Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KESESUAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
DITINGKAT SMA KOTA BANDUNG DENGAN TUNTUTAN
KOMPETENSI DASAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP UJIAN
NASIONAL
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Wasis Wuyung Wisnu Brata
NIM 1102711
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2013
KESESUAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
DITINGKAT SMA KOTA BANDUNG DENGAN TUNTUTAN
KOMPETENSI DASAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP UJIAN
NASIONAL
Oleh:
Wasis wuyung wisnu Brata, S.Pd
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah
Pasca Sarjana
© Wasis Wuyung Wisnu Brata 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran biologi di tingkat SMA Kota Bandung dengan tuntutan kompetensi dasar dari standar isi nasional pendidikan. Tingkat kesesuaian pelaksanaan pembejaran dapat memberikan petunjuk dalam memprediksi implikasi proses pembelajaran yang telah dilakukan terhadap ujian nasional. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagai partisipan adalah sepuluh orang guru biologi dari tujuh SMA Negeri di Kota Bandung. Sampling SMA dilakukan dengan teknik stratified random sampling yang mewakili tiga cluster SMA. Kompetensi dasar yang dianalisis adalah KD materi Plantae kelas X dan sistem ekskresi kelas XI. Data diperoleh dari observasi pembelajaran, studi dokumen dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kesesuaian RPP dengan KD sebasar 50,1%; kesesuaian RPP dengan pelaksanaan sebesar 48,9%; dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan KD sebesar 56,3%. Proses pembelajaran yang dilaksanakan belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan KD. Dengan tingkat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang belum sepenuhnya sesuai, memberikan kemungkinan bahwa tidak seluruh siswa dapat tuntas dalam menghadapi materi uji dalam ujian nasional.
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study was conducted to look the suitability of biology learning implementation at Bandung high schools with basic competence demands of national content standards of education. The suitability level of learning implementation can provide clues to predict the implications of learning process that has been conducted on the national exam. The research method was descriptive. The participants were ten biology teachers from seven state high schools in Bandung, Indonesia. The sampling technique was stratified random sampling, representing three cluster of high school. The basic competence that analyzed were basic competence of Plantae in class X and excretion system in class XI. Data obtained from learning observation, study documents and questionaires. The result showed that the average suitability of lesson plan with basic competence was 50,1%; the suitability of lesson plan with learning implementation was 48,9%; the suitability of learning implementation with the demands of basic competence was 56,3%. Whereas the average suitability of the learning implementation at content tested on the national examinations was 62,5%. Uncomplete learning implementation provided the possibility that not all students can complete the test content on national exam.
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Rumusan Masalah ... 3
Pertanyaan Penelitian ... 3
Tujuan Penelitian ... 4
Manfaat Penelitian ... 4
Batasan Masalah ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 6
Pengertian ... 6
Komponen KTSP ... 7
Proses Pembelajaran ... 9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi ... 9
Pelaksanaan Pembelajaran ... 12
Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan KD ... 15
Ujian Nasional ... 21
Ujian nasional sebagai alat pengendali mutu pendidikan ... 21
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian ... 24
Populasi dan sampel sekolah ... 24
Subjek penelitian ... 24
Definisi Operasional ... 25
Data dan Sumber Data ... 26
Teknik Pengumpulan Data ... 27
Instrumen Penelitian ... 27
Analisis Data ... 29
Prosedur Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ... 32
Pembahasan ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 62
Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1. Profil guru subjek ... 25
Tabel 4.1. Kesesuaian RPP dengan KD pada materi Plantae ... 32
Tabel 4.2. Kesesuaian RPP dengan KD pada materi Plantae ... 33
Tabel 4.3. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan di kelas pada materi Plantae . 35
Tabel 4.4. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan di kelas pada materi
ekskresi ... 35
Tabel 4.5. Kesesuaian pelaksanaan metode dan media pembelajaran
dengan KD pada materi Plantae ... 37
Tabel 4.6. Kesesuaian pelaksanaan metode dan media pembelajaran
dengan KD pada materi sistem ekskresi ... 37
Tabel 4.7. Rekapitulasi pelaksanaan pembelajaran Plantae pada materi
uji UN ... 40 Tabel 4.8. Rekapitulasi pelaksanaan pembelajaran sistem ekskresi
pada materi uji UN ... 40
Tabel 4.9. Perbandingan persentase kesesuaian RPP dan pelaksanaan
terhadap KD Plantae ... 49
Tabel 4.10. Perbandingan persentase kesesuaian RPP dan pelaksanaan
terhadap KD Plantae ... 49
Tabel 4.11. Bobot kesesuaian kegiatan pembelajaran pada materi Plantae ... 54
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Unsur perencanaan pengajaran menurut Kemp (2004) ... 11
Gambar 2.2. Siklus hidup lumut ... 19
Gambar 2.3. Siklus hidup Paku ... 20
Gambar 2.4. Proses pembentukan urin dalam Nefron Ginjal ... 20
Gambar 3.1. Skema pengambilan video di dalam kelas ... 30
Gambar 3.2. Alur penelitian ... 31
Gambar 4.1. Persentase kesesuaian RPP dengan tuntutan KD materi Plantae pada setiap kluster SMA ... 33
Gambar 4.2. Persentase kesesuaian RPP dengan tuntutan KD materi sistem ekskresi pada setiap kluster SMA ... 34
Gambar 4.3. Persentase kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran Plantae pada setiap cluster SMA ... 36
Gambar 4.4. Persentase kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran ekskresi pada setiap cluster SMA ... 36
Gambar 4.5. Persentase kesesuaian pelaksanaan pembelajaran Plantae dengan tuntutan KD pada setiap kluster SMA ... 38
Gambar 4.6. Persentase kesesuaian pelaksanaan pembelajaran sistem ekskresi dengan tuntutan KD pada setiap kluster SMA ... 38
Gambar 4.7. Persentase kesesuaian rencana skenario pembelajaran dalam RPP dengan tuntutan KD materi Plantae ... 44
Gambar 4.8. Persentase kesesuaian rencana skenario pembelajaran dalam RPP dengan tuntutan KD materi sistem ekskresi ... 44
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaannya pada materi Plantae ... 47
Gambar 4.10. Persentase kesesuaian dan kesenjangan RPP dan
pelaksanaannya pada materi ekskresi ... 48
Gambar 4.11. Persentase kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
dengan tuntutan KD pada materi Plantae dan sistem ekskresi ... 50
Gambar 4.12. Hubungan kesesuaian antara RPP, pelaksanaan
pembelajaran dan KD pada materi Plantae dan sistem ekskresi . 50
Gambar 4.13. Perbandingan persentase kesesuaian RPP-KD, pelaksanaan-
KD dan RPP-pelaksanaan ... 55
Gambar 4.14. Perbandingan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran pada
materi yang diujikan dalam UN dengan keseluruhan materi Plantae ... 60
Gambar 4.15. Perbandingan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran pada
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem dengan
komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dick et
al., 2005). Untuk dapat menciptakan sistem yang baik diperlukan perencanaan
yang sistematis mulai dari identifikasi tujuan pembelajaran, penentuan
langkah-langkah pelaksanaan hingga evaluasinya.
Undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 mengamanatkan bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan, yang dalam PP no.19/2005 dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP guru diberikan keleluasaan untuk
menganalisis Kompetensi Dasar (KD) dan mengembangkannya dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian identifikasi tujuan sebagai langkah
awal perencanaan pembelajaran dilakukan dengan merujuk kepada standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Pemerintah melalui Permendiknas nomor 41 tahun 2007 telah menetapkan
standar proses pembelajaran untuk satuan pendidikan dasar dan menegah. Akan
tetapi mengingat keragaman latar belakang dan karakter peserta didik, standar
proses disusun dengan kerangka umum dan bersifat fleksibel untuk setiap mata
pelajaran. Standar proses tidak mengatur secara rinci berkaitan dengan aspek
spesifik dan teknis pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran untuk
mencapai Kompetensi Dasar. Dalam standar proses mengatur komponen RPP dan
prinsip penyusunannya, jumlah rombongan belajar, beban kerja guru, dan prinsip
pengelolaan kelas dan pelaksanaan pembelajaran. Maka, untuk dapat mencapai
standar isi yang ditetapkan, pelaksanaan pembelajaran secara teknis harus
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disesuaikan dengan karakter materi dan tuntutan kompetensi dalam Kompetensi
Dasar.
Analisis Kompetensi Dasar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan
oleh setiap guru sebelum merencanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan
untuk mengidentifikasi materi yang perlu disampaikan dan kemampuan dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan demikian diharapkan
pembelajaran yang dilaksanakan akan efektif sesuai dengan tuntutan Kompetensi
Dasar. Akan tetapi, tidak semua guru memiliki kemampuan dan persepsi sama
dalam menganalisis dan mengidentifikasi tuntutan KD. Hal ini merupakan
permasalahan mendasar yang berbengaruh terhadap perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran hingga pencapaian standar kompetensi lulusan.
Biologi sebagai bagian dari sains, dalam pembelajarannya tidak dapat
dilepaskan dari hakikat sains sebagai produk dan proses. Maka dari itu, sebagai
pengetahuan yang terstruktur, pembelajaran sains menurut Carin (1997), diperoleh
melalui proses aktif, dinamis dan eksploratif dari kegiatan induktif. Lebih lanjut
dalam implementasi kegiatan pembelajaran di kelas, penggunaan metode dan media merupakan “jalan” pengantar peserta didik untuk mencapai Kompetensi Dasar. Sementara untuk dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif,
menurut Rustaman et al. (2003), pemilihan metode dan media harus
memperhatikan karakter konsep yang diajarkan, fasilitas yang tersedia dan
karakter siswa. Karakteristik dan ragam konsep sebagai bagian pokok yang harus
diperhatikan terangkum dalam setiap KD.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmat et al. (2008) menunjukan
bahwa beberapa pokok materi ajar dianggap sulit oleh siswa, dan pokok materi
tersebut juga merupakan prioritas kebutuhan guru untuk peningkatan kualitas
profesi (Rahmat et al., 2010). Pokok materi tersebut diantaranya adalah Plantae
untuk kelas X dan sistem ekskresi untuk kelas XII. Salah satu penyebab pokok
materi ini dianggap sulit adalah pada umumnya penyampaian pokok materi
tersebut memiliki cakupan yang luas. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Disisi lain, dalam upaya pengendalian dan peningkatan mutu pendidikan
perlu dilakukan evaluasi terhadap pencapaian kompetensi lulusan. Oleh karena
itu, standar penilaian pendidikan dalam PP No. 19 Tahun 2005 mengamanatkan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang kemudian diterapkan melalui ujian
nasional.
Ujian nasional secara umum berfungsi sebagai salah satu kontrol mutu
pendidikan. Secara spesifik antara lain berfungsi sebagai alat penilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional; alat penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan; dan bahkan sebagai alat seleksi untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Dengan tujuan dan fungsi yang sangat strategis
menjadikan ujian nasional tidak hanya dipandang sebagai alat evaluasi namun
juga sebagai salah satu penentu masa depan peserta didik.
Ujian nasional sebagai alat evaluasi standar kompetensi lulusan dilakukan
terhadap siswa setelah mereka mempelajari kompetensi-Kompetensi Dasar pada
tiap bidang keilmuan. Secara logis, ujian nasional merupakan implikasi dari
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Dengan demikian,
adanya garis lurus kesesuaian mulai dari identifikasi isi materi Kompetensi Dasar,
perencanaan pembelajaran yang disusun dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk tercapainya standar
kompetensi lulusan. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan
penelitian tentang kesesuaian pelaksanaan pembelajaran biologi di tingkat SMA
Kota Bandung dengan tuntutan KD dan implikasinya terhadap ujian nasional.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah kesesuaian pelaksanaan pembelajaran biologi di tingkat SMA Kota Bandung dengan Kompetensi Dasar dan implikasinya terhadap UN?”.
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan menjadi beberapa
pertanyaan penelitian.
a. Bagaimanakah kesesuaian metode dan media dalam RPP yang disusun guru
dengan tuntutan Kompetensi Dasar yang harus dicapai?
b. Bagaimanakah kesesuaian RPP yang disusun guru dengan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan?
c. Bagaimanakah kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
dengan tuntutan Kompetensi Dasar yang harus dicapai?
d. Bagaimanakah implikasi kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan KD
terhadap ujian nasional?
D.Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan tuntutan Kompetensi
Dasar dan implikasinya terhadap ujian nasional biologi di tingkat SMA Kota
Bandung. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat:
a. Mendeskripsikan kesesuaian metode dan media dalam RPP dengan tuntutan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai.
b. Mendeskripsikan kesesuaian RPP yang disusun guru dengan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan.
c. Mendeskripsikan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
dengan tuntutan Kompetensi Dasar dan yang harus dicapai.
d. Memprediksi keberhasilan ujian nasional dilihat dari kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan Kompetensi Dasar.
E.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Guru
a. Bahan evaluasi bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam upaya mencapai standar isi
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Membantu guru dalam memahami muatan Kompetensi Dasar guna
meningkatkan pencapaian standar kompetensi lulusan.
2. Manfaat bagi Siswa
Membantu siswa dalam menggunakan strategi belajar yang tepat demi
tercapainya hasil belajar yang maksimal.
3. Manfaat bagi Sekolah
a. Memberikan informasi dan bahan evaluasi bagi penyelenggaraan proses
pendidikan disekolah.
b. Bahan evaluasi bagi pengembangan kurikulum pada masing-masing satuan
pendidikan.
4. Manfaat bagi Pemerintah
a. Memberikan informasi penjelasan beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian standar kompetensi lulusan siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan guna
meningkatkan mutu pendidikan.
F. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini,
maka dibuat batasan masalah sebagai berikut.
1. KTSP dalam penelitian ini adalah KTSP yang dimiliki dan digunakan oleh
sekolah yang disampling.
2. Kompetensi Dasar adalah Kompetensi Dasar dalam standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan BSNP berdasarkan
Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006.
3. Pelaksanaan pembelajaran secara umum mengacu pada standar proses untuk
pendidikan dasar dan menengah Permendiknas RI nomor 41 tahun 2007, dan
secara khusus mengacu pada tuntutan materi dan kemampuan dasar hasil
analisis masing-masing Kompetensi Dasar.
4. Ujian Nasional adalah penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan bertujuan
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran tertentu pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
24
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Metode deskriptif tidak
memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada varabel-variabel
bebas, tetapi menggambarkan sesuatu kondisi apa adanya (McMillan dan
Schumacher, 2001). Metode ini digunakan untuk menggambarkan secara
sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang
tertentu (Sukmadinata, 2010).
B.Populasi dan sampel sekolah
Populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri di Kota Bandung.
Sampel adalah tujuh SMA negeri yang diambil dari tiga cluster SMA negeri di
Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
stratified random sampling. Setiap cluster SMA diwakili oleh dua sekolah
yang ditentukan secara acak, kecuali cluster 1 menggunakan tiga sekolah
karena materi sistem ekskresi pada salah satu sekolah telah diajarkan sebelum
pengambilan data dilakukan sehingga dilakukan penambahan sampel untuk
materi sistem ekskresi saja.
C.Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X dan XI yang
mengajar di sekolah sampel. Terdapat sepuluh orang guru yang terlibat dalam
penelitian ini. Untuk menjaga etika dalam penelitian, maka identitas guru
disajikan dengan kode 1 sampai 10 dan sekolah sampel diberi kode A, B, C, D,
E, F, G. Sepuluh guru tersebut terdiri dari tiga guru dengan tingkat pendidikan
S2 dan tujuh guru berpendidikan S1. Berdasarkan pengalaman mengajar,
delapan orang guru telah mengajar lebih dari 20 tahun dan dua orang guru
25
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, dari sepuluh orang guru, empat guru mengajar
materi Plantae pada kelas X dengan Kompetensi Dasar yaitu, mendeskripsikan
ciri-ciri Divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan
hidup di bumi. Empat guru mengajar materi sistem ekskresi pada kelas XI
dengan KD, menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia dan hewan
(misalnya ikan dan serangga). Dua orang guru lainnya mengajar kedua materi.
Tabel 3.1. Profil guru subjek
Guru Materi SMA/cluster Pendidikan
terakhir
Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini,
26
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kompetensi Dasar (KD) yang dianalisis dalam penelitian ini adalah (1) KD
3.3 pada kelas X, yaitu mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia
tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi; (2) KD 3.5
pada kelas XI yaitu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan
proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi
manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga).
2. Pelaksanaan pembelajaran yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi
aspek perencanaan yang dibuat guru (RPP) dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa.
3. RPP yang dianalisis kesesuaiannya dengan KD adalah pada aspek metode
dan media yang digunakan dalam pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud adalah adalah aktivitas yang terjadi
dalam interaksi guru dan siswa pada pokok bahasan Plantae dan sistem
ekskresi baik didalam maupun diluar kelas.
5. Ujian nasional (UN) yang dianalisis adalah soal-soal UN lima tahun terakhir
untuk materi Plantae dan sistem ekskresi.
6. Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan KD dilihat dari metode dan
alat bahan yang digunakan untuk mencapai Kompetensi Dasar.
7. Implikasi kesesuaian pelaksanaan pembelajaran terhadap ujian nasional
dianalisis menggunakan soal ujian nasional biologi SMA tahun lima tahun
terakhir.
E.Data dan sumber data
Data dalam penelitian ini adalah informasi yang berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran biologi di sekolah
sampel dan kesesuaiannya dengan Kompetensi Dasar yang diteliti. Data
tersebut bersumber dari subyek dan perangkat pembelajaran di sekolah sampel.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Dokumen. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus
27
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran lain yang digunakan, seperti LKS dan lembar penugasan
untuk siswa.
2. Guru dan siswa. Peneliti melakukan observasi kegiatan pembelajaran,
mengamati perilaku guru dan siswa dan merekam aktivitas pembelajaran
yang berlangsung.
F. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktifitas dan perilaku guru dan peserta
didik saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Peneliti merekam apa yang
dilakukan guru dan peserta didik kemudian mengamati dan menganalisis
kegiatan yang mereka lakukan.
Jenis teknik observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi non-partisipan. Peneliti tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang
diamati melainkan hanya mengamati dan tidak secara langsung terlibat dalam
situasi yang diamati. Teknik ini akan dilakukan untuk mendapatkan data
tentang proses pembelajaran pada beberapa Kompetensi Dasar.
2. Studi dokumentasi
Studi dokumen dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar yang diteliti dan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan. Studi dokumen dilakukan diantaranya pada
silabus KTSP SMA sampel dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dibuat guru.
3. Pengisian angket. Pengisian angket dilakukan untuk memperoleh data
tambahan tentang profil dan pengalaman guru dalam mengajar.
G.Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen digunakan sebagai alat untuk
28
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Lembar observasi kesesuaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran dengan KD.
Pengembangan instrumen ini diawali dengan analisis tuntutan
Kompetensi Dasar sehingga indikator kesesuaian dapat dipetakan. Pada
setiap KD memiliki dua karakter spesifik yang menjadi tuntutan untuk
dikuasai oleh peserta didik. Karakter spesifik tersebut yaitu, muatan konsep
materi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa. Berdasarkan
analisis, pada KD Plantae, muatan materi mencakup 52 butir konsep tentang
ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan
hidup di bumi, sementara aspek kemampuan dasar yang harus dikuasai
peserta didik adalah kemampuan mendeskripsikan 52 konsep tersebut. Pada
KD sistem ekskresi, terdapat 29 butir materi dengan aspek kemampuan
dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah kemampuan menjelaskan
konsep-konsep tersebut.
Indikator kesesuaian (RPP dan pelaksanaan pembelajaran) dengan
KD didasarkan pada metode dan media pembelajaran yang direncanakan
atau digunakan. Penentuan ini sesuai dengan pendapat Dick et al., (2005),
bahwa penentuan metode dan alat bahan/media yang akan digunakan harus
didasarkan pada identifikasi tujuan pembelajaran, sementara tujuan
pembelajaran diturunkan dari KD. Jenis metode dan media yang sesuai
untuk materi Plantae dan sistem ekskresi secara umum ditentukan dengan
memperhatikan prinsip konstruktivisme dan belajar bermakna. Secara
spesifik, ditentukan berdasarkan karakteristik konsep pada masing-masing
materi tersebut, kesiapan siswa, dan fasilitas yang tersedia. Ini sesuai
dengan pendapat Rustaman et al., (2003), bahwa untuk memberikan
pengalaman belajar yang efektif guru hendaknya memperhatikan ketiga
faktor tersebut.
Instrumen ini selanjutnya divalidasi dengan judgement dosen dan
diujikan beberapa kali sehingga dapat menjaring data sesuai kebutuhan.
29
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan masukan dosen serta hasil uji coba. Format instrumen yang digunakan
disajikan pada Lampiran 1 dan 2.
2. Lembar observasi kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran
Instrumen ini dikembangkan untuk melihat apakah skenario, metode
dan media yang direncanakan dalam RPP dilaksanakan pada kegiatan
pembelajaran di kelas. Instrumen digunakan dengan teknik check list.
Format instrumen yang digunakan disajikan pada Lampiran 3.
3. Alat perekam data elektronik (video camera).
4. Angket. Lembar angket digunakan untuk menjaring informasi mengenai
profil guru subjek penelitian.
H.Analisis data
Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis dengan ketentuan
sebagai berikut.
1. Data yang diperoleh dari masing-masing instrumen dalam penelitian ini
diolah dan dianalisis secara deskriptif untuk mengungkap kesesuaian antar
tiap-tiap variabel yang dibandingkan.
2. Tingkat kesesuaian ditentukan dengan langkah sebagai berikut.
a. Menghitung jumlah skor kesesuaian pada tiap isi materi KD untuk tiap
guru/ sekolah sampel.
b. Menghitung presentase kesesuaian untuk RPP dan pelaksanaan
pembelajaran pada setiap sekolah sampel dengan rumus berikut.
c. Merekap persentase kesesuaian pada RPP dengan KD, Pelaksanaan
dengan KD dan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran pada setiap
30
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Merekap persentase kesesuaian pada RPP dengan KD, Pelaksanaan
dengan KD dan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran dari seluruh
sekolah sampel.
I. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan penelitian
dan pelaksanaan penelitian.
1. Tahap Persiapan
Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan.
a. Membuat proposal penelitian dengan arahan dan bimbingan dosen
pembimbing.
b. Menyeminarkan proposal untuk memperoleh masukan dan saran untuk
perbaikan rencana penelitian
c. Melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan materi dan
kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa.
d. Menjabarkan muatan materi Kompetensi Dasar (KD) pada KD sampel.
e. Menyusun lembar observasi kesesuaian RPP dan pelaksanaan
pembelajaran dengan Kompetensi Dasar.
f. Menyusun lembar observasi kesesuaian RPP dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
g. Validasi instrumen. Validasi instrumen dilakukan dengan judgement dan
uji coba instrumen.
h. Mengurus izin penelitian dan menentukan sekolah sampel serta subjek
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Melakukan observasi dan merekam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan kamera dari bagian depan dan belakang kelas.
Papan tulis
31
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Skema pengambilan video didalam kelas
b. Mengumpulkan dokumen-dokumen guru yang diperlukan untuk analisis.
c. Membagikan angket kepada para guru.
d. Melakukan analisis kesesuaian metode dan media dalam RPP dengan
Kompetensi Dasar.
e. Melakukan analisis kesesuaian metode dan media yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan Kompetensi Dasar.
f. Melakukan analisis kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran di
kelas.
g. Merekap data dan melakukan analisis secara deskriptif.
h. Menyusun kesimpulan dan laporan.
Secara skematis prosedur penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut.
32
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Melakukan observasi
pembelajaran
Menganalisis kesesuaian RPP dan pelaksanaan dengan KD
Penarikan kesimpulan Analisis data
Mengumpulkan dokumen RPP
62
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
guru secara umum hanya memenuhi 50,1% dari tuntutan kompetensi dasar
berdasarkan karakteristik materi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai
peserta didik. Tingkat kesesuaian pada masing-masing guru sangat beragam
dan tidak berhubungan dengan cluster sekolah.
RPP yang dibuat guru secara umum belum sepenuhnya dilaksanakan.
Dari RPP yang disusun guru sebagai pedoman kegiatan pembelajaran, hanya
48,7% yang pada pelaksanaannya diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Pada masing-masing guru terdapat kesenjangan antara kegiatan
pembelajaran yang direncanakan dengan pelaksanaannya. Akan tetapi,
ketidaksesuaian perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran tidak selalu
menghasilkan kegiatan pembelajaran yang lebih buruk. Kegiatan
pembelajaran dalam RPP yang kurang sesuai dengan KD, dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas dapat menjadi lebih sesuai dengan KD.
Secara umum tingkat kesesuaian proses pembelajaran yang
dilaksanakan sebesar 56,3% dari tuntutan KD berdasarkan karakteristik
materi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta didik. Angka ini
hampir sama dengan pencapaian kesesuaian antara RPP dengan tuntutan KD.
Akan tetapi, pada masing-masing guru terjadi perbedaan tingkat kesesuaian
antara RPP dengan KD dan pelaksanaan dengan KD. Perbedaan tersebut
terjadi karena ketidaksesuaian antara skenario pembelajaran yang
direncanakan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Proses pembelajaran yang direncanakan maupun dilaksanakan belum
sepenuhnya sesuai dengan tuntutan KD. Meskipun guru telah mengajarkan
seluruh materi yang diujikan dalam ujian nasional, akan tetapi dalam proses
63
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang dilaksanakan belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan
karakter materi dan kemampuan dasar yang harus dicapai sebagaimana
terangkum didalam KD. Pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai sangat
penting dalam mengantarkan peserta didik pada kebermaknaan pengetahuan
yang diperoleh dan pengembangan kemampuan berpikir peserta didik.
Dengan gambaran tingkat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang belum
sepenuhnya sesuai, memberikan kemungkinan bahwa tidak seluruh peserta
didik dapat tuntas dalam menghadapi materi uji dalam ujian nasional.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat
menjadi pertimbangan bagi guru, pengambil kebijakan dan penelitian
selanjutnya.
1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan pembelajaran yang
dibuat belum sepenuhnya dilaksanakan. Guru perlu melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan agar dapat mengetahui hal-hal
yang perlu dipertahankan atau diubah berkaitan dengan topik metri
tertentu agar terjadi sinergisitas kesesuaian antara KD, RPP dan
pelaksanaan pembelajaran.
2. Beberapa temuan menunjukan tingkat kesesuaian antara KD, RPP, dan
pelaksanaan pembelajaran masih rendah, hal ini dapat menjadi indikasi
kualitas PCK guru yang masih kurang. Diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk memetakan kondisi PCK guru di Kota Bandung berdasarkan
komponennya masing-masing, sehingga dapat ditemukan perlakuan yang
paling efektif untuk mengembangkan PCK berdasarkan kebutuhan
pengembangan masing-masing guru. Kemudian, diperlukan sarana
pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kapasitas guru terutama
pada aspek PCK, yang dapat difasilitasi oleh pengambil kebijakan
64
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Langkah antisipasi terhadap kemungkinan peserta didik tidak tuntas dalam
melewati materi uji UN perlu dilakukan. Guru perlu memastikan peserta
64
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Mengengah
[Online]. Tersedia:
http://www.puskurbuk.net/downloads/viewing/Produk.../PanduanKTSP.pdf. [3 September, 2012].
Beyer, C. J., Cesar Delgado, Elizabeth A.D, Joseph Krajcik. (2009). Investigating Teacher Learning in High School Biology Curricular Programs to Inform the Design of educative Curriculum Materials. Journal of Research in Science Teaching. 46, (9), 977-998.
Budiarti, H. (2009). Biologi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: pusat perbukuan depdiknas.
Campbell, N.A., J.B. Reece, Mitchel. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin/Commings Publishing Company.
Campbell, N.A., dan J.B. Reece. (2008). Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Carin, A.A. (1997). Teaching Science through Discovery (Eighth ed). New Jersey: Prentice Hall.
Depdiknas (2005). Buku Teks Pelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 [Online]. Tersedia: http://ftp.unm.ac.id/permendiknas-2005/Permendiknas%20no%2011%20Tahun%202005%20tentang%20BUK U%20TEKS%20PELAJARAN.pdf. [13 Juli 2012].
Depdiknas. (2008). Buku. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun
2008 [Online]. Tersedia:
http://ftp.unm.ac.id/permendiknas-2008/02-2008.pdf. [13 Juli 2012].
Dick, W., Lou Carey dan James O. Carey. (2005). The Sistematic Design Of Instruction. New York: Allyn and Bacon.
Ferdinand, F., Muktie Ariebowo. (2009). Praktis Belajar Biologi. Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Firmansyah, R., Agus Muwardi, Umar Riandi. . (2009). Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
65
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fraenkel, J.R dan Wallen, N.E. (2009). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Gess-Newsome, J. (1999). Secondary teachers’ knowledge and beliefs about subject matter and their impact on instruction. In J. Gess-Newsome & N. Lederman (Eds.), Examining pedagogical content knowledge (pp. 51–94). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer.
Ginanjar, I. (2008). Penerapan Peer Assessment Pada Pembelajaran Kooperatif Materi Alat Indra Untuk Mengungkap Kecakapan Berkomunikasi Siswa. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Gunawan, S. (2010). Analisis Kesesuaian Rencana Pembelajaran yang Dibuat Guru SD dengan Pelaksanaan Pembelajaran Sains. Tesis pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Joyce, B.,Weil, dan M.,Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kapyla, M., Heikkinen, J., dan Asunta, T. (2009). “Influence of Content
Knowledge on Pedagogical Content Knowledge: The case of teaching
photosynthesis and plant growth”. International Journal of Science
Education. 31, (10), 1395-1415.
Kemp, J.E. (1994). Proses Perancangan Pengajaran. Bandung: ITB.
Krisanjaya. (1997). Teori Belajar Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka.
Kurniawan, A.S. (2012). UN dari masa ke masa [Online]. Tersedia: http://www.lampungpost.com/index.php/pendidikan/32647-un-dari-masa-ke-masa.html. [3 September, 2012].
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mansyur, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mardapi, D. (2011). Buletin BSNP [Online]. Tersedia: http://bsnp-
indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2012/02/Buletin-Edisi-1-2011.pdf. [16 Juli 2012]
66
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moreland, J., Jones, A., Cowie, B. (2006). “Developing Pedagogical Content
Knowledge for the New Sciences: The example of biotechnology”. Teaching Education. 17, (2), 143-155.
Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, M. (2009). KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Nichols, C., Markel, S. (1996). “The Effect of Computer Animation on Students
Understanding of Microbiology ”. J.Res. Comput. Educ. 28, 359-372.
O’Day, D.H. (2006). “Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for
Making Effective, High-Quality Teaching Animations”. CBE Life Science Education. 5 (3), 255–263.
Park, S., dan Oliver, S. (2008). “National Board Certification (NBC) as a Catalyst for Teachers’ Learning about Teaching: The Effects of the NBC Process on
Candidate Teacers’ PCK Development”. Journal of Research in Science
Teaching. 45, (7), 812-834.
Pemerintah RI. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 [Online]. Tersedia: http://www.ipdn.ac.id/pp-no-19-2005.pdf. [10 Juli 2012].
Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Standar Proses. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. [Online]. Tersedia:
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/standar-proses-_permen-41-2007_.pdf.
Pollock, E., Chandler, P., Sweller, J. (2002). “Assimilating Complex
Information”. Learning Education. 12, 61-86.
67
Wasis Wuyung Wisnu Brata, 2013
Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di Tingkat SMA Kota Bandung Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar Dan Implikasinya Terhadap Ujian Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rahmat, A., Riandi. (2010). Telaah kebutuhan guru biologi di wilayah jawa barat pasca sertifikasi terhadap program continuous professional development. Laporan penelitian penugasan UPI. Tidak diterbitkan.
Rahmat, A. (2010). “Kajian Terhadap Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Biologi di SMA: Kesenjangan dalam Pembelajaran di Kelas”. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran. 6 (2), 236-243.
Rianto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya: SIC Surabaya.
Rustaman, N. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri
dalam Pendidikan Sains [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19501231197 9032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf. [9 September, 2012].
Rustaman, N., et al.. (2003). Common Text Book: Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi). FPMIPA UPI.
Shulman, L. S. (1987). Knowledge and teaching: Foundations of the new reform. Harvard Educational Review, 57(1), 1–22.
Soehartono, I. (2000). Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Rosda.
Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi. Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Republik Indonesia (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003. [online]. Tersedia:
http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. [17 Maret 2012].