• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA

2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

R.M RUDINI SEPRY 0906267

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA

2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE

Oleh R.M Rudini Sepry

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga pada Jurusan Pendidikan kepelatihan Olahraga

© R.M Rudini Sepry 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

R.M RUDINI SEPRY 0906267

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER

LEAGUE

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Drs. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd NIP: 196312091988031001

Pembimbing II,

Muhamad Tafaqur, M.Pd NIP. 197810052009121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)
(5)

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN

PREMIER LEAGUE

Pembimbing: 1. Dede Rohmat, M.Pd

2. Muhamad Tafaqur, M.Pd

R.M Rudini Sepry

(6)

DAFTAR ISI

3. Kemampuan Memahami Taktik Bermain ... 25

4. Mental Bertanding ... 29

5. Medical Record ... 31

6. Result dan Achievement Record ... 31

7. Adaptasi Internal Klub ... 31

8. Harga Transfer atau Nilai Kontrak Pemain ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33

B. Variabel dan Desain Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

D. Alat Pengumpulan Data ... 39

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Data ... 45

B. Pembahasan ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 53

B. Rekomendasi ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap cabang olahraga memiliki sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu

juga dengan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan

tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan

sepakbola di negara Cina sekitar abad ke II. Kala itu dinasti Han melatih tentaranya menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit untuk memasukkannya ke dalam jaring yang diikatkan pada

batang bambu (http://nagapasha.blogspot.com).

Sepak bola modern mulai berkembang di negara Inggris. Di Inggris, sepak

bola menjadi sangat digemari. Sayangnya banyak kekerasan terjadi selama

pertandingan pada beberapa kompetisi, sehingga pada tahun 1365, Raja Edward

III melarang sepak bola dimainkan. Pada tahun 1815 sepak bola menjadi sangat

terkenal di lingkungan sekolah dan universitas di negara Inggris. Dan pada tahun

1863 menjadi tahun kelahiran sepak bola modern yang terjadi di Freemasons

Travern. Pada tahun 1800-an, olahraga sepak bola dibawa oleh pedagang, pelaut,

dan tentara Inggris ke berbagai penjuru dunia. Asosiasi sepak bola dunia (FIFA)

dibentuk pada tahun 1904. Selanjutnya, berbagai kompetisi olahraga sepak bola

diselenggarakan di berbagai negara (http://analisabola.com).

Sepak bola di Indonesia juga berkembang, hal ini ditandai dengan berdirinya

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta

yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Dan untuk menghargai jasanya, pada

tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) yaitu

kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja hingga sekarang. Sepakbola

merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di dunia termasuk di

Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari antusias masyarakat yang begitu besar terhadap

olahraga sepakbola, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sepakbola merupakan

(9)

2

dan sangat menarik untuk dimainkan, karena pada dasarnya permainan sepakbola

diciptakan dengan konsep bermain yang dimainkan dengan menonjolkan unsur

kesenangan dan dimainkan secara beregu. Mengenai permainan sepakbola

Kosasih (1991 : 103) menyatakan bahwa :

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari dua regu dengan setiap regu minimal 7 orang pemain, maksimal 11 orang pemain yang berada di lapangan. Bola dimainkan oleh seluruh tubuh kecuali dengan tangan (kecuali penjaga gawang) dengan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.

Prinsip permainan sepakbola menurut Sneyers yang diterjemahkan oleh

Lanjang adalah membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat yang

sama terhadap gawang sendiri (2002 : 3). Dengan demikian setiap pemain harus

mampu melakukan aksi perseorangan untuk melakukan penyerangan dan

mencetak gol.

Di era sepak bola modern di Indonesia, hampir setiap awal musim kompetisi

banyak klub disibukkan dalam upaya melakukan pembentukan komposisi skuad

timnya masing - masing. Selain kewajiban untuk mencari “sang koki” atau pelatih, sebenarnya banyak klub sering merasa terkuras energinya dalam melakukan

seleksi pemain inti dan cadangan. Oleh karena itu prestasi yang optimal dapat

dicapai oleh tim sepakbola apabila dalam proses seleksi atau perekrutan

pemainnya dilakukan dengan benar yakni jelas apa saja penilaian atau kriteria

pemain yang dibutuhkan oleh tim tersebut, dengan menggunakan sebuah tes.

Seorang pemain sepakbola profesional dituntut untuk mempunyai fisik,

teknik, taktik atau strategi dan mental yang baik, oleh karena itu dalam proses

pemilihan pemain (seleksi) sebuah klub harus memiliki penilaian seperti penilaian

tingkat kondisi fisik, teknik bermain, kemampuan memahami sebuah taktik baik

menyerang maupun bertahan, dan yang paling tidak boleh di lupakan adalah

(10)

3

Kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh

pemain untuk menunjang kemampuan lainnya. Pemain akan lebih memiliki rasa

percaya diri yang tinggi apabila memiliki kemampuan fisik yang prima. Mengenai

kondisi fisik, Harsono dalam buku latihan kondisi fisik (2001 : 50) menjelaskan bahwa : “Kondisi fisik adalah keadaan fisik yang biasanya mengacu kepada baik tidaknya kondisi tubuh”.

Unsur-unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk pemain sepakbola meliputi

komponen biomotor seperti kelentukan, kecepatan, koordinasi, kekuatan, power,

dan daya tahan. Treadwell (1991 : 63-65) menyatakan bahwa: ”Komponen fisik yang dibutuhkan sebagai unsur biomotor pemain sepakbola adalah (1) endurance,

(2) aerobic endurance, (3) muscular endurance, (4) anaerobic endurance, (5)

speed, (6) power, (7) flexibility, (8) strength, dan (9) body composition”.

Permainan sepakbola modern dewasa ini banyak diperagakan oleh pemain

yang memiliki kemampuan teknik yang baik. Permainan sepakbola saat ini

merupakan permainan yang aktraktif dan menarik untuk di tonton. Dengan durasi

waktu permainan 2 kali 45 menit, banyak kemampuan teknik dan gaya permainan

ditampilkan oleh seorang pemain. Adapun pengertian teknik dari beberapa ahli

misalnya Sudrajat (1991) yang dikutip Satria (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa

dalam Satriya (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik ialah semua gerakan yang mendasari pemain, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah”. Teknik yang terdapat dalam sepakbola antara lain passing dan receiving, shooting, ball control dan turning.

Pemahaman terhadap taktik oleh seorang pemain dalam permainan sepakbola

merupakan bagian yang penting. Banyak sekali pemain sepakbola yang memiliki

kemampuan teknik bermain sepakbola yang baik tetapi tidak didukung oleh

pemahaman terhadap taktik bermain yang baik, padahal kemampuan memahami

taktik bermain dalam sepakbola dapat menolong pemain tersebut menyatu dengan

tim, dengan kata lain seorang pemain dapat beradaptasi dengan pemain lainnya

(11)

4

berlangsung. Scheunemann (2012 : 13) mengatakan bahwa : “Taktik ialah aksi intividu atau bersama-sama yang ditunjukan pemain atau sekelompok pemain

untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok

pemain lawan atau tim lawan secara keseluruhan”. Lebih lanjut Scheunemann (2012 : 3) mengatakan bahwa contoh taktik adalah bermain dari belakang,

possession dan transition serta transisi penyerangan atau bertahan.

Sedangkan mental memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian

prestasi yang tinggi. Kita selalu mendengar kata-kata mental juara, ini artinya

bahwa seorang juara memiliki mental yang berbeda denga atlet yang bukan juara. Satriya dan Sidik (2010 : 17) berpendapat bahwa : “Mental adalah kemampuan untuk menanggulangi tekanan-tekanan yang bersifat psikologis dalam pertandingan”. Sedangkan Scheunemann (2012 : 3) menjelaskan bahwa : “Mental dalam permainan sepakbola terdiri dari : 1) Respect and disiplin (respek dan

disiplin), 2) Cooperation (kerjasama), 3) Competitiveness (menumbuhkan jiwa

kompetisi). Dikarenakan sepakbola adalah permainan beregu, oleh karena itu

dalam pemilihan pemain atau atlet sepakbola keempat elemen tadi dapat menjadi

acuan, akan tetapi pada pelaksanaanya masih kurang jelasnya mengenai kebijakan

seleksi dalam penilaian ke empat elemen tersebut.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

Studi analisis Pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection

policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.

dikarenakan sejauh ini belum ada penelitian yang kongkrit mengenai selection

policy (kebijakan seleksi) atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah “Bagaimana profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi

(12)

5

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai profil pelatih

Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk

merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan didapat temuan-temuan yang nantinya

bermanfaat. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk memberikan gambaran bagaimana selection policy (kebijakan seleksi)

olahraga sepakbola dalam rangka pembentukan prestasi tim atau klub.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang berarti

bagi pelatih-pelatih di Indonesia khususnya bagi pelatih-pelatih sepakbola di

kabupaten Bandung mengenai selection policy (kebijakan seleksi) pemain

(atlet) sepakbola.

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari luasnya lingkup permasalahan yang memungkinkan

diperolehnya hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian ini akan dibatasi ruang

lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan.

Adapun batasan penelitiannya adalah kajian mengenai Studi analisis Pelatih

Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk

merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.

F. Penjelasan Istilah

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang-kadang berbeda, sehingga

bisa mengakibatkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari

kesalahpahaman dalam penulisan ini maka penulis merumuskan istilah

(13)

6

1. Studi Analisis

Studi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Penelitian ilmiah” (1996 : 965). Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 37) adalah “Penyelidikan terhadap sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dll) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dll).

2. Pelatih

Pelatih adalah seseorang yang bertugas mempersiapkan fisik dan mental

olahragawan maupun kelompok olahragawan. Sebagian besar pelatih merupakan

bekas atlet. Pelatih mengatur taktik, strategi, pelatihan fisik dan menyediakan

dukungan moral kepada atlet (id.wikipedia.org/wiki/pelatih). Pelatih Persikab

adalah pelatih sepakbola yang telah memenuhi kriteria (lisensi kepelatihan

sepakbola) yang telat dibuat oleh PSSI pusat yakni minimal berlisensi B nasional

untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, dan telah menandatangani perjanjian

atau kontrak sesuai persepakatan antara pelatih tersebut dengan pengurus tim atau

manajer tim Persikab kabupaten Bandung.

3. Selection Policy

Selection (seleksi) menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Pemilihan untuk mendapatkan yang terbaik” (1996 : 897). Policy (kebijakan) menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 131) adalah “Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan,

dan cara bertindak”. 4. Pemain

Pemain menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang bermain

(1996 : 615). Pemain Persikab adalah pemain atau atlit sepakbola yang telah

memenuhi kriteria untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, melalui proses

seleksi oleh tim pelatih serta telah menandatangani perjanjian atau kontrak sesuai

persepakatan antara pemain tersebut dengan pengurus tim Persikab kabupaten

Bandung.

(14)

7

Liga divisi utama adalah salah satu liga yang dipertandingkan di Liga

Indonesia di bawah satu kasta Indonesian Premier League (IPL), yang terbagi

menjadi dua grup yaitu divisi utama grup I dan divisi utama grup II. Dengan

masing-masing peserta di setiap grup diikuti oleh sepuluh tim (klub) untuk grup I

dan sebelas tim (klub) untuk grup II sehingga total tim yang ikut berlaga dalam

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat

membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian

ilmiah tidak akan lepas dari metode penelitian yang digunakan. Tujuan penelitian

adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil

pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.

Masalah yang akan diteliti dan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian

akan menentukan penggunaan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu

cara yang merupakan rangkaian proses yang harus ditempuh sebagai upaya

mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis data, menginterpretasi data.

Dengan demikian, peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode yang tepat

dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Sedangkan mengenai metode penelitian, Arikunto (2010 : 203) menjelaskan

bahwa : “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode tersebut adalah angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi”. Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitiannya dititik beratkan untuk memperoleh gambaran

yang jelas mengenai profil pelatih Persikab dalam memanfaatkan selection policy

(kebijakan seleksi) untuk merekrut atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung

liga divisi utama musim kompetisi 2013/2014 IPL. Mengenai penentuan metode

penelitian, Arikunto (2010 : 203) mengemukakan bahwa : “Pemilihan metode dan

instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian,

sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya

disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini.

(16)

34

metode penelitian deskriptif, Sugiyono (2011 : 306) menjelaskan bahwa : metode

penelitian deskriptif adalah menetapkan fokus penelitian, memilih informan,

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Sedangkan Arikunto (2010 : 3) menjelaskan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Mengenai ciri dari metode deskriptif antara lain seperti yang dijelaskan

Sugiyono (2011 : 307) adalah sebagai berikut :

1. Peneliti sebagai alat peka dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan

dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Berdasarkan definisi metode penelitian deskriptif berdasarkan para ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan anata fenomena yang diselidiki.

Agar penggunaan metode deskriptif ini menghasilkan suatu yang diharapkan,

maka dibutuhkan teknik dalam pemecahannya. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik survey, yang dilakukan dengan pelaksanaan pengisian

angket yang telah penulis siapkan. Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan

penelitian, maka penulis menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan

penelitian ini yaitu:

(17)

35

2. Menyusun dan mengolah data

3. Menganalisa data

4. Menafsirkan data

5. Kesimpulan

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu subjek atau objek yang ditetapkan oleh peneliti yang

nantinya akan dipelajari dan diteliti sehingga akan mengasilkan data atau

informasi mengenai hal yang diteliti tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh

Arikunto (2010 : 161) bahwa : “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sementara Sugiyono menjelaskan (2011

: 60) bahwa : “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sebelum mengambil kesimpulan-kesimpulan teoretis, penulis harus

mengidentifikasi variabel-variabel utama yang akan diteliti agar penelitian yang

dilakukan tidak menyimpang dari variabel-variabel yang telah ditentukan oleh

peneliti. Arikunto (2010 : 162) menjelaskan bahwa : “Dalam suatu variabel ada

variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi

disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X),

sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel terikat atau

dependent variable (Y)”. Sehingga yang menjadi variabel dalam penelitian ini

adalah :

a. Variabel bebas : Pelatih Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama

2013/2014 IPL

b. Variabel terikat : Selection policy pemain Persikab kabupaten Bandung liga

divisi utama 2013/2014 IPL

(18)

36

Desain penelitian merupakan gambaran rencana untuk mengumpulkan,

menganalisa, dan menyimpulkan suatu data agar dilaksanakan sesuai dengan

tujuan penelitian serta sebagai pegangan dalam melakukan penelitian.

Anggoro (2009 : 3.17) menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah sebuah

rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk

hubungan antara variabel yangia teliti”. Dalam setiap penelitian harus membuat

perencanaan yang baik, untuk menggambarkan bentuk dan pelaksanaannya salah

satunya dengan membuat desain penelitian. Sementara Arikunto (2010 : 90)

menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang

dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-anacar kegiatan, yang akan dilaksanakan”.

Mengacu pada penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa dalam membuat

perencanaan penelitian diperlukan desain penelitian agar kegiatan yang akan

dilaksanakan lebih terarah.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain kuantitatif dimana desain

penelitian ini adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagian

dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian deskriptif mempunyai

berbagai macam desain penelitian. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan

aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal

tersebut, maka peneliti menggunakan desain paradigma tunggal dengan satu

variabel bebas dan satu variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan peneliti

adalah seperti yang tertera di bawah ini :

Gambar.3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2011 : 66)

Keterangan:

X = Variabel bebas yaitu Pelatih pemain Persikab kabupaten Bandung liga

divisi utama 2013/2014 IPL.

(19)

37

Y = Variabel terikat yaitu Selection policy Persikab kabupaten Bandung

liga divisi utama 2013/2014 IPL.

Sementara itu, langkah-langkah penelitian dibuat untuk memudahkan proses

penelitian ini. Pada penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah penelitian

sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah dibuat. Mengacu pada

desain penelitian tersebut, maka disusunlah langkah-langkah penelitian. Pada

penelitian ini, langkah-langkah yang telah disusun adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran

3. Analisis data

4. Menetapkan kesimpulan

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh penulis dalam penelitian ini

adalah seperti yang tertera pada halaman berikutnya :

POPULASI

ANALISIS DATA SAMPEL

(20)

38

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Pengumpulan Data C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti tentu memerlukan

sumber data untuk kepentingan penelitiannya. Pada umumnya sumber data dalam

penelitian disebut populasi atau sampel penelitian. Dari populasi dan sampel

penelitian inilah penulis selanjutnya akan mendapatkan data serta keterangan yang

dapat dijadikan informasi jawaban terhadap permasalahan penelitian.

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Lebih jelasnya,

Arikunto (2010 : 173) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011 : 117) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Lebih lanjut Anggoro (2009 : 4.2)

menjelaskan bahwa : “Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan

atau individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui”. Populasi yang penulis

gunakan dalam penelitian ini adalah tim pelatih sepakbola Persikab kabupaten

Bandung yang berjumlah 3 orang.

2. Sampel

Dalam suatu peneltian, populasi bisa dikatakan sebagai kumpulan objek yang

sifatnya umum. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel merupakan sebagian dari populasi. Anggoro (2009 : 4.3) menjelaskan

bahwa : “Sampel adalah sebagian anggota yang memberikan keterangan atau data

yang diperlukan dalam suatu penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto (2010 :

(21)

39

teliti”. Lebih lanjut Sugiyono (2011 : 118) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Mengenai penentuan jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan teknik

jenuh dengan berpedoman pada pendapat Sugiyono (2011 : 124) :

Teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel dalam

penelitian ini ditetapkan seluruh pelatih Persikab kabupaten Bandung liga divisi

utama 2013/2014 IPL yang berjumlah 3 orang pelatih, sehingga penelitian ini

merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang

dari 30 orang.

D. Alat Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut

instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat

pengumpul data. Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan

kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan

penggunaan. Lebih lanjut Arikunto (2010 : 194) menjelaskan bahwa : “Angket

merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Tujuan angket ialah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan

jawaban. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

(22)

40

merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Jadi angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang

dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pertanyaan-pertanyaan.

Butir-butir pertanyaan itu merupakan gambaran tentang selection policy

(kebijakan seleksi) yang terdiri dari komponen-komponen yang dinilai dalam

proses seleksi. Sedangkan sumber angket berasal dari formulir pemanduan bakat

(formulir penilaian untuk seleksi pemain) yang dikeluarkan oleh Persatuan

Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat, sebagaimana yang tertera pada buku

kurukulum dan pedoman dasar sepakbola Indonesia. Dari penjelasan tersebut,

peneliti tuangkan dalam bentuk pernyataan pada sampel penelitian dan hasil dari

jawaban pertanyaan tersebut digambarkan dalam kisi-kisi seperti yang tertera

dibawah ini :

Tabel 3.1

(23)

41

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

B. SKILL BERTAHAN

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

C. KEMAMPUAN FISIK, PSIKOLOGI DAN KOGNITIF Bola

3 Resistance To Fatigue/Endurance Ketahanan Tubuh

1 2 3 4

4 Aerobic Capacity Kapasitas recovery tubuh

(24)

42

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

D. KETERAMPILAN PENJAGA GAWANG 5 Resistance To Stress

Ketahanan Mental

1 2 3 4

6 Confidence Kepercayaan Diri

1 2 3 4

7 Discipline and Concentration Tingkat Kedisiplinan dan konsentrasi

c. Kicking The Ball Short Bola Pendek

(25)

43

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

E. KOMPONEN FISIK YANG DI BUTUHKAN PENJAGA GAWANG

Tabel 3.1

(Lanjutan) Reaksi

4 Catching Technique Teknik Menangkap Bola

a. High Ball Bola Atas

b. Ground Ball

Bola Bawah

1 2 3 4

1 2 3 4

No SKILL Penilaian*

1 Endurance Ketahanan Fisik

1 2 3 4

2 Agility and Flexibility Keluwesan dan Kelenturan

1 2 3 4

3 Power

a. Jumping Power Melompat b. Kicking Power

Menendang

1 2 3 4

(26)

44

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

F. KEMAMPUAN MENTAL PENJAGA GAWANG

E. Prosedur Pengolahan dan Penghitungan Data

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional. Dalam

proses pengolahan data tersebut penulis menggunakan langkah-langkah di bawah

ini :

Menghitung prosentase gambaran jawaban dengan menggunakan rumus:

1 100%

Xn : jumlah skor ideal atau pengharapan

100 % : Bilangan tetap

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk

mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih

parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 388), dengan menafsirkan

kriteria penilaian presentase sesuai dengan kualifikasi penilaian dalam format

penilaian yang ada dalam formulir penilaian yang telah dibuat oleh PSSI dalam

buku kurikulum dan pedoman dasar sepakbola Indonesi, sebagai berikut :

4 Resistance to Stress Ketahanan Mental

1 2 3 4

5 Leadership/Vocal

Jiwa Kepemimpinan

(27)

45

Tabel 3.2

Kriteria Frekwensi Prosentase

Rentang Nilai Kriteria

90% - 100% Istimewa

80% - 89% Bagus

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

(28)

46

Sampling jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang,

atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat

kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi

(29)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection

policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL

adalah pelatih kurang memperhatikan penilaian mengenai skill pemain pada saat

bertahan, penilaian keterampilan penjaga gawang dan penilaian kemampuan fisik,

psikologi dan kognitif, padahal penilaian tersebut sangat berpengaruh terhadap

tim kedepannya (pada saat kompetisi berlangsung).

B. Rekomendasi

1. Bagi lembaga dalam hal ini PSSI Pusat harus lebih gencar mensosialisasikan

mengenai selection policy kepada pelatih baik melalui khursus kepelatihan

maupun pengurus klub dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh

Pengda ataupun Pengcab.

2. Bagi pelatih direkomendasikan menggunakan panduan seleksi pemain yang

telah di terbitkan oleh PSSI Pusat pada tahapan seleksi pemain sehingga

penilaiannya akan lebih jelas. Serta pelatih juga harus lebih teliti di dalam

selection policy pemain serta memperhatikan penilaian terhadap kemampuan

untuk bertahan pada setiap pemain sesuai dengan posisi bermain pemain

tersebut baik penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah bahkan

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha. Dkk. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

FIFA. (2002). Laws Of The Game (Peraturan Permainan). Jakarta: PSSI.

Girijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.

. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI Bandung.

Ibrahim, Rusli dan Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

. Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI.

Kosasih, Engkos. (1991). Teknik dan Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo

Wibawa. (2001). Sepak Bola. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Matjan, Bastinus N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan, dan Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Pasurnay, Paulus. (2001). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: KONI Pusat.

Satriya, dan Sidik, Dikdik. (2010). Metodelogi Kepelatihan OlahRaga. Bandung: FPOK UPI.

(31)

55

Sidik, Jafar.D. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI.

Sucipto, et al. (2000). Sepak bola. Bandung: Depdiknas.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Lanjang, L. (2002). Sepak bola. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Sumber Internet:

[Online]. Tersedia : (http://analisabola.com).

[Online]. Tersedia : (http://nagapasha.blogspot.com). [2 Juli 2013]

[Online]. Persikab.Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Persikab) [7 Juli 2013]

[Online]. Tersedia : (http://www.id.soccerway.com). [7 Juli 2013]

[Online]. Tersedia : (http://www.DivisiUtama.com). [7 Juli 2013].

[Online]. Tersedia : (id.wikipedia.org/wiki/pelatih).

[Online]. Tersedia : (http://sidomi.com/156183/timnas-indonesia-vo2-max-andik-vermasnyah-tertinggi/)

[Online].Tersedia:(http://indonesiarayanews.com/news/liga-indonesia/01-20-2013-15-41/andik-mario-catat-vo2-max-tertinggi-di-timnas)

[Online]. Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama_Liga_Indonesia)

[Online]. Tersedia : (http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/01/perbedaan-liga-super-dan-divisi-utama)

Gambar

Tabel 3.1  Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga
Tabel 3.1 (Lanjutan)  Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga
Tabel 3.1 (Lanjutan)  Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga
Tabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mencatat jurnal seluruh transaksi di perusahaan dagang

5) laporan hasil untuk kedar rongga udara dengan ketelitian 1% sebagai berikut: a) rongga udara dalam agregat dengan cara tusuk dalam %;.  b) rongga udara dalam agregat dengan

Ada empat faktor yang mempengaruhi subsidense: vertical “shrinkage” pada lapisan atas akibat pengeringan, perpaduan (konsolidasi) pada lapisan bawah, Oksidasi

Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala. motivasi berorganisasi yang dirancang oleh peneliti

yaitu kepemilikn asing sehingga menghasilkan kesimpulan yang terbatas hanya mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan, 2) Penelitian ini dibatasi

Sagala (2012: 223) berpendapat bahwa memilih cara pendekatan belajar mengajar, prosedur, metode, dan teknik mengajar akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Maka

Komunikasi yang terjadi antara pihak madrasah dengan masyarakat juga sebagai sarana untuk sosialisasi program yang dijalankan oleh madrasah, para orang tua wali yang

Embrio adalah suatu perkembangan yang mencerminkan interaksi luar biasa dari suatu fenomena semakin kompleks, dari waktu pembuahan sampai akhir minggu