1 A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan pasar modal, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan oleh investor juga semakin meningkat. Kegiatan pasar modal tidak terlepas dari tersedianya berbagai macam informasi tentang emiten. Informasi bagi para pelaku di bursa tersebut akan mempengaruhi berbagai macam keputusan yang akan diambil yang berakibat pada perubahan atau fluktuasi baik harga maupun kuantitas saham yang diperdagangkan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai dasar analisis untuk mengambil keputusan. Informasi tersebut diperlukan untuk mengetahui kondisi emiten, khususnya kondisi keuangan perusahaan. 1 Salah satu informasi yang digunakan oleh investor dalam menilai keuangan suatu perusahaan adalah informasi laporan arus kas. 2
Keputusan pengambilan investasi dalam pasar modal banyak ditentukan oleh ketersediaan informasi baik secara internal maupun eksternal. Salah satu informasi yang banyak digunakan oleh investor adalah informasi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas karena lebih mencerminkan likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan
1
Abdul Rahman. “Pengaruh langsung dan tidak langsung arus kas dan laba terhadap volume perdagangan saham pada emiten di Bursa Efek Jakarta”. (Jurnal Akuntansi & Auditing Volume I/No. 02/: 95-111. 2005), hlm 95.
2
___________“Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan terhadap Volume Perdagangan Saham
Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”(Yogyakarta : Universitas Kristen Duta Wacana. 2003), hlm 2.
dapat dilihat dari banyaknya transaksi yang dilakukan dalam pasar modal, dalam hal ini volume perdagangan saham yang ditunjukkan oleh transaksi jual beli saham di pasar modal. 3
Salah satu alasan utama mengapa para investor dan analis laporan keuangan lebih menitikberatkan perhatiannya pada Statement of cash flow, karena para pengguna laporan keuangan membutuhkan standar yang konkret seperti cash flow untuk mengevaluasi sukses atau tidaknya kegiatan operasional sebuah perusahaan. Selain itu, beberapa analis percaya bahwa laporan cash flow merupakan laporan penting diantara laporan keuangan lainnya. Tetapi bukan berarti bahwa ketiga jenis laporan keuangan yang lain tidak penting, karena tiap-tiap jenis laporan keuangan menunjukkan sudut pandang yang berbeda yang sama pentingnya tentang keadaan keuangan dari suatu kesatuan usaha. 4
Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para investor untuk memprediksi jumlah kas yang mungkin didistribusikan sebagai dividen pada masa yang akan datang serta menilai risiko potensial atas investasi yang ditanamkan. 5 Cash flow dapat menjelaskan dari mana kas
3
Melly, Atik Wahyuni. “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di Jakarta Islamic Index)”. (Yogyakarta : Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri. 2008), hlm. 2.
4
Elizabeth T. Manurung dan Yulia. “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham (Suatu Kasus pada PT. Telekomuniksi Indonesia, Tbk).” (Bina Ekonomi Majalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar No. 1, Januari, XI, 2007), hlm 2.
5
Willy Indrawan_________. Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas terhadap Volume
Perdagangan Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). (Riau : Universitas Riau), hlm 2.
sesungguhnya dihasilkan dan digunakan, dimana keduanya sering kali tidak terungkap dalam laporan keuangan lainnya. 6
Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan keuangan, karena sebelumnya tahun 1971 pelaporan keuangan yang direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan rugi/laba. Dalam perkembangan berikutnya yang dilatarbelakangi oleh keinginan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana (fund statement) sebagai bagian dari laporan keuangan. Pada saat itu laporan dana bersifat sukarela dan posisinya dalam laporan keuangan masih sebagai suplemen.
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan
keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukkan laporan arus kas untuk menaksir likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko. 7
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebagai suatu kesatuan selama suatu periode. Serta untuk memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Laporan arus
6
Koch, T Edward. The Complete Ideal’s Guides : Investing. (Jakarta : Prenada Media Group.
2008), hlm 182.
7
Lah Irwin Nidi Fitra. “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. (Yogyakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia, 2007), hlm 3-4.
kas (cash flow) melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktivitas operasi (Cash Flow Operating/CFO), aktivitas investasi (Cash Flow Investing/CFI), dan
aktivitas pendanaan (Cash Flow Financing/CFF) dari suatu perusahaan selama suatu periode. 8
Arus kas dari aktivitas operasi (Cash Flow Operating/CFO) adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan, aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan merupakan penentu besarnya laba/rugi bersih. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi arus kas dari aktivitas operasi memberikan nilai tambah bagi investor. Semakin meningkatnya arus kas operasi maka semakin menarik investor untuk berinvestasi. 9
Arus kas dari aktivitas investasi (Cash Flow Investing/CFI) mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. 10 Dan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang. Kebijakan perusahaan dalam melakukan
8
Sherly, Lestari. “Pengaruh Pengumuman Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta (Periode 2000-2002)”. (Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata, 2004), hlm 3.
9
Melly, Atik Wahyuni. “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di Jakarta Islamic Index)”. (Yogyakarta : Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri. 2008), hlm. 4.
10
Raja Adri Satriawan S. Akuntansi Keuangan Versi IFRS+. (Yogyakarta : Graha Ilmu. 2012),
hlm. 48.
investasi jangka panjang maupun jangka pendek membuat para investor tertarik untuk membeli saham perusahaan dengan harapan bisa memperoleh keuntungan dari investasi jangka panjang. 11
Arus kas dari aktivitas pendanaan (Cash Flow Financing/CFF) meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dari mana kas diperoleh atau dibayarkan kembali kepada pemilik dana (investor) dan kreditor. 12 Investor memanfaatkan informasi dari aktivitas pendanaan guna menilai apakah perusahaan sudah memanfaatkan sebaik-baiknya modal yang ada untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional dan investasinya.
Informasi laporan arus kas dikatakan mempunyai makna apabila dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh investor.
Apabila dengan dipublikasikannya laporan keuangan menyebabkan para investor pasar modal bereaksi untuk melakukan pembelian atau penjualan saham yang selanjutnya tercermin dalam perubahan volume perdagangan saham, berarti laporan arus kas tersebut mempunyai kandungan informasi. 13 Volume perdagangan saham dalam penelitian ini diukur dengan Trading Volume Activity (TVA) yaitu instrumen yang digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui aktivitas pergerakan volume saham di pasar modal.
11
Setyo Utomo, Andayani. Informasi Arus Kas dan Volume Perdagangan Saham Industri Otomotif di Bursa Efek Indonesia. (Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi No1, Januari, Vol.1, 21-36.
2013), hlm 33.
12
Hery,. Teori Akuntansi. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2009), hlm. 232.
13