STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA
2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
R.M RUDINI SEPRY 0906267
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA
2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE
Oleh R.M Rudini Sepry
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga pada Jurusan Pendidikan kepelatihan Olahraga
© R.M Rudini Sepry 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
R.M RUDINI SEPRY 0906267
STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER
LEAGUE
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Drs. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd NIP: 196312091988031001
Pembimbing II,
Muhamad Tafaqur, M.Pd NIP. 197810052009121003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN
PREMIER LEAGUE
Pembimbing: 1. Dede Rohmat, M.Pd
2. Muhamad Tafaqur, M.Pd
R.M Rudini Sepry
DAFTAR ISI
3. Kemampuan Memahami Taktik Bermain ... 25
4. Mental Bertanding ... 29
5. Medical Record ... 31
6. Result dan Achievement Record ... 31
7. Adaptasi Internal Klub ... 31
8. Harga Transfer atau Nilai Kontrak Pemain ... 31
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33
B. Variabel dan Desain Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
D. Alat Pengumpulan Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pemaparan Data ... 45
B. Pembahasan ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 53
B. Rekomendasi ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap cabang olahraga memiliki sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu
juga dengan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan
tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan
sepakbola di negara Cina sekitar abad ke II. Kala itu dinasti Han melatih tentaranya menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit untuk memasukkannya ke dalam jaring yang diikatkan pada
batang bambu (http://nagapasha.blogspot.com).
Sepak bola modern mulai berkembang di negara Inggris. Di Inggris, sepak
bola menjadi sangat digemari. Sayangnya banyak kekerasan terjadi selama
pertandingan pada beberapa kompetisi, sehingga pada tahun 1365, Raja Edward
III melarang sepak bola dimainkan. Pada tahun 1815 sepak bola menjadi sangat
terkenal di lingkungan sekolah dan universitas di negara Inggris. Dan pada tahun
1863 menjadi tahun kelahiran sepak bola modern yang terjadi di Freemasons
Travern. Pada tahun 1800-an, olahraga sepak bola dibawa oleh pedagang, pelaut,
dan tentara Inggris ke berbagai penjuru dunia. Asosiasi sepak bola dunia (FIFA)
dibentuk pada tahun 1904. Selanjutnya, berbagai kompetisi olahraga sepak bola
diselenggarakan di berbagai negara (http://analisabola.com).
Sepak bola di Indonesia juga berkembang, hal ini ditandai dengan berdirinya
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta
yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Dan untuk menghargai jasanya, pada
tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) yaitu
kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja hingga sekarang. Sepakbola
merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di dunia termasuk di
Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari antusias masyarakat yang begitu besar terhadap
olahraga sepakbola, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sepakbola merupakan
2
dan sangat menarik untuk dimainkan, karena pada dasarnya permainan sepakbola
diciptakan dengan konsep bermain yang dimainkan dengan menonjolkan unsur
kesenangan dan dimainkan secara beregu. Mengenai permainan sepakbola
Kosasih (1991 : 103) menyatakan bahwa :
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari dua regu dengan setiap regu minimal 7 orang pemain, maksimal 11 orang pemain yang berada di lapangan. Bola dimainkan oleh seluruh tubuh kecuali dengan tangan (kecuali penjaga gawang) dengan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.
Prinsip permainan sepakbola menurut Sneyers yang diterjemahkan oleh
Lanjang adalah membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat yang
sama terhadap gawang sendiri (2002 : 3). Dengan demikian setiap pemain harus
mampu melakukan aksi perseorangan untuk melakukan penyerangan dan
mencetak gol.
Di era sepak bola modern di Indonesia, hampir setiap awal musim kompetisi
banyak klub disibukkan dalam upaya melakukan pembentukan komposisi skuad
timnya masing - masing. Selain kewajiban untuk mencari “sang koki” atau pelatih, sebenarnya banyak klub sering merasa terkuras energinya dalam melakukan
seleksi pemain inti dan cadangan. Oleh karena itu prestasi yang optimal dapat
dicapai oleh tim sepakbola apabila dalam proses seleksi atau perekrutan
pemainnya dilakukan dengan benar yakni jelas apa saja penilaian atau kriteria
pemain yang dibutuhkan oleh tim tersebut, dengan menggunakan sebuah tes.
Seorang pemain sepakbola profesional dituntut untuk mempunyai fisik,
teknik, taktik atau strategi dan mental yang baik, oleh karena itu dalam proses
pemilihan pemain (seleksi) sebuah klub harus memiliki penilaian seperti penilaian
tingkat kondisi fisik, teknik bermain, kemampuan memahami sebuah taktik baik
menyerang maupun bertahan, dan yang paling tidak boleh di lupakan adalah
3
Kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh
pemain untuk menunjang kemampuan lainnya. Pemain akan lebih memiliki rasa
percaya diri yang tinggi apabila memiliki kemampuan fisik yang prima. Mengenai
kondisi fisik, Harsono dalam buku latihan kondisi fisik (2001 : 50) menjelaskan bahwa : “Kondisi fisik adalah keadaan fisik yang biasanya mengacu kepada baik tidaknya kondisi tubuh”.
Unsur-unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk pemain sepakbola meliputi
komponen biomotor seperti kelentukan, kecepatan, koordinasi, kekuatan, power,
dan daya tahan. Treadwell (1991 : 63-65) menyatakan bahwa: ”Komponen fisik yang dibutuhkan sebagai unsur biomotor pemain sepakbola adalah (1) endurance,
(2) aerobic endurance, (3) muscular endurance, (4) anaerobic endurance, (5)
speed, (6) power, (7) flexibility, (8) strength, dan (9) body composition”.
Permainan sepakbola modern dewasa ini banyak diperagakan oleh pemain
yang memiliki kemampuan teknik yang baik. Permainan sepakbola saat ini
merupakan permainan yang aktraktif dan menarik untuk di tonton. Dengan durasi
waktu permainan 2 kali 45 menit, banyak kemampuan teknik dan gaya permainan
ditampilkan oleh seorang pemain. Adapun pengertian teknik dari beberapa ahli
misalnya Sudrajat (1991) yang dikutip Satria (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa
dalam Satriya (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik ialah semua gerakan yang mendasari pemain, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah”. Teknik yang terdapat dalam sepakbola antara lain passing dan receiving, shooting, ball control dan turning.
Pemahaman terhadap taktik oleh seorang pemain dalam permainan sepakbola
merupakan bagian yang penting. Banyak sekali pemain sepakbola yang memiliki
kemampuan teknik bermain sepakbola yang baik tetapi tidak didukung oleh
pemahaman terhadap taktik bermain yang baik, padahal kemampuan memahami
taktik bermain dalam sepakbola dapat menolong pemain tersebut menyatu dengan
tim, dengan kata lain seorang pemain dapat beradaptasi dengan pemain lainnya
4
berlangsung. Scheunemann (2012 : 13) mengatakan bahwa : “Taktik ialah aksi intividu atau bersama-sama yang ditunjukan pemain atau sekelompok pemain
untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok
pemain lawan atau tim lawan secara keseluruhan”. Lebih lanjut Scheunemann (2012 : 3) mengatakan bahwa contoh taktik adalah bermain dari belakang,
possession dan transition serta transisi penyerangan atau bertahan.
Sedangkan mental memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian
prestasi yang tinggi. Kita selalu mendengar kata-kata mental juara, ini artinya
bahwa seorang juara memiliki mental yang berbeda denga atlet yang bukan juara. Satriya dan Sidik (2010 : 17) berpendapat bahwa : “Mental adalah kemampuan untuk menanggulangi tekanan-tekanan yang bersifat psikologis dalam pertandingan”. Sedangkan Scheunemann (2012 : 3) menjelaskan bahwa : “Mental dalam permainan sepakbola terdiri dari : 1) Respect and disiplin (respek dan
disiplin), 2) Cooperation (kerjasama), 3) Competitiveness (menumbuhkan jiwa
kompetisi)”. Dikarenakan sepakbola adalah permainan beregu, oleh karena itu
dalam pemilihan pemain atau atlet sepakbola keempat elemen tadi dapat menjadi
acuan, akan tetapi pada pelaksanaanya masih kurang jelasnya mengenai kebijakan
seleksi dalam penilaian ke empat elemen tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
Studi analisis Pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection
policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.
dikarenakan sejauh ini belum ada penelitian yang kongkrit mengenai selection
policy (kebijakan seleksi) atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai profil pelatih
Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk
merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan didapat temuan-temuan yang nantinya
bermanfaat. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk memberikan gambaran bagaimana selection policy (kebijakan seleksi)
olahraga sepakbola dalam rangka pembentukan prestasi tim atau klub.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang berarti
bagi pelatih-pelatih di Indonesia khususnya bagi pelatih-pelatih sepakbola di
kabupaten Bandung mengenai selection policy (kebijakan seleksi) pemain
(atlet) sepakbola.
E. Batasan Penelitian
Untuk menghindari luasnya lingkup permasalahan yang memungkinkan
diperolehnya hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian ini akan dibatasi ruang
lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan.
Adapun batasan penelitiannya adalah kajian mengenai Studi analisis Pelatih
Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk
merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.
F. Penjelasan Istilah
Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang-kadang berbeda, sehingga
bisa mengakibatkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari
kesalahpahaman dalam penulisan ini maka penulis merumuskan istilah
6
1. Studi Analisis
Studi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Penelitian ilmiah” (1996 : 965). Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 37) adalah “Penyelidikan terhadap sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dll) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dll).
2. Pelatih
Pelatih adalah seseorang yang bertugas mempersiapkan fisik dan mental
olahragawan maupun kelompok olahragawan. Sebagian besar pelatih merupakan
bekas atlet. Pelatih mengatur taktik, strategi, pelatihan fisik dan menyediakan
dukungan moral kepada atlet (id.wikipedia.org/wiki/pelatih). Pelatih Persikab
adalah pelatih sepakbola yang telah memenuhi kriteria (lisensi kepelatihan
sepakbola) yang telat dibuat oleh PSSI pusat yakni minimal berlisensi B nasional
untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, dan telah menandatangani perjanjian
atau kontrak sesuai persepakatan antara pelatih tersebut dengan pengurus tim atau
manajer tim Persikab kabupaten Bandung.
3. Selection Policy
Selection (seleksi) menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Pemilihan untuk mendapatkan yang terbaik” (1996 : 897). Policy (kebijakan) menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 131) adalah “Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan,
dan cara bertindak”. 4. Pemain
Pemain menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang bermain
(1996 : 615). Pemain Persikab adalah pemain atau atlit sepakbola yang telah
memenuhi kriteria untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, melalui proses
seleksi oleh tim pelatih serta telah menandatangani perjanjian atau kontrak sesuai
persepakatan antara pemain tersebut dengan pengurus tim Persikab kabupaten
Bandung.
7
Liga divisi utama adalah salah satu liga yang dipertandingkan di Liga
Indonesia di bawah satu kasta Indonesian Premier League (IPL), yang terbagi
menjadi dua grup yaitu divisi utama grup I dan divisi utama grup II. Dengan
masing-masing peserta di setiap grup diikuti oleh sepuluh tim (klub) untuk grup I
dan sebelas tim (klub) untuk grup II sehingga total tim yang ikut berlaga dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat
membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian
ilmiah tidak akan lepas dari metode penelitian yang digunakan. Tujuan penelitian
adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil
pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.
Masalah yang akan diteliti dan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian
akan menentukan penggunaan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu
cara yang merupakan rangkaian proses yang harus ditempuh sebagai upaya
mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis data, menginterpretasi data.
Dengan demikian, peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode yang tepat
dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Sedangkan mengenai metode penelitian, Arikunto (2010 : 203) menjelaskan
bahwa : “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode tersebut adalah angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi”. Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitiannya dititik beratkan untuk memperoleh gambaran
yang jelas mengenai profil pelatih Persikab dalam memanfaatkan selection policy
(kebijakan seleksi) untuk merekrut atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung
liga divisi utama musim kompetisi 2013/2014 IPL. Mengenai penentuan metode
penelitian, Arikunto (2010 : 203) mengemukakan bahwa : “Pemilihan metode dan
instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian,
sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya
disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini.
34
metode penelitian deskriptif, Sugiyono (2011 : 306) menjelaskan bahwa : metode
penelitian deskriptif adalah menetapkan fokus penelitian, memilih informan,
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Sedangkan Arikunto (2010 : 3) menjelaskan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Mengenai ciri dari metode deskriptif antara lain seperti yang dijelaskan
Sugiyono (2011 : 307) adalah sebagai berikut :
1. Peneliti sebagai alat peka dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan
dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia.
5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.
Berdasarkan definisi metode penelitian deskriptif berdasarkan para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan anata fenomena yang diselidiki.
Agar penggunaan metode deskriptif ini menghasilkan suatu yang diharapkan,
maka dibutuhkan teknik dalam pemecahannya. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik survey, yang dilakukan dengan pelaksanaan pengisian
angket yang telah penulis siapkan. Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan
penelitian, maka penulis menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan
penelitian ini yaitu:
35
2. Menyusun dan mengolah data
3. Menganalisa data
4. Menafsirkan data
5. Kesimpulan
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu subjek atau objek yang ditetapkan oleh peneliti yang
nantinya akan dipelajari dan diteliti sehingga akan mengasilkan data atau
informasi mengenai hal yang diteliti tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh
Arikunto (2010 : 161) bahwa : “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sementara Sugiyono menjelaskan (2011
: 60) bahwa : “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sebelum mengambil kesimpulan-kesimpulan teoretis, penulis harus
mengidentifikasi variabel-variabel utama yang akan diteliti agar penelitian yang
dilakukan tidak menyimpang dari variabel-variabel yang telah ditentukan oleh
peneliti. Arikunto (2010 : 162) menjelaskan bahwa : “Dalam suatu variabel ada
variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X),
sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel terikat atau
dependent variable (Y)”. Sehingga yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah :
a. Variabel bebas : Pelatih Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama
2013/2014 IPL
b. Variabel terikat : Selection policy pemain Persikab kabupaten Bandung liga
divisi utama 2013/2014 IPL
36
Desain penelitian merupakan gambaran rencana untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan menyimpulkan suatu data agar dilaksanakan sesuai dengan
tujuan penelitian serta sebagai pegangan dalam melakukan penelitian.
Anggoro (2009 : 3.17) menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah sebuah
rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk
hubungan antara variabel yangia teliti”. Dalam setiap penelitian harus membuat
perencanaan yang baik, untuk menggambarkan bentuk dan pelaksanaannya salah
satunya dengan membuat desain penelitian. Sementara Arikunto (2010 : 90)
menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang
dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-anacar kegiatan, yang akan dilaksanakan”.
Mengacu pada penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa dalam membuat
perencanaan penelitian diperlukan desain penelitian agar kegiatan yang akan
dilaksanakan lebih terarah.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain kuantitatif dimana desain
penelitian ini adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian deskriptif mempunyai
berbagai macam desain penelitian. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan
aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti menggunakan desain paradigma tunggal dengan satu
variabel bebas dan satu variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan peneliti
adalah seperti yang tertera di bawah ini :
Gambar.3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2011 : 66)
Keterangan:
X = Variabel bebas yaitu Pelatih pemain Persikab kabupaten Bandung liga
divisi utama 2013/2014 IPL.
37
Y = Variabel terikat yaitu Selection policy Persikab kabupaten Bandung
liga divisi utama 2013/2014 IPL.
Sementara itu, langkah-langkah penelitian dibuat untuk memudahkan proses
penelitian ini. Pada penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah penelitian
sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah dibuat. Mengacu pada
desain penelitian tersebut, maka disusunlah langkah-langkah penelitian. Pada
penelitian ini, langkah-langkah yang telah disusun adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian
2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran
3. Analisis data
4. Menetapkan kesimpulan
Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh penulis dalam penelitian ini
adalah seperti yang tertera pada halaman berikutnya :
POPULASI
ANALISIS DATA SAMPEL
38
Gambar 3.2
Langkah-Langkah Pengumpulan Data C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti tentu memerlukan
sumber data untuk kepentingan penelitiannya. Pada umumnya sumber data dalam
penelitian disebut populasi atau sampel penelitian. Dari populasi dan sampel
penelitian inilah penulis selanjutnya akan mendapatkan data serta keterangan yang
dapat dijadikan informasi jawaban terhadap permasalahan penelitian.
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Lebih jelasnya,
Arikunto (2010 : 173) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011 : 117) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Lebih lanjut Anggoro (2009 : 4.2)
menjelaskan bahwa : “Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan
atau individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui”. Populasi yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah tim pelatih sepakbola Persikab kabupaten
Bandung yang berjumlah 3 orang.
2. Sampel
Dalam suatu peneltian, populasi bisa dikatakan sebagai kumpulan objek yang
sifatnya umum. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Anggoro (2009 : 4.3) menjelaskan
bahwa : “Sampel adalah sebagian anggota yang memberikan keterangan atau data
yang diperlukan dalam suatu penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto (2010 :
39
teliti”. Lebih lanjut Sugiyono (2011 : 118) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Mengenai penentuan jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan teknik
jenuh dengan berpedoman pada pendapat Sugiyono (2011 : 124) :
Teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel dalam
penelitian ini ditetapkan seluruh pelatih Persikab kabupaten Bandung liga divisi
utama 2013/2014 IPL yang berjumlah 3 orang pelatih, sehingga penelitian ini
merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang
dari 30 orang.
D. Alat Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut
instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat
pengumpul data. Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan
penggunaan. Lebih lanjut Arikunto (2010 : 194) menjelaskan bahwa : “Angket
merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Tujuan angket ialah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan
jawaban. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
40
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Jadi angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta
untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.
Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang
dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pertanyaan-pertanyaan.
Butir-butir pertanyaan itu merupakan gambaran tentang selection policy
(kebijakan seleksi) yang terdiri dari komponen-komponen yang dinilai dalam
proses seleksi. Sedangkan sumber angket berasal dari formulir pemanduan bakat
(formulir penilaian untuk seleksi pemain) yang dikeluarkan oleh Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat, sebagaimana yang tertera pada buku
kurukulum dan pedoman dasar sepakbola Indonesia. Dari penjelasan tersebut,
peneliti tuangkan dalam bentuk pernyataan pada sampel penelitian dan hasil dari
jawaban pertanyaan tersebut digambarkan dalam kisi-kisi seperti yang tertera
dibawah ini :
Tabel 3.1
41
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.
B. SKILL BERTAHAN
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.
C. KEMAMPUAN FISIK, PSIKOLOGI DAN KOGNITIF Bola
3 Resistance To Fatigue/Endurance Ketahanan Tubuh
1 2 3 4
4 Aerobic Capacity Kapasitas recovery tubuh
42
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.
D. KETERAMPILAN PENJAGA GAWANG 5 Resistance To Stress
Ketahanan Mental
1 2 3 4
6 Confidence Kepercayaan Diri
1 2 3 4
7 Discipline and Concentration Tingkat Kedisiplinan dan konsentrasi
c. Kicking The Ball Short Bola Pendek
43
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.
E. KOMPONEN FISIK YANG DI BUTUHKAN PENJAGA GAWANG
Tabel 3.1
(Lanjutan) Reaksi
4 Catching Technique Teknik Menangkap Bola
a. High Ball Bola Atas
b. Ground Ball
Bola Bawah
1 2 3 4
1 2 3 4
No SKILL Penilaian*
1 Endurance Ketahanan Fisik
1 2 3 4
2 Agility and Flexibility Keluwesan dan Kelenturan
1 2 3 4
3 Power
a. Jumping Power Melompat b. Kicking Power
Menendang
1 2 3 4
44
Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.
F. KEMAMPUAN MENTAL PENJAGA GAWANG
E. Prosedur Pengolahan dan Penghitungan Data
Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional. Dalam
proses pengolahan data tersebut penulis menggunakan langkah-langkah di bawah
ini :
Menghitung prosentase gambaran jawaban dengan menggunakan rumus:
1 100%
Xn : jumlah skor ideal atau pengharapan100 % : Bilangan tetap
Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk
mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih
parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 388), dengan menafsirkan
kriteria penilaian presentase sesuai dengan kualifikasi penilaian dalam format
penilaian yang ada dalam formulir penilaian yang telah dibuat oleh PSSI dalam
buku kurikulum dan pedoman dasar sepakbola Indonesi, sebagai berikut :
4 Resistance to Stress Ketahanan Mental
1 2 3 4
5 Leadership/Vocal
Jiwa Kepemimpinan
45
Tabel 3.2
Kriteria Frekwensi Prosentase
Rentang Nilai Kriteria
90% - 100% Istimewa
80% - 89% Bagus
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
46
Sampling jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang,
atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
53
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection
policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL
adalah pelatih kurang memperhatikan penilaian mengenai skill pemain pada saat
bertahan, penilaian keterampilan penjaga gawang dan penilaian kemampuan fisik,
psikologi dan kognitif, padahal penilaian tersebut sangat berpengaruh terhadap
tim kedepannya (pada saat kompetisi berlangsung).
B. Rekomendasi
1. Bagi lembaga dalam hal ini PSSI Pusat harus lebih gencar mensosialisasikan
mengenai selection policy kepada pelatih baik melalui khursus kepelatihan
maupun pengurus klub dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh
Pengda ataupun Pengcab.
2. Bagi pelatih direkomendasikan menggunakan panduan seleksi pemain yang
telah di terbitkan oleh PSSI Pusat pada tahapan seleksi pemain sehingga
penilaiannya akan lebih jelas. Serta pelatih juga harus lebih teliti di dalam
selection policy pemain serta memperhatikan penilaian terhadap kemampuan
untuk bertahan pada setiap pemain sesuai dengan posisi bermain pemain
tersebut baik penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah bahkan
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Toha. Dkk. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
FIFA. (2002). Laws Of The Game (Peraturan Permainan). Jakarta: PSSI.
Girijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.
. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI Bandung.
Ibrahim, Rusli dan Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
. Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI.
Kosasih, Engkos. (1991). Teknik dan Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo
Wibawa. (2001). Sepak Bola. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Matjan, Bastinus N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Nurhasan, dan Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Pasurnay, Paulus. (2001). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: KONI Pusat.
Satriya, dan Sidik, Dikdik. (2010). Metodelogi Kepelatihan OlahRaga. Bandung: FPOK UPI.
55
Sidik, Jafar.D. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI.
Sucipto, et al. (2000). Sepak bola. Bandung: Depdiknas.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Lanjang, L. (2002). Sepak bola. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.
Sumber Internet:
[Online]. Tersedia : (http://analisabola.com).
[Online]. Tersedia : (http://nagapasha.blogspot.com). [2 Juli 2013]
[Online]. Persikab.Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Persikab) [7 Juli 2013]
[Online]. Tersedia : (http://www.id.soccerway.com). [7 Juli 2013]
[Online]. Tersedia : (http://www.DivisiUtama.com). [7 Juli 2013].
[Online]. Tersedia : (id.wikipedia.org/wiki/pelatih).
[Online]. Tersedia : (http://sidomi.com/156183/timnas-indonesia-vo2-max-andik-vermasnyah-tertinggi/)
[Online].Tersedia:(http://indonesiarayanews.com/news/liga-indonesia/01-20-2013-15-41/andik-mario-catat-vo2-max-tertinggi-di-timnas)
[Online]. Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama_Liga_Indonesia)
[Online]. Tersedia : (http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/01/perbedaan-liga-super-dan-divisi-utama)