• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMAN 1 Lembang Tahun Pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMAN 1 Lembang Tahun Pelajaran 2014/2015."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI MIA SMAN 1 Lembang

Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia

oleh

Upy Raudotul Jannah

1100817

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Upy Raudotul Jannah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI MIA SMAN 1 Lembang

Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. H. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.

NIP 196109101986031004

Pembimbing II,

Drs. Encep Kusumah, M.Pd.

NIP 196502101991121001

diketahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S.Ansori, M.Si.

(3)

LEMBAR HAK CIPTA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI MIA SMAN 1 Lembang Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Upy Raudotul Jannah 1100817

diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia

©Upy Raudotul Jannah Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang,

(4)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMAN 1 Lembang Tahun Pelajaran 2014/2015)

Upy Raudotul Jannah 1100817

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks, khususnya kesulitan dalam menemukan ide atau gagasan untuk menulis teks eksplanasi kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran berbasis masalahterhadap kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Pada desain ini,

(5)

APLICATION METHODS PROBLEM BASED LEARNING IN WRITING COMPLEX EXPLANATION

(writing quasi experiemental in XI MIA SMAN 1 Lembang academic year 2014/2015)

Upy Raudotul Jannah 1100817

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II IHWAL METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN IHWAL KETERAMPILAN MENULIS,TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS A.Ihwal Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 8

1.Konsep Dasar Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 8

2.Karakteristik Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 10

3.Tahapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11

4.Keunggulan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12

B.Ihwal Keterampilan Menulis ... 13

1.Pengertian Kemampuan Menulis ... 13

2.Tujuan Menulis ... 14

C.Ihwal Teks Eksplanasi Kompleks ... 15

1.Pengertian Teks Eksplanasi Kompleks ... 15

(7)

3. Struktur dan Kaidah Teks Eksplanasi Kompleks ... 17

1)Struktur Teks Eksplanasi Kompleks ... 17

2)Kaidah Teks Eksplanasi Kompleks ... 20

D. Hipotesis ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

1. Populasi Penelitian ... 24

2. Sampel penelitian ... 25

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 25

D. Teknik Penelitian ... 26

1. Teknik Pengumpulan Data ... 26

2. Teknik Pengolahan Data ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 31

1. Instrumen Tes ... 32

1) Tes Awal ... 32

2) Tes Akhir ... 32

2. Instrumen Non Tes ... 33

1) Pedoman Wawancara ... 33

2) Lembar Angket ... 35

3. Instrumen Perlakuan ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Kemampuan Awal Menulis Teks Eksplanasi kompleks Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang ... 45

1. Profil Kemampuan Awal Siswa dalam Menulis Teks Eksplanasi Kompleks Pada Kelas Eksperimen ... 45

1) Uji Realibilitas Tes Awal Kelas Eksperimen ... 48

(8)

2.Profil Kemampuan Awal Siswa dalam Menulis Teks Eksplanasi Kompleks

Pada Kelas Kontrol ... 62

1) Uji Realibilitas Tes Awal Kelas Kontrol ... 64

2) Analisis Data Tes Awal Kelas Kontrol ... 69

B. Rancangan Menulis Teks Eksplanasi dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 78

1. Skenario Pembelajaran ... 78

1) Tes Awal ... 78

2) Tes Akhir ... 81

C. Proses Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Kompleks dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ... 81

D. Profil Kemampuan Akhir Menulis Teks Eksplanasi Kompleks Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang ... 83

1.Profil Kemampuan Akhir Siswa dalam Menulis Teks Eksplanasi Kompleks pada Kelas Eksperimen ... 83

1) Uji Realibilitas Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 85

2) Analisis Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 90

3) Analisis Indeks Gain Kelas Eksperimen ... 97

2.Profil Kemampuan Akhir Siswa dalam Menulis Teks Eksplanasi Kompleks pada Kelas Kontrol ... 100

1) Uji Realibilitas Tes Akhir Kelas Kontrol ... 100

2) Analisis Data Tes Akhir Kelas Kontrol... 107

3) Analisis Indeks Gain KelasKontrol ... 115

E. Analisis Angket Siswa dan Hasil Wawancara Guru Berkaitan dengan Profil Awal dan Akhir pada Kelas Eksperimen dan Kontrol. ... 117

(9)

1. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas

Eksperimen ... 122

2. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas kontrol ... 123

G. Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 125

H. Pembahasan Hasil Penelitian ... 126

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 128

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 129

DaftarPustaka ... 130

Lampiran

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Menurut Cahyani (2012, hlm. 154)

pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan

sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2) menghargai dan bangga

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3)

memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan; 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; 5) menikmati

dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi

pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6)

menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat

empat aspek penting keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh siswa.

Aspek keterampilan berbahasa tersebut meliputi menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang ditujukan untuk

menuangkan sebuah ide atau gagasan serta berkaitan erat dengan proses berpikir

kreatif, kritis, logis, dan sistematis. Menurut Rusyana (1988, hlm. 91) menulis

merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk

mengungkapkan suatu gagasan atau pesan sangat erat kaitanya dengan aktivitas

berpikir. Selanjutnya, menurut Tarigan (2008, hlm. 3) keterampilan menulis

merupakan salah satu keterampilan produktif dan ekspresif yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung. Hal tersebut

(11)

berbahasa yang harus dikuasai sebagai sarana pengungkapan segala ide, pikiran,

dan gagasan yang ada pada penulis dengan menggunakan lambang-lambang

bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang tersebut pembaca dapat

memahami apa yang ingin dikomunikasikan oleh penulis.

Berbagai manfaat dapat diperoleh dari kegiatan menulis. Akhadiah

mengemukakan (1992, hlm. 2) bahwa menguasai keterampilan menulis

menjadikan seseorang dapat mengenali potensi diri, mengembangkan gagasan,

menguasai informasi, mengorganisasikan gagasan, menilai gagasan secara

objektif, mendorong seseorang belajar aktif, serta membiasakan berpikir dan

berbahasa secara tertib. Sehubungan dengan hal tersebut, prinsip dasar Kurikulum

2013 menekankan siswa untuk dapat berpikir secara kritis, analistis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan

materi pembelajaran. Menguasai keterampilan menulis dapat membantu siswa

dalam mengorganisasikan pikiran sehingga siswa lebih mudah memahami materi

pembelajaran. Menurut Cahyani (2012, hlm. 65), kemampuan menulis selain

tinggi penggunaannya juga dapat memberikan kontribusi bagi siswa baik dalam

pengembangan potensi diri maupun bagi pemerolehan komersial. Dengan kata,

lain menguasai keterampilan menulis dirasa sangat diperlukan.

Akhadiah (1992, hlm. 2) mengemukakan bahwa dalam menulis karangan

sederhana sekalipun, kita dituntut untuk memenuhi persyaratan dasar sama halnya

ketika menulis karangan yang rumit. Anggapan tersebut mengisyaratkan bahwa

dalam menulis tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, tetapi harus ada

aturan-aturan yang dipenuhi. Kita harus tetap memilih topik, membatasi topik,

mengembangkan gagasan, serta menyajikanya dalam kalimat dan paragraf yang

baik. Selanjutnya, Sumadiraja (1977, hlm. 68) mengemukakan seorang penulis

harus menguasai lima komponen tulisan, yaitu: 1) isi (materi) tulisan; 2)

organisasi tulisan; 3) kebahasaan (kaidah bahasa tulis); 4) gaya penulisan; dan 5)

mekanisme tulisan.

Berbagai penelitian mengenai pembelajaran menulis telah dilakukan.

(12)

yang baik. Namun, kenyataanya masih banyak siswa yang kurang mampu dalam

menulis. Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya kemampuan siswa dalam

menulis. Menurut Cahyani (2012, hlm. 63) pada umumnya siswa kurang mampu

dalam hal mengorganisasikan ide, menata bahasa secara efektif, dan

menempatkan kosakata yang tepat, serta menggunakan mekanisme tulisan.

Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Herlina (2012) rendahnya kemampuan

menulis disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1) rendahnya minat

baca siswa; 2) kurangnya pelatihan menulis bagi siswa; 3) tidak tersedianya

contoh dari guru; serta 4) rendahnya kualitas pembelajaran menulis.

Dalam Kurikulum 2013 terdapat beberapa teks baru yang belum dikenali

oleh siswa. Salah satunya ialah teks eksplanasi kompleks. Karena „keasinganya‟

tersebut, fakta di lapangan menunjukan bahwa masih banyak siswa dan guru yang

merasa kesulitan dalam memahami jenis teks ini. Sehingga dalam proses

pembelajaranya masih banyak siswa yang mengeluh kesulitan untuk menulis teks

eksplanasi kompleks. Selain itu, penerapan metode pengajaran yang kurang

kreatif menambah kesulitan siswa untuk dapat terampil menulis teks eksplanasi

kompleks. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti tertarik untuk

mengujicobakan sebuah metode pembelajaran sebagai alternatif pemecahan

masalah dari berbagai kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis teks

eksplanasi kompleks. Metode pembelajaran yang peneliti ajukan adalah metode

pembelajaran berbasis masalah.

Metode pembelajaran berbasis masalah (PBM) mengedepankan

pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga

merangsang peserta didik untuk belajar. Siswa belajar memecahkan suatu

masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau

berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat semakin

bermakna dan dapat diperluas ketika siswa berhadapan dengan situasi pada saat

konsep diterapkan. Pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa untuk

mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan serta

(13)

meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa bekerja,

motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan

interpersonal dalam bekerja kelompok.

Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai metode pembelajaran

berbasis masalah. Herman (2007) pernah meneliti tentang “Pembelajaran

Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat

Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama”. Dalam penelitian tersebut dipaparkan

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terbuka dan PBM terstruktur secara

signifikan lebih baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat

tinggi siswa dibanding pembelajaran konvensional (biasa). Namun, antara PBM

terbuka dan PBM terstruktur tidak ditemukan adanya perbedaan yang berarti

untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa.

Hutahaen (2014) pernah mengujicobakan metode pembelajaran berbasis

masalah dengan judul “Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap

kemampuan menulis anekdot siswa kelas X SMAN Air Putih tahun ajaran

2013/2014” Metode pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang

signifikan. Adanya peningkatan yang signifikan dalam penerapan metode

pembelajaran berbasis masalah ini adalah disebabkan karena pembelajaran

menjadi lebih menarik sebab lingkungan sebagai media nyata dapat

meningkatkan perhatian anak untuk mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu

siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena teknik menulis teks anekdot

langsung. diajarkan guru berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan tempat

tinggal sehari-hari. Pembelajaran dengan metode ini juga dapat meningkatkan

daya nalar atau daya pikir siswa sebab siswa diperintahkan oleh guru untuk

menganalisis masalah yang ada di lingkungan tempat tinggal sehari-hari yang

dituangkan dalam sebuah teks anekdot.

Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian tersebut adalah penelitian

yang dilakukan oleh Gultom (2013) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan

(14)

Pembelajaran 2013/2014” Penerapan model pembelajaran berbasis masalah

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi.

Siswa mampu berpikir kritis dan lebih aktif dalam memecahkan masalah sehingga

mampu menuangkan ide atau gagasannya melalui pengalaman-pengalaman

belajar yang beragam dan kelompok dalam menulis teks eksplanasi. Penerapan

model berbasis masalah mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang apa

yang dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan nyata dan lebih kreatif

dalam menulis khususnya menulis teks eksplanasi.

Penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan penelitian lainnya yang

menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis.

Penelitian ini menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah yang

dikhususkan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Selain itu,

objek dari penelitian ini adalah siswa SMA. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk menyelenggarakan penelitian dengan judul “Penerapan Metode

Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi

Kompleks” (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI MIA SMAN 1

Lembang Tahun Ajaran 2014/2015).

B. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah penelitian ini dirumuskan dalam beberapa hal berikut.

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas eksperimen di SMAN 1 Lembang

dalam menulis teks eksplanasi kompleks sebelum dan sesudah mengikuti

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas kontrol di SMAN 1 Lembang dalam

menulis teks eksplanasi kompleks sebelum dan setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran konvensional?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa

kelas eksperimen dan kontrol di SMAN 1 Lembang dalam menulis teks

(15)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. memaparkan bagaimana kemampuan siswa kelas eksperimen di SMAN 1

Lembang dalam menulis teks eksplanasi kompleks sebelum dan setelah

mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis

masalah;

2. memaparkan bagaimana kemampuan siswa kelas kontrol di SMAN 1

Lembang dalam menulis teks eksplanasi kompleks sebelum dan setelah

mengikuti pembelajaran menggunakan metode konvensional;

3. memaparkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

kemampuan siswa kelas eksperimen dan kontrol di SMAN 1 Lembang

dalam menulis teks eksplanasi kompleks.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, 1) pendidik dapat menerapkan metode

pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks; 2) peserta didik mendapatkan pengajaran yang baik dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks; dan 3) pembaca

mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks melalui metode pembelajaran berbasis masalah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri atas lima bab, bab kesatu pendahuluan berisi latar

belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab kedua landasan teori

berisi hakikat metode pembelajaran berbasis masalah dan hakikat menulis

teks eksplanasi kompleks. Bab ketiga metodologi penelitian berisi metode dan

(16)

teknik penelitian. Bab kempat hasil penelitian dan pembahasan. Bab kelima

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi

experimental). Metode penelitian ini merupakan sebuah rancangan ideal. Metode

penelitian ini menggunakan pokok persoalan dan berbagai investigasi yang

berhubungan dengan penelitian sehingga memperlihatkan keterkaitan antar

variabel. (Syamsudin dan Vismaia, 2011 hlm. 162). Penelitian ini dilakukan

untuk menguji keefektifan suatau metode dalam pembelajaran. Penelitian ini

menguji keefektifan metode pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran

menulis teks eksplanasi kompleks. Bentuk penelitian ini adalah bentuk

nonequivalent control group design. Bentuk ini melibatkan dua kelas, kelas

petama berperan sebagai kelas eksperimen (kelas yang diberikan perlakuan) dan

kelas kedua berperan sebagai kelas kontrol. Peneliti menggunakan bentuk ini agar

perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat terlihat dengan jelas.

Kelas kontrol berguna sebagai pembanding serta dapat melihat hasil penelitian

secara akurat.

Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah desain, pretest postest control

group design. Desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara

random, kemudian diberi tes awal untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tes awal

yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signitifikan.

Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4– O3)

Gambaran secara umum dari desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

(Sugiyono, 2009, hlm. 116)

R O1 X O2

(18)

Keterangan:

O1 : Hasil tes awal kelas eksperimen

X :Perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran

berbasis masalah

O2 :Hasil tes akhir kelas eksperimen menggunakan metode

pembelajaran berbasis masalah

O3 :Hasil tes awal kelas kontrol

O4 :Hasil akhir kelas kontrol (tanpa menggunakan metode

pembelajaran berbasis masalah)

Perbedaan O1-O2 diasumsikan sebagai efek dari perlakuan atau X pada

kelas eksperimen, sedangkan O3-O4 diasumsikan sebagai efek dalam kelas

kontrol. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengambilan data adalah

sebagai berikut:

1. melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam

menulis teks eksplanasi kompleks sebelum dilakukan perlakuan pada kelas

eksperimen O1 dan kelas kontrol O3;

2. melakukan perlakuan pada kelas eksperimen X dalam proses belajar

mengajar menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks dan perlakuan pada kelas

kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks;

3. melakukan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan

perlakuan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas eksperimen O2

dan melakukan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa setelah

diberikan perlakuan tanpa menggunakan metode pembelajaran berbasis

masalah dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas

(19)

4. membandingkan antara O1-O2 pada kelas eksperimen dan O3-O4 pada

kelas kontrol untuk mengetahui perbedaan yang ditimbulkan akibat

perlakuan X pada kelas kontrol.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Bagian ini menjelaskan populasi dan sampel yang digunakan dalam

pengambilan data penelitian. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2009

hlm. 117). Sejalan dengan itu Fathoni (2006, hlm. 103) mengemukakan

popuasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga

melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Lembang

sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI yang

terdaftar di sekolah tersebut pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.

Tabel 3.1

Populasi

No. Populasi Jumlah Populasi Jumlah

(20)

10. XI IIS 5 23 8 31

Jumlah 206 149 355

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiono, 2009, hlm. 117). Sampel merupakan bagian dari populasi

yang dapat mewakili hasil penelitian. Sampel diambil secara acak dari

populasi terjangkau sebanyak dua kelas untuk mengisi kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 2 dan XI

MIA 4 SMAN 1 Lembang tahun ajaran 2014/2015.

Tabel 3.2

Sampel

Sampel Jumlah Jumlah

Keseluruhan Perempuan Laki-laki

Kelas Ekperimen 19 21 40

Kelas Kontrol 19 20 39

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah

sebagai berikut:

1) melakukan kajian secara induktif yang terkait dengan pembelajaran menulis

teks eksplanasi kompleks dengan metode pembelajaran berbasis masalah;

2) mengidentifikasi dan mendefinisikan kesulitan siswa menulis teks eksplanasi

kompleks;

3) melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan,

memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan

definisi operasional;

4) membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan ;

a. memilih rancangan penelitian yang akan digunakan, yaitu menngunakan

metode eksperimen semu dengan menggunakan nonequivalent control

(21)

b. menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili siswa di SMAN 1

Lembang, yaitu seluruh siswa di SMAN 1 Lembang sebagai populasi dan

sampel dari penelitian ini seluruh siswa kelas XI MIA 2 dan XI MIA 4 ;

c. membagi sumber data penelitian menjadi kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, yaitu kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI

MIA 4 sebagai kelas kontrol;

d. membuat instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh

instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang

diperlukan; dan

e. mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.

5) melaksanakan eksperimen, dengan melakukan wawancara, tes awal, tiga kali

perlakuan, tes akhir serta menyebarkan angket;

6) mengumpulkan data dari hasil angket, wawancara, tes awal, dan tes akhir;

7) mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang

telah ditentukan;

8) menganalisis data dan melakukan tes uji reabilitas, normalitas, homogenitas,

dan uji hipotesis; dan

9) menginterpretasi hasil, perumusan simpulan, dan pembahasan.

D. Teknik Penelitian

Berikut dipaparkan teknik penelitian yang terdiri dari teknik pengumpulan

data dan teknik pengolahan data pada penelitian ini.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

memperoleh data-data untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini berupa tes, wawancara, lembar observasi, lembar angket,

dan instrumen perlakuan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

kemampuan siswa menulis teks eksplanasi kompleks dengan format tes uraian

bebas. Format uraian tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen digunakan

(22)

kompleks sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan menggunakan

metode pembelajaran berbasis masalah.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dan selanjutnya,

data akan diolah menggunakan rumus statistik. Data yang dimaksud adalah data

tes awal dan tes akhir kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks

eksplanasi kompleks. Langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian antara

lain sebagai berikut.

1) menilai dan menganalisis hasil tes awal dan tes akhir kemampuan siswa

dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Dengan ketentuan sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Pedoman Penskoran Penilaian Keterampilan

SKOR KRITERIA

ISI 4 Sangat Baik = isi relevan dengan

topik yang dibahas.

3 Baik = isi relevan dengan topik yang

dibahas tetapi penjelasanya kurang

terperinci.

2 Cukup = isi relevan dengan topik

yang dibahas tetapi pengembangan

terbatas.

(pernyataan umum, deret penjelas,

interpretasi)

(23)

tidak berurutan .

2 Cukup = struktur teks tidak lengkap

tetapi berurutan.

1 Kurang = struktur teks tidak lengkap

dan tidak berurutan.

KOSAKATA 4 Sangat Baik = pemilihan kata tepat.

3 Baik = pemilihan kata baik tetapi

terdapat kesalahan yang tidak

menggangu.

2 Cukup = pemilihan kata baik tetapi

terdapat kata yang membingungkan.

1 Kurang = pemilihan kata tidak tepat.

KALIMAT 4 Sangat Baik = pembentukan kalimat

tepat.

3 Baik = terjadi sejumlah kesalahan

penggunaan bahasa dalam

pembentukan kalimat.

2 Cukup = terjadi kesalahan serius

dalam pembentukan kalimat.

1 Kurang = terdapat banyak kesalahan

dalam pembentukan kalimat.

(24)

Nilai skor =

2) uji realiabilitas antarpenimbang yang dilakukan oleh tiga orang penimbang.Uji

realiabilitas dilakukan untuk menghindari penilaian secara subjektif;

a. menghitung realibilitas dengan rumus sebagai berikut:

∑dt2

= Sigma determinan

SSt∑dt2

= jumlah kuadrat siswa

SSp∑d2

p= jumlah kuadrat penguji/penimbang

SStot∑p2

t = jumlah kuadrat total

SSkk∑d2

kk = jumlah kuadrat kekeliruan

b. langkah selanjutnya, yaitu memasukkan asil data-dat ke dalam format

ANAVA. Uji reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumus berikut:

Tabel 3.4

Tingkat Korelasi Guiltford

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

˂ 0,20 tidak ada korelasi

(25)

0,40 – 0,60 korelasi sedang

0,60 – 0,80 korelasi tinggi

0,80 – 0,90 korelasi tinggi sekali

1,00 korelasi sempurna

(Subana, dkk, 2005 : 104)

3) melakukan uji normalitas nilai tes awal dan tes akhir menulis teks ekplanasi

kompleks siswa. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi nilai tes awal dan tes akhir. Uji normalitas dicari

menggunakan rumus Chi kuadrat (x2) dengan kriteria distribusi nilai normal

apabila x2 hitung < x2tabel.. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah uji

normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (Sugiyono, 2013, hlm. 241).

a. merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya;

b. menentukan jumlah kelas interval;

c. menentukan panjang kelas interval (p), dengan rumus (data terbesar – data

terkecil) dibagi dengan jumlah kelas interval;

d. menyusun ke dalam distribusi tabel frekuensi, sekaligus merupakan tabel

penolong untuk menghitung harga Chi kuadrat;

e. menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan

fo = Frekuensi observasi atau pengamatan

fh = Frekuensi ekspektasi (yang diharapkan)

4) melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui

homogenitas variasi populasi sampel. Dapat dihitung dengan rumus:

F =

Keterangan:

(26)

Vb = varian terbesar

Vk = varian terkecil

Jika Fhitung < Ftabel, maka dapat dikatakan variasi homogen, namun apabila

Fhitung > Ftabel, maka variasi tidak homogen.

5) melakukan uji hipotesis. Apabila skor tes awal dan skor tes akhir berdistribusi

normal dan homogen, digunakan statistik parametrik dengan uji-t. Uji

hipotesis dilakukan dengan rumus-rumus berikut:

Dsg =

Keterangan:

Dsg = deviasi standar gabungan

n1 = banyaknya data kelompok 1

n2 = banyaknya data kelompok 2

V1 = varians data kelompok 1

pengujian statistik uji-t digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari

masing-masing variabel. Hipotesis diuji pada taraf nyata ɑ = 0,05 dengan dk = n1

+ n2 – 2. Dengan kriteria pengujian: thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0

diterima, thitung > ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak. (Subana dkk., 2005, hlm.

171-172)

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen tes, pedoman wawancara, lembar

observasi, lembar angket, dan instrumen perlakuan. Peneliti menggunakan

instrumen perlakuan yang di dalamnya terdapat langkah-langkah perlakuan pada

(27)

eksplanasi kompleks dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis

masalah. Berikut dipaparkan instrumen penelitian, yang terdiri dari instrumen

tes, pedoman wawancara, lembar observasi, lembar angket, dan instrumen

perlakuan.

1. Instrumen Tes

Tes kemampuan siswa dilakukan dua kali, yaitu tes awal dan tes akhir.

Kedua tes tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan

siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks.

1) Tes Awal

Tes awal menurut Nurgiyantoro (2011, hlm. 112) bertujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa yang berkaitan dengan kompetensi atau bahan

ajar yang akan dipelajarinya. Tes awal dilakukan sebelum siswa mengalami

proses pembelajaran di kelas. Tes awal diberikan untuk memperoleh data

mengenai kemampuan awal siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks. Hasilnya kemudian dapat digunakan untuk menilai keberhasilan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

2) Tes Akhir

Tes akhir dilakukan setelah siswa mengalami proses pembelajaran. Tes

akhir diberikan untuk memeroleh data mengenai kemampuan siswa setelah

menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis

teks eksplanasi kompleks. Tes akhir dilaksanakan pada kedua kelas. Pada kelas

eksperimen, tes akhir bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah

mendapat perlakuan. Setelah itu, hasil tes akhir pada kelas eksperimen akan

dibandingkan dengan hasil tes akhir kelas kontrol yang tidak mendapat

perlakuan.

Tes yang akan diberikan kepada siswa berbentuk soal uraian. Menurut

Nurgiyantoro (2011, hlm. 117) tes uraian menuntut siswa berpikir menggunakan

(28)

dalam tes. Berikut ini adalah lembar tes awal dan tes akhir kemampuan siswa

menulis teks eksplanasi kompleks.

Tabel 3.5

Instrumen Penelitian Tes Awal dan Tes Akhir Petunjuk:

1. Tulislah nama lengkap, nomor absen, dan kelas di bagian kanan atas pada

kertas yang sudah disediakan!

2. Waktu mengerjakan selama 30 menit!

Soal:

Tulislah sebuah teks eksplanasi kompleks dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Pilihlah salah satu tema diantara tema berikut:

a. fenomena sosial;

b. fenomena Alam.

2. Panjang teks eksplanasi kompleks minimal tiga paragraf;

3. Penilaian meliputi aspek:

a. kewacanaan teks eksplanasi kompleks (relevansi isi dengan tema teks

eksplanasi kompleks);

b. tata bahasa dan keefektifan kalimat (penggunaan kalimat majemuk,

Repetisi, konjungsi kronologis, pronomina, kata modalitas, kata-kata

teknis yang tepat, dan kalimat efektif);

c. struktur teks eksplanasi kompleks (pernyataan umum,deretan penjelas,

dan interpetasi );

d. Ketepatan diksi; dan

e. Ketepatan ejaan dan tanda baca.

2. Instrumen Non Tes

Instrument non tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara,

(29)

1) Pedoman Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang untuk dimintai

pendapatnya tentang suatu hasil. Wawancara merupakan salah satu cara yang

digunakan untuk mendapatkan informasi dari siswa, guru, atau orang yang

diwawancarai. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada seorang guru

Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Lembang dengan tujuan untuk mengetahui

kondisi awal dan berbagai permasalahan yang dialami siswa dalam pembelajaran

teks eksplanasi kompleks. Berikut ini tabel pedoman wawancara yang digunakan

kepada guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Lembang untuk penggalian data.

Tabel 3.6

Pedoman Wawancara Guru

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana profil kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks?

2. Apa saja yang menjadi kendala siswa dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks?

3. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi

kesulitan tersebut?

4. Pendekatan/metode/teknik apa yang Anda

sering gunakan dalam pembelajaran menulis

teks eksplanasi kompleks di kelas?

5. Bagaimana seharusnya pembelajaran menulis

teks eksplanasi kompleks diterapkan kepada

siswa dalam pembelajaran?

6. Pernahkah Anda menggunakan metode

pembelajaran berbasis masalah dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks? jika pernah, bagaimana hasilnya?

7. Bagaimana memotivasi siswa untuk menyukai

(30)

kompleks?

2) Lembar Angket

Lembar angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks menggunakan metode

pembelajaran berbasis masalah. Menurut Nurgiyantoro (2013, hlm. 91) angket

adalah serangkaian daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada siswa

mengenai masalah-masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan

tanggapan dari siswa. Lembar angket digunakan setelah peneliti menerapkan

metode pembelajaran berbasis masalah. Berikut ini adalah format angket yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.7

Lembar Angket Siswa Kelas Eksperimen

NAMA :

KELAS :

TANGGAL :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bagi kamu menulis teks eksplanasi

kompleks itu sulit?

A.Ya

B.Tidak

2.

Apakah kamu memahami langkah-langkah

yang tepat dalam menulis teks eksplanasi

kompleks?

A.Ya

B.Tidak

3.

Apakah pembelajaran menulis teks

eksplanasi kompleks dengan menerapkan

metode pembelajaran berbasis masalah itu

menyenangkan?

A.Ya

B.Tidak

4.

Apakah peran metode yang diterapkan

dapat mempermudahmu untuk memahami

pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks?

A.Ya

(31)

5.

Apakah penggunaan metode pembelajaran

berbasis masalah dapat mengatasi

kesulitan-kesulitanmu dalam menulis teks

eksplanasi kompleks?

A.Ya

B.Tidak

Tabel 3.8

Lembar Angket Siswa Kelas Kontrol

NAMA :

KELAS :

TANGGAL :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu tahu teks eksplanasi itu apa? A. Ya

B. Tidak

2. Apakah bagi kamu menulis teks eksplanasi

kompleks itu sulit?

A. Ya

B. Tidak

3.

Apakah kamu memahami langkah-langkah

yang tepat dalam menulis teks eksplanasi

kompleks?

A. Ya

B. Tidak

4.

Apakah peran metode yang diterapkan

dapat mempermudahmu untuk memahami

pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks?

A. Ya

B. Tidak

3. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan berisi skenario pembelajaran yang di dalamnya

terdapat langkah-langkah perlakuan metode pembelajaran berbasis masalah. Hal

tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci mengenai

penerapan metode pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis

teks eksplanasi kompleks. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini

berjumlah tiga kali perlakuan. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini, antara

lain sebagai berikut.

(32)

Kelas/Semester : XI/Genap

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Eksplanasi Kompleks

Alokasi Waktu : 6x45 menit (tiga pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Memproduksi teks eksplanasi kompleks yang koheren sesuai dengan

karakterikstik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

C.Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1 Mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks sesuai dengan strukturnya

baik secara lisan maupun tulisan.

4.2.2 Mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks sesuai dengan kaidah

(33)

4.2.3 Mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan tema yang

telah ditentukan sesuai dengan struktur dan kaidah teks prosedur

kompleks yang baik dan benar.

D.Materi Pembelajaran

Fakta: Berbagai contoh teks eksplanasi kompleks dari koran, internet, dan

media cetak lainnya.

Konsep: 1. Pengertian teks eksplanasi kompleks

2. Struktur teks eksplanasi kompleks

a. Pernyataan umum b. Urutan sebab c. urutan akibat

3. Kaidah teks eksplanasi kompleks

a. Konjungsi Eksternal b. Konjungsi Internal

Prinsip: Karakteristik teks eksplanasi kompleks

Prosedur: 1. Jenis-jenis teks eksplanasi kompleks

2. Langkah-langkah penulisan teks eksplanasi kompleks sesuai

struktur dan kaidahnya.

E.Metode Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran berbasis Masalah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. Penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media:

a. video tentang fenomena alam dan fenomena sosial

b. contoh teks eksplanasi kompleks berjudul “Pertumbuhan pada

kacang tanah” dan “banjir”

(34)

Kemdikbud. (2014). Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI.

Jakarta: Kemdikbud.

Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta

Langkah Penulisannya dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

G.Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Pendidik mengondisikan kelas

dalam persiapan kegiatan belajar (berdo’a, mengucapkan salam, menyapa peserta didik, dan

mengecek kehadiran peserta didik).

2. Peserta didik menyimak penjelasan

pendidik tentang tujuan

pembelajaran dalam pertemuan ini.

3. Peserta didik menyimak penjelasan

pendidik tentang teknis

pembelajaran dalam pertemuan ini.

10 menit

Inti 1. Peserta didik membaca teks

eksplanasi kompleks berjudul “Pertumbuhan pada Kacang Tanah”

2. Peserta didik bertanya jawab

mengenai struktur teks eksplanasi

kompleks berjudul “Pertumbuhan

pada Kacang Tanah”

3. Peserta didik bertanya jawab

mengenai kaidah kebahasaan teks

eksplanasi kompleks berjudul “Pertumbuhan pada Kacang Tanah”

(35)

4. Peserta didik diminta membentuk

kelompok yang masing-masing

beranggotakan 4- 5 siswa.

5. Peserta didik berdiskusi membuat

kalimat untuk membuat teks

eksplansi kompleks, dikaitkan

dengan contoh teks eksplanasi

kompleks yang telah mereka

baca.Masing-masing kelompok

diminta mengumpulkan 5 pilihan

kalimat

6. Perwakilan kelompok menuliskan 5

pilihan kata terpilih di papan tulis.

7. Peserta didik dibimbing dan

diarahkan untuk membuat teks

eksplanasi kompleks sesuai dengan

struktur dan kaidah

8. Peserta didik saling menginformasi

dan menanggapi teks eksplanasi

yang telah dibuat dengan jujur dan

menggunakan bahasa yang santun

Penutup 1. Pendidik memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya

atau mengemukakan pengalamnnya

ketika mengikuti proses belajar

mengajar.

2. Pendidik dan peserta didik

memberikan refleksi tentang

simpulan topik pembelajaran atau

merangkum hasil pembelajaran.

3. Pendidik menutup kegiatan belajar

(36)

Pertemuan kedua

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Pesera didik menjawab sapaan

pendidik, berdoa, dan

mengondisikan diri siap belajar

2. Pendidik mengecek kehadiran

peserta didik.

3. Pendidik menyampaikann tujuan

pembelajaran dan memberikan

penjelasan tentang manfaat

menguasai pembelajaran menulis

teks eksplanasi kompleks serta

langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

10 menit

Inti 1. Peserta didik mengamati berbagai

gambar fenomena alam serta

fenomena sosial sebagai gambaran

awal pembelajaran.

2. Peserta didik membaca teks

eksplanasi kompleks berjudul “banjir”

3. Peserta didik bertanya jawab

tentang masalah yang disajikan

melalui gambar fenomena alam

dan fenomena sosial.

4. Peserta didik bertanya jawab

mengenai struktur dan kaidah teks

70 menit informasi materi yang akan

disampaikan pada pertemuan

(37)

eksplanasi kompleks “banjir”

5.Peserta didik dikondisikan menjadi

beberapa kelompok yang

beranngotakan 2-3 orang untuk

memilih permasalahan yang akan

dijadikan ide pokok penulisan teks

eksplanasi kompleks

6. Peserta didik berdiskusi untuk

menentukan masalah yang akan

dijadikan ide pokok penulisan teks

eksplanasi kompleks

7. Peserta didik mengumpulkan

informasi tentang masalah yang

akan diangkat dari berbagai sumber

dan literatur

8. Peserta didik membuat kerangka

berpikir berdasarkan informasi

yang telah diperoleh

9.Peserta didik membacakan kerangka

berpikir yang telah dibuat

10. Peserta didik menanggapi saran

dari teman atau guru tentang

kerangka berpikir berdasarkan

informasi yang telah diperoleh.

Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dipelajari.

2. Pendidik merefleksi penguasaan

materi dengan membuat catatan

kecil penguasaan materi.

3. Pendidik meminta peserta didik

untuk mencari data untuk

pertemuan berikutnya, yaitu data

(38)

yang berkaitan dengan fenomena

alam dan fenomena sosial

4. Pendidik menutup kegiatan belajar

dan menyampaikan informasi

materi yang akan disampaikan pada

pertemuan berikutnya.

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab sapaan

guru, berdoa, dan mengondisikan

diri siap belajar.

2. pendidik mengecek kehadiran siswa

3. Pendidik dan siswa bertanya jawab

berkaitan dengan materi teks

eksplanasi kompleks.

4. Pendidik menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi.

video tentang peristiwa alam

2. Peserta didik bertanya jawab

tentang masalah yang disajikan

melalui video tentang fenomena

alam dan fenomena sosial.

3. Peserta didik bertanya jawab

mengenai tema menulis teks

eksplanasi kompleks dari video yang

disajikan oleh guru.

(39)

4.Peserta didik menyusun gagasan

dari informasi yang telah diperoleh

pada pertemuan yang lalu.

5. Peserta didik menulis teks

eksplanasi kompleks secara

individu sesuai berdasarkan

kerangka yang telah dibuat

6. Peserta didik menulis teks

eksplanasi kompleks dengan

struktur dan kaidah teks eksplanasi

kompleks di kertas yang telah

disediakan.

7. Peserta didik membacakan teks

eksplanasi kompleks yang telah

dibuat satu persatu secara lisan di

depan kelas.

8.Peserta didik menanggapi saran dari

teman atau guru tentang hasil

pemetaan konsep teks prosedur

kompleks yang disusun oleh siswa.

Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dipelajari.

2. Pendidik merefleksi penguasaan

materi dengan membuat catatan kecil

penguasaan materi.

3. Peserta didik diberi pekerjaan

rumah atau tugas ko-kurikuler.

4. Pendidik menutup kegiatan belajar

dan menyampaikan informasi materi

yang akan disampaikan pada

pertemuan berikutnya.

(40)
(41)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas XI SMAN 1

Lembang serta pembahasan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut.

1. Kemampuan awal siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks masih

terbilang rendah. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil tes awal siswa rendah.

2. Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

konvensioanal, kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks

mengalami peningkatan namun peningkatan yang terjadi tidak secara signifikan.

Hal tersebut dibuktikan melalui hasil tes akhir siswa, hasil angket siswa serta

hasil indeks gain yang menunjukkan peningkatan pada kriteria rendah.

3. Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

berbasis masalah, kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan

hasil tes akhir menulis teks eksplanasi kompleks siswa, lembar angket siswa, dan

indeks gain yang menunjukkan peningkatan hasil kemampuan menulis teks

eksplanasi kompleks yang signifikan.

4. Peneliti menemukan perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks

siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode

pembelajaran konvnsional dengan kemampuan menulis teks eksplanasi

kompleks siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran yang

menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah. Hal tersebut terbukti

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi kelas yang

(42)

dengan kelas yang menggunakan metode konvensioanal. Oleh karena itu, metode

pembelajaran berbasis masalah signifikan dibandingkan dengan metode inkuiri.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan beberapa

implikasi dan rekomendasi sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa kemampuan menulis teks

eksplanasi kompleks dapat diajarkan dengan metode yang variatif. Oleh

karena itu, metode pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai

salah satu alternative metode pembelajaran menulis teks eksplanasi

kompleks.

2. Pedoman penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil

adaptasi dari pedoman penelitian terdahulu yang mungkin tidak akan sesuai

dengan kurikulum dan pembelajaran yang berlaku di masa yang akan datang.

Penelitian yang akan datang disarankan membuat sendiri pedoman penelitian

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Abas, S. (2006). Pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif di sekolah dasar.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

Akhadiah, S dkk (1992). Membaca sebagai keterampilan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Amir, T. (2015). Inovasi pendidikan melalui problem based learning

(bagaimana pendidik memberdayakan pemelajar di era pengetahuan).

Jakarta: Prenadamedia

Cahyani, I. (2012). Pembelajaran menulis berbasis karakter dengan

pendekatan experiential learning. Bandung: Program Studi Pendidikan

Dasar SPS UPI.

Fahrurazi, (2011). Penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis

siswa. Diakses dari

http://fahrurazi-penerapan-pembeajaran-berbasis-masalah-untuk-meningkatkan-kemampun-berpikir-kritis.

Fathoni, A. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Bandung :Rineka Cipta

Fathurohman. (2013). Pembelajaran berbasis masalah. Yogyakarta: DIKDAS

UNY

Herlina. (2012). Suatu keharusan mengapa guru menulis. Diakses dari :

http://herlinapoetriluqman.blogspot.com/2012/06/suatu-keharusan-mengapa-guru- menulis.html?m=1

Herman, T. (2007). Pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan

kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa sekolah menengah

pertama. Diakses dari

(44)

Hutahaen, F. (2014). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap

kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 1 Air Putih

tahun ajaran 2013/2014: Artikel Jurnal. hlm. 2

Gie, T.L. (2002). Terampil mengarang .Yogyakarta:Pusat Kemajuan Studi

Gultom, P. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMP

Santo Ignasius Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Artikel Jurnal.

hlm.2

Kosasih, E. (2014). Jenis-jenis teks: analisis fungsi,struktur,dan kaidah serta

langkah penulisanya. Bandung Yrama Widya

Kementrian pendidikan dan kebudayaan. (2013).

Maryanto dkk. (2014).Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik. Jakarta:

KEMDIKBUD

Munariswati dkk. (2014).Bahasa Indonesia. Jakarta : KEMDIKBUD

Nur, M. (2006). Model pembelajaran berdasarkan masalah.Surabaya. LPMP

Dirjen PMPTK Depdiknas.

Nurgiyantoro, B. (2011). Penilaian pembelajaran berbahasa berbasis

kompetensi. Yogyakarta:BPFE

Rusmono. (2014). strategi pembelajaran dengan problem based learning itu

perlu: untuk meningkatkan profesionalitas guru. Bogor. Ghalia Indonesia

Rusyana, Y. (1988). Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan. Bandung:

CV. Diponegoro.

Sanjaya,W. (2014). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

(45)

Subana, M. dkk. (2005). Dasar-dasar penelitian ilmiah. Bandung: CV Pustaka

Pelajar.

Sugiono. (2009). Metode penelitian kuantitatif,kualitatif,dan R&D. Bandung

:Alfa Beta

Sumadiria, H. (2005). Jurnalistik Indonesia: menulis berita future paduan

praktis jurnalis professional. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.

Suparno, & Yunus. (2008). Keterampilan dasar menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Suriamiharja, A. (1997). Petunjuk praktis menulis. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Syamsuddin, & Vismaia. (2011).Metode penelitian pendidikan bahasa.

Bandung. Rosda

Tarigan, H. G. (2008).Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Gambar

Tabel 3.1 Populasi
Tabel 3.2 Sampel
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Tingkat Korelasi Guiltford
+6

Referensi

Dokumen terkait

Komisi Pemberantasan Korupsi berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 84/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST tanggal 29 April 2014

[r]

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi

surat dinas dari Satuan Organisasi yang akan dikirim melalui kantor pos Polri harus dicatat ke dalam buku ekspedisi, kemudian Paktir menyerahkan buku ekspedisi

Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum Pidana terhadap pelaku minunan khamar yang ada dalam Qanun Provinsi Aceh nomor 12 Tahun 2003, oleh karena itu apa yang menjadi

Dari rangkaian siklus penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka usaha meningkatkan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Keong Sawah ( Bellamya Javanica ) dengan Metode Simultan Presipitasi Pengadukan

Guru dapat menerapkan model active learning tipe role reversal question dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatan hasil belajar siswa...