• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SEBAGAI KESIAPAN MENGIKUTI PRAKTEK KERJA INDUSTRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SEBAGAI KESIAPAN MENGIKUTI PRAKTEK KERJA INDUSTRI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SEBAGAI KESIAPAN MENGIKUTI PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Abstrak: Kompetensi membuat busana wanita dapat dijadikan tolak ukur sebagai kesiapan peserta didik untuk terjun ke dunia kerja melalui program Praktek Kerja Industri. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian survai. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik program keahlian tata busana SMK Negeri 6 Garut kelas XI dengan sampel yang digunakan yaitu sampel total dengan jumlah 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya sebagian besar peserta didik mengetahui manfaat hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar menjahit busana wanita, penyelesaian busana wanita dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan pada pembuatan busana wanita. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik sudah dapat memanfaatkan hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

Kata Kunci: Manfaat, Membuat Busana Wanita, Praktek Kerja Industri.

THE BENEFITS OF MAKING WOMEN’S FASHION LEARNING RESULT BECOME THE READINESS TO FOLLOW INDUSTRIES WORK PRACTICE

Abstract : Competence making women’s fashion can be used as a benchmark as students readiness to plunge into working world through industry work practice program. The research used survey method. The technique of collecting data using questionnaires. The population in this research is class XI Students of SMK Negri 6 Garut . The sample used is total sample amount to 25 students.. This research disclosed that most of the students know the benefits of making women’s fashion learning result in terms of making women’s fashion, women’s fashion sewing basic competencies, completion of women’s fashion with hand stitching and doing pressing the manufacture of women’s fashion. The conclusion of this research indicate that students are able to take advantage of making women’s fashion learning result become the readiness to follow the industry work practice.

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Maslah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 7

A. Tinjauan Standar Kompetensi Membuat Busana Wanita ... 7

1. Busana Kerja ... 7

2. Busana Pesta ... 8

3. Menjahit Busana Kerja Wanita Model Pant Suit ... 9

4. Menjahit Busana Pesta Wanita... 25

5. Finishing ... 30

6. Melakukan Pengepresan pada Pembuatan Busana Wanita ... 30

B. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 32

C. Konsep Kesiapan ... 34

1. Pengertian Kesiapan ... 34

2. Prinsip-Prinsip Kesiapan ... 34

3. Aspek-Aspek Kesiapan ... 35

D. Praktek Kerja Industri ... 36

1. Pengertian Praktek Kerja Industri ... 36

2. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ... 38

3. Penilaian Praktek Kerja Industri ... 41

E. Pertanyaan Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi Poulasi dan Sampel Penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

2. Populasi Penelitian ... 44

3. Sampel Penelitian ... 44

B. Metode Penelitian ... 44

C. Definisi Operasional ... 45

1. Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 45

(3)

D. Instrumen Penelitian ... 46

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 46

F. Teknik Pengumpulan Data ... 47

G. Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 99

A. Simpulan... 99

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 106

A. Kisi-Kisi Instrumen ... 109

B. Instrumen Penelitian ... 115

C. Surat – surat ... 127

D. Kartu Bimbingan Skripsi ... 130

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penilaian Praktek Kerja Industri ... 41 4.1 Motivasi Peserta Didik Memilih Program Keahlian Tata Busana ... 49 4.2 Alasan Peserta Didik Memilih Program Keahlian Tata Busana ... 50 4.3 Manfaat Mempelajari Keterampilan Menjahit pada Pembuatan Busana

Kerja Wanita Dengan Mesin Jahit Sebagai Kesiapan Prakerin ... 51 4.4 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Garis Princess pada Pembuatan

Busana Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 52 4.5 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Saku Paspoal pada Pembuatan

Busana Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 54 4.6 Manfaat Mempelajari Teknik Menyambung Bahu Bagian Depan dan

Belakang pada Pembuatan Busana Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 55 4.7 Manfaat Mempelajari Teknik Menyambung Sisi Bagian Depan dan

Belakang pada Pembuatan Busana Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 56 4.8 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Belahan Depan pada Busana

Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 58 4.9 Manfaat Mempelajari Teknik Menyatukan dan Menjahit Vuring pada

Pembuatan Busana Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 59 4.10 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Kerah pada Pembuatan Busana

Kerja Wanita Sebagai Kesiapa Prakerin ... 60 4.11 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit dan Memasang Lengan pada

Pembuatan Busana Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 62 4.12 Manfaat Mempelajari Keterampilan Teknik Menjahit pada Pembuatan

Celana Panjang Wanita dengan Mesin Jahit Sebagai Kesiapan Prakerin. 63 4.13 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Bagian-Bagian Celana Panjang

Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 65 4.14 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Kupnat pada Pembuatan

Celana Panjang Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 66 4.15 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Saku Samping pada

Pembuatan Celana Panjang Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 67 4.16 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Sisi pada Pembuatan Celana

Panjang Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 68 4.17 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Tutup Tarik pada Pembuatan

Celana Panjang Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 70 4.18 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit Ban Pinggang pada Pembuatan

Celana Panjang Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 71 4.19 Manfaat Mempelajari Teknik Menjahit pada Pembuatan Busana Pesta

Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 72 4.20 Manfaat Mempelajari Keterampilan Menjahit pada Pembuatan Busana

(5)

4.21 Manfaat Mempelajari Menjahit Bagian-Bagian pada Pembuatan Busana Pesta Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 75 4.22 Manfaat Mempelajari Menyambung Sisi Bagian Depan dan Belakang

pada Pembuatan Busana Pesta Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 76 4.23 Manfaat Mempelajari Menyatukan dan Menjahit Bagian Bahu pada

Pembuatan Busana Pesta Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 78 4.24 Manfaat Mempelajari Menjahit Tutup Tarik Jepang pada Pembuatan

Busana Pesta Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 79 4.25 Manfaat Mempelajari Penyelesaian Akhir pada Pembuatan Busana

Kerja Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 81 4.26 Manfaat Mempelajari Penyelesaian Akhir pada Pembuatan Celana

Panjang Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 82 4.27 Manfaat Mempelajari Penyelesaian Akhir pada Pembuatan Busana

Pesta Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 83 4.28 Manfaat Mempelajari Tujuan Pengepresan pada Pembuatan Busana

Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 85 4.29 Manfaat Mempelajari Alat Pengepresan pada Pembuatan Busana

Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 86 4.30 Manfaat Mempelajari Persiapan Melakukan Pengepresan pada Busana

Wanita Sebagai Kesiapan Prakerin ... 88 4.31 Manfaat Mempelajari Persiapan dalam Pelaksanaan Praktek Kerja

Industri di Butik ... 89 4.32 Manfaat Mempelajari Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan Praktek

(6)
[image:6.595.117.503.178.598.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Macam-Macam Model Busana Kerja ... 8

2.2 Macam-Macam Model Busana Pesta Wanita ... 9

2.3 Model Pant Suit... 9

2.4 Menjahit Garis Princess ... 10

2.5 Menjahit Saku Paspoal ... 11

2.6 Menjahit Bahu ... 12

2.7 Menjahit Sisi ... 13

2.8 Menjahit Belahan Depan ... 14

2.9 Menjahit Vuring ... 15

2.10 Menjahit Kerah... 16

2.11 Menjahit Lengan ... 17

2.12 Penyelesaian Kampuh Pinggiran Bergerigi ... 17

2.13 Menjahit Tusuk Selip ... 18

2.14 Memasang Kancing Busana Kerja Wanita ... 19

2.15 Menjahit Kupnat ... 20

2.16 Menjahit Saku Sisi ... 21

2.17 Menjahit Sisi Celana ... 22

2.18 Menjahit Tutup Tarik Celana ... 23

2.19 Menjahit Ban Pinggang ... 24

2.20 Menjahit Tusuk Flanel pada Celana ... 24

2.21 Memasang Kancing Kait Celana ... 25

2.22 Model Busana Pesta Wanita... 25

2.23 Menjahit Tutup Tarik Jepang ... 26

2.24 Menjahit Vuring ... 27

2.25 Menjahit Sisi dan Bahu ... 28

2.26 Menjahit Tusuk Kelim Sembunyi pada Busana Pesta ... 28

2.27 Hiasan pada Busana Pesta Wanita ... 29

2.28 Teknik Pembuatan Lekapan Burci ... 29

2.29 Teknik Pengepresan pada Busana Wanita ... 30

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Kisi-Kisi Instrumen ... 109

B. Instrumen Penelitian ... 115

C. Surat – surat ... 127

D. Kartu Bimbingan ... 130

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan formal di Indonesia memiliki beberapa jalur pendidikan, salah satu dari jalur pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tingkat menengah yang secara khusus mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar hidup mandiri dan dapat menjadi tenaga kerja yang memiliki potensi sesuai dengan kebutuhan industri.

SMK Negeri 6 Garut adalah salah satu Lembaga Pendidikan Menengah Kejuruan kelompok pariwisata yang memiliki beberapa program keahlian, salah satunya adalah program keahlian Tata Busana. Program keahlian Tata Busana memiliki tujuan sebagaimana tercantum pada kurikulum SMK (2013, hlm. 12), yaitu:

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam lingkup keahlian tata busana.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian tata busana.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian tata busana.

4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Pencapaian tujuan program keahlian tata busana tersebut, perlu diupayakan melalui pendidikan yang dilakukan secara profesional. Proses pendidikan secara profesional dapat dilihat dari adanya peningkatan dan perbaikan kualitas pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang kompeten atau memiliki kemampuan kerja sehingga siap menjadi tenaga kerja profesional di masa yang akan datang.

(9)

2

membekali peserta didik agar memiliki kompetensi standar atau kemampuan produktif pada suatu pekerjaan atau keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan permintaan pasar kerja. Salah satu mata diklat produktif keahlian tata busana adalah membuat busana wanita.

Mata diklat membuat busana wanita diajarkan pada peserta didik kelas XI program keahlian tata busana pada semester 3 dalam bentuk teori sebanyak 30% dan praktek sebanyak 70%. Kompetensi dasar membuat busana wanita berdasarkan silabus (2013, hlm. 18) dikelompokkan sebagai berikut:

1. Mengelompokkan macam-macam busana wanita 2. Membuat pola

3. Memotong bahan 4. Menjahit busana wanita

5. Menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan 6. Menghitung harga jual dan melakukan pengepresan.

(10)

3

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi, yang mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional, kebutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Kesiapan pada dasarnya timbul dari diri seseorang dan berhubungan dengan kematangan fisik dan mental untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Kesiapan peserta didik untuk melaksanakan praktek kerja di industri bidang busana merupakan salah satu indikator keberhasilan pembelajaran untuk mencapai kompetensi membuat busana wanita meliputi menjahit busana wanita, menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan.

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan mata diklat yang diberikan pada peserta didik kelas XI program keahlian tata busana pada semester 4 dalam bentuk praktek berupa kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik secara berkelompok di Dunia Usaha atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi peserta didik sesuai bidangnya dan menambah bekal untuk masa yang akan datang guna memasuki dunia kerja. Seperti yang diungkapkan oleh Indra Djati Sidi (2001, hlm. 127) bahwa:

Praktek kerja industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktik langsung di dunia kerja.

Pelaksanaan praktek kerja industri bertujuan untuk menambah dan mengembangkan ilmu yang telah dimiliki oleh peserta didik yaitu dengan mempraktekkan ilmu dan keterampilan yang sudah diperoleh dari pembelajaran membuat busana wanita di sekolah dan peserta didik yang dapat menimba pengetahuan dan keterampilan untuk terjun langsung di dunia usaha dan industri misalnya butik, garmen dan konfeksi.

(11)

4

praktek kerja industri pada peserta didik kelas XI program keahlian tata busana SMKN 6 Garut angkatan tahun 2012/2013.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu penjelasan inti tentang permasalahan yang akan dibahas, seperti yang diungkapkan oleh Komaruddin (2002, hlm. 92) bahwa “Identifikasi masalah adalah identitas suatu persoalan yang muncul untuk penelitian”. Identifikasi masalah perlu ditentukan dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yag akan dikaji dalam penelitian, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Standar kompetensi membuat busana wanita merupakan kompetensi pokok yang harus dikuasai peserta didik yang mencakup kemampuan dalam mengelompokkan macam-macam busana wanita, membuat pola, memotong bahan, menjahit busana wanita, menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan, menghitung harga jual dan melakukan pengepresan sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

b. Hasil belajar membuat busana wanita adalah standar kompetensi yang dikuasai sebagai kesiapan peserta didik untuk mengikuti praktek kerja industri.

c. Kesiapan praktek kerja industri merupakan kondisi peserta didik dalam menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk merespon atas segala tugas yang akan diberikan di industri, diantaranya memiliki kemampuan potensi fisik dan mental yang sehat, disertai pengetahuan dan keterampilan menjadi tenaga kerja yang profesional.

(12)

5

didik dengan pengalaman nyata dengan terjun langsung ke lapangan sesuai program studi yang dipilihnya.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah menurut Sugiyono (2013, hlm. 58) mengemukakan bahwa: “Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Berdasarkan kutipan tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri peserta didik SMKN 6 Garut?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan pedoman dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri peserta didik SMKN 6 Garut. Secara spesifik tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar menjahit busana wanita untuk kesempatan kerja dan pesta sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

2. Manfaat hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar penyelesaian busana wanita dengan jahitan tangan untuk kesempatan kerja dan pesta sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

3. Manfaat hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar melakukan pengepresan pada pembuatan busana wanita untuk kesempatan kerja dan pesta sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri

D. Manfaat Penelitian

(13)

6

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mengembangkan ilmu serta sebagai evaluasi dalam perbaikan dan penambahan materi mengenai membuat busana wanita untuk kesiapan mengikuti praktek kerja industri. Bagi penulis diharapkan memberikan wawasan keilmuan dan pengetahuan yang lebih luas dalam membuat busana wanita.

2. Praktis

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah Program Keahlian Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Garut, yang bertempatkan Di Jl. Raya Limbangan Desa Cijolang, Limbangan Garut Tlp./Hp. 08122452408 Garut 44186.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Garut angkatan 2012-2013 yang berjumlah 25 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, yaitu seluruh objek dalam populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 orang.

B.Metode Penelitian

(15)

45

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman antara pembaca dan penulis terhadap penelitian ini. Oleh karena itu penulis perlu menjelaskan istilah yang tercantum dalam judul “Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Sebagai Kesiapan Mengikuti Praktek Kerja Industri” antara lain: 1. Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita

a. Manfaat menurut Departemen Pendidian Nasional ( 2008, hlm. 873) adalah “guna atau faedah”.

b. Hasil belajar merupakan “kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. (Nana Sudjana, 2012, hlm. 22).

c. Membuat Busana Wanita adalah mata diklat produktif yang diajarkan pada peserta didik kelas XI semester 3 Program Keahlian Tata Busana dengan tujuan agar peserta didik memiliki bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam membuat busana wanita. Tujuan standar kompetensi Membuat Busana Wanita yang tercantum dalam Silabus Program Keahlian Tata Busana SMKN 6 Garut 2013, yaitu :

Setelah mengikuti proses pembelajaran Membuat Hiasan Busana diharapkan peserta didik memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan mengenai memotong bahan, menjahit busana wanita, penyelesaian busana wanita dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan pada busana wanita.

Pengertian manfaat hasil belajar membuat busana wanita yang dimaksud pada penelitian ini adalah guna atau faedah yang diperoleh peserta didik setelah mendapat mata diklat membuat busana wanita berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam membuat busana wanita.

2. Kesiapan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

(16)

46

b. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang wajib diikuti oleh peserta didik, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan. Sesuai yang diungkapkan oleh Indra Djati Sidi (2001, hlm. 127) bahwa:

Praktek kerja industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktik langsung di dunia kerja.

Kesiapan praktek kerja industri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan kondisi peserta didik meliputi kondisi fisik, mental, emosional serta keterampilan yang membuatnya siap untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja industri, dimana kesiapan peserta didik tersebut merupakan bekal untuknya bekerja di dunia nyata, khususnya di usaha busana.

Hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan diatas yaitu guna atau faedah yang diperoleh peserta didik setelah mendapat mata diklat membuat busana wanita, sebagai keseluruhan kondisi peserta didik meliputi kondisi fisik, mental, emosional serta keterampilan yang membuatnya siap untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja industri.

D.Instrumen Penelitian

(17)

47

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri peserta didik SMK Negeri 6 Garut.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik dan pengujian instrumen kepada responden.

F.Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan bagian yang terpenting, karena keberhasilan suatu penelitian dapat ditentukan oleh instrumen yang digunakan, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 97) bahwa “Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperuntukkan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis ditujukan kepada peserta didik kelas XI semester 3 Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 6 Garut angkatan 2012-2013, mengenai manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

G.Analisis Data

(18)

48

diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada setiap itemnya berbeda.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu: 1. Pengecekan data

Pengecekan data diawali dengan mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden, menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

2. Tabulasi data

Tabulasi data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi jawaban responden. Sesuai yang diungkapkan oleh Komaruddin dan Yooke Tjuparmah, S. (2002, hlm. 262) bahwa “Hasil riset yang diperoleh dari angket atau wawancara perlu ditabulasi agar memudahkan peneliti ketika harus menganalisis, menafsirkan, atau menarik kesimpulan”.

3. Pengolahan data

Pengolahan data yang dilakukan dalam bentuk tabel presentase (percentage table) atau tabel distribusi frekuensi relatif. Rumus yang digunakan yaitu statistik

sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudjiono (2012, hlm. 43) yaitu:

Keterangan :

p = angka presentase

f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

n = number of cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) 100% = bilangan genap

4. Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria yaitu:

f X 100 % n

100 % = Seluruhnya 76 % - 99 % = Sebagian besar

51 % - 75 % = Lebih dari setengahnya 50 % = Setengahnya

26 % - 49 % = Kurang dari setengahnya 1% - 25 % = Sebagian kecil

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Sebagai Kesiapan Mengikuti Praktek Kerja Industri” pada peserta didik program keahlian tata busana SMK Negeri 6 Garut.

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar menjahit busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri

(20)

100

Kurang dari setengahnya penguasaan responden mengenai manfaat mempelajari keterampilan teknik menjahit saku paspoal pada pembuatan busana kerja wanita, teknik menjahit kerah pada pembuatan busana kerja wanita, teknik menjahit tutup tarik pada pembuatan celana panjang wanita dan teknik menjahit ban pinggang pada pembuatan celana panjang wanita sebagai kesiapan prakerin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah dapat memanfaatkan hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar menjahit busana wanita dan kurang dari setengahnya masih ada peserta didik yang belum dapat memanfaatkan hasil belajar membuat busana wanita dengan baik ditinjau dari kompetensi dasar menjahit busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

2. Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ditinjau dari Kompetensi Dasar Penyelesaian Busana Wanita dengan Jahitan Tangan Sebagai Kesiapan Mengikuti Praktek Kerja Industri

Manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri, ditinjau dari kompetensi dasar penyelesaian busana wanita dengan jahitan tangan menunjukkan bahwa pada umumnya sebagian besar peserta didik telah menguasai kompetensi penyelesaian busana wanita dengan jahitan tangan. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik mengenai manfaat mempelajari keterampilan penyelesaian akhir pada pembuatan busana kerja wanita dan mempelajari keterampilan penyelesaian akhir pada pembuatan busana pesta wanita sebagai kesiapan prakerin. Sedangkan kurang dari setengahnya penguasaan responden mengenai manfaat mempelajari keterampilan penyelesaian akhir pada pembuatan celana panjang wanita sebagai kesiapan prakerin.

(21)

101

wanita dengan jahitan tangan sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri. Kondisi ini sejalan dengan latar belakang peserta didik memilih program keahlian tata busana berdasar pada keinginan sendiri.

3. Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ditinjau dari Kompetensi Dasar Melakukan Pengepresan pada Busana Wanita Sebagai Kesiapan Mengikuti Praktek Kerja Industri

Manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri, ditinjau dari kompetensi dasar melakukan pengepresan pada busana wanita menunjukkan bahwa pada umumnya sebagian besar peserta didik telah menguasai kompetensi melakukan pengepresan pada busana wanita. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik mengenai manfaat mengetahui tujuan pengepresan pada pembuatan busana wanita dan persiapan melakukan pengepresan pada pembuatan busana wanita sebagai kesiapan prakerin. Sedangkan kurang dari setengahnya penguasaan responden mengenai manfaat mempelajari alat-alat pengepresan pada pembuatan busana wanita sebagai kesiapan prakerin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah dapat memanfaatkan hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari kompetensi dasar melakukan pengepresan pada pembuatan busana wanita dan kurang dari setengahnya masih ada peserta didik yang belum dapat memanfaatkan hasil belajar membuat busana wanita dengan baik ditinjau dari kompetensi dasar melakukan pengepresan pada pembuatan busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri.

B. Saran

(22)

102

1. Peserta Didik

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar membuat busana wanita sebagai kesiapan mengikuti praktek kerja industri, menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah dapat memanfaatkan hasil belajar membuat busana wanita ditinjau dari penguasaan kompetensi menjahit busana wanita, penyelesaian busana wanita dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan pada pembuatan busana wanita. Namun dengan demikian kurang dari setengahnya masih ada peserta didik yang belum dapat menerapkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan membuat busana wanita dengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan motivasi agar peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih, mempelajari teknik menjahit dengan kualitas jahitan yang lebih tinggi dan mempelajari buku sumber mengenai membuat busana wanita, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan busana wanita dan peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada praktek kerja industri.

2. Guru Mata Diklat

(23)

DAFTAR PUSTAKA

A. Riyanto, A. (2003). Desain Busana. Bandung: Yapemdo. A. Riyanto, A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arisanti, A. (2011). Cara Menjahit Resleting Jepang. [Online]. Tersedia di:

http://anaarisanti.blogspot.com/2011_05_01_archive.html [Diakses 5 Januari 2014].

Azhri. (2012). Busana Pesta. [Online]. Tersedia di:

http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian-busana-pesta-malam.html [Diakses 20 November 2013].

Bane, A. (1972). Creative Clothing Construction. United States of America: McGraw-Hill.

Bane, A. (1974). Tailoring. United States of America: McGraw-Hill.

Bentang, B.T. (2013). Fashion & Style Handbook. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. Djati, S.I. (2001). Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: PARAMIDANA.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

El Zahra, K. (2013). Belajar Menjahit untuk Pemula. Surabaya: Tiara Aksara.

Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 3 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Hamalik, O. (2003). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Haris. (2010). Pedoman Praktek Kerja Industri. [Online]. Tersedia di:

http://www.scribd.com/doc/49894013/PEDOMAN-PRAKTEK-KERJA-INDUSTRI-PRAKERIN. html [Diakses 18 Agustus 2013].

(24)

104

Jacub NS, M. (1993). Teori dan Praktek Memotong dan Menjahit Celana. Bandung: Titian Ilmu.

Komaruddin & Tjuparmah, S.K.Y. (2002). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kurnia, N. & Aminah, M.S. (2012). Mendesain Baju Sendiri. Jakarta: Dunia Kreasi. Lewis, D., Bowers, M.G., & Kettunen, M. (1960). Clothing Construction and

Wadrobe Planning. New York: The Macmillan Company.

Maynard, L. (2010). The Dressmaker’s Handbook of Couture Sewwing Techniques. London: A&7 Black.

P. Margolis, A. (1964). The Complete Book of Tailoring. New York: Garden City. Poespo, G. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius.

Poespo, S. (2012). 100 Ide Busana Pesta. Yogyakarta: Kanisius.

Sanjaya, W.(2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sekar Sari, P. (2013). Teknik Mendesain Baju Sendiri. Jakarta: Laskar Aksara.

Singarimbun, M. & Effendi, S. (1999). Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: TARSITO.

Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. & Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjiono, A. (2012). Pengantar Statisika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

(25)

105

Team Pengembang Kurikulum. (2013). Kurikulum KTSP SMK Negeri 6 Garut Kompetensi Keahlian Busana Butik. Garut: SMK Negeri 6 Garut. Tidak diterbitkan.

Team Pengembang Kurikulum. (2013). Silabus KOmpetensi Keahlian Busana Butik Standar Kompetensi Membuat Busana Wanita. Garut: SMK Negeri 6 Garut. Tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Gambar

Gambar                                                                                                   Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Adapun prinsip dari kerjasama dalam mud}a>rabah adalah mud}a>rib tidak berkewajiban menjamin jika terjadi kerugian atau kehilangan dari modal yang tertanam, asal si

Adapun pembiayaan murabahah yang diberikan oleh BRI Syariah dalam bentuk, KKB BRiSyariah iBmerupakan produk jual-beli yang menggunakan system murabahah, dengan akad

pemeliharaan/perbaikan maupun data lainnya yang dipandang perlu. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan melampirkan data kerusakan, laporan hilang

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis membuat aplikasi konversi format file video, audio, dokumen, gambar dan konversi bilangan biner, oktal, desimal, dan

Teman-teman sekalian, kita juga tidak bisa menutup mata dari kondisi sekarang ini yang begitu sangat memprihatinkan, dimana kita sering melihat diberbagai media, baik cetak

materi standar kompetensi kompetensi dasar bab 8 kebersihan berbicara membaca mendengarkan menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar,

Data Stewardship, yaitu memastikan bahwa data yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis atau memastikan bahwa implementasi teknis untuk mengolah dan mengelola data itu

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Motivasi