• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAYAGUNAAN DOSEN TETAP BANTUAN PEMERINTAH PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOPERTIS WILAYAH IV JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAYAGUNAAN DOSEN TETAP BANTUAN PEMERINTAH PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOPERTIS WILAYAH IV JAWA BARAT."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA Dl KOPERTIS WILAYAH IV

'

JAWA

BARAT

TESIS

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis Inslitut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung

Unfcuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sariana Bidang Sfcudi Adminiitrasi Pendidikan

OLEH :

YAYAT HAYATI DJATMIKO

Nomor Pokok : 258/D/XIII-5

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG

(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING

( Prof. Dr. Achmad Sanusi, SH, MPA ) Pembimbing I

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN B A N D U N G

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Persetujuan Tim Pembimbing

Kata Pengantar

Penghargaan dan Ucapan Terima kasih

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

A.Permasalahan

B.Tujuan Penelitian

G.Pentingnya Penelitian

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

..Konsep Dasar Yang Relevan dengan

Permasalahan 1.Pengangkatan 2.Pemberian Tugas 3.Pengembangan 4.Penilaian 5.Efektivitas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A.Tujuan Khusus Operasional

B.Populasi dan Sampel

C.Anggapan Dasar dan Hipoteaa

(4)

D.Metode Penelitian dan Teknik

Pengumpulan Data

66

E.Pedoman Pengolahan Data

68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI

A.Pengolahan Data

85

B.Hasil Penelitian

G.Diskusi Hasil Penelitian 176

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan 177

B.Rekomendasi 184

DAFTAR KEPUSTAKAAN 191

LAMPIRAN - LAMPIRAN :

Lampiran A : Ringkasan Tesis 195

Lampiran B : Instrumen Penelitian 200

Lampiran C : UJi Yaliditas dan Uji Normalitas 211

Lampiran D :Perhitungan Data Penelitian 234

Lampiran E :Perijinan Penelitian 289

Lampiran F : Riwayat Hidup 293

(5)

Halaman

TABEL

I Penyebaran Anggota Populasi dan Sampel

berdaaarkai*~jenjam?, pendidikan

II Pemberian Tugas kepada Dosen Tetap

Bantuan Pemerintah menurut Pimpinan PTS

dan Dosen Tetap Bantuan Pemerintah 86 III Pengembangan Dosen Tetap Bantuan Peme

-rintah menurut Pimpinan PTS dan Dosen

Tetap Bantuan Pemerintah

91

IV Prestasi Dosen Tetap Bantuan Pemerintah

menurut Pimpinan PTS

96

V Prestasi Dosen Tetap Bantuan Pemerintah

menurut Mahasiswa

99

VI Uji Efektivitas Masing-Masing Aspek

Pendayagunaan Dosen Tetap Bantuan Peme. — , ...':

rintah menurut Pimpinan PTS

215

YII Uji Efektivitas Masing-Masing Asp'ek

Pendayagunaan Dosen Tetap Bantuan Peme

-rintah menurut Dosen Tetap Bantuan Peme

rintah

216

VTII Uji Efektivitas Prestasi Dosen Tetap

(6)

IX Perhitungan Penyebaran Anggota Sampel

pada Universitas 234

X Penyebaran Anggota Sampel

pada Sekolah Tinggi 235

XI Penyebaran Anggota Sampel

pada Akademi 236

(7)

PENDAHULUAN

A. PERMASALAHAN

1. Latar belakang masalah

Pendidikan tinggi swasta merupakan

salah

satu sub sistem pendidikan yang raemegang peranan

penting dalam pembangunan nasional, mengingat

bah-wa hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan

manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh

masyarakat Indonesia. Konsep pembangunan manusia seutuh

-nya membawa konsekwensi terhadap bidang pendidikan.

Dalam hal ini pendidikan tinggi swasta bersama

sama dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya

se-yogianya merupakan wadah yang memungkinkan

ber-kembangnya seluruh kepribadian manusia dengan pe

ngembangan kekuatan penalaran individu sebagai sa

lah satu kekuatan utamanya, sehingga dapat

meng-hasilkan tenaga-tenaga ahli yang produktif

untuk

memenuhi keperluan pembangunan.

Untuk maksud tersebut perguruan tinggi swas

ta dituntut memiliki kemampuan akademik dan

daya

hidup yang sederajat dengan perguruan tinggi

ne-geri yang satu sama lain terikat dalam

hubungan

kemitraan (partnership). Sifat hubungan ini

(8)

dan perguruan tinggi negeri secara dwi tunggal dan terpadu harus melaksanakan tugas yang dipercayakan

bangsa dan negara untuk mengembangkan manusia Indo_

nesia, yang adalah tujuan akhir pembangunan,

men-jadi warga negara yang baik dan berketahanan.

"Baik" dalam artian bersedia menjalankan dengan

penuh pengertian dan pengabdian "civic mission"

yang digariskan oleh negara dan bangsa; "berketa

-hanan" dalam artian mempunyai kemampuan untuk

me-nanggulangi masalah, menjawab tantangan-tantangan

dan menghadapi perubahan masa kini dan masa

da-tang. Perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi

swasta merupakan dua sub sistem yang interdependen,

komplementer dan saling menunjang.

Eksistensi perguruan tinggi swasta dijamin secara hukum sebagaimana tertera dalam Undang

-Un-dang No. 22 tahun 1961, Ketetapan MPR No.IV/MPR /

1978 dan Ketetapan MPR No .Il/MPR/l983 yang

juga

telah mengungkapkan pola perwujudan tugas, peran

serta tanggung jawabnya di bidang pendidikan dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menurut

Un-dang-Undang Dasar 1945, dalam lingkup sistem

pen

didikan tinggi nasional yang bersifat semesta

dan

terpadu.

(9)

perguru-letak dalam bidang pembiayaan (sponsorship),

dan

ciri-ciri khas sesuai dengan latar belakang idealis

me kelompok masyarakat pendukungnya dengan tetap

berlandaskan falsafah dan dasar negara Pancasila".

(D.A. Tisna Amidjaja 1979 : 17)

Dari kedua perbedaan tersebut yang

menimbul-kan masalah dalam pelaksanaan tugasnya sebagai

sub-sistem pendidikan tinggi nasional adalah dalam bi

dang pembiayaan.

Keterbatasan keuangan Yayasan Pembina Per

guruan Tinggi Swasta (PTS) menyebabkan terbatasnya

sarana pendidikan yang dapat disediakan, sehingga

PTS dihadapkan dengan berbagai masalah rawan.

Salah satu masalah rawan yang dihadapi PTS

adalah masalah tenaga dosen tetap. Keterbatasan ke

uangan Yayasan Pembina PTS menyebabkan jumlah dosen

tetap yang diangkat sedikit sekali sehingga kurang

mempunyai arti dalam menangani proses*belajar

me-ngajar yang pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh

jumlah dan mutu tenaga dosen. Selama ini kebutuhan

akan tenaga dosen ditanggulqngi oleh tenaga dosen

luar biasa yang berasal dari perguruan tinggi ne

geri (PTN) atau dari lembaga-lembaga lain.

(10)

-nya merupakan tenaga dosen yang telah berpengalam

an. Namun keterikatannya dengan lembaga induknya menyebabkan surabangan pikirannya terhadap pe

ngembangan PTS khususnya dalam proses belajar-me

ngajar sangat terbatas pula. Karena itu

selama

ini pengembangan proses belajar-mengajar pada PTS

pada umumnya mengalami berbagai hambatan.

Sesuai dengan kedudukan PTS sebagai mitra

PTN dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,pemerin

-tah di samping bantuan-bantuan lainnya telah mem berikan bantuan tenaga dosen tetap yang diangkat

dan ditempatkan pada PTS melalui Kantor

Koordina-si Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis).

Dosen tetap bantuan pemerintah pada umum

-nya adalah para sarjana yang baru lulus dan belum

berpengalaman. Sebagai pegawai negeri dosen ter

sebut terikat dengan beban tugas yang ditetapkan

oleh pemerintah. Dengan demikian FTS dapat

me-manfaatkannya sedemikian rupa sehingga

effektivi-tas proses belajar-mengajar yang tinggi dapat ter

capai. Namun, kurangnya pengalaman PTS dalam

men-dayagunakan dosen muda yang belum berpengalaman ,

memungkinkan bahwa bantuan tenaga dosen tetap ini

kurang memberikan manfaat yang optimal

bahkan

mungkin merupakan pengangguran intelektual

tidak

(11)

terten-kewajaran sehingga kurang raendukung peningkatan

mutu pendidikan yang diselenggarakan atau bahkan

dapat bersifat menghambat.

Kemungkinan-kemungkin-an tersebut sKemungkinan-kemungkin-angat menarik untuk dikaji melalui

suatu penelitian sebab pendayagunaan dosen

tetap

bantuan pemerintah yang kurang efektif dapat me

-rugikan PTS yang bersangkutan juga negara yang

membiayai pengangkatan dosen tersebut.

Penelitian mengenai hal ini dilaksanakan

dengan memusatkan perhatian pada pendayagunaan do_

sen tetap bantuan pemerintah oleh pimpinan PTS di

Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, yang memiliki 337

dosen tetap yang disebarkan pada 46 PTS.

2. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah yang akan diteliti berkenaan deng

an pendayagunaan dosen tetap bantuan

pemerintah

pada perguruan tinggi swasta di Kopertis

Wilayah

IV Jawa Barat. Beberapa aspek yang termasuk dalam

masalah ini adalah :

(1). Upaya pendayagunaan oleh pimpinan PTS berupa

(a). Pemberian tugas dan

(b). pengembangan

(2). Prestasi dosen dalam pelaksanaan aspek-aspek

beban tugas dosen tetap sebagai pegawai

ne

(12)

Baik mengenai pemberian tugas maupun pengembangan,

komponennya dibedakan sesuai dengan Surat Keputus-an Direktur Jenderal PerguruKeputus-an Tinggi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.48/

Dj/Kep/1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pa

da Perguruan Tinggi Negeri. Beban tugas tersebut

dibedakan menjadi :

Pendidikan/pengajaran

2-8 SKS

Penelitian dan Pengembangan Ilmu 2-6 SKS

Pengabdian pada Masyarakat 1-6 SKS

Pembinaan Sivitas Akademika 1-4 SKS

Administrasi dan Manajemen 0-3 SKS

Mengenai aspek pengembangan hanya diteliti

tiga aspek yaitu :

Pendidikan/pengajaran

Penelitian dan pengembangan Ilmu

Administrasi dan Manajemen

Pengelompokan aspek-aspek tersebut juga selaras

dengan konsep pendayagunaan itu sendiri yang

ber-arti segala upaya yang memungkinkan seseorang

atau sesuatu dapat memberikan daya-guna yang

optimal.

Dalam hal prestasi dosen tetap bantuan

pe

merintah dibedakan menjadi dua yaitu prestasi

se-•

cara umum yang meliputi pendidikan/pengajaran, pe

(13)

ma-mampuan dalam bidang administrasi dan manajemen dengan prestasi khusus dalam bidang pendidikan

pe-ngajaran (PBM). Mengenai prestasi umum didasarkan

atas pandangan pimpinan PTS sedangkan

prestasi

khusus didasarkan atas pandangan mahasiswa dan

hasil observasi kelas.

Masalah pokok dalam penelitian ini

dirumus-kan sebagai berikut :

(1). Bagaimanakah dosen tetap bantuan

pemerintah

pada PTS didayagunakan oleh pimpinan PTS ?

(2). Bagaimanakah prestasi dosen tetap bantuan pe

merintah pada PTS ?

(3). Bagaimanakah hubungan antara pendayagunaan

yang dilakukan oleh pimpinan PTS

terhadap

dosen tetap bantuan pemerintah dengan presta

si kerja dosen tetap bantuan pemerintah ?

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mem

peroleh gambaran tentang tingkat efektifitas

pen

dayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS

oleh pimpinan PTS yang berada dalam Kopertis

Wi

(14)

8

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran tentang pelaksanaan aspek- as

pek pendayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah

pada PTS di Kopertis Wilayah IV Jawa Barat oleh

pimpinan PTS. Aspek-aspek tersebut meliputi

hal-hal sebagai berikut :

1. Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen

tetap

bantuan pemerintah dalam pemberian tugas.

2. Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen tetap

bantuan pemerintah dalam hal pengembangan.

3. Prestasi dosen tetap bantuan pemerintah dalam

melaksanakan tugas yang dilimpahkan.

4. Hubungan antara perlakuan pimpinan PTS ter

hadap prestasi kerja dosen tetap bantuan pe

merintah.

C. Pentingnya Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang

bersifat evaluatif kualitatif yang termasuk pada

jenis evaluasi performans menurut klasifikasi

Suchman atau evaluasi discrepansi menurut Borg.

Menurut Suchman evaluasi performans

mencoba menilai hasil kegiatan dengan menghubungkan

-nya pada tujuan yang harus dicapai oleh

kegiatan"

(15)

Sedangkan mengenai evaluasi diskrepansi

Borg mengatakan : "Discrepancy evaluation seeks

to determine the degree of conguence between

program standards and actual program performance".

(Borg 1979 : 608)

Dengan studi evaluatif diharapkan

di-peroleh umpan balik untuk dijadikan salah satu

bahan pertimbangan dalam mencapai pendayagunaan

yang efektif. Penelitian terhadap masalah ini mem_

punyai beberapa kegunaan baik ditinjau dari segi

praktis maupun teoritis.

1. Ditinjau dari segi praktis, penelitian ini

bermanfaat terhadap tiga aspek yaitu :

a. Aspek individual.

Yaitu bahwa pengetahuan tentang hubungan

antara perlakuan pimpinan PTS terhadap

do

sen tetap bantuan pemerintah dengan presta

si yang dimiliki oleh dosen tetap bantuan

(16)

me-10

mungkinkan mereka bekerja dengan gairah

kerja yang tinggi karena abilitas yang

di-milikinya didukung oleh motivasi yang kuat

sehingga tercapai produktivitas yang opti

mal.

b. Aspek Institusional.

Yaitu bahwa kegairahan kerja yang tinggi

para dosen tetap bantuan pemerintah yang memungkinkan tercapainya produktivitas op

timal lembaga pendidikan tinggi yang

ber-sangkutan karena peningkatan output baik

secara kuantitatif maupun secara kualita

-tif diimbangi dengan biaya yang

peningkat-annya relatif rendah.

c. Aspek Kemasyarakatan.

Yaitu bahwa keefektifan penyelenggaraan

pendidikan pada pendidikan tinggi yang ber sangkutan (PTS) berarti bahwa PTS mampu

memberikan pelayanan pendidikan yang baik

serta mampu memberikan keluaran- keluaran

yang berguna bagi pembangunan masyarakat.

2. Dari segi teoritis, penelitian ini merupakan pengujian keberlakuan teori-teori administra si khususnya administrasi personil edukatif

(17)

Penelitian terhadap masalah ini

di_

laksanakan dengan pertimbangan bahwa :

a. Masalah ini sangat menarik karena dosen te

tap bantuan pemerintah baru ada sejak tahun

delapan puluhan sehingga mungkin membawa

akibat sampingan dibalik manfaat yang

di-harapkan.

b. Masalah ini relevan dengan bidang studi yang

dipelajari.

c. Masalah ini dapat diteliti.

d. penelitian atas masalah ini dapat ditunjang

oleh sumber-sumber yang ada.

e. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pe

mikiran khususnya bagi pimpinan PTS tentang

keefektifan pendayagunaan dosen tetap bantu

an pemerintah yang telah dilakukannya serta

untuk masa-masa mendatang.

f. Penelitian ini dapat memberikan gambaran ke pada pemerintah tentang sikap pimpinan PTS

terhadap dosen tetap bantuan pemerintah yang

terwujud dalam bentuk dan tingkat pendaya

-gunaan sesuai dengan ketentuan sebagai

(18)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini

dimaksudkan

untuk mengadakan evaluasi terhadap efektivitas pen

dayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada per

guruan tinggi swasta (PTS) di KOPERTIS Wilayah

IV

Jawa Barat berkenaan dengan :

(1). Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen

dalam

pemberian tugas.

(2). Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen

dalam

hal pengembangan dosen.

(3). Prestasi kerja dosen menurut pandangan pimpin

an.

(4). prestasi kerja dosen menurut pandangan

maha

siswa.

(5). Prestasi kerja dosen menurut hasil observasi

kelas.

(6). Pengaruh perlakuan pimpinan terhadap prestasi

kerja dosen baik dalam hal pemberian

tugas

maupun pengembangan.

Oleh karena penelitian ini bersifat

evaluatif maka penelitian ini dibatasi hanya

pada

' masa penelitian yaitu tahun 1984/1985.

(19)

3. Populasi Penelitian

populasi penelitian ini adalah

berbagai

karakteristik tentang pendayagunaan dosen

tetap

bantuan pemerintah oleh pimpinan di

KOPERTIS

Y/ilayah IV Jawa Barat.

Pendayagunaan ini meliputi pemberian tugas

dan pengembangan yang aspeknya disesuaikan dengan

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan

Tinggi-Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re

publik Indonesia No. 48/Dj/Kep/l983 tentang beban

tugas tenaga pengajar pada perguruan

tinggi

negeri.

Anggota populasi dalam penelitian ini ada

lah dosen tetap bantuan pemerintah yang

ditempat-kan melalui KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat

pada

perguruan tinggi swasta di Jawa Barat.

Jumlah

seluruh dosen tetap bantuan pemerintah tersebut

adalah 377 orang yang tersebar pada 46 buah per

guruan tinggi swasta yang terdiri dari 11

Univer-sitas,

9

sekolah tinggi dan 26 buah akademi.

Sampel penelitian ini adalah karakteristik

pendayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada

perguruan tinggi swasta yang terpilih

sebagai

(20)

57

Penetapan anggota sampel dilaksanakan dengan

sampling petala proporsional. "Sampling

petala

proporsional digunakan pada populasi yang

tidak

horaogin, tetapi unsur-unsur populasi tersebut dapat

digolong-golongkan menjadi beberapa kategori".

(Endi Nurgana 1985 : 1)

Anggota sampel tersebut diambil secara

acak

dari masing-masing jenjang pendidikan (Universitas,

Sekolah Tinggi, Akademi) sehingga diperoleh

se-juralah sampel yang representatif.

Rumus untuk menghitung ukutan anggota sampel

yang digunakan adalah rumus ukuran sampel yang

di-kemukakan oleh Neiswanger dalam bukunya Elementary

Statistical Method sebagai berikut :

<f

pq

n

£.

d (Neiswanger 1956 : 337)

p - adalah derajat keefektifan pendayagunaan

yang

diduga ada (dalam hal ini diduga hanya

sekitar

60$ = 0,60).

q = kekurangan derajat keefektifan yang

diduga

belum tercapai (dalam hal ini diduga 40^-0,40).

d = variasi perbedaan pendapat antara dosen tentang

keefektifan pendayagunaan (diduga sekitar 6#

(21)

Berdasarkan rumus tersebut maka n adalah :

(j p• \^r * *

\/U^6M0X)^r(0,Q6)

v n

= 9_t2£ ^ (0,06)2

n

= 0,24 ^= (0,036) n

n (0,036) > 0,24

r, S °'24

..> n

~7/

66,67 dibulatkan menjadi

7

0,036

r

X

67

jumlah anggota sampel tiap jenjang ditetapkan

dengan rumus : ^ , Ng , N^

"n

N~

N

jumlah anggota sampel secara keseluruhan

adalah 67 orang yang tersebar pada setiap jenjang

pendidikan. Jumlah anggota sampel pada tiap jen

jang pendidikan dihitung dengan rumus perbandingan

sebagai berikut :

% 'fg_ dan ^3

N N N

N

= total anggota populasi

N = anggota populasi pada Universitas

N = anggota populasi pada Sekolah Tinggi

IT • anggota populasi pada Akademi

(22)

59

pada setiap jenjang pendidikan sebagai berikut :

(1). Universitas 223 orang untuk 11 Universitas.

(2). Sekolah Tinggi 32 orang untuk 9

Sekolah

Tinggi.

(3). Akademi 82 orang untuk 26 Akademi.

Dari perhitungan diperoleh anggota sampel

untuk tiap jenjang pendidikan sebagai berikut :

(1). universitas sebanyak 44 orang.

(2). Sekolah Tinggi sebanyak 7 orang.

(3). Akademi sebanyak 16 orang.

Dalam perhitungan tersebut digunakan ke

-tentuan pembulatan sebagai berikut :

1. Pada dasarnya pembulatan hasil perhitungan

menggunakan ketentuan umum yaitu setengah

atau lebih dibulatkan menjadi satu dan kurang

dari setengah dihilangkan,

2. Tanda bintang (*) menunjukan adanya

ke-kecualian dengan pertimbangan sebagai berikut:

Akademi Tekstil Berdikari

v/alaupun

kurang dari setengah dibulatkan menjadi satu

karena untuk bidang studi yang sama

dengan

status diakui tidak ada perguruan tinggi lain

yang dapat mewakilinya.

(23)

di-bulatkan menjadi e karena untuk bidang studi ter

sebut telah diwakili oleh beberapa perguruan ting

gi yang sejenis yaitu AKUBANK dan ABM.

Akademi Ilmu Keuangan Tasikmalaya kurang

dari setengah tetapi dibulatkan menjadi satu

ka

rena letak geografis berada di luar kota sehingga

data mengenai hal ini sangat berarti mengingat

ke-dudukannya tidak dapat digantikan dengan perguruan

tinggi sejenis yang ada di Kotamadya Bandung.

penyebaran anggota sampel pada tiap jenjang

pendidikan dapat terlihat melalui tabel

sebagai

(24)

No.

TABEL I

PENYEBARAN ANGGOTA POPULASI DAN SAMPEL

BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN

61

Jumlah

jenjang Pendidikan

Universitas :

1. universitas Parahyangan

2. universitas Islam Nusantara

3. universitas Pasundan

4. universitas Islam Bandung

5. universitas Kristen Maranatha

6. universitas Swadaya Gunung Jati

7. universitas 17 Agustus 1945

8. Universitas Ibnu Khaldun

9. universitas Siliwangi

10. universitas Pakuan

11. Universitas Islam Syekh Yusuf

Sekolah Tinggi :

12. Sekolah Tinggi Hukum Bandung

13. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung

14. sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

Angkasa

15. sekolah Tinggi Hukum pasundan

Sukabumi

16. Sekolah Tinggi Hukum Suryakencana

Cianjur

17. sekolah Tinggi Hukum Galunggung

Tasikmalaya

18. Sekolah Tinggi Hukum Pangkal

Per-juangan Krawang

19. sekolah Tinggi Ilmu Kemasyarakatan

[image:24.595.86.505.51.753.2]
(25)

(sambungan)

20. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

Maulana Yusuf Akademi :

21. Akademi Bahasa Asing Yapari

22. Akademi Keuangan .dan perbankan

23. Akademi Tekstil Berdikari

24. Akademi pertanian Tanjungsari

25. Akademi Akuntansi Bandung

26. Akademi Administrasi Niaga Bandung

27. Akademi pimpinan Perusahaan &

Per-niagaan Bandung

28. Akademi Perkebunan Bandung 29. Akademi Ilmu Rumah Tangga

30. Akademi Teknik Pekerjaan Umum

31. Akademi Industri Logam

32. Akademi Teknologi Nasional

33. Akademi Koperasi

34. Akademi Bank Merdeka

35. Akademi Komunikasi Masa

36. Akademi Teknologi Mandala

37. Akademi Sekertaris Bandung

38. Akademi Sekertaris Taruna Bakti

39. Akademi Pertanian Nasional

40. Akademi Ilmu Kehutanan

41. Akademi Keuangan dan perbankan

Indonesia

42. Akademi Ilmu Keuangan Pasundan

Bandung

43.. Akademi Akuntansi Tridarraa

(26)

(sarabungan)

44.

Akademi Ilmu Manajemen Tasikmalaya

6 1

45.

Akademi Ilmu Keuangan Tasikmalaya

2

1

46.

Akademi industri pariwisata

2 0

j u m l a h 337 67

Dari tabel tersebut jelaslah bahwa

responden

terdiri dari 67 orang dosen yang tersebar pada Univer

sitas 43 orang, pada Sekolah Tinggi 7 orang dan

pada

Akademi 16 orang. Sebagai evaluator atas data

dari

responden dilibatkan 11 orang pimpinan Universitas

7 orang pimpinan Sekolah Tinggi dan 16 orang pimpinan

Akademi.

Sedangkan untuk evaluasi atas korapetensi dosen

tetap bantuan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan/

pengajaran dilibatkan 10 orang mahasiswa untuk

tiap

dosen tetap bantuan pemerintah, sehingga mahasiswa

yang dilibatkan seluruhnya berjumlah 670.

Penetapan

jumlah 10 orang mahasiswa sebagai evaluator didasarkan

pada pertimbangan bahwa seorang dosen pada

umuranya

mengajar sekitar 50 - 100 orang, sehingga

evaluator

berjumlah sekitar 10£. Mengenai observasi kelas

di

lakukan terhadap seluruh responden yaitu terhadap

67

(27)

C. Anggapan Dasar dan Hipotesa.

1. Anggapan Dasar.

Anggapan dasar yang digunakan dalam

pe

nelitian ini adalah :

a. Bahwa sumber daya manusia merupakan

faktor

yang sangat menentukan dalam pencapaian

sa

saran organisasi.

b. Bahwa pada pencapaian tujuan pendidikan , te

naga pengajar merupakan komponen yang paling

menentukan.

c. Bahwa salah satu masalah rawan yang dihadapi

perguruan tinggi swasta adalah masalah

pe-nyediaan tenaga dosen tetap.

d. Bahwa untuk mengatasi masalah penyediaan do

sen tetap perguruan tinggi swasta di

Jawa

Barat pemerintah telah mengangkat dan

raenempat-kan dosen tetap melalui KOPERTIS 7,'ilayah IV.

e. Bahwa untuk memungkinkan dosen tetap bantuan

pemerintah memberikan manfaat yang

optimal

bagi perguruan tinggi swasta diperlukan pen

dayagunaan yang efektif oleh pimpinan PTS.

f. Bahwa pendayagunaan tenaga dosen tetap bantu

an pemerintah meliputi pemberian tugas

dan

(28)

65

g. Bahwa pemberian tugas dan pengembangan

ter

hadap dosen tetap bantuan pemerintah raerupa

-kan pengalaman baru bagi pimpinan PTS.

h. Bahwa pada umumnya dosen tetap bantuan

pe

merintah terdiri dari para sarjana yang

baru

lulus dan belum berpengalaman.

i. Bahwa penempatan tenaga dosen tetap

bantu

an pemerintah pada suatu PTS tidak

selalu

atas dasar dan sesuai dengan permohonan

yang

disampaikan PTS.

2. Hipotesa.

Hipotesa dalam penelitian ini terdiri da

ri hipotesa utama dan hipotesa kerja.

hipotesa

utama yang pertama adalah bahwa dosen tetap ban

tuan pemerintah pada PTS didayagunakan

secara

efektif oleh pimpinan PTS.

Dari hipotesa utama tersebut terdapat hi

potesa kerja sebagai berikut :

Dari hipotesa utama tersebut terdapat

hipotesa

kerja sebagai berikut :

1). Dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS di

beri tugas secara efektif oleh pimpinan PTS.

2). Dosen tetap bantuan pemerintah dikembangkan

(29)

Hipotesa utama yang kedua adalah bahwa pendaya

-gunaan terhadap dosen tetap bantuan pemerintah

berpengaruh secara nyata terhadap prestasi dosen

tetap bantuan pemerintah.

Dari hipotesa utama kedua terdapat hipotesa

kerja sebagai berikut :

1). pemberian tugas kepada tenaga dosen

tetap

bantuan pemerintah berpengaruh secara nyata

terhadap prestasi kerjanya.

2). pengembangan dosen tetap bantuan pemerintah

berpengaruh secara nyata terhadap

prestasi

kerja dosen tetap bantuan pemerintah.

L# Metoda penelitian dan Teknik pengumpulan Data.

1. Metoda penelitian.

Metoda penelitian yang digunakan

adalah

metoda penelitian deskriptif analitis yaitu

me

toda yang digunakan untuk menganalisis

keadaan

yang sedang berlangsung. Tipe penelitian ini ada

lah evaluasi proses.

Hal ini didasarkan pada klasifikasi

tipe

penelitian menurut David Kline yang membuat kla

sifikasi menjadi tiga yaitu :

(1). Tipologi "summative formative distinction"

(2). Tipologi "input-output distinction"dan

(3). Tipologi "process distinction"

(30)

67

2. Teknik pengumpulan Data.

Oleh karena evaluasi yang dilaksanakan

di-tujukan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung,

raaka teknik pengumpulan data yang digunakan ada

lah angket dan observasi. Angket disampaikan ke

pada pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang

men

dapat bantuan dosen tetap dari pemerintah, kepada

dosen tetap bantuan pemerintah yang raelalui ran

dom sampling terpilih sebagai anggota sampel dan

kepada mahasiswa yang terpilih sebagai

anggota

sampel yang mendapat perkuliahan dari dosen yang

bersangkutan. Observasi dilaksanakan

terhadap

>fektivitas mengajar para dosen tetap di

dalam

e:

kelas.

3. pelaksanaan pengumpulan Data.

Kegiatan pengumpulan data dimulai

pada

bulan Oktober 1984. Hal ini disebabkan oleh ber

bagai hal terutama karena perkuliahan pada . per

guruan tinggi swasta di Jawa Barat pada

un.un.nya

•baru dimulai pada bulan September. Kegiatan ini

dimulai setelah mendapat persetujuan dari

pihak

vang berwewenang yaitu :

(1). Rektor IKIP Bandung dengan surat Rektor IKIP

Bandung

!*>mor

3360/PT.25.Rl/K/84 tertanggal

(31)

(2). Surat Kasubdit Ketertiban Umum Direktorat

Sosial politik pemerintah Propinsi

Daerah

Tingkat I Jawa Barat Ndmor 070.1./10 64/VI /

34, tertanggal 6 Juni 1984.

(3). surat Koordinator Kantor Koordinasi

Per

guruan Tinggi Swasta Wilayah IV Komor 1130/

K0P.IV/Q/84, tertanggal 12 Juni 1984.

3. pedoraan Pengolahan Data.

Sesuai dengan konsep pendayagunaan yaitu se

gala upaya untuk memungkinkan sesuatu atau

se

seorang berorestasi secara optimal, maka

pedoman

pengolahan data melalui tahapan-tahapan

sebagai

berikut :

1. Klasifikasi data.

Pengklasifikasian data pertama-taraa

di

dasarkan pada komponen utama pendayagunaan

ya

itu pemberian tugas dan pengembangan.

Pemberian tugas terdiri dari

komPonen-kom-ponen yang disesuaikan dengan komkomPonen-kom-ponen tugas me

nurut Keputusan rirektur jenderal Perguruan

tinggi Lepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Re

publik Indonesia No. 48/Dj/Kep/l983 tentang

Be-ban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi

(32)

69

venurut keputusan tersebut, Ekivalensi

V/aktu pengajar Penuh (SWMP) yang setara

dengan

38 jam per minggu adalah 12 SKS yang dapat

di-sebar ke dalam tugas-tugas institusional sebagai

berikut :

Pendidikan/pengajaran

2 - 8 SKS

penelitian dan Pengembangan linn

2 -

•>

3X3

Pengabdian pada rasyarakat

1-6 SKS

perabinaan Sivitas Akademika

1-4 SKS

Administrasi dan Manajemen

0-3 SKS

!,:engenai aspek pengembangan hanya

di-klasifikasikan menjadi tiga yaitu pendidikan

/

pengajaran, pengembangan ilmu serta administrasi

dan manajemen.

2. Tabulasi Data.

Dalam hal ini dilakukan pemasukan nilai

data tiap komponen ke dalam suatu tabel. Nilai

komponen disusun untuk tiap perguruan

tinggi

[image:32.595.125.511.130.621.2]

yang disusun berdasarkan jenjang pendidikan.

Tabel tersebut nampak sebagai berikut :

(33)

(1). Kedisiplinan

(2). Penguasaan bahan

(3). penyajian bahan

(4). Evaluasi pemahaman mahasiswa

(5). Penampilan diri

3. Analisis Data.

a. Uji hipotesis efektivitas pendayagunaan

Analisis data ditujukan untuk mengadakan

uji hipotesis. Sebagaimana telah dikemukakan ,

hipotesis mayor pertama dalam penelitian ini ada

lah bahwa "Dosen tetap bantuan pemerintah pada

PTS didayagunakan secara efektif oleh pimpinan

PTS". Dari hipotesis ini terdapat delapan hipo

tesis minor sesuai dengan aspek yang terkandung

dalam kegiatan pendayagunaan tersebut.

Pengukuran efektivitas dilakukan dengan

menggunakan norma standar untuk setiap aspek.

Hal ini sejalan dengan pendapat 3ruce v.. i'uckman

yang raenyatakan bahwa "It is difficult to inter

pret an individual test score, or to place

it

in its proper perspective.without some

basis

for comparison or standard". (Tuckman 1972:144)

Norma standar yang digunakan adalah prosentasi

(34)

71

•norms are expressed as standard scores, in addition

to being expressed as presentile scores".

(Tuckman 19 72 : 47).

Dalam hal ini skor efektif adalah 75'

dari

skor maksimal tiap-tiap aspek.

Untuk menguji hipotesis yang digunakan,

di

lakukan uji hipotesis berdasarkan hipotesis

statis-tik sebagai berikut :

:A|

; berarti bahwa pemberian tugas dan

pe

ngembangan dosen tetap bantuan peraerin

-tah adalah efektif; yaitu bila pemberian

tugas dalam bidang :

Pengajaran sama dengan 75$

Penelitian sama dengan 751°

pengabdian masyarakat sama dengan 75$

pembinaan sivitas akademika sama dengan 75<£

Administrasi dan manajemen sama dengan 75$

v

.

AJL

:

berarti bahwa pemberian tugas dan

pe-ngembangan dosen tetap bantuan pemerintah

adalah tidak efektif; yaitu bila pemberi

an tugas dalam bidang :

pengajaran tidak sama dengan 75''

Penelitian tidak sama dengan 75$

Pengabdian masyarakat tidak sama dengan

75$

H0

(35)

Pembinaan sivitas akademika tidak

sama

dengan 75

Administrasi dan manajemen tidak

sama

dengan 75

Untuk menguji hipotesis tersebut diteliti sebanyak

67 orang dosen yang tersebar pada 34 PTS yang

di-pilih secara acak. Aspek yang diteliti terdiri dari

aspek pemberian tugas dan aspek pengembangan serta

prestasi dosen tetap bantuan pemerintah.

Selanjutnya dihitung nilai data rata-

rata

tiap aspek (X ). Berikutnya diadakan uji Ho telling

•t2 = n.D2 ; D2 dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

D2 - (

x-4±v s"1 ( x-4)

2 ^2

T = n.D

Selanjutnya nilai T2 hitung dihadapkan dengan

nilai T2 daftar dengan menggunakan «£.« 0,01. Untuk

+Qr. «

(

« - 8

)

;V~- 66 (yaitu n-1; diketahui

parameter d (, p » ° ; » » KJ

n- 67) dari daftar diketahui T2 (8;66;0,01)=25,260.

Pengujian ini dilakukan baik berdasarkan data

dari

dosen yang bersangkutan maupun data dari

pimpinan

PTS, baik dalam hal pemberian tugas maupun dalam hal

pengembangan. Demikian pula untuk prestasi dosen.

pengujian atas pemberian tugas :

Hipotesis :Dosen-dosen tetap bantuan

'pe

(36)

73

Hipotesis statistis : dosen tetap bantuan pe

merintah diberi tugas secara efektif bila pemberian

tugas dalam hal :

pendidikan/pengajaran mencapai 75 $

Penelitian dan pengembangan ilmu mencapai 75

pengabdian pada masyarakat mencapai 75 $

Pembinaan sivitas akademika mencapai 75 $

Administrasi dan manajemen mencapai 75 $

Untuk ini dirumuskan hipotesis statistik :

H0 :

U

0 : bila s

Pendidikan/pengajaran sama dengan 75 $

penelitian dan pengembangan ilmu sama dengan 75 $

Pengabdian pada masyarakat sama dengan 75 $

Pembinaan sivitas akademika sama dengan 75 $

Administrasi dan manajemen sama dengan 75 $

Dosen tetap bantuan pemerintah diberi

tugas

secara tidak efektif bila pemberian tugas tidak men

capai 75 c' untuk setiap parameter tersebut : Untuk

ini dirumuskan hipotesis statistik :

H1 :

Uy

bila :

Pendidikan/pengajaran tidak sama dengan 75 -'<

penelitian dan pengembangan ilmu tidak sama dengan

75 $

Pengabdian pada masyarakat tidak sama dengan 75 $

(37)

Administrasi dan manajemen tidak sama dengan 75 ^

Pengujian atas aspek pengembangan :

Hipotesis :dosen tetap bantuan pemerintah

dikembangkan secara efektif oleh pimpinan PTS.Dosen

tetap bantuan pemerintah dikembangkan efektif bila

pengembangan untuk setiap parameter mencapai 75 $ ,

yang berarti bahwa pengembangan dalam bidang :

Pendidikan/pengajaran mencapai 75 $

Penelitian dan pengembangan ilmu mencapai 75 $

Pengabdian pada masyarakat mencapai 75 $

Pembinaan sivitas akademika mencapai 75 $

Administrasi dan manajemen mencapai 75 $

Untuk ini dirumuskan hipotesis statistik :

Kq :U0 ; bila :

Pendidikan/pengajaran sama dengan 75 $

Penelitian dan pengembangan ilmu sama dengan 75 $

Pengabdian pada masyarakat sama dengan 75

*•

Pembinaan sivitas akademika sama dengan 75 '

Administrasi dan manajemen sama dengan 75 $

Dosen tetap bantuan pemerintah dikembangkan tidak

efektif bila pengembangan tidak mencapai 75 $ un

tuk setiap parameter.

Untuk ini dirumuskan hipotesis statistik :

(38)

75

Tendidikan/pengajaran tidak sama dengan 75

Penelitian dan pengembangan ilmu tidak sama dengan

75 $

Pengabdian pada masyarakat tidak sama dengan 75 $

Pembinaan sivitas akademika tidak sama dengan 75 $

Administrasi dan manajemen tidak sama dengan 75 $

Pengujian atas aspek prestasi :

Hipotesis :dosen tetap bantuan pemerintah

memiliki prestasi yang efektif.

Hipotesis statistik :dosen tetap

bantuan

pemerintah memiliki prestasi yang efektif bila se

tiap parameter raencapai 75 $• Hal ini dirumuskan

sebagai berikut :

u

- JUL

: bila prestasi dalam bidang :

Ji0 ' 0

Pendidikan/pengajaran sama dengan 75 $

Penelitian dan pengembangan ilmu sama dengan 75 $

Pengabdian pada masyarakat sama dengan 75 c'

Pembinaan sivitas akademika sama dengan 75 4

Administrasi dan manajemen sama dengan 75 $

Dosen tetap bantuan pemerintah memiliki pres

tasi yang tidak efektif bila setiap parameter tidak

mencapai 75 $• Untuk ini dirumuskan hipotesis :

(39)

Pendidikan/pengajaran tidak sama dengan 75 ''

Penelitian dan pengembangan ilmu tidak sama

dengan

75 $

Pengabdian pada masyarakat tidak sama dengan 75 $

Pembinaan sivitas akademika tidak sama dengan 75 $

Administrasi dan manajemen tidak sama dengan 75 $

Terhadap data tersebut dicari nilai rata- rata

tiap parameter (X )untuk diadakan uji Hotelling

T-n.D2. Selanjutnya diadakan perbandingan antara nilai

data rata-rata dengan nilai thitung dan ttabel.

Pengujian cara lain terhadap efektivitas

pem

berian tugas dan pengembangan dilakukan dengan meng

-gunakan rasio antara hasil yang dicapai dengan hasil

seyogianya

dicapai.

Rumus yang digunakan adalah rumus yang

dikerauka-kan oleh Gibson dan Hunt sebagai berikut :

"...effec

-tiveness (E) may be defined as the ratio of realized

R 0 „

outcomes to intended outcomes i.e., E = I Q.

(Gibson ,§-, Hunt 1976 : 136).

Senubungan dengan rumus ini maka pada setiap parameter

dihitung "realized outcomes" berupa nilai yang

benarnya dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan

nilai yang seharusnya dicapai berupa norma standar

yang dalam hal ini adalah 75 $dari nilai raaksimal

tiap parameter.

(40)

se-77

b. Uji korelasi antara pendayagunaan dengan prestasi

1. pola korelasi.

Terdapat 16 uji berkenaan dengan korela

si yang terjadi antara pendayagunaan

dengan

prestasi dosen yang dilakukan berdasarkan pan

dangan pimpinan, dosen, mahasiswa dan observa

si.

Korelasi-korelasi tersebut adalah :

Menurut pandangan pimpinan PTS :

(1). Pola'korelasi antara pemberian tugas da

lam bidang pendidikan/pengajaran dengan

prestasi dalam bidang penga jaran. (X-j—•Y]_)

(2). Pola korelasi antara pemberian tugas da

lam bidang penelitian terhadap prestasi

dalam bidang penelitian. (X2

»Y2)

(3). pola korelasi antara pemberian tugas da

lam bidang pengabdian pada masyarakat de

ngan prestasi dalam bidang pengabdian pa

da masyarakat. (X^

*Y^)

(4). pola korelasi antara pemberian tugas da

lam bidang pembinaan terhadap sivitas

akademika dengan prestasi dalam

bidang

pembinaan sivitas akademika. (X^

*Y^)

(5). pola korelasi antara pemberian tugas da

lam bidang administrasi dan manajemen de

(41)

dan manajemen. (X^

+£$)

(6). Pola korelasi antara pengembangan

dosen

dalara bidang pendidikan/pengajaran

ter

hadap prestasi dosen dalam bidang

pen

didikan/pengajaran. (X6

+\)

(7). pola korelasi antara pengembangan

dalara

bidang penelitian dengan prestasi dalam

bidang penelitian. (X^

»-Y2)

(8). Pola korelasi antara pengembangan

dalara

bidang administrasi dan manajemen

dengan

prestasi dalam bidang administrasi

dan

manajemen. (Xq

^5)

(9). pola korelasi multipel antara pemberian

tugas dan pengembangan dalam bidang

pen

didikan/pengajaran dengan prestasi

dalam

bidang pendidikan/pengajaran.

Up + x6

*\)

(10). Pola korelasi multipel antara pemberian

tugas dan pengembangan dalara bidang pene

-litian dengan prestasi dalam bidang

pe

nelitian. (X2 + *7

"

*Y2^

(11). Pola korelasi multipel antara pemberian

tugas dan pengembangan dalam bidang

ad

-ministrasi dan manajemen dengan prestasi

dalara bidang administrasi dan manajemen.

(42)

79

Menurut pendapat mahasiswa :

(12).; Pola korelasi antara pemberian tugas da

-lam bidang pendidikan/pengajaran terhadap

prestasi dosen raenurut mahasiswa. ;x1—»Ylm)

(13). Pola korelasi antara pengembangan

dosen

dalam bidang pengajaran dengan prestasi

dalam bidang pengajaran. (Xg

•Y1)

(14). pola korelasi antara pemberian tugas dan

pengembangan dalam bidang pendidikan/pe

ngajaran secara simultan terhadap ores

-tasi dosen dalam bidang pengajaran

rae

nurut mahasiswa. (X-j_ + Xg

*": lnr

Uji keberartian perbedaan pendapat antara

pimpinan dan dosen serta mahasisv/a

dan

observasi, adalah sebagai berikut :

(15). Perbedaan pendapat antara pimpinan

dan

dosen dalam pemberian tugas.

(16). perbedaan pendapat antara pimpinan

dan

dosen dalam pengembangan.

(17). Perbedaan pendapat antara pimpinan, maha

siswa dan observasi tentang prestasi do

(43)

2. Hipotesis kerja.

pola korelasi tersebut menggambarkan hi

potesis kerja yang digunakan dalam uji korelasi

antara pendayagunaan terhadap prestasi

kerja

dosen.

Hipotesis-hipotesis tersebut adalah :

(1). verdapat hubungan yang berarti antara

pem

berian tugas dalam bidang pengajaran dengan

prestasi kerja dosen dalam bidang pendidik

-an/pengajaran.

(2). Terdapat hubungan yang berarti antara

pem

berian tugas dalam bidang penelitian dengan

prestasi dalam bidang penelitian.

(3). Terdapat hubungan yang berarti antara

pem

berian tugas dalam pengabdian pada masyara

-kat dengan prestasi dalam pengabdian

pada

masyarakat.

(4). Terdapat hubungan yang berarti antara

pem

berian tugas dalam pembinaan sivitas

aka

demika dengan prestasi kerja dosen

dalam

pembinaan sivitas akademika.

(5). Terdapat hubungan antara pemberian tur:-as da

lara bidang administrasi dan manajemen dengan

prestasi kerja dalam bidang administrasi dan

(44)

81

(6). Terdapat hubungan antara pengembangan dalam

bidang pendidikan/pengajaran dengan

pres

tasi kerja dalam pendidikan/pengajaran.

(7). Terdapat hubungan yang berarti antara

pe

ngembangan dalara bidang penelitian dengan

prestasi kerja dalam bidang penelitian.

(8). Terdapat hubungan yang berarti antara

pe

ngembangan dalara bidang administrasi

dan

manajemen dengan prestasi kerja dosen dalam

bidang administrasi dan manajemen.

(9). Terdapat hubungan yang berarti antara pem

berian tugas dan pengembangan secara

si-multan dalara bidang pendidikan/pengajaran

terhadap prestasi kerja dalam bidang

pen

didikan/pengajaran. (Menurut pandangan pim

pinan PTS)

(10). Terdapat hubungan yang berarti antara pem

berian tugas dan pengembangan dalara bidang

penelitian dengan prestasi kerja dalara bi

dang penelitian. (Menurut pandangan

oirapin-an PTS)

(11). Terdapat hubungan yang berarti antara pem

berian tugas dan pengembangan dalam bidang

administrasi dan manajemen dengan prestasi

kerja dalara bidang administrasi dan

mana

(45)

(12). Terdapat hubungan yang berarti antara pem

berian tugas dalam bidang pendidikan/

pe

ngajaran terhadap prestasi kerja dosen.

(Menurut pandangan mahasiswa)

(13). Terdapat hubungan yang berarti antara

pe

ngembangan dalam bidang pendidikan/

pe

ngajaran terhadap prestasi kerja dosen da

lam bidang pendidikan/pengajaran. (menurut

pandangan mahasiswa)

(14). Terdapat hubungan yang berarti antara pem

berian tugas dan pengembangan secara

si-mult an dalam bidang pendidikan/pengajaran.

(menurut mahasiswa)

(15). Terdapat perbedaan pendapat yang berarti

tentang pemberian tugas antara pimpinan dan

dosen.

(16). Terdapat perbedaan pendapat yang berarti

tentang pengembangan antara pimpinan

dan

dosen.

(17). Terdapat perbedaan pendapat yang

berarti

tentang prestasi kerja dosen antara pimpin

(46)

83

5. Rumus Uji Hipotesis.

Rurnus yang digunakan dalam uji

hipotesis

korelasi adalah sebagai berikut :

(a). Untuk uji hipotesis nomor (1) sarapai

dengan

(8) dan nomor (12) serta (13) digunakan

ru-A

raus : Y = a + bX

dengan keterangan bahwa :

Y = Keseluruhan prestasi kerja dosen

a = prestasi kerja dosen tanpa pengaruh per

lakuan pimpinan

b - Besarnya pengaruh pimpinan terhadap

prestasi kerja dosen

X = perlakuan pimpinan

Rumus ini dilengkapi dengan rumus un

tuk mengukur besarnya pengaruh yaitu dengan

rumus korelasi :

n£jc_y - £x £y

V{n±.X2 - (£X)2} (nlY2- (£y)*J

Untuk mengukur signifikansi korelasi diguna

kan statistik uji t dengan rumus :

+

rVn - 2

t - . = ,

\/l - r

Hasil perhitungan ini digunakan untuk

me-ngambil keputusan apakah hipotesis nol ( HQ)

(47)

(b). Untuk uji hipotesis nomor (9), (10),(11) dan

(14) digunakan rurnus : Y - aQ + a-jX + a2X

dengan keterangan bahwa :

*Y - Keseluruhan prestasi kerja dosen

a = Prestasi kerja dosen tanpa pengaruh per

lakuan pimpinan

a,X= Pemberian tugas

a2X= Pengembangan

Rumus ini dilengkapi dengan rumus untuk me

ngukur besarnya pengaruh yaitu dengan

ko-efisien korelasi sebagai berikut :

_2 _ JK (Reg)

R — ——————

2.Y2

dengan keterangan bahwa JK (Reg)

-a-L 1 x1 yi *a2 £ x2 Yl

Untuk mengukur signifikansi korelasi

diguna-,

R2 /*

kan rumus : P =

(1-R)2 / n-2-1

Hasil perhitungan ini digunakan untuk

me-ngambil keputusan apakah hipotesis nol (HQ)

diterima atau ditolak.

(c). Untuk uji hipotesis (15),(16) dan (17)

di

gunakan rumus :

s2 - *£*i*i -(**i>(£V

n ( n - 1 )

Rumus ini dilengkapi dengan daftar Analisa

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengkajian terhadap data

lapang-an, mengadakan diskusi tentang hasil penelitian ke

mudian membandingkannya dengan landasan konsep

te-ori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas ,

dalam bagian ini akan dikemukakan beberapa

ke

simpulan.

Kesimpulan-kesimpulan tersebut terutama ber

kenaan dengan empat permasalahan yang telah dirumus

kan dalam Bab Pendahuluan.

Masalah pertama yaitu bagaimana dosen tetap

bantuan pemerintah diberi tugas oleh pimpinan

PTS

dalam bidang :

(1). Pendidikan/pengajaran

(2s). penelitian dan pengembangan ilmu

(3). Pengabdian pada masyarakat

(4). Pembinaan sivitas akademika dan

(5). Administrasi dan manajemen

Mengenai pemberian tugas dalam bidang (1)

pendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber

dasarkan statistik uji hotelling maupun ratio out

-comes dan prosentase ternyata bahwa menurut

pen

dapat pimpinan PTS pemberian tugas tersebut

sudah

(49)

efektif. (Hotelling : non signifikan; outcomes ra

tio : 1,13 ; prosentase : 98,3^)• Sedangkan

dosen

bantuan pemerintah berpendapat bahwa pemberian tu

gas dalam bidang ini belum efektif (Hotelling

;

signifikan; outcomes ratio : 0,99; prosentase:9^)«

Ferbedaan pendapat seperti ini terutama disebabkan

perbedaan harapan. Pimpinan PTS memandang

dosen

tetap bantuan pemerintah yang masih muda usia ser

ta kurang berpengalaman perlu dipersiapkan

secara

matang lebih dahulu dalam suatu kurun waktu

se-belum diberi tugas langsung secara mandiri.Sebalik

nya dosen tetap bantuan pemerintah mengharapkan

diberi tugas langsung dan mandiri relevan

dengan

bidang studinya.

Mengenai pemberian tugas dalam bidang : (2)

penelitian dan pengembangan ilmu terdapat

ke-sepakatan pendapat antara pimpinan PTS dengan do

sen tetap bantuan pemerintah yaitu bahwa pemberian

tugas dalam hal ini belum efektif. (pimpinan

:

signifikan ; 0,82 ; 50°£. Dosen : signifikan; 0,72;

25$). Keadaan seperti ini menggambarkan betapa

ke-cil pemberian tugas (PTS) terhadap dosen

tetap

bantuan pemerintah dalam hal penelitian dan

pe

ngembangan ilmu. Dalam hal penelitian karena

nam

(50)

-179

kan penelitian ilmiah. Sedangkan hal lain yaitu dalam

pembimbingan skripsi kurang dilibatkan, karena

usia

yang masih sangat muda dalam pengalaman sehingga di

pandang belum saatnya diikut sertakan.

Dalam hal (3) pengabdian pada masyarakat

,

pitnpinan PTS berpendapat belum efektif (signifikan :

1,10 ; 70$) demikian pula dosen tetap bantuan

pe

merintah (signifikan; 1,01; 65$). Hal ini karena nam

paknya sedikit sekali kegiatan berupa pengabdian pada

masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi swas

ta.

Selanjutnya mengenai pemberian tugas

dalam

bidang (4) pembinaan sivitas akademika pimpinan

PTS

dan dosen tetap bantuan pemerintah sepakat bahwa be

lum efektif (pimpinan : signifikan; 1,00; 70$, Dosen;

signifikan; 0,80; 52$). Hal ini karena pada umumnya

PTS kurang memperhatikan kegiatan pembinaan sivitas

akademika dalam bentuk pembinaan minat, organisasi

maupun kesejahteraan sehingga karena sedikitnya ke

-giatan maka dosen tetap bantuan pemerintah

kurang

dilibatkan pula.

Mengenai pemberian tugas dalam hal (5)

ad

ministrasi dan manajemen, pimpinan PTS (signifikan :

(51)

pemberian tugas dalam bidang administrasi dan

mana

-jemen memang tidak mudah pengaturannya. Sebab terlalu

banyak ditugaskan dalam bidang administrasi

dapat

mengganggu pelaksanaan tugas pokoknya dalam

bidang

pendidikan/pengajaran. Untuk diangkat sebagai

unsur

pimpinan juga belum siap mengingat kurangnya pengalam

an dalam hal itu. Oleh karena itu maka dalam kaitannya

dengan ketentuan pemerintah No. 48/Dj/Kop/l983 keadaan

ini tidak begitu berarti karena hanya 7,3$ dari semua

tugas yang diberikan berupa tugas dalam bidang adminis

trasi dan manajemen bahkan boleh juga tidak ditugaskan

dalam hal administrasi dan manajemen (0-3 SKS).

Dari gambaran di atas maka kesimpulan umum pem

berian tugas oleh pimpinan PTS terhadap dosen

tetap

bantuan pemerintah belum efektif baik ditinjau

dari

pendapat pimpinan PTS maupun pendapat dosen tetap ban

tuan pemerintah. Hal ini menunjukan bahwa pimpinan PTS

memiliki sasaran yang lebih tinggi dari apa yang telah

dicapainya sekarang dalam hal pemberian tugas

pada

bidang penelitian, pengabdian, pembinaan sivitas aka

-demika serta administrasi dan manajemen. Sedangkan da

lam bidang pengajaran, pirapinan PTS memiliki sasaran

-sasaran yang disesuaikan dengan karakteristik

dosen

tetap bantuan pemerintah, yang dipergunakannya sebagai

(52)

181

Mengenai pertanyaan kedua yaitu bagaimana do

sen tetap bantuan pemerintah dikembangkan oleh pimpin

an PTS dalam hal :

(1). pendidikan/pengajaran

(2). Penelitian dan pengembangan ilmu dan

(3).-Administrasi dan manajemen

Tentang pengembangan dalam bidang (1) pendidik

an/pengajaran terdapat perbedaan pendapat antara pim

-pinan PTS dengan dosen tetap bantuan pemerintah. Pim

pinan PTS berpendapat bahwa pengembangan dalara bidang

ini sudah cukup efektif (Hotelling : non signifikan :

1,12; 89$) sedangkan menurut dosen tetap bantuan

pe

merintah kurang efektif (signifikan; 0,95 $; 54*).

Dalam halpengembangan dosen tetap bantuan pe

-merintah pada bidang (2) penelitian dan pengembangan

ilmu kedua belah fihak sependapat kurang efektif.

Pimpinan PTS dengan skor Hotelling :signifikan, ratio

outcomes :0,95 dan hanya 58$ yang menyatakan efektif.

Sedangkan dosen :signifikan, 0,81 dan hanya 56$ yang

menyatakan efektif.

i Dalam hal pengembangan bidang (3) administrasi

dan manajemen pimpinan PTS (signifikan ;0,85; 53$)

menyatakan kurang efektif. Demikian pula dosen tetap

(53)

outcomes 0,90 serta hanya 44,77-. saja yang menyatakan

efektif.

berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa menurut pendapat pimpinan ES pen

dayagunaan dosen tetap bantuan pe.erintah dalam

bx-dang pendidikan/pengajaran sudah cukup efektif.sebx-dang

kan pendayagunaan dalam bidang penelitian, pengabdian

pada masyarakat, ,-_-» sivitas akademika

administrasi dan manajemen belum efektif. .etapi me

nurut oendapat para dosen tetap bantuan pemerintah

pendayagunaan itu belum efektif dalam semua bidang.

Selanjutnya berkenaan dengan pertanyaan ketxga

yaitu bagaimana prestasi kerja dosen tetap

bantuan

pemerintah dalam melaksanakan tugasnya di H8.

**»-menjawab pertanyaan ini dikumpulkan data dari piem

an PTS, dari mahasiswa dan berdasarkan observasx.

,,engenai prestasi kerja dosen tetap

bantuan

pemerintah dalam bidang pendidikan pengajaran

pimpin-an MS berpendapat bahwa prestasi kerja dosen belum

efektif (Hotelling =signifikan; ratio outcomes :

086; ,9^. demikian pula menurut pendapat mahasxswa,

bahwa prestasi dosen belum efektif (signifikan

82,32,0 yaitu dalam bidang penyajian bahan. Sedangkan

(54)

183

Mengenai aspek pengajaran menurut

mahasiswa

terdapat parameter yang kurang efektif yaitu penyaji

an bahan. Tetapi menurut data observasi semua

aspek

pengajaran, kedisiplinan, penguasaan bahan,penyajian

bahan maupun evaluasi dan penampilan diri cukup

efektif.

Mengenai prestasi kerja dosen dalam

bidang

penelitian kurang efektif. Hal ini sejalan dengan pe

ngembangan dan pemberian tugas yang kurang efektif

pula. Demikian pula dalam hal pengabdian pada masya

-rakat. Sedangkan prestasi dalam hal pembinaan sivitas

akademika serta administrasi dan manajemen menurut

pimpinan PTS cukup efektif.

Mengenai pertanyaan yang keempat yaitu bagai

-mana pengaruh pendayagunaan terhadap prestasi

kerja

dosen dalam bidang pengajaran menurut pimpinan

PTS

cukup signifikan demikian pula menurut mahasiswa

sa

ngat signifikan. Demikian pula pengaruh pendayagunaan

dalam bidang penelitian menurut pendapat pimpinan PTS

cukup signifikan.

Mengenai pengaruh pendayagunaan dalam

bidang

administrasi dan manajemen terhadap prestasi

kerja

dosen menurut pendapat pimpinan cukup signifikan.

Berdasarkan uji keberartian perbedaan

pen

(55)

prestasi dosen dalam bidang pendidikan/pengajaran

ternyata sangat signifikan dalam arti bahwa pimpin

an memberi penilaian terlalu rendah bila dihitung

secara menyeluruh melalui angka rata-rata (X)

ya

itu menurut pimpinan 2,53, mahasiswa 3,05 dan obser

vasi 3,29. Namun bila didasarkan pada aspek kemampu

an penyajian bahan uji keberartian perbedaan

pen

dapat ini tidak signifikan, mahasiswa juga

ber

pendapat bahwa prestasi dosen dalam hal ini

tidak

efektif.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan ,

kesimpulan yang diambil setelah membandingkannya

dengan konsep-konsep teori yang telah ditelaah,pada

bagian ini akan disajikan beberapa rekomendasi yang

berhubungan dengan pendayagunaan dosen tetap bantu

an pemerintah pada PTS di KOPERTIS Wilayah IV Jawa

Barat.

1. Rekomendasi yang berhubungan dengan masalah

pe

nempatan dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS

seyogianya selalu lebih dahulu dikonsultasikan

dengan pimpinan PTS. Hal ini karena bila

tidak

demikian akan menimbulkan beberapa hambatan

an

(56)

185

a. Menimbulkan kesulitan bagi pimpinan PTS

dalam

memberikan tugas maupun pengembangannya,

bila

kehadiran dosen tersebut kualifikasinya

di

luar kualifikasi yang diperlukan.

b. Menimbulkan hambatan bagi dosen tetap

bantuan

* pemerintah terutama hambatan psikologis

karena

melihat suatu kenyataan bahwa kehadirannya

ku

rang diperlukan. Lebih-lebih bila kemudian yang

bersangkutan diberi tugas mengajar yang

tidak

sesuai dengan bidang studinya atau bahkan tidak

diberi tugas mengajar sama sekali hanya ditugas

kan pada bidang administrasi.

c. Menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa bila

kua

lifikasi bidang studi yang tidak cocok

dipaksa-kan untuk diberi tugas mengajar.

d. Secara makro menimbulkan kerugian bagi

negara

bila tenaga bantuan pemerintah yang dibiayai

dengan uang negara kurang efektif dalam

pe

laksanaan tugasnya.

, Rekomendasi yang berhubungan dengan pemberian tu

gas. Diketahui bahwa dosen tetap bantuan pemerin

-tah berpendapat bahwa pemberian tugas dalam

lima

aspek beban tugas dosen tetap kurang efektif. Hal

ini merupakan suatu petunjuk bahwa pada umumnya

(57)

dan itikad untuk bekerja secara optimal. Se hubungan dengan itu maka terhadap tenaga dosen tetap yang relatif masih muda dan kurang pe

ngalaman ini perlu diberi tugas secara efektif

antara lain dengan cara sebagai berikut :

a. Memberikan tugas mengajar mata kuliah yang

berada dalam lingkup kualifikasi bidang

studi-nya secara bertahap. Artistudi-nya bahv/a untuk sua

tu kurun waktu tertentu lebih dulu diberi ke

dudukan sebagai asisten dosen pembina dengan

tugas membentuk pelaksanaan kuliah dan

se-waktu-waktu ditugaskan menyajikan bahan untuk

suatu satuan pelajaran. Selanjutnya diberi

tugas mengajar dengan tanggung jawab penuh

untuk suatu kelas tertentu tapi masih dalam

pembinaan dosen pembina. Pada tahapan ketiga

dilepaskan sebagai tenaga pengajar yang man diri. Kurun waktu yang diduga memadai untuk setiap tahapan sekitar satu semester.

b. Mengikut sertakannya dalam kegiatan yang

me-ngarah pada penelitian dan pengembangan ilmu.

Dalam hal ini dapat dimulai dengan memberi

(58)

la-187

pangan dapat dengan jalan melibatkannya

se

bagai peneliti langsung ke lapangan. Cara lain

dengan memberikan ijin mengikuti penataran

atau pelaksanaan penelitian yang dilakukan

oleh KOPERTIS.

c. pengabdian masyarakat dalam hal ini berupa ke

giatan yang berraanfaat bagi masyarakat

umum

tanpa memperoleh imbalan jasa langsung

dari

masyarakat yang bersangkutan. Misalnya

pe-nyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan

bi

dang studi suatu lembaga pendidikan.

Dalam

hubungan ini pimpinan PTS dapat memberikan tu

gas kepada dosen tetap bantuan pemerintah an

tara lain untuk menulis artikel yang bermanfaat

bagi umum atau melibatkannya dengan kegiatan

seperti tersebut di atas yang diselenggarakan

oleh PTS.

d. Dalam kegiatan pembinaan sivitas akademika da

pat menugaskannya sebagai pembantu bidang

ke-mahasiswaan. Dengan demikian dapat membantu

memberikan bimbingan terhadap para mahasiswa

dalam organisasi kemahasiswaan,

pengembangan

minat, koperasi atau widiawisata. Di

samping

itu juga dapat mengikut sertakannya

dalam

(59)

yang bersangkutan untuk membina kekeluargaan dan

kesejahteraan.

e. Dalam pemberian tugas administrasi dan manajemen

seyogianya dipertimbangkan agar tugas adminis

-trasi dan manajemen tidak mengganggu tugas

pe-*ngajaran sehingga yang bersangkutan masih

mem

punyai peluang cukup untuk membuat persiapan

yang baik. pemberian tugas administrasi

semata-mata untuk menunjang tugas minimal.

3. Rekomendasi berkenaan dengan pengembangan dosen.

Sesuai dengan tujuan umum pengembangan pegawai ya

itu untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai da

lam rangka mencapai sasaran organisasi, maka adalah

suatu kewajiban yang tidak dapat ditunda

ne-ngembangkan dosen tetap bantuan pemerintah

oleh

PTS. Karena dosen tetap bantuan pemerintah umumnya

berpendapat bahwa pengembangan dalam semua

aspek

kurang efektif maka perlu dicari cara untuk

me-ngatasinya. Cara-cara tersebut antara lain :

a. pengembangan dalam bidang pengajaran

melalui

pemberian kesempatan pemagangan yaitu berlatih

mengajar dengan jalan mendarapingi dosen senior.

J Cara lain dengan mengikut sertakannya dalam

(60)

189

b. pengembangan dalam bidang penelitian dan

pe

ngembangan ilmu juga sama dengan mengikut

serta-karuiya lala:n kegiatan dan penataran.

c. pengembangan dalam bidang administrasi

dan

manajemen dengan jalan pemberian tugas

dalam

. bidang tersebut serta mengikut sertakannya

da

lam penataran-penataran yang relevan.

4. penilaian terhadap prestasi dosen.

Untuk memungkinkan dosen tetap bantuan pemerintah

berkembang dengan wajar maka kiranya perlu

ada

dukungan moral terhadap para dosen tetap tersebut

untuk tidak menuntut terlalu tinggi akan prestasi

kerja yang dicapainya sehingga cenderung

me-mandang tidak berarti terhadap prestasi yang

di

capainya.

5. Pembinaan disiplin.

Disiplin merupakan sikap yang perlu dibina secara

berkesinambungan. Berkenaan dengan hal tersebut

diperlukan cara untuk membinanya, antara lain de

ngan jalan :

a. Mehanamkan rasa tanggung jawab sebagai

per

guruan tinggi yang terikat dengan norma

ter

tentu.

b. Menanamkan rasa turut memiliki terhadap

PTS

tempat bekerja dalam arti bahwa pengabaian tu

(61)

bah-kan nama baik PTS yang bersangkutan.

Memungkinkannya untuk tidak usah mengajar

di

PTS lain yaitu dengan memberikan insentif yang

wajar bagi tenaga bantuan pemerintah dari dana

PTS sehingga selain mendapat tambahan

(62)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Achmad Sanusi, (1984), Produktivitas : Konsep dan Faktor

Pendukung, Bandung, Universitas Islam Nusantara.

Alfonso, J Robert, et al, (1981), Instructional Super

-vision, A Behaviour System, Boston, Allyn & Bacon

Inc.

Baughman M.D. et al, (1969), Administering and

Supervis-' ing of the Modern Second

Gambar

TABELI
Tabel tersebut nampak sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil uji hipotesa yang menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan antara pengendara yang memiliki SIM dan yang tidak memiliki SIM, terdapat indikasi bahwa

• Cara yang lebih saintifik dalam pembedaan antara zat padat dan fluida adalah menilik perilaku keduanya terhadap gaya (gaya luar) yang bekerja terhadapnyaF. sebuah batang

Sisa mem()at )lasan tentang materi $engertian ga&amp;a *an momen' menj)mlahkan ga&amp;a se5ara grais' analis *an menhit)ng momen.

Oktavia dan Lasminingsih (2010) mengamati produksi klon seri IRR pada beberapa kondisi tajuk yang dibedakan dalam lima fase yaitu fase 1 ketika muncul tanda-tanda

2) asosiasi profesi, institusi pendidikan dan pelatihan untuk membantu Lembaga.. dalam rangka penyelenggaraan sertifikasi keterampilan kerja dan keahlian kerja. memberikan

serangan rayap tanah oleh Muslich dan Jasni (2004) menunjukkan metode yang masuk dalam kelas terserang sedikit adalah kayu pinus dengan stirena vakum dan kayu

Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tingkat Jurusan (PMTJ) dengan judul “Upaya Membangun Sinergitas Antara Kampus dan Kampung (Pendampingan Hukum Untuk

Menurut Sugiyono (2010:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh