Permasalahan Sosial kemiskinan di
Indonesia
.Orang tua miskin, gizi bayi buruk
Merdeka.com - Sebanyak empat orang bayi yang mengalami gizi buruk kini tengah terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Bayi dengan gizi buruk ini didominasi laki-laki dan sebagian besar menderita gizi buruk sejak lahir.
Keempat bayi tersebut adalah Alysa Noer Shalfah (4 bulan), warga Rawa Buaya, Cengkareng, dan Fatur Rohman (1), warga Kalideres, Jakarta Barat yang dirawat di kamar 502. Sementara itu, dua bayi lainnya, Doni (8 bulan), warga Kalideres dan Yoga Saputra (7 bulan), warga
Cengkareng, Jakarta Barat dirawat di kamar 522.
Salah satu orang tua bayi tersebut, Prihati (48), ibunda yaitu Yoga Saputra mengaku anak keduanya tersebut setiap makan selalu muntah. Keadaan Yoga semakin parah lantaran anak keduanya tersebut diberi makanan yang tidak bergizi oleh orang tuanya.
"Yoga saya kasih makan seadanya, apalagi sekarang suami saya terkena stroke," ujar Prihatini di RSUD Cengkareng, Jakarta, Kamis (21/2).
karena mereka tidak mendapatkan asupan makanan gizi yang cukup karena faktor ekonomi keluarga," ujar Budiman.
Faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan
1. Pengangguran
Semakin banyak pengangguran, semakin banyak pula orang-orang miskin yang ada di sekitar. Karena pengangguran atau orang yang menganggur tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal kebutuhan setiap manusia itu semakin hari semakin bertambah. Selain itu pengangguran juga menimbulkan dampak yang merugikan bagi
masyarakat, yaitu pengangguran dapat menjadikan orang biasa menjadi pencuri, perampok, dan pengemis yang akan meresahkan masyarakat sekitar.
2. Tingkat pendidikan yang rendah
Tidak adanya keterampilan, ilmu pengetahuan, dan wawasan yang lebih, masyarakat tidak akan mampu memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Karena dengan pendidikan masyarakat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
Dengan belajar, orang yang semula tidak bisa menjadi bisa, salah menjadi benar, dsb. Maka dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat akan dekat dengan kemiskinan.
3. Bencana Alam
Banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan tsunami menyebabkan gagalnya panen para petani, sehingga tidak ada bahan makanan untuk dikonsumsi dan dijual kepada penadah atau koperasi. Kesulitan bahan makanan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak dapat terpenuhi.
4. Malas Bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja
5. Keterbatasan Lapangan Pekerjaan
6. Keterbatasan modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
Dampak Kemiskinan
Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal, pengangguran,kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinanmemang dapat menyebabkan beragam masalah tapi untuksekarang masalah yang paling penting adalah
bagaimanacaranya anak-anak kecil yang sama sekali tidak mampu dapatbersekolah dengan baik seperti anak-anak lainnya. Pertamaitulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintahkarena jika masalah itu tidak dapat dibereskan maka akanmuncul masalah-masalah baru yang lebih banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi merekasulit untuk berobat ke dokter karena mahal, walapun pemerintah sudah memberikan kartu kemiskinan tapi itu tidakmenjamin di rumah sakit.
Upaya penanggulangan kemiskinan pada hakekatnya merupakan
upaya bersama dari semua pemangku kepentingan, sehingga membutuhkan
sinergi dan kemitraan dengan semua pihak. Pemerintah, termasuk
pemerintah daerah, kalangan swasta, kalangan organisasi kemasyarakatan,
kalangan universitas dan akademisi, kalangan politik dan tentunya
masyarakat sendiri perlu membangun visi yang sama, pola pikir dan juga
pola tindak yang saling menguatkan dengan difokuskan pada upaya
penanggulangan kemiskinan. Dalam kemitraan yang saling menguatkan
inilah maka berbagai sasaran peningkatan kesejahteraan rakyat dapat
dicapai dengan baik. Pemerintah sangat mendukung setiap prakarsa dan
inovasi yang dijalankan serta dikembangkan oleh semua pihak dalam
mendukung upaya peningkatan kesejahteraan rakyat ini.
Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok masyarakat 1. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin
2. Menyempurnakan dan Memperluas cakupan program Pembangunan berbasis masyarakat 3. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar
KESIMPULAN
Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Kemiskinan harus menjadi sebuah tujuan utama dari penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia, karna semua tindak criminal dan hal hal tragis yang terjadi di Indonesia berawal dari faktor kemiskinan. Pemerintah indonesia harus terus memberdayakan dan membina masyarakat miskin untuk dapat mengelola sumber-sumber Ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kemiskinan, diantaranya, SDM yang rendah, SDA yang tidak dikelolah dengan baik dan benar, pendidikan yang rendah, tidak memiliki pengetahuan untuk mengembangkan sektor-sektor perekonomian baik itu dibidang pertanian maupun dibidang perindustrian, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan kemiskinan sebagaimana yang penulis jelaskan diatas.
SARAN
Selain itu, karena kemiskinan dapat menimbulkan masalah lain seperti rendahnya tingkat kesehatan,pendidikan bahkan dapat menimbulkan tindakan kriminalitas seperti pembunuhan, maka perintah juga harus segera mengatasi masalah tersebut. Agar masyarakat miskin tidak merasa terus-terusan sengasara. Dan diharapkan dengan adanya peningkatan kesehatan dan pendidikan, masyarakat miskin mampu meningkatkan taraf hidupnya sendiri dan mampu bangkit dari kemiskinan.
Pembahasan
Dalam setiap usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya senantiasa tidak terlepas dari benturan-benturan antara lain nilai dan norma sosial dengan keterbatasan kemampuan dan sumber-sumber kebutuhan yang diperebutkan. Jika nilai-nilai atau unsur-unsur kebudayaan pada suatu waktu mengalami perubahan, dimana anggota-anggota masyarakat terasa terganggu atau tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya melalui kebudayaan tadi, maka timbul gejala-gejala sosial yang meresahkan masyarakat yang disebut dengan masalah sosial. Masalah sosial dapat berupa kebutuhan-kebutuhan sosial maupun biologis. Masalah sosial dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan pergaulan dalam masyarakat, sedangkan kebutuhan biologis disebabkan kebutuhan-kebuuhan biologis tersebut sulit atau tidak bisa lagi dipenuhi, seperti kebutuhan makan, minum, dan sebagainya.
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan mungkin “misteri” mengenai kemiskinan ini.
secara lengkap. Kemiskinan seakan-akan hanyalah masalah ekonomi yang ditunjukkan oleh rendahnya pendapatan seseorang atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kedua, jumlah orang miskin di Indonesia senantiasa menunjukkan angka yang tinggi, baik secara absolut maupun relatif, di pedesaan maupun perkotaan. Meskipun Indonesia pernah dicatat sebagai salah satu negara berkembang yang sukses dalam mengentaskan kemiskinan, ternyata masalah kemiskinan kembali menjadi isu sentral di Tanah Air karena bukan saja jumlahnya yang kembali meningkat, melainkan dimensinya pun semakin kompleks seiring dengan menurunnya kualitas hidup masyarakaat akibat terpaan krisis ekonomi sejak tahun 1997.
Ketiga, kemiskinan mempunyai dampak negatif yang bersifat menyebar (multiplier effects) terhadap tatanan kemasyarakatan secara menyeluruh. Berbagai peristiwa konflik di Tanah Air