• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN HASIL BELAJAR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM JASA BOGA SISWA SMKN 3 CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN HASIL BELAJAR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM JASA BOGA SISWA SMKN 3 CIMAHI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN HASIL BELAJAR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM JASA BOGA

SISWA SMKN 3 CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Tata Boga

Oleh: Endah Yuliana

1000450

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

==========================================================

Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja

Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa SMKN 3 Cimahi

Oleh: Endah Yuliana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Tata Boga

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Endah Yuliana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

PENERAPAN HASIL BELAJAR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM JASA BOGA SISWA

SMKN 3 CIMAHI

APPLICATION LEARNING OUTCOMES OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY IN THE PRACTICAL IMPLEMETATION OF CATERING

STUDENT SMKN 3 CIMAHI

ABSTRAK: Keselamatan kerja merupakan hal yang harus dipenuhi dalam melindungi para pekerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan hasil belajar kesehatan keselamatan kerja pada pelaksanaan praktikum jasa boga siswa SMKN 3 Cimahi. Penelitian menggunakan metode deskriftif dengan teknik pengumpulan data menggunakan Kriteria Unjuk Kerja. Populasi adalah siswa kelas 10 jurusan jasa boga dengan Sample Random Sampling dengan jumlah 39 orang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa masih sangat kurang menerapkan kesehatan keselamatan kerja pada aspek lingkungan fisik dapur, penempatan peralatan dan perlengkapan dapur, sedangkan keselamatan personal berada pada kriteria kurang diterapkan. Rekomendasi ditunjukan kepada peserta didik pada pelaksanaan praktikum untuk meningkatkan aspek pada keselamatan lingkungan fisik dapur, peralatan dapur, perlengkapan keselamatan kerja, dan keselamatan personal serta terus menggali wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan keselamatan kerja.

Kata Kunci: Penerapan, Hasil Belajar, Kesehatan Keselamatan Kerja, Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga.

ABSTRACT: Safety is something that must be met to protect workers from possible accidents. The aims of this study was to obtain an overview of the application of the learning outcomes Occupational health and safety in catering students practical implementation SMKN 3 Cimahi. This study used a descriptive method of data collection techniques using performance criteria. The population is a grade X stydent majoring in catering to Sampel Random Sampling with 39 people. Results of the study revealed that student are still lacking apply Occupational health and safety in the physical environment aspects kitchen, placement of equipment and kitchen supplies, while personal safety is at less criteria applied. Recommendations addressed to the students in the practical implementation to improve the safety aspects of the physical environment kitchen, kitchen equipment, equipment safety and personal safety as well as continue to explore the insight and knowledge about health safety

(5)

i

B. Pelaksanaan Praktikum Kesehatan Keselamatan Kerja ... 45

1. Tahap Persiapan ... 46

2. Tahap Pengolahan ... 46

3. Tahap Penyajian ... 46

C.Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa SMKN 3 Cimahi ... 46

1. Tahap Persiapan ... 47

2. Tahap Pengolahan ... 48

3. Tahap Evaluasi ... 48

D.Pengertian Belajar, Hasil Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi ... 48

(6)

D.Definisi Operasional ... 56

E. Instrumen Penelitian ... 57

F. Teknik Pengumpulan Data ... 57

G.Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Data Hasil Penelitian... 61

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN A.Kesimpulan ... 83

B. Saran... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(7)

iii

Gambar 2.17 Kurang Berhati-hati Membawa Trays Menyebabkan Kecelaka an Kerja... 41

Gambar 4.1 Presentase Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan kerja Pada Lingkungan Fisik Dapur ... 76

Gambar 4.2 Presentase Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan kerja Pada Penerapan Peralatan ... 78

Gambar 4.3 Presentase Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan kerja Pada Perlengkapan Dapur... 80

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Bahan dan Obat Pembersih Peralatan dan Ruang ... 24 Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X Jasa Boga... 52 Tabel 4.1 Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Lingkungan Fisik

Dapur... 61 Tabel 4.2 Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Peralatan ... 64 Tabel 4.3 Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Perlengkapan

Dapur... 71 Tabel 4.4 Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Keselamatan

(9)

1

Endah Yuliana, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Pendidikan bagi manusia tidak hanya sekedar proses pembelajaran dari sebuah komunitas, tetapi pendidikan terbangun sebagai salah satu sistem narasumber bagi segala pengetahuan. Segala bentuk potensi yang ada pada diri manusia disempurnakan melalui proses pendidikan secara langsung dan berkesinambungan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan dengan kegiatan pembelajaran dan harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang mempunyai kecakapan untuk memasuki dunia kerja.

Sekolah merupakan tempat menuntut ilmu pengetahuan dan wadah untuk mengembangkan keterampilan dan intuisi dalam proses perubahan sikap dan perilaku peserta didik serta bertujuan mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dengan membekali peserta didik dengan keterampilan, sesuai dengan bidang studi untuk mempersiapkan dalam dunia kerja. Pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk pembangunan nasional Bidang Pendidikan, tercantum pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003) telah mengatakan bahwa:

(10)

2

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan kegiatan pembelajaran, interaksi guru dan peserta didik berupa hasil belajar yang terserap dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan oleh peserta didik. Diharapkan lulusan SMK menghasilkan tenaga kerja yang tanggap terhadap perubahan akibat pasar global, mandiri, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan seperti yang tercantum pada kurikulum tahun 2006 SMKN 3 Cimahi adalah “meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Cimahi merupakan sekolah menengah kejuruan pariwisata dengan program keahlian yaitu Tata Boga, Tata Busana dan Perhotelan.

Merujuk pada tujuan sekolah Jurusan Jasa Boga SMKN 3 Cimahi,

kompetensi dasar “melaksanakan prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

dan hygiene sanitasi” apabila dipelajari oleh peseta didik dengan baik, diharapkan

akan diterapkan pada pelaksanaan praktikum jasa boga. Penulis membatasi penelitian ini dengan keselamatan kerja karena pada pelaksanaan praktikum siswa kurang menerapkan keselamatan lingkungan yang berupa peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja serta siswa kurang menerapkan menjaga keselamatan personal yang berupa penggunaan pakaian kerja.

(11)

3

Endah Yuliana, 2015

melakukan prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dapat diterapkan pada pelaksanaan praktikum Jasa Boga.

Keselamatan kerja merupakan aspek penting yang dibutuhkan oleh setiap orang pada pelaksanaan kegiatan di tempat kerja seperti yang tercantum pada Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 (Pasal 13 UU RI No.1/1970) dinyatakan bahwa “barang siapa yang akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai perlindungan diri yang telah diwajibkan”.

Seperti yang dikemukakan oleh Mathis & Jackson dalam Sudewi dan Subekti (2010, hlm. 6) menyatakan bahwa “keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait

dengan pekerjaan”. Siswa yang melaksanakan praktikum maka harus memiliki

perlindungan.

Pelaksanaan praktikum tidak terlepas dari dilaksanakannya prosedur kesehatan keselamatan kecelakaan kerja. Pada proses pelaksanaan praktikum oleh peorangan atau kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Sudewi dan Subekti (2010, hlm. 10) yang berisi:

“Kesehatan keselamatan kerja di Indonesia hingga saat ini masih memiliki tingkat keselamatan kesehatan kerja yang sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang telah sadar betapa pentingnya peraturan tentang kesehatan keselamatan kerja ini untuk diterapkan. Pentingnya aturan keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan dengan baik, untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang tidak dapat diprediksi.”

Prinsip pembelajaran yang berbasis kompetensi adalah bagaimana kemampuan sebagai hasil belajar dapat diukur sesuai dengan standar yang ditetapkan sekolah. Data hasil belajar berdasarkan dokumentasi nilai dari kompetensi dasar yang akan diteliti sebagai acuan bagaimana penerapan konsep teori diterapkan pada konsep praktikum.

(12)

4

merupakan aspek penting yang masih belum diterapkan pada pelaksanaan praktikum Pengolahan Makanan Kontinental. Hasil belajar Kesehatan Keselamatan Kerja peserta didik dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan sikap dan keterampilan dalam pelaksanaan praktik.

Uraian latar belakang yang telah dijelaskan menjadikan penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Siswa Jasa Boga SMKN 3 Cimahi.”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian diperlukan untuk memperjelas masalah yang diteliti mengenai “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga” .

Identifikasi penelitian ini dilakukan pada siswa SMKN 3 Cimahi Jurusan Jasa Boga kelas X Angkatan 2013-2014. Permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Siswa masih belum menerapkan secara optimal mengenai keselamatan lingkungan dapur pada pelaksanaan praktikum jasa boga.

2. Siswa masih belum menerapkan secara optimal mengenai keselamatan personal pada pelaksanaan praktikum jasa boga.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian ini diperlukan untuk memperjelas masalah yang diteliti mengenai penerapan hasil belajar kesehatan keselamatan kerja pada pelaksanaan praktikum jasa boga siswa SMK Negeri 3 Cimahi. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 55) “rumusan masalah yaitu suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin mengetahui penerapan hasil belajar kesehatan keselamatan kerja pada pelaksanaan praktikum Pengolahan Makanan Kontinental. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana

“Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan

(13)

5

Endah Yuliana, 2015 D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa SMKN 3 Cimahi, terkait dengan :

1. Keselamatan kerja pada lingkungan dapur. 2. Keselamatan kerja pada peralatan dapur.

3. Keselamatan kerja pada perlengkapan keselamatan kerja.

4. Keselamatan kerja pada personal yang meliputi penggunaan baju kerja dan kelengkapannya.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang serta berpusat pada masalah aktual. Penggunaan metode penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Winarno Surakhmad (2006, hlm. 132), tentang cirri-ciri metode deskriptif yaitu:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada masa sekarang pada masa aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa, oleh karena itu metode ini sering disebut metode analitik.

Metode penelitian yang dikemukakan diatas, penulis pergunakan dalam

mengumpulkan data mengenai “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan

Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa SMKN 3 Cimahi.”

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu :

1. Bagi Guru Jurusan Jasa Boga di SMKN 3 Cimahi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana informasi keterlaksanaan proses pembelajaran Kesehatan Keselamatan Kerja pada penerpan praktik yang memberi dampak positif pada peserta didik.

(14)

6

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah khususnya tentang “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Siswa SMKN 3 Cimahi”.

G. Struktur Organisasi

Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis berdasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013, yaitu sebagai berikut:

1. Bab I. Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II. Kajian Pustaka

Kajian Pustaka berisi tentang konsep/teori dalam bidang yang dikaji oleh peneliti berkenaan dengan masalah yang diteliti yaitu “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas X SMKN 3 Cimahi”.

3. Bab III. Metode Penelitian

Berisi mengenai lokasi penelitian serta populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan pembahasan/analisis temuan.

5. Bab V. Kesimpulan dan Saran

(15)

53

Endah Yuliana, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian diperlukan objek penelitian, objek penelitian akan mudah diperoleh apabila populasi dan sampel penelitian terlebih dahulu ditentukan. Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan untuk mempermudah pengambilan data. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Cimahi terletak di Jln Sukarasa No. 136 Kota Cimahi, penelitian dilakukan pada siswa kelas X Jurusan Jasa Boga.

2. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2011, hlm. 117). Populasi yang penulis tentukan untuk kepentingan penelitian ini adalah siswa kelas X Jurusan Jasa Boga SMKN 3 Cimahi, khususnya siswa yang telah mengikuti Kompetensi Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi 2014/2015

Kelas Jumlah

Jasa Boga I 40

Jasa Boga II 37

Jasa Boga III 39

Jasa Boga IV 39

Total 155

Sumber : Data SMK Negeri 3 Cimahi 3. Sampel

(16)

54

teknik simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dipopulasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan Jasa Boga SMKN 3 Cimahi. Dengan pertimbangan sesuai dengan judul penelitian yang diambil maka, sampel yang digunakan adalah siswa kelas X Jurusan Jasa Boga SMK Negeri 3 Cimahi. Apabila populasi sudah diketahui pengambilan sampel dapat berpedoman pada Surakhman dalam Riduwan (2007, hlm. 65) mengemukakan pendapatnya apabila “populasi cukup homogen terhadap populasi di bawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, jika populasi dibawah 1000 dapat dipergunakan sampel 25% dan bila di atas 1000 dapat diambil 15%”. Penentuan jumlah sampel dari populasi sebanyak 146 orang siswa kelas X Jurusan Jasa Boga SMK Negeri 3 Cimahi adalah sebagai berikut:

Kelas X JB 1 25% × 40 = 10 orang Kelas X JB 2 25% × 37 = 9, 25 ≈ 9 orang Kelas X JB 3 25% × 39 = 9, 75≈ 10 orang Kelas X JB 4 25% × 39 = 9,75 ≈ 10 orang Maka jumlah sampel adalah 39 orang

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupkan rancangan penelitian untuk mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan sistematis dan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai berikut:

1. Mencari masalah yang terjadi di lingkungan sebagai bahan penelitian.

2. Survey ke lokasi penelitian dan wawancara kepada guru Mata Pelajaran Sanitasi & Hygiene dan K3 Jasa Boga.

3. Penyusunan proposal penelitian.

4. Penyususnan BAB II mengenai kajian pustaka penerapan hasil belajar Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) pada pelaksanaan praktikum.

(17)

55

Endah Yuliana, 2015

6. Penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian yaitu berupa pedoman kuesioner.

7. Pelaksanaan observasi dimaksudkan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data mengenai penerapan hasil belajar kesehatan, keselamatan kerja pada pelaksanaan praktikum.

8. Mengolah data hasil observasi.

9. Membuat pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan hasil penelitian.

10. Membuat saran dan rekomendasi dari pihak SMKN 3 Cimahi

C. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasil untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami disini berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan masalah berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. Dalam penelitian diperlukan metode untuk mempermudah peneliti dalam membuat suatu kesimpulan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode deskriptif merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data atau gambaran mengenai masalah yang ada dan dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Ciri-ciri dari metode deskriptif menurut Surakhmad (2001, hlm. 132) adalah:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah yang actual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis karena itu metode ini disebut metode analisis.

(18)

56

telah dikemukakan di atas penulis gunakan dalam pengumpulan data mengenai “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa Kelas X SMKN 3 Cimahi”.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk lebih memperjelas maksud dan tujuan pengambilan judul penelitian sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian “Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga” Berikut definisi operasional dalam judul penelitian adalah :

1. Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Keamanan Kerja a. Penerapan

Memurut Ali (1985, hlm. 43) penerapan adalah “kemampuan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau situasi yang konkret, seperti menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip atau teori.”

b. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2013, hlm. 22) hasil belajar adalah “kemampuan -kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” c. Kesehatan Keselamatan Kerja

Menurut Megginson dalam Yuniarsih dan Suwatno (2008, hlm. 124) mengemukakan kesehatan dan keselamatan kerja adalah “menunjukan kondisi aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan, atau kerugian ditempat kerja. d. Keamanan Kerja

Menurut Bagyono (2005, hlm. 3) keamanan kerja adalah “aktivitas pengamanan mencakup pengamanan fisik dan perlindungan pribadi.”

2. Pelaksanaan Praktikum

(19)

57

Endah Yuliana, 2015

Sedangkan praktikum munurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008, hlm. 319) adalah “bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori pelajaran praktik.”

E. Instrument Penelitian

Instrument penelitian menurut Sugiyono (2011, hlm. 148) adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Instrument penelitian harus dirancang dengan baik untuk menghasilkan data yang sebagaimana adanya. Instrument pengumpulan data adalah alat yang dipilih untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data menjadi sistematis. Instrument yang diartikan sebagai alat yang membatu merupakan saran dan dapat diwujudkan dalam benda, misalnya pedoman observasi, lembar pengamatan atau panduan pengamatan, tes, skala, dan sebagainya.

Observasi yang penulis laksanakan yaitu observasi nonpartisipan Sugiyono (2011, hlm. 204) mengemukakan bahwa “peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen”. Pengumpulan data dapat dilakukan pada pelaksanaan praktik sehingga peneliti dapat mengamati bagaimana perilaku siswa dengan baik agar data yang didapat sesuai dengan kenyataan. Pedoman observasi yang berupa Kriteria Unjuk Kerja (KUK). W. Gulo (2005, hlm. 116) mengemukakan bahwa “observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian”.

Teknik observasi yang akan penulis lakukan berdasarkan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan mengamati secara langsung Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksaan Praktikum Jasa Boga Siswa SMKN 3 Cimahi. Responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X Jasa Boga sebanyak 39 orang.

F. Teknik Pengumpulan Data

(20)

58

bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya kegiatan yang sedang diamati dalam situasi sebenarnya ataupun dalam situasi buatan. Hasil obervasi dapat mengukur proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada saat praktikum ataupun sedang belajar, dengan pengamatan para siswa dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku pada kegiatan yang sedang dilakukan.

Observasi yang dilakukan yaitu termasuk observasi langsung seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2013, hlm. 85) adalah “pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat”. Sedangkan menurut Yoyoh dan Karpin (2013, hlm. 65) lembar observasi adalah :

“lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi dapat berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian (rating scale). Daftar periksa berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi check (centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati.”

Observasi dilakukan dengan cara melihat, mengamati, dan menilai serta memberikan pedoman observasi Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang mencakup aspek psikomotor. Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yaitu KUK yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa menerapkan materi Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) pada pelaksanaan praktikum.

Penelitian dilakukan dengan enumerator, sebelum melakukan penelitian penulis dengan enumerator menyamakan persepsi terlebih dahulu tentang kriteria-kriteria yang akan dinilai. Data diolah berdasarkan hasil dari pedoman observasi yang telah penulis dan enumerator isi berdasarkan kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh siswa sebagai responeden, kemudian diproses melalui pengolahan data dengan menghitung presentase dari setiap aspek .

(21)

59

Endah Yuliana, 2015

hal yang saling berhubungan. Hal pertama adalah skor dan hal lainnya adalah kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai skor itu. Penulis menggunakan gradasi skor (3, 2, 1) tergantung pada jenis skala penilaian yang digunakan dan hakikat kinerja yang akan dinilai dan digunakan untuk mengukur sikap pada penerapan peralatan, perilaku menggunakan perlengkapan dapur dan keselamatan kerja yang meliputi keterampilan menggunakan baju kerja yang dimiliki siswa dan kelengkapannya. Untuk menilai setiap item, siswa diberi nilai 3 apabila melakukan dengan baik dan sempurna. Siswa diberi nilai 2 apabila hanya melakukan saja, sedangkan siswa diberi nilai 1 apabila tidak melakukan.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yoyoh dan Karpin (2013, hlm. 67), bahwa kriteria (rubrics) adalah “pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja siswa”. Kriteria (rubrics) yang penulis pakai menggunakan tiga skor yang ditafsirkan sebagai berikut:

1. Siswa melakukan dengan baik dan sempurna 3

2. Siswa melakukan 2

3. Siswa tidak melakukan 1

G. Analisis Data

Perolehan data yang didapat dari pedoman observasi, selanjutya akan diolah. Langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa Kelengkapan Data

Melakukan pengecekan data dari pedoman observasi yang sudah terkumpul, dimulai dari mengecek nama dan kelengkapan indentitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data, kemudian mengecek kelengkapan jawaban dari responden pada setiap item pertanyaan dalam pedoman observasi. b. Melakukan Tabulasi Data

Tabulasi termasuk dalam kerja memproses data, dibuat untuk memperoleh gambaran dari frekuensi jawaban dari responden agar lebih jelas.

c. Presentase Data

(22)

60

Hal ini dilakukan untuk mengukur jumlah jawaban karena jawaban setiap pedoman observasi berbeda. Rumus persentase yang digunakan menurut Sudjana (2004, hlm. 129) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap d. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Ali (1985, hlm. 184) yaitu:

1) 100% : Seluruhnya 2) 76%- 99% : Sebagian besar

3) 51%- 75% : Lebih dari setengahnya

4) 50% : Setengahnya

5) 26%- 49% : Kurang dari setengahnya 6) 1%- 25% : Sebagian kecil

7) 0% : Tidak Seorangpun

Batasan yang dikemukakan oleh Ali (1985, hlm. 184), selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan menurut para ahli dan ditentukan oleh penulis yaitu kriteria diatas penulis sesuaikan dengan keperluan penelitian seperti dibawah ini:

1) 86%- 100% : Sangat diterapkan 2) 66%- 85% : Diterapkan 3) 50%- 65% : Cukup diterapkan 4) 31%- 49% : Kurang diterapkan 5) 0% - 30% : Sangat kurang diterapkan

(23)

83

Endah Yuliana, 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran akan diuraikan pada bab V, berdasarkan keseluruhan kegiatan penelitian Penerapan Hasil Belajar Kesehatan keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa Kelas X SMKN 3 Cimahi

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan dari rangkuman dan pembahasan hasil penelitian mengenai Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa Kelas X SMKN 3 Cimahi. Responden menerapkan hasil belajar Kesehatan keselamatan kerja pada pelaksanaan praktikum Ditinjau dari keselamatan lingkungan fisik dapur, penerapan peralatan, perlengkapan dapur, dan keselamatan personal.

Penerapan hasil belajar kesehatan keselamatan kerja lingkungan fisik dapur berkaitan dengan tertib memasuki ruang praktikum, siswa dapat memeriksa dan memperhatikan kondisi lantai agar tidak ada genangan air, siswa memeriksa dan memperhatikan penempatan peralatan, siswa memeriksa dan memperhatikan penerangan pada saat melaksanakan praktikum, siswa memeriksa dan memperhatikan tempat sampah, siswa memeriksa dan memperhatikan lantai pada saat menyapu dan mengepel. Sebanyak (25.64%) peserta didik menunjukkan berada pada kriteria masih sangat kurang diterapkan.

(24)

84

Penerapan hasil belajar kesehatan keselamatan kerja pada perlengkapan dapur berkaitan dengan siswa memeriksa dan memperhatikan perlengkapan kotak P3K dengan mengecek kondisi obat-obatan dan peralatan seperti alat pemadam kebakaran. Kurang dari setengahnya peserta didik (16.55%) menunjukkan berada pada kriteria masih sanagat kurang diterapkan.

Penerapan hasil belajar kesehatan keselamatan kerja pada keselamatan personal berkaitan dengan siswa menggunakan topi untuk, menggunakan kacu, menggunakan baju kerja, menggunakan apron, menggunakan serbet. Menggunakan hand glove dan menggunakan safety shoes. Sebanyak (39.06%) peserta didik masih menunjukkan berada pada kriteria kurang diterapkan.

B. Saran

Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Pengolahan Makanan Kontinental. Saran penulis sampaikan kepada :

1. Peserta didik.

(25)

85

Endah Yuliana, 2015 2. Guru mata pelajaran

Berdasarkan data hasil penelitian hendaknya guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa tayangan video tentang kecelakaan kerja di lingkungan dapur, sehingga anak memiliki gambaran tentang kecelakaan kerja di lingkungan dapur untuk dapat meningkatkatkan proses pembelajaran di kelas dengan baik. 3. Peneliti selanjutnya

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M, (1985). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Bagyono, (2005). Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja Bidang

Perhotelan. Bandung: Alfabeta

Djelantik, Dwi (1999) Pengetahuan dan Pengolahan Makanan. Indonesia: Buku Sekolah Trauner

Ekawatiningsih, dkk. (2008). Restoran Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Poerwadarminta. (1998). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Riduwan, (2007). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, Nana (2013). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Alfabeta

Surakhmad, W. (2001). Pengantar Penelitian Ilmiah (Metode Dasar Teknik). Bandung: Tarsito

Syah, Muhibbin(2010) Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970. Keselamatan Kerja dan

Penjelasannya. Jakarta: Sekertaris Negara Republik Indonesia

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional dan

Penjelasannya. Semarang: Aneka Ilmu

Yogha, Sudewi dan Subekti, Sri (2010) Hand Out Perkuliahan Keamanan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bandung: PKK FPTK UPI

Yogha, Sudewi dan Subekti, Sri (2014) Hand Out Perkuliahan Keamanan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bandung: PKK FPTK UPI

Yoyoh dan Karpin (2013) Evaluasi Hasil Belajar Kejuruan. Bandung: PKK FPTK UPI

(27)

KISI-KISI INSTRUMEN

PENERAPAN HASIL BELAJAR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUN JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Pertanyaan Penelitian Aspek Yang Diteliti Indikator No Item

(28)

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X Jurusan Tata Boga

Referensi

Dokumen terkait

Kedua hasil yang berbeda antara EV dan ROA menunjukkan bahwa pasar tidak merespon strategi diversifikasi global dengan baik sementara tata kelola lebih signifikan pengaruhnya pada

30 WITA sampai selesai di Ruang Wakil Ketua Pengadilan Agama Praya telah diadakan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya terh a dap penawaran pekerjaan tersebut di atas

In teaching learning process especially in writing the teacher can use many technique to help them when they teach in classroom in order to make the students

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Think, Pair, and Share dapat meningkatkan kemampuan menentukan kalimat utama

NOMOR SERI CAP DINAS BERNOMOR SERI KANTOR PERTANAHAN DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI NUSA TENGGARA

mempermudah siswa memahami konsep dalam suatu materi melalui penyajian permasalahan serta proses pembelajaran akan disenangi siswa karena siswa dilibatkan

Sesungguhnya terdapat banyak jenis tanaman kakao, namun jenis yang paling banyak ditanam untuk produksi cokelat secara besar-besaran hanya tiga jenis, yaitu:.. 1) Jenis Criollo,

Buku Petunjuk Program D-III Studi Bahasa Inggris.. Medan: D-III Bahasa Inggris Universitas Sumatera