• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT :Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT :Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh FITRI APRIANI

0902953

(2)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI BILANGAN BULAT

Oleh Fitri Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Fitri Apriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

(3)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Oleh

FITRI APRIANI NIM.0902953

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Tahun Ajaran 2012/2013)

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Oong Komar, M.Pd NIP. 19561107 198303 1 003

Pembimbing II

Dr. H. Karso, M.Pd NIP.19550909 198002 1 001

Mengetahui,

(4)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

i

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Fitri Apriani

ABSTRAK

(6)

i

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata Kunci: Pendekatan Konstruktivisme, Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Fitri Apriani

ABSTRACT

(7)

i

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(8)

iv

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan

Abstrak ... I

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Grafik ... vii

Daftar Gambar ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ………. 5

E. Definisi Operasional ……….. 7

F. Hipotesis Tindakan ……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontruktivisme ... 9

B. Hasil Belajar …….………. 17

C. Pembelajaran Operasi Bilangan Bulat dengan Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme ... 20

D. Penelitian yang Relevan ……….... 25

(9)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Metode Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Subyek Penelitian ... 30

D. Model Penelitian ... 30

E. Prosedur Penelitian ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 38

G. Pengolahan dan Analisis Data ……… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….. 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 66

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ………. 70

B. Rekomendasi ……….. 71

DAFTAR PUSTAKA... ... 72

(10)

1

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru yang berperan sebagai agen pembelajaran harus mampu mengikuti perubahan yang bersifat positif dalam dunia pendidikan. Termasuk perubahan paradigm proses pembelajaran yang sedang mendunia ini. Perubahan paradigma dari paradigm behaviorisme menjadi paradigm konstruktivisme ini memicu guru agar mampu menjadi fasilitator dan pemberi inspirasi belajar bagi siswa.

Dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(11)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Terdapat beberapa mata pelajaran di dalam KTSP, salah satunya yaitu Matematika. Sujono (Goesbas: http://goesbas.blogspot.com/2011) mengemukakan beberapa pengertian Matematika, salah satunya yaitu:

Matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan.

Salah satu materi pembelajaran dalam mata pelajaran Matematika yaitu mengenai Bilangan Bulat. Bilangan Bulat merupakan materi yang cukup penting dan konsepnya harus ditanamkan secara konkret kepada siswa SD. Melihat pentingnya pembelajaran tentang Bilangan Bulat pada Sekolah Dasar maka seorang guru SD dituntut secara profesional dapat menanamkan konsep dasar Bilangan Bulat tersebut pada semua siswanya hingga mencapai pembelajaran tuntas. Sebenarnya cukup banyak pelaksanaan pembelajaran bilangan bulat yang ilustrasi dan penyampaiannya kurang tepat dan juga tidak sesuai atau tidak memperhatikan taraf berpikir siswa. Padahal dalam usia sekolah dasar, proses abstraksi siswa masih perlu dibantu dengan media lain yang dapat memperlihatkan hasil operasi hitung secara realistik.

(12)

3

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kurang yaitu sebanyak 50% siswa mendapatkan nilai di bawah rata-rata sedangkan KKM pada mata pelajaran Matematika saat ini adalah 62.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika tentang materi Penjumlahan Bilangan Bulat, diantaranya yaitu : 1) Cara mengajar yang dilakukan guru masih menggunakan metode yang kurang bervariatif, 2) Guru tidak menggunakan alat peraga yang sesuai, 3) Penggunaan media kurang tepat, atau bahkan mungkin tidak memakai media apapun, 4) Guru kurang memotivasi siswa supaya lebih aktif untuk mengikuti proses pembelajaran, 5) Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Center). Untuk mengatasi hal-hal tersebut seharusnya guru harus bisa menerapkan berbagai macam model, metode, pendekatan, alat peraga, dan media yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Salah satu alternatif pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tentang Bilangan Bulat adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir dan mengkonstruksi ide atau konsep dalam memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama sehingga didapatkan suatu penyelesaian yang akurat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nurhadi (http://www.sekolahdasar.net/.html, 2012) bahwa:

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.

(13)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengalaman langsung dan keterlibatan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Karena, kelebihan dari pendekatan konstruktivisme ini dapat menanamkan sikap siswa agar membangun pengetahuannya sendiri, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam berfikir untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapinya.

Salah satu teori belajar yang mendukung pendekatan konstruktivisme adalah teori asimilasi Ausubel (Suparno, 1997:60) yang

menjelaskan bagaimana belajar bermakna terjadi, yaitu “bila siswa

mengasimilasikan apa yang ia pelajari dengan pengetahuan yang ia miliki

sebelumnya”. Teori belajar bermakna Ausubel ini sangat dekat dengan inti pokok konstruktivisme. Karena keduanya menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru ke dalam struktur kognitif yang dimiliki siswa.

Dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran Matematika siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam proses pembelajarannya pendekatan pembelajaran konstruktivisme mengarahkan siswa belajar dengan mengembangkan mind-on activities (keterampilan intelektual), hands-on activities (keterampilan manual) dan learning by doing (belajar sambil berbuat). Dalam konstruktivisme dan penelitian menurut Suparno

(1997:77) “Konstruktivisme dapat sangat membantu penelitian tentang

proses belajar dan juga tentang kesulitan yang dialami siswa ketika

belajar”.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat ”.(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

(14)

5

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat terhadap siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat terhadap siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme ?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang tentang Operasi Bilangan Bulat melalui penerapan pendekatan konstruktivisme?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Perencanaan pembelajaran Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat terhadap siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme.

2. Pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat terhadap siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme.

3. Peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang tentang Operasi Bilangan Bulat melalui penerapan pendekatan konstruktivisme.

(15)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah

1. Bagi siswa:

a. Dapat lebih memahami konsep Operasi Bilangan Bulat dalam mata pelajaran Matematika.

b. Dapat memotivasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam pembelajaran Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat.

c. Dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa tentang Operasi Bilangan Bulat.

2. Bagi guru:

a. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat melalui penerapan konstruktivisme.

b. Sebagai masukan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih dan menggunakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran, selain itu juga dalam menentukan alat peraga yang akan digunakan, serta dapat memberikan pengalaman yang berharga dalam pemecahan masalah, aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

3. Bagi sekolah:

a. Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai penerapan konstruktivisme dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, khususnya pada mata pelajaran matematika

(16)

7

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Bagi peneliti :

a. Membantu peneliti dalam meningkatkan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin dan merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran.

b. Untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun strategi pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa.

c. Memberikan dasar untuk melakukan penelitian pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme. d. Memberikan peluang meneliti hasil belajar siswa pada ranah afektif

dan psikomotorik dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme.

e. Menjadi bahan masukan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan upaya dalam proses pembelajaran di kelas yang akan dihadapi peneliti kelak.

E. Definisi Operasional

Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing variabel yang terkait dengan penelitian ini. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pendekatan Kontruktivisme

(17)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengkontruksi pengetahuannya sendiri melalui prinsip belajar seperti: pengetahuan awal siswa, memberikan pengalaman langsung, mengaktifkan interaksi sosial dan pencapaian kepahaman.

2. Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika tentang Bilangan Bulat

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru, sehingga dapat mengkontruksi pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran matematika tentang bilangan bulat dan kemampuan kognitif yang diperoleh siswa kelas IV SDN Cibeunying tahun ajaran 2012/2013 setelah mengikuti proses pembelajaran yang berupa tes tertulis evaluasi individu. Adapun indikator pada kemampuan kognitif yang harus dicapai oleh siswa, diantaranya yaitu: menyebutkan macam-macam bilangan bulat, menjelaskan pengertian bilangan bulat positif dan negatif, menyebutkan contoh bilangan bulat positif dan negatif, menghitung operasi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jika Pendekatan Kontruktivisme diterapkan dalam pembelajaran

Matematika tentang materi Bilangan Bulat, maka hasil belajar siswa kelas

(18)

29

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disini merupakan suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.

Suhardjono, (2009)menyatakan bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

PTK bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar, dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

(19)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Cibeunying Lembang. Sekolah ini berlokasi di Jalan Maribaya Timur No. 56 Kp. Cibeunying Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun alasan memilih SDN Cibeunying sebagai tempat penelitian adalah SDN Cibeunying merupakan tempat dimana penulis ditugaskan mengajar selama Praktek Latihan Profesi (PLP), sehingga hal itu dapat mempermudah dalam pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, kemudian peneliti lebih mudah memantau dan melakukan perbaikan, memperoleh data yang diperlukan dan melakukan tindakan kooperatif baik melalui pembinaan, pengarahan, dan bimbingan terhadap siswa ketika mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.

Adapun waktu penelitian yang dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Jadwal mata pelajaran Matematika yang digunakan untuk penelitian, yaitu hari kamis dan sabtu, 16-18 Mei 2013 (siklus I) dan hari selasa dan kamis, 28-30 Mei 2013 (siklus II).

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa siswi kelas IV SDN Cibeunying Tahun Ajaran 2012/2013, yang berjumlah 28 orang dengan sebaran laki-laki 15 orang dan perempuan 13 orang.

D. Model Penelitian

Adapun model PTK yang akan peneliti kembangkan pada penelitian

(20)

31

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2009: 16). Dalam suatu siklus model penelitian, secara garis besar terdiri atas empat komponen. Keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Effendi, 2012) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan seperti gambar berikut ini.

(21)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyususnan rancangan tindakan (perencanaan) sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

Langkah perosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdapat dalam gambar 3.1 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning),

Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan. 2. Pelaksanaan (acting),

(22)

33

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pengamatan (observing),

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap observasi ini guru bisa dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar). Dengan kehadiran orang lain dalam penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif. Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan mengintervensi terhadap pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Terdapat empat metode observasi, yaitu : observasi terbuka; observasi terfokus; observasi terstruktur dan dan observasi sistematis. 4. Refleksi (reflecting).

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti halnya pada saat observasi. Keterlebatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Dengan demikian, secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini akan membentuk suatu siklus.

(23)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PTK ini sesungguhnya suatu reflektif dari guru terhadap masalah yang ada dikelasnya. Masalah ini tentunya bukan bersifat individual pada salah seorang murid saja, namun lebih merupakan masalah umum yang bersifat klasikal, misalnya kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal, dan lain-lain.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk melaksanakan 2 siklus. Kedua siklus tersebut terdiri dari dua kali pertemuan tiap siklusnya, dengan alokasi waktu 2x35 menit tiap pertemuannya. Setiap siklus dijalankan kedalam 4 tahapan, yaitu Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting),

Pengamatan (observing), dan Refleksi (reflecting).

Sebelum melaksanakan tindakan siklus, peneliti melakukan tahap pra PTK yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Permohonan izin kepada kepala sekolah yang akan dijadikan tempat

penelitian oleh peneliti yaitu SDN Cibeunying.

2. Observasi dan wawancara untuk mendapatkan data secara keseluruhan

pada kelas yang akan digunakan penelitian. Kelas yang digunakan peneliti yaitu pada kelas IV SDN Cibeunying.

3. Identifikasi masalah, kegiatannya meliputi:

a. Mengkaji Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006,

pendekatan yang akan diterapkan di SDN Cibeunying, dan materi Bilangan Bulat.

b. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata

pelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan

konstruktivisme.

c. Pendekatan yang relevan untuk diterapkan, sesuai dengan karakteristik

(24)

35

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah kegiatan pra PTK selesai dilaksanakan, peneliti memulai penelitian sesuai dengan tahapan-tahapannya yaitu sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan persiapan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan pada tindakan siklus I. Kegiatannya meliputi:

1) Membuat rancangan mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang ada pada pendekatan kontruktivisme dan menerapkan keempat prinsip

pendekatan konstruktivisme sebagai berikut: 1) Prinsip

Pengetahuan Awal, menggali pengetahuan siswa melalui pemberian pertanyaan langsung mengenai bilangan bulat berdasarkan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya; 2) Prinsip

Pengalaman Langsung, melalui kegiatan simulasi; 3) Prinsip Mengaktifkan Interaksi Sosial, melalui kegiatan diskusi kelompok; 4) Prinsip Pencapaian Kepahaman, melalui kegiatan refleksi dan pemberian tes siklus.

2) Merancang bahan ajar dan media yang akan digunakan pada proses

pembelajaran yang sesuai dengan materi penjumlahan bilangan bulat.

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kegiatan diskusi

kelompok.

4) Mempersiapkan soal instrumen tes tertulis untuk individu

5) Menyiapkan instrumen non tes yang berupa lembar observasi guru

dan siswa dalam proses pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan (acting)

1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah

(25)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan

yang ada dalam pendekatan kontruktivisme.

3) Menggunakan media pembelajaran yang telah dirancang untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang di ajarkan.

4) Melaksanakan kegiatan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS

mengenai penjumlahan bilangan bulat.

5) Melakukan tes formatif siklus I, untuk mendapatkan data mengenai

hasil belajar siswa mengenai pembelajaran matematika pada materi penjumlahan bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan kontruktivisme.

c. Tahap Pengamatan (observing)

Pada tahap pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab semua permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran. Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang, kemudian pengamat mengamati seluruh kegiatan pembelajaran dan mencatat hasil pengamatannya tersebut pada lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Selain itu, peneliti juga menyiapkan berupa catatan lapangan yang harus diisi juga oleh

observer mengenai temuan-temuan essential yang ditemukan observer

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tidak hanya itu, catatan refleksi untuk siswa juga disediakan oleh peneliti untuk diisi oleh siswa berupa komentar ataupun saran mengenai perasaan siswa selama proses kegiatan pembelajaran.

d. Tahap Refleksi (reflecting)

(26)

37

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terkumpul harus dianalisis agar mendapatkan hasil dari tindakan siklus I dan segera mengetahui tindakan apa yang akan dirancang pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan persiapan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan pada tindakan siklus II. Kegiatannya meliputi:

1) Membuat rancangan mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang ada pada pendekatan kontruktivisme. Pembuatan RPP pada siklus II ini merupakan hasil refleksi pada siklus I.

2) Merancang bahan ajar dan media yang akan digunakan pada proses

pembelajaran yang sesuai dengan materi penjumlahan bilangan bulat.

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kegiatan diskusi

kelompok.

4) Mempersiapkan soal instrumen tes tertulis untuk individu

5) Menyiapkan instrumen non tes yang berupa lembar observasi guru

dan siswa dalam proses pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan (acting)

1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah

dituangkan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan memperhatikan dan mempertimbangkan perbaikan pada siklus I.

2) Melaksanakan proses pembelajaran yang lebih variatif, akan tetapi

(27)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan mudah melalui kegiatan yang telah dirancang oleh guru.

3) Menggunakan media pembelajaran yang telah dirancang untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang di ajarkan.

4) Melaksanakan kegiatan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS

mengenai penjumlahan bilangan bulat.

5) Melakukan tes formatif siklus II, untuk mendapatkan data mengenai

hasil belajar siswa mengenai pembelajaran matematika pada materi penjumlahan bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan kontruktivisme. Selain itu juga untuk memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I.

c. Tahap Pengamatan (observing)

Pada tahap pengamatan di siklus II ini relatif sama dengan siklus I, proses pengamatannya itu dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab semua permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran. Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang, kemudian pengamat mengamati seluruh kegiatan pembelajaran dan mencatat hasil pengamatannya tersebut pada lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Selain itu, peneliti juga menyiapkan berupa catatan lapangan yang harus diisi juga oleh

observer mengenai temuan-temuan essential yang ditemukan observer

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tidak hanya itu, catatan refleksi untuk siswa juga disediakan oleh peneliti untuk diisi oleh siswa berupa komentar ataupun saran mengenai perasaan siswa selama proses kegiatan pembelajaran.

(28)

39

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahap refleksi ini merupakan kegiatan mengkaji hal-hal yang sudah dilaksanakan pada saat proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari refleksi tindakan pada siklus II ini, peneliti melakukan analisis dan evaluasi untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Diharapkan setelah tes akhir siklus II ini, hasil belajar siswa kelas IV SDN Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan bilangan bulat melalui penerapan pendekatan kontruktivisme dapat meningkat.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur validitas dan relialibilitas dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak terlepas dari instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut. Adapun instrumen yang akan dilakukan oleh peneliti berupa:

1. Teknik Tes

Pelaksanaan teknik tes dalam penelitian ini melalui tes tertulis. Tes tertulis adalah penilaian yang dilakukan dengan memberikan tes secara tertulis dan jawaban dari testi juga secara tertulis, bentuk soalnya menggunakan soal-soal subyektif/uraian. Tes dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai materi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan kontruktivisme telah berakhir dilaksanakan, pemberian soal tes tersebut dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah materi pelajaran tersampaikan. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

(29)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

matematika dengan menerapkan pendekatan kontruktivisme tentang materi penjumlahan bilangan bulat.

b. Lembar Pos-Test Siswa

Lembar Pos-Test Siswa merupaka soal-soal yang dirancang oleh guru untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan kontruktivisme tentang materi penjumlahan bilangan bulat.

2. Teknik Non Tes a. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan suatu alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Cara mengisi lembar observasi ini yaitu dengan cara observer mencatat tingkah laku yang terjadi pada saat kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Cara dan teknik pencatatannya sesuai dengan format atau bentuk pedoman observasi yang digunakan atau yang disediakan oleh peneliti.

b. Lembar Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan merupakan alat yang diisi oleh observer, yang digunakan untuk mengetahui temuan-temuan esensial pada saat proses pembelajaran berlangsung.

c. Catatan Refleksi Siswa

(30)

41

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisis agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. Ada dua jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu :

1. Analisis Kualitatif

Teknik analisis kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan terbuka guru dan siswa dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran dikelas. Pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan pada lembar observasi. Selain itu, ada pula catatan lapangan observer apabila menemukan temuan esensial pada proses pembelajaran dan catatan refleksi siswa.

2. Analisis Kuantitatif

Teknik analisis kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa mengenai pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Kontruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat yang dilakukan pada setiap siklus. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menurut Salimi (2010), cara menghitung nilai rata-rata kelas, adalah:

X =

Ket:

� = nilai rata – rata

Σ� = jumlah semua nilai siswa

Σ� = jumlah siswa

b. Menurut Salimi (2010), cara Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah:

(31)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ket:

TB = Ketuntasan Belajar

ΣS≥62 = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 62 n = banyak siswa

(32)

70

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Penerapan Pendekatan Kontruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cibeunying Kec. Lembang Kab. Bandung Barat Tahun Pelajaran 2012/ 2013), dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran matematika tentang operasi bilangan bulat siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang, dengan menerapkan pendekatan Konstruktivisme ini dipersiapkan secara rinci, baik itu mengenai materi yang akan dibelajarkan, media, maupun alat evaluasi pembelajaran. Selain itu, langkah-langkah dalam pendekatan konstruktivisme sudah diterapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan sesuai dengan tahapan dan prinsip pada pendekatan konstruktivisme seperti : prinsip pengetahuan awal, prinsip pengalaman langsung, prinsip mengaktifkan interaksi sosial dan prinsip pencapaian kepahaman. Hal tersebut dimaksudkan agar guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme lebih baik lagi dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

(33)

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kontruktivisme siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan dapat membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

3. Hasil belajar Matematika tentang Operasi Bilangan Bulat siswa kelas IV SDN Cibeunying Lembang dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat terlihat pada setiap nilai evaluasi tiap siklus, rata-rata nilai hasil evaluasi tersebut lebih meningkat. Selain itu, dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa tiap siklus mengalami perubahan. Pada siklus I masih terdapat banyaknya siswa yang belum memenuhi standar KKM yang telah ditentukan. Akan tetapi pada siklus II siswa yang belum memenuhi standar KKM sudah berkurang.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Cibeunying Kec. Lembang dan simpulan di atas, peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi guru

Para guru diharapkan untuk menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika, khususnya pada materi bilangan bulat sesuai dengan prinsip-prinsip pada pendekatan konstruktivisme yaitu: pengetahuan awal, pemberian pengalaman langsung, mengaktifkan interaksi sosial dan pencapaian kepahaman. 2. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah lebih memfasilitasi penyediaan media pembelajaran atau alat peraga dan mendukung guru-guru yang melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme.

(34)

71

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(35)

72

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, D.S. 2013. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang

Materi Wujud Benda Dan Sifatnya. Program PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi. 2009. Pendekatan Konstruktivisme. [Online]. Tersedia:

http://dewin221106.blogspot.com/2009/11/pendekatan-konstruktivisme.html. (08 Maret 2013).

Dimyanti & Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Effendi, R. 2012. Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Tentang Volume Bangun Ruang. Program PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Feristyaningsih, Heni. 2010. Penggunaan Alat Peraga Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Terhadap Konsep

Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat. Skripsi Program PGSD FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Goesbas. 2011. Penerapan Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia:

http://goesbas.blogspot.com/2011/05/penerapan-pembelajaran-matematika.html. (08 Maret 2013).

Jaenudin. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Perkalian Bilangan Satu Angka Dengan Dua

Angka Melalui Pendekatan Kontruktivisme. Skripsi Program PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

(36)

73

Fitri Apriani, 2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skripsi Program PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Salimi, Moch. (2010). Model Enactive, Iconic, Symbolic untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Perkalian Bilangan Cacah Siswa Sekolah Dasar. Skripsi pada program PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, ade. 2011. Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia : http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html. (30 Oktober 2011).

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

TN. 2012. Pengertian pendekatan kontruktivisme. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/04/pengertian-pendekatan

kontruktivisme.html. (08 Maret 2013).

Ulfa, Selistia. 2010. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Mengenai Luas Daerah Bangun Data Melalui Model Kontruktivisme

Gambar

 Fitri Apriani, 2013   Gambar 3.1
gambaran proses pembelajaran yang telah dirasakan siswa tentang

Referensi

Dokumen terkait

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu.. Nurihsan,

Penetapan kadar triklosan yang di lakukan secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) memperoleh hasil bahwa triklosan yang terdapat dalam pasta gigi ini memenuhi

Penelitian ini mengungkap representasi dua tokoh penting dalam kasus korupsi Hambalang di Harian Umum Pikiran Rakyat, yakni Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Perdiansyah 2014

Komponen Pengeluaran Responden untuk Usaha Tambak Silvofishery (lanjutan) 2.. Biaya

Pengaruh tanaman di atas permukaan tanah memiliki dua fungsi, yaitu menghambat aliran air di permukaan tanah sehingga kesempatan berinfiltrasi lebih besar, dan dengan sistem

Pusat Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknik untuk Pertanian (CREATA), Lembaga Penelitian - Institut Pertanian Bogor, Bogor.. Saprianto dan

E-chemistry merupakan media pembelajaran elektronik kimia untuk tingkat SMA yang menyediakan bahan pembelajaran materi kimia dan latihan-latihan soal. Pada umumnya bnetuk