 : 73).

Penelitian ilmiah membedakan dua macam validitas

yaitu, validitas internal (berkenaan dengan instrumentasi)

dan validitas eksternal (berkenaan dengan generalisasi).

Validitas internal dalam penelitian kualitatif ialah

kesesuaian konsep peneliti dengan konsep pada responden.

Sedangkan validitas eksternal dalam peneltian kualitatif

berarti adanya kecocokan (fittingness) dan kemungkinan

diterapkannya oleh peneliti mengadakan adaptasi

(49)

86

dalam menggunakan hasil penelitian dalam konteks dan

situasi tertentu.

Validitas atau pemeriksaan keabsalian data antara

lain berpedoman pada : teknik perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat

kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan

anggota, uraian rinci serta audit kebergantungan dan

audit kepastiaii seperti yang dikemukakan dalam ikhtisar

Moleong (1991 ; 175) seperti berikut :

Bagan 5 : IKHTISAR KRITERIA DAM TEKNIK PEMERIKSAAN

KE-i

ABSAHAN DATA

K i" i t Ej r 1 a '[!?';nj' '-"eci^r iksaan

Kredibili tas (1) Perpanjangan keikutsertaan

(2) Ketekunan Pengamatan (3) Triangulasi

(4) Pengecekan sejawat

(5) Kecukupan referensial (6) Kajian kasus negatif (7) Pengecekan anggota

Keteranqan (8) Uraian rinci

Kebergantungan (9) Audit kebergantungan

Kepastian (iO) Audit kepastian

Sumber : Moleong (1991 : 175).

Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

(50)

87

sejawat, kecukupan referensi serta uraian rinci.

Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu

sendiri, karena itu perpanjangan keikutsertaan peneliti

akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data

yang dikumpulkan, yaitu : (1) akan banyak mempelajari

"kultur" perguruan tinggi yang bersangkutan, (2) dapat

menguji ketidakbenaran informasi yang diperoleh karena

distorsi, dan (3) membangun kepercayaan subyek responden

maupun peneliti sendiri. Ketekukan pengamatan

dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan permasalahan

atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkah diri

pada hal-hal tersebut secara rinci. Ferbedaan dalam

teknik ini ialah, jika perpanjangan keikutsertaan

menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.

Selanjutnya dengan triangulasi peneliti mencoba

memeriksa keabsahan data dan penafsirannya dengan

membandingkannya dengan sumber lain (dokumentasi,

wawancara dengan dosen-dosen tertentu y~\ng berpengalaman

maupun memilLki perhatian terhadap pengabdian kepada

masyarakat). Pengecekan sejawat dilakukan dengan cara

mengekpos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan dosen

(51)

88

peneliti

tetap

mempertahankan

sikap

terbuka

dan

kejujuran. Demikian pula diskusi dengan sejawat ini

dimaksudkan untuk memberikan kesempatan awal yang baik

untuk memulai menjajaki dan menguji hipotesis yang

sekiranya muncul dari pemikiran peneliti. Kecukupan referensial digunakan sebagai alat untuk menampung dan

menyesuaikan

dengan

kritik.

tertulis

untuk

keperluan

evaluasi. Jadi bahan-bahan yang tercatat atau terekam

dapat digunakan sebagai acuan untuk. menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data. Kemudian uraian

rinci (thic description) sebagai upaya membangun

keteralihan dalam konteks pengiriman dan penerimaan yang

memungkinkan adanya pembandingan

(Moleong,

1991:178-183).

PEDOMAN ANALISIS DAN PENAFSIRAN DATA

Sebenarnya sulit untuk memisahkan analisis data dari

penafsiran data.

Menurut Moleong

(1991

:

198)

bahwa,

"analisi data sudah dimulai sejak di lapangan, sejak

saat itu sudah ada penghalusan data, penyusunan kategori

dengan kawasannya,

dan sudah

ada

upaya

yang

dimulai

dalam rangka penyusunan hipotesis, yaitu teorinya sendiri". Jadi dalam hal ini analisis data itu terjalin

secara terpadu dengan

penafsiran data.

Data

ditafsirkan

(52)

89

teori dan dilengkapi dengan penyusunan hipotesis kerjanya

sebagai teori yang nantinya diformulasikan, baik secara

deskriptif maupun secara proporsional. Menurut Bogdan dan

Biklen dalam Manap Somantri (1993 : 120) mengemukakan

beberapa saran dalam menganalisis data penelitian

kualitatif, antara lain sebagai berikut :

1. Force yourself to make decisions that narrow the

study;

2. Force yourself to make decisions concerning the type of study you want to accomplish;

3. Develop analytic question;

4. Plan data collection sessions in light of what

you find in previous observation;

5. Write many "observer's comments" about ideas you generate;

6. Write memos to yourself about what you are

learning.

Sesuai dengan saran pendapat Bot,dan dan Biklen, S. Nasution (1988 : 126) mengemukakan bahwa "analisa data

kualitatif adalah proses menyusun data

(menggolong-golongkannya

dalam

tema

atau

kategori)

agar

dapat

ditafsirkan atau diinterprestasikan". Dengan demikian

dalam proses

analisis

data

kualitatif

diperluan

daya

(53)

90

tergantung pada fokus penelitian maka tidak. ada cara

tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis.

Setiap peneliti perlu mencari sendiri metode yang dinilainya cocok dengan sifat penelitiannya.

Lebih lanjut Bogdan dan Biklen (1982 : 1954-1969)

mencoba memisahkan proses analisis data di lapangan dengan analisis data terkumpul dan kegiatan lapangan cukup memadai.

Berdasarkan konsep analisis data kualitatif tersebut

di atas, maka data telah dihimpun dalam penelitian ini

akan dianalisis atau ditafsirkan dengan mengikuti

pedoman sebagai berikut :

Pada saat pengumpulan data, peneliti membuat catatan

lapangan (hasil studi dokumentasi, wawancara dan

observasi). Selanjutnya berdasarkan catatan lapangan itu

disusunlah laporan lapangan, baik dari hasil studi

dokumentasi, wawancara maupun observasi. Sesudah itu

mengadakan member-check terhadap rangkuman laporan

lapangan dari studi dokumentasi, wawancara dan observasi

dengan para responden sebagai subyek penelitian yang

bersangkutan, serta mengadakan audit—trail terhadap

rangkuman hasil dokumentasi. Disusul dengan melakukan

triangulasi untuk mendapatkan keabsahan data.

Selanjutnya melakukan perbaikan rangkuman laporan data

(54)

91

dimaksud oleh responden sebagai subyek penelitian dan

sesuai pula dengan sumber aselinya. Kemudian memberi

kode pada setiap laporan lapangan yang telah diperbaiki.

Pemberian kode ini dilakukan dan direvisi beberapa kali

disesuaikan dengan perkembangan proses dan jenis data

yang diperoleh. Akhirnya memberi komentar baik secara

umum maupun untuk bagian dari rangkuman laporan lapangan.

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan reduksi

data dengan cara merangkum laporan lapangan tersebut.

Berikutnya mencatat hal-hal pokok yang relevan dengan

fokus penelitian, menyusunnya secara sistematis menurut

kategori dan klasifikasi tertentu. Selanjutnya membuat

display data dalam bentuk tabel atau gambar sehingga

hubungan antar data yang satu dengan data yang lainnya

tampak jelas sebagai satu kesatuan yang utuh. Disusul

dengan mengadakan cross site analysis dengan cara

membandingkan dan menganalisis data yang satu dengan data

yang lainnya secara lebih mendalam. Kemudian menarik

kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut berupa

temuan kecenderungan umum dan beberapa temuan lainnya

yang perlu diperhatikan dan dipertimbangangkan. Juga

peneliti melakukan analisis kebutuhan pengembangan

berbagai kegiatan dan langkah yang perlu diambil sebagai

implikasi, serta merumuskan rekomendasi dalam rangka

(55)

92

kepada masyarakat yang selaras dan terpadu dengan darma

penelitian dan pendidikan serta relevan dengan kebutuhan

(56)

2 *

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Dari

hasil penelitian,

pembahasan

hasil

penelitian

dan kajian kepustakaan yang relevan serta

temuan

selama

penelitian

berlangsung

dapatlah

ditarik

kesimpulan

seperti berikut.

Pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral

dari

Tridarma perguruan tinggi. merupakan misi dan

tugas

pokok

yang

harus

dilaksanakan

oleh

seluruh

sivitas

akademika

sebagai

kegiatan

akademik

pengembangan

dan

penerapan

IPTEKS

menurut

konsepsi,

metodologi

maupun

administrasi pendidikan dalam pengelolaannya. Oleh karena

itu pengabdian kepada masyarakat

memerlukan

perencanaan

yang sesuai dengan karakteristik darma program pengabdian

kepada masyarakat.

Konsepsi

dan

pelaksanaan

pengabdian

kepada

masyarakat berdasarkan pedoman resmi

dari

Ditjen

Dikti

Depdikbud telah

diselengqarakan

oleh

perguruan

tinggi

sejak tahun 1970 hingga kini.

Namun berdasarkan

evaluasi

dan penelitian teryata

hasil-hasil

yang

dicapai

belum

sesuai dengan misi dan

tugas

pokok

Tridarma

perguruan

tinggi

(pedoman dari Ditjen Dikti Depdikbud)

maupun

yang

diharapkan oleh semua pihak.

(58)

208

Darma pengabdian kepada masyarakat sebagai

kegiatan

akademik

pengembangan

dan

penerapan

ilmu,

memiliki

karakteristik tersendiri

karena

erat

kaitannya

secara

timbal balik yang saling menunjang keberhasilannya dengan

derma penelitian dan darma pendidikan baik

dalam

proses

perencanaan,

pelaksanaan,

hasil-hasilnya

ma

Gambar

gambaranyang

Referensi

Dokumen terkait

(2) Tarif atas jasa layanan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan berdasarkan kontrak

yang besar, semua kondisi menunjukan bahwa semua fase kerosene hamper semuanya mengalir menuju side arm (100%) sedangkan pada hambatan downstream 50% (gambar 4.b) pada semua

Sebanyak 60,5% responden atau 107 orang peternak sapi perah di Dusun Krajan Desa Kemiri tidak melakukan pengelolaan limbah ternak dengan baik, padahal pada

Penyinaran dengan sinar UV juga dapat menurunkan konsentrasi larutan metilen biru melalui mekanisme reduksi gugus kromofor seperti ikatan rangkap dalam struktur heterosiklik

Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dengan struktur makromolekul linier yang dengan iodium

Manajemen risiko perusahaan berhubungan dengan risiko dan peluang yang mempengaruhi penciptaan dan pelestarian nilai, didefinisikan sebagai berikut: manajemen

Pada penelitian ini akan dibuat kecap dan terasi dengan menggunakan bahan baku ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) yang berasal dari ikan air tawar dan ikan teri

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada