• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi lanjut usia di panti (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Observasi lanjut usia di panti (4)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PSIKOLOGI SOSIAL

NIRMA MAGFIRANDHA SUDIRMAN

1471041051

KELAS C

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

Obervasi Perilaku Bedasarkan Teori Behaviorisme Objek observasi : Balita berumur 3 tahun bernama Afif

Teori behaviorisme yang digunakan : teori belajar sosial, teori instrumental dan teori proses pengganti.

Perilaku : Afif sedang makan bersama ibunya. Setelah selesai makan, ibunya mencuci tangan menggunakan air kemasan yang memiliki pipet. Afif memperhatikannya dan melakukan hal yang sama dengan ibunya setelah diberikan air kemasan gelas. Seketika itu dia merasa senang karena bisa bermain air. Afif pun terus bermain air dengan memencet kemasan air minum tersebut sehingga membasahi lantai. Ibunya pun marah melihat lantai yang basah. Ia kemudian mengambil kain untuk mengeringkan lantai yang basah akibat perilaku Afif yang bermain air.

1. Berdasarkan teori belajar sosial

Afif melakukan hal yang sama dengan ibunya setelah dia memperhatikan bagaimana cara ibunya mengeluarkan atau mencuci tangan melalui pipet. Kegiatan memperhatikan yang dilakukan oleh Afif merupakan bagian dari belajar untuk menirukan suatu model yaitu ibunya. Setelah memperhatikan, Afif kemudian mampu mengulang kegiatan yang dilakukan ibunya. Ternya dari kegiatan itu, Afif senang karena dia bisa bermain air. Kesenangan Afif tersebut ditunjukkan dengan dia tertawa girang sambil memencet air kemasan itu sehingga menyebabkan air tertumpah dan lantai pun basah. Dalam teori observasi ini, ada beberapa aspek yang diuraikan dalam kajian observasi terhadap perilaku Afif, yaitu Dorongan (Drive). Miller dan Dollar menyatakan bahwa dorongan adalah rangsang yang sangat kuat yang mendorong seseorang untuk bertingkah-laku. Dorongan yang dimiliki oleh afif untuk bertingkah-laku adalah bermain air. Dorongan ini termasuk dalam dorongan primer yaitu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang. Karena bermain air merupakan dorongan yang sangat kuat dalam diri Afif dimana memang pada usia 3 tahun, anak-anak akan bersifat aktif dan selalu mengeksplorasi keinginannya dengan cara bermain. Jadi, perilaku tiruan yang dilakukan Afif didasari atas dorongan primer yang ingin bermain.

(3)

pembelajaran sosial, tingkah laku balas tidak lagi didominasi dengan trial and error berbeda dari harapan awal. Yaitu apabila ibunya memberikan isyarat melarang, maka dia harusnya tidak melakukan perilaku bermain air tetapi justru Afif semakin senang melakukan perilaku bermain air hingga membasahi lantai.

Aspek selanjutnya adalah ganjaran. Ganjaran yang didapatkan seseorang dari orang lain, maka akan menentukan apakah perilaku tersebut akan diulang atau tidak. Tetapi pada perilaku Afif, ketika dia bermain air, maka ganjaran yang didapatkannya bersifat negatif yaitu dimarahi oleh ibunya. Seharusnya perilaku tersebut bisa hilang karena mendapat ganjaran yang negatif. Namun dalam perilaku Afif, dia tidak mementingkan ganjaran yang diperolehnya dari luar akan tetapi dia terus melakukan karena dia mendapat ganjaran dari dalam dirinya sendiri berupa kesenangan bermain air. Karena ganjaran ini bersifat positif karena dirinya merasa senang, maka dia tidak mempedulikan isyarat yang diberikan oleh ibunya bahkan ganjaran negatif yang didapatkan dari ibunya tidak membuatnya berhenti bermain air. Saya menyimpulkan bahwa dorongan dari dalam diri Afif untuk bermain sangatlah besar sehingga ia terus mengulangi perilakunya karena mendapat ganjaran berupa kesenangan.

2. Teori Instrumental

(4)

punishment dapat digunakan dalam pembentukan dan perubahan sikap atau perilaku seseorang.

3. Teori Proses Pengganti

Teori yang dikemukakan oleh Banduran dan Walters ini menyatakan bahwa tingkah laku tiruan merupakan bentuk asosiasi suatu rangsang dengan rangsang yang lainnya. Setelah melihat ibunya mengambil kain untuk mengeringkan lantai dengan cara menyeret kakinya yang dialasi dengan kain untuk mengeringkan lantai, Afif pun juga mengambil seseuatu yang dapat mengeringkan lantai. Dia mengambil keset yang berada tidak jauh darinya kemudian meletakkannya di tempat basah. Tetapi ketika ia ingin menyeret kakinya dengan dialasi keset, keset itu tidak berpindah. Sehingga Afif tidak bisa melakukan tingkah laku yang sama dengan tingkah laku model.

Dengan kejadian ini, maka Afif mencoba meminta kain yang sama kepada ibunya untuk menirukan tingkah lakunya. Di sinilah terjadi efek hambatan yaitu peniru akan menghilangkan hambatan-hambatan yang terjadi ketika ingin meniru tingkah laku modelnya.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penelitian sebelumnya (Oksita, 2011), tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan nisbah bagi hasil atas pembiayaan mudharabah pada BMT di

Beberapa penelitian tentang likuiditas perbankan Syariah yaitu Sukmana dan Suryaningtyas (2016) yang membandingkan antara bank Syariah dengan bank konvensional, hasil

Namun pada hasil perhitungan LAR ( Loan at Risk ) terlihat bahwa diperoleh hasil 21% yang berarti masuk dalam kategori tidak efektif dengan batas nilai ≥20% yang

probabilitas ), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan

– Terwujudnya aliansi strategis yang efektif antara perbankan syariah dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lain, didukung oleh otoritas pengaturan dan lembaga riset baik

Sampai saat ini proses pembinaan yang dilaksanakan oleh CDC terbentuk dalam dua sistem yaitu pembekalan yang diberikan pada saat penyaluran dana bergulir bagi mitra binaan dan

Setelah hasil analisis data penelitian, selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel yang menggambarkan korelasi kemampuan

13 Identitas etika Bank Syariah, sebagai perbandingan antara etika yang diwujudkan dan pengungkapan praktek Bank Syariah diukur dengan dimensi, 14 pernyataan visi dan misi,